Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kau Cantik Hari Ini

Siapa kah yang bakalan dipilih Indra??

  • Rosi Wahyuni

    Votes: 64 34,8%
  • Afni Pratiwi

    Votes: 5 2,7%
  • Rima Mulyadi

    Votes: 2 1,1%
  • Deanda Putri

    Votes: 2 1,1%
  • Via Wulandari

    Votes: 0 0,0%
  • Poligami

    Votes: 111 60,3%

  • Total voters
    184
  • Poll closed .

Konco_arek

Guru Semprot
Daftar
23 Aug 2016
Post
715
Like diterima
853
Bimabet
Ini Thread perdana ane, mohon maaf jika agak berantakan, soalnya ceritanya sedikit pengalaman hidup ditambah dengan beberapa kisah yang menambah dramanya kisah ini. Semua nama, rupa karakter hanya mulustrasi. Doakan ane lancar nulisnya, dan berkenan ya agan-agan sekalian.







Prolog
"Sebenarnya gua salut sama lu men. Bisa mengesampingkan ego lu demi mereka. sampai-sampai kerja lu kebablasan."
"Gua hanya bisa jalanin men."
"Trus mimpi-mimpi lu dulu gimana? Lu kubur gitu aja?"
"Udaaaahhh.. gua malas bahas gini men. gua jalani aja. itu aja yang bisa gua lakuin kan?"
"Hmmmm.... gua doain jalan ini terbaik ya."

Perbincanganku bersama Andre sahabatku sesaat coffie time. Ya. kami membahas diriku. kehidupanku sekarang.


Lama sudah tak kulihat
Kau yang dulu ku mau
kadang ingat kadang tidaak
bagaimana dirimu...



Daftar Isi :
Update 1
Update 2
Update 3
Update 4
Update 5
Update 6
Update 7
Update 8
Update 9
Update 10
Update 11
Update 12
Update 13
Update 14
Update 15
Update 16
Update 17
Update 18
Update 19
Update 20
Update 21
Update 22
Update 23
Update 24
Update 25
Update 26
Update 27
Update 28
Update 29
Update 30
Update 31
Update 32
Update 33
Update 34
Update 35
Update 36
Update 37
Update 38
Update 39
Update 40
Update 41
Update 42
Update 43
Update 44
Update 45
Update 46
Update 47
EPILOG <<<< BARU !


UPDATE 1



Ade Indra Putra



Rosi Wahyuni



Dimas Andre


"Kau Cantik Hari Ini
Dan Aku Suka
Kau Lain Sekali
Dan Aku Suka
Entah Ada Angin Apa
Kau Berdiri Disana"​


"Kenapa setiap lagu itu lo matiin sih, men?" Tanya Andre
"Gak kuat dengarnya men, bayangan itu masih aja datang." Timpaku
"Maaf men, gua sekarang gak bisa comment yah, udah ribuan kali gua bilang itu masa lalu, tapi lo masih nganggap lain" Sangkal Andre lagi.
"Udah, comment gak comment pun, gak ngaruh buat gua kok" Jawabku

Walau dilandasi dengan kegelauan hati beberapa saat, rutinitas ini tetap selesai. Ya, setiap dengar lagunya Lobow itu, seakan akan memberhentikan waktu sejenak. Membuat apapun aktivitas disekitarku tak berarti. Membuat apapun yang kulakukan pun tak berarti.

"PING!"
"Bg, jangan lupa jemput rosi. Jangan sampai telat!"


"Hufffttttt"
"Kenapa semakin lama aku berhubungan dengan Rosi Wahyuni, semakin lama juga aku mengingat itu ya? Apa ini karma ?" Batinku mulai lagi bergejolak.

"Lo gak pulang men? Kan kerjaan lo udah di acc sama pak Afdal? Atau jangan-jangan ......"
"Iya.." Jawabku
"Terkadang gua juga heran sama lo men, lo keren, baik, mudah bergaul, lumayan berada juga, tapi kok lo tahan sama dia sih?" Tanya sahabatku lagi. Walau pertanyaannya tak terhitung sudah berapa kali ditanyakan kepadaku. Dan tak sedikit yang aku jawab hanya gelengan ataupun diam terpaku seperti sekarang.
"Dia suruh jemput lagi? Atau malah minta ini itu?" Tanyanya lagi.
Dan lagi kujawab dengan diam terpaku memperhatikan BBMnya seakan bingung merangkai kata apa yang akan kubalas.

"Lo gak tw sih, gw bertahan dengannya hanya berlandaskan Bella bro. gak ada sedikitpun cinta lagi" Batinku menjawab sambil aku bergegas siap siap untuk meninggalkan kantor dan sahabatku itu.
"Gua doain lah yang terbaik buat lo ya men. Hati-hati!"
"Makasih banyak ya men!

Setelah sampai di parkiran dengan detak jantung yang cepat. Ya, aku sedikit berlari untuk mencapai parkiran tersebut. Kubuka box motorku mengambil jacket kesayanganku, disaat itu pula aku terdiam. Helm itu, ya helm itu. Entah kenapa aku gak mau menggantinya, walau setiap aku melihat benda itu aku terpaku seperti para malaikat sedang memukulku kedasar pijakanku.

"Eh, Bang Ade, mau jemput rosi ya?"
"Hahaha.. nampaknya rutinitasku diikuti banyak orang ya Vi?"
"Iya bang, emang gak mono bang? Kegiatan abang itu aja setiap hari?" Tanyanya lagi.
"Mau gimana lagi Vi.."
"Iyalah, namanya cinta bang. Via duluan ya bang."
"Iya hati-hati, si var*o mah sering mencatatkan namanya di catatan kepolisian lalu lintas"
"Jangan didoakan lah bang, emang mau Via kenapa-napa bang?"
"Gak lah vi, namanya canda. Hati hati ya, salam buat mama."
"Iya... mama nanyain abang mulu, katanya abang gak sayang lagi sama papa. Via pergi dulu bang. Hati hati juga ya bang"

Setelah Via benar benar meninggalkanku, aku masih terdiam, enggak, sekarang terdiam dan terpaku, tambah runyam saja. Dipikiranku bukan hanya sedikit kejenuhan bersama Rosi, dan yang baru dikatakan oleh Via Wulandari benar. Walau Papa pernah membuat aku drop, tapi bagaimana pun, dia Ayah Kandungku.

"PING!"
"Bg, rosi udah hamper kelar kelasnya, jangan sampai abg telat ya!"
 
Terakhir diubah:
Gagal Pertamax wak Udo... :hua:

Hmm.. udah rapi dan enak bacanya... kayaknya udah biasa nulis nih.. :baca:

Tentang ceritanya .. ane belum bisa komen .. nunggu update dulu... :D

Dilanjut Udo Konco... tambuaah ciek daa... :papi:
 
Banyak cerita baru bermunculan..Dan aku suka...:D
Awal yang menjanjikan...:jempol:
Kalo bisa jangan disingkat Om..

~ Bang atau Abang aja...Kalo pake Bg atau abg kayanya agak gimana gitu....:D

:beer:
 
ijin gelar tiker suhu...

wah prolog nya galau nih, akankah jadi karya yg nyesek ?
 
Gagal Pertamax wak Udo... :hua:

Hmm.. udah rapi dan enak bacanya... kayaknya udah biasa nulis nih.. :baca:

Tentang ceritanya .. ane belum bisa komen .. nunggu update dulu... :D

Dilanjut Udo Konco... tambuaah ciek daa... :papi:


Haha... mohon dukungannyo sanak.
 
Banyak cerita baru bermunculan..Dan aku suka...:D
Awal yang menjanjikan...:jempol:
Kalo bisa jangan disingkat Om..

~ Bang atau Abang aja...Kalo pake Bg atau abg kayanya agak gimana gitu....:D

:beer:

Makasih sarannya bro. sarannya diterima. mohon dukungannya ya....
;)
 
UPDATE 2



Ade Indra Putra




Rosi Wahyuni



"Liat noh si bang Ade, udah sukses gitu, masih aja setia sama si Rosi, senang ya jadi Rosi!"
"Kalau aku jadi bang Ade, ngapain nunggu nunggu orang yang gak berusaha untuk memantaskan dirinya sendiri, untuk lulus aja belum kepikiran."
"Iya udah hampir kena DO si Rosi nya belum juga keliatan konsul sama pembimbingnya"
"Iya, kasihan ya bang Ade"


Percakapan liar yang kudengar dari gerombolan mahasiswi, terhenti dengan melekatnya headset di telingaku. Ya, disaat percakapan yang menyindir ataupun menghina Rosi, aku seakan tak bisa membalas mereka. Hanya bisa terdiam tak berbalas. Biar Tuhan yang akan balas semuanya. Atau ini yang dinamakan karma ya. Hmm bisa jadi. Aku kembali masuk ke dalam lubuk kegalauan yang membuat pikiranku kaku tak bergeming.

"Untuk persembahan terakhir untuk programa Balada Lagu Indonesia, kita persembahkan lagu dari Lobow "Kau Cantik Hari Ini"

Hufffttt... kenapa lagu ini sih. Apa semua orang-orang menertawaiku ya? Hmm entahlah. Ku closed radio favoritku, dan mengganti hp ku dengan bungkusan rokok.

"Dengan ini aku bisa sedikit tenang, gimana kalau rokok ini harganya naik ya. 50 ribu pula, gak sadar apah kalau perekonomian beberapa daerah dari rokok." Aku berpendapat sendiri.

"Gak lama kan bang nunggunya?" seorang wanita cantik yang kutunggu mendatangiku.
"Belum sih, palingan 5 menitan" Jawabku
"Kok pakai motor sih, kan rosi pakai rok nih"
"Ini jaket, tutup aja dulu, ntar kita ke kos abang dulu, jemput mobil"
"Ya udah, cepetan"

Rosi Wahyuni, sudah 1 tahun lebih aku bersama dia. Wanita kelahiran Bandung ini sekarang berada di belakangku, yang sedikit enggan memelukku. Mungkin karena kesal dengan keadaan kepengen duduk di mobil dengan santai, malah berkutat dengan debunya jalanan. Tak disengaja, rem pun mengakibatkan pegangannya menguat. Dan sisi kiri punggungku merasakan seonggok daging kenyal yang sebenarnya sudah biasa aku rasakan, tetapi entah kenapa tiada kata bosan dengan tubuhnya ini.

"Udah dapat banyak, malah ambil kesempatan"
"Sumpah, gak sengaja. Itu ada lobang, besar malahan"
"Terserah.. kalau abang gak mau lagi ya udah, rasain aja tuh kesempatan. Jangan lebih"
"Aduh, langsung hukuman mati tu, gak ada hukuman yang lebih ringan ya?"
"Gak!"

Hukuman? Ya, inilah awalnya aku ketemu dengan Rosi. Sama-sama dihukum oleh dosen yang sama. Disaat aku mengulang satu pelajaran untuk syarat kelulusan ku dari Universitas ternama di Bandung ini, aku ketahuan menyontek karena tidak mau nya kegagalan dalam mata pelajaran yang sama untuk kedua kalinya.



"Ini sih gara gara aa' ya. Aku juga kena imbasnya!"
"Maaf dek, abang semalam gak belajar. Proposal bang ditolak sama pembimbing. Jadinya ngulang terus."
"Itu mah derita aa' , ngapain saya mikirin itu juga"
"Hmmm... Maaf ya dek"
"Udah diskusinya? Emang belum kelar ya diskusi di ujian tadi?" Tiba-tiba saja suara itu menggelegar di ruangan ini.
"Maaf pak. Ini kes...."
"Kalian berdua kan tau, kalau ketahuan gini wajib saya kasih nilai E. Mending jujur, masih bisa nilai C saya kasih kan" Imbuh Bapak Sudarmono, salah satu dosen senior di Fakultas Pertanian ini.
"Masa' Cuma C sih Pak. Sama aja atuh pak" Jawab wanita disebelah saya yang sungguh mengagetkanku.
"Siapa nama kamu?"
"Rosi Wahyuni"
"Bagus, Rosi Wahyuni dan Ade Indra Putra, kalian selamat mengulang di tahun depan ya. Saya gak perlu periksa ujian kalian lagi. Terima Kasih bantuannya." Kata Pak Ono mengagetkan kami.
"Gak adil lah Pak. Kan saya gak salah, ngapain saya yang dihukum sih pak." Kata Rosi yang kuketahui namanya barusan.
"Mencontek itu perbuatan tercela secara kelompok, bukan perorangan. Yang dihukum pun bukan perorangan. Anggap ini sebagai pembelajaran dari kalian. Kalau sudah mengerti, sebaiknya kalian meninggalkan ruangan saya. Saya mau istirahat."
"Maaf pak. Permisi" Imbuhku tanpa diikuti permintaan maaf ataupun izin keluar dari Rosi.

"Ini semua salah kamu ya. Dasar Orang kampung."
"Maaf, saya akan tanggung Jawab." Imbuhku
"Kagak usah, emangnya aku hamil apah pakai tanggung jawab segala" Sahutnya seraya meninggalkanku terpaku sendiri menyesali kebodohanku tadi di ujian.




"Kok malah diam? Mikirin apaan?" Tanya Rosi membawaku kembali kemasa sekarang.
"Gak, ada masalah dikit di kantor." Jawabku mengelas.
"Ooooo" satu kata yang keluar menjawab pernyataanku.
"Gimana skripsinya udah diajuin proposalnya?"
"Ngapain nanya itu sih, bikin badmood aja. Ngapain juga Rosi mikirin itu, kan abang udah kerja. Lagian warisan papa masih ada noh di Garut. Kan bisa kita handle sebagai mahasiswa pertanian!" Jawabnya.
"Iya, tapi kan lebih baik ditamatkan studinya."
"Ceramah lagi, turunin aja disini" potongnya.
"Hmm iya."

Kenapa kalau dengar kata "turunin", "udahan", "putus" itu, aku tak bergeming sedikitpun ya. Bukan karena aku sangat mencintainya, bukan pula karena aku sangat menyayanginya, Tapi semua ini karena amanah Bapak Wahyu, ayahanda Rosi.
 
Terakhir diubah:
jeda antar pov dikasi dong bang

agak bingung bacanya tetiba pindah pov

ehehehehehehe
 
Ijin pejwan uda.. :p


tulisan dah rapi.. keren malah.. Tapi itu kalo ada cerita di masalalu git bagus nya di pisah... Kalo nyambung gitu malah bingung baca nya...


Lanjuik an snak.. :jempol:
 
Lanjutken hu :jempol:
 
Akan bagus sepertinya..

Ada sedikit saran di redaksional. Beberapa masih ada typo. Tapi gak major kok suhu..

Semangat
 
karma apa ya yg dimaksud adi ?

wah ternyata ayah rosi ngasih amanah buat njaga rosi gitu ya ?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd