FreezerBunny
Guru Semprot
- Daftar
- 2 Aug 2017
- Post
- 619
- Like diterima
- 1.529
Sebuah... Untuk part 10.
"iya tante Ariel mau menginap di kostan saya malam ini, karena besok kita latihan dari pagi untuk acara di Banjarbaru" Amel berbicara kepada mamaku melalui Telepon.
"Iya tante, tenang aja Ariel gak ngerepotin kok. Malah saya senang jadi ada temen" kata Amel lagi.
"Iya tante... Iya... Serius tante? Oke, terima kasih tante" Amel menjawab kata-kata Mamaku lalu menutup teleponnya.
Amel menatapku dengan mata yang tajam, entah mengapa sepertinya ia ingin mengatakan sesuatu padaku namun ia tahan.
"Ini alamat hotelnya, gw harap lo gak bodoh ya. Gw mau ngelakuin ini karena kita temen." Amel melipat tangannya di dada.
"Lo matengin pikiran lo dulu Riel, ini bukan sekedar lo pacaran dan ML sama cowok lo" Amel menepuk jidatnya sendiri, "gw kaget lo minta tolong soal ini ke gw. Karena baru beberapa bulan lalu lu marah-marah ke gw karena mau nginep di apartementnya Arief, mantan gw"
"Hehe lo emang sobat terbaik gw Mel, tenang aja, percaya sama gw!" Aku memeluk tubuh sekal Amel yang menggeleng-gelengkan kepalanya karena permintaanku, dadanya yang jauh lebih besar dariku itu sangat empuk menekan dadaku.
Aku melepas pelukanku lalu berniat untuk meninggalkan Amel menuju ke gedung fakultas Komputer tempat Daniel kekasihku berada. Mengabarkan soal rencana kami berdua untuk menginap di sebuah hotel. Sebelum aku pergi Amel memegang tanganku yang membuatku berbalik menatapnya.
"Inget!" Amel menunjuk kearah wajahku.
"Pake kondom!"
"Iya tante, tenang aja Ariel gak ngerepotin kok. Malah saya senang jadi ada temen" kata Amel lagi.
"Iya tante... Iya... Serius tante? Oke, terima kasih tante" Amel menjawab kata-kata Mamaku lalu menutup teleponnya.
Amel menatapku dengan mata yang tajam, entah mengapa sepertinya ia ingin mengatakan sesuatu padaku namun ia tahan.
"Ini alamat hotelnya, gw harap lo gak bodoh ya. Gw mau ngelakuin ini karena kita temen." Amel melipat tangannya di dada.
"Lo matengin pikiran lo dulu Riel, ini bukan sekedar lo pacaran dan ML sama cowok lo" Amel menepuk jidatnya sendiri, "gw kaget lo minta tolong soal ini ke gw. Karena baru beberapa bulan lalu lu marah-marah ke gw karena mau nginep di apartementnya Arief, mantan gw"
"Hehe lo emang sobat terbaik gw Mel, tenang aja, percaya sama gw!" Aku memeluk tubuh sekal Amel yang menggeleng-gelengkan kepalanya karena permintaanku, dadanya yang jauh lebih besar dariku itu sangat empuk menekan dadaku.
Aku melepas pelukanku lalu berniat untuk meninggalkan Amel menuju ke gedung fakultas Komputer tempat Daniel kekasihku berada. Mengabarkan soal rencana kami berdua untuk menginap di sebuah hotel. Sebelum aku pergi Amel memegang tanganku yang membuatku berbalik menatapnya.
"Inget!" Amel menunjuk kearah wajahku.
"Pake kondom!"