Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™: Revolution


|32. Sheila dan Psikadelia Sang Ilusionis Terkuat




Naga
Putera Mahkota Yakuza
Pengendali Elemen Petir



Elang
Wakil Joni di Zodiarc
Pengendali Elemen Api



Melissa Kiehl alias Meki
Agen The Patriot



Akon Tolledo alias Kontol
Agen The Patriot


Prepare for trouble!

“─and make it Double!

To Protect the world from devastation!

─to unite all people within our nation!

“Special Agent Melissa Kiehl alias Meki!”

“Special Agent Akon Tolledo alias Kontol!”

“KAMI ADALAAAAAAH!!!!!─”

“─ORAAAAAAAAAAAAAA!!!! NICK-NAME-NYA JANGAN JOROK-JOROK, TAR KENA BANNED COK!!!”

Emosi, Elang menerjang dengan kekuatan Pyrokinesis. Animus Phoenix Api, Jatayu Vijaya mewujud bersama rambut Afro-nya yang mengeluarkan nyala api kebiruan laksana kompor gas Hitachi.

Tapi lagi-lagi, Meki menaikkan perangkat elektronik di pergelangan tangannya. Anti-Animus Shockwave Utillity(ASU), pancaran partikel elektromagnetik yang menghempas bersama gelombang kejut memadamkan api di rambut Kribo si Arab dalam satu kejapan mata. Tendangan berputar menyusul, memaksa Elang mengelak kebelakang.

Adrenalin dalam darah membuat sepatu pantofel agen cantik itu berkelebat di depan mata dalam gerak lambat. Lalu ketika aliran waktu kembali menormal, tendangan kedua menyusul mendarat. Elang terpaksa menahan dengan siku hanya agar tendangan itu tidak menghantam tepat pada tulang rusuk.

─Keras.

Elang meringis menahan rasa sakit ketika impact tendangan itu menyebar. “Bangsadh,” benar-benar tenaga tak terduga yang dari tubuh mungil lawan tarungnya!

“Dalam jas yang kami kenakan terdapat ribuan selang mikroskopis yang dialiri Nannites, robot berukuran mikron sehingga mampu menaikkan tenaga penggunanya, Armored Nannites-Coagulated Gear, disingkat A.N.C.O.E.G!”

“HILIH, BACOD!”

─kesel, dengan penuh kebiadaban Elang ngejedokin kepala di muka si Meki.

“Aduh! Hidung gua! Hidung gua!” Meki meringis megangin idung “Gua belum selesai ngejelasin mekanisme jurus gua, ngentod!”

“ELU PIKIR INI KOMIK BLEACH! KONTOL!”

─ “Ada apa manggil-manggil nama gua!” Agen Kontol yang sedang duel melawan naga nyautin.

Do not lose your focus, lawan lu ada di sini,” senyum Naga dingin sambil melayangkan tendangan lembut yang berputar di lantai.

Terlambat mengantisipasi, Agen Kontol menggeragap menghindar sehingga kehilangan kuda-kuda.

Serangan tapak Naga berkelebat menyusul, memaksa agen rahasia berdarah Zimbabwe-Catalonia itu menangkis dengan stun-gun.

Kelebatan cahaya biru melesat ketika ujung senjata yang digunakan untuk melumpuhkan lawan itu mengayun.

Refleks, Naga menahan pergelangan musuh dengan lengan atas, dan pijaran bunga api elektrik terlihat jelas di depan mata, ketika dua orang itu mengadu kekuatan fisik semata, tapi Agen Kontol tampak berada di atas angin, Armor A.N.C.O.E.G yang dikenakannya memberikan kekuatan beberapa kali lipat dari manusia normal, membuat dengan mudah agen khusus itu meng-overpower lawannya.

Satu sentakan kecil, dan senjata pelumpuh itu terbenam di leher Naga bersama listrik 10.000 volt yang dapat merobohkan sapi kurban.

Naga meringis menahan rasa sakit.

Surrender. Bitch,” Agen Kontol menyeringai penuh kemenangan.

Are-you-fucking-kidding-me?!!” Naga, pria tampan yang sehari-hari nyaris tak menunjukkan emosi itu tiba-tiba menghantamkan tinju ke wajah Agen Kontol yang masih belum menyelesaikan kesombongan dan keriya’an-nya itu.

Gemetar, Agen Kontol mengaktifkan sistem ASU (Anti-Animus-Shockwave-Utillity) di pergelangan tangan.

Tapi Naga tampaknya tak ambil peduli. Tanpa neriakin nama jurus, doi menyarangkan tendangan penghancur zakar yang mendarat di selangkangan dan disambut jeritan kesakitan si empunya.

“Kaing! Kaing!! Kaing!!!”

Geram, Naga meremukkan senjata penyetrum itu dengan tangan kosong, seolah pijaran elektrik di tangannya tidak berefek apa-apa.

“Gua pengendali Elemen Petir. TIAP PAGI GUA SARAPAN AKI MOTOR!!!”

“Aki GS-ASTRA. Kuat dan tahan lama!” si Elang nyautin.



|XII|

Ibarat polisi di film India yang baru dateng pas berantemnya kelar, Pasukan Ninja Klan Naga Hitam menghambur memasuki ruangan klub di lantai 1. Bergerak mengepung dengan pedang Katana terhunus.

Naga memperbaiki ketak kemejanya yang berubah posisi. Menenggak Cocktail yang belum sempat dihabiskannya tadi.

“Seharusnya anda mendengarkan tawaran saya tadi, Nona,” pria tampan itu berkata tanpa menoleh.

Meki membantu Kontol yang lemas untuk berdiri tegak, tapi ujung tajam pedang Katana para Yakuza sudah mengacung tepat di leher keduanya.

“Ringkus mereka hidup-hidup!” perintah Elang. “Sekali-sekali gua mau jadi tokoh jahat, dan ngewein nih cewek ampe memeknya jebol!”

Mendengar itu wajah agen Meki agak bersemu. “J-jangan b-bos…. saya masih perawan.”

“Bersyukurlah, karena malam ini penulisnya dapat hidayah.”

“Makasih, boss, hiks…”

“Bugilin dia!”

“Kyaaaaaa!!!!”

Agen seksi itu terus ditelanjangin ma Yakuza-yakuza pelanggar hukum, terus diiket di atas meja biliar sampe nangis-nangis karena auratnya diumbar dilihatin rame-rame sama kaum bromocorah yang berebutan motoin nih agen galak buat disebar di akun twiter bundadesah. Kagak diperkosa sob cuma badannya dicoret-coret pake spidol sob, mukanya digambarin kumis doraemon, gambar kontol di jidat, terus di atas perutnya ditulisin “sekali colok marebu. besok gratis sekarang mbayar.”



|XII|


Sidi Supari
Ketua Klan Naga Hitam
Pendekar Pedang Terkuat

“Mbelghedes!”

Lek Sidi dan Sheila yang mendengar keributan segera turun ke lantai 1.

Kakeh mak engak patek cong! mentah e berik pis tepis kakeh, cong!!!” (loe memang anjing, mintak digampar lu coy?!) umpat Lek Sidi dalam bahasa Jepang logat Okinawa, tangannya sudah megang alat penyiksa khas Klan Naga Hitam, gebukan kasur.

“Ampun Boss…” Agen Kontol yang tadi sok jago nangis kejer.

Sape nyoroh masuk ke kawasan dinak. Mak penter be’en, cong?!” (Siapa yang nyuruh masuk ke kawasan gw, sudah sok pinter kamu, cong?!”

Keng kok salah masok, Lek, hiks… hiks….” (saya salah masuk, Lek)

Ngiding!!! (dengar!),” Lek Sidi mencengkeram dagu Agen Kontol, “The Patriot dan Klan Naga Hitam terikat perjanjian untuk menjadikan tempat ini sebagai safe haven. Bahkan penegak hukum memiliki Yuridiksi terbatas di tempat ini!”

Elang dan Naga memperhatikan kartu tanda anggota keduanya. Agen baru The Patriot. Tipikal-tipikal oknum aparat baru dapat lencana yang udah ngerasa paling ngetop dan sok iyeh.

Where is the rest of your team?!” hardik Sheila. “Gua yakin kalian nggak cuma sendiri datang ke tempat ini!”

Iya juga, karena kalo dipikir-pikir nggak mungkin dua orang badut ini nyerbu sendirian ke Save Haven organisasi kejahatan paling berkuasa di Asia Timur!

“Terserah kalo lu nggak mau ngomong, tapi seharusnya elu tahu, nggak ada satu hal pun yang bisa disembunyikan dari gua.”

Sheila menggamit dagu Agen Meki dan mengecup bibirnya. Seketika itu juga mata agen khusus yang nickname-nya jorok itu melotot dan berubah putih semua. Tubuh telanjangnya kejang-kejang ketika Sheila dengan paksa memasuki isi pikirannya.



|XII|

Makhluk apa itu? Agen Meki mengerejap lemah ketika di belakang Sheila mewujud sesosok astral. Manusya, Animus Level-S itu melayang di udara. Agen Meki bisa melihat kepalanya yang tak berbatok dan menampakkan gumpalan otak yang berdenyut. Kedua tangannya panjang dan menjuntai hingga telapak kaki. Melambai, membelai bagian-bagian intim tubuh agen seksi yang telanjang itu..…

Agen Meki berusaha menolak sekuat tenaga Sheila yang memasuki pikirannya. Special Agent The Patriot seperti dirinya sudah disuntik Nanomachine untuk menjegah telepatist musuh memasuki pikiran. Tapi, salah satu dari 6 Primordial Gods di depannya ini… ah… Agen Meki bahkan kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan kengerian ketika ada seseorang yang mencoba memasuki kepalanya..… wanita berambut ginger itu hanya bisa mendesah lemah, semakin kuat ia melawan semakin kuat pula desakan yang berasal dari bagian tubuh bawahnya yang terasa panas dan membasah, Animus Sheila yang memanipulasi syaraf-syaraf erogennya, membuat wanita 25 tahun itu semakin kehilangan kemampuan untuk berpikir jernih….

Lalu ketika puncak itu datang dalam gemuruh panjang, Agen Meki tidak bisa menahannya lagi, segala informasi mengenai The Patriot dan yang tersimpan dalam brankas otaknya diekstrak oleh Sang Grand Illusionist. Tubuh telanjang Agen Meki kejang-kejang, bibirnya termegap untuk terakhir kalinya sebelum tangannya jatuh melunglai.

Sheila mengangguk paham.

“kita bisa urus orang ini nanti. Tapi tuan-tuan dan nona,” Sheila menoleh ke arah Naga ketika kekuatan psikisnya mendeteksi kedatangan musuh. “We’ve got company,”



|XII|


Raimu Koyotai
Salah satu dari 12 Petinggi Klan Naga Hitam
Pengguna Animus Raijin (Dewa Petir)
Motto Hidup: “Raijin Pangkal Pandai”

11 Petinggi Klan Naga hitam melompat membuat perimeter perlindungan. Puluhan Ninja Assasin bersenjata pedang Katana bergerak menyusul. Di posisi Strategis, para anggota Yakuza mengarahkan senapan serbu ke arah hutan pinus yang mengelilingi komplek Mansion itu.

Elang memicing waspada.

Mengintai dari balik kaca jendela, pemuda itu menangkap pergerakan di sekitar Mansion The Continental, disusul pancaran Prana dalam intensitas tinggi yang kian mendekat.

Gemuruh panjang terdengar. Genangan air hujan bergetar seolah yang datang adalah Raksasa Beku penghuni Jottunheim.

Konbanwa, oniisaaanoneesan.…” seorang cewek bertubuh loli melangkah dari balik kegelapan malam.

Cahaya lampu halaman Mansion The Continental menerangi tubuhnya yang hanya ditutupi dengan beragam perhiasan emas. Sabuk manik-manik tampak melingkar di pinggulnya, menjuntai dan menutupi bagian intim yang tak berbulu. Sepasang buah dadanya mungil dan mungkin baru tumbuh, tertutup rambutnya yang hitam ikal-sepunggung dan untaian kalung emas yang melingkar-lingkar hingga menutupi setengah dada. Gelang tangan dan gelang kaki melingkar di keempat pergelangannya, bergemerincing setiap kali kakinya yang telanjang melangkah.



Tubuhnya yang nyaris tak berlekuk hanya ditutupi semacam bodypaint emas yang membalut hingga rambut, menimbulkan kesan eksotis ketika bulir-bulir gerimis jatuh di atas lapisannya yang mengkilap.

Dodekatheon. Salah satu dari 12 Ksatria Emas Sang Mandala. Sheila langsung mengenali dari emblem XII berwarna emas yang terpasang di rambut anak itu. Di belakangnya mewujud sesosok Animus Level-S. Melayang dengan batok kepala yang terbuka dan memperlihatkan gumpalan otak yang berdenyut. Wajahnya nyaris rata, tak bermata dan berhidung. Hanya bibir biru yang menggumamkan mantera-mantera purba. Telanjang, dengan sepasang lengan yang memanjang hingga ujung kaki, dan menggenggam sepasang kipas dari bulu merak.

Manusya, Animus Kelinci Sheila segera mendesis ganas, menyadari kehadiran musuh berbahaya…




Hera, Goddess of Psyche

|XII|

Ara-ara-ara… lepaskan Memek dan Kontol, nande…?” Hera mengerjap lucu, pipinya dikembungkan gemas.

Sheila keluar menyambut dalam kawalan Lek Sidi Supari dan Raimu Koyotai. Susanoo (Dewa Pedang) dan Raijin (Dewa Petir), dua Animus Level-A milik petinggi Klan Naga Hitam itu mewujud di antara kegelapan. Sementara di antara aliran waktu yang membeku, melayang Animus Manusya membentengi pihak Zodiarc+Klan Naga Hitam dari ilmu gendam.

Di belakangnya berdiri Elang dan Naga, masing-masing dengan senjata yang sudah dialiri Elemen, menyeret tawanan perang yang dipasangi Prana Obstructor di leher.

“Jadi kalian berhasil membunuh Hades, sugoiiiii,” Hera bertepuk tangan jenaka. “Bagaimanapun, The God of Underworld termasuk tiga yang terkuat di antara 12 Olympians, myu…” suaranya imut-bindeng, mirip Kimi Hime kalo lagi sinusitis.

Duo binal Naga dan Elang menghempas Meki dan Kontol ke kaki Hera.

“Kami tak akan membunuh mereka. Tidak di tempat ini. The Continental adalah tempat suci, tuan dan nona, saya kira anda sekalian tahu itu. Tak ada darah yang boleh ditumpahkan di tempat ini. Pakta yang disepakati oleh para Crimelords dan penegak hukum termasuk The Patriot, dan Pakta tuan dan nona, adalah sesuatu yang harus ditaati. Tanpa peraturan tak akan ada yang tersisa selain chaos dan anarki,” berkata Lek Sidi.

Wajah mungil Hera mulai terlihat di bawah cahaya remang. Orang Jepang asli. Bundar, lucu, tipikal anak rumahan yang biasa elu temui di tempat bimbel, tapi tangan Lek Sidi yang tak bisa lepas dari gagang pedang adalah reaksi alamiah dari naluri pendekarnya yang mendeteksi bahaya.

“Peraturan lama tidak dibutuhkan dalam dunia baru kami, Ojisan,” Hera berkata “Dunia tanpa kebencian yang dibangun dari puing-puing dunia busuk ini.”

“Apa maksud anda?”

“Pernyataan perang, tentu saja,” anak itu menjulurkan lidah dalam ekspresi tak berdosa.



|XII|

"Annihilus...."

|XII|

Hanya dalam sekejapan mata barangkali. Gulungan tiba-tiba air membumbung entah dari mana. Kekuatan telekinesis Hera membentuk tetesan air hujan menjadi belasan pedang tak kasat yang bergerak menghujam.

“Tsk,” Lek Sidi menyarungkan lagi pedang yang entah kapan dihunus.

─lingkaran udara yang terpotong memblok serangan musuh, diikuti dengan tebasan angin taifun yang memotong ruang kosong dan mengarah ke leher Hera.



|XII|

“JANGAN SERANG DIA!” Sheila memperingatkan, tapi terlambat, Naga dan Raimu Koyotai keburu menyerang dengan Animus Masing-masing. Deva dan Raijin, dua Animus berelemen Petir beresonansi dan mengampliifkasi energi serangan, membentuk badai petir yang menghujam seperti mata pusaran bersama jurus Pedang Angin Lek Sidi.

─anehnya, Hera bahkan tidak berusaha menghindar.

Karena dalam satu lambaian tangan, petir terbesar dalam sejarah perpetiran itu berubah menjadi uap air, dan tanah yang dipijak mereka seketika berubah menjadi lautan yang menenggelamkan seluruh kelompok Yakuza ke dalam lautan azab.

Genjutsu! (jurus ilusi),” Lek Sidi Supari berenang sekuat tenaga.

Hera tertawa kecil, melayang di tengah lautan yang menggelegak ganas itu, “Ojisan, ini adalah akhir sebuah era, dan dimulainya sebuah era baru. Dan apa yang kalian lihat adalah masa depan yang tak teralihkan! Rencana NOA, Tsunami buatan yang akan menenggelamkan Jepang dan segala kejahatan di dalamnya!!!”

Naga berusaha berenang keluar, tapi pusaran air dibawahnya menarik tubuhnya tenggelam. Ia mulai kehabisan napas.

Pururu pon-pon… kyaaaaa… kalau kalian mati di tempat ini… kalian akan mati di dunia nyata… karena ini…… adalah kehebatan telepatis terkuat… yari yari yari. ”

“Punteeeeeen,” tiba-tiba Sheila nyautin.



|XII|



Sheila
The Grand Illusionist
Telepatist Terkuat

Luput dari perhatian, Sheila ternyata sudah berada di belakang Hera dari tadi.

Tangan Sheila terangkat. Lalu seperti menyentuh sebuah permukaan yang tak tampak, ujung jarinya terulur. Udara seperti bergelombang, membentuk lapisan cermin di depannya. Sheila bahkan tak tampak mengeluarkan tenaga sedikitpun, karena dalam satu sentuhan kecil, realitas di sekelilingnya runtuh bersama cermin yang hancur berkeping-keping

“Ilusi Dunia Cermin, trik yang ketinggalan jaman buat ukuran tahun 2020,” dengus Sheila melecehkan, melihat Naga dan anggota kelompoknya berenang-renang kaya orang bego di tanah.

Anoanata wa The Guran Irusionisu (The Grand Illusionist), desuka?” sepasang mata Hera tiba-tiba membola jenaka. “Oneesan? Murid Xiang Bihun? Youtuber Gaming tukang pamer tete? Kyaaaaaaaah?”

“Cih. Fanbase toxic,” decih Sheila waspada. “Species yang perlu dimusnahkan. BEHOLD!!!”

Kekuatan Animus Manusya menggetarkan tanah yang dipjak. Menghamburkan paving beton dalam gelombang serangan telekinesis yang menggulung laksana tsunami.

Mata Hera membeliak girang menemukan lawan sepadan. Tangannya terangkat, menahan dengan kekuatan psikis yang sama kuat. Ledakan Prana. Dalam satu serangan, Hera menghancurkan ratusan paving itu menjadi butiran debu yang tak lagi berarti.

“Cih,” decih Sheila dan merapal mantera kedua.

Bukan lawan kaleng-kaleng, dan Sheila tak ingin menahan tenaga. Urat-urat kehitaman yang tampak di wajahnya menunjukkan bahwa kekuatan Psikisnya dikerahkan sampai tahap maksimal! Menggunakan gerakan taichi, Sheila mengarahkan badai debu itu menjadi pusaran hitam yang memadat, dan kian memadat, meremukkan empat berdiri Hera dalam satu ayunan lembut. Menimbulkan sumur hitam dalam yang tembus sampe Narnia.



|XII|

Abbys….


|XII|

Sheila terengah. Tak mengira akan mengeluarkan jurus ultimate-nya sedini ini.

Ara… ara….” Hera terkikik lucu. “Sayang sekali, Oneesan, kita harus berhadapan sebagai lawan,” Hera berkata.

─Entah sejak kapan ia berada di belakang Sheila!

Sheila membeliak horor, tapi terlambat, dirinya sudah jatuh dalam Genjutsu! Kekuatan telepatis musuh membekukan tubuh Sheila merenggut kemampuan motoriknya untuk menggerakkan otot!!!

Manusya adalah Animus Psikis terkuat, tidak bisa dipungkiri. Tapi kami adalah 12 Olympians, Super Soldier yang telah disuntik Jenova Cell. Kami lebih-kuat-dari Animus User Level-S, sekalipun,” Hera berbisik di belakang Sheila, tangannya yang mungil melingkar di pinggang Sheila, memeluk mesra, Sheila bahkan merasakan tubuh Hera yang telanjang dan bibir anak itu yang mengecup lembut pada tengkuk. “Oneesan nggak pernah tahu… betapa lama… saya… mengagumi oneesan diam-diam…” cewek Jepang itu mulai menggerayangi payudara Sheila. “Sang Illusionis terkuat…”



|XII|

Kesadaran Sheila dibawa masuk ke dalam ruangan serba pink. Hera yang membimbing Sheila naik ke atas sebuah pembaringan dari sutera di sebuah kuil persembahan Yunani untuk Dewi Hera. Di tempat itu biasanya dilakukan upacara seks untuk memuliakan Dewi Kesuburan!

“Ilusi The Goddess of Psyche adalah absolut. Tubuh dan Jiwa oneesan… sekarang cuma milik saya seorang…. kita sekarang berada di dalam Limbo…. dunia tanpa ruang dan waktu…”

Bener-bener psikadelik, berasa kaya habis menenggak LSD campur intisari, soalnya Sheila bisa ngelihat latar belakang gula-gula kapas warna pink kaya video klip-nya Katie Perry, sementara di sekilingnya berdiri belasan Gigolo Nigeria bermuka Joni + bertitit Afrika lagi joget-joget PPAP kaya boyband Korea… , dunia ilusi, Sheila seperti diperlihatkan semua isi khayalan cabulnya!!!

Duh gusti, kenapa kecabulan gua kumat di saat-saat seperti ini?! batin Sheila, karena bukannya ngelawan, Sheila malah nurut aja waktu dibugilin rame-rame sama para Gigolo Nigeria itu!

Telanjang bulat, cewek hiperseks itu kini mendesah-desah nikmat waktu si kecil Hera menyusu pada toketnya yang montok. Ini pedofilia, batin Sheila berusaha berontak, tapi belaian tangan Hera pada bagian tubuhnya yang paling pribadi membuat kepalanya terasa ringan dan bibirnya justru menyambut dengan desahan sensual.

“Tenang, oneesan… umur saya… sudah legal…,” desah Hera sambil menggesekkan selangkangannya di paha Sheila, memperkosa janda muda itu. Sheila menggeliat gelisah, ingin segera keluar dari jurus Ilusi keparat ini, tapi cumbuan sepasang Gigolo Nigeria pada payudaranya, juga batang titit segede botol kecap bango yang disumpalkan di mulutnya membuat cewek hiperseks ini justru menggelinjang menikmati! “Bangsatdh… itil guaaaa… lu apainnnnh…. aaaaah!!!” Jemari mungil remaja lesbi yang bermain-main dengan klitorisnya membuat Sheila semakin menggila!

Ini cuma ilusi, Shel! Ini cuma ilushyi! Sama kaya jurus benteng mesum eluuuuh! Sheila menggeleng-geleng heboh, berusaha melawan, Tapi, belasan Gigolo Nigeria yang menggagahinya bergilirian membuat Sheila benar-benar kehilangan dirinya sendiri! Dibuai birahi, tubuh Sheila justru menandak-nandak nikmat di atas badan hitam kekar Gigolo Nigeria, sementara seorang lagi mempenetrasi dari lubang anus. Disodok depan belakang, kelamin Sheila justru menyambut bahagia, memproduksi lebih banyak lagi cairan pelicin yang menimbulkan suara berkecipak mesum setiap kali ujung tumpul itu mencium mulut rahimnya.

“Mememeeeeekh setaaaan… memek setaaaaanh… kenapaaaaa guaaaah malah tambah becekhhhhh… anjiiiiink… aaaaaah…. aaah!!!! ssssssh…… hhnnggghhhh!!!”

“Ara…. ara….” Hera menggeleng lucu, berdiri mengangkang di depan Sheila, memaksa janda muda itu mengisap vaginanya yang tak berbulu. Amis dan bau ikan asin! Sheila menggeleng jijik. Tinggal cocolin sambel dan daun kemangi. Adanya malah lalapan, bangsad!

Di dalam dunia ini, The Goddess of Psyche adalah penguasa absolut. Sheila tak memiliki hak asasi lagi untuk melawan. Di tempat ini Sheila hanyalah budak seks yang dituntut memenuhi hasrat sang pengusasa tunggal, Hera!

Mungkin ini yang namanya Karma, batin Sheila. Setelah gua bikin Joni diewe Wagimin, hiks… hiks… karena sama seperti jurus Benteng Mesum Tiryag, setiap kali Sheila orgasme, semakin tipis pula Prana-nya karenai disedot oleh Animus Hera yang melayang-layang di atasnya. “Aaaaah… aaaaah…. hhhhh…. hh… h….” Sheila kejang-kejang untuk kesekian kalinya, bibirnya yang sensual terbuka lebar dan hanya bisa menyuarakan enggahan-enggahan samar ketika kelaminnya menyemburkan cairan kenikmatan. Kepala Sheila terasa ringan, pandangannya semakin memburam, bersama otot-otot tubuhnya yang melunglai, bukan karena rasa nikmat pasca orgasme, tapi karena Prana kehidupannya yang habis diserap!!

Sheila termegap sekarat ketika energi kehidupannya tinggal sejengkal di tenggorokan. Menatap nanar ke arah Hera yang menciumi wajahnya yang berpeluh, Sheila hanya mampu mengejang menanti ajalnya.

“Maafkan saya oneesan…” tiba-tiba Hera nangis terus ketawa-tawa sendiri. Positif ini Loli Psikopat. “Hiks… hiks….. saya… tidak bisa membiarkan orang lain memiliki oneesan… hihihihihih… karena saya… yandere (posesif)… hihihihi….”

Hera melumat bibir Sheila. Buas, bersama sensasi tajam yang terasa di kulit leher. Sheila menggeleng panik ketika sebuah benda tajam mulai menggorok lehernya. Putus asa, janda muda itu meronta kesakitan…. tapi semburan darah segar yang menyembur ketika urat nadinya terpotong itu membuat pandangannya semakin kabur dan mengabur.

“Seperti yang aku bilang, kak… Your body and soul… is mine… uwu...

─jlebh.

Semburan darah mewarnai udara.



|XII|

Omae wa mou shindeiru…” (you already dead.)

N-nani?” (a-apa?) Hera membelalak tak percaya ketika sebilah pedang Katana menembus dadanya dari belakang.

─Ini dunia nyata?

Karena Hera bisa merasakan sensasi dingin itu di kulitnya.

“L-lho… e-eh?” Sepasang matanya yang lucu mengerjap-ngerjap sangsi. Rasa sakit yang hadir bersama semburan darah segar di dadanya itu terlalu nyata untuk disebut ilusi!

“K-ke-kenapa…?” Hera terbatuk darah, menoleh gemetar ke belakang, ke arah orang yang membacoknya dari sudut buta.

Cahaya petir mewarnai langit malam. Dan dari pandangannya yang mengabur, Hera menangkap siluet tubuh Sheila yang tak berbusana.

“ELU KIRA BISA NGALAHIN GUA BEGITU AJA, BANGSAD!!!” jerit Sheila terus ngebacokin pedang Katana-nya Lek Sidi ke membelah jantung. Hera si loli psikopat jerit-jerit kesakitan sambil muntah darah. “JURUS LU EMANG RUMIT, SAMPE GUA PERLU WAKTU MEMECAHKAN SOURCE CODE-NYA, TAPI JANGAN PANGGIL GUA THE GRAND ILLUSIONIST, KALO SAMPE KALAH SAMA ELU!!!”

“K-kenapa… p-pa-padahal… a-aki….”

“Yang tadi elu cabuli cuma kesadaran gua! Sementara tubuh asli gua…” Sheila termegap sedikit, darah juga mulai mengalir dari hidungnya “Satu tahun… satu tahun gua disiksa sama Eyang Bihun…. gua latihan keras buat mendapatkan kekuatan sebenarnya dari 6 Primordial Gods!!! sampe akhirnya… tubuh gua… bermutasi kek Tara dan Tikus!!!”

Kilatan cahaya menerangi tubuh Sheila.

Hera membeliak tak percaya.

Klitoris Sheila bermutasi menjadi penis tebal yang ereksi!!!

“THE GRAND ILLUSIONIST!!! YANG ASLI, YANG ADA TITITNYA!!!!”



|XII|

Wagelaseh! Sheila jadi Futanari cooook!!!! Gw gak tahu, narkoba macam apa lagi yang dikonsumsi penulisnya kali ini. Untungnya vagina Sheila masih ada, cuma dari tempat yang dulunya klitoris, numbuh penis, sob!

Sheila mengoyak jantung Hera dengan pedang Lek Sidi. Lolita Psikopat itu kejang-kejang sekarat sebelum ambruk di dalam rengkuhan Sheila… berkata untuk terakhir kalinya…

The end is nigh…” bisik Hera, tangannya membelai batang penis futanari Sheila yang ereksi “Kita akan ketemu lagi, soon….”

“Nani?!”



|XII|

Ilushyi di atas ilushyi dan di atasnya masih ada beberapa ilusi lagi….

Gemuruh panjang. Hujan kembali turun membasahi tubuh Sheila yang telanjang.

─Tak ada Hera. Tak ada siapapun.

Lolita Psikopat itu sudah kabur bersama Meki dan Kontol setelah menyatakan perang.

Sheila mengusap darah yang menetes dari hidungnya. Lawan yang tangguh, batin Sheila, meski ia yakin dirinya sudah menimbulkan kerusakan psikis yang sama terhadap lawan.

Satu persatu anggota Klan Naga Hitam pulih dari ilmu gendam.

What’s next?” tanya Naga sambil menyelimuti tubuh mantan istrinya dengan jas.

We will kill them. We will kill everyone of them,” desis Sheila dingin, matanya melirik ke arah pasukan Ninja yang dimobilisasi, meski beberapa Crime Lords tampak segan bergabung dalam peperangan yang segera menjelang.

“Kalian bisa menyerah sekarang, tuan-tuan,” Sheila berkata dalam. “Run For It, Dread For It, Destiny Still Arive…

Hujan turun deras. Semua dicekam rasa menggigil.

“Tapi kehendak bebas, tuan-tuan, adalah satu hal yang diberikan The Maker kepada kita… tunduk kepada Takdir… atau memberontak....” Gemuruh terdengar bersama suara Sheila yang menggelegar. “NOTHING IS WRITTEN THAT CANNOT BE UNWRITTEN!!!”

Mata anggota Klan Naga Hitam terbakar amarah. Dan hujan turun semakin deras.

Lek Sidi Supari berdiri di depan pasukannya dengan mata berapi-api.

“SODARA-SODARA KU!!! MEREKA MINTA KITA DATANG KEPADA MEREKA DENGAN MEMBAWA BENDERA PUTIH!! DAN INI ADALAH JAWABAN KITA!!!! LELUHUR-LELUHUR KITA MENGORBANKAN NYAWA DEMI BENDERA NEGARA!!!! OKINAWA, IWOJIMA, JUGA RIBUAN YANG TAK BEDOSA DI HIROSHIMA DAN NAGASAKI. KALI INI SODARA, KITA AKAN MENGANGKAT SENJATA UNTUK MENGUSIR PENJAJAH-PENJAJAH ITU DARI NEGERI NIPPON!!!! MERDEKAAAAH!!!”

“UWOOOOOOOOH!!!!”

“AMERIKA KITA SETRIKA!!! INGGRIS KITA LINGGIS!!!!! PATAH HATI KITA JOGETI!11”

“UWU!”



|XII|

Sementara itu… Joni…

Piye rasane nek dadi kathes, Mas Jon… sekarang ngerti to gimana perasaannya jadi figuran?”

“Hiks. Iya, Gor, masa gua cuma dapet dialog dikit gini?”

“Hush. Jangan gerak-gerak Mas Jon, lagi tak dandanin jadi Geisha. Dijamin Ora pati konangan (nggak bakal ketahuan). Ini adalah teknik Henge no Jutsu (jurus menyamar) yang kupelajari dari Millen Cyrus.”

“Hiks…” duduk gw nggak tenang.

“Kenapa lagi, Mas Jon?”

“G-String gua…. nyelip-nyelip….”

“Ya salam.”

Gw putus asa. Udah didempul tebel kek Syahrini, pake kimono dan cuma pake g-string tanpa apa-apa lagi di baliknya.

Why are we still here…?” desah gw. “…just to suffer….”

Menengo, mas!”

Every night… I can’t feel my leg… and my arm… even my fingers… the body I’ve lost!!!”

“Menengo
, jancok!!!” (diem, bangsat!)



To Be Contijon




============================
FAQ,

KENAPA ADA BAHASA JEPANG BENERAN DAN ADA YANG KW.

SOALNYA WAKTU MAKE GOOGLE TRANSLATE, EDITORNYA SALAH, MAU PILIH TRANSLATE TO JAPANESSE, MALAH DI KLIK JAVANESSE. GITU.
 
Terakhir diubah:
Nitip mangkok bakso dulu om :pandaketawa:
:baca: nanti aja
Nampaknya pertarungan semakin memanas pemirsa, dan pertempuran masih terpusat pada area tengah :pandajahat:
Bentar2 apa segitu cabulnya kah persepsi Sheila sampe fantasinya ke Joni tinggi betul :pandapeace:
 
Terakhir diubah:
Wah jd ngamuk si Sheila bisa tumbuh tuh. Bisa lolosa gak Joni nyusup ke pangkalan musuh. Tar sambil bawa kecrekan ma plastik bungkus permen ngamen di sana. Lanjut lg :beer::beer::beer::beer:
 
Nitip mangkok bakso dulu om :pandaketawa:
:baca: nanti aja
Nampaknya pertarungan semakin memanas pemirsa, dan pertempuran masih terpusat pada area tengah :pandajahat:
Bentar2 apa segitu cabulnya kah persepsi Sheila sampe fantasinya ke Joni tinggi betul :pandapeace:

Menurut ane karena joni udah insyaf, ga mau ngewein adek kandungnya ndiri, jadi sheila berhasrat pengen diewe joni yg notaben selalu bisa bikin memiawnya ketagihan jilatan super varokah. Wkwkwkwkwk
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd