Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Jauzan (Kehidupan dalam menggapai cita-cita)

BAGIAN 4

POV Alya

Hari ini gw harus mengikuti mata kuliah Ergonomi yang harus gw ulang, karena waktu ujian mata kuliah ini gw lagi sakit dan ga bisa ikut ujian susulan juga karena kondisi gw pada saat itu tidak membaik.

Pada saat masuk kelas yang gw ikuti ini rasanya males, karena satu sisi gw harus bertemu adik tingkat gw, dan yang kedua gw lebih males sekelas sama adek gw, dan yang paling males gw sekelas sama si Jauzan. Apesnya ketiga hal itu ada di kelas gw. tapi demi masa depan gw jalanin, gw duduk di kursi paling depan, karena di kursi belakang di tempati cowo-cowo dan gw menghindari itu, sedangkan adek gw duduk bersebrangan dengan gw. Mata kuliah Ergonomi pun di mulai, rasanya gw pengen kelarin ini kuliah, tapi sayang mata kuliah ini merupakan mata kuliah 2 sks yang mau ga mau harus mengikuti sampe 80 menitan, di akhir sesi dosen menyuruh membuat kelompok karena kedepannya akan di tugaskan membuat tugas besar yang harus di kerjakan berkelompok. Kondisi ngulang sendiri jadi bikin gw pasrah siapa yang mau jadi kelompok gw, saat akan keluar kelas gw di panggil adek gw.

“ Kak sekelompok sama gw aja ya, gw baru berdua nih” ajak Gea

“ emang kamu sama siapa de?”

“ Si ojan aja”

“ Hah Ojan? Aduh kenapa sama dia sih de? Padahal kan temen cewe mu masih ada”

“ Aku perlu dia karena dia cowo yang cukup kreatif dan pinter juga, jadi ga akan jadi benalu gw jamin”

“ hmmm yah udah deh kalau emang gitu, thx ya, aku duluan ada mata kuliah lain byeee”

“ iyaa byee”

Malam hari Alya baru pulang dari area kampus, karena harus mengikuti rapat himpunan.

“ hadeuhh cape gini datang pagi balik malem mulu” keluh Alya

Di perjalanan pulang Alya harus melewati beberapa gang untuk sampai ke kosannya, di pertigaan gang, dia dikejutkan oleh beberapa orang menghalangi jalan dia.

“ eh neng mau kemana? Dah malam dingin-dingin gini? Mending ikut sama saya heheheh” ujar salah satu orang” itu

“ iyaa udah biar anget kan dari pada sendirian dingin, mendingan ikut kami dulu untuk di angetin weheheh” timpal temannya

“ ih apa sih, sana gw mau lewat!!” Bentak Alya

“Wihhh galak juga nih cewe, dah sikat aja lah kita bawa nih cewe”

“ Tolooo....... “ Alya berhenti berteriak ketika mulutnya di tutup oleh salah satu orang tersebut

“ diem cantik kalau masih sayang sama nyawa lu” ujar orang yg membekak mulut Alya

Saat Alya mulai pasrah dengan apa yang akan di laluinya malam ini, ada sekumpulan orang datang dari arah belakang

“ Wah ada yang dapet mangsa baru nih, tapi sayang nya ga akan lama karena lu salah dapetin orang, lu ga tau siapa cewe itu ? hahaha” Ujar orang yang paling depan di kelompok yang baru datang itu

“ ngapain sia dateng ke sini, sana aing yang dapet duluan cewe ini!!” ujar si Jon

“ hehe sia ga tau itu cewe aing? udah sekarang sia lepas dia dan sia bisa pulang dengan selamat atau manjangkeun ieu urusan ?”

“ hahaha ga percaya aing sama omongan sia, segala ngaku-ngaku sia cowo dia, Jan jan dah lama aing kenal sama sia”

“ Hahahahha yah sudah kalau emang mau manjang, kalau emang eta kahayang sia”

“ Seranggggg!!!!” ujar Jauzan

Terjadilah perkelahian antara kelompok, sedangkan Alya yang kondisinya di lepaskan oleh Joni langsung lari ke arah berlawanan dan bersembunyi sambil mengamati perkelahian itu

“ Bangsat sia anjing” ujar Joni sambil memukul Jauzan

Jauzan termpental karena pukulan Joni, lalu Joni berusaaha menginjak lawannya yang sedang berbaring. Tetapi sebelum mengenai bagian kepala Jauzan, Jauzan lebih dulu menggelindingkan badannya ka arah lain. Dan langsung berdiri.

“ Hahaha anjing juga pukulan sia Jon, dah betapa berapa lama sampe pukulan sia bisa berkembang gini hahaha”

Lalu jauzan mulai melakukan ancang-ancang untuk membalas pukulan Joni, tetapi saat Joni masih fokus dia tidak menyadari bahwa ada balok yang mengarah ke kepala dia, dan balok itu mengenai tepat ke arah kepala dia. Joni Pun terjatuh dan memagang kepala dia, sedangkan Jauzan menyeringai sambil mendatangi Joni yang terkapar.

“ Hehehe apa yang aing bilang, mending lepas cewe aingkan, liat barudak sia geus arindit ninggalkeun sia” sambil menunjuk ke arah teman Joni yang sudah berlarian meninggalkan Joni yang terkapar.

“ Gusur ka susukan (selokan besar) meh palid (hanyut), ****** wawanianan (beranian) ka aing”

“ Ampun Jan moal deui Jan, hampura” ( ampun jan ga akan lagi jan, maafkan) Joni memelas

“ Udah gini sia ampun-ampunan, geus mantog ****** ditu!!!”

Alya yang dari tadi menyaksikan kejadian itu merasa ketakutan dan tidak menyangka bahwa Jauzan orang berpengaruh di kelompok itu, tetapi dibalik itu semua dia merasa kagum dengan Jauzan karena tidak melakukan hal yang dia bicarakan sebelumnya dan memaafkan orang itu.

Alya pun keluar dari persembunyiannya, dan mendekati Jauzan

“tee..rimakasih Jan”

“ Yooo, lu ga apa apa kan? lain kali jangan balik malem” gini apa lagi lewat gang ini, mendingan lu muter ke jalan gede aja sekalian”

“ iya ga apa-apa kok gw, okee makasi sarannya, eh Jan itu obatin dulu wajah lu, dah ayo ikut gw” sambil menarik tangan jauzan

Jauzan hanya diam dan mengikuti tarikan tangan Alya, Alya membawa Jauzan ke kosannya.

“ Al mending ga usah deh ga enak gw nih, ini kan kosan cewe, tar di sangka ngapa ngapain lagi”

“ Lah emang mau ngapain kan gw cuman mau ngobatin lu”

“ ehhh bukan gitu maksudnya.... Yah udah deh “

Jauzan memang tidak kepikiran hal negatif, dan akhirnya dia di bawa masuk ke kosan

“ duduk di sini dulu, gw mau ambil kotak obat gw”

Jauzan mengikuti perintah Alya, dan dia tidak lupa memperhatikan kamar Alya, dimana kamar berdominan warna merah muda, tertata rapih beberapa foto selfie dia dan foto angkatan dia.

“ Al bukannya lu tinggal di rumah? Padahal kan deket rumah lu”

“ Iya emang deket, tapi kalau emang pulang malem gw lebih milih ke kosan, dari pada balik ke rumah, orang rumah jam segini dah pada tidur soalnya”

“ohh berarti Gea waktu itu selama ospek dia tidur di mari?”

“ iya dia tidur di sini”

“ ohh hmmm”

“ Sini coba mana yang luka”

Jauzan pun mendekatkan tubuhnya agar Alya bisa mengobatinya dengan leluasa. Pelipis Jauzan aga bengkak dan Alya pun mengobatinya dengan membersihkan dan mengompresnya

“ Pelan-pelan Al lu kira ga sakit apa!” ketus Jauzan

“ ehh sorry sorry” panik Alya

Alya akhirnya mencoba lebih hati-hati dalam mengobatinya. Secara diam-diam Alya memperhatikan Jauzan dan terlintas saat dia melakukan mastrubasi di kamar mandinya, dengan jarak dekat dia melihat ternyata Jauzan ganteng juga ya.

“ Udah Al cukup, dah mendingan ini, malah ngelamun lu, kenapa lu terpesona sama kegantengan gw kan ? “ ujar Jauzan

“ ehh udah? Hah ? kepedean amat lu!” ketus Alya

Jauzan pun ikut ke kamar mandi Alya untuk kencing, di kamar mandi Alya, Alya lupa menyimpan BHnya yang terganntung di kamar mandinya, dan Jauzan pun melihatnya karena BH nya tergantung di pintu kamar mandinya.

Setelah Jauzan kencing, Jauzan mengambil BH itu dan iseng melihat nomor BHnya dan ternyata ukurannya 36B.

“ gede juga yah tetenya Alya hihi” dalam hati

“ Al gw balik dulu ya, btw gede juga ya “

“ iya udah gih, hah apa yang gede ?” Alya masih belum sadar

“ itu tete lu”

“ Hah maksudnya?”

“ iya ukurannya 36B kan? hihihi”

“ Ih tau dari mana ? mesum lu yaa”

“ lah waktu itu kan pernah megang, atau boleh gw megang lagi ? hihii”

“ ihh apa sih, ga yahh, awas aja lu macem-macem gw teriak ini”

“ emang berani teriak?” Jauzan mendekati Alya yg awalnya dia berada di depan pintu

Alya pun panik di buatnya, dan terlintas kejadian saat penutupan pensi saat Jauzan melecehkannya.

“ Jangan deket-deket gw Jan gw ga mauu”

Jauzan tetep mendekati Alya, dan kepala mereka sudah berhadapan, saat Alya mencoba berbicara, Jauzan menyosor bibir Alya, bibir mereka bersatu walapun Alya berusaha menutup mulutnya, tetapi Jauzan tetap mencoba menerobos mulut Alya dengan memainkan lidahnya.

“Muachhh... hmmmm “ bibir keduanya saling beradu

Karena Alya masih menutup mulutnya, Jauzan memegang dada Alya, karena kaget Alya membuka mulutnya karena di balik pakaian yg dia gunakan dia lupa bahwa dia sudah tidak memakai BH, dan Jauzan menjulurkan lidahnya ke rongga mulut Alya, Alya tersentak dengan perlakuan Jauzan, di sisi lain Alya mulai menikmatinya, walupun pikirannya ingin berhenti tetapi tubuhnya menginginkan lebih.

“ Wow dah ga pake BH ternyata, berarti BH yang di kamar mandi BH yang lu pake tadi ya Al ?”

Alya hanya membalas dengan desahan, dan Alya mulai mencium balik Jauzan karena dia mulai merasakan nikmatnya berciuman.

Jauzan masih meremas dan mencium Alya, sedangkan Alya mendesah walapun tertahan oleh mulut Jauzan. Sedangkan bagian bawah Alya dirasa mulai basah.

Alya semakin liar dengan memeluk leher Jauzan, dan mereka saling membalas ciuman. Jauzan mulai turun memegang bokong Alya, dan meremas-remas bokong Alya, Alya yang sudah di landa bihari hanya mendesah dengan perlakuan Jauzan.

“ahhhhh hmmmm.... ahhhh Jann” saat mulut mereka terlepas dan dilanjutkan berciuman kembali.

“ Sayang coba pegang kontol aku” sambil membingbing tangan Alya

Alya hanya pasrah dengan tangannya di arahkan ke selangkangan Jauzan. Jauzan membimbing Alya untuk mengusap ngusap selangkangannya.

“ ahhh iya gitu sayang terus enak hmmm ahhhh”

Karena mendengar lawannya keenakan Alya pun berinisiatif meremas-remas juga.

Jauzan membuka baju Alya, Alya hanya pasrah dengan apa yang Jauzan lakukan, Jauzan pun membuka celana yang Alya pakai, pakaian Alya yang tersisa di tubuhnya hanya CDnya, Jauzan mencoba membuka CD Alya, tetapi Alya menahannya.

“ Jangan Jan jangan di buka yaa, gw takut”

“ Ga akan kenapa-kenapa , gw ga akan melakukan itu, kita cuman peeting aja kok, buka yaaa”

“ hmmm tapi jangan di masukin yaa?” dengan wajah sayunya

“iyaa sayang”

Akhirnya Jauzan membuka CD alya, dan setelah itu Jauzan membuka pakaiannya.

“ Seksi banget sayang”

Jauzan mulai menciumi badan Alya, dari perut naik ke area dada Alya, dan langsung mengemut pentil Alya yang berwarna pink itu, sedangkan tangannya memainkan bokong Alya.

“ ahhhh Jann gigit Jan, enakkk aghhhh”

Jauzan menggit pentil Alya secara bergantian, dan tidak lupa Jauzan memberikan tanda merah di sekitar dada Alya.

Tangan Jauzan merayap ke area selangkangan Alya, dan dia mengelus-elus selangkangan Alya. Selangkangan Alya sudah banjir, yang makin banjir ketika Jauzan mulai memainkan selangkangan ALya

“ahhh Jan lu apain gw Jan,, shhhh terus Jan enakk, ahhhhh”

“ gw mau keluar Jann Ahhhhh Gw pipis Aghhhhhhh”

Jauzan makin cepat memainkan selangkangan Alya dan Alya semakin mendesah, dan tubuhnya melengking karena dia keluar

“ gimana sayang enak?”

Alya hanya megangguk karena kelelahan. Sambil istirahat Alya tidak lepas dari kocokan tangannya di kontol Jauzan

“ Jan kok ga keluar mulu sih”

“ ya udah spongin aja biar cepet”

“ ihhh ga mauu ah Jan”

“ Yah udah gini aja lu sepongin kontol gw, gw jilatin meki lu”

“ hmmm tapi kalau keluar bilang yaa”

“ iya gw bilang kok”

Jauzan rebahan di kasur Alya sedangkan Alya menindih Jauzan dan memulai menjilati kontol Jauzan, sedangkan Jauzan sedang berhadapan dengan bokong Alya, dia melihat memek yang dihiasi jembut tipis. Lalu dia jilati.

“aghhhh Jann enakkk, terus Jannn, lebih enak gini dari pada pake jari aghhh, masukin lidahnya Jan”

“ ughhh enak juga sepongan lu Al, sambil mainin peler gw Al ughhh”

Mereka saling semuaskan satu sama lain, tidak terasa waktu sudah berjalan 15 menit

“ Jan gw pengen pipis lagi,,, aghhh Jan gw keluar ahhhhhh”

Jauzan semakin cepat menjilati memek Alya, dan muka dia di siram oleh cairan cinta Alya

“aghhhhh hmmm.....”

“ Gurih cairan lu Al, tapi sayang gw belom keluar ini, yah udah lu rebahan aja Al”

Akhirnya Alya rebahan, dan Jauzan menindih tubuh Alya

“ Jan pls jangan di masukin”

“ Engga akan Alya , gw cuman gesek gesekin doang kok”

Ughhhhh pelan-pelan Jan”

“iya sayang”

Jauzan pun menggesek-gesek kontolnya ke arah memek Alya, perlahan namun pasti memek Alya kembali banjir

“Ahhhh enakk Jann, terus Jann, tapi pelan-pelan... ughhhh”

Jauzan mencoba memasukan kepala kontolnya ke memek Alya.

“ Jann jangan di masukinn ihh, hmmmmmahh”

“ cuman kepalanya aja kok”

Jauzan mencoba memompa kontolnya di memek Alya secara perlahan, lama-lama Alya merasakan makin enak dan makin gatal di area memeknya.

“ Aghhh Jan cepetin plis, enakkk hmmppphhh”

“ Jann gw mau keluar ini, cepetin Jann pls uhhhhh”

Saat Alya akan keluar Jauzan memberhentikan gerakannya, Alya yang kentang mencoba menggerak-gerakan pinggulnya

“Jan kok berhenti sihh, gw bentar lagi keluar ini ihhhh”

“Kalau pengen keluar masukin aja ya biar enak Al”

“engga Jan ga mau, pls Jan goyang lagi dong huhuhuhuh” sambil tetap megoyangkan pinggulnya

Jauzan pun menggerakan badannya kembali tetapi dengan menekan kontolnya lebih dalam tanpa sepengatahuan Alya, lama kelamaan kontol Jauzan sudah masuk setengahnya.

“ Ughh Jan enak .... Jan cepetin”

Jauzan hentakan kontolnnya secara tiba-tiba membuat Alya teriak

“ Ahhhhhhh sakittttt Jannn.... udah lepasin”

Jauzan dengan sigap mencium Alya karena tidak mau ketahuan oleh tetangga Alya, dan Jauzan remas dada Alya agar Alya tetap kondisi terangsang.

Setelah dirasa cukup kondusif karena Alya membalas ciuman Jauzan

“ Al lanjutin ?”

Karena Alya sudah terangsang kembali Alya mengangguk

“ pelan-pelan tapi ya Jan, masih perih”

“ iya sayang pelan-pelan kok”

Jauzan pun mulai menggoyangkan badannya secara perlahan

“ ughhh pelan Jan masih perih”

Plok... plok... plok paha dan bokong bertabrakan, semakin lama-semakin cepat dan Alya mulai mendesah

“ahhhh ... ahhhh. Terusss Jan.... Ahhhh cepetin Jan gw mau keluar”

Semakin cepat Jauzan melakukannya, dan suara benturan semakin cepat,

“ ahhhh memek lu seret baget Al”

Mereka saling mendesah dan kadang Jauzan meremas dada Alya, sedangkan Alya hanya menutup matanya karena menikmati hubungan badan ini.

“ ahhhhhhhh Jan gw keluar hmmmm ahhhh”

Jauzan tidak memberhentikan gerakannya karena dia pun ingin keluar

“ Jan udahhh dulu lemes gw ahhhh hmmmmppp”

“ gw mau keluar juga Al ahhhhhhh hmmmmmm”

Jauzan dengan cepat mengeluarkan kontolnya di memek Alya dan menyemburkan spermanya ke perut Alya, dan sebagian terkena muka Alya

Alya yang baru mengalami orgasme hanya pasrah dan menikmati semprotan sperma Jauzan.

Jauzan pun menghempaskan badannya di samping Alya. Dan mereka dengan perlahan terlelap sambil berpelukan...



Bagian 4 Selesai
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd