Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kakakku Ternyata... (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
Chapter 5

Pagi itu aku bangun agak malas. Aku dibangunkan oleh Selly. Kok bukan mbakku ya? Dan yang membuatku agak kaget wajahnya tepat didepan wajahku. Perlahan ku dorong dia. Duh ternyata manis juga nih sahabatku yang satu ini. Teringat kejadian semalam.
"Sel, mbakku kemana? Kok kamu yang bangunin aku?" Tanyaku.
"Tadi sih katanya ada urusan penting. Berangkat jam 5 dia. Terus kamu katanya pakai mobilnya aja, berangkat bareng sama aku." Ucap Selly menjelaskan.
"Wah parah, anak SMA disuruh bawa mobil, mana bawa anak orang lagi. Btw jam berapa sekarang?" Tanyaku.
"Jam tujuh lebih tiga menit." Jawab Selly sambil melihat jam di HP ku.
"Waduh, tekat nih Sel. Kamu bangunin aku kok ndak dari tadi sih?" Ucapku panik sambil berusaha bangun. Duh berat banget nih anak.
"Kamu juga sih dibangunin susah banget." Ucap Selly.
"Minggir dulu napa neng. Berat nih kamu. Uhhhhh." Ujarku mendorong Selly agar bangun.
"Iya Den, cepet sana mandi. Ntar telat loh." Ujar Selly. Udah tau mau telat malah masih nindih aku. Apa? Selly nindih aku? Kok baru sadar ya. Kubuang jauh-jauh pikiran kotor itu.
"Den, itunya kok berdiri? Kyaaaaaa...." Selly menjerit sambil menunjuk kearah celana ku.
"Apaan yang bangun?" Tanyaku agak kebingungan. Begitu aku menyadari nya reflek ku tutupi selangkangan ku dengan kedua tanganku. Duh malunya.

"Eh, I ini emang wajar kok Sel. Tiap cowok kalau bangun pagi pasti tititnya berdiri. Morning erection namanya." Ucapku gugup.
"Ihh cepet mandi sana. Aku tunggu ya didepan. Itu mbak Fara udah siapin sarapan dimeja makan. Enak lho masakan mbak Fara." Ujar Selly. Dapat kulihat dia mukanya merah seperti kepiting rebus. Dia cewek kedua yang melihat adek kecilku bangun. Betapa beruntungnya Selly ini. Sejenak kuingat kejadian semalam dikamar mbak Fara. Lupain aja dulu lah. Aku lalu mandi dengan cepat.
Selesai mandi aku ganti seragam sekolah dengan tergesa-gesa. Lalu aku sarapan, kuusahakan secepatnya aku makan. Begitu kubuka tudung saji, aku mendapati dua potong ayam goreng dan sayur kacang panjang. Yummi... Ittadakimasu. Hahahaha. Nikmatnya walau cuma sayur begini.

"Den ayo berangkat. Udah siang nih. Ntar telat lho." Ucap Selly.
"Iya ini lagi beresin piring." Ucapku. Memang walau dikota besar sekolahku agak dipinggiran. Ndak takut macet seperti ibu kota. Lalu aku bergegas menstarter mobil nya mbak Fara. Huh ada-ada saja, masak aku ditinggali mobil. Walau sekolahku termasuk sekolah elit yang isinya rata-rata orang kaya,namun belum pernah ada tuh temenku yang bawa mobil sendiri. Paling banter cuma diantar. Bodo amat lah. Aku juga gak niat pamer juga. Kupacu si Jazzy dengan kecepatan 60 km/jam. Btw Jazzy itu sebutan mbakku untuk mobilnya. Fyuhhhh untung ndak telat nih. Masih kurang 5 menit. Ku parkir si Jazzy dekat gerbang. Karena bagian dalam udah penuh kalau siang gini. Ketika aku turun dari mobil bersamaan dengan Selly, banyak teman-teman yang menatap heran pada kami. Bodo amat lah. Udah telat, segera aku menarik tangan Selly agar cepat menuju kelas.
"Pelan-pelan napa Den? Ndak usah tarik-tarik dong. Kan sakit." Ucap Selly agak marah padaku.
"Maaf deh Sel, biar ndak jadi gossip ntar." Ucapku. Kami akhirnya berpisah didepan kelas Selly. Kelasku disebelah kelas dia. Aku segera bergegas menuju kelas karena jam pertama adalah olahraga. Dan sialnya aku lupa bawa baju olahraga. Mampus deh...

Setibanya dikelas. Ternyata udah sepi kelasku. Hanya tinggal si Joni yang udah ganti baju olahraga.
"Tumben kamu kesiangan Den?" Tanya si Joni.
"Iya nih, semalam nonton bola." Ucapku bohong. Padahal gara2 lihat pemandangan membuat shock aja. Hadehhhhh....
"Jon anak-anak udah pada dilapangan?" Tanyaku.
"Iya nih, buruan ntar pak Iwan marah kalau kita telat." Jawab joni.

"Udah kamu aja dulu sana. Aku ndak bawa baju olahraga nih. Kalau pak Iwan nyari ntar bilang aja aku telat atau apa lah. Tolong ya bro." Ucapku meminta tolong.
"Cerita nya mau bolos olahraga nih? Yaudah ntar aku bilangin. Sekali-kali bolos boleh lah. Heheheheh." Ujar Joni. Ada-ada saja ini anak. Lalu si bedebah busuk itu pergi ke lapangan. Aku lalu mengendap-endap menuju kantin. Hehe ngopi dulu lah.

"Bu,kopinya satu. Biasa ya." Ucapku pada ibu kantin. Kantin sepi. Yaiyalah, pada KBM (Kegiatan Belajar Mengajar -red) semua.
"Lho mas Deni ndak ikut pelajaran po?" Tanya ibu kantin sembari menyeduh kopi pesenanku.
"Lupa ndak bawa baju olahraga nih Bu, daripada kena marah pak Iwan ya mending ngacir kesini bu." Ujarku menjelaskan.
"Oh seperti itu. Ni kopinya mas Den." Ucap ibu kantin. Kesukaan ku, kopi item. Kunimati kopi itu perlahan ditemani gorengan. Nikmatnya. Aku mengobrol ringan dengan bu Nur, Si ibu kantin. Bu Nur itu orangnya asik diajak ngobrol, usianya sekitar 50 tahunan. Tapi jangan salah. Walau umurnya segitu, dandanan nya ala emak-emak dipasar tapi seleranya seperti anak muda. Buktinya sekarang dia lagi nyetel musik-musik lagu nya Westlife. Tempo hari malah nyetelnya lagunya Avril Lavigne. Dasar emak-emak kekinian. Selera musik nya bagus juga. Waktu pelajaran olahraga masih lama, aku memutuskan untuk menuju ke atap bangunan sekolah. Takut ada guru yang operasi murid bolos pelajaran.
"Bu, kopi satu,gorengan lima, rotinya dua,kerupuk tiga bungkus." Ucapku menghitung jajananku.
"Sebelas ribu mas Den, bayar sepuluh ribu aja." Ujar Bu Nur memberikan diskon.
"Waduh diskon ini Bu? Trims ya Bu. Sering-seringlah kasih diskon Bu, biar laris." Ucapku cengengesan.
"Amiin buat larisnya. Tapi ya jangan terlalu sering lah mas, sekarang apa-apa mahal." Ujar Bu Nur.
"Ini Bu uangnya. Kembaliannya buat ibu saja." Ucapku sambil menyerahkan selembar uang dua puluh ribuan.
"Lho kok jadi mas Deni yang kasih? Ndak usah mas." Tolak halus Bu Nur.
"Udah gapapa Bu. Saya ikhlas, kemarin baru dapat rejeki." Ucapku. Iyalah dapat sangu kelewat banyak dari mbak Fara. Sedekah sedikit boleh dong.
"Duh makasih lho mas, Bu Nur doain dapat rejeki lebih lagi." Ujar Bu Nur mendo'akan.
"Amiin. Makasih lho Bu do'anya." Ucap ku sambil ngeloyor pergi. Aku lalu memutuskan segera naik ke lantai atas mencari ketenangan. Sesampainya diatas aku mendengar orang bercakap-cakap dibalik pintu. Lantai atas sekolahku seperti di sekolah-sekolah Jepang itu, berupa cor-coran. Ada pagar pembatas tinggi. Biasanya dipakai untuk nongkrong. Jam segini sih jarang ada yang disini. Aneh sekali.
"Kamu genit ah." Ucap seorang cewek.
"Udah nikmati aja. Nggak bakalan ketahuan." Ujar seorang cowok. Ada apa ya ini, wah bakalan ada yang seru ini. Aku mengendap-endap mengintip lewat celah pintu yang tidak tertutup sempurna. Edan.... Mereka sedang mesum disekolah. Bukannya belajar malah mesum. Anjirrrrrr.
"Ahhhh... Ahhh... Udah dong. Ntar bajuku kucel. Bentar aku lepas dulu." Ucap cewek itu.


Kira-kira apa yang terjadi????
Ada lanjutannya.
 
Terakhir diubah:
Sepertinya Deni nih suka main teka teki nih, yg kemaren belum ke jawab sekarang ngintip lagi. Atauu Deni ini sakit voyeur:confused::gila:
Thanks udah update hu.
 
Terakhir diubah:
Chapter 5 part 2


"Cepet. Udah ndak tahan ini. Aku bantu buka sini." Ucao si cowok. Ternyata itu si Egi dari kelas IPS1 sama si Tari dari kelas IPA 3. Perasaan mereka ndak pacaran deh. Pacarnya si Egi kan kelas 3. Wah bakalan jadi skandal nih. Entah kenapa sejak mbakku berpakaian menggoda dan kejadian semalam aku jadi makin mesum. Mana si kecil dibalik sempak mulai membesar lagi. Hadehhhhh....
"Aku selalu suka dengan toket mu ini Tar, besar dan kenyal." Ucap Egi. Kulihat dia mulai mencaplok itu toket. Kuakui besar juga. Tapi mungkin lebih besar punya mbakku kali. Sok tau kamu Den. Belum pernah lihat secara langsung juga. Hadehhhhh... Stop ah bayangin mbaknya macem-macem.
"Hihihihihi. Ini kan hasil karya tanganmu yang nakal ini Gi. Isep remas yang kenceng. Biar makin gede. Ssshhhhh." Tari mulai mendesah. Dirabanya selangkangan Egi. Duh, aku konak nih. Mau nyantai malah jadi kacau begini. Untung apa rugi ya? Hehehehe.
"Mmmmhhhhhhh. Hoketttt hamuu hang herhaik har (toket kamu yang terbaik Tar)." Ku artikan begitu ucapan Egi. Anaknya ganteng juga menurutku. Cuma sombong nya itu ndak ketulungan. Tempo hari dia bikin masalah sama anak kelas 3 yang dekat sama pacarnya. Ya ndak usah sampai bully juga kan. Pokoknya dia sok berkuasa.
"Gi, ndak usah masukin ya. Pakai mulut aja. Ntar kalau ada keatas sini repot." Ucap Tari.
"Udah gapapa. Aku jamin aman. Jam segini mana ada anak atau guru yang kesini. Sibuk belajar tuh. Udah nikmatin aja. Toh udah seminggu belum dikeluarkan. Nanti aku belikan tas kesukaan kamu deh." Rayu Egi. Wah dia nyogok nih. Dasar anak orang kaya.
"Aku ndak enak sama pacarmu sebenarnya. Dia kan sahabatku." Ujar Tari.
"Udah ndak usah khawatir. Ndak bakalan tau dia. Toh ini juga salah dia sok alim. Padahal digrepe-grepe mau, giliran minta ML nolak. Hhhhhh." Ucap Egi kesal.
"Oke deh, tapi quick ya." Ucap Tari.
"Nah gitu dong. Naikin rok aja, terus buka tuh G-string mu. Besok aku beliin G-string yang lebih seksi." Ujar Egi mulai melepas tali G-string nya Tari. Lalu dia menggendong Tari kearah pagar pembatas. Wah seru banget nih.
"Gi, jangan di pembatas. Ntar ada yang lihat dari bawah." Ucap Tari panik.
"Tenang aja. Semua aman kalau sama Egi." Ujar Egi menenangkan Tari. Dipepet tubuh setengah telanjang Tari kepagar pembatas. Mulailah Egi menggesekkan penisnya ke memek Tari dari belakang. Tak dapat kulihat jelas. Tapi aku yakin mereka bentar lagi mau ML.
Gubrakkkk. Klontangggggg.... Sial. Aku menyenggol kaleng bekas cat di sampingku. Aku hampir terjengkang. Wah berabe nih. Gara-gara asyik lihat live streaming jadi lupa kondisi.
"Brengsek. Siapa itu dibalik pintu?" Teriak Egi. Kulihat Tari menutupi ketelanjangan nya.
"Meonggg....." Ucapku menirukan suara kucing. ******. Mana ada kucing disekolah sini. Aku lalu lari kebawah. Takut ketahuan lebih banyak. Dan sial. Aku terjerembab di tangga. Bakalan babak belur nih aku.
"Brengsek. Sakit banget." Ucapku setelah sukses sampai di ujung tangga bawah. Aku bangkit dan segera menuju UKS. Ditengah jalan aku berpapasan dengan pak Iwan. Duh dapat jackpot nih.
"Lho kamu kan Deni, kenapa tidak mengikuti pelajaran saya? Kata Joni kamu telat atau kamu bolos pelajaran saya?" Tanya pak Iwan penuh selidik.
"A anu pak, saya jatuh tadi pagi. Ya saya telat deh. Nih tangan saya memar." Ucapku bohong sambil menunjukkan memarku.
"Yasudah. Kalau memang sakit ndak usah dipaksa ke sekolah. Lebih baik kamu pulang dan istirahatlah." Saran pak Iwan.
"Gapapa kok pak. Mau ke UKS dahulu. Nanti juga sembuh. Permisi pak." Ucapku mohon diri.
"OK. Tapi lain kali hati-hati." Ujar pak Iwan melangkah ke ruang guru. Fyuhhhh aman deh. Kirain ditanya macam-macam.

Sesampainya di UKS aku mendengar ada orang bisik-bisik. Perasaanku ndak enak lagi ini. Kayaknya ada live streaming lagi ini. Dan dugaan ku tidak meleset. Kulihat seorang cewek sedang digenjot oleh cowok dengan gaya anjing. Shit... Oh, God. Isn't there a comfortable place for me to calm the mind? Everything is bad. Semua isinya birahi. Arghhhh. Dengan terpincang-pincang aku menuju belakang gedung sekolah. Semoga saja tidak ada yang mesum di sana.

Terimakasih atensinya. Akan ane tegaskan, walau sekolahnya banyak yang mesum jangan harap ada adegan seks antara murid dan guru atau guru dengan guru, karena ane sangat menghormati guru. Seperti apapun orangnya, guru akan selalu ane hormati. Apalagi ada adegan exe Dangan ibu atau ayah, benar-benar akan ane bikin tidak ada. Karena ane juga sangat menghormati orang tua. Cukup kakaknya aja yang diembat.


Untuk sementara berhubungan akan datangnya bulan suci Ramadhan ane mohon ijin libur untuk thread ini.
Bakalan lebih seru lagi ke depannya. Semoga ya
Keep attention, and Happy reading.
 
Terakhir diubah:
Yah libur sebulan, mana masih kentang
Btw di susun aja dulu hu pas lebaran tinggal copast berjadwal, biar ga kelamaan updatenya
 
Yahh den ... Kira in Di Intel juga siapa yg lagi mesum Di UKS
 
Bimabet
Sip istirahat selama bulan puasa
Jgn lupa lanjut habis Hari raya...

:mantap::mantap:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd