Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Karena Mutia Aku Ketagihan Selingkuh

Part selanjutnya kepergok atau jangan dulu?

  • Ketahuan

    Votes: 2 100,0%
  • Jangan dulu

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    2
  • Poll closed .
UPDATE!!!

"Iya iya, tapi sebelumnya kamu harus ngentot aku dulu ya"
"Iya sayang itu kan jatah rutin buat memek kamu" sambil gw cubit putingnya
Gw pun pulang dan ga sabar nunggu besok
Sampe di rumah seperti biasa gw menemani mutia di kamar, keesokan harinya setelah makan siang gw langsung ijin pergi alasan menemui teman lama yg dateng dari luar kota, sampai di rumah siska gw langsung masuk menemui lasmi yang sedang masak di dapur
"Ehh kamu udah dateng sayang"
"Kamu masak apa sayang?"
"Masak mie kuah nih, kamu mau?"
"Engga ahh masih kenyang tadi makan di rumah, sayang, kayaknya ada yang kurang dari kamu"
"Maksudnya?"
"Kamu kq ga pake baju seksi sih? Kan biasanya kamu ga pernah lupa"
"Maaf sayang aku lagi dapet nih"
"Yaaaa berarti perboden dong"
"Ya mau gmana lagi sayang"
Sebenernya agak nyesel sih tapi sisi baiknya lasmi bisa bantuin rencana gw sama shinta
"Berarti kamu harus bantuin rencana aku yang kemaren dan harus berhasil"
"Hmm aku ngarepnya kamu becanda, ternyata serius toh"
Gw peluk dia dari belakang, tangan gw menelusup dari bawah kaosnya dan langsung meremas toket dan mencubit putingnya
"Kalo kamu ga mau bantuin aku, aku cubit puting kamu sampe kamu menggelinjang minta ampun"
"Aahhhh hahahahaha iya2 aku bantuin, iya sayang hahahahaha aku nyerah"
"Nah gitu dong"
"Emangnya Kamu udah ada ide?"
"Blm sih, kamu beresin masaknya dulu nanti kita pikirin ide nya"
Gw bikin kopi sambil mikir cara halus buat meluluhkan shinta, sambil menyantap mie lasmi ikut membantu memikirkan ide terbaik dan tiba2 gw terbesit ide
"Sayang aku punya ide,agak konyol sihh tapi siapa tau aja berhasil : gmana kalo aku pura2 mabuk parah terus tiduran di kamar atas, trs aku coli sambil mendesah keras"
"Hmm kalo shinta ga kepo gmana?"
"Ya aku berusaha sampe dia penasaran, jadi nanti kamu alesan aja mau ke minimarket depan komplek, kamu minta dia disini buat jagain aku"
"Hmmm boleh juga"
"abis makan kita ke atas buat acak2 stock nya, biar shinta ga bisa maksa ikut kamu"
"Hadehh otak kamu kalo soal memek encer banget ya?"
"Ya kalo ga encer mana mungkin aku bisa tembus memek kamu hehehehe"
"Dasar kamu tuh"
Selesai makan kami ke atas untuk menjalankan ide kami, dan ga lupa lasmi mengambil kunci lemari di kamar siska, setelah step 1 selesai gw dan lasmi duduk di balkon sambil menunggu kedatangan shinta, gw teguk JD beberapa x sampe gw ngerasa anget lalu menyimpannya kembali ke lemari, 1 jam kemudian shinta pun datang "yang yang shinta dateng, aku ke kamar ya, itu gelasnya taro di dekat lemari aja, jangan sampe gagal"
Gw pun segera ke kamar, gw lepas celana dan cd lalu rebahan di kasur, pintu kamar ga gw tutup rapat sengaja hanya gw tempelkan ke daun pintu supaya ada celah buat ngintip dari luar
Gw berselimut sebatas pangkal paha lalu terdengar suara shinta dari luar
"Las, di depan bukannya mobil pak riko ya? Pak riko nya kmana?"
"Ada di dalem kamar ta"
"Ohh tidur?"
"Pak riko mabuk parah ta"
"Dateng kesini keadaan mabuk?"
"Engga tadi dia minum JD punya ibu"
"Emang kenapa las dateng2 malah mabuk"
"Ga tau sih, tapi dari tadi dia marah2
"Ohh ada masalah sama istrinya x ya"
"Bisa jadi, huss kq malah bahas orang lain, kamu bisa beresin ini kan? Tinggal di rapihin sesuai kode nya"
"Oke las"
"Aku tinggal ke mini market dulu ya ada yang mau aku beli"
"Lah aku ikut deh"
"Mendingan kamu disini aja ta, takutnya pak riko knapa2, kasian dia lagi mabuk"
"Hmmm yaudah deh, jangan lama2 ya"
"Iya tenang aja"
Yesssss lasmi sangat sempurna menjalankan rencana ini, kini giliran gw yang melanjutkan ide nya
Ga berapa lama lasmi chat gw
"Monggo di lanjut sayang"
"Makasih sayang muuaacchh"
Lalu rencana pun di mulai, gw mulai mengocok kontol gw sambil mendesah lumayan kencang
Karena masih belum ada pergerakan, gw kembali mendesah lebih kencang dan agak lama, lalu samar2 gw denger seperti langkah kaki mendekat ke pintu, gw pejamkan mata lalu gw kocok kontol gw semakin cepat, sambil mengintip, gw liat pintu kamar terbuka agak lebar dan shinta seperti fokus mengintip aksi gw, gw mendesah "ahhhhh kamu seksi banget aku mau ngentot sama kamu sayang"
Gw berharap shinta horny dan benar saja shinta bersandar di pintu dan mulai meremas toketnya sambil melihat aksi gw,
Gw liat tangannya menelusup ke balik celananya, yess shinta mulai terpancing
Melihat itu gw semakin meracau supaya shinta semakin terbuai, gw liat tangan kiri shinta semakin cepat menggesek memeknya dan tangan kanannya menyingkap kaosnya dan mengeluarkan toketnya dari balik bra gw pun mendesah semakin kencang dan ga berapa lama shinta pun mengejang mencapai klimaksnya, dia lemas terjatuh dan tanpa sadar menendang pintu sangat kencang disinilah drama selesai, gw pura2 terbangun kaget melihat ke arah suara
"Shinta? Kamu lagi ngapain?"
Shinta kaget dan dengan cepat merapikan pakaiannya, mungkin karena malu shinta langsung menutup pintu, ga mau kehilangan momen tanpa berpakaian gw kejar dia keluar, shinta sedang merapikan pakaiannya di depan rak stock
"Ta, kamu kenapa?"
"Gpp pak" sambil membelakangi gw
"Gpp kq tapi kayak yang gugup gitu?"
Gw dekati dia sambil menempelkan kontol gw di pantatnya, shinta terkejut dan berusaha menjauh dari gw, gw balik badannya
"Maaf pak saya udah lancang masuk ke kamar" sambil memalingkan wajahnya
Tanpa basa basi gw tuntun tangannya untuk mengelus kontol gw, awalnya shinta menolak lalu gw pegang dagunya dan gw sosor bibirnya, shinta berusaha menolak
"Saya tau kamu masih nanggung kan?"
"Jangan pak saya takut ketahuan"
Mendengar alasannya gw yakin shinta hanya butuh di yakinkan
"Tenang aja kalo kamu ga cerita ga akan ada yang tau"
Lalu gw tuntun dia untuk masuk ke kamar, setelah kunci pintu gw tuntun dia ke kasur, shinta masih kaku menutupi nafsu nya, gw cium bibirnya yang kali ini tanpa penolakan perlahan shinta mulai membalas lumatan gw, gw tuntun tangannya untuk mengocok kontol gw yang mulai layu lalu gw minta dia membuka semua pakaiannya, gw duduk di pinggir kasur dan gw minta shinta untuk mengulum kontol gw 'sluurrppp sluurrpp' shinta dengan telaten memanjakan kontol gw dengan mulutnya, gw lihat shinta ga canggung lagi, sambil mengulum dia tersenyum menatap gw yang terbuai dengan kulumannya, ga berapa lama gw minta dia untuk rebahan di kasur, kini giliran gw yang memanjakan dia, gw lumat bibir hingga lehernya sambil kedua tangan gw bergerilya di kedua toketnya, shinta mendesah kenikmatan "ahhhhh enak pak ohhhhhh" lalu gw jilat dan kulum kedua putingnya bergantian sambil tangan gw mengocok memeknya
"Eeeehhhhh ahhhhh mmmhhh"
Shinta merintih tangannya refleks sedikit menjambak rambut gw
"Ahhhhhhh hmmmm saya keluarrr pak"
Shinta mengejang kedua kalinya hingga muncrat membasahi sprei dan lengan gw
Tangan shinta yang sedari tadi menjambak kini mengelus lembut rambut gw, sambil menunggu nafasnya teratur dan membangkitkan libido nya kembali gw lumat abis kedua toketnya bergantian, 10 menit kemudian gw berpindah posisi untuk segera memasukan kontol gw ke memeknya
Dengan sekali hentakan kontol gw menembus liang kenikmatannya, sebenernya gw sedikit kecewa karena memeknya sudah ga sempit tapi nafsu membutakan semuanya, tanpa ragu gw genjot kontol gw dengan cepat dan sedikit kasar, shinta mendesah keenakan sambil kedua tangannya meremas toketnya, mendengar desahannya gw pun semakin terpacu menggenjot dengan lebih cepat, terdengar desahannya patah2 mengikuti irama genjotan gw, 5 menit kemudian gw hentikan genjotan gw, kembali gw lumat bibir hingga tengkuknya lalu kami berganti posisi, gw duduk bersandar ke dipan di sambut shinta yang bersiap memasukan kontol gw ke memeknya bleeessss, lalu shinta menggoyangkan pinggulnya sambil melumat bibir gw, jam terbang shinta sangat luar biasa terbukti dari mahir memuaskan pasangannya, shinta mulai naik turun perlahan dan semakin mempercepat tempo genjotannya, karena ke-binalan-nya
Akhirnya Pertahanan gw berhasil di jebol olehnya
"Ta saya mau keluar"
"Keluarin di dalem aja pak"
Gw pun kaget dan menolak mentah2 karena gw ga mau menimbulkan masalah di kemudian hari
"Saya ga mau ta"
"Tenang aja pak saya rutin minum pil KB"
Entah dia beneran tau tidak akhirnya gw muntahin peju gw di memeknya dengan perasaan deg2an, akhirnya kami pun lunglai, Shinta menyandarkan kepala nya di dada gw, lalu gw beranikan diri membuka pembicaraan
"Ta kamu seriuskan soal pil KB?"
"Iya pak saya serius, emang kenapa bapak takut saya hamil?"
"Salah satunya itu, lagian yang saya tau KB yg efektif itu suntik sama spiral"
"Saya udah pake pil KB dari setahun yang lalu karena pekerjaan saya dulu menuntut saya untuk pake dan sampe sekarang aman2 aja"
"Hmmm oke deh, saya jadi tenang"
Lalu shinta bergegas berpakaian dan kembali ke luar, setelah berpakaian gw WA lasmi mengabari jika rencana kita sudah berhasil gw pun keluar kamar
"Lasmi belum dateng ta?"
"Belum pak"
"Yaudah kami disini aja ya, saya mau duduk di balkon"
"Oke pak"
Shinta mengerti maksud gw, ga berapa lama lasmi pun datang
"Aduhh sorry ya ta, tadi aku ngobrol sama ibu2 komplek"
"Ohh iya las gpp"
15 menit kemudian gw pun ikut nimbrung dengan mereka
"Pak riko udah baikan?" Tanya lasmi berpura2
"Udah las, udah seger lagi"
"Syukur deh, saya baru liat bapak se kalut itu"
"Hehehe maaf ya las tadi saya ka kontrol"
"Iya pak gpp, oiya ta aku beli pop mie tuh, barang kali kamu laper"
"Wahh boleh las"
"Kalo kamu mau seduh aku nitip ya hehehe"
"Iya las, pak riko mau juga?"
"Boleh ta kalo ga ngerepotin"
Saat shinta turun ke bawah lasmi berbisik ke gw
"Duhh yang abis tempur, enak nih"
"Hehehe enak sih, tapi memek shinta udah ga sempit, ga kayak memek kamu"
"Ahh masa sih yank?"
"Iyaa, jadi sensasi nya nanggung"
"Yang penting kan kamu ga uring2an lagi yank"
"Iya juga sih hehehe ssstttt shinta dateng"
Obrolan kami pun terhenti saat gw mendengar shinta seperti batuk pelan
Gw menyantap pop mie sambil mendengarkan obrolan ringan mereka berdua, lalu lasmi menanyakan jadi atau tidak shinta menginap di sini menemaninya
"Ta, kamu jadi nginep disini kan?"
"Aduhh gmana ya las"
"Udah nginep aja temenin aku disini lagian di rumah jg kan kamu sendirian"
Gw sempet bingung bukannya shinta tinggal sama keluarga nya
"Hmm yaudah deh tapi gw balik dlu ya ngambil barang2"
"Nahh gtu dong"

Setelah makan shinta pamit untuk pulang mengbil barang2 gw pun inisiatif menawarkan mengantar dia dengan alasan
Supaya ga repot bawa barang2nya
Shinta tak sempat menjawab karena keburu di iya-kan oleh lasmi
Saat di jalan menuju ke rumahnya gw membuka obrolan
"Ta, makasih ya"
"Makasih buat apa pak?"
"Ya buat yang kamu lakuin tadi"
Shinta terdiam kaku dan sedikit mengangguk
"Kamu tenang aja, saya ga akan bilang ke siapa2"
Shinta kembali mengangguk
"Saya percaya sama bapak, jangan sampe lasmi tau terlebih ibu siska"
"Iya ta tenang aja"
Gw parkir mobil di sebrang gang dan kami jalan kaki menuju rumahnya, sampai di rumahnya gw ga liat ada orang di dalam, ternyata shinta hanya tinggal sendirian
"Ta orang tua kamu dimana?"
"Ohh semenjak bapak pensiun, bapak dan ibu pulang ke kampung buat bertani pak"
"Ohh gtu, saya kira ada disini buat nemenin kamu"
"Saya beresin barang2 dlu ya pak"
"Ohh iya ta mangga"
Sambil menunggu shinta gw liat foto2 yang terpampang di dinding, banyak sekali foto shinta dan keluarganya di sebuah perkebunan seperti kopi, lalu gw duduk di sofa sambil menyulut sebatang rokok
"Aduhh maaf pak, saya sampe lupa nawarin bapak minum"
"Ahh gpp ta santai aja"
"Bapak mau kopi? Kebetulan saya ada kopi dari kebun sendiri"
"Wahh boleh deh klo ta"
"Saya masak air dlu ya pak"
10 menit kemudian shinta datang membawa 2 gelas kopi
"Ohh jadi bapak kamu petani kopi ta?
"Iya pak, cita2 bapak yang baru kesampean setelah pensiun"
"Saya minum ya ta"
Karena gw termasuk penikmat kopi dengan cepat gw tau kalo ini kopi dari daerah bandung selatan
"Hmmm ga salah lagi, ini kopi arabica gunung puntang (java preanger)"
"Wah bapak penikmat kopi juga ya?"
"Ya gtu deh ta"
"Kalo bapak mau saya masih ada stok"
"Kalo di kasih sih saya ga nolak
hehehe"
"Bentar ya pak saya ambilin"
Lalu Shinta membawakan beberapa bungkus kopi
"Ini pak kopi nya"
"Makasih ya ta"
"Sama2 pak, Oiya saya boleh minta rokok nya?"
"Ohh itu sikat aja ta, oiya kapan2 ajak saya ketemu bapak kamu dong, saya mau liat2 kebun kopi nya"
"Boleh pak, nanti kalo ada hari kosong kita kesana"
Setelah kopi habis, shinta pergi ke dapur mencuci gelas sebelum kita pergi

Segini dlu .. lanjut nanti lagi
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd