Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

JANGAN UBAH TAKDIRKU


Dari part 18

“Jadi umi terima tembakan Roy terhadap umi, yess, yess, yees” kata Roy dengan wajah sumringah dan menatap mata umi dengan tatapan sayang penuh cinta dan di balas tatapan roy juga dengan tatapan yang tulus penuh kasih sayang dan Roy memberanikan diri umtuk mencium bibir umi dengan lembut dan di balasnya ciuman Roy dengan ciuman kasih sayang tidak ada nafsu yang membara di antara ciuman itu yan ada ciuman kasih sayang

“Mas hari rabu dan kamis mas ijin ya ke kantor mas untuk mendampingi umi menerima SK tugas sebagai kepala Sekolah di kabupaten mas” kata umi sambil meremas tangan Roy

“Baik umi akan saya mencoba untuk ijin 2 hari rabu dan kamis” kata Roy

“Dan nanti pada hari rabunya Roy memekai pakaian resmi ya pakai jas dan dasi” kata umi

“Umi juga pakai kebaya ya” kata Roy

“Iyalah umi pakai kebayak kan itu pelantikan umi jadi kelapa sekolah jadi umi juga pakai pakain nasional” jawan umi

“Baik umi” jawan Roy

Lanjut ….

Part 19 : Pelantikan Kep Sek


Pov Elsa Farida Putri, S.Pd, M.Pd

Dengan seijin suamiku Roy sebagai pendampingku dalam upacara pelantikan di kantor bupati dan aku menerima SK kepala sekolah terhitung dari saat ini saat aku mererima SK ini aku resmi menjadi orang nomer satu di SMP XX yang letaknya tidak begitu jauh dari rumah masih satu kecamatan kota

Hari Rabu pagi pagi aku sudah bangun dan melanjutkan ritual pagi, dan jam 6 dengan diantar Roy ke sebuah salon kecantikan yang sudah aku pesan sebelumnya sehingga aku langsung di rias sebab jam 8 harus sudah sampai di kantor bupati jam 9 pelantikanya

Jam 7.30 aku sudah cantik dengan kebayak merah maron ditambah kerudung yang sesuai dengan kebaya yang aku pakai menghiasai kepalaku

Setelah mengantar aku tadi pagi Roy sempat pulang lagi untuk bersih bersih dan beganti baju memkai setelan jas resmi dan berdasi juga sudah menunggu aku sejak jam 7 tadi dan setelah selesai berhias aku dan Roy berangkat ke kantor bupati

“Umi catik banget pakai kebaya seperti ini bagai putri keraton” kata Roy sambil membelai dan memberi ciuman di keningku

“Ahh mas apa sih pakai cium kening juga” kata umo Elsa

“Kan aku sudah dapat amanah dari abi untuk menggantikan posisinya abi dalam upacara pelantikan dan serah terima besok” kata Roy sambil tersenyum dan memandang aku dengan pandangan kasih sayang dan hati ku bedebar sempurna dan aku hanya bisa menunduk malu

“Ayo umi berangkat sebentar lagi jam 8” kata Roy

Aku melangkah di samping Roy dengan mengagandeng tangannya seperti aku berjalan bergandengan tangan dengan abi tapi ini lebih berkesan dari pada saat aku berjalan degan abi

Aku melangkah mendekati mobil yang diparkir di depan salon dan Roy membukaan pintu untuk aku masuk dengan menumpangkan tangannya supaya aku mudah menaiki mobil dan setelah aku di dalam Roy menutup pintu dengan pelan dan melangkah memutar menuju pintu kemudi membuak dan menghidupkan mesin dan AC menudian menoleh ke aku dan memberi bantuan pada saat aku memasang sabuk pengaman ke tubuhku dan wajah kami berdekatan dan aku dengan berani memberi ciuman di pipi kirinya yang paling dekat dengan bibirku

“Terima kasih umi” kata Roy sambil tersenym manis dan aku balas dengan seyuman termanis yang aku punya

Roy pun segera menjalankan mobil ini dan mengarah ke kantor bupati

Sesampainya disana Roy berhenti di depan pendopo dan mempersilahkan umi keluar dari mobil dengan membuka pintu penumpang dan menuntunnya turun dari mobil baru setelahnya itu Roy masuk kembali ke dalam mobil untuk mencari tempat parkir dan aku melangkah menju tempat panitia dan di persilahkan duduk di deretan tamu undangan sudah banyak yang datang peserta pelantikan pagi ini dengan masing masing didampingi oleh suami atau istri tapi aku didampingi oleh kekasih bayanganku dan kini masih berdiri menanti kedatangan Roy untuk bersama masuk ke ruang upacara pelantikan ini

Aku melihat Roy berjalan dengan pelan menuju tempat aku beriri dan sesampainya aku langsung menarik tangannya untuk bergandengan tangan dan melangkah bersama ke korsi yang sudah tersedia di deretan peserta pelantikan dan korsi paling pojok kanan korsi bertulikan nama aku dan di sampingnya tak ada nama berarti untuk Roy

Aku duduk di bangku deretan terdepan bersama Roy di samping kanan aku di sebelah Roy masihada beberapa korsi untuk perserta lain

“Mas aku deg degan mas” kataku sambil memegang tangan Roy yang ada di samping aku

“Udah umi santai aja” kata Roy sambil tangan Roy meremas lembut tanganku yang terasa sangat dingin dan kami saling tatap dan didada ini ada suatu yang bergetar memberi ketenagan didalam jiwa dan aku melihat wajah ganteng calon matuku ini yang sekarang duduk sebagai wakil dari abi Jaka suamiku hati ini merasa bergetar getar tapi lama kelaman bisa aku lebih tenang karena Roy selelu memberi kekuatan dalam jiwa aku dan pesaraanku menjadi lebih tenang

Jam 8.45 pak bupati dan rombongan memasuki ruangan dan kami senua di berdiri untuk menghormati kedatangan pak bupati

Jam 9 tepat aku bersana teman teman ke10 orang yang resmi di lantaik sebagai kepala sekolah dan aku merasa bersyukur karena aku di tempatkan di SMP dekat dengan tempat tinggal aku

Jan10 acara pelantikan selesai dilanjutkan dengan ramah tamah denga jajaran muspika yang hadir pada acara pelantika tersebut

Jam 12 aku dan Roy pulang kerumah dan ketika aku pertama kali masuk di rumah Roy langsung memegang tanganku setelah menutup dan mengnci pintu depan yang terkunci berarti mbok Darsi sudah pulang

Di genggamnya ke dua tanganku dan ditariknya tubuhku ke depan serta merta bibir Roy segera menciumku dengan penuh perasaan sambil berujar “Selamat ya Umi, Semoga umi tetap bersemangat dalam menjalani hidup ini” kata Roy

“Ya mas terima kasih atas dukungan ke umi sehingga umi berhasil ini berkat dukungan dan doronag dari mas” kata umi sambil kedua tangannya di atas pundak Roy dan memberi ciuman di bibir Roy dan ini ciuman pertama ku di bibir Roy sebagai ungkapan terima kasih atas dukungannya selama ini dan lama sekitar 5 menitan bibir mereka bersatu tanpa nafsu hanya cinta dan kasih sayang yang melebur manjadi satu


Hari Kamis acara serah terima jabatan dari kepala sekolah lama ibu Damayanti, S.Pd ke ibu Elsa Farida Putri di kalukan dengan sangat hikmah dan hadiri oleh seluruh staff pengajar di SMP negeri XX kabupaten yang letaknya satu kecamatam kota dengan tempat tinggalku tersebut dan Roy selalu mendampingi aku dalam acara serah terima jabatan itu

====


Pov Drs.H. Jaka Setiawan, M.Ag

Semenjak aku hidup sendiri jauh dari isti dan anak aku berasa hidupku sunyi memangsih kalau pagi dan siang hari ngak terasa keadaan aku yang sendiri sebeb aku di sibukan dengan bebagi tugas sebagai kepala kantor departeman agama yang megurusi satu kabupaten sunggung sibuk sampai hari senin ini aku sudah punya jadwal yang sangat padat bertemu dengan penguasa daerah ini Muspika (Musyawarah pimpinan kabupaten) yang tediri dari Bp Bupati, Bp Dandim (dari TNI) dan Bp Danres (Dari polri) dan terjadwalkan hari rabu sampai jumat

Hari sabtu sampai mingu ada kegiatan pertemuan rutin dengan kepala kantor dari berbagai instansi se kabupaten yang bertenpat di taman wisata Batu raden yang berhawa sejuk di lereng gunung Slamet semua kepala kantor dari masing depaetemen datang bersama keluarganya agar bisa berekreasi bersana keluarga sambil mempererat tali silaturahmi dari masing kepala kantor dan mempererat hubungan keluarga sebab sebagai kepala kantor banyak tugas secara memdadak secara kedinasan sehingga harus berpisah beberapa hari yang bisa meninggalkan keluarga istri dan anak

Hari senin nya aku mulai mengadakan koordinasi dari masing bidang tugas berbagai pertemuan dengan pengawas, pimpinan sekolah yang bernaung di depag, pimpinan pondok, dengan para pemegang MOU dengan depag seperi tour and trevel yang mengurusi perjalan haji baik umroh haji plus ataupun regular dan masih banyak lagi kegiatan sampai dua minggu ini sehingga waktu habis hanya sekedar menyapa dari masing masing bagian dan itu membuat aku bisa melupakan istri ku hajah Elsa yang aku dengar sudah mulai magang di SMP Negeri Andong

Hari jumat ini setelah tiga minggu aku di lantik sebagai kepala kantor depag secara pribadi dan kedinasan mendapat undangan dari sebuah pesantren yang merayakan ulang tahunnya ke 100 tahun dengan iatilah millad satu abad dalam kalender hijriyah 96 tahun ini akan di di adakan di pondok pesantren Nur Hidayah yang di pimpin kyai haji Mahruf Amin pinpinan pondok pesantren yang sudah berusia 70 tahun dan juga pemilik yayasan yang bergerak di bidang pendidikan yayasan pendidikan Nur Hidayah yang menbawai madrasah madrasah dari MI, MTs dan MA dan berkembang dengan pesat dengan pimpinan madrasah ustazah Lilis Marifatun, S.Ag adalah putri tunggal dari pimpinan pondok pesantren Nur Hidayah kyia haji Mahrif Amin dan tugas dari bapak bupati untuk mewakili beliau dalam membuka acara tersebut dan acaranya sendiri di gelar selama 2 malan 3 hari di awali dari sholat jumat bersama di masjid Nur Hidayah yang berlantai 2

Jumat pagi haji Jaka sudah bersiap untuk menghadiri Millad satu abad di pesanten Nur hidayah dengan di antar supir kantot pak Darmaji adalah supir khusus untuk kendaraan dinas kakandepag yang sudah berusia 50 tahun orang nya sabar dan teliti sudah 15 tahun menjadi supir kakandepag ini dan menghantar haji Jaka sampai di pondok pesantren Nur Hidayah dan langsung di sambut oleh pimpinan pondok pesamtren sendiri kyai haji Mahruf Amin dan didamping oleh putri tungalnya Ustazah Lilis Marifatun dan Lilis langsung mendapat tugas khusus untuk mememani haji Jaka dan menyediakan segala kebutuhan selama berada di pondok pesanten ini

“Assalamualaikum abah kyai” kata haji Jaka begitu datang ke pondok pesantren ini sambil mengulurkan tangan dan mencium biku biku tangan dari pimpinan pondok pesantren Nur Hidayah

“Waalaikumsalam, nak Jaka” jawan abah kyai sambil memeluk Jaka sebagai utusan dari pak Bupati

“Assalamualaikun ustazah” kata haji Jaka sambil memberi salam sambil menagkupkan tangan ke dalam dada

“Wallaikumsalam pak Jaka” jawab ustazah Lilis

Dan mereka terlibat dalam pembicaraan yang serius dan sebentar kemudian abah kyai minta diri untuk menyambut tamu yang lain

“Ning, abah serahkan semua keperluan nak haji selama di pondok kepadamu ya abah mau ketemu tamu yang lain” kata abah kyai

“Baik abah” kata Lilis

“Kalau panggilan sesame santri di sini apa ustazah” kata haji Jaka membuka percakapan yang hening mereka masing masing merasa canggung bagi Jaka sendiri canggung karena belum akrap sedang bagi ustazah sendiri masih sungkan

“Kalau panggilan untuk sesame santri kepada yang lebih tua dan laki laki si sebut kang, kalau lebih muda biasanya di panggil nama biasa” kata ustazah Lilis

“Kalau begitu panggil aku dangan sebutan kang aja ya biar lebih akrap kalau di panggil pak atau bapak kok formil banget sih kayaknya enak kalau dipanggil kang, kalau panggilan ning seperti abah kyai memenggil mu dengan sebutan ning” kata haji Jaka

“Baik lah pak, ehhh kang Jaka” kata ustazah Lilis, lanjutnya “Kalau ning si panggilan khusus kang hanya di tujukan putri pemilik pondok saja”

“Ya sudah aku panggil ustazah seperti panggilan abah ya, ustazah ngak keberatan” kata Haji Jaka

“Aku malah senang kalau kang Jaka panggil ning atau nana saja juga boleh seperti sesame santri panggilan untuk yang muda dengan nama saya”

“Kalau ngak salah panggilan Ning untuk wanita sedang gus untuk priya ya ning seperti pangilan Raden di kalangan keraton” kata haji Jaka

“Benar kang, itu sudah turun menuru dan secara otomatis” kata ustazah

Bagi haji Jaka itu hanya sebagai pembuka komonikasi semata dari pada komonikasi macet seperti tadi dan bagi ustazah mempunyai arti yang lain sebagai wanita muslimah yang mengedepankan pendidika ahlak yang luhur hanya bisa diam tapi di dalam lubuk hati yang paling dalam ustazah sangat bersyukur dengan kedekatannya dengan haji Jaka sebab sejak awal jumpa dengan haji Jaka ketika pelantikan beliau 2 minggu yang lalu di susul lagi pertemuan dengan haji Jaka ketika pertemuan dengan kepala madrasah baik MI, M.Ts, dan MA se kabupaten beberapa hari yang lalu selalu mambuat hati ustazah bergetar dan menimbulkan rasa nyaman terutama hari ini ustazah begitu dekat dengan haji Jaka membuat hatinya bedebar tak menentu

Demikian juga dengan haji Jaka bertemu denga wanita cantik berjilbab lebar dengan paras ayu selalu membuat haji Jaka salah tingkah seperti ketika haji Jaka bertemu dengan Elsa istri sekarang pada saat ini pikiran sunggung kacau karena tugas dan rasa rindu dengan Elsa istri tercinta

Ancara di mulai pukul 11 dengan sholat jumat bersama yang di pimpin langsung Kyai haji Kasmani dari ponpres Sedayu sebagai salah satu dari 5 pimpinan ponpres terbesar di pulau jawa yang menghadiri millad satu abad ponpres Nur Hidayat ini

Jam 14 setelah makan siang acara di lanjutkan dengan pembukaan acara di aula ponpres oleh bapak bupati kabupaten Purbalingga yang di wakilkan oleh Drs Haji Jaka Setiawan, M.Ag sebagai kepala kantor Departemen Agama di kabipaten Purwalingga yang di lanjutkan pemotongan tumpeng dari pimpinan pondok pesantren Nur Hidayah yang di serahkan pimpinan kepala daerah hal ini di wakilkan dengan Drs Haji Jaka Setiawan, M.Ag di lanjutkan dengan pelepasam 100 burung merpati yang di pimpin olah Drs Haji Jaka Setiawan, M.Ag yang membawa satu merpati untuk di lepas yang berdiri di tengah di samping kiri abah Kyai sebagai pimpinan pondok dan di kanan ada ustazah Lilis sebagai pimpinan madrasah Nur Hiayah di lingkari 5 pimpinan pondok pesantrem yang hadir dan beberapa santri dan santriwati yang mewakili semajam alumus di dunia pendidikan sebanyak 5 orang masing masing membawa 1 burung merpati

“Dengan mengucap syukur alhamdulilah saya atas nama penerintah membuka Millad satu abad pesantren Nut Hiayah” kata haji Jaka sambil melepas burung merpati di tangan nya dan di ikuti semua orang dalam lingkaram dan setiap orang yang membawa merpati di sekitar lapangan yang kini berubah sebagai tempat pasar murah dan pasar malan yang diadakan selama 3 hari 3 malam mendatang dilanjutkan dengan suara beduk bertau talu dan saling saut menyaut dari berbagai masjid dan musolha di sekitar pesantren tambah meriah dengan bunyi sirine yang di pasng di menara masjid di pesantren Nur Hidayah

Atas anjuran abah kyai, Jaka di harapkan bisa tinggal disini selama even berlangsung sambil melihat aksi setiap santri melakukan akutifitas rutine dan mengikuti setiap acara yang ada dan Jaka menyanggupinya sebeb di rumah dinas pun Jaka sendirian tak punya teman dan sini banyak teman untuk berbincang bincang sambil menimba ilmu dari kyai kyai yang bisa hadir di sini dan terutama sekali jaka bisa lebih dekat dengan Lilis ustazah yang telah mencuri hatinya entah rasanya Jaka sudah lama dekat dengan Lilis bagai Jaka dekat dengan istrinya sendiri dan rasa nyaman selalu ada di hatinya

Soreharinya harinya setelah sholat mahrib dilanjutkan dengan pengajian Akbar yang di berikan secara marathon berganian dari keenam kyai yang ada di pesantren ini diawali pengajian dari kyai haji Mahruf Amin hanpir satu jam dan di lanjutkan dengan Kyai haji Kasmani dari ponpres Sedayu dalam waktu yang sama 1 jam kemudian break dulu untuk makan malam bersama bersama selama 1 jam kemudian di lanjutkan lagi pengajian oleh kyai haji Fatholah dari bangsri Jawa Timur waktu yang di berikan 1 jam kemudian di lanjutkan oleh Kya haji Nur Amin dari Brangkal, Madura jam 10 malam Brek utuk istirahat sebentar untuk minum dan makan sneck di lanjutkanlagi dengan 2 sesi terakhir pegajian dari Kyai haji Shomat dari Tlawah, Banten dan terahir dari kyai haji Asrofil dari Bungareng Jawa tengah dan berakhir pas tengah malam

Pagi harinya Sabtu ada lomba untuk anak anak MI pagi hari siangnya lonba untuk anak anak MTs dan malamnya ada hiburan samroh dan kentrung dan hari minggu masih dilanjutkan lomba untuk anak anak MA dan siangnya ada lomba untuk umum

Selama berlangsungnya perinatan millad satu abat Jaka selalu didamping oleh Lilis sebagai tuan rumah dan ditempatkan di rumah abah kyai yang besar dan menempati ruang tamu yang tampak moderen tidak tidak seperti kamar pada pesantren pada umumnya

Banyak kesempatan untuk duduk berdua antara haji Jaka dan usthazah Lilis dan bercerita tentang keluarganya dan yang paling mengsankan putra semata wayang dari ustazsah Lilis, Miftahul Amin begitu dekat dengan Jaka di mana Jaka merindukan seorang putra sedang Mifta merindukan sosok ayah

Sore itu setelah MIftah ikut lamba hafalan baca kitab Al Quran dan kebetulan Haji Jaka dan ustazah Lilis ikut sebagai memperhati lonba tersebut setelah selesai lomba Miftah di panggil ustazah Lilis

“Miftas sini sayang, kenalin nih teman umi” kata ustazah Lilis

Tanpa peritah diualang Miftah lanhsung datang dan mamberi salam dengan salim mencium biku biku tangan haji Jaka dan ini mebuat kasan yang positih dari seorang haji Jaka

“Kenalkan saya Miftah, om putra dari ustazah Lilis” kata Miftah

“Ya mas Miftah ya saya Jaka, teman dari umimu” kata haji Jaka, lanjutnya “Masih sekolah ya mas kelas berapa”

“Ia om saya seklah di MTs dan kelas sepuluh” jawan mftah

“Mau ujian ya, belajar yang giat biar lulus dengan sempurna” kata haji Jaka

“Permisi om saya mau kumpul dengan teman teman” kata Miftah

“Ya” kata haji Jaka

“Umi aku pergi dulu ya” kata miftah

“Ya sana” jawan ustazah Lilis

“Itu kang anak aku sudah kelas 10 dan di tinggal ayahnya ketika dia umur 7 tahun baru kelas 1 MI dan Miftah sangat terpukul atas kepergian ayahnya sampai sakit, untung kakek nya mengambil alih dan sampai kini, aku sendiri merasa kasiahan pada Miftah sampai dia kehilangan figure seorang ayah” kata ustazah Lilis

“Mengapa ning tidak nikah lagi” kata haji Jaka

“Siapa sih yang mau sama janda seperti aku” jawan ust Lilis

“Ning tu cantik kok, kalau aku belum punya istri pastilah aku lamar untuk menjadi istri aku” kata Haji Jaka maksudnya sebagai candaan tapi malah di tanggapi serius ooleh ustazsah Lilias

“Seris kang mau melamar Lilis” kata ustazah Lilis

“Ya maulah kalau Lilis mau di madu” kata haji Jaka masih dengan nada candaan

“Aku tuh kang semenjak bertemu kang Jaka aku merasa tentram dan nyaman sekali” jawab ustazah Lilis, Jaka cukup terkejut juga mendengar jawaban Lilis seperti itu haji Jaka merasa bersalah kerena jawaban asal ngomong tadi dan di tanggapi secara serius dengan ustazah

Seketika suasana menjadi kaku dan canggung

“Maaf aku berjanda” kata haji Jaka dengan canggung

Mendengar jawaban Jaka ustazah juga kerasa bersalah dan rasa canggung karena tau kalau istri haji Jaka, hajah Elsa yang pernah ketemu dalan acara ramah tamah di depag ketika selesai acara pelantikan 3 minggu yang lalu dan ustazah Lilis juga merasa bersalah

“Aku juga bercanda kok kang, jangan di masukan ke dalam hati ya kang” jawab Lilis masih merasa canggung

“Kang Jaka mau besih bersih sebentar lagi mahrib lho” kata ustazah Lilis

“Iya ning sebentar lagi mahrib ya, ayok” kata Jaka tanpa sadar Jaka menggandeng tangan ustazah

“Apa sih kang malu” kata ning sambil melepas gandengan tangan haji Jaka

“Maaf ning aku merasa kalau aku baru jalan bersama istri aku Elsa” jawab Jaka

“Cerita dong kang tentang mbak Elsa” kata ustazah Lilis

“Iya nanti setelah isah aja ya ning biar ceritanya ngak terputus, tapi ning juga harus cerita tentang suami ning siapa ning namanya” jawan Jaka

“Kang Andang dari pesantren Nurul Huda Cirebon, kang” kata ustazah Lilis

“Dial ya ning setelah solat isa, oke” kata Jaka sambil tersenyum manis membuat hati ustazah Lilis bergetar demikian juga Jaka melihat senyum manis ustazah yang satu ini sebagai obat kangen setelah 3 minggu ngak ketemu dengan istri tecintanya



Bersambung
Part 20
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd