Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kau jual, Aku beli. TAMAT [No Quote]

Status
Please reply by conversation.
Episode 8


Para tamu yang menjengukku mulai berpamitan, hanya teman teman dekat saja yang masih bertahan. sekitar pukul tiga sore, risa mendapat kabar buruk, ayahnya kecelakaan, terserempet truk saat hendak pulang dari kebun, supir truk itulah yang membawa bapak risa kerumah sakit, kini beliau seperti agak linglung, setengah sadar, namun tidak kritis lagi.

pak kadis yang masih dirumahku menyuruh jaka mengantar risa pulang, sedang aku dengan ikhlas melepas risa pulang, padahal kami sudah sampai sepakat melanjutkan yang tertunda tadi, sepakat akan melepas perawan risa malam ini. jaka pun agak berat mengantar risa, karena rupanya mau pinjam kamarku lagi untuk main sama fitri nanti malam. tapi cuma jaka sopir yang tau rumah risa. sedang risa sudah sesenggukan dipelukan fitri.

fitri membisikkan sesuatu ke jaka, membuat jaka semangat berangkat.

pukul empat semua tamu sudah pulang, tersisa fitri, bu ani dan ranti, mereka membantu nur membereskan kekacauan yang ada. aku kembali berbaring. setelah selesai bu ani dan ranti pulang, fitri terdengar sedang ngobrol bersama nur, entah apa pembicaraannya, namun didominasi suara fitri. akupun tertidur.


adzan isya membangunkanku, nur menyambutku ketika aku keluar kamar, kami makan bersama, fitri belum pulang rupanya, dia sedang main bersama caca didepan tv.


" kamu nginep fit ? " tanyaku

" kalo jaka langsung pulang aku nanti pulang bareng jaka, kalo tidak, ya lihat nanti mas. " jawab fitri

" jaka sudah sampai kah ? "

" belum ada kabar, nanti kalo aku pulang pinjam motor ya mas, ku kan sama jaka kesininya tadi "

" pakailah, "


selesai makan, aku membawa segelas kopi dan menuju teras atas, kududuk sendiri, dingin sekali, namun bintang malam ini menghangatkan hatiku.

tak lama fitri datang, dan duduk disampingku.


" gak dingin mas ?"

" dingin si "

fitri pun mendekat, duduk dipangkuanku, memelukku.


" risa sudah mas jebol ya "

" hampir "

" hah, kok "

" kamu kecepetan si ganggunya "

" hihi, maaf mas, kentang ya "

" emang kamu, sampe kedengeran mendesahnya "

" mosok, ih malu lah "


lalu fitri mengeluarkan hp nya, membukanya.

" ni, untuk mas " fitri memberikan hp nya yang sedang memperlihatkan rekaman fitri dan jaka tadi siang.

" mantap fit "

" iya dong " jawab fitri, kini dia memelukku kembali, menutup matanya.

kuperhatikan permainan fitri dan jaka, cukup bervariasi, banyak gaya mereka kerjakan, desahan fitri tak terbendung sedari tadi.

fitri mengambil tangan kananku, dimasukkannya ke kaosnya, diletakkannya di dadanya, diremaskan.

" risa cantik ya mas, apalagi lagi telanjang"

" iya "

" nikahi aja mas risanya "

" bisa ya "

" bisa lah, dia rela memberikan perawannya, berarti dia juga mau kalo mas nikahi "

" aku juga mau fit "

" nanti mbak nur cemburu lho " goda fitri

" biarin, risa jangan sampai tau ya "

" aman, tapi jangan sakiti risa ya mas, dia wanita polos, cuma sedang jatuh cinta saja, makanya mau menyerahkan segalanya "

" aku tau kok "


cukup lama kami terdiam, hanya suara desahan dari hp fitri yang terdengar.

kini fitri turun dari pangkuanku, berdiri tepat didepanku, dinaikkannya kaos yang ia pakai hingga mengumpul diatas dadanya. dada putih menggantung tertutup bh. ada beberapa bekas cupang jaka disana.


" jaka nakal juga ya "

" hihi, sudah tau enak dia "

fitri mulai berjongkok didepanku, diturunkannya celana sekaligus cd ku. kontol tegang langsung mencuat keluar. tak butuh lama, langsung ditangkap lalu dikocok lembut. permainan fitri lebih enak daripada terakhir kali dia mengocokku.


" punyamu lebih besar dari punya jaka lho mas"

" mosok "

" iya, tapi punya jaka lebih panjaaaang banget " ejek fitri

" nakal kamu ya "

" habis enak mas "

" kemarin aja habis dioerawani nangis, nyesel "

" biarin "


fitri membuka mulutnya dilahapnya kontolku, kelapanya naik turun, kini dia sudah ahli akan hal ini.


" enak fit, jago kamu ya sekarang "

" jago lah, jaka tiap hari minta "

" astaga "

fitri melanjutkan oralnya, lidahnya menari dikepala kontolku, kepala fitri naik turun, sesekali dia mencoba memasukkan semua kontolku kedalam mulutnya, namun tak bertahan lama.


" boleh aku buka fit ? " tanyaku sambil menarik tali bh nya

" buka lah mas " jawab fitri masih sibuk mengoral


kubuka baju fitri, lalu kubuka kait bh nya, sekali tarik terlepaslah penutup gunung itu. kuelus kepala fitri yang masih naik turun menikmati penisku, usapanku turun ke punggungnya, punggung yang cukup lebar, halus, sedikit ditumbuhi bulu bulu halus.

usapanku berpindah kedepan, kini kedua susu fitri telah berada digenggamanku, cukup besar, tak muat satu tangan menutupinya, putingnya sebesar ujung jari, aku pilin pelan, membuat fitri yang sedang mengoral mendesah pelan.


fitri menghentikan oralnya, aku angkat bahu fitri, kini dia berdiri. dada bulat namun lonjong, persis pepaya matang, menggantung didepanku. kusambut kedua pepaya itu, kusedot putingnya, keduanya bergantian. fitri cuma bisa mendesah, dipeluknya kepalaku dengan tangan kirinya, sedang tangan kanannya mencari kontol dan mengocoknya.


" ohhhh massssss " desah fitri, tak kuhiraukan, aku masih ingin menikmati susu fitri.


setelah cukup lama kusedot, kulepas susu fitri, dia juga melepas pelukannya, juga kocokannya.


" mas nakal "

" enak fit "

fitri hanya tersenyum, kini dia menurunkan celananya, fitri telanjang bulat, berdiri terpaku aku pandangi.

" jangan dilihat terus mas, aku malu " rengek fitri, dia naik kepangkuanku, duduk tepat diatas kontolku, sedikit goyang memeposisikan memeknya agar pas menindik kontol.


fitri memelukku, menciumi seluruh wajahku. kupegang kedua pipinya, kudekatkan wajahku, kukecup bibirnya, fitri tersenyum.

kubalas memeluk fitri, kami bersamaan mengecup bibir, dan kami berciuman dengan rakusnya.

cukup lama kami berciuman.


fitri menyudahi permainan lidah kami. dingkatnya badannya, diraihnya kontolku, ditegakkannya, dan diarahkan ke memeknya.

sekali tekan amblaslah kontol kesayangan, hilang ditelan memek fitri.

" ah… mas… nakal… " erang fitri

" kamu lebih nakal fit "

fitri menciumku lagi, aku balas.

" kontol kalian sama sama enak mas " goda fitri

" cie yang sudah ketagihan "

" biarin, aku suka. "

" boleh "

" aku sayang kamu mas…. " fitripun memulai menaik turunkan badannya, sesekali digoyangkannya pinggulnya.


" sudah jago ya kamu "

" iya dong, jaka minta terus tiap hari "

" gak capek tiap hari "

" capek tapi enak, maklum baru tau rasa mas "


fitri makin cepat mengocok kontolku dengan memeknya, bunyi paha bertemu tak terelakan lagi, fitri mendesah tertahan, susu nya ikut bergoyang seirama tubuhnya naik turun dipangkuanku.


" ah mas… "

" terus fit "

" mas…. aku sampai…….. " fitri memelukku erat, tubuhnya kaku, dia mendapat orgasme pertamanya. fitri terkulai diatas tubuhku.


" cepetnya fit, baru juga tadi siang"

" gak tau mas, mungkin aku terlalu ingin menikmati batangmu. "

" nikmatilah "

" iya mas "


fitri terbangun, berdiri didepanku, dan membelakangiku, dibungkukkannya badannya, fitri bertumpu pada pinggiran meja.

" ayo mas "

aku bangun dari tempat duduk, kuarahkan komtolku kelubang memek fitri dari belakang, kudogi juga ni akak, batinku.

blessss, sekali tekan langsung masuk, memek fitri sudah banjir.


" ah.. mas… kerasa banget "

kumulai pompa memek fitri, dari yang pelan sampai yang kencang. desahan fitri makin tak tertahan, aku yakin nur bisa mendengarnya bila dia dirumah ini.

" kalo gini gak ada bedanya punyamu sama jaka mas, sama sama mentok, sama sama penuh " aku hanya tersenyum, menikmati bokong fitri sambil menghujamkan kontolku ke memeknya.


enak sekali, aku mau tuntaskan mamangku yang gagal perawani risa tadi siang.


" memekmu enak fit, "

" jaka aja ketaihan mas "

" aku mau keluar fit "

" didalam aja mas "

" serius kamu "

" iya mas, spesial, buat ganti mas gagal perawani risa tadi " jawab fitri sambil ketawa tapi juga mendesah


" oh.. enak fit…. aku keluar… "

" iya mas.. aku juga…. keluarin semua…. mas.. "


kusemprotkan pejuhku ke memek fitri, entah berapa banyak, tapi benar benar nikmat, memek fitri bisa seperti memilin kontolku, rasanya seperti diperas sampai habis.


setelah habis, kucopot kontolku, kuterduduk dikursi dengan nafas tersengal.

fitri duduk dipangkuanku, dikecupnya bibirku.

" makasih fit "

" sama sama mas, mas orang pertama yang keluar didalamku lho "

" jaka belum perbah ? "

" belum, tak kuijinin "

" kalo jadi gimana "

" tanggung jawab "

" gak jadi nikahin risa dong aku "

" risa buat jaka aja " jawab fitri

" emang kamu rela "

" enggak si "

kamipun tertawa bersama.


fitri mengelap mani yang mulai keluar dari memeknya dengan tisu, mengelap kontolku juga sampai bersih, kemudian mengulumnya, menjilatnya sampai lebih bersih lagi, lalu dilap lapi dengan tisu.

aku pakai kembali celanaku, fitri juga memakai kembali pakaiannya.


" aku tidur didepan ya mas, nanti jaka pulang lagsung kesini, mau langsung minta jatah katanya. " kata fitri sambil melihat hp nya, fitri membaca pesan dari jaka.

" iya "

" bapak risa belum sadar, masih di rumah sakit, kata risa dia mau ambil cuti buat ngerawat bapaknya "

" iya, bisa kamu bantu ajuin cutinya ? "

" bisa "

" jangan kemalaman mas, aku tidur dulu ya, "

" iya, makasih ya fit "

" sama sama mas "


fitri pun berlalu, sepi sekali malam ini, suara caca dan nur pun tak terdengar. tak berselang lama, akupun kembali kekamar dan tidur.


==


hari ini aku terbangun kesiangan, rumah begitu sepi, nur dan caca tidak terlihat, motornya tak ada, kemungkinan ia kepasar, batinku. aku coba tengok kamar depan, tak dikunci, kubuka sedikit, rupanya fitri masih tidur. fitri tidur telanjang, hanya bagian pinggang kebawah yang tertutup selimut. jaka yang juga telanjang memeluknya dari belakang.

dada fitri bergerak seirama nafasnya, tangan jaka melingkar di pinggang fitri, sedang tangan satunya menjadi bantalan fitri. kesampaian juga jaka minta jatah. kufoto adegan ini, kututup kembali pintu, dan aku tinggalkan mereka.

kuseduh sendiri kopiku, dan kunikmati sambil duduk didapur, menunggu mungkin ada yang akan datang.


===


Senin pagi, badan sudah sehat sedari kemarin, aku sudah bersiap masuk kerja, cici juga sedang sarapan, nur sendiri masih sibuk berjongkok didepanku, mengurus kontolku yang minta dimanjakan. hari ini ranti sedang halangan, fitri tak akan mau nyenengin aku kalo dikantor, risa masih dikampung. jadi harus dipuasin sebelum memberontak.

" enak nur, yang kencang "

" enakan mana sama mbak kantor yang putih kemarin " nur ganti ngocok pelan dengan kedua tangannya

" enakan kamu, dia belum bisa ngulum "

" oh, masih perawan ya ? "

" masih, kamu kok tau "

" tak sengaja lihat kemarin "

" kamu cemburu nur "

" boleh ya ?, kata mbak fitri, mau mas lamar ya ? "

" entah nur, aku kasihan kalo dia aku nikahi, aku tak sebaik yang dia kira "

" mas baik kok, tanggung jawab, cuma kegatelan saja kalo sama cewek "

" itu dia "

" mbak fitri mas pake juga ya "

" iya, baru yg kedua selamam "

" kok bisa mas, padahal punya cowok. siangtadi main sama cowoknya, subuh juga main lagi sama cowoknya "

" oh.. yang dalam nur " erangku, nur mulai mengoral lagi.


" kamu tau nur "

" tau lah, orang mendesahnya kuat banget. kalo mas mau nikahi mbak kantor tu, jangan nakal lagi ya, aku rasa mbak tu orang baik, tapi lemah hatinya. "

" itu yang aku khawatirkan nur. ahhhh. aku keluar nur…… "


akhirnya aku keluarkan pejuhku dimulut nur. nur sudah tidak sungkan lagi menampungnya, bergegas ia membetulkan bajunya yang sudah aku sibakkan keatas sampai kedua susunya habis aku sedotin. lalu secepat kilat berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semuanya.


" tante kenapa kok lari lari, muntah di kamar mandi " tanya cici

" ayah cici kentut bauk banget " nur mengelak

" ih, jorok, ayah ayah, hahahahahha " tawa cici


jam setengah tujuh aku memacu mobil kecilku ke sekolah cici, baru menuju kantor.


sampai kantor, semua terjadi seperti biasa. bapak risa sudah baikan, sudah berada di bangsal penyembuhan. mungkin seminggu lagi risa sudah masuk kantor.


tengah hari, aku mendapat telpon dari sahabat karibku, namanya Rudi. rudi seumuran sama aku, punya istri jauh lebih muda, anak dua tapi si sulung meninggal beberapa hari setelah lahir. Kami bertemu ketika pendaftaran cpns, tepatnya bertemu ketika berjibun memasukkan berkas ke kantor pos. dari situ kita berkenalan, lanjut ujian bareng, dan lulus bareng. setelah lulus cpns, kita dapat giliran prajab bareng, membuat persahabatan kita makin erat. setelah terima sk pns, rudi menikah sama anak baru mau lulus sma bernama wati, kabarnya ketahuan bapak wati, rudi lagi tunggangi anaknya di rumah wati.


" tok, aku butuh bantuan "

" kenapa rud ? "

" datang dulu kerumah, nanti wati jelasin. "

" eh, rud, maksudnya apa ni "

" aku kena kasus, orang tuaku lagi dijalan, nanti wati jelasin semuanya "

" oke, aku meluncur "

" tolong ya "

" jangan sungkan "


setelah itu aku izin keluar kantor, menuju rumah rudi. sebenarnya rumah rudi tidak jauh dari rumahku, cuma beda kelurahan.


sesampainya dirumah rudi, aku disambut wati dengan isak tangisnya, air mata wati berhamburan, rambutnya acak acakan, matanya sembab bengkak. begitu membukakan pintu wati langsung memelukku sangat erat, ini adalah pertama kalinya kita kontak badan secara sengaja.

tubuh wati kecil, sekecil nur, namun lebih berisi, dadanya lebih besar, mengganjal didadaku.


baik sama rudi maupun wati, sudah seperti keluarga, aku sering nginap dirumah rudi ketika sedang suntuk, kita main bersama, dari main ps, main dota, hingga main kartu. wati tak sungkan lagi denganku ketika aku hadir, dia sudah memperlakukanku seperti kakaknya.


cukup lama wati menangis dipelukanku, pelukannya tak kunjung merenggang, akupun memeluknya, mengusap rambutnya.


" maaf mas " wati melepas pelukanku, akupun juga.

" kenapa ti ?, rudi kenapa "

" masuk dulu mas "

akupun masuk kedalam rumah, duduk diruang tamu. disana sudah ada anak rudi, juga beberapa tetangga. suasana begitu dingin dan gelap.


" mas rudi divonis hari ini "

" vonis ? "

" maaf mas, mas rudi sengaja gak mau kasih tau, malu sama mas katanya. mas rudi sudah tiga bulan dipenjara, dia ketahuan terima grativikasi, kena tangkap tangan, baru keluar putusan hakim " jelas wati.


semenjak istriku meninggal aku memang jadi jarang menemui rudi, kita masih bersahabat ert, namun volume pertemuan dan main berkurang. apalagi semenjak ada nur. aku memang belum main kerumah ini lagi.


" maaf ti, aku akhir-akhir ini jarang main kesini "

" gak paap mas, "

" berapa grativikasinya ti ?"

" waktu ditangkap grativikasinya cewek, tapi habis diselidiki, totalnya semilyar lebih. "

" banyak "

" iya, kemana duitnya mas, tak ada bentuknya, apa mas rudi punya bini baru mas.. ? " cecar wati

" setahuku tak ada ti. aku sudah lama kasih tau rudi untuk berhenti main beginian. duitnya memang gede, tapi habisnya juga gede, cuma dapat seneng sesaat saja, tak akan jadi bentuk. "

" mas gak bohong kan "

" enggak, aku jujur setahu aku. "

" aku tau lah mas rudi sering main sama lacur, aku anggap itu kekuranganku, aku cuma diam, tapi gak tau punya simpanan atau enggak "

" setahuku enggak ada ti "

" iya mas, aku percaya sama mas. "

" putusannya apa ti ? "

" 7 tahun mas, ganti rugi 1,3milyar "

" banyaknya "

" aku tak tau harus gimana mas…. " tangis wati pecah kembali, tetangga yang ada mulai menguatkan wati, memeluknya dan mengelus punggungnya. tetangga yang lain menyuguhkan teh panas kepadaku.


orang tua dan saudara rudi pun datang, mereka mengendarai motor jenis supra yang sudah kehilangan bodinya, tinggal rangka roda jok sama stang, ibu rudi langsung memeluk wati, mereka menangis berdua, aku salami ayah rudi, kami sudah kenal lama, lumayan akrap, cuma jarang bertemu saja. aku dan ayah rudi berbincang sebentar.


tak lama rudi menelepon.

rudi : halo

ayah : rud, dumana sekarang ?

rudi : masih di lapas kelas 2, anto ada yah ?

ayah : ada

rudi : tolong di speaker yah, wati ada juga kan

ayah : ada, sudah ku speaker

rudi : tok ?

aku : iya rud,

rudi : maaf ya tok, aku repotin kamu terus

aku : apaan si rud, kayak sama siapa aja

rudi : makasih tok, tapi aku masih harus repotin kamu lagi

aku : tinggal bilang

rudi : aku kena vonis 7 tahun, aku bisa jalani, tapi 1,3M, berat tok

aku : memang rud, kalo cuma duaratus atau tigaratus aku bisa bantu, kalo sebanyak itu aku gak ada rud

rudi : aku tau kok, aku juga gak minta bantu itu. kemungkinan rumah sama semua hartaku akan disita, kurangnya biar masa tahananku ditambah.

rencana aku akan ikut program whistleblower, semua yang aku untungkan gak mau bantu aku, jadi tolong tok, jaga anak istriku. kalo aku berhasil, kemungkinan hukumanku tinggal 5 tahun, aku gak tau wati bisa nunggu aku atau enggak. kalopun dia mau nikah lagi aku rela, hukumanku lama, aku kenal wati lebih dari siapapun.

wati : aku bakalan tunggu kamu yah

rudi : makasih bun, tapi lama aku bun, kalo bunda mau nikah lagi sama yang lebih baik dari aku, aku relakan bun, asal jaga anak kita baik baik

wati : itu anak kita, pasti aku jaga

ayah : jangan mikir yang aneh anah, kita hadapi bersama

rudi : makasih yah, ini hukumanku, bukan hukuman wati yah

wati : aku tunggu ayah pulang.

rudi : makasih bunda, maaf ya. selama aku jalani program aku akan dipindah ke sukamiskin, bakalan susah dijenguk, ayah minta bunda bisa jalani hidup dengan bahagia tanpa aku.

wati : ayah ngomong apa si


rudi : tok

aku : iya rud

rudi : aku titip anak istriku ya, tolong carikan rumah kecil-kecilan aja, yang penting bisa untuk berteduh, juga tidak memberatkanmu

aku : aku tau, kamu gak usah kawatir

rudi : aku malah berharap kamu mau nikahi wati

aku : gila kamu ya

rudi : kamu orang baik tok, aku lebih ikhlas wati sama kamu daripada sama orang lain yang entah gimana sifatnya

aku : gila kamu ya

rudi : tidak, aku percaya sama kamu. aku udah bicara sama wati juga kok tok, tinggal kaliannya aja.


aku terdiam mendengar pengakuan rudi, wati juga begitu. suasana menjadi hening.


rudi : ayah

ayah : iya,

rudi : maafkan anakmu ya

ayah : ambil pelajarannya nak

rudi : iya yah, andai aku ngikutin saranmu tok,

aku : sudah menjadi takdir rud

rudi : iya, sudah jadi bubur, tinggal aku nikmati saja, semoga aku jadi lebih baik.

semua : aamiin


setelah lama berbincang akupun pamit pulang, kemungkinan keluarga rudi akan pulang juga besok, wati akan tinggal sendiri beserta anak dan ibunya yang sedang sakit. tinggal itulah keluarga wati yang tersisa. anak semata wayang, seorang lelaki yang lebih tua dari cici, mungkin sekitar delapan tahun umurnya. ibunya wati belum terlalu tua, masih lebih muda dari ibuku, perawakannya kurus kecil, beliau sakit lumpuh, tidak bisa berjalan maupun berdiri, bicara susah, namun kalo pelan-pelan wati bisa menangkapnya, aktivitas lainnya masih normal, beliau berjalan dengan mengesot. ayah wati telah meninggal sekitar lima tahun yang lalu, wati anak satu-satunya, begitu pula dengan kedua orang tuanya. membuat wati tak punya saudara lagi. selama ini akulah yang berperan sebagai kakaknya, hingga aku jarang bertemu lagi dengan wati maupun rudi. keduanya sudah seperti keluarga bagiku.


sesampai dirumah aku disambut cici yang sedang bermain dengan caca, keduanya sangat riang. kurebahkan badanku, aku memikirkan rudi kedepannya, menjadi whistleblower itu sangat berbahaya, banyak pejabat yang akan dia tantang. aku tau betul lingkaran setan yang ia masuki.

juga bagaimana dengan wati, mosok aku nikahi? sudah ada risa yang menungguku kan?


" mas kenapa ?" tanya nur yang baru masuk kekamarku

" ada masalah nur " jawabku, sambil menurunkan celanaku, mengeluarkan kontol yang belum tegang sempurna.

nur menutup pintu, menguncinya, segera duduk didekatku, membungkukkan badannya, dan langsung mengoral.


" masalah apa mas " tanya nur disela sela sepongannya

" ehmmm… lebih dalam nur…. "

" emmm.. mammmm "

" temenku masuk penjara, hartanya bakalan habis disita, aku dimintai tolong jagain anak istrinya sampai dia nikah lagi, malah kalo bisa aku yang nikahin " jawabku

" terus mas gimana ?" tanya nur lagi sambil buka bajunya sendiri hingga telanjang bulat

" kamu gak pake bh sama cr nur "

" bukannya mas suka aku gak pake ya "

" iya "

kuremas susu kecil nur, kupelintir pelan putingnya, asi nur keluar merembes membasahi tanganku

" ahhh pelan mas, sakit, caca belum nyusu, masih penuh "


" aku gak tau nur, kalo nikahi dia aku gak bisa "

" karena mbak risa ya "

" kok kamu tau "

" mbak fitri cerita semua "

" oh, menurutmu gimana nur "


nur mendekatkan susunya ke mukaku, seperti minta di susu, tangannya masih aktif mengocok pelan, tarian tangannya begitu nikmat di kepala kontolku.

ku susu dada nur, air asi mengalir deras, hambar seperti santan perasan terakhir, kuremas kedua susu kecilnya, nur mengocokku makin kencang, tariannya semakin bervariasi. tangan satunya memeluk kepalaku, desahan nur keluar tak tertahan lagi.


" ah…. mass…. terserah mas si, mau nikahin siapa, kalo mas masih mau pake aku aku siap, kalo enggak aku juga siap, asal aku masih bisa sama caca, itu sudah cukup. " jawab nur sambil mendesah pelan

" sementara aku mau bawa dia kesini, kalian tinggal berdua dirumah sebelah, sampai aku dapat rumah baru untuk dia, kalo bisa rumahnya yang bisa untuk dia jualan, biar ada kerjaan "

"itu juga bagus mas, "

nur menarik badannya, menduduki pinggangku, dipeluknya kepalaku dengan kedua tangannya.

" kamu orang baik mas, makanya aku bisa iklaskan kamu nikmati aku tanpa kamu nikahi "

" aku tak sebaik itu nur, maaf kalo aku bisa nikahi kamu "

" aku tak akan bisa kalahkan mbak risa mas, dia cantik, pintar, badannya bagus, pns pula "

" kok kamu tau badannya bagus "

" aku kan ikut ngintip sama mbak fitri kemarin "

" ah kamu ni "


nur mengecup bibirku, kami berpagutan, lidah menjalar memasuki ruang mulut masing masing.

nur meraih kontolku, dingkatnya pantatnya, diarahkannya kontolku kelubang senggamanya,

sekali tekan, perlahan kontolku terbenam di vagina nur.


" aaah masss… "

" iya…. masukin …. "

" iyyyyaa… ahhhh…. penuh mas… "

kupeluk tubuh mungil nur, dia merebahkan badannya, dijadikannya dadaku sebagai bantal. kini kontolku telah masuk semua di vagina nur, hangat dan basah.

nur mulai menaikan pinggulnya, setengah kontol keluar, kemudian diturunkannya lagi pelan hingga kontol kembali ditelan vagina nur.


" ah… enak nur, "

" nikmati aku mas, aku rela "

" iya nur "


nur mulai mempercepat pinggulnya, sesekali diputarnya, digoyangkannya, semua gerakannya sungguh nikmat, kuremas pantat tepos nur. desahan nur makin manjadi, aku takut cici dan caca mendengarnya.

" ahhh… ahhh.. ahhhh… enka masssss… " desahan nur seirama goyangannya diatas tubuhku.

" iya, nak nur… kamu enak… "

" mas…. aku sampai…. ahhhhh…. "

tubuh nur mengeras, dihimpitkannya kedua kakinya yang tadinya mengangkang, diremasnya kontolku. tangannya menjambakku. orgasme pertama nur.


selesai menikmati, tubuh nur kembali melemas, kakinya kembali mengangkang disamping kakiku, tangannyapun terlapas. nur lemas tergolek telanjanh diatas badanku seperti tanpa tenaga.


" aku lemas mas, enak banget "


setelah nafas nur normal kembali, aku gulingkan nur kekiri, kini dia tergolek terlentang diatas kasur. kulepas semua pakaianku, hingga kita berdua sama sama telanjang. aku kangkangkan kaki nur, vagina basah terlihat mengkilap, tak ada satupun rambut yang tumbuh, aku memang menyuruhnya membersihkan semuanya.

kuarahkan kontolku ke vaginanya, sekali hentak, masuk semua tanpa ada perlawanan.


" ah… mas…. kok makin gede punya mass.. "

" mosok si, sama aja ah "

kusodok vagina nur dengan cepat, kuangkat kakinya, kuletakkan dipundakku.


" ahh.. ahhh.. ahhh.. mas… penuh punyaku mas…"

" iya sempit, enak nur "


capek dengan posisi itu, aku turunkan kaki nur, kusodok vaginanya dengan gaya standar, susu yang belum habis aku minum tadi aku sedok lagi, kutelan semua asi yang keluar. sesekali aku buat cupang dipinggirnya.


" ahh.. masss… susu terus mass…. "


kubalik tubuh nur, kuangkat pantatnya, kukangkangkan kakinya, kumasukkan lagi kontolku ke vagina nur dari belakang. gaya dari belakamg adalah kesukaan kontolku, rasanya lebih masuk dan lebih sempit.


" yang cepet mass… aku mau keluar lagi… "

kupercepat sodokanku seperti permintaan nur,

" ah.. massss… aku enakkkkkkk…. " nur mendapat orgasme keduanya.


nur langsung ambruk kekasur, kakinya tak mampu lagi menahan kenikmatan.

kubalik tubuh nur, ia makin terlihat lemah ketika terlentang.

" lagi ya nur "

" aku lemas mas, lakukan sesukamu "


kumasukkan lagi kontolku ke vagina nur, gaya dasar aku praktekkan lagi, pelan namun pasti kocokanku.


" enak nur "

" enak mas "


makin lama makin cepat, nur meringis keenakan, tak ada lagi tenaga yang bisa digunakan untuk mengimbangiku.


" aku mau keluar nur "

" aku juga mas……. "


kuremas kedua susu mungil nur, asinya meleleh lagi kerika remasannku mengenai putingnya.


" nur… aku keluar…. "

" aku juga masssss…. "


kusemburkan maniku didalam vagina nur, entah seberapa banyak, namun ini nikmat sekali.


setelah gelombang nikmat mereda, aku cabut kontolku, nur mengeluh sakit ketika kontolku lepas dari vaginanya, mungkin ada yang lecet.

aku berbaring di samping nur, dadanya naik turun kencang, nafasnya masih memburu.


" susu caca habis sebagian mas "

" masih ada satu kan "

" iya, mas rakus, susu anak sendiri diminum "

" biarlah, caca sama cici dimana "

" main didepan mas "


nur memiringkan badannya, dipeluknya aku dari samping, dijadikannya dadaku sebagai bantal, dinaikkannya satu kakinya diatas kakiku. aku persis seperti bantal guling.


" kamu puas mas ?"

" iya,"

" aku juga, makasih mas "

" makasih juga "

" kapanpun mas mau tubuhku, aku siap, mau mas nikah lagi sama siapapun atau tidak, aku siap dinikmati mas. "

" makasih nur "

" sebagai gantinya, jangan pisahkan aku sama caca mas "
" iya "


kamipun tertidur berdua, masih telanjang, pejuh mengalir deras, nur harus mencuci speri setelahnya.

cici dan caca juga rupanya tertidur diruang depan, ruang kusus main mereka.
 
bagus saya suka, kekeluargaannya dapet, kepatuhan dapet. terima kasih hu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd