Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Kaisar Naga: Surga yang hilang

Episode 4​

Aku terbangun di ruang tengahku. Saat itu tengah malam. Aku terbangun setelah beronde-ronde bersenggema dengan tujuh istri dan belasan dayangku. Aku tidak ingat apa saja yang terjadi. Sore dan malam itu penuh dengan teriakan dan desahan berbagai wanita. Aku lupa berapa kali aku mengeluarkan air mani dari kemaluanku, yang pasti tubuh hingga rambut mereka sudah penuh dengan air maniku



Ruang tengahnya menjadi sangat bau. Baunya menyengat karena air mani yang mengering dan menguap. Bercampur lagi dengan bau cairan kenikmatan dan bau kemaluan mereka. Tapi aku menyukainya karena itu lambang di mana fantasiku sudah terpenuhi. Mimpiku telah menjadi wanita. Harta, kejayaan dan wanita.



“ Tuan, tuan kenapa bangun”



Aku hanya ingat satu mama dari sekian banyak dayang dan istriku. Dayang Lin. Ia bukan dayang paling cantik, tapi ia melayani dari istri pertama, sampai aku keluar air mani yang terakhir. Ia melayani sampai tetes terakhir dan aku sangat menyukai itu



“ ah, aku cuma terbangun saja.”



Jawabku.



“ apa tuan kesempitan? Tuan ingin tidur di kasur?”



Aku menggeleng kepala



“ ah tidak, aku tidak pernah tidur diantara wanita cantik seperti kalian, aku biasa tidur sendiri jadi aku menikmatinya”



Lin tersenyum Lebar



“ syukurlah, Apa tuan mau bersenggama lagi?”



Aku menggeleng kepala. Aku sangat kelelahan malam itu



“ andai aku tidak sering onani, aku mungkin akan bertahan lama”



Lin menatapku bingung



“ apa itu onani?”



Tanyanya heran.



“ maksudnya keluar mani secara mandiri”



Jawabku. Lin terkejut bukan main



“ Tuan, kenapa tuan lakukan itu, itu tidak baik”



Ucapnya kaget



“ aku biasa melakukannya”



Jawabku



“ itu tidak baik di dunia kami. Apa tidak ada wanita di sekitar tuan? Atau tidak ada yang mau meminjam istrinya?”



Meminjamkan istri? Itu konyol. Onani sangat dilarang di kepulauan Naga. Bahkan bisa dihukum cambuk jika seseorang tertangkap sedang onani. Setiap desa di kepulauan naga memiliki wanita yang tugasnya adalah melayani pria tanpa istri di rumah itu dan mengajarkan segala tentang sex. Biasanya sudah lumayan dewasa dan tidak bersuami. Atau terkadang warga bersedia meminjamkan istrinya. Sungguh surga cuckold yang indah. Itu dianggap biasa di kepulauan naga



“ jadi aku boleh meminjam kalau aku berkenan?”



Lin mengangguk



“ tapi terkadang orang melarang istrinya dipinjam jadi biasanya orang menunggu seseorang meminjamkan istrinya. Biasanya cuma ke teman dekat atau tamu yang kastanya jauh lebih tinggi”



Atau biasanya janda bersedia melayani pria yang mau memberinya uang atau makanan. Aku yakin tingkat kelahiran bukan masalah di negeri ini



“ tentu, negeri yang makmur adalah negeri yang banyak bayi lahir setiap harinya kan? Negeri yang banyak penerus”



Ucap Lin. Aku tertawa.



Panglima Guan sangat jarang menyentuh istri dan dayangnya. Apalagi sampai bersenggama belasan sekaligus seperti yang aku lakukan saat ini. Hampir tidak ada orang yang melakukannya di negeri ini meski secara teknis mereka lebih kuat dariku. Mereka lebih suka bersenggama biasa satu lawan satu.



Lin lalu berbaring. Dengan posisi misionaris aku mulai menghujam kemaluannya dengan pedang saktiku. Aku remas buah dadanya, aku lahap lehernya sambil menghujamnya keras. Dayang Lin tertawa kencang bercampur desahannya. Aku menghujamnya lebih cepat dan kasar. Kedua buah dadanya memantul-mantul karena guncangan hujamanku. Aku remas buah dadanya nafsu dan terus menghujamnya tanpa ampun



Kami bertukar posisi. Lin kini menungging sehingga aku dengan menghujam lubang kemaluannya dari belakang. Pedangku terus bergerak keluar masuk. Lubangnya semakin basah. Aku mempercepat hujamanku, meluapkan nafsuku malam itu. Kedua selangkangan kami saling bertepuk hebat. Aku sangat suka suara desahan alami Lin setiap kali pedangku mengguncang lubangnya



Aku kembali mengeluarkan air mani dengan deras di dalam lubangnya. Pedangku berkedut beberapa kali, memuntahkan air mani di dalam lubangnya selama satu menit lebih. Aku sangat suka setiap kali aku keluar di dalam lubang seorang wanita. Kenikmatan bercampur kekuasaan yang aku dapatkan saat itu, menghasilkan sensasi yang luar biasa. Sungguh kekuasaan yang luar biasa ketika seorang gadis dengan pasrah membiarkanku mengeluarkan air maniku sebanyak-banyaknya di dalam kemaluannya.



Aku tertidur dipelukan dayang Lin dan istri-istriku. Sungguh malam yang luar biasa. Tidur di ruang tengah rumah baru dengan belasan wanita milikku. Aku tidur sangat nyenyak. Ketika aku bangun, aku sudah terbangun di lantai dengan selimut.



“ Pagi Tuan”



“ Pagi Suamiku”



Mereka menyambutku dengan senyum mereka. Mereka semua sedang bekerja. Para dayang membersihkan rumah, istri-istriku menyusun sarapan di meja makan, dan ada juga yang sedang mencuci. Pantas saja rumah ini selalu rapi dan pakaian mereka selalu bersih dan wangi.



“ suamiku, engkau mau sarapan?”



Tanya salah satu istriku



“ apa kau mau dipijat? Kau semalaman tidur di lantai”



Tanya istriku yang lainnya



“ ah tidak usah, aku baik-baik saja. Aku sudah biasa tidur di lantai”



Ucapku. Istriku yang lain lagi duduk dan menatapku dengan genit



“ kau mau kami melayanimu?”



Aku tersenyum senang. Aku tidak bisa menolak sex di pagi hari. Aku kembali berbaring. Mereka membuka selimutku dan membuka pakaian mereka. Tiga istriku secara bergantian melumat dan mengulumi penisku. Sementara dua lagi menjilati putingku dan satu menunggangi kepalaku, serta satu menunggangi jemariku.



Aku sangat puas pagi itu. Menggiliri istriku secara bergantian, menikmati bibir dan jemari mereka di kemaluan dan sekujur tubuhku. Aku keluar berkali-kali di dalam lubang mereka dan mereka satu persatu mencapai puncak kenikmatan mereka. Aku merasa gagah bisa memuaskan ke tujuh istriku



“ kau gagah sekali Suamiku”



“ baru kali ini kami bercinta bersamaan sekaligus. Kami menyukainya”



Mereka baru kalo ini bercinta beramai-ramai sekaligus dengan suami mereka. Maksudku apa gunanya memiliki istri banyak namun tidak melakukan orgy seperti di film-film.



“ sekarang kau mau makan dulu? Atau mandi dulu?”



Tanya seorang istriku



“ ah kurasa aku mau makan dulu”



Aku menyantap sarapanku. Ada banyak makanan di sana. Mulai dari kue kecil sampai makanan berat. Mereka membuat banyak makanan yang semuanya khusus untukku.



“ kenapa aku makan sendiri? Ayo duduk bersamaku”



Ajakku. Mereka menggeleng kepala



“ biasanya Tuan Guan hanya makan dengan salah satu dari kami. Itu sebabnya kursinya hanya dua.”



Ucap salah satu istriku



“ aiya aku bukan Guan. Ambil kursi dan makan bersamaku.”



Mereka semua terkesima



“ baiklah”



Mereka semua mengambil kursi dan makan bersamaku



“ ayo kalian para dayang, jangan sungkan-sungkan”



Para dayang ikut mengambil makanan dan makan bersama kami. Meja makan itu kini penuh dan ramai. Kami makan bersama-sama. Aku senang apa yang aku lihat. Makan enak bersama wanita-wanita cantik.



“ terima kasih istri-istriku, dayang-dayangku, sekarang aku kenyang sekali”



Ucapku. Mereka semua tertawa kecil dan terkesima



“ aku suka suami baruku”



“ aku lebih suka lagi. Dia baik”



Aku akhirnya berkenalan, dengan istri-istriku. Aku memperkenalkan namaku Eddy, namun mereka sedikit mengalami kesulitan menyebut namaku. Mereka memperkenalkan nama mereka namun yang aku paling ingat hanya



“ Bini”



Karena namanya tidak sulit dan dia paling menggairahkan serta imut. Lalu seorang dayang maju dan berlutut di depanku



Mereka menuntunku ke kamar mandi. Sebuah ruangan kayu tempat berendam dan mencuci. Bahkan air hangat sudah mereka siapkan. Ada kolam untuk berendam yang secara teknis bisa menampung kami semua.



Aku berendam bersama istri-istriku. Mereka semua tertawa genit. Mereka sangat senang dan antusias. Tapi aku lebih antusias. Hal terakhir yang aku mau adalah aku ingin punya tenaga kuda dan pedang yang besar serta tahan lama. Aku duduk berendam merangkul istri ke limaku Bini, dan istriku satu lagi yang sayangnya aku lupa namanya.



Aku mendongakkan kepala dan mendesah. Aku mencolok lubang Bini dan dayang Lin yang lain sementara Istriku satu lagi menunggangiku dari atas. Semakin cepat gerakan pinggulnya, semakin cepat pula gerakan jariku. Dua dayang melahap leherku, dan tubuh-tubuh mereka berhimpit-himpita menggesek tubuhku.



Kami keluar bersama-sama. Aku menghela nafas lega. Aku tersenyum lebar seraya mengatakan



“ aku senang sekali hari ini. Aku tidak pernah sesenang ini”



Ini seperti mimpi. Mereka semua tertawa dan kami pun mulai mandi bersama.



Aku berdiri sambil mengistirahatkan mataku. Para dayang dan istriku beramai-ramai memakaikan pakaian. Awalnya mereka menyiapkan baju zirah baja hitam Panglima Guan. Aku sempat menyentuh baju zirah itu dengan tanganku sendiri. Kuat, tebal dan sangat kuat. Aku ragu apakah aku dapat mengenakannya



“ baju zirah ini dibuat dengan logam terkuat di seluruh kekaisaran. Tidak hanya menahan panah, tombak dan pedang, baju zirah ini ditempa khusus untuk menahan sinar mematikan serta elemen-elemen sihir”



Sinar mematikan? Seperti laser? Penyihir di negeri ini dapat menembakkan sinar mematikan yang cepat dan mematikan dengan tongkat bahkan pedang serta tombak mereka



“ hmm menarik, tapi sepertinya terlalu berat untukku”



Aku pernah mencoba plate armour atau baju zirah Eropa dan aku hampir tidak bisa bergerak. Baju zirah ini lebih berat sehingga sudah pasti aku tidak akan bisa bergerak



“ Panglima Guan mengenakan ini demi menutup kelemahannya. Engkau, hamba yakin engkau masih terlihat sakti dan gagah tanpa baju zirah ini”



Ucap Dayang Lin,



“ terima kasih dayang Lin, kau baik sekali”



Sahutku. Dayang lain dan istriku tertawa. Aku tidak punya jam jadi aku tidak tahu pukul berapa saat itu, namun sepertinya waktu sekitar jam 9 atau jam 10. Ritual memakaikan pakaian ternyata cukup lama. Aku mengenakan hanfu serba hitam



“ kenakan ini suamiku”



Ucap Bini sambil menyodorkan wig panjang. Aku mengenakan wig itu dan mereka pun menatanya sehingga menyerupai gaya rambut pendekar



“ sekarang tinggal senjatanya”



Panglima Guan memajang senjatanya di ruang tengah lebih tepatnya di hadapan pintu rumah. Aku melihat pedang raksasa yang dia gunakan kemarin.



“ hmm, sebenarnya, apa nama pedang ini?”



Tanyaku



“ ah, ini namanya Pedang Pemburu Naga, Tuan”



Pedang Pemburu Naga, senjata yang digunakan khusus untuk satuan Pemburu Naga, satuan yang dahulunya dikomandoi oleh Panglima Guan.



Aku mengenal pedang di bawahnya. Zhanmadao, yang artinya pedang penebas kuda. Pedang ini digunakan oleh pasukan penebas kuda di daratan China. Juga dikenal Zanbato di daratan Jepang dan dunia modern



Dan yang dibawahnya pedang Jian. Pedang yang umumnya dipakai oleh pendekar, satria, prajurit, sampai ke bangsawan atau rakyat jelata di daratan China. Aku ambil pedang itu karena sepertinya hanya pedang itu yang dapat aku gunakan.



“ lencanamu suamiku?”



Aku lupa lencanaku. Logam emas berbentuk segitiga dengan lambang harimau. Ini sepertinya lambang satuan Pemburu Naga. Aku tidak boleh melupakannya karena ini identitasku di negeri ini



“ terima kasih Bini,”



Aku melihat ke cermin. Aku tampak seperti orang lain. Aku sempat meminta mereka mencubitku di kamar mandi untuk berjaga-jaga aku sedang bermimpi, tapi kali ini aku tidak bermimpi.



Tak lama dayang dari Istana Putri datang, mereka mengabarkan kalau Tuan Putri menungguku di depan istana. Mereka menunduk sambil tersenyum malu, aku dapat melihat pipi mereka memerah. Sambil menggandeng dua istriku aku berjalan menghampiri mereka



“ aku akan segera ke sana mendampingi kalian, Nona-nona”



Mereka seketika terkesima



“ baik Tuan”



Jawab mereka.



“ apa kalian buru-buru?”



Tanyaku



“Maafkan kelancangan kami Tuan, Namun kehendak Tuan Putri harus segera dilaksanakan Tuan.”



Jawab mereka malu. Aku tertawa kecil



“ sayang sekali kalian tidak bisa bersantai minum teh di sini dahulu”



Mereka tertawa malu.



“ sekali lagi kami mohon maaf Tuan”



Aku membungkukkan tubuh kepada istri-istri dan dayang-dayangku. Mereka membungkukkan badan membalas salamku



“ kalian ingin makan apa malam ini?”



Tanyaku. Mereka semua tertawa. Ayahku biasa menanyakan itu kepada ibuku jadi aku menirunya



“ itu sebenarnya tugas kami Tuan, kami yang seharusnya menyiapkan makan malam”



Jawab istriku Bini



“ baik kalau begitu aku permisi dulu”



Aku keluar bersama dayang untuk hari pertama aku bekerja di negeri ini. Sebagai ajudan Tuan Putri yang bijak nan cantik. Hidupku mulai berubah. Dan aku menyukainya



Aku melihat sesuatu di hadapanku. Daun kuning itu, tergeletak di atas tanah. Aku berhenti. Kedua dayang itu ikut berhenti. Aku menunduk dan mengambil daun itu



“ ada apa Tuan?”



Tanya salah seorang dayang



“ ah tidak, aku mengambil daun ini saja”



Aku tersenyum. Daun ini yang menuntunku ke negeri ini. Mengubah nasibku dari orang gila, ke seorang satria dengan banyak istri dan dayang. Aku kembali berdiri. Aku menyimpan daun kuning itu di sakuku sebagai kenang-kenangan



“ maaf membuat kalian menunggu, Nona-nona. Mari kita menghadap Tuan Putri.”



Kami melangkah ke Istana. Tuan Putri tidak ada di pintu depan istana. Pintu depan di buka dan aku dapat melihat ke halaman dalam istana. Tuan Putri tidak di sana. Dua dayang menungguku di sana. Mereka berlutut seraya mengatakan jika Tuan Putri telah menungguku di samping barat istana, tempat ia biasa minum teh
 
Btw nanti malam nubi update lagi ya suhu :ampun:
 
Bimabet
Menuju 100 rep. Sequel dan Cerita lain udah nunggu andai cerita Kaisar Naga ini mencapai target :ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd