Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kau jual, Aku beli. TAMAT [No Quote]

Status
Please reply by conversation.
Episode 16


Pagi menjelang, azan subuh belum berkumandang, badan terasa berat untuk meninggalkan ranjang. berat sekali, seakan bidadari sedang menindihku.

sayup terasa bidadari memberiku sapaan diatas tubuhku. inikah sensasi ketindihan?, ya memang ini. aku tertindih sosok cantik jelita, dengan tubuh sempurnanya, tak tertutup apapun auratnya.


risa dengan asik menindih setengah tubuhku, tepat diatas perutku. tanpa mempedulikanku risa terus melumat batang kenikmatanku.


"sayang?" panggilku

"ehm… iya…. yang….. bentar ya" risa meneruskan oralnya. dada bulatnya menekan perutku.

"ah… sayang…."

"ehm… emm…. enah ya…"

"iya enak banget" kuremas pantat risa yang menonjol disampingku


risa berusaha menelan seluruh kontolku, berkali kali ia coba, berhasil namun cuma sebentar. risa lebih santai daripada tadi malam.


setelah puas dengan lumatan di kontolku, risa bangkit, duduk disampingku, memutar tubuhnya menghadapku. kuperhatikan dalam temaram, sempurna sekali tubuhmu sayang. dada bulat seperti bola dibelah dua, dengan puting kecil di tengahnya. perut rata dengan garis rusuk samar menghiasi, tak ada lipatan maupun gumpalan lemak dimanapun. pinggang membesar, pantat yang proporsional. semua dipadu dengan senyum menawan pagi ini.


risa beranjak, mendudukiku, diarahkannya vaginamya sendiri ke kontolku. sedikit di gesek sepanjang jalur pribadinya. ditekannya sendiri ketika melewati kacang kenikmatannya. risa terus menggesek batang kontolku seraya mendesah pelan tanpa ragu dan malu.


risa mengarahkan kepala kontolku tepat di lubang senggamanya. diturunkan badannya pelan namun pasti.

blesssssss. kontolku langsung masuk seutuhnya. lengkuh risa terdengar samar.


"ahhhhh… masuk mas……"

"enak ris….. emmm…. hangat"

"penuh mas…"


risa menggoyang badannya, naik turun pelan berirama. desahan risa keluar tanpa henti. tangannya bertumpu pada dadaku, membuat dada bulatnya terhimpit lengannya sendiri. risa menikmati setiap gerakannya, naik turun, maju mundur, memutar, semua ia lakukan sendiri tanpa arahan dariku. begitulah wanita, kalau sudah tau enaknya, bakalan cari sendiri.


pergumulan kita lakukan hingga azan subuh berkumandang. risa mencapai kenikmatan dua kali, sedang aku sekali didalam vagina risa yang terdalam. selesai mandi aku bangunkan anakku tersayang, tuan putri cici. kita bertiga men3mui tuhan dengan segala dosa, berharap pengampunan dan tidak akan terjadi pada anak kami.


pagi menjelang, cici langsung bersiap dengan segala aktifitasnya, sesekali mengusili risa. risa sendiri membantu nur menyiapkan sarapan. sedang aku, hanya menyeruput kopi racikan calon istriku. nikmat sekali.


=


hari ini hari rabu, siang nanti wati dan aldi akan kekota menemui suaminya. kabar dari polisi yang ikut menangani kasus ini di tingkat daerah, wati akan diberi izin bersama hingga jumat. polisi tersebut masih satu kompleks perumahan denganku, namun beda blok, beliau bernama pak sugeng. dia salah satu personil yang ikut dalam OOT rudi, dan ikut menangani sebagai tim inti hingga rudi memilih untuk menjadi peniup peluit, sejak itu kasus diambil alih polda gabungan kpk. polisi tetanggaku kehilangan wewenang, namun masih sedikit dilibatkan. walau rudi sahabat karibku, aku tak ada masalah dengan pak sugeng, baik rudi dan pak sugeng hanya menjalankan perannya masing-masing. hubunganku dan pak sugeng cukup erat, baik itu sebelum kejadian maupun setelah kejadian, kita sering ngopi bareng maupun saling berkunjung ke kantor masing masing.


hari ini tidak ada hal kusus dikantor, semua berjalan seperti kantor pada umumnya, hanya bu ani jadi lebih genit saja, apalagi sudah tidak ada ranti sebagai saingannya.


siang ini, kami para kabid dikumpulkan pak sekretaris, ada anak magang dari suatu kampus yang cukup dekat, dekat secara lokasi maupun secara kerjasama. kampus plat setengah merah. karena setengah saham nya milik pemerintah daerah kami.


tujuh orang calon anak magang dengan pendidikan yang berbeda. ada dari hukum, ekonomi, tata pemerintahan. masing masing kabid diminta ambil satu atau dua. sisanya akan ditempatkan di sekretariat. kesemuanya akan magang hingga empat bulan, terhitung sejak hari ini hingga akhir bulan empat bulan lagi.


para calon magang mempresentasikan satu persatu tentang dirinya dihadapan kami, disiplin ilmu yang mereka tempuh, dan kemampuan yang telah mereka kuasai. dari ketujuh anak tersebut, ada empat wanita, dan tiga pria, dan semuanya sudah akil baliq.


akhirnya aku ambil dua, seorang wanita dari fakultas ekonomi, dan seorang pria dari tata pemerintahan.


yang dari ekonomi bernama dina, aku serahkan ke bu ani agar dapat membantu dalam pembukuan, mengingat sebentar lagi harus menyusun laporan tengah tahun dan penganggaran tahun berikutnya. sedang seorang lagi bernama kevin, aku serahkan ke pak mamat, agar membantu urusannya yang sepertinya sedikit keteteran. kepada keduanya aku beri petunjuk dan arahan didepan kedua penanggung jawabnya, intinya jadikan ini sebagai pengalaman bekerja, mereka akan dianggap seperti pekerja dengan segala hak dan tanggungjawabnya. dan yang terepnting jangan ada cinlok, karena hanya aku yang boleh cinlok disini.


selanjutnya semua berjalan seperti biasa. dina dan kevin cukup sopan dan sangat membantu.


=


sore harinya risa dan fitri menemuiku, dari gelagatnya mudah ditebak kalo itu maunya fitri.

fitri selalu menjahili risa tentang kenikmatan tadi malam, sedang risa hanya tersipu malu, sesekali mencekik fitri. aku hanya tertawa kecil karena tingkah mereka.


hari ini kita pulang terpisah. besok risa mau mengantar bapaknya berobat, jadi malam ini dia harus pulang menggunakan mobil umum. risa diantar fitri ke kos nya, sedang aku pulang sendiri kerumah. jaka sedang dinas bersama pak kepala badan.


==


hari berganti, waktu berlalu.

sabtu pagi, baru saja aku kembali dari mengantar cici sekolah, ditambah muter-muter cari bensin dan jajan tentunya. sesampai dirumah, kudapati nur sedang mengeringkan rambut, hanya memakai handuk, selesai mandi. nur melihatku dengan senyum manis.


"habis mandi nur?"

"iya mas"

"mandi apa? mandi bersih ya?"

"iya mas"


asekkk… batinku. langsung kupeluk nur, kulumat bibirnya.


"ahm.. mas… mas…. "

"kenapa"

"pelan-pelan dong masssss"



"dah seminggu gak masuk kesini" kataku sambil mengelus vagina nur dibalik handuk yang nur kenakan. handuk yang hanya menutupi setengah dada dan hampir dibawah selangkangan.

"kan ada mbak risa mas"

"aku mau nur, kamu mau tidak?"

"mau lah mas…."


nur menarikku ke kamar, sepanjang jalan senyum manisnya terlihat penuh gairah.


dikamar, nur langsung melepas handuknya, dilemparkannya ke lantai, memelukku dengan erat.


"kenapa nur, kok agak lain hari ini?"

"enggak mas, aku biasa aja"


entah memang biasa atau hanya karena nur sedang ingin, namun aku merasa nur lain dari biasanya. nur memang sudah bisa menerima perlakuanku menggauli tubuhnya, namun tidak biasanya seperti ini.


nur melepas pelukannya, dia berjongkok didepanku, menarik celana pendekku beserta cd ku. kontolku yang mulai mengeras langsung dilahapnya tanpa memegang. nur mengoralku dengan penuh penghayatan. kedua tangannya berada di pahaku, menjaganya tetap berjongkok tanpa terjatuh. kepalanya maju mundur, seirama dengan oralnya.


"enak nur…. ah….. "


nur tidak menjawab, hanya oralnya semakin kencang dan semakin dalam.

cukup lama nur melakukan pekerjaannya, hingga dilepasnya kontolku, bunyi kontol terlepas dari mulut sangat nyaring terdengar. nur kehabisan nafas, dada kecilnya naik turun bersamaan nafasnya yang memburu. senyum manisnya dilemparkan padaku. kubalas dengan senyum semanis mungkin.


nur beranjak, berdiri, melepas kaos yang aku kenakan. hingga kita telanjang berdua dikamar yang sepi. tak perlu bujuk setan lagi, kita sudah sama-sama ingin. nur memelukku dengan kedua tangannya, kubalas memeluk nur dengan satu tangan. nur menyandarkan kepalanya di bahuku sebentar, kulirik nur memejamkan mata dan tersenyum. nur mengecup leherku beberapa kali lalu mengecup dadaku, dan melepaskan pelukannya.


nur merayap menaiki ranjang. terlentang, menunjukkan vaginanya kepadaku. nur merenggangkan pahanya, memamerkan vaginanya yang telah sedikit basah, vagina tanpa rambut seperti pesananku. vagina yang telah mengeluarkan dua bayi, namun masih sangat sempit bagiku.


"ayo mas…." ajak nur sambil mengangkangkan kedua pahanya.


kudatangi nur, merayap diatas tubuh telanjangnya. setelah posisiku tepat diatas tubuhnya, nur merangkulkan kakinya di pahaku, tangan kirinya memeluk leherku, menariknya kebawah. kukecup kening nur, kukecup hidungnya yang sedikit mancung, dan kukecup bibir kecilnya. nur kembali tersenyum.


nur sedikit membuka bibirnya, terlihat juga membuka sedikit giginya. kukecup lagi bibir nur, kulumat pelan, nur mengimbangi lumatanku. kita berciuman pelan hingga cukup panas. tangan kiriku menopang berat badanku, sedang tangan kananku meremas susu kecil nur.


susu nur lebih beras dari pertama aku menggaulinya, lima bulan yang lalu, badan nur pun lebih sedikit berisi. namun masih lebih kurus dibanding wati dan risa.


tangan kanan nur meraih kontolku, dikocoknya sebentar, lalu diarahkannya ke vaginanya. sudah basah kurasakan. nur mengoleskan kepala kontolku ke liang kenikmatannya, bergerak dari kacangnya hingga hampir mencapai anusnya. nur seperti sangat menikmati, ciumannya semakin liar, dia telan banyak liur kami. remasan di dadanya pun semakin aku fokuskan ke putingnya, puting yang cukup besar, puting ibu purna menyusui.


nur menempatkan kontolku di lubang senggamanya, sedikit ditekannya.


"ayo mas, masukin" pinta nur dengan senyum malunya.


tak perlu kujawab lagi, kutekan kontolku pelan, nur mendesah panjang, sepanjang perjalanan kontolku hingga melesak masuk seutuhnya di vagina nur.


"ahhhh…. mas…… enak……"


kutarik sedikit kontolku, setengah batang keluar, kumasukkan lagi pelan. kuulangi berkali kali.


"mas… ahh.. mas…. ah….." desah nur sangat kuat

"kamu kenapa nur, kok semangat sekali"

"mau dikawini mas…… aku pengen…."

"tak biasanya kamu gini"

"biarin, mas lama gak kawini aku, aku kan mau kayak mbak risa, tiap malam mas bikin mendesah"

"kok kamu tau"

"tau lah… desahannya kuat… aku pengen mas…"

"kamu ngintip ya?"

"iya pernah mas…. auhhh. mas…. enak…… "

"gimana menurutmu nur?"

"mbak risa cantik, badannya bagus mas… sempurna…."

"kamu iri ya"

"sedikit, cuam aku mau terus mas kawini walau sudah nikah sama mbak"

"risa yang tidak mau nur"

"wajar mas"

"nanti kamu bisa nikah sama siapa aja nur"

"aku maunya dikawini kamu mas…"

"dulu aja kamu nangis tiap aku kawini"

"dulu kan aku mas perkosa, sekarang aku bisa terima mas, sekarang aku juga mau mas"


tak kulanjutkan pembicaraan ini, namun kontolku tetap keluar masuk di lubang senggama nur. susu nur tak luput dari sedotanku, namun aku tak menelan liur dan apapun yang kudapat, takutnya tercampur susu basi nur yang ikut keluar.


"mas…. cepetin mas…. ah…… mas…… ennnnnakkkk" nur mengeraskan badannya menjambakku, matanya terpejam menengadah


"ahhhhhhhhh……….." lengkuhan panjang dan keras nur berbarengan puncak kenikmatannya.


nafas nur memburu, dadanya ikut bergerak mengikuti nafasnya. nur tersenyum diantara sengalnya mengambil nafas.


"mas… makasih…"

"sama-sama"

"aku mau diatas mas…. boleh?."


nur memang tidak seperti biasanya. apakah memang sedang sangat ingin dikawini?


aku mengangguk dengan permintaan nur, kulepas kontolku di vagina nur, kemudian turun dari atas tubuh kecilnya. aku berbaring disebelahnya. nur bangkit dan beranjak, dinaikinya tubuhku. tubuh telanjang nur duduk diatas kontolku.

nur meraih kontol basahku, lalu diarahkannya ke vaginanya sendiri. sekali hentak langsung masuk tanpa hambatan.


"ah… mas…. enak… "

"iya, enak nur"


nur membiarkan kontolku di dalam kemaluannya. nur pelan mengelus perutku, mengelus dadaku, lalu mengelus pipiku. tak biasa dia seperti ini.


lalu nur menumpukan kedua tangannya di dadaku, sedikit diangkat pantatnya, mengeluarkan kontolku, lalu dibenamkannya kembali. lalu diulanginya lagi pelan, dan diulanginya lagi pelan dan terus diulanginya.


"ohhh… terus nur"

"iya mas…. enak… mas…. aku suka diatas…"


semakin lama nur semakin cepat mengocok kontolku dengan vaginanya. nur mulai lihai, kadang diputarnya pantatnya, kadang maju mundur menari seperti kesurupan.


nur terus mendesah, matanya terus terpejam, kepalanya mendongak sambil mendesah kuat.

desahannya semakin kuat ketika kedua susunya aku remas, putingnya aku mainkan, susu kecil nur pas digenggaman, satu susu nsur dapat aku genggam dengan satu telapak tangan.


"ooohh… mas…. ah……. mas…. "

nur tiba tiba berhenti, direbahkannya badannya di badanku, pahanya mencengkram kuat. kakinya kaku seperti kayu. nur mendapat kenikmatan keduanya.


nafas nur makin tersengal, lebih dari yang pertama tadi. keringatnya pun berjatuhan menimpa badanku, bersatu dengan keringatku dan mengalir jauh hingga membasahi kasur.


nur bangkit, dilepaskannya kontolku dari vaginanya, lalu turun dari tubuhku dengan merangkak pelan. nur berhenti disampingku menungging pasrah, dilebarkannya pahanya, membuka vaginanya untuk didatangi.


"ayo mas, lagi…." pinta nur


aku semakin bingung dengan nur, kesurupan atau kenapa ni orang.


kudatangi bagian belakang nur, vagina basahnya mengkilat terkena cahaya sedikit. langsung kuarahkan kontolku di baginanya. kudorong dan langsung masuk tanpa kesulitan.


"ah… mas… masuk lagi… " cerca nur


kuremas pantat tepos nur, kenyal keras. kumulai menyodok vaginanya, nur mengimbangi dengan menahan badannya agar tidak terpelanting. kuremas pantat nur, sesekali berpindah ke dadanya.


pantat dan punggung nur menjadi pemandanganku pagi ini, punggung yang mulus walau tak seputih punggung risa. garis tulang belakang membelah antara kedua sisi, perut mengecil dan sedikit membesar lagi di pinggang. rambut nur terjuntai menutupi sebagian wajahnya. sesekali kusibakkan kesamping, kukaitkan dibelakang kuping nur, agar aku bisa melihat wajah nur yang sedang aku kawini.


nur mendesah lagi, desahan tak sekuat tadi, badannya pun sudah sedikit lemas. hanya butiran keringat menjagung dikulitnya. kulit nur kuning langsat, putih bersih, walau tak seputih risa yang kulitnya seperti kulit amoy, nanum kecerahan kulit nur merata disemua badan.


kuremas susu kecil nur sambil terus menyodok vaginanya, nur meremas tanganku di susunya, nur teriak kecil, nur menghimpitkan pahanya, nur orgasme lagi.


"mas…… ahhhhhhhh…. " jeritnya


kulepas badannya, nur terjatuh, aku tak mau menunggu lagi, aku juga hampir sampai. kugulingkan badan nur hingga terlentang. kukangkangkan pahanya, vaginanya terlihat. kuarahkan kontolku, langsung kutusukkan tanpa menunggu nur lagi.


"ah.. mas…. aku mas……ih… mas…."

"sebentar nur, aku mau sampai"

"iyyyya mas… "


kupercepat setiap tusukanku, nur meremas sendiri dada kecilnya, dimainkan sendiri putingnya.


"ahh.. mas…"

"aku sampai nur….. ahh…… nurrr…"


aku sampai pada batasku, kusemburkan semua maniku ke rahim nur… berkedut, menyiram kembali rahim yang lama tak ku datangi. padahal seingatku baru seminggu lebih, belum dua minggu.


kucabut kontolku, kuberbaring disamping nur.

nur memiringkan badannya. memelukku, diletakkannya kepalanya didadaku. kupeluk nur. kita masih telanjang.


"punyamu ngalir keluar dipunyaku mas, hangat"

"nanti kamu bersihin ya"

"iya mas"


kita tertidur berdua.


=


aku baru selesai mandi setelah menggagahi nur. pintu kamar diketok seseorang. kubuka. ternyata wati, dengan menggenggam ransel besar ditangan kirinya, dan hp ditangan kanannya. wati masih memakai pakaian seperti berangkat kemarin. wati menangis didepanku. air matanya beruraian. ingusnya menetes dari lubang hidungnya. aldi mengikutinya dibelakang, seperti tak tau apapun yang terjadi dengan ibunya.


nur ikut keluar hanya memakai handuk melilit di tubuhnya. nur baru saja selesai mandi. ya, kita mandi berdua.


"kenapa wati?" tanyaku

"mas.. rudi mas……" pekik wati sangat kencang, sambil memberikan hp nya kepadaku


kuambil hp wati, masih tersambung dengan seseorang.


"halo?" kataku setelah menempelkan hp nya di pipiku

"iya, halo, maaf ini siapa?" ujar seorang lelaki diseberang sana

"maar, anda siapa?" tanyaku balik

"saya Ipda itu, dari polda"

"siap pak, saya anto, saudara rudi, suami dari ibu wati yang anda telpon"

"oh, pak anto, kami ada kabar mengenai pak rudi"

"iya, siap pak" jawabku

"pak rudi baru saja mengalami musibah kecelakaan, beliau terjatuh ketika hendak mengganti bolham lampu dikamarnya, beliau dinyatakan meninggal sepuluh menit yang lalu"

"MENINGGAL?"

"iya, sebentar lagi perwakilan kami dari polsek akan datang untuk mengurus pengembalian jenazah"


aku tak dapat mengucapkan kata apapun lagi. rudi. mustahil. batinku. kuterduduk dilantai, diikuti raungan wati memeluk aldi, yang ikut menangis karena ibunya meraung-raung. nur yang belum tau apapun ikut memeluk wati, mengusap punggungnya.


setengah jam kemudian. polisi tetanggaku yang mengurusi rudi sejak awal datang. pak sugeng. beliau menjelaskan duduk perkara yang isinya hanya katanya, karena beliau juga tidak tau yang sebenarnya. setelah selesai menjelaskan, pak sugeng duduk disebelahku, menunggu hanya kita berdua.


"tok…"

"iya pak"

"apa yang kamu pikirkan"

"aneh pak, jatuh sedang membetulkan bolham"

"kamu tau siapa musuh rudi?"

"penguasa sebelumnya?"

"kamu tau proyek yang dimasalahkan di kasus rudi?"

"jalan pembelah kabupaten kan?"

"iya, kamu tau itu siapa yang punya kerja?"

"mungkin orang provinsi pak"

"kamu tau, akarnya tidak sependek itu, ujung akarnya sampai ke istana"

"oh, dana DAK ya"

"ya, dia melawan dewa tok. kalo dia bisa selamat sampai tangan KPK, mungkin dia akan dapat kekebalan baru, tapi tangan itu terlalu jauh, banyak tangan lain yang punya kehendaknya sendiri"

"iya, berat baginya"

"saranku, kamu jangan melanjutkan apapun tentang rudi, posisimu sebagai sahabat dekatnya saja sudah cukup terlihat, ditambah kamu penampung istrinya. sebaiknya kamu pendam apapun yang kamu pikirkan, jangan pernah kamu gali kembali"

"iya, aku tau"

"oke, aku urus berkas kepulangan rudi dulu. kamu bisa tolong hubungi orang tuanya? mau di serahkan dimana jenazahnya? biar lebih dekat."

"siap"

"oh ya, wati dimana, paling tidak aku harus minta maaf dan turut berbela sungkawa, bagaimanapun aku ikut di penangkapan rudi."

"mungkin sebaiknya jangan sekarang pak, dia…. "

by"oke, kalo begitu aku permisi dulu, nanti kabari aku kalo sudah ada kepastian dari orang tua rudi"

"iya"


sepeninggalan pak sugeng, kuhubungi orang tua rudi, disana tidak kalah histeris dengan wati. jeritan bersahutan terdengar di seberang telepon.


akhirnya rudi dimakamkan di TPU dekat rumahku, TPU yang memang kusus untuk penduduk komplek perumahan beserta keluarganya, namun orang luar diizinkan dengan membayar ganti tanah pekuburan yang tidak terlalu banyak. jenazah rudi sampai sebelum magrib, langsung dilaksanakan prosesi pemandian, disholati dan dikuburkan selepas isya.


dalam berita acara visum, rudi meninggal akibat benturan benda tumpul dikepala bagian belakang, juga ditemukan beberapa lebam di sekujur tubuhnya, bibirnya robek, dan masih ada bekas luka lain ditubuhnya. aku semalaman menangis meratapi kepergian sahabatku dengan setragis ini.


nur menunda izinnya menengok orang tuanya. minggu sore risa datang menjengukku, kedatangannya sangat menghiburku. orang tua rudi sementara tinggal dirumah yang wati tinggali sampai acara tujuh hari selesai.


===


tujuh hari kemudian, wati sudah mulai ceria kembali, walau kadang bisa langsung menangis bila ada sesuatu yang mengingatkannya dengan mendiang rudi. keluarga rudi juga sudah pulang ke kampung halaman pagi tadi. selama seminggu nur sangat sibuk membantu mengurus acara tujuh harian, hingga aku tidak tega harus menjahilinya lagi. keberadaan risa juga sangat menenangkanku.


sudah seminggu aku hampir tidak bernafsu, baik risa nur wati, tidak ada yang aku kawini selama ini. kepergian rudi yang begitu tragis masih membekas dipikiranku.


hari ini nur berizin menjenguk keluarganya, dibawanya caca. nur akan pergi sore nanti, menggunakan motorku yang biasa dia gunakan untuk operasional kepasar.


setengah bulan lagi masuk bulan puasa, itu alasan aku izinkan nur menemui keluarganya. toh wati sudah bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. wati mulai membuka jasa pembuatan roti, kue, dan jajanan rumahan lainnya. keterampilan membuat kue nya memang sangat bagus. risa sendiri jarang menginap lagi, karena rumah sedikit lebih rame di minggu ini.


selama seminggu aku izin tidak masuk kerja, semua dokumen yang aku harus tangani dikirim kerumah dan aku selesaikan dirumah, besok paginya diambil kembali untuk dibawa ke kantor.


==


hari senin, setelah seminggu aku izin akhirnya masuk kerja kembali, semuanya seperti biasanya, tidak ada yang istimewa. kopi datang sesaat aku memasuki ruangan. candaan dari ita, pegawai kantin, dengan segala gosipnya digibahkannya denganku. ita cukup sering duduk dan menggibah setiap mengantar kopi untukku, kadang dia curhat tentang hubungannya dengan pacarnya yang makin hari makin nakal. menurut pengakuannya ita, dia hanya baru ngasih badan bagian atasnya saja, tidak pernah sampai bagian bawahnya tersentuh, dan pacarnya selalu minta untuk sekedar menyentuhnya, lengkap dengan janji dan rayuan manisnya. sedang ita memberikan servis HJ BJ juga segala yang tidak membutuhkan bagian bawah tubuhnya.


"seminggu tidak icip kopimu rasanya seperti tujuh hari ta" pujiku

"ye, sama aja itu pak, bapak si tidak kelihatan, kemana aja pak" tanya ita

"ada dirumah, lagi ada urusan kemaren"

"oh, kirain sakit atau apa, sehat kan pak?"

"sehat"

"syukurlah kalo sehat"

"ada gosip apa ni seminnggu ini?" pancingku. memang kalo mau cari informasi, carilah di group obrolan cewek cewek

"hihihi… bapak tidak akan percaya.. hihihi" ita mencoba membuatku penasaran

"apa itu ta?"


ita berdiri dari kursi diseberang mejaku, tubuh pendeknya membuat ia tidak jauh berbeda ketika duduk dan berdiri. ita membungkukkan badannya kearahku.


"kevin pak" ita masih mempertahankan usaha membuat penasarannya

"kevin anak magang? " jawabku

"iya pak"

"kenapa kevin"

"dia kemarin lembur pak, dari jumat sampai magrib, sabtu juga pak, dari pagi hingga magrib juga."

"tidak sendiri kan?"

"tidak pak, tidak sendirian"

"pak mamat banyak tugas kali, gak papa, yang penting tidak sendiri, nanti kan ada balas jasanya juga" terangku

"masalahnya bukan sama pak mamat, pak"

"terus?"

"sama bu ani……….."

"hah, kok bisa"

"aku tak tau, tapi cuma berdua diruangan, pintu ruangan ditutup, tapi tidak dikunci, aku intip cuma berdua didalam, duduk mesra pak, kadang kevin dipangku, kadang bu ani sandaran"

"hemmm… bakalan seru ni"

"ih bapak ni, kok malah seru"

"iya lah, siapa lagi yang tau ini selain kamu?"

"cuma aku pak, aku takut cerita sama yang lain"

"bagus"


aku keluarkan dompetku, kusadurkan tiga lembar soekarno-hatta yang teraenyum dengan latar merah.


"buat apa ini pak?" tanya ita bingung

"buat ucapan terima kasih tidak cerita ke siapapun kecuali aku" jawabku, walau aku ragu dia jujur kali ini

"gak usah pak"

"terima aja, atau kurang ni, kalo mau banyak ya harus kasih yang lebih banyak"

"emang kalo banyak kasih berapa?" tanya ita sambil mengambil soekarno-hatta ku

"tergantung, kamu mau kasih apa, butuhnya buat apa"

"kalo banyak kan bisa buat bayar kredit motor, sudah nunggak ni pak, bisa juga buat cicil bayar kuliah"

"kamu kuliah dimana?"

"di universitas daring pak, enak, murah meriah lagi"

"iya, memang bagus tu, bisa kuliah sambil kerja, "


"jadi bisa dapat berapa pak?" tanya ita lagi, sambil melihat ketiga lembar uang tersebut

"emang kamu mau kasih apa?"

"aku ada foto mereka pak, lagi pangku-pangkuan"

"ah, gak mau aku itu, gak pengen" tolakku

"gimana kalo kamu kasih aku seperti kamu kasih ke cowokmu, aku kasih sepuluh kalinya" tantangku

"ih bapak ni, gak ah, aku masih perawan pak"

"yang minta perawanmu siapa itaaaa, cukup sama seperti sama cowokmu, tidak lebih"


ita terus memandangi uang baru ditangannya, aroma uang baru masih sangat kuat, serbak memenuhi hidungnya, mempengaruhi pikirannya.


"gak ah pak, takut"

"takut apa, kan sudah pernah juga"

"takut kebablasan" kata ita pelan

"tidak, kalo aku kebablasan, aku kasih seratus kalinya yang ditanganmu" bisikku pelan

"bapak ni…. "

"daripada cuma sama cowokmu, kamu gak dikasih apa-apa, ini kamu gak rugi, malah bisa cicil motor, sebentar lagi puasa, kantin tidak jualan sebulan lebih"


"aku pikirkan dulu pak" jawab ita, lalu beranjak dari kursiku dengan wajah penuh pikiran, dimasukkannya uang itu kedalam sakunya, tak lupa ita permisi ketika keluar ruangan dan menutupnya kembali.


ita anak gadis muda baru lulus sma, mungkin baru dua tahunan dia lulus, bekerja di kantin untuk membiayai hidupnya, agar tidak membebani orang tuanya. ita berperawakan pendek, sedikit berisi, dengan dada dan pantat yang cukup menonjol. tidak cantik, namun lucu, suaranya sedikit melengking, seperti karakter kartun imut di tivi.


aku tidak terlalu berharap ita menjawab tantanganku, hanya saja, sudah seminggu aku kehilangan gairah, tak tau kenapa aku melihat ita ada sedikit desiran dalam kelaminku.


seminggu ini risa cukup membantu, dia menegakkan kontolku dengam mudah, dia menari dan menggoyangkan badannya diatas badanku. risa selalu berhasil membuatku menyirami rahimnya, namun rasanya lain, aku tidak merasa birahi didalamnya, hanya sekedar kawin saja.


aku penasaran dengan cerita ita, kisah bu ani dan kevin. kubuka pc ku, kubuka rekaman cctv. ya cctv ku dapat merekam, namun aku rahasiakan, semua orang taunya cuma bisa untuk melihat real time saja. kubuka rekaman setiap hari dari hari senin.


hari senin hingga rabu. tidak ada yang spesial, hanya bu ani sering datangi kevin ketika pak mamat tidak ada. dihari rabu mereka banyak obrolan, bahkan pulang sore mereka tidak langsung pulang, tetapi masih mengobrol bersama hingga cukup lama, tidak ada yang mesum dari rekaman ini. hanya sesekali bu ani memegang tangan kevin, juga mengelus wajah kevin. keduanya ngobrol cukup dekat dan seperti sedang ada pembicaraan yang asik.


hari kamis. terlihat bu ani masih bekerja bersama dina. anak magang satunya. kuperhatikan dina, sedikit manis ketika tersenyum. kevin juga masih bekerja bersama pak mamat. setelah bubaran pulang, hanya ada bu ani dan kevin. bu ani mendatangi kevin, terjadi pembicaraan cukup panjang, terlihat bu ani cukup agresif menggoda kevin. dan mereka pulang berdua, sebelum keluar pintu, bu ani sempat memeluk kevin dari belakang, kevin hanya diam saja. lalu kevin membalikkan badan, dan mereka berpelukan. bu ani mengarahkan tangan kevin ke dadanya, dan kevin meremasnya. sedang bu ani meremas kontol kevin. semua dilakukan dari luar baju dan celana. kemudian bu ani mengambil inisiatif mencium kevin, sebuah kecupan di awal, lalu kecupan kedua ditambah sedikit lumatan, hingga akhirnya mereka berdua saling melumat bibir dan saling meremas yang lainnya.


setelah berciuman, keduanya saling menatap, tangan kevin tidak kunjung berhenti di dada bu ani. kevin menyibakkan jilbab bu ani kebelakang, kemudian meremas kedua susu bu ani dari balik baju. kevin memperhatikan dada bu ani yang sedang ia remas, sedang bu ani hanya menatap wajah kevin, sesekali dikecupnya kembali bibir anak muda itu.


kevin mencoba membuka kancing baju bu ani, kancing pertama, kancing teratas bu ani berhasil dibukanya, lalu dengan pelan mencoba membuka kancing keduanya. bu ani hanya diam saja diperlakukan seperti itu. kancing kedua bu ani terlepas, kevin menyibakkan baju bu ani kesamping, dada bu ani terlihat menggunung dan masih tertutup bh. kevin mencoba membuka kancing ketiga, bu ani tetap tidak melarangnya, malah mulai meremas kembali kontol kevin.


kencing ketiga bu ani terlepas, kevin menyibakkan baju bu ani kembali, kini semakin lebar dada bu ani terbuka. seluruh dada besar bu ani terlihat oleh mata kevin, hanya bh yang menutupinya.


kevin meremas dada bu ani beserta bh nya. kevin mencoba mengangkat bh bu ani, ia penasaran dengan isinya. namun bu ani merarangnya. tangan bu ani mencegah tangan kevin membukanya, kevin mengalah, lalu kevin mencium bu ani. ciuman cukup lama. setelah puas mencium bibir bu ani, kevin menciumi leher bu ani, lalu turun menciumi dada bu ani yang tidak tertutup bh.


cukup lama kevin menjamah dan mencium dada bu ani tanpa bisa membuka bh nya. bu ani menyudahi permainan sore ini. dipasangnya kembali kancing bajunya, dibenahinya jilbabnya. lalu mereka berciuman cukup lama lalu pulang.



hari jumat. tidak ada kejadian hingga istirahat ishoma sholat jumat. semua orang pulang kecuali bu ani dan kevin. kevin memang tidak sholat karena memang berbeda kewajiban. keduanya langsung bergerak bersama, mengulangi kejadian kamis sore. kevin duduk dipangku bu ani, langsung mencoba membuka kancing baju bu ani, meremas susunya tanpa membuka bh, bu ani belum mengizinkan. mereka melakukannya sangat lama, bahkan kevin berhasil melepas bh bu ani dengan sekali.tarik, bu ani terkejut, menutup dadanya dengan kedua telapak tangannya.


bu ani terlihat tidak marah, hanya seperti malu-malu burung dara. kevin berhasil menyingkirkan tangan bu ani, diremasnya kedua dada besar didepannya, dimainkannya puting nya, dan akhirnya kevin berhasil menyusu di kedua susu bu ani.


bu ani tidak tinggal diam di sela.desahannya, bu ani terlihat menyibukkan tangannya di selangkangan kevin, bu ani terlihat mengocok kontol kevin, kalau dilihat dari kocokannya, sepertinya sudah dikocok langsung dari kulit ketemu kulit. sayang tertutup meja kerja. namun susu bu ani terlihat jelas ketika di susu kevin. hampir satu jam mereka melakukan adegan menyusui dan mengocok. hanya itu yang ada, hingga kevin mengeluarkan maninya, bu ani mengelapnya dengan tisu.


setelah bersih, kevin turun dari pangkuan bu ani, lalu duduk disebelahnya, mereka mengobrol kembali, bu ani sama sekali tidak menyembunyikan susunya, sesekali kevin meremas susu bu ani dan mengemutnya lagi di sela obrolan.


lalu kevin keluar dari ruangan, entah kemana. kemudian bu ani juga keluar, mungkin ke wc, dan masuk kembali. sepuluh menit kemudian pak mamat datang. ini kedatangan terlalu cepat, seharusnya sholat jumat baru selesai, tidak ada waktu untuk makan siang atau istirahat. pak mamat masuk ke ruangan langsung disambut bu ani. bu ani memeluk pak mamat tepat setelah pak amat menutup pintu. pak mamat juga memeluk bu ani segera. keduanya langsung berciuman, dan saling meremas.


terlihat dengan jelas dilayar monitorku, tangan pak mamat menelusup kedalam baju bu ani, baju batik khas kantor kami. tangan pak mamat menari dengan lincah didalam baju bu ani, meremas kedua dada besar didalamnya. sedang tangan bu ani membuka resleting celana pak mamat dan mengeluarkan isinya, bu ani mengocoknya pelan.


cctv dikantorku cukup besar kemampuan mengambil detail gambarnya, namun tidak disertai perekaman suara.


puas saling meremas, bu ani berjongkok didepan pak mamat, dikocoknya cukup kencang namun lembut. pak mamat mamat memegang kepala bu ani, meremasnya, menengadahkan kepalanya menikmati perlakuan bu ani. bu ani mulai mengulum kontol pak mamat, memang tidak terlalu besar milik pak mamat.


pak mamat semakin menikmati kuluman bu ani, bu ani memang pandai melakukan itu, aku sendiri sudah membuktikannya. tak lama pak mamat di oral bu ani, pak mamat melepaskan sendiri kontolnya dari mulut bu ani. sepertinya dia tidak kuat berlama-lama. bu ani berdiri, pak mamat menarik baju batiknya keatas, hingga susu bu ani keluar dari sarangnya. bh bu ani sudah tidak menyangga dadanya lagi. pak mamat langsung menyusu, diremasnya susu satunya. dengan kasar pak mamat menyedot kedua puting besar bu ani. bu ani hanya bisa meremas rambut pak mamat sambil memeluknya.


bu ani memutar badannya untuk membelakangi pak mamat. diturunkannya celana dalamnya melewati rok panjangnya, dan dilepasnya kemudian dikantonginya. pak mamat sendiri membuka gesper celananya, lalu mengeluarkan kontolnya hingga ke telur-telurnya.


bu ani membungkukkan badannya, bertumpu di pintu dengan kedua tangannya. pak mamat langsung mengarahkan kontolnya ke memek bu ani, sekali percobaan langsung masuk kedalamnya. nampaknya pak mamat sudah jafal dengan letak lubang bu ani.


pak mamat memaju mundurkan pantatnya, mengocok lubang kenikmatan bu ani. keduanya nampak mendesah berdua. pak mamat mencoba meraih susu bu ani, diremasnya lagi susu besar yang menggantung tanpa adanya penopang lagi. bu ani sedikit menegakkan badannya, dikeluarkannya susunya agar pak amat lebih leluasa meremas kebanggaanya itu.


badan bu ani terombang ambing seirama tusukan pak mamat di vaginanya, sesekali mencoba untuk berciuman namun hanya bisa saling mengecup, kontol pak mamat kurang panjang untuk bisa melakukan itu.


tak lama pak amat menarik kontolnya, bu ani dengan sigap langsung mengulumnya. beberapa kuluman membuat pak mamat seperti orgasme. bu ani menelan dan membersihkan kontol pak mamat dengan cepat.


keduanya langsung merapikan baju dan celana, tanpa memakai cd lagi, bu ani duduk di kursi mejanya, pak mamat membuka pintu dan duduk dikursi lain dekat bu ani. keduanya nampak ngobrol dengan manja.


tak lama kevin datang dengan membawa nasi bungkus. mereka makan bersama bertiga. selesai makan, rekan lain datang untuk melanjutkan kerja dihari ini.


sore harinya. bu ani, pak mamat dan kevin tinggal bertiga di kantor, sisanya sudah pulang. nampak seperti kevin disuruh sesuatu oleh pak mamat sehingga harus meninggalkan kantor. sepeninggalan kevin, pak mamat langsung mendatangi bu ani. tak pakai mukadimah lagi, pak mamat langsung menurunkan resliting dan mengacungkan kontolnya ke hadapan bu ani.


bu ani nampak setengah jengah, mungkin takut kevin segera datang, seperti ada.perdebatan antara keduanya. ia menolak namun tetap menangkap dqn mengocoknya. tak lama dikocok, pak mamat lebih mendekatkan kontolnya ke muka bu ani. bu ani langsung melahapnya. kepalanya maju mundur mengoral pusaka pak mamat.


kejadian sore ini mirip dengan siang tadi. pak mamat tidak lama mendapat servis maut bu ani, langsung ditariknya kontolnya dari mulut. pak mamat langsung menarik baju bu ani keatas, dengan buas meremas kedua susu besar bu ani dan menyusunya. bu ani terus mengocok kontol pak mamat, dan disusu dengam buas.


merasa takut kevin datang, bu ani melepas kontol pak mamat, ia merebahkan diri di kursi sehingga susunya juga terlepas dari penyusunya. bu ani langsung mengangkat rok panjangnya, mengangkangkan kedua kakinya hingga mata pak mamat langsung mendelik melihat memek bu ani yqng sedari siang tadi sudah tidak ber cd.


tak perlu waktu lama lagi, pak mamat menurunkan celana panjangnya, diarahkan kontolnya ke memek bu ani yang sepertinya sudah basah. sekali hujam, kontol pak mamat langsung masuk kedalam lubang kenikmatan bu ani. vagina bu ani memang sudah sangat loer, tidak senikmat mulutnya. aku tau dan sudah membuktikannya sekali.


pak mamat langsung memaju mundurkan pantatnya, menggali kenikmatan di organ intim rekan kerjanya. baik pak mamat maupun bu ani terlihat menikmati, terlihat keduanya mengerang dan mendesah. setengah badan bu ani memang tidak terlihat sepenuhnya dilayar monitorku, karena terhalang meja kerjanya, manun snagat jelas muka bu ani dengan ekspresi kenikmatannya. juga terlihat kedua dada besarnya diremas dan di plintir pak mamat.


sama seperti siang tadi, belum sampai lima menit pak mamat menggali liang bu ani, ia cabut kontolnya dan diarahkan ke mulut bu ani. bu ani dengan sigap mengoralnya kembali, pak mamat terlihat m3nengadah ketika menyemburkan maninya didalam mulut bu ani. dengan telaten dibersihkannya kontol pak mamat, dan ditelannya semuanya. setelah bersih keduanya merapikan kembali pakaian mereka, tak lupa pak mamat mengecup kedua puting bu ani sebelum ditutupnya kembali.


tak berselang lama, kevin datang membawa seplastik besar dokumen. tebakanku ia disuruh mengambil hasil cetak laporan di percekatan langganan kami. dokumen itu diletakkan dimeja pak mamat, lalu pak mamat melihat doken itu sebentar seraya menghitung jumlahnya. setelahnya mereka bertiga pulang bersama.


namun bu ani dan kevin kembali kedalam ruangan. hampir saja aku berpindah ke hari berikutnya, batinku.


setelah keduanya masuk, bu ani menutup pintu dan seperti menguncinya. bu ani dan kevin seperti sedang berselisih, keduanya seperti berbicara dengan serius dan keras. diakhir pembicaraan, bu ani memeluk kevin, kevin yang awalnya diam saja akhirnya memeluk bu ani juga. sepertinya mereka ribut karena bu ani memberi servis lengkap ke pak mamat namun tidak kepadanya. dalam pelukan, keduanya seperti ada pembicaraan kembali


setelah drama berakhir, bu ani menaikkan bajunya, membusungkan kedua dadanya didepan anak muda yang masih berdarah panas. kevin menyambut dada bu ani, deremasnya keduanya, dipilinnya puting besar bu ani.


bu ani kemudian berlutut dihadapan kevin, bu ani dengan pelan membuka celana panjang kevin, mengeluarkan isinya. kontol kevin hanya sebesar kontol pak mamat, namun lebih panjang. kontol kevin sangat khas seperti kebanyakan kaum nya. kontol dengan kulup panjang menutupi seluruh helm kecilnya. bu ani terlihat memainkan kulup anak muda itu, mungkin ini hal baru baginya.


bu ani membuka penuh kulup itu, mengendusnya, lalu mengecup kepalanya, kevin mendesah dengan perlakuan bu ani. kontolnya dengan lembut dikocok pelan, semakin lama semakin kencang. tanpa ragu, bu ani memasukkan kontol anak muda itu kedalam mulutnya, di oralnya penuh penghayatan. kevin menikmati setiap bagian kontolnya disapu lidah bu ani. bu ani memang sangat hebat mengoral kontol. entah dia belajar dari siapa. kevin meremas jilbab bu ani.


bu ani bahkan sampai memasukkan sampai pangkal kontol kevin kemulutnya. kevin tak kuasa menahan kenikmatan hebat ini, kevin mengerang, diremasnya kuat jilbab bu ani sampai hampir lepas, kevin menembak tenggorokan bu ani dengan maninya. bu ani menelan semuanya. setelah tembakan mereda, bu ani melepas kontol kevin, dijilatnya hingga bersih, dikulumnya kulup kevin yang seperti lucu setelah kontolnya mengecil.


setelahnya, kevin seperti minta vagina bu ani, namun bu ani menolak terus, kevis seperti agak kasar memaksa meminta vagina, namun bu ani tak kalah kuat menolak.


akhirnya bu ani mundur dari kevin agak jauh, dinaikkannya rok panjangnya hingga keperut. kevin terbelalak melihat vagina bu ani tanpa cd. dengan rambut keriting cukup lebat. bu ani mencoba melebarkan pahanya, memperlihatkan sedikit bagian dalam vaginanya. kontol kevin kevin lengsung tegak berdiri, ia tau sesuatu yang enak kalo dimasuki.


kevin melompat menerkam bu ani, bu ani langsung menurunkan rok panjangnya, dan menahan gairah anak muda itu. panjang perdebatan keduanya. akhirnya kevin hanya menyusu bu ani sambil dikocok. sebentar dikulum lagi hingga keluar untuk kedua kalinya. kedua kalinya juga bu ani membersihkan kontol berkulup kevin, lalu keduanya merapikan diri. dan pulang bersama.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd