Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IYA ITU KAMPUNGKU.By.kontolegois

Status
Please reply by conversation.
Lanjutan....

Pak sekdes yang malang

Hari ini selepas pelajaran usai, sekarang gw berada di ruang guru, tepatnya di ruangannya bu neneng, gw di panggil kesini katanya ada hal yang sangat penting, yang harus di bicarakan.

"Rey, ibu ingin bicara sesuatu, tapi jangan disini " bu neneng memulai pembicaraan.

" ada masalah apa bu, kenapa tidak di sini saja? " gw bertanya balik.

" Dirumah ibu saja, terlalu berbahaya di sini Rey!!" dia sedikit berbisik di telinga gw.

" Sudah kangen ya sama aku?, ngaku aja bu, tidak usah malu, hehe " gw bicara lagi.

" itu salah satunya, tapi ada yang paling penting yang harus kita bicarakan" bu Neneng bicara serius.

" Baik bu, kapan?" gw bertanya kembali.

" Sekarang Rey, kamu pamit sama ibu kamu dulu gih, ibu tunggu di rumah ya!! " bu Neneng mengakhiri pembicaraan.

Gw pun keluar ruangannya duluan, takut ada yang melihat kami berdua, tar jadi curiga. Lantas gw pulang kerumah, untuk meminta ijin ibu gw terlebih dulu.

-------------------------------------------------------------

Setelah meminta ijin sama ibu, alasannya sih mau mengerjakan tugas sekolah di rumahnya Arman teman gw, sekarang gw sudah berada di depan pintu rumahnya bu Neneng.

Dan langsung saja gw pun mengetuk pintu nya dan mengucapkan salam " tok..tok..tok, asalamualikum"

" Walaikum salam, masuk aja rey, ibu lagi di dapur" terdengar jawaban dari salam.

Gw lantas membuka pintunya dan masuk ke dalam, tercium bau masakan yang mengusik indra penciuman gw, sepertinya bu Neneng sedang masak di dapur.

Gw pun menaruh tas yang gw bawa, di atas kursi tamu, lantas mencari sumber bau yang sangat enak tadi, gw pun pergi menuju dapur, disana bisa gw lihat bu Neneng sedang memasak sesuatu.

Dia masih mengenakan seragam yang tadi di pakai mengajar di sekolah, yaitu rok selutut, dan baju lengan pendek, yang warnanya senada dengan bawahannya, mungkin dia belum sempat menggantinya karena sedang sibuk memasak makanan, atau malas ganti.

Gw pun menghampirinya, dan langsung gw peluk tubuhnya yang berkeringat dari belakang, aroma tubuhnya yang bercampur dengan bau masakan, menambah cita rasa yang khas yang tercium di hidung gw.

"Kamu rey, main peluk aja, ibu belum mandi tau" dia pun menoleh kebelakang.

"Bau badan ibu enak kalau lagi masak kaya gini" gw pun mencium bibir nya .

" Dasar aneh, bau kaya gini, di bilang enak" dia pun bicara setelah bibir nya gw lepas.

" Hehe gak percaya, nih aku cium kalau gak percaya" gw pun mencium punggungnya serta keteknya.

"Udah akh, dasar jorok, sana tunggu di depan saja, ibu sebentar lagi kelar masaknya ko!!!" dia pun melanjutkan acara memasak nya.

"Orang mau bantuin, gak boleh, ya sudah aku di depan ya, plakkkk!!!" gw pun menampar bokongnya yang semok, dan langsung lari ke depan.

"Auuuwwwh, awas kamu ya" bu Neneng mengomel sambil manyun.

Sekitar 15 menitan menunggu di ruang tamu, akhirnya bu Neneng memanggil gw, agar ke meja makan, sepertinya makanan nya sudah matang, gw pun memenuhi panggilannya dan segera kesana.

"Say, makanan nya udah mateng nih, kamu makan yah, ibu sengaja masak buat kamu" dia pun bicara ke gw.

" yah tadi sebelum kesini, aku sudah makan, ibu gak ngomong sih " gw sedikit tidak enak ke padanya.

" pokonya kamu harus makan, ibu sudah cape-cape masak, malah gak di makan" dia kelihatan sedih.

Gw pun beranjak dari kursi makan, lantas menghampiri nya. Yang posisinya duduk di seberang gw. Lalu gw pun memeluk nya dari belakang, dan gw cium rambutnya dengan lembut.

" bu guru cantik jangan marah gitu, tar cantiknya di bawa kucing lho" gw pun merayu nya.

" Emang ikan di bawa kucing, weww" dia menjawab sedikit jutek.

" idih siapa yang bilang begitu, hehe" gw bicara lagi.

" Ya kamu lah, emang jin" dia semakin sewot.

" Iya..iya maaf, tar aku makan ko, tapi sebelum makan mendingan...!!!" gw tidak melanjutkan omongan gw.

" apaa ...? " dia menoleh ke arah gw.

"Ini dulu, muaaahh" gw langsung mengecup bibirnya yang menggemaskan.

" Clapppss..claappsss...smooouucckk" gw langsung mencumbu bibir nya dengan sangat ganas, dia pun membalasnya dengan hal yang serupa.

Setelah gw merasa puas, gw pun mengisyaratkan dia agar berdiri, dia pun bangkit dari duduknya, setelah posisi kami berdiri sejajar, gw membuka kancing baju seragam nya satu persatu, mulai dari atas samapi ke bawah.

Setelah kancing nya terbuka semua, kini terlihat payudara mengantung sempurna, yang ukurannya sangat mantap sekali, walau masih terbungkus bra yang berwarna putih.

Payudaranya terlihat seperti mau loncat, akibat kegencet oleh bra yang kelihatan tidak sanggup menampung, besar nya payudara bu Neneng.

Tangan gw sudah tidak sabar untuk segera menjamah payudara tersebut, dengan terlebih dahulu menurunkan bra nya sedikit kebawah, agar payudaranya bisa terbebas dari kurungannya.

Payudaranya langsung meloncat keluar, di saat bra nya sudah gw ke bawahin. Langsung saja tangan gw meremas dengan lembut kedua payudaranya itu.

Tangan gw tidak bisa mecakup seluruh bagian tersebut dengan sempurna, karena memang ukurannya itu lho. Lalu mulut gw langsung mencaplok kedua puting nya itu, dengan sangat bernafsu.

Terdengar lenguhan penuh kenikmatan keluar dari mulut nya sedikit keras. Kepala gw tidak luput dari jambakan tangannya, sebagai eksfresi yang di timbulkan dari sedotan pada putingnya itu.

"Akhhh...sssstttt...eeemmmm" desahan nya semakin terdengar.

"Teee..***uusss..akhhhh...eemmmmm...ssssttt, enaaakk...yaanggg ken..ceenggg..uhhhggg"

Gw semakin bersemangat menyedot kedua putingnya, berharap ada sesuatu yang keluar dari situ, tapi memang tidak ada yang keluar, karena bu Neneng tidak sedang menyusui bayi.

Tangan gw pun mulai turun kebokong nya yang sangat indah dan menantang, mungkin pria di luar sana banyak yang menginginkan bokong tersebut, walau hanya sekedar berfantasi saja.

Iya memang gw orang yang sangat beruntung, bisa menjamah bahkan bisa menikmati seutuhnya tubuh bu Neneng. Gw remas bokongnya dengan gemas, walau masih terhalang dengan rok yang masih melekat di situ.

gw pun berinisiatif mengangkat roknya keatas, sampai ke pinggang.
Jari tangan kiri gw langsung menjamah bagian vagina nya, yang masih terhalang celana dalam berwarna putih polos, yang mana tepat di bagian vaginanya sudah mulai basah oleh cairan cintanya yang mulai merembes keluar.

"Akkkhhhh...akkhhhhh...akkhhh..ssssttt...emmmm" desahan kini mulai kecang, karena jari gw sekarang mulai menggesekan bagian depan vaginanya.

Mungkin nafsunya mulai tidak terbendung lagi, terbukti tidak memerlukan waktu yang lama, bu Neneng mendapatkan orgasme pertamanya.

"Akhhhh....reeeyyy...terussss...ibuuu...nyampee....ssssstttttt....eeeemmmmm".

"Criitt...criiittt...crriittt...criittt"
Celana dalamnya semakain basah kuyup, pasca orgasme tadi.

Tubuhnya tiba-tiba saja lunglai, dan hampir jatuh, kalau saja gw tidak memeluknya, yang otomatis emutan di payudaranya juga, gw hentikan.

Karena kasihan, gw pun mendudukan bu Neneng di kursi yang ada di samping meja makan, lalu mengelus rambutnya yang indah dan basah kena keringat, dengan lembut.

" Tumben, ibu keluarnya cepet banget, padahalah belum di apa-apain, hehe!!" gw sedikit meledeknya.

" Kamu ini Rey, gak di apa-apain gimana, udah tau memek sama tete ibu kamu unyeng-unyeng dari tadi, dasar mesum!!" bu neneng sedikit manyun.

"hehe, tapi gak seperti biasanya aja" gw bicara lagi.

"Maklum kan jarang kamu kasih nak, hik hik" dia sedikit murung.

"Kan ada pak sekdes!!! " gw bertanya lagi.

"Kan kamu yang bilang rey, agar tidak ngasih ini ke dia" dia menunjuk ke vaginanya.

"Masa sih, kasihan dong pak sekdes, hehe" gw merasa senang mendengarnya.

" iya sayang, vagina ibu, hanya buat kontol gede kamu aja, hehe" tangan nya menggenggam titit gw.

"Makasih cantik, muah" gw langsung mengecup mesra bibirnya.

Lalu gw jongkok tepat di selangkangan nya, dan meminta ijin untuk membuka celana dalamnya "Aku buka ya" gw melihat ke wajahnya.

Dia hanya menganggukan kepalanya, sebagai tanda memberi ijin kepada gw.

Gw pun menarik karet celana dalamnya, dan menariknya ke bawah, dia pun mengangkat sedikit bokongnya, agar gw lebih mudah membuka cd nya.

Setelah cd nya gw lepaskan dan melemparnya entah kemana, akhirnya gw lihat gundukan vagina yang gundul dan indah, sangat tembem dan juga bersih. Jadi tidak sabar untuk menjilatinya

"Memek yang indah" gw memuji memeknya.

Yang memang terlihat menggairahkan. Langsung saja gw membuka belahan memeknya, mengunakan jari, terlihat bibir vaginanya masih bagus, tidak menggelambir, hampir mirip dengan memek teteh gw, tapi ini sedikit longar sih.

Mulut gw pun langsung melumat memeknya yang sudah sangat basah, lidah gw pun langsung menyapu bagian dalam memeknya yang berwarna merah muda, dengan rakus. "srupppttt...clllappsss...sruppttt...claappss"

"Akhhhhh....akkhhhh...reyy...ko di jilllaaaattt, ssssttt...eeemmmm...teeerrruuusss" mulutnya mulai meracau karena nikmat.

"clllaapppsss....clllaapppsss...claaaappss"

Gw pun mengangkat kedua kakinya, dan gw letakan di pundak, agar lebih gampang mengeksflor bagian tersebut. Gw pun menusuk memek nya, memakai jari kanan gw, dan langsung mengocok dengan kencang.

"clokkkk...clokkkk..clokkkk..sruputtt...sruppttt"

Kini cairan cintanya makin banyak yang keluar karena serangan lidah dan jari gw yang terus gw lancarkan begitu dasyat, terasa pahanya mulai menjepit kepala gw, sedangkan kedua tangannya menekan kepala gw kememek nya.

Gw hampir kehabisan nafas karena bekapan memeknya itu, (kan gak lucu kalau ada anak smp mati kehabisan nafas karena memek), untung saja tidak begitu lama, tiba tiba memeknya menyemburkan cairan yang lumayan banyak, membasahi bibir dan jari gw.

"Reeeyyy...ibuuu...nyaaampeee...laaa..giii" bu Neneng menjerit histeris, menyambut orgasme nya yqng datang kembali.

Gw pun tidak ada pilihan lain, selain menyeruput habis semua cairan yang keluar dari memeknya itu, sembari menunggu badai orgasme nya mereda.

Setelah kepala gw terbebas dari jepitan pahanya, karena badai orgasme nya sudah mereda. Gw pun berdiri dan melucuti semua pakaian yang gw pakai.

Mungkin bu Neneng tidak menyadari sekarang gw sudah telanjang bulat, karena matanya masih merem, akibat orgasme tadi. Titit gw sudah berdiri dan mengacung sempurna, siap membombardir memek yang ada di hadapan gw.

Gw pun mengangkat kakinya yang kanan ke atas meja makan, sedangkan kaki yang kiri, gw angkat keatas, dan menahanya menggunakan bahu kanan gw.

Lalu gw arahin titit gw ke memeknya, menggunakan tangan kiri gw, setelah pas dengan lubang vaginanya, gw dorong perlahan titit gw ke depan.

Terlihat eksfresi kekagetan dari wajahnya, karena menyadari, kepala titit gw sudah berhasil masuk ke dalam memek nya.

" Rey, ko langsung di masukin sih, ibu kan masih cape" dia sedikit keberatan.

"Habis aku sudah gak tahan bu" gw pun mengeluar masukan titit gw yang baru seperempat nya saja yang masuk.

"Ih dasar kamu jahat, akhhhh...akkkhh" dia mulai kegelian.

" Jadi gak mau nih, ya sudah aku cabut nih!!! " gw pun pura pura mencabut titit gw.

" Jangannn..di cabuttt..ibu mau ko" tangan nya menahan tubuh gw, agar tidak mencabut nya.

"Berarti boleh nih, aku masukin ya" gw bertanya ke padanya.

" Iya, puasin ibu sayang, memek ibu sudah gatal banget, kangen punya kamu rey" dia menjawab nya.

Gw pun lalu mendorong titit gw lebih dalam, sampai mentok. Kini titit gw sudah berhasil masuk sempurna pada memek sempit guru gw yang cantik ini.

"Akhhhh..pee...nuuuhh...kontoll...geee..deee" bu Neneng langsung beraksi.

Gw pun mulai memaju mundurkan titit gw dengan lembut, memeknya begitu enak, sangat ngejepit dan lembut, bikin titit gw menjadi keenakan di buatnya.

"plokkk..plokkk..plokkk..plokkk..plokkk" gw mulai menggenjotnya luamayan kencang.

"Akhhhh...akhhhh...enaaakk...konntooll...geeedeee...memek..ibu, nyut-nyutannnn" kata kata fulgar mulai keluar dari mulutnya.

"plokkk...plokkk..plokkkk..plokkk...plokkk...
plokkk...plokkk..plokkkk..plokkk...plokkk...plokkk...plokkk..plokkkk..plokkk...plokkk"

Gw pun makin gencar menghajar memeknya yang semakin licin, yang memberi epek lancar pada titit gw. Hampir 15 menit gw gempur memeknya dalam posisi itu. Karena sudah mulai bosen, gw pun meminta bu Neneng berganti gaya.

Bu neneng nampak paham apa yang di inginkan gw, dia langsung memposisikan dirinya menjadi menungging, dengan berpegangan pada meja makan.

Dalam posisi tersebut, terlihat tubuh bu Neneng bertambah menggairahkan, gimana tidak, seorang guru yang masih lengkap memakai seragam mengajarnya, kini sedang menungging di hadapan gw.

Gw pun tidak sabar untuk segera menyetubuhi nya, gw pun langsung mengarahkan titit gw tepat di memek nya, tapi memang dalam posisi seperti ini, tidak mudah memasukan titit gw ke memeknya. Karena memeknya menjadi rapat.

Gw pun mengangkat kakinya yang kiri, dan gw letakan lututnya pada kursi, sekarang memeknya terlihat lebih terbuka, lalu gw masukan kembali titit gw ke memek nya, akhirnya titit gw bisa masuk lebih mudah.

Terasa banget jepitan memeknya bertambah mantap, bikin ngilu dan enak. Gw pun mulai memaju mundurkan titit gw dengan ritme sedang, sesekali karena gemas, gw tampar pantat nya.


"plokkk...plokkk..plokkkk..plokkk...plokkk...
plokkk...plokkk..plokkkk..plokkk...plokkk...plokkk...plokkk..plokkkk..plokkk...plokkk"

suara benturan kedua kelamin mulai terdengar merdu di telinga gw.

"Akhhhh...akhhhh...enaaakk...konntooll...geeedeee...memek..ibu, nyut-nyutannnn"

kata kata nya semakin fulgar keluar dari mulutnya.

"Memekkk...nikkmattt...akhhh..akhhhh...ngejeeepittt..bangeettt"

gw pun merasakan memeknya begitu nikmat.

Hampir 10 menit lebih, gw menggenjot memeknya dalam posisi menungging, memeknya terasa mulai nyut-nyutan, seperti vakum yang menyedot kepala titit gw.

"Reeyyyy..ibuuu...nyaammpeee...criittt..criiittt...criittt...criiittt" bu Neneng menjerit keras.

Karasa kepala titit gw tersiram cairan dari dalam, dan memeknya tambah menjepit titit gw, sampai ngilu rasanya. Gw pun menghentikan genjotan gw, dan mencabutnya dengan perlahan.

Tubuh Bu Neneng langsung telungkup di meja, mungkin di lamas, karena sudah tiga kali mengalami orgasme. Setelah nafas nya sudah sedikit teratur, gw pun memapah tubuhnya ke sopa ruang tamu, dan langsung gw rebahkan di sana.

Tanpa menunggu persetujuan dari nya, gw langsung menindih tubuhnya, dan memasukan titit gw ke memeknya.

"Plokkk...plokkk..plokkk..plokkk..plokkk..plokkk...plokkk..plokkkk..plokkk...plokkk...
plokkk...plokkk..plokkkk..plokkk...plokkk...plokkk...plokkk..plokkkk..plokkk...plokkk".

Gw langsung memacu titit gw dengan kencang, terlihat tidak ada perlawanan atas apa yang sedang gw lakukan saat ini, mungkin dia sudah sangat lelah.

Hampir 20 menitan gw terus menggenjotnya dalam posisi itu, akhirnya sperma gw sudah tidak bisa di bendung lagi.

" Bu...memek...ibu..enak..aku sampeee..akhhh...croottt..croottt..croottt..croott"

"Ibu...jugaaaa...criitttt..criittt...criiittt"

Hampir bersamaan kami mendapatkan puncak kenikmatan yang sangat luar biasa, posisi tubuh kami masih berpelukan, dengan kedua kelamin masih bersatu sama lain.

Hampir 2 menitan kami sama sama menikmati momen tersebut, akhirnya gw mencabut titit gw dari memeknya, terlihat sperma gw sangat banyak keluar setelah gw mencabut nya. Mungkin terlalu banyak sperma gw yang masuk ke rahimnya, sehingga rahimnya tidak sanggup menampung sperma gw.

---------------------------------------------------------------

Setelah kami berdua mandi bareng, dan dilanjutkan makan bersama. Kini kami sedang berbincang di ruang tamu, yang mana bu Neneng hanya memakai pakaian santai, yaitu kaos dan celana pendek.

" Oh ya bu, kata ibu ada yang mau ibu bicarakan" gw memulai pembicaraan.

"Iya rey, ibu mau ngomong sesuatu" dia mejawab pertanyaan gw.

" ada masalah apa sih bu? " gw bertanya lagi.

"jadi gini Rey, kemarin sehabis ibu pulang mengajar"

Pov. Bu Neneng

Sore ini aku sangat cape sekali, tadi di sekolah murid ku sangat nakal sekali, akhir nya aku bisa santai di rumah, yah walau aku belum mempunyai suami, tapi aku bahagia, karena sekarang aku mempunyai anak murid yang bernama Rey.

Walau pun dia masih bocah, tapi dalam urusan sex, dia sangat jago sekali, sampai bikin aku kelenger di buatnya, jadi kangen juga sama dia.

"Tok..tok..tok" terdengar suara ketukan dari pintu depan, sepertinya ada tamu.

Setelah aku buka ternyata pak sekdes lah yang bertamu ke rumah ku, aku sebenarnya males terhadapnya, karena dia pria yang bajingan, tapi aku harus menjaga perasaan ku, walau sudah sangat muak melihat wajahnya.

Singkat cerita, kami sudah duduk di ruang tamu, setelah tadi aku menyuguhi dia segelas air putih. Dia mulai mendekati ku, dan langsung memeluk ku dengan sangat kurang ajar.

Aku berusaha menolak dengan halus, agar dia tidak merasa tersinggung, aku beralasan aku lagi datang bulan, jadi tidak bisa melayani nafsu nya untuk saat ini, yang mana aku tadi, waktu mengambil air ke dapur, aku memakai pembalut terlebih dulu, buat jaga jaga.

Dia sedikit kesal, tapi dengan sedikit bujuk rayuan, akhirnya dia mengalah, ya walau dia meminta aku mengoral penisnya, sampai keluar di mulut ku.

Karena aku sudah janji sama rey, memek aku hanya buat dia, jadi mungkin hanya dengan cara ini, agar dia tidak marah ke pada ku.

Setelah aku membersihkan mulutku, dan dia juga membersihkan penis kecilnya di kamar mandi, kami sekarang sudah berada di ruang tamu lagi.

" ada apa sih mas, tumben kesininya masih pake seragam? "aku mulai bertanya

"Aku kangen sama kamu neng, soalnya istriku selalu sama pak kades, jadi aku kesini deh" dia menjawab.

"Dasar mesum, oh ya itu map apa mas?" aku menunjuk map di atas meja.

" itu sertifikat tanah neng" dia mengambil map dan membukanya.

" Punya siapa mas, ko ada di mas?" aku mulai tertarik.

" aku juga tidak kenal dengan nama yang tertera di sini, tapi aku di suruh pak kades, untuk membalik nama serifikat ini, menjadi namanya" dia menjelaskan ke pada ku.

"Emang siapa namanya mas?" aku bertanya lagi.

"Heny sulastri, neng" dia membaca nama yang ada di sertifikat tersebut.

Aku sedikit kenal dengan nama wanita tersebut, kalau gak salah, itu nama mantan alm. istrinya kang jamal, karena aku sama kang jamal sudah kenal dari dulu, jadi aku kenal dengan nama tersebut( tapi aku bicara hanya di hati saja).

"Ko sertifikat orang mau di balik nama sih mas?" aku sedikit heran.

" Yah namanya juga pak kades, dia bisa melakukan apa saja, termasuk ke kakak kamu neng" dia kelihatan murung.

"Mas, aku mohon, mas jangan ikut campur masalah ini, bisa di penjara kamu mas" aku nengingatkan nya.

"Aku terpaksa neng, dia mengancam aku, kalau mas tidak mau, dia mengancam akan membunuh aku" dia menjelaskan ke pada ku.

"Trus gmna dong" aku sedikit bingung.

"ya mau gimana lagi neng!!"

Akhirnya dia pulang, setelah melakukan kesepakatan diantara kami.


"Begitulah ceritanya Rey"

"Bangsat si kades jahanam, itu sertifikat punya teh Helen bu" gw mulai emosi.

"iya ibu tahu nak, makanya ibu melakukan kesepakatan dengannya" dia menenangkan gw.

"Kesepakatan..?" gw sedikit heran.

"iya ibu membuat kesepakatan dengan pak sekdes, dengan syarat, ibu mau menjadi istri keduanya, dengan imbalan serifikat ini" dia mengambil map yang berada di bawah meja.

Gw pun mengambil serifikat tersebut, dan membacanya dengan teliti, memang disitu tertera nama ibu nya teh Helen. Gw pun berniat mengadukan dengan ayah dan teh Helen.

"Tapi nasib pak sekdes gimana bu, kalau tau serifikat tersebut tidak lg di tangannya" aku sedikit khawatir.

" ibu tidak tau rey, biar lah itu urusan dia, ibu sudah muak terhadapnya" dia menjawab.

"Makasih ya sayang, ibu adalah yang terbaik di dunia ini.

Gw pun lantas berpamitan kepadanya, karena waktu sudah sore, gw pun pulang dengan sejuta beban masalah di pundak gw.

Dasar pak sekdes yang malang, moga saja kau mati di tangan si bajingan itu.

Bersambung....
 
Super gile ini mah... "Plokkk...plokkk..plokkk..plokkk..plokkk." kirain lagi tepok tangan ga tahunya lagi beradu senjata. Istirahat ditempat dulu suhu... mau baca :baca:, tadi cuman sekilas gara-gara suara mplok...mplok itu :D
 
Bimabet
Mantep nih, perang ama perangkat desa.. lanjutin om, ijin gelar tiker sambil liatin helen
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd