Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IYA ITU KAMPUNGKU.By.kontolegois

Status
Please reply by conversation.
Lanjutan....


Pov. Comot (Rey)

Memang sesuatu yang di anggap pasti, belum tentu hasilnya sesuai harapan.
Malam yang indah, malam yang sarat akan birahi, berubah seketika, menjadi malam yang kaku, malam yang penuh emosi, malam yang penuh isak tangis penyesalan dan rasa bersalah.

Beberapa waktu yang lalu, yang gw kira dan sudah sangat bisa dipastikan, gw bisa menyatukan kasih sayang kami, dengan penuh cinta, penuh desah, dan penuh birahi.

Kini semuanya hilang , tinggalah rasa penyesalan, dan rasa bersalah, yang ada di dalam diri gw.

Masih terngiang jelas di telinga, jeritan dan desahan yang menggema menjadi sebuah melodi yang syahdu, saat sang bidadari cantik melepas semua hasrat yang tak terbendung lagi.

Dengan di iringi derasnya semburan cairan, yang masih sangat melekat,wanginya di wajah ini. Yang masih terasa, manisnya candu syahwat di lidah gw.

Awalnya gw sudah sangat optimis, bahwa gw sudah bisa menguasai keadaan, tinggal menunggu moment yang sudah di depan mata.

Tapi semuanya berubah 180 derajat, saat gw mendengar tangisan yang begitu pilu menyayat hati, walau wajah nya tertutup sebuah bantal, tapi gw yakin, dia sangat membenci gw.

Memang gw belum begitu mengerti, arti dari sebuah tangisan, tapi gw mengerti dan sadar diri, gw lah adik terbodoh di dunia ini, gw adik tidak berguna, yang hanya bisa memberikan tangisan dan dan kesedihan.

Terbukti sudah berkali2 gw mencoba meminta maaf, tapi hanya tangisan di balik bantal kelabu, yang menjadi jawaban nya.

Dengan suara yang di sertai tangisan, yang tiba2 saja keluar dari mulut bersalah gw. Walau pun gw tidak yakin, dengan keputusan ini benar atau salah.

"Hik..hik..hik, teh tangisan ini, akan aa anggap sebagai, cacian dan makian buat aa, sekarang juga,aa pamit keluar dari rumah ini, biar teteh, tidak bisa melihat wajah aa lagi, aa adik tak berguna, hanya bisa bikin teteh menangis".

Dengan hati yang sangat gusar dan hampa, gw putuskan untuk pergi dari kehidupan teh helen. Dengan tangan yang gemetar gw pungut pakaian satu persatu, yang berserakan di lantai.

Gw pun keluar kamar nya, menuju ke kamar gw, dengan mengenakan baju seadanya, dan baju seragam sekolah yang gw masukin ke dalam tas lusuh, tas yang biasa gw pakai sekolah.

Gw pun melangkah kan kaki, untuk pergi dari sini, meninggalkan rumah yang banyak menyimpan kenangan, teramat dalam, kenangan yang tidak lah mungkin bisa dilupakan sepanjang hidup gw.

"Teh aku pamit, maafkan aa"

Hanya mengikuti kaki gw berjalan tanpa arah dan tujuan, gw terus telusuri jalan bebatuan, di temani gelapnya,sang malam, yang kelam.

Serasa sudah cukup lama gw berjalan tanpa henti, tanpa gw perhatikan arah kaki gw berjalan, tibalah di persimpangan, gw bingung harus kemana gw pergi.

Dengan random gw pilih jalan yang mengarah ke rumahnya Anton, mungkin itu pilihan terbaik untuk sementara waktu, gw mau nginap sementara di rumahnya.

Dengan langkah setengah berlari, gw pun ingin cepat sampai tujuan. Sukurlah rumah nya Anton sudah terlihat, karena rumahnya emang yang paling besar di kampung gw.

Kira2 lima meteran lagi, gw pun menghentikan langkah , karena gw melihat ada seseorang yang keluar dari pintu jendela rumahnya anton.

Lantas gw pun, bersembunyi di balik pohon pisang, yang tumbuh,di sekitar situ. Gw ingin memastikan siapa yang tergesa2 keluar dari situ.

Setelah orang tersebut melewati, tempat gw bersembunyi. Alangkah kagetnya gw, karena apa yang gw lihat, tidak lain adalah ,si Angga, cowok berengsek yang tempo hari bonceng teteh gw.

"Ko dia keluar dari jendela ya, kalau gak salah itu kan kamarnya mamahnya Anton" gw pun berguman dalam hati".

Dengan sedikit penasaran, gw pun mengikuti dia berjalan, dari belakang. Sesampainya di persimpangan jalan, apa yang gw lihat, sungguh mengejutkan.

Dia mengobrol dengan seseorang, yang gw tidak tau siapa orangnya, gw pun melipir ke arah samping, untuk bisa melihat lebih jelas dengan siapa, di bicara.

Alahkah kagetnya gw, dengan sorotan cahaya senter yang dia bawa, gw melihat teh Helen sedang berbincang dengan nya. Dengan balutan kain sarung yang masih sama dengan yang di kenakan dirumah gw tadi.

Gw terkejut, karena gw sempat mendengar bahwa teh Helen mencari gw, alangkah senangnya hati gw saat itu, berarti teh Helen sudah tidak marah lagi sama gw.

Kalau saja tidak ada, si brengsek Angga, udah gw hampiri dia, gw akan peluk dan cium teteh gw itu, tapi sayang, gw tidak mungkin keluar dari persembunyian ini.

Alahkah kaget dan marah nya gw, saat si Angga menggendong tubuh sexy nya teh helen, dia pasti bisa merasakan lekuk tubuh teh Helen pada saat itu.

Saat Angga mulai menggendong, dan berjalan menjauh dari pandangan gw, dengan langkah kurang hati2 gw keluar dari persembunyian gw ini.

Tapi sial kaki gw tersandung batu jalanan, dan gw pun terjatuh dan kepala gw menghantam batu yang cukup besar, mata gw mulai kunang2, dan gw tidak tau lagi apa yang terjadi selanjutnya.

*


*


*


Pov Helen


Sementara di tempat lain, tepat nya di suatu kamar. Seorang wanita dengan luka di kaki nya, sedang berjuang dari semua bencana yang akan di alaminya.

Dialah Helen kakaknya rey, yang sedang ketakutan, karena di hadapan nya, tengah berdiri seorang monster, yang siap melakukan hal yang keji dan hina.

"Len, sudah lama aku menantikan momen seperti ini, akhirnya malam ini, sebentar lagi, aku bisa menikmati tubuh indah mu, hahahaha"

"Jangan ngga, apa yang mau kamu lakukan, pergi kamu bangsaat"

"Teriak lah, Len, karena sebentar lagi,kamu akan merintih ke enakan, ha ha ha ".

"Hik hik hik...aku mohon ngga, kamu jangan berbuat kurang ajar pada ku"

"Haha...sudah jangan banyak ngomong, mendingan kamu nikmatin saja malam ini, karena sebentar lagi, kamu akan jadi milik aku sepenuhnya"

"Dasar binatang kamu ngga, reey tolong teteh,kamu dimana de...hik hik hik".

"Ha ha ha , Rey bocah culun itu, dia gak akan mungkin bisa nolongin kamu,Len"

Aku sangat takut sekali saat itu, saat si bajingan Angga mendekati ku, dengan kondisi kaki ku yang lagi luka, sungguh sangat tidak mungkin aku bisa kabur.

Hanya bisa nangis yang bisa aku lakukan, dengan sebisa mungkin aku menjauh dari dia, dengan susah payah, aku pun memundurkan tubuh lemah ku, ke belakang mepet ke dinding kamar ku.

Dengan santainya Angga mulai membuka seluruh pakaiannya, dan berjalan menaiki ranjang, aku tak mau melihat ketelanjangan nya, ku pejamkan mata ku, berharap ini hanya sebuah mimpi,dalam tidur ku.

Dengan ketakutan, aku duduk mepet di sudut dinding kamarku, dengan memeluk kedua lutut kaki ku. Dengan keringat yang mulai mengucur di seluruh tubuh ku. Ku panjatkan doa kepada tuhan, agar di beri pertolongan Nya.

Angga mulai mengelus rambut panjang ku, dan mulai berusaha mengangkat wajah ku.

"Sayang...buka mata mu, kita nikmatin malam ini dengan desahan, hahaha" dia mulai bicara kepadaku.

"Najiiis, mendingan aku mati, dari pada mau sama orang hina, seperti kama ngga! "

"Jangan pancing aku berbuat kasar sama kamu Len" dengan kasar dia menjambak rambut ku, dan menampar kedua pipi ku.

"Aaaww..sakiiiittt, ngga, aku mohon, jangan perlakukan aku seperti ini, aku kan temen kamu ngga, hik hik hik"

Dengan kasarnya, Angga mencoba mencuim bibir aku, tapi aku menahan dengan tangan kiri ku, sedang yang tangan kanan ku, memegang tangan kiri angga yang menjabak rambut ku.

Kayanya Angga mulai kesal, karena perlawanan ku, dia mulai merangkul tubuhku, dan menarik ketengah ranjang,dan mulai menarik kain yang aku kenakan.

Aku berusaha mati2 menahan kain yang satu2 nya, penghalang tubuh telanjangku, dengan sangat kasar akhirnya dia bisa menarik kain ku hingga sobek.

Apalah artinya, tenaga ku di bandingkan nya, dengan perasaan malu dan beci, aku rapatkan kedua kaki ku, agar angga tidak bisa melihat memek ku, dengan kedua tangan, ku tutupi sebisa mungkin payudara ku, dari pandangan bajingan itu.

"Dasar lonte, bilangnya tidak mau, ini apa hah, kamu sudah tidak pake apa2 lagi, dibalik kain mu ini"

"Hik hik hik...jangan ngga.."

Dengan sekali gerakan, tangan nya, membuka kedua tangan ku, yang sedang menutupi payudara ku. Dan langsung menyedot dan menjilat seluruh payudara ku.

Dalam posisi kedua tangan, masih di pegangin, aku hanya bisa mengelengkan kepalaku ke kiri dan kanan. Dengan posisi perut ku di dudukin nya, aku sungguh tersiksa sekali.

Setelah puas, dia mulai turun kebawah,dan memaksa membuka kedua paha ku, yang masih aku rapatkan sekuat tenaga.

Dia tidak ke hilangan akal rupanya, di lalu meremas telapak kaki ku yang luka , dengan sangat kencang.

"Aduuuhhh sakkkiiit" saking kagetnya akupun lantas menarik kaki ku ke atas. Kesempatan itu tidak di sia-siakan oleh nya.

Dia langsung mengganjal paha ku yang terbuka, menggunkan pinggangnya, dengan kedua tangannya, kedua paha ku di tekuk ke atas ,dan dirapatkan ke payudaraku.

Dengan rakusnya dia menjit dan menyedot2, kemaluanku. Walau pun aku dalam kondisi terpaksa, tapi tubuh ku berhianat, ke padaku. Memek ku mulai mengeluarkan cairan, karena aku mulai terangsang.

"Dasar perek, sok2 an gak mau lagi, itu memek kamu udah basah, kayanya udah siap menerima kontol besar ku, hahaha"

"Akhhhh..jangaaaaannn, aku mohon,aku masih perawan"

"Widihhhh...mantap dong,Len, jadi aku orang pertama yang merasakan memek kamu"

"Hik hik hik"

Ku rasakan ada sebuah benda panjang, yang mulai menggesek2 an, memek ku, ke atas bawah. Dalam ke frustasian ku, aku berkata dalam hati."Maaf kan teteh rey, teteh tidak bisa menjaga kesucian untuk mu".

Dia pun mulai mengarah kan ke arah lubang kemaluan ku...

Aaaaawwww....sakiiiittttt.


Bersambung...
 
tong pundungan atuh rey :kretek:... ah teu kaci mun itil si ateu helen ditoblos ku kanyut si angga mh:kbocor:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd