Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

JANGAN UBAH TAKDIRKU

Dari part 54

“Jujur ya Ri, aku tu mulai bisa move on lagi setelah sejak kamarin Ervan mengajak aku menginap di apartemennya aku mulai nyaman kembali bersama Ervan, apa ini merupakan jawaban dari Alloh untuk kedepannya sementara mas Roy dan juga umi seakan meninggalkan aku hidup sendiri, aku kehilangan pegangang hidup saat ini, hanya Ervan yang menjadi sandaran dan membuat aku nyaman bersamanya” kata Salma sambil tak kuasa menahan air matanya yang tiba tiba mengalit tak bisa di cegah lagi

“Aku bisa mengerti kok Ma, dan bisa merasakan apa yang akamu rasakan juga, kalau menurut aku sebaiknya kamu turuti kata hatimu saja, kalau kamu kurang nyaman dengan Ervan ya setelah ini tinggalkan saja dan kembali pada mas Roy mu yang dan aku yakin kalau mas Roy masih menantimu, apa yang menjadi keputusanmu, tapi kalau maku sudah nyaman pada Ervan ya tinggalkan mas Roy sebab aku melihat betapa galaunya Ervan tanpa dirimu ketika kamu marah dan berkepanjangan dengan Ervan dan aku melihat dari kaca mata aku yang nota bene orang luar kesalahan ini bukan saja datang dari Ervan saja juga datang darimu Ma, kalau kamu ngak memberi lampu hijau pada Ervan pasti ngak akan terjadi hal semcam ini” kata Dari panjang lebar

“Memang benar katamu Dari, aku terlalu egois dan emosi sesat bahkan sampai saat ini aku ngak bisa melupakan sebeb Ervam merupakan cinta pertama aku dan sampai saat ini aku masih sangat sayang pada Ervan, rasa nyaman dan sayang pada Ervan berbeda rasa sayang dan cinta aku pada mas Roy, kalau aku merasakan rasa sayang dan cinta aku pada mas Roy cenderung cinta pada seorang adik ke kakak tapi itu sunggung amat dalam yang aku rasakan sehingga ku ngak bisa membedakan rasa sayang antara kakak dan adik dengan cinta terhadap pacar, tapi rasa sayang dan cinta aku pada Ervan melebihi segalanya dan aku ngak bisa melepas mas Roy saat itu kerena kometmen mas Roy akan menikahiku setelah lulus menjadi sarjana dan komeitmen itu sudah di amini oleh ke dua orang tuaku dan mereka sangat bahagia mendengan hubunganku dengan mas Roy apalagi dengan abi sunggung suka punyacalon mantu seperti mas Roy yang bisa di harapkan untuk menjaga keluarga kecil aku kedepannya” kata Salma

Lanjut
Part 55: Saling move on


Pov 3rd

“Tapi setelah mas Roy memutuskan hubungan ku dengan nya, aku mulai merasakan kalau cinta aku pada mas Roy hanyalah cinta seorang adik ke kakaknya, memeng aku anak tunggal tak punya saudara beda dengan Ervan yang begitu perhatian pada aku bahkan ketika mas Roy meninggalkan aku Ervan tetap setia di sisi aku bahkan ketika aku menyalahkan semua ini ke pundak Ervan, juga menerimanya dan selalu ada untuk aku dan tak mau meninggalkan aku sedetik pun aku tau itu walau hanya sebatas pengamatan semata dan segala cerita dari kamu, Bambang dan Sutikno yang miris memnuat aku terlena lagi, tapi egoku yang tinggi belum bisa menerima Ervan kembali sampai pada permohonan kalian bertiga membuka wacana baru dengan mengedepankan nilai KKN kelompok” kata Salma

“Dan ketika kemarin Ervam meminta aku untuk tidur di aparteman nya dan di sana aku merasa Ervan sudah berubah sunggung ingin melindunga aku dan mambuat aku nyaman selalu sampai tadi berangkat aku sempat protes mengapa kelas penerbangan aku dengan Ervan di kelas bisnis sedang teman teman di kelas ekonomi, jawabnya senggung membuat aku terharu sebeb Ervan ingin membuat aku nyaman tempat duduk di kelas ekonomi sempit sekali membiat tidak nyaman seperti naik bis umum beda kalau di kelas bisnis tempat duduk nya nyaman dan agak lebar seperti naik trevel saja, jawaban itu yang membuat aku trenyuh dan selama perjalanan aku tertidur di pundak Ervan sebagai sandaran tubuh aku Ri” kata Salma

“Selamat ya Ma, kamu sudah bisa move on lagi dan membuat kelompok ini menjadi solit kembali seperti awal awal KKN dulu” kata Dari

“Ri malam ini kamu tidur sendiri ngak papa kan” kata Salma

“Lha kamu mau kemana” tanya Dari

“Aku mau menemani tidur Ervan Ri” kata Salma

“Ya sana aku tidur sendiri ngak papa” jawab Sundari


Salma meninggalkan kamar Sundari masih memakai pakain muslimah dan berjilbab lebar, sebelum masuk kedalam kamar Ervan, Salma sempat membuat teh hangat dan di bawa masuk ke dalam kamar Ervan

Salma mengetuk pintu kamar Ervan yang masih terlihat terang hanya terdengar suara TV yang menyala Tok Tok Tok … ketuk Salma lembut di pintu masuk kamar Ervan lalu terdengar suara kaki melangkah mendekati pintu kamar dan dan suara berderit tanda pintu terbuka

“Mari masuk Ma” kata Ervan sambil tersenyum, Ervan sudah berganti pakaian dengan memakai kaos tanpa lengan ketat warna hitam sehingga meperlihatkan lekuk tubuh dengan dada bidang dan otot dada yang keras dan menonjol dan celana pendek tanpa celana dalam dan terlihat tonjolan yang cukup senifikan di antara selakangannya ditunjang kaki jenjang yang banyak di tumbui rambut rambut halus membuat Ervan semakin macho di mata Salma

Salma pun segera masuk kedalam kamar dan meletakkan teh hangat yang di bawanya di sebuah meja yang terletak di samping tempat tidur

“Wah makasih banget ya Ma sudah merepotkan kamu membawakan minuman teh hangat ke kamar aku” kata Ervan

“Aku tau kebiasaan kamu kalau malam selalu mencari minum kalau pas kebangun tengah malam dari pada kamu keluar jauh jauh ke dapur kan lebih enak kalau sudah tersedia di dalam kamar “ kata Salma sambil tersenum dan duduk di tepi tempat tidur

“Terima kasih ya Ma, mau mengabulkan permintaanku tadi di dalam pesawat untuk menemani aku tidur malam ini” kata Ervan

“Aku ngerti kok kamu butuh belaian seorang wanita dan aku juga butuh teman jurhat, teman bercegkrama yang selalu ada untuk aku dan yang terpenting aku merasa nyaman di samping kamu” kata Salma

Ervan berdiri disamping Salma dan membungkukan badannya dan mencium kening Salma penuh kasih sayang dan Salma menerima kecupan sayang di keningnya sambil memejamkan matanya

Tok tok tok … ketukan dari pintu kamar Ervan

“Siapa ya” kata Ervan aga keras

“Aku Van, Dari” jawan suara di balik pintu

Ervan bergegas kembali mambuka pintu kamarnya melihat Sundari didepan kamarnya dengan membawa sebuah koper di tangannya

“Ini Van mengantar koper Salma” kata Dari

“Kok repot repot Ri, biar di sana saja ngak papa” jawab Salma sambil melangkah kearah pintu

“Eee …. aku bawakan kalau kamu perlu ganti baju juga kan kamu ngak bawa baju ganti” kata Dari

“Ya deh makasih ya Ri” jawab Salma dan lirikan Dari sambil mengacungkan jempol nya lalu meninggalkan kamar Ervan dan kembali kekamarnya sendiri

Setelah pintu ditutup oleh Salma, Ervan langsing memeluk Salma dari belakang sambil mencium tungkuh Salma yang masih tertutup jilbab dan segera Salma membalikan badan sehingga mereka saling berhadap hadapan dan bibir Salma mendapat kecupan ringan dari Ervan

Mata mereka saling bertemu saling pandang senyuman di bibir Salma seakan mengundang Ervan untuk menikmati bibir ranum Salam, secara perlahan Ervan memajukan kepalanya sehingga bibir mereka saling bersentuhan dan Salma memejamkan mata ketika bibir Ervan mulai mendarat di atas bibirnya

Kecupan ringan mewarnai pertemuan kedua sejoli ini dengan lembut Ervan mencoba membuka bibir Salma yang terkatup lembut dan secara perlahan bibir Ervan menerobos dan mulai mengecup bibir atas Salma yang telihat pasrah atas perkaluan Ervan terhadap dirinya

Salma pun ngak mau kalah mulai mengecup bibir bawah Ervan dan di sedotnya lembut yang di balas sedotan lembut pada bibir atas Salma bibir bibir mereka saling beremu dan saling menekan saling hisap satu dengan yang lain, saling jilat, saling tukar saliva dan akhirnya lidah mereka juga ikut aktif untuk ikut memeriahkan pertemuan dua hati yang saling mencinta ini yang hati Salma mulai move on ke Ervan kembali yang dia rasakan seperti ciuman pertama ketika masih duduk di bangku SMA

Tanpa ragu lagi tangan Ervan mulai meremas payudara Salma di luar baju gamis lebar dan panjang meremasnya dengan lembut yang membuat badan Salma terasa merinding yang sudah sekian lama ngak di pernah di pegang oleh lelaki manapun, tangan Salma meremasi rambut Ervan yang tampak agak panjang dan mengobrak abriknya sementara bibir Ervan sudah berpindah ke bawah telingga sebelah kiri menciumnya dan menggigit kecil anak telngannya dan Salma hanya bisa menerapi dengan memejamkan mata sambil mendesis desis keenakan

“Ohhhh Vaaannnnnn ….” erangan Salma di luar kesadarannya

“Ma, aku sangat sayang padamu dan mengharapkan kita bisa bersatu membangun rumah tangga dengan kamu Ma” kata Ervan di celah celah ciumannya dianak telinganya

“Iya Van” kata Salma sambil mendorong kepala Ervan menjauh dari ciumannya di telinganya, lanjutnya “Aku mau Van, akupun kini sudah jauh dari keluargaku, aku sudah kehilangan kontak dengan mereka, aku mau menghubungi mas Roy atau umi aku masih takut sedang abi pun ngak bisa di hubungi lagi, kini kamu lah harapan aku satu satunya untuk kedepannya Van, kamulah cinta sejati aku”

Ervan langsung merengkuh tubuh Salma kembali dia tau kali ini Salma dalam keadan rapuh sehingga perlu kekuatan untuk menyongsong masa depan yang jauh dari sanak keluarga yang mendukungnya

Dituntunnya Salma ke pangkunya di sofa panjang yang ada di kamar itu dan Ervam mulai mencium keningnya untuk membuat Salma nyaman kembali dalam pelukan Ervan yang bersorak gembira karena sudah dapat merebut kembali cinta Salma yang selama ini di dambakan yang tadinya Ervan sudah tidak punya harapan untuk mendapatkan cinta Salma secara utuh, hati Salma masih terbagi dengan Roy

Ervan pun lama meresapi ciuman di kening Salma kemudian berujar

“Ma aku selalu ada untuk kamu, aku kan berusaha membahagikan kamu dan membuat kamu nyaman bersamaku” kata Ervan setelah ciumam di kening lepas

Salma hanya mambisu hanya air matanya mulai mengalir membasahi pipinya dengan sigap Ervan menghapus air mata Salma “Sudah jangan menangis lagi sebab dari saat ini aku ngak akan membiarkan kamu bersedih kembali dan aku akan membuat kamu tesenyum, tersenyum lah untuk aku Ma”

Salma kehabisan kata kata dan langsung memeluk Ervan dan kepalanya bersandar pada bau kanan Ervan sebagai sandaran kepalanya yang masih meneteskan air matanya, “Van aku sangat terharu dan bahagia, ini bukan tangisan kesedihan tapi tangais kebahagiaan setelah apa yang aku lakukan kepadamu mendiamkan kamu berminggu minggu dan aku sadar kemarin ketika kamu menyatakan kembali cintamu kepadaku didepan teman teman” kata Salma

Didorangnya tubuh Salma agak menjauh sehingga mata mereka saling bertatapan

“Ma pandanglah mataku, aku jujur kepadamu aku akan membuat kamu bahagia dan akan membawa kamu ke dalam keluargaku setelah urusan ini selesai, biar kamu juga dapat berkenalan dengan papi dan mami aku Ma” kata Ervan sambil mencium bibir Salma yang terbuka dan siap menerima ciuman Ervan bukan lagi sebagai teman tanpa komitmen tapi sebagai kekasih

Dengan lembut Ervam memeberikan ciuman di bibir Salma dengan kelembutan yang semakin lama semaikin bertambah panas setelah tangan nakal Ervan mulai meremasi buah dada Salma yang masih terbungkus baju gamisnya

Secara perlahan lahan Ervam mulai membuka satu persaru kancing baju gamis Salma yang ada di depan hingga terbuka dada Salma sambil mereka berciuman, tanpa disadari oleh Salma sediri terlihat payudara Salma yang masih terbungkus bra warna hitam yang sangat kontras dengan penampilan tubuh Salma yang putih tanpa cacat

Sebentar Ervan memandang tubuh Salma dan segera mencium kembali bibir ranum Salma yang masih terbuka dan menyambut bibir Ervan dengan balasan ciuman yang tak kalah mesranya kedua bibir bersatu dalam kecupan yang panjang kini baju gamis Salma sudah terbuka sepenuhnya dan di lempar begitu saja di lantai kamar Ervan

Tak mau kalah Salma pun segera menerik baju kaus tanpa lengan di loloskan melalui kepala dan mambungannya di lantai dan dengan sangat cekatan Ervan membula ikatan Bra yang dipakai Salma “Klik” lepsa sudah ikatan Bra Salma yang berukuran 32 C payudara cukup besar dan masih terlihat kencang dan sekal di genggeman payudara Salma dengan tangan Ervan yang meremasnya dengan lembut

Tanpa sengaja tangan Salma kebawah dan langsung mengenai pusaka Ervan yang masih terbungkus celana boxser yang tak muat memampung besar dan panjang penis Ervan, Salma pun mulai meraba dan meremas lembut benda pusaka ini yang menjadi idaman yang kini sudah menjadi miliknya lagi tak membutuhkan waktu yang lama penis Ervan sudah berkembang menjadi sangat besar panjang lebih 7 inci dengan tebal 2,5 inci cukup besar dalam genggaman Salma yang sebanding dengan milik Roy tunangan dulu yang kini menghilang tak tau kabar beritanya, punya Roy lebih panjang sampai 8 inci lebih tapi ketebalannya masih tebal punya Ervan

Dengan sigap Ervan merosot duduknya kelantai sambil melepsa celana loging yang dipakai Salma dilepas sekalian bersama dengan celana dalam sehingga Salma sudah telanjang bulat, hanya jilbab lebarnya masih menghiasi kelapanya dan menutupi rambutnya, sambil berjongko Ervan mendudukan Salma di sofa dan membuka selakangan Salma terlihat vagina Salma putih mulis tanpa ranbut gundul plontos dan terlihat menonjol pada bukit kemaluannya tembem dan ini membuat Ervan menelan ludah dan segera mendekati bukit kemaluan Salma dan mencium persis di atas kelentit yang sudah membesar berwarna merah muda dan ketika bibir Ervan mendarat pada kelentitnya bersamaan dengan suara legukan kenikmatan Salma terdengar

“Vaaaannnn oohhhhh…” teriak Sama menggema di kamar Ervan

Tidak sampai disitu saja Ervan mambuat Salma tambah blingasan ketika lidah Ervan bergerak lambat sepanjang belahan vagina Salma dari bawah keatas menyapu membelah membasahi dan membuka celah semakin lebar labia mayora dan labia minoranya yang berwarna merah coklat muda sampai merah terang sudah sangat basah, ketika sapuan lidah Ervan sampai di kelentit kembali di kecupannya keras tonjolan bukit kecil memanjang, kelentit Salma cukup keras dan Salma hanya bisa terlentang dengan mata tertutup dan kedua tangannya meremas remas bantal yang ada di sofa, karena ngak tahan merasakan kenikmatan dan geli yang berkepanjangan

“Vaaannn aahhhh” teriak Salma berkepanjangan sambil membelai kepala Ervan yang masih di sekalanganya sambil meremasi rambut gondrong Ervan yang merasakan kelembutan jari jari Salma meremas remas pada kepala dan rambut yang membuat Ervan bertambah semangat sedang kedua kaki Salma di tekuk keatas, kepala Ervan yang diapit oleh kedua kaki Salma yang masing menekan karah kepala Ervan sedang dari atas tangan Salma menekan nekan kepala nya sehingga wajah Ervan terasa lebih menekan pada belahan vagina Salma tepat pada lubang sengama yang sudah terasa sangat becek di mulut Ervan kehabisan nafas dan membuka mulutnya untuk mengisi paru parunya yang bertepatan dengan mengalirnya cairan cinta Salma muncrat kemuka Ervan yang mau tidak mau harus minum cairan cinta Salma yang banyak berhamburan di wajahnya

Seeerrrrtttt seeerrrrtttt sseeerrrrtttt …..

Tubuh Salma melenting ke atas dan kedua kaki lurus dan kejang kejang hebat Salma mengalami orgasmus pertama yang sungguh hebat setelah hampir 2 bulan ini tidak merasakannya hanya memakai mulut Ervan yang belepotan dengan cairan cinta Salma dan mereka sama sama tegang dan akhirnya bisa bernafas lagi walau terlihat tesenggal senggal menarik nafas yang dalam dan mulai mengaturnya kembali baik Salma ataupun Ervan

Ervan jatuh tertelungkup di samping Salma yang akhirnya bergeser keatas mamberi ciumam hangat pada bibir Salma yang menerima dengan perasaan senang

“Terima kasih Ma, aku kamu kencingi” kata Ervan sambil mengusap wajahnya yang basah karena cairan cinta Salma

“Maaf Van enak banget ngak sadar aku setelah hampir 2 bulan tidak pernah merasakan seperti ini” kata Salma sambil tersenyum malu

“Ngak papa kok aku juga senang bisa mambuat kamu nyaman dengan aku” kata Ervan sambil mencium kening Salma

“Bagai mama Ma sensasi nya sampai terkencing kencing seperti tadi di muka aku” kata Ervan

“Rasanya beda Van, ngak seperti masih di dukuh Waru” Jawab Salma

“Bedanya gimana Ma” tanya Ervan kemudian sambil membelai kepala Salma yang masih terbungkus jilbab

“Aku merasakan lebih nyaman sekali tidak seperti di dukuh Waru hanya merasakan keenakan ML saja tapi ini beda Van, yang ngak bisa di jelaskan dengan kata tapi hanya bisa di rasakan dalam hati ada rasa kepuasan hingga membuat aku yang sangat nyaman” Jawab Salma

“Ya mungkin sekarang kita sudah pakai rasa, kasih sayang dan cinta Ma, jadi merasakan nyaman dan kepuasan dan itu juga aku rasakan saat ini” kata Ervan sambil memberi kecupan di kening Salma dan tangan Ervan yang dari tadi meremas remas payudara Salma yang sudah tak memekai apa apa lagi

Salma bergerak untuk duduk dan langsung melepas celana boxser Ervan dan langsung mencium kepala penis Ervan yang sudah berdiri tegak

“Kamu kangan aku ya” kata Salma pada penis Ervan, lanjut nya “Aku akan membuat kamu bahagia sebentar lagi sampai terkencing kencing seperti aku”

Dikecupnya kelapa penis Ervan yang sudah membengkak bagai kepala jamur dan diciumnya lubang kencing Ervan yang hanya bisa memandang Salma dengan senyuman yang kepala Salma berada si celah celah selakangan nya, dipandang nya penis Ervan yang besar yang sebanding dengan penis mantan tunangannya Roy hanya bentuknya saja yang membedakan punya Roy lebih panjang satu atau dua senti sedang milik Ervan mebih tebal dan semua itu memeiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing sehingga sulit untuk menilai enakan mana milik Ervan atau Roy

Ditimang penis Ervan dengan ke dua tangannya sambil membelai lembut seakan benda pusaka yang sangat berharga, memang kenyataan demikian kalau benda yang baru di pegang oleh tangan Salma merupakan benda yang sangat berharga untuk nya saat ini

“Dek, udah kange ya dengan memek aku” kata Salma ke penis Ervan yang masih di pegangnya dan Ervan hanya melihat semua aksi Salma dengan sang penis perkasanya, dilihatnya dan di rasakan ketika lidah Salma menyapu permukaan barang dari pengkal sampai di ujungnya dan di akhiri dengan sedotan panjang pada kepala penis Ervan

“Ahhhh mmaaaaa …” bisik Ervan pelan sambil memejamkan matanya dan menggigit bibir atasnya yang di rasakan ini adalah kenikmatan yang tiada tara yang membuat Ervam meleguk kenikmatan

Lima menit berlalu dan Ervan menghentikan permainan Salma pada batang penisnya dan memindahkan tubuh Salma ke atas tempat tidur dengan menggendongnya dan menidurkan terlentang di tengah tempat tidur dan Ervan renahan di samping Salma sambil menciumi buahdada Salma yang terlentang di samping Ervan, lanjutnya “Aku ingin membuangnya di memek kamu”

Ditarinya kepala Ervan sehingga sejajar dan di ciumnya bibir Ervan yang membalas pugutan liar Salma pada bibir Ervan

Sambil berciuman Ervan bergerak ke atas tubuh Salma dan memposisikan penis besar tepat diatas vagina Salma yang sudah basah dan menggesek gesekan batang kemaulan nya ke celah celah memek Salma

“Van, oohhhh” desah Salma sambil mengatur dan membuka selakangannya semakin lebar dan ini membuat Ervan lebih bisa mendekatkan penisnya ke vagina Salma yang sudah terbuka lebar

Di pegang penis besar dan di arahkan pada lubang senggama Salma dan menekannya perlahan sehingga Salma melepas ciuman dibibir Ervan ketika merasakan penis Ervan memasuki tubuhnya melalui celah lubang senggama

Ervna mendorong penis nya hingga dasar sambil menggoyangkan penis nya ke kiri dan kenan sambil menekan sehingga seluruh penis Ervan yang panjangnya lebih dari 7 inci ini tertelan masuk semua kedalam memek Salma yang merasakan kenikmatan yang terjadi sambil memejamkan mata dan mendesis lembut sampai penis Ervan ngak bisa bergerak lagi

Sementara Ervan mendiamkan sejenak penisnya yang sudah berada di dalam liang senggama Salma, sambil mengatur pusisi tubuhnya agar ngak terlalu menekan ketubuh Salma dan ketika Ervan merasa nyaman menindih tubuh Salma kemudian mulai mencium bibir Salma yang terbuka dan meremas payudara Salma selelah kanan



Bersambung
Part 56
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd