Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Karma.Masa Lalu

Chapter 5 ; Dukun Pelet

Satria mengejar motor yang membonceng Syifa. Hatinya dibakar oleh rasa cemburu sehingga dia tidak melihat seorang nenek tua yang tiba tiba menyeberang jalan dan hampir saja tertabrak olehnya kalau saja dia tidak mengerem dan membelokkan setang ke kiri, mungkin nenek tua itu sudah tertabrak olehnya. Fatal buat Satria, dia terjatuh dari motornya karena menghindari nenek tersebut. Untung Satria belum memacu motor dengan kecepatan tinggi sehingga dia hanya terjatuh tanpa mengalami cedera yang berakibat fatal.

Satria segera bangun dan akan mengejar motor Syifa, tapi tiba tiba sebuah pukulan keras mendarat di kepalanya yang memakai helm.

"****** sia, ari mawa motor panon dipake. Meh we aing katabrak. ( ****** lu, kalo bawa motor pake mata, hampir saja aku tertabrak.)" kata si nenek uring uringan sambil memegang tongkat yang baru saja digunakan memukul kepala Satria yang kembali beruntung karena menggunakan helm. Bisa dibayangkan kalau tidak menggunakan helm, kepalanya pasti benjol besar sebesar bola kasti. Satria harus berterima kasih pada helm yang sukses melindungi kepalanya.

"Hampura, Bu...!" Satria buru buru meraih tangan neneswk itu dan menciumya sebagai permintaan maaf. Tidak diperdulikannya orang orang yang berkerumun melihat adegan itu tertawa lucu.

Satria segera melarikan motor berusaha mengejar Syifa, tapi jalanan yang rapat membuatnya kesulitan untuk mengejar Syifa yang sudah tidak terlihat. Satria hanya bisa menggerutu karena gagal mengejar Syifa dan ahirnya memutuskan untuk kembali pulang.

Di sebuah warung rokok pinggir jalan, Satria berhenti mengambil tumpukan kardus yang dititipkannya karena ingin mengantar Syifa. Setelah mengucapkan terimakasih Satria melanjutkan perjalanan pulang. Perjuangan yang sia sia.

Mungkin saja cowok yang membonceng Syifa adalah pacarnya. Apa harus menyerah mengejat Syifa karena dia sudah punya pacar? Tidak, tidak boleh menyerah. Masih ada satu jalan, ke dukun. Bukankah pepatah mengatakan, cinta ditolak, dukun bertindak.

Setelah sampai rumah, ibunya yang baru bersiap berangkat kerja menatapnya penuh selidik wajah anak kesayangannya yang lebam.

"Kamu berkelahi lagi?" tanya ibunya dengan tatapan mata lembut walau sedang marah sekalipun.

"Gak, bu. Cuma salah paham." Satria menciumnya tangan ibunya.

"Salah paham bagaimana?" tanya ibu sambil meraba bagian wajah Satria yang kebiruan.

Lalu Satria menceritakan kejadian yang terjadi tanpa ada satupun yang dikuranginya. Selama ini Satria tidak pernah berbohong kepada ibunya. Tapi Satria tidak berani menceritakan kejadian semalam saat dia harus melepas perjakanya ke Wulan. Satria hanya mengatakan menginap karena harus lembur hingga larut malam.

"Kamu sudah sarapan?" tanya ibunya lembut sambil mengusap rambut Satria anak semata wayangnya. Buah cinta dengan pria yang sangat dicintainya.

"Sudah bu, Satria mau ke rumah temen nanti siang, bu. Pulangnya mungkin malam." kata Satria sambil menueunkan tumpukan kardus yang cukup banyak dari atas boncengan motor. Kardus yang menjadi tabungan kalau sudah dijual.

"Kamu baru pulang sudah mau pergi lagi? Muka kamu masih bengkak, istirahat dulu seperti yang dibilang, Bosmu." kata ibu keberatan.

"Satria ada perlu sama temen, bu. Besok Satria sudah masuk kerja lagi." Satria berusaha menyakinkan ibunya tentang betapa penting urusannya saat ini. Urusan hati yang tidak bisa dibiarkan berlarut larut.

Ahirnya ibunya menyerah dan mengijinkan anak semata wayangnya melakukan hal yang dinginkannya, walau jauh di lubuk hatinya selalu merasa hawatir Satria akan mengikuti jejak ayahnya, menjadi seorang jagoan yang bertahan hidup dari pertarungan ke pertarungan jalanan. Pertarungan hidup dan mati.

"Antar ibu kerja, Sat...!" kata ibunya berusaha menghilangkan bayang bayang buruk masa lalunya yang akan membuatnya menangis diam diam.

*******

Satria menghidupkan motor. Dengan berbekal sebuah alamt yang diberikan temannya, Satria sudah bertekad untuk mendarangi lamat itu. Alamat seorang dukun pelet yang terkenal manjur, kata temannya. Terbukti temannya punya pacar cantik padahal mukanya pas pasan bahkan bisa dikatakan jelek.

Cukup jauh juga perjalanan yang harus ditempuhnya, memakan waktu 1 1/2 jam. Ahirnya Satria sampai tempat yang ditujunya, sebuah perkampungan berjarak 85 Km dari Bogor. Setelah bertanya tanya, sampailah Satria di sebuah rumah panggung yang agak berjauhan dengan rumah tetangga.

Seorang wanita cantik berusia 30an tahun terlihat sedang duduk di teras rumah panggung. Pakaiannya tidak mencerminkan seorang wanita kampung, melainkan vaya berpakaian wanita kota. Memakai celana jeans ketat dan kaos yang sama ketatnya sehingga menonjolkan bentuk tubuhnya yang langsing dengan cup bra ukuran B, mungkin. Pengetahuan tentang ukuran BH yang di dapatnya dari bacaan.

"Assalam mu'alaikum. Maaf, ini rumah Bu Ecih?" tanya Satria menghampiri wanita itu yang menatapnya penuh selidik. Mungkin wanita ini sama sama seperti dirinya mencari pelet.

"Iya, benar. Silahkan duduk dulu. Mak Ecih lagi ada tamu." kata wanita itu menyambut uluran tangan Satria yang mengajaknya bersalaman.

"Teteh juga mau berobat?" tanya Satria melihat wanita yang duduk di hadapannya. Cantik, tidak kalah dengan artis artis yang biasa dilihatnya di TV.

"Iya...!" jawaban singkat yang hanya satu kata.

Dari dalam keluar seorang ibu setengah baya ditemani anaknya. Mereka lalu berpamitan. Wanita yang berada di hadapannya segera masuk. Dari dalam keluar seorang waniita seumuran wanita yang baru saja masuk ke dalam. Pakaian yang dikenakannya has pakaian wanita desa. Dia membawa dua cangkir kopi yang terlihat masih panas.

"Mangga A, kopinya diminum." kata wanita itu yang mengajakku bersalaman setelah meletakkan du gelas kopi. Yang satu untuk Satria dan satunya lagi mungkin untuk wanita tadi.

10 menit kemudian wanita itu keluar, dia tidak langsung seperti ibu yang tadi. Wanita itu kembali duduk di tempatnya yang tadi.

"Teh, kopinya." kata Satria sok tau. Padahal bisa saja kopi itu untuk orang lain.

"Iya, makasih. Kamu disuruh masuk." kata wanita itu acuh dan mengambil hp dari dalam tasnya.

Satria segera masuk, ke dalam, wanita yang tadi menyuguhi kopi mengajaknya memasuki sebuah kamar yang di dalamnya Satria melihat seorang nenek nenek yang sedang asik menyirih menatap tajam tanpa bersuara. Ruangan kamar ini ternyata tidak seangker seperti yang ada di film film. Tidak ada pedupaan untuk membakar menyan maupun kembang yang bertebaran di nampan. Saking asiknya melihat keadaan kamar Satria sampai lupa cium tangan Nek Ecih yang sedang asik mengunyah sirihnya.

"Punten, Nek..!" Satria segera mencium tangannya yang berbau sirih.

"Hihihi, kamu pasti ngebayangin dukun seperti di film film ya?" tanya Nek Ecih mentertawakan kelakuan Satria. Satria hanya menunduk malu karena pikirannya ditebak dengan jitu.

"Jalu.....!" kata Nek Ecih membuat Satria bingung. Siapa Jalu yang dimaksud.

"Saya Satria, bukan Jalu...!" Satria menjawab bingung.

"Satria, malam ini kamu harus menginap di sini. Nanti malam kamu mandi di pancuran Cikahuripan buat membuang karmamu." kata Nek Ecih semakin membuat bingung. Kedatanganbya ke sini buat memelet Syifa.

"Saya ke sini pengen melet cewek, Nek...!" kata Satria.

"Jangan bingung sama cewek, cewek itu pasti akan tergila giala sama kamu setelah kamu mandi di pancuran Cikahuripan." kata Nek Ecih begitu yakin.

Ahirnya Satria mengikuti saran Nek Ecih untuk mandi di Cikahuripan nanti jam 12 malam. Sekarang Nek Ecih menyuruh Satria untuk beristirahat sambil menunggu jam 12 malam. Ternyata wanita yang bertemu dengannya di depan juga harus melakukan mandi malam bersama dengannya.

Ahirnya waktu yang ditunggu tiba, Nek Ecih memanggil Satria dan wanita itu yang ternyata bernama Rina untuk bersiap siap mandi ke Cikahuripan yang tetletak sekitar 100 meter daru rumah Mak Ecih. Satria sudah melihat lokasi pancuran Cikahuripan, terletak di bawah, untuk mencapainya ada sebuah undakan anak tangga dari tanah. Di bawahnya ada aliran air yang lebarnya hanya satu meter. Seperti sebuah solokan yang berasal dari mata air Gunung Salak. Ada sebuah bambu ditancapkan di tebing tanah, dari bambu itu mengalir air yang cukup besar, jernih dan terasa dingin saat menyentuh kulit.

"Kalian berdua mandi di pancuran, Nek Ecih gak ikut, hanya akan mengantar kalian dengan rapalan ilmu." kata Mak Ecih membuat s
satria dan Rina menjadi bingung. Bukankah Nek Ecih yang menyuruh mereka mandi dan seperti kebiasaan biasanya pasien akan dimandikan oleh Sang Dukun, bukan mandu sendiri seperti sekarang.

Nek Ecih menyuruh Rina duduk bersila membelakannginya, Nek Ecih mengangkat kaos Rina sehingga punggungnya yang putih mulus terlihat oleh Satria. Nek Ecih membaca mantra pelan tapi terdengar dengan jelas sambil membakar menyan di atas bara yang tepat berada di sampingnya.

"Bul kukus sukma tumanggung. Dipurulukan ku menyan putih......xxxxxxx" suara mantra dan bau mebyan yang membuat Satria merinding. Setelah membaca mantra, Nek Ecih mengoleskan minyak ke punggung Rina. Selesai sudah. Lalu berlanjut ke Satria.

Setelah selesai, Satria dan Rina berjalan menyusuri jalan setapak dengan membawa senter sebagai penerangan. Rina memegang tangan Satria dengan kencang. Berjalan di kegelapan malam menyusuri jalan setapak yang di kiri dan kanannya ditumbuhi oleh pohon pohon besar dan semak belukar tentu membutuhkan keberanian estra apa lagi bagi wanita kota seperti Rina yang terlihat sangat ketakutan.

Ahirnya mereka sampai tempat yang dituju.

"Aku dulu yang mandi ya, Sat! Kamu liat ke belakang" kata Rina sperti kebingungan karena lupa membawa handuk ataupun sarung untuk mandi. Berarti harus mandi bugil di hadapan pria asing yang baru dikenalnya beberapa jam lalu. Rina tidak mempunyai pilihan lain. Menyuruh Satria menunggu di atas juga bukan pilihan, Rina sudah terlalu ketakutan berada di sebuah tempat yang kiri kanannya sebuah tebing tinggi yang dipenuhi pohon pohon liar.

Rina mengambil senter dari tangan Satria dan menaruhnya di atas pancuran bambu. Rina terlalu takut untuk mandi di dalam kegelapan. Satria membalikkan tubuhnya membelakangi Rina yang mulai membuka bajunya.

"Tolong...!" Rina berteriak ketakutan, meloncak ke arah Satria dan memeluknya dengan kencang.

"Ada pa?" tanya Satria kaget. Pelukan Rina sangat kencang. Bukan pelukan Rina yang membuat Satria kaget. Yang lebih kaget lagi Satria biasa merasakan tangannya menyentuh kulit Rina tanpa yerhalang oleh kain.

"Ada kodok...!" Rina menunjuk ke arah kodok yang melompat menjauh. Saking takutnya tidak sadar dengan keadaanya yang telanjang bulat.

"Kita mandi bareng aja, Sat. !" kata Rina yang merasa sudah terlanjur malu. Lagi pula mandi sendiri bukan pilihan bagus. Bagaimana kalau tiba tiba ada ada ular sementara Satria membelakanginya? Niatnya untuk mendapatkan Aji Pengasihan tingkat tinggi untuk membuatnya menjadi artis terkenal akan sia sia. Dia bisa mati konyol digigit ular.

"Buruan, aku takut lama lama di sini..!" kata Rina mendesak Satria yang terpesona melihat keindahan tubuh bugil Rina yang berdiri dihadapannya.

Ahirnya Satria membuka seluruh pakaiannya di hadapan Rina. Biar sajalah, toh tidak ada yang melihat mereka telanjang bulat. Satria agak ragu saat akan membuka celananya, kontolnya sugah ngaceng maksimal karena melihat tubuh bugil Rina.

"Buruan Sat, dingin nich...!" kata Rina agak jengkel. Dia ingin segera meninggalkan tempat menyeramkan ini.

Ragu ragu Satria membuka celana panjangnya dan CDnya.

"" Mamah..... !" Rina berteriak kencang mengagetkan Satria.

Bersambung....
 
Jalu??? emaknya kerja,,, satria juga kerja nguli??? Low profile nich kayaknya, brarti satria ini bukan anaknya lilis ato ningsih donk, anaknya anis juga ngak mungkin, kan udah ninggal,,,
Trus Ujang bikin anak lagi ama siapa yaa???
Ato jangan2 satria ini anak yg ada di Gemolong??? :)
 
Satria suka diledek anak haram?! Yg ga dinikahi jalu hubungan sama lastri,heny. Klo sama lilis belum daftar ke kua
 
Bimabet
Anak mamih nih Rina, baru liat kontol satria segede singkong aja udah teriak mamah...!

Kurang apalagi ya satria, muka sudah ganteng, kontol gede, masih aja kedukun pelet. Mending ritual ke kemukus. Sapa tau cepat kaya.

Makasih om @satria73 updatenya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd