Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IYA ITU KAMPUNGKU.By.kontolegois

Status
Please reply by conversation.
Lanjutan....

Pov. Rey (Comot)

"Asalalmualaikum...tok..tok..tok.." Sesampainya di rumah, gw pun lantas mengetuk pintu, dan mengucapkan salam.

"Waallaikumsallam" dan pintupun terbuka

"Ibu, kapan pulang dari rumah nenek?" gw pun mencium tangan nya.

"Tadi jam sepuluhan de"

"teteh mana bu? nenek gimana udah mendingan sakitnya?" sambil gw masuk rumah.

"Udah mendingan, tadi aja udah mau makan, makanya ibu pulang, teteh kamu lagi ke pak mantri sama bapak, biar di obati kakinya"

"Oh, syukur kalau udah baikan mah, aa ganti baju dulu, bu" lantas gw meninggalkan ibu, yang sedang menyusui bastian di kursi.

"Hemz, gagal deh mau mesra-mesra an sama si teteh" gw pun berguman dalam hati. Lantas mengganti seragam gw, dengan kolor dan kaos oblong.Setelah mengganti baju, gw pun keluar kamar, ingin mengambil wudzu karena gw blum sholat tadi di sekolah.

Semenjak tau sex, terkadang yang ada di otak gw itu selalu ngeres, contohnya tadi, pas gw melewati ibu,yang sedang menyusui adik gw, mata gw pun, tak lepas dari payudara putih dan besar itu.

Tapi pikiran itu segera gw tepis, karena payaudara besar dan mulus itu, punya ibu gw sendiri, memang di umur gw saat ini, yang sedang masa fuber, jadi libido gw sering meledak-ledak, sulit untuk di kontrol.

Setelah melaksanakan sholat dan makan siang, gw pun istirahat di kamar gw, tak tersasa waktu pun begitu cepatnya berlalu, saat gw terbangun oleh sebuah kecupan di bibir gw.

"Muahh, adik teteh yang ganteng, udah sore nich, mandi dan sholat dulu sana, jangan lupa, ambilin air buat teteh mandi ya, hihi" Gw pun pura-pura masih tidur.

"Aduu..duuh...ampuuunn..iyaaa..aa bangun, geliii teh " gw pun tak tahan untuk tidak bangun, waktu teh Helen mengelitiki gw.

"Dasar maleesss, baguuuunnn"

"Iya teh, aa bangun, cium dulu tapi" sambil memanyunkan bibir gw.

"Gak mau, kamu nya belum mandi, bau jigong"

"Zzzzzzzz....zzz.....zzzzz" gw pun pura 2 tidur kembali.

" Muuuuaaahhh, tuh udah" teh Helen mencium bibir gw.

"makasih ya sayang, kapan nyampe nya teh? "

"Dah lama de, waktu kamu masih bobo"

"oh ya udah, aa mandi dulu ya, biar teteh juga mandi, hehe" gw pun bangun, dan meremas payudaranya dengan gemas.

"Adeee...awas ya, dasar mesummm" dengan muka jutek, teh Helen memanyunkan bibirnya.

Setelah membawa perlengkapan mandi, dan juga ember, gw pun langsung menuju ke sungai untuk mandi dan ngambil air, tidak ada yang istimewa di sungai, selain ibu2 yang sedang mencuci baju dan mandi.

Gw pun mandi di rakit/getek, karena masih ada tempat yang kosong di sana, awalnya sih gw mandi seperti biasa, tapi godaan di samping kiri dan kanan gw itu, yang bikin acara mandi gw menjadi terganggu.

Di samping kiri gw, teh yoyoh yang sedang mandi, dan di kanan gw, teh wiwin yang sedang mencuci pakean, keduanya hanya memakai kain kemben yang di lilitkan di atas payudaranya. Kain tersebut hanya bisa menutupi sebagian kecil area paha mereka.

Teh yoyoh dan teh Wiwin keduanya adalah ibu rumah tangga, yang sudah mempunyai anak, umur 2 tahunan, walaupun mereka sudah mempunyai momongan, tapi tubuh mereka masih kelihatan bagus, karena di kampung gw, banyak yang menikah muda, jadi wajar, walau pun sudah berkeluarga, usia mereka paling sekitar 20 tahunan.

Yang paling mengusik titit gw adalah, teh yoyoh, karena memiliki payudara yang besar, dan sangat mulus, mata gw pun terus curi pandang ke arah nya yang sedang menyabuni seluruh tubuh nya.

Entah sengaja atau tidak, posisi mandi teh Yoyoh, malah menghadap ke arah gw, sangat jelas terlihat, pada saat teh yoyoh menggosok kedua betis kakinya, menggunakan batu tipis.

Yang otomatis gundukan lembah hitamnya terpampang manja di balik kain kemben yang di pakai nya itu, memanjakan mata gw yang sedang stereo menikmati moment tersebut.

Moment itu pun terhenti, saat teh Wiwin mengagetkan gw, dengan menyiramkan air ke badan gw, " Ngalamun wae maneh jang"( ngelamun aja kamu jang ). Dengan tersenyum penuh arti, teh wiwin pun melirik ke teh Yoyoh, yang sedang membilas tubuhnya.

"Heunteu..saha nu ngalamun teh" ngga siapa yang ngelamun teh. Dengan gugup gw menjawab nya.

" leutik-leutik, geus ngarti kanu kitu, ngaku maneh" (masih kecil udah ngarti yang begituan, ngaku kamu). Sambil membilas cuciannya.

" ih siteteh mah, sok pitnah, puguh heunteu" (ih siteteh mah, suka pitnah, orang ngga). Gw pun membela diri, untuk menutupi kesalahan gw.

"itu, calana maneh meuni kitu" Itu celana kamu sampai gitu.

"maa naa" gw pun berusaha menutupi titit gw yang sedang tegang, yang terlihat pada kolor gw yang menggembung seperti tenda.

"Kunaon jang, nafsu nya ningali iyeu teteh"( kenapa jang,nafsu ya liat ini) teh yoyoh pun ikut bicara, sambil ngeremes payudara jumbonya.

Gw pun gak bisa ngomong apa-apa lagi, gw hanya bisa menunduk malu, karena udah ketahuan oleh mereka.

"Jang, naha mandi calana teu di buka?" (jang ko mandi celananya gak di buka?). Teh yoyoh pun bertanya.

"Eraa ka teteh, lamun talanjang teh" (malu sama teteh kalau mandi telanjang). Gw pun dengan persaan gugup, berusaha menjawabnya.

"Era kunaon, maneh kan leutik keneh, palingan ituna ogeh, sagede cabe" (malu kenapa, kan kamu masih kecil, paling tititnya juga, segede cabe). Sambil matanya melihat gundukan di celana gw.

Emosi gw pun mulai tersulut, masa titit gw di bilang segede cabe, gw pun berdiri, dan membuka kolor, terpampang jelas, titit 15 cm dengan diameter 4 cm gw, menjulang bebas, membuat eksfresi keterkejutan dari keduanya.

"Anjiiirrrrr eta kontoool meuni sagede leungeun"(anjiirr, itu kontol sampai segede lengan). Sambil menutupi mulut keduanya, mengunakan tangan nya.

" yeh cabe, apa halu" (nih cabe, apa alu). gw pun mengangguk2 an titit gw, ke arah mereka.

"Meuni gede" (gede banget) teh yoyoh merasa takjub melihat, kegagahan titik gw.

Gw pun sengaja mengocok titit gw di hadapan mereka, terlihat kedua mata mereka, tak lepas dari titit gw, dengan raut wajah yang mulai memerah, nampak keduanya, menggigit bibir bawah nya masing-masing.

"pleekkk...pleeekkk...pleekkkk" gw pun menambah kocokan pada titit gw, dengan mengarahkan ke kiri dan kanan, nampak mereka mulai gelisah, keduanya mulai menggeser posisi duduknya, mendekat ke arah gw.

Kini posisi mereka hampir rapat dan tangan mereka pelan-pelan ingin menggapai titit gw yang sedang gw kocok. Pada saat tangan mereka hampir sampai, gw hentikan kocokan titit gw, dan langsung menaikan kolor gw ke atas.

Nampak raut wajah kecewa dari keduanya, karena gw dengan cuek nya, melanjutkan mandi dengan cepat, takut teteh gw tersayang nungguin gw.

"heeeehhh, dasarrrr peliiitttt" hampir bebarengan kedunya mendumel tidak karuan.

"cenah ngeun sagede cabe, hehehe"( katanya cuman segede cabe, hehe). Sambil meraih handuk, karena gw mandinya udah selesai.

Setelah itu gw pun mengambil air menggunakan ember, untuk di bawa pulang. " iraha wae nya teh, urang pamit heula" (kapan-kapan aja ya teh, aku pamit dulu) dengan senyuman yang dipaksakan, keduanya pun mengangguk.

Gw pun lantas pulang, karena udah terlalu lama gw di sungai, takut teteh gw curiga
"rasain, emang enak di kerjain, main-main sih sama gw" sambil gw berjalan pulang.

Setibanya dirumah, gw pun menaruh ember berisi air di jodog, dan gw pun pergi ke kamar, mau menunaikan sholat ashar, setelah tadi gw ngambil air wudzu di sumur timba.

----------------------------------------------------------------

Sekitar jam 20:00 wib, kami sekeluarga berkumpul, di ruang keluarga, dengan menggelar tikar dari anyaman daun pandan, teteh gw yang malam ini kelihatan makin cantik saja, dengan menggunakan pakean santai, hanya memakai kaos lengan pendek dan celana pendek selutut.

Dia sedang asik bermain karet gelang, bersama kedua adik gw, sedangkan kedua orang tua gw, sedang asik mengobrol dengan mesranya, kayanya malam ini mereka akan bertempur.

Gw hanya melihat mereka, sambil mendengarkan siaran radio 2 band, yang menyiarkan musik dangdut, dengan pikiran melayang-layang, membayangkan bisa menikmati lagi, ke molekan tubuh teteh gw.

Tidak beberapa lama, bastian nangis kayanya dia pengen tidur, dan ibu gw langsung menggendongnya kekamar, di susul ayah.
Kayanya friska juga mulai menguap, tanda mulai mengantuk, dan dia mengajak teh Helen untuk tidur bersamanya.

Dengan senyuman yang manis, teh Helen mengedipkan mata nya, sambil bilang "Met bobo,ya sayang, daaahhh" dan langsung pergi kekamarnya, tinggal gw sendiri di sini, karena udah bosen gw pun pergi kekamar untuk tidur.

Sudah hampir 2 jam lebih, gw coba untuk tidur, tapi mata ini susah banget untuk bisa mengantuk " Mendingan gw minum dulu ah" gw pun keluar kamar, dan iseng-iseng gw membuka kamar nya teh Helen, ternyata dia sudah tidur dengan lelapnya.

Gw pun menutup kembali pintu kamarnya, dan pergi ke dapur, pas gw melewati kamar orang tua gw, terdengar suara desahan dan rintihan kenikmatan, yang suaranya sangat jelas terdengar sampai keluar kamar.

Dengan penasaran, gw pun mencari celah untuk mengintip, dan akhirnya gw temukan celah di bilik bambu, yang anyamannya kurang rapat, gw pun mulai bisa melihat apa yang terjadi di dalam sana.

Apa yang gw lihat, sungguh sangat mendebarkan, bagai mana tidak, gw melihat ayah gw sedang menindih tubuh mulus ibu gw, dengan posisi kedua kelamin sudah saling menyatu, terlihat jelas, kontol ayah gw yang lebih kecil dari gw, keluar masuk di memek ibu yang berbulu lebat, dengan tempo yang lumayan cepat.

Itu yang pertama kalinya gw bisa melihat persetubuhan mereka, karena dulu gw belum mengerti yang begituan. Terlihat mulut ayah yang sedang mengenyot2 payudara ibu, terdengar desahan suara ibu gw keenakan.

Dengan di akhiri lenguhan panjang, ayah gw menekan kontolnya, sedalam mungkin ke memek ibu gw, kayanya ayah sudah ejakulasi terlebih dulu, terlihat muka cemberut ibu gw, menandakan kurang puas atas persetubuhan nya kali ini.

" Huuhh, pan kaluar na cepet amat pak, ibu oge acan kaluar?"(ko keluar nya cepet banget, kan ibu belum dapet?). Ibu gw sedikit sewot.

" Memek ibu ngajepit pisan sih, jadi weh, bapak teu kuat, hampuranya bu" (memek ibu ngejepit banget sih, bikin bapak gak tahan, maaf ya bu). Bapak gw pun mencabut kontol nya, yang sudah mengecil, terlihat lelehan sperma keluar dari memek ibu gw yang lumayan banyak.

Bapak gw pun turun dan memakai sarung nya kembali, gw pun langsung pergi kekamar, karena bapak gw kayanya mau ke dapur, untuk mencuci kemaluannya.

Di kamar pikiran gw semakin uring-uringan, ingin segera menyalurkan semua hasrat birahi, yang sendari tadi gw tahan.

Gw tutupin muka gw dengan bantal, berharap segera tidur, selang beberapa menit, karena masih belum bisa tidur, gw pun memutuskan untuk melakukan coli, yang penting bisa plong pikiran gw malam ini.

Gw pun membuka kolor, dan mengocok titit gw yang sudah tegang maksimal dengan memejamkan kedua mata, membayangkan gw sedang menyetubuhi teteh gw.

"klekkk...klekkk...klekkk....akhhhhh...akhhh......teehhh...kleekkk...klekkk" suara kulit titit gw pun mulai terdengar.

Saking asiknya gw coli, gw merasakan titit gw tambah enak sekali, gw pun membuka mata, alangkah kagetnya gw, karena melihat titit gw, sedang di kulum, oleh bibir seksinya teh Helen.

"Te..tehhh...akhhhh...akhhh...teeeruuusss...akhhh..." tangan gw pun telah di gantikannya , dengan gerakan tangan yang sangat lembut, di tambah dengan emutan di kepala titit gw.

"klokkk...klokkk...kleeekkkk...kleekkkk" gw pun tidak bisa menahan lebih lama lagi semburan sperma yang sudah di ujung.
"klookk...klokkk...klokkk...crooottt..crooottt..croot...croottt" akhirnya sperma gw menyemprot deras, berhamburan masuk ke mulutnya, sebagian lagi menyembur ke wajah teh Helen.

"Owkkk...iikhhhh..jorok kamu de" teh Helen pun mengeluarkan sperma yang masuk ke mulutnya, ke perut gw.

"maaf, aa gak tahan" sambil gw kecup keningnya yang berkeringat.

"tolong ambilin sesuatu, buat ngelap sperma kamu de"

"Pake celana kolor aa aja tuh"

"ya udah" sambil mengambil kolor gw yang ada di sampingnya, lalu mengelap sperma yang ada di wajah nya, dan di perut gw.

Setelah bersih, teh helen pun turun, dan menaruh celana kolor gw di bawah.

" Puas kamu ya de, ko kamu malah mainin anu kamu sendiri sih?, dasar mesum".

"aa lagi kangen sama teteh, jadi ya gini deh, hehe" dan gw pun memeluk tubuhnya dari belakang. Dan tangan gw pun meremas payudaranya dengan lembut, puntingnya kerasa sudah mengeras, karena dia tidak memakai bh di balik kaos yang dia pakai.

Tangan gw pun merayap ke bawah, ke bagian kemaluannya, dan ada yang sedikit aneh, karena memeknya terasa tebal, kaya ada yang ngeganjel gitu.

"Kenapa de?, ko berhenti, aneh ya, hihi" teh Helen pun membalikan badannya ke arah gw.

"Ini apa teh?, ko tebel banget?" gw pun merasa heran dengan semua itu.

"Teteh lagi dapet de" sambil mencium bibir gw.

"Dapeett???" gw pun mengerutkan jidat.

"Teteh lagi menstrusai, kalau wanita dewasa itu emang udah biasa de" teh Helen menjelaskan ke gw.

"Oh begitu ya teh, ya udah buka celana teteh, aa udah gak tahan pengen masukan titit aa lagi" tangan gw pun mencoba menurunkan celana nya.

"Teteh lagi mens, jadi belum boleh sayang, masih ada darahnya" Tangan gw pun di tepisnya.

"yaaaahh...trus bisanya lagi kapan teh?"

"Seminggu lagi dee, sabar yaaa" teh Helen pun pergi sambil meremas titit gw yang masih tegang.

"Auuwww..saaakkkiiiitttt...awaaass..tar" gw pun kesal, karena gak bisa menyetubuhi teteh gw.

Gw pun memakai sarung, karena kolor gw basah oleh sperma tadi. "Moga aja besok bisa mendapat enak2, di rumahnya Anton" gw pun tidur karena udah mulai mengantuk.


Bersambung...

Next. RAHASIA MEMBAWA NIKMAT
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Meni edun...sikat wae kabeh lah mot..ulah dibere kendor....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd