Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Jauzan (Kehidupan dalam menggapai cita-cita)

MAAF SUHU YANG SUDAH MENANTI SEMOGA MULAI BULAN INI KEMBALI PRODUKTIF MELANJUTKAN CERITA YANG SUDAH SAYA BUAT INI
SELAMAT MEMBACA :beer:

Bagian 3


Keesokan harinya Jauzan sudah kuliah normal karena masa ospek sudah usai, mata kuliah pertama yang dia hadapi langsung gambar teknik, dimana gambar teknik merupakan dasar bagi mahasiswa teknik industri, bagi Jauzan menggambar teknik hal yang biasa, karena dia sudah biasa membuat gambar-gambar yang menggunakan software gambar teknik yang ada di mata kuliah gambar teknik.

POV Jauzan

“ Ahhh kek ginian doang mah anak SD juga bisa” saat keluar dari kelas.

“ Maneh enak dah biasa, sedangkan urang mana paham anjing” timpal Kevin.

“ hehe mamam, nanti di ajarin sama urang kalem”

“ Nah gitu dong itu baru ce’es urang” Ujar Kevin.

Dalam perjalanan menuju kantin dia bertemu dengan Gea, awalnya Jauzan cuek melihat Gea duduk di kantin sendirian, tetapi setelah melihat sekitar yang ternyata kantin penuh, dia akhirnya mendatangi meja yang di tempati Gea.

“ Ge ikut duduk ya, kursi lain penuh nih”.

“iya sok santai aja Jan” Ujar gea sambil meminum minuman yang dia beli”

“ Panas banget ya, hari ini” lanjut Gea

“ Panas dari mana, biasa aja padahal, kamu aja belom biasa tinggal di sini”

“ Hehe iyaa sih, makannya ini aja keringetan banget gw dari tadi” sambil mengibas-ngibas kerah kemeja.

Jauzan melihat Gea yang sedang kegerahan, dia baru menyadari bahwa Gea ternyata sangat menarik, dan tanpa di sadari Gea, Jauzan menatap ke dada Gea.

“ Anjir gede juga ternyata toket nya si Gea” dalam hati.

“Jan maneh mau beli apa? Mau urang pesenin ga? “ Tanya Kevin

“ hmmm, eh pesen makan aja belom makan nih, ayam geprek aja lah”

“ Yah udah urang pesenin dulu ya” Ucap Kevin sambil menuju stand di kantin.

“ Ge, kamu dari tadi sendirian di sini ?”

“ Iya lah lu liat aja sendiri”

“ heheh iya sih, gw kira sama mak lampir,,, eh maksud gue kaka lu”

“ hah ?! mak lampir, wah gw bilangin kaka gw yaa “ ujar gea sambil menahan tawa

“ jangan dong, becanda doang”

“ hahhaha santai aja kali, gw tau dia kok, lu udah kenal dia pasti lu ga akan sebut dia lagi mak lampir” balas Gea

“ ahhh males banget, mending kenal deketnya sama lu aja”

“ ihhh apaan dah jan !!” acuh Gea

Kevin lalu datang sambil membawa makanan tiba-tiba suasana hening

“ Lah kok malah pada diem tadi perasaan urang liat pada asik-asik pas urang dateng kok pada diem”

“ Mana asik temen lu tuh nyebelin Vin” Ketus Gea.

“ Dih, sini Vin makan urang, udah laper nih”

“Hilihh nihh, dah nanti lagi ngobrolnya makan dulu aja” Ujar Kevin


Tanpa disadari di meja berbeda yang di huni angkatan atas ketiga orang ini sedang di awasi oleh seseorang, yaitu oleh Alya

“ Kenapa sih de kamu deket sama anak itu” Ujar Alya dalam hati.

Setelah makan Jauzan dan Kevin mencari kawannya yang lain, tetapi sebelum bertemu dengan kawannya, mereka bertemu dengan Bobi dkk.

“ Idih ada dua sejoli lewat, urang masih ga terima perihal waktu ospek” Ujar bobi

“ Lah kebetulan nih, mau pake yang kanan atau yang kiri ?!” Hardik Jauzan

“ Wahhh so jagoan nih si kontol, sini anjing” Kesal Bobi.

“ Oke aing beli!” sambil berlari dan mengambil ancang-ancang untuk memukul dengan tangan kanannnya



Sebelum pukulan Jauzan mengenai muka Bobi ada seseorang meneriaki mereka

“ HEH KALIAN NGAPAIN SIH?! UDAH BUBAR-BUBAR KALAU GA BUBAR GW PANGGIL SECURITY!!” teriak seorang wanita

Jauzan menoleh wanita itu, ternyata itu Alya, Jauzan pun mengurungkan niatnya memukul Bobi, dan dia memilih pergi meninggalkan Bobi yang sudah panik apabila itu pukulan mengenai mukanya.

“ Dasar cewe, ga bisa liat cowo pengen senang-senang” ujar Jauzan dalam hati.

Beberapa hari kemudian

Di basement tempat anak-anak teknik sering berkumpul dan mengerjakan tugas mereka, Alya sedang melihat temannya yang sedang sibuk dengan laptopnya.

“ gw pergi duluan ya, gw mau jalan dulu, mau healing mumpung dah kelar tugas-tugas minggu ini” ucar Alya sambil tersenyum ke temannya itu

“ yah udah sono, tiati ya” ujar wanita yang masih sibuk dnegan laptopnya.

Alya pun pergi sendirian ke Mall di dekat kampusnya

Saat di mall Alya melihat seseorang yang sedang melihat sepatu-sepatu di sebuah otlet yang terkenal dengan logo garis 3nya,, lalu dia menyapa orang itu.

“Kak Dewakan ? ehh benerkan hehe, lagi apa kak ?”

“ Eh Al, lagi nyari sepatu nih, ehh kebetulan bantuin pilihin gw dong , gw butuh masukan dari lu gw mending beli yang mana, yang ini atau yang ini ?” sambil memperlihatkan 2 sepatu pilihannya

“ Hmmmm... meunrut aku sih yang biru ini, keknya pas buat ka Dewa” sambil tersenyum melihat Dewa.

“Yah udah gw milih yang ini aja deh kalau gitu”

Akhirnya Dewa membeli sepatu itu dan membayarnya, setelah membayar Dewa mendatangi Alya yang sibuk melihat-lihat sepatu di toko itu.

“ Al makan yuk gw laper” ujar Dewa sambil meraba perutnya

“ Hah ? Ga apa-apa emang kak ? tapi emang sih aku juga lagi laper hehe” ujar Alya malu-malu.

Dewa pun berjalan dan merangkul bahu Alya, Alya hanya diam mematung dan ikut berjalan seiring dorongan dari rangkulan Dewa.

“ Kak Dewa”

“Hmmm kenapa?”

“Kak ga enak di lihat orang”

“Ga apa-apa kan cuman rangkul doang”

“Ihh yah ga gini juga kak”

“hmmm bodo, udah diem lu ah”

“Hmmmm”

Mereka akhirnya sampai di restoran cepat saji dengan logo M dan si badutnya.

“Di sini aja yah , mager gw jauh-jauh “

“yah udah ayuk” balas Alya

Selama mereka makan banyak hal yang di bicarakan mulai dari menanyakan maksud Alya ke Mall, kegiatan kuliah, dan perihal kehidupan pribadi dari hobi sampai warna kesukaan. Dewa memang sudah terbiasa menghadapi wanita” seperti Alya.

Dewa pun mencoba mengajak Alya untuk menonton film, awalnya Alya tidak ingin tapi karena rayuan dari Dewa akhirnya Alya pun mengiyakan.

“ Nonton spiderman aja kak, mumpung aku kemaren dah nonton di net*lix yang sebelumnya.”

“ ohh yah udah gas, tapi palingan kosongnya di barisan C, gapa apa kan ? ”

“ ga apa apa kak santai aja yg penting bisa nonton”



Mereka menonton di C17 dan C18, dimana itu tempat duduk di pojokan, tempat strategis untuk pasangan muda mudi yang sedang di mabuk asmara dibandingkan untuk menonton filmnya

“ pojok banget kak aku kira di tengah”

“ yah gimana dah tanggung, dan emang pada penuh juga kan”

“ yah udah deh” ujar Alya walapun merasa curiga.

Selama menonton Alya merasa risih karena sering kali Dewa melihatnya seperti menelanjanginya, setelah di pertengahan film Dewa mulai mencoba mendekatkan tangannya ke area bahu Alya, Alya hanya bisa diam saja karena sebelumnya dia belum pernah di perlakukan seperti ini, dan Dewa dengan perlahan menyandarkan kepala Alya untuk menyandrkannya ke dadanya. Dan tidak lupa dia mengecup ubun”ubun Alya.

Merasa nyaman dengan perlakuan lawannya, Alya pun tidak bergerak dan berusaha menghindar. Beberapa saat kemudian Alya merasakan tangan Dewa semakin turun dari bahu dia, ke area dada dia yang terbalut dengan kemeja yang ditutupi jaket tanpa menggunakan resleting.

Dengan perlahan Dewa mulai meremas dada Alya, Dimana Alya ingin berteriak tetapi mulutnya tidak bisa di kompromi, dan malah dia menutup mata dan mengingat kejadian penutupan acara ospek dimana yang terbayang yang sedang meremas dadanya itu adalah Jauzan, lama kelamaan dia mulai merasakan jaket dia di buka, dan kemeja dia mulai dibuka kancingnya , 2 kancing terbuka. Dan taklama merasakan jari-jari kasar di dadanya, karena Dewa menyelipkan jarinya ke balik bh yang sedang digunakan Alya, Alya makin benci dengan mulutnya dimana dia ingin berteriak, malah diam saja. Semakin lama remasan di dada Alya semakin kencang, dan di mulai menikmatinya. Alya tetap menutup matanya sedangkan Dewa tersenyum penuh kemenangan.


“ Al sini liat aku”

“hmmmmm” sambil menoleh ke arah Dewa

Saat Alya menoleh dengan cepat Dewa mengecup bibir Alya

“ Kamu cantik dan wangi Alya, aku suka”

Alya hanya diam saya karena dia masih menikmati remasan-demi remasan di area dadanya.

Dewa semakin berani mencium Alya kembali dan mencoba memasukan lidahnya tetapi Alya masih tidak melakukan apa-apa, Dewa mencoba membimbing tangan Alya ke arah selangkangannya.

“ Al remesin dong”

Alya pun secara tak sadar menggerakan lengannya untuk meremas-remas selangkangan Dewa di balik celana Jeansnya.

Saat Dewa mencoba membuka resleting celanannya, Alya langsung melepaskan ciumannya, dan menjauh dari arah Dewa dan dengan cepat merapihkan pakaiannya.

“ Kok gw kek gini sih, ga boleh gw berubah kek gini.” Ujar dia dalam hati

Setelah merapihkan pakaiannya Alya pun langsung meninggalkan Dewa yang kentang

“ Kenapa ga gw tolak aja ajakan dia, mesum ternyata kak Dewa” kesal Alya.

Akhirnya Alya meninggalkan Mall dengan muka sembab karena yang niatnya mau Healing malah nambah luka dan dilecehkan oleh kaka tingkatnya.

MALAM HARI

Alya sangat kecewa dengan sikap dia yang hanya diam saja, dia berdiam diri di kamarnya setelah pulang dari Mall pada sore itu. Alya tidak nyaman dengan kondisi badan dia yang belum mandi, lalu dia pun mencoba menggerakan badannya ke arah kamar mandi, dan menyalakan shower. Lalu dia pun membuka kemeja dan bh yang dia gunakan, lalu dilanjutkan dengan membuka celana jeansnnya dan melepaskan cdnya. Lalu dia masukan pakaiannya ke mesin cuci yang berada di dalam kamar mandinya.

Dia membasih tubuhnya, dan mengambil sabun mandi dan menggosokan secara merata mulai dari area atas sampai area bawah, secara tidak sengaja dia membasih bagian dadanya, dan merasakan sensasi lain, lalu secara perlahan dia meremas-remas dada nya secara bergantian
“hmmm....ahhh”

Lama kelamaan dia merasakan tidak nyaman dia di area selangkangannya seperti ingin pipis, dia pun semakin cepat meremas dan memilin dadanya, dan semakin mendesah

“ahhhh...hmpppphha ahhh Jan” dia menutup matanya sambil membayangkan kejadian saat dadanya di remas oleh Jauzan dan membayangkan selangkangan dia dimainkan Jauzan

Dia pun mencoba menggapai area selangkangannya dan tangan kanannya tetap meremas-remas area dadanya, sedangkan tangan kirinya secara perlahan mengusap-usap selangkangannya

“kok enak gini yaa” batin Alya

Semakin lama usapan dan remasan di area dada dan selangkangannya tak teratur, dan akhirnya Alya pun mendesah dengan panjang.

“ahhhmmmmmmppppp hmppppppp ahh ahhh hhhaah”

Di barengi keluarnya cairan cintanya.

“ Astaga gw ngapain, kok gw jadi gini sih” batin Alya

Kenapa orang itu yang gw bayangin, padahal gw benci sekali sama orang itu.

BERSAMBUNG
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd