Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Jakartaku

Part 9

Hari Rabu

"Oke Jakarta, aku akan lihat peruntunganku! Aku pasti akan, tahlukan kau! Dan menjalin cerita indah dengan ibu pertiwi!"
(Gw penasaran, ibunya Tiwi kayak apa?)

Gw bersiap menjalani pekerjaan baru gw.
Ini memang duit haram, tapi di Indonesia, masih banyak, yang menghidupi diri mereka, dengan uang haram. Dan gw yakin, masih ada ribuan orang, yang bayar pajak, menggunakan uang haram. Jadi santai aja.

"Markiba' mari kita berangkat!"

Gw dalam perjalanan menuju mall tempat perjanjian. Lalu ada WA dari tante.

Tante: "Ge, ntar malam bisa ke apartemen tante nggak?"

'Cha-cha'
hmmmm.... Terima cintanya, apa nggak ya? Terima aja deh.

Gw: "Bisa tan, tapi mungkin agak malam"
Tante: "Ya udah, nggak papa Ge. Tante tunggu ya!"
Habis itu WA nya nggak gw bales, karena ada polizia lualulintiaz.

Sampailah gw di mall tempat
berjanjian. Lalu gw mencoba hubungi client gw tersebut.

Gw: "Halo mbak, mbak ada dimana?"
Client: "iya sebentar saya masih diperjalanan, kamu tunggu aja di cafe. Saya sudah reservasi atas nama suami saya"
Gw: "oke mbak"
Lalu dia tutup teleponya.
Dari suaranya sih lembut banget.

Sampailah gw di cafe.
"Oh iya, emang nama suaminya siapa?? Kenapa gw nggak nanya?"
Lalu coba gw telepon dan nggak diangkat. Coba gw tunggu aja deh.

Nggak lama gw melihat seorang wanita cantik, berambut cokelat lurus, dengan tas mahal, yang gw taksir berumur 43-45an, yang menggunakan baju mini dress tanpa lengan. Kulitnya lebih putih dari tante BeR. Dan kayaknya, lebih tinggi deh.
"Ini bukan, ya?"

Lalu dia duduk, sendirian di cafe itu,sambil ngeliatin orang lewat. Biasanya tante-tante sosialita, sibuk sama hapenya sendiri, ini nggak.
"Gw samperin aja, deh"

"Halo, mbak Susi ya?" Tanya gw.
"Iya saya Susi" jawabnya
Iya nih bener.
Lalu gw duduk di bangku seberangnya dia, jadi kita berhadap-hadapan.
"Mbaknya sendiri?" tanya gw, menyakan pertanyaan obvius.

"Iya saya sendiri" dia jawab gw dengan muka agak terganggu.
Hmmm..... Kok dia kayak nggak suka gw? Apa gw diluar bayangannya?

"Masnya, siapa?" Tanya dia sedikit jutek.
'Toing'
firasat gw, nggak enak nih.

"Saya Gege mbak, yang janjian sama mbak" jawab gw.
"Saya memang janjian sama orang, tapi nggak jadi" kata si mbak Susi.

'Jeng-jeng'
'Tepuk jidat'
aduh salah orang, namanya sama lagi.
"Aduh mbak maaf ya. Saya janjian sama orang, namanya Susi juga" jelas gw.

"Masnya gimana toh, lain kali pastikan dulu, mas-mas" kata si mbak Susi, tapi kali ini di selingi senyum.
"Ya sudah,nggak papa mas, anggap aja ini takdir. Saya balik dulu ya, ada yang mau dibeli" tambah si mbak Susi.
"Oh iya mari mbak. Sekali lagi mohon maaf ya mbak"

Lalu si tante, berlalu meninggalkan gw.
"Yah, ternyata salah. Padahal udah pas, tuh tadi. Sayang banget"

Gw lalu, mencoba menelpon lagi.
Gw: "halo mbak, mbak udah nyampe?"
Client: "sudah, ini saya lagi liat kamu"
Gw: "sebelah mana, mbak?"
Client: "coba aja kamu lihat kekiri"

Kekiri? Lalu gw coba tengok dan.....



"Aduh..... Kenapa ada Harambe disini, bukanya dia udah ditembak mati" gw melihat seonggok, buntelan manusia gendut, hitam, dengan muka operasi plastik gagal, lagi mengedipkan matanya ke gw, dan menjilat bibirnya, sambil memegang telepon.

"Uwahhhhhhhhhhh" enek gw
Gw: "mana mbak, saya nggak ngeliat. Adu....hh, mbak..... Sua.....ranya...putus....putus 'tut-tut-tut"

gw tinggalkan duit di meja.

'Ready, set, GO!'

"KABUR!"

"WOI MAU KEMANA LO!"
Si Harambe, berteriak.

Gila, gw langsung dikejar sama dia.
Gw lari sekencang-kencangnya.

"Anjing, bangsat, tai, ee, bangke, kampret, kontol, monyet, babi, cipet"
Gw menggerutu kata-kata tersebut sambil lari.
"Tuhan, bantu hamba-Mu, ini"

"EH, SINI LO! LO TUH PUNYA GW"
Aduh itu si Harambe sialan, main proclaim aja.

Gw lari masuk ke sebuah departemen store. Gw pergi kebagian laki-laki, lalu nyamar jadi manekin. Lalu lewat lah si Harambe.

"Fhuy,,,, aman" lega gw.

'Plak'
Ada tangan di pundak gw.
"Aduh, ampun mbak saya masih perawan" melas gw.
"Kamu, kenapa?" Lah?? Suaranya beda, coba gw tengok.
"Eh... Mbak Susi" kaget gw lihat dia.
"Kok, kamu gelisah gitu" tanya mbak Susi.

"Saya dikejar gorila mbak" jawab gw.
"Hah... Gorila?? Kamu ada-ada aja"
"Beneran mbak serius, tuh gorilanya" sambil gw nunjuk si Harambe.
"Nahlo, dia lihat gw lagi"
"Hahaha, itu. Ya sudah, sini saya bantu"

"Heh, sini lo" teriak si Harambe.
"Maaf, mbak siapa ya?" Tanya si mbak Susi.
"Minggir lo, tante ganjen" perintah si Harambe.

"Eh, mbak saya nanya baik-baik!"
Bentak si mbak Susi.
"Lah saya, ini istrinya dia" jawab si Harambe teriak, tapi sambil gemeteran.

"Main, jadi istri aja lo, kemarin gw aja hampir mati, gara-gara ngaku jadi suami si Monique" benak gw.

"Saya mamanya, ada masalah apaya?" jawab si mbak Susi.

"Busset, mau gw punya ibu kayak gini" benak gw.

"Eh, maaf mbak, saya nggak tahu"
"Sudah sana pergi" perintah si mbak Susi.
"Iya sana pergi, hush" timpal gw.

Lalu pergilah si Harambe itu.
Fhuy.... Nigthmare gw berakhir.

"Makasih ya, mbak. Kok mbak yakin dia bukan istri saya?" tanya gw.
"Kan, tadi kamu bilang, kamu janjian sama orang. Tapi salah orang, ngiranya saya, berartikan kamu belum pernah ketemu. Masa kamu nggak pernah ketemu istri kamu"

Wah iya, ya. Kayaknya gw bertemu orang pintar nih.
"Makasih ya, mbak"
"Iya nggak papa. Berarti inikan takdir. Karena takdir, aku minta kontak kamu aja. Siapa tahu nanti saya butuh pertolongan kamu. Itung-itung balas budi"
"Oh, iya mbak" lalu gw berikan nomor hape gw.

"Sekali lagi makasih ya, mama baru. Jadi ngerepotin" gw asal nyablak aja.
"Hush, kamu. Iya sama-sama. Bye"
Kata si mbak-e, sambil melambaikan tangan.

Hari sudah sore. Gw memutuskan untuk ke tempatnya si tante BeR. Lumayan buat mengusir kekentangan gw.

"Huh, Jakarta 1, gw 0"
"Elo sih bro, Jakarta ditantangin"
Suara Sakti, sedang menyambangi kepala gw.
"Nggak tahu bro. Padahal plan gw udah mateng banget"
"Manusia cuma bisa berencana, bro"
"Wah, ternyata bijak juga lo" kata gw.
"Udah jalan. Udah lampu ijo, tuh"
"Iyadeh"

Sampailah gw didepan, pintu apartemen, si tante.

'Tok-tok'
"Iya, sebentar" suara dari dalam.
"Eh, kamu Ge, tante kira siapa. Katanya datengnya malam?? Yuk masuk dulu" kata si tante, yang menggunakan daster batik, tanpa lengannya, dengan rambut terurai, sambil membukakan pintu dan mempersilahkan gw masuk.

"Iya, tan. Tadi rencananya batal, tan. Jadi langsung kesini" jawab gw sambil masuk ke dalam ruang tamu.

"Oh, yuk duduk dulu" ajak si tante.
"Ah...... Sofa tante emang paling enak. Empuk"
"Empukan mana, sama yang punya?"
Yah, tante pake godain gw lagi.
"Empukan, yang punya lah"
Jawab gw.

"Udah ah, Kamu" kata si tante.

Lah??? Kan tante yang mulai.

"Jadi gini Ge. Tante mau ngasih oleh-oleh ke kamu. Dari luar negeri"
Wiiiiiii........ Asik.
"Wah, makasih tan" jawab gw.
(Gege 101: terimalah semua barang gratis)

"Ntar ya, pas kamu mau pulang aja"
Kata tante.
"Iya tan, nggak papa"

"Oh, iya. Kemarin mobil tante udah kamu bawa bengkel?" Tanya tante.

"Sudah tan. Cuma bonnya, nggak saya bawa. Tapi saya bawa sisanya kok, tan"
"Oh bagus, deh. Kamu pegang aja sisanya" kata tante.
Lumayan, buat beli ketoprak.

"Tan, ngomong-ngomong soal mobil, tante nggak papah, mobilnya saya pake?" Gw penasaran juga.
"Nggak papah kok, urusan mobil mah, gampang masih ada empat kok di rumah tante"

Eh??? Bukan masalah itu. Gw mah mau aja dipenjemin mobil. Tapi inikan mobil mewah.

"Nggak papah tan? Inikan mobil mahal" tanya gw lagi.

"Itu sebenarnya mobil sitaan. Jadi temen tante ada yang pinjam uang. Dan dia baru beli mobil itu. Mobilnya sih udah lunas. Tapi dia nggak bisa bayar utangnya ke tante. Jadi dia bayar pakai mobil barunya. Walaupun utangnya nggak sebesar, harga mobilnya"

Oh jadi, gitu. Pantasan tante santai banget. Untung banyak dong dia.

"Kalau kamu mau, pegang aja terus"
Kata tante.

'Ting'
Radar barang gratis gw langsung menyala.

"Ah, jadi nggak enak" jawab gw basa-basi.
"Kalau kamu, nggak enak, kamu nyicil aja. Nggak gede kok nominalnya. Kan lumayan, bisa balik nama sekalian" saran tante.

Yah..... Salah ngomong gw. Masa gw mau ngomong 'gratis aja tante'. Tapi nggak apalah, masih dapat harga murah.

"Iya deh, tan. Ntar, Kalo Gege udah ada penghasilan" jawab gw.
"Oh, iya gimana kerjaan?" tanya tante.
"Masih dalam, proses tan"
"Oh, semangat ya. Eh, kamu mau minum apa?" Tanya tante.
"Apa aja tante. Yang penting tante yang bikin" goda gw.
"Ih kamu. Ya udah sebentar ya"

Dia lalu berlalu meninggalkan gw, menuju dapur.

"Wah, hapenya nganggur. Isenga ah"
Lalu gw iseng melihat hapenya.
"Hmmm.... Pak Taufan? Mari kita lihat" ada history SMS dari Pak Taufan.

Tante BeR : "pak, kok yang namanya Gege, nggak diterima?"
Pak Taufan: "dia kurang berpengalaman, bu"
Tante BeR : "Hah? Saya lihat di dokumennya dia punya pengalaman kerja kok. Malah yang bapak terima baru lulus kuliah. Minta gajinya lebih tinggi lagi"

Wah, sialan tuh, si Taufan.
Gw dikibulin. Bilang, gw minta gajinya ketinggian lagi. Dasar mata keranjang.

Pak Taufan : "itu bu, saya direkomendasikan, dari kawan-kawan lain"
Tante BeR : "sudah saya nggak mau tahu. Ampe dia kerja nggak bener, atau terjadi sesuatu, bapak harus tanggung jawab.TITIK!"
Pak Taufan : "baik bu"

Mampus kau Taufan, nyawamu sudah berada dalam genggamanku. Sebentar lagi........ SEBENTAR LAGI, DENDAMKU, AKAN TERBALASKAN.
Jajajajajajajajajajajajajajajaja.
'HAIL HYDRA!'
 
Apa yang akan dilakukan gege terhadap taufan ye :pandajahat:

=)) =)) =)) otong2 nasib loe

Dikejar ame gorila =)) =)) =))

:jempol: suhu updatenya lancrootkan

:banzai: :banzai:

:semangat: :semangat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd