Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KENAPA AKU TERLALU "POLOS"

Status
Please reply by conversation.
SISI LAIN KOTA



Sinar matahari cerah yang yang tembus melewati jendela serta ketukan pintu yang tak henti henti nya membuat Nandan terbangun dari istirahat liburnya hari ini. Tentunya hari ini sekolah kelas X dan XI di liburkan karena ada program ujian untuk kelas XII hari ini.


Tok...tok...tok...


Lagi dan lagi ketukan pintu yang tak terhenti

“Nandan.... Masih tidur loe?? Bangun...” Teriak di balik pintu.

“hoaammm... Siapa sih mengganggu istirahat ku saja.” Gumam Nandan lirih sambil berjalan ke arah pintu.

Cklek...
Nandan membuka pintu dengan mata yang masih ngantuk

“Iya ada apa... Hoaaammm.” Kata Nandan dengan mata yang masih terpejam.

“Lho kok baru bangun sih, bukannya siap siap dari tadi, anak yang lain udah pada siap juga.” Ucap Eca.

“Emangnya mau kemana sih???” Tanya Nandan. Yang masih mengantuk ini.

“Loe lupa??hari ini kita kan mau jalan sama anak anak lain...” Jawabnya.

“Ohiya... Aku lupa..”kata Nandan yang baru ter ingat jika hari ini janjian jalan dengan teman teman kost.

Langsung saja Nandan beranjak ke kamar mandi. Mandi juga tidak seperti biasanya yang penting bersih saja. Setelah mandi Nandan memilih pakaian yang pantas untuk jalan hari ini. Setelah rapih tak lupa aku membawa handphone pemberian Iren pada saat itu. Ya Nandan sekarang pakai handphone karna jika ada hal penting Nandan bisa kabar kabar dengan Mba Alin atau Mba Vina.

Tiba di ruang tengah ternyata sudah sepi, Nandan memanggil satu satu anak anak lain tidak ada yang menyaut. Tak lama Eca datang dengan pakaian yang tentunya mewah dan sangat cantik.

“udah siap??Yuk...” Ucap Eca.

“Anak yang lain kemana??” Tanya Nandan sambil berjalan keluar kost.

“Ya udah pada berangkat, tinggal kita ber dua aja.” Jawabnya saat tiba di luar kost.

“Terus aku sama siapa ke sananya???” Kata Nandan.

“ya sama gw lah, buat apa nunggu loe kalo gitu kalo gak bareng, udah lah ayo udah siang ini dan jangan lupa kunci pintu utamanya.”Ucap Eca yang kemudian masuk ke dalam mobilnya.

Setelah mengunci pintu utama kostan, segera Nandan naik mobil Eca. Dan melaju ke arah cafe, sekitar setengah jam di perjalanan akhirnya sampai di cafe tujuan kami.




Pov Nandan


“Lama banget loe Nan...” Ucap Reza yang menyambut di depan cafe.

“Iya maaf... Aku lupa hehehe.” Kataku yang langsung masuk mengikuti Reza.

“Lho..Lho... Aku di tinggal sih...” Teriak seseorang di belakang.

“Ah iya maaf aku lupa hehehe, ayo masuk.” Ajakkku lupa jika ada Eca.

“kayaknya Eca suka sama loe tu Nan.” Bisik Reza. Maksudnya apa coba.

“Bisikin apa sih kalian.” Tanya Eca yang sudah sampai sama kami.

“Ini katanya kamu suka... Aduduh...” belum selesai bicara kakiku sudah di injak Reza di sebelah ku.

“Loe kenapa Nan??” Tanyanya bingung sekaligus heran karna tidak melanjutkan perkataannya.

“Ah udah masuk yuk, anak anak yang lain sudah nunggu daritadi tu.” Ajak Reza mengalihkan perhatian.

Reza pun jalan duluan masuk aku dan Eca di belakang nya. Nampaknya Eca masih bingung denganku, setelah masuk ternyata sambutan hiasan cafe sangat menarik dan unik serta musik yang menggema, banyak lukisan-lukisan abstrak di dinding pengunjung pun belum ada satupun mungkin karna ini masih pagi.

Oh ya hari ini aku akan menghabiskan liburku bersama teman-teman kost ku tapi tidak hanya teman kost ada beberapa teman sekolah ku juga seperti Cibe, Angga dll dan berkumpulnya teman-teman hanya untuk mempererat tali silaturahmi karna teman-teman kost jarang berkumpul, tadi aku bangun siang karna semalam mendiskusikan tempat mana saja yang akan kita kunjungi selama satu hari ini bersama teman-teman kost lain.

Aku tidak terbiasa tidur hingga larut malam makannya hari ini aku kesiangan bangun tidak seperti biasanya, untungnya ada Eca yang membangun kan ku.

“Nah ini baru muncul juga ni anak,tapi ada yang beda seperti nya ni heem.” Ucap Hendra yang bisa di bilang anak paling tua di kost tetapi sebenarnya hanya karna faktor badan aja sih dan lebih tua beberapa bulan dari anak anak kost lain.

“Maaf lah Mas telat bangun aku tadi hehehe, tapi apa yang beda Mas???” Tanyaku sambil ber jabat tangan dengan yang lainnya.

“Ya elah Nan, Masa gak tau sih.” Ucap Ranti sambil lirik lirik Eca yang masih di sebelah ku.

“Udah udah duduk aja lah nanti lagi bahasnya, pas ni sarapan sudah datang.” Ucap Hendra.

Aku dan Eca segera duduk di kursi yang pas sisa berdua bersebelahan. Ternyata anak kost hanya menunggu ku saja yang lainnya sudah pada datang, tapi anehnya semua hampir berpasang-pasangan, termasuk Angga tapi pasangan nya yang paling tidak ku kenal. Reza dan Cibe pun berpasang-pasangan dengan anak kost lain.

Pagi ini sebelum melanjutkan perjalan kita sarapan di sebuah cafe anak kost nongkrong, 6 orang pasangan yang akan ikut perjalan termasuk aku, padahal tadinya anak kost tidak mau ikut.

Setelah semua sarapan kita berangkat. Rencana hari ini kita menuju Taman hiburan di kota sebelah setelah itu sorenya kita ke pantai di kota ini. Aku serta Eca semobil kembali padahal aku bisa bertukar dengan Andini yang semobil dengan Reza, tetapi Reza nya tidak mau sama hal nya dengan Cibe.

Perjalanan pun lumayan jauh sekitar 1 jam an kita sampai. Itu pun kemungkinan jika tidak macet, hening di dalam mobil Eca fokus menyetir, jika aku tidur tidak enak dengan Eca tidak ada yang menemani nyetir.

“Ca... Udah berapa lama kamu temenan sama Iren??”. Niatnya mencairkan suasana tapi malah membahas Iren,bodohnya.

“Emang kenapa tanya tanya Iren!!?”

Ah sepertinya aku salah tanya, sampai Eca berubah langsung jutek.

“Gak apa apa kok hehehe.” Jawabku.

Dimobil pun hening kembali, dan merasa canggung. Aku hanya bisa lihat ke arah luar kaca mobil di sampingku. Cukup lancar di perjalanan namun kemungkinan masih jauh dari tujuan.

“Kamu kok deket banget ya... Sama Mba Alin,ada hubungan spesial ya??”. Tanya Eca yang akhirnya membuka suara tapi pertanyaan yang membuat ku bingung.

“Memang kenapa???” Tanyaku balik.

“Di tanya kok malah balik tanya gimana sih...”

Lho kok malah marah, giliran aku tanya tadi jawaban malah jutek. Sekarang aku jawab dengan pertanyaan lagi malah marah juga.

“Kenapa diem?? Aku tahu kok kamu sering main ke kamar Mba Alin atau sebaliknya selama akhir akhir ini..” aku langsung terdiam.


Glek...
Jakunku naik turun tiba-tiba.


Ini sebenarnya yang ku takuti dari anak anak kost. Mau ngomong apa ini, memang iya akhir akhir ini aku sering Ke kamar Mba Alin atau sebaliknya itu juga karna kemauan Mba Alin yang ingin mengajarkan ku Cinta dan Kasih Sayang (inget aku tidak ngapa ngapain ya..) padahal aku tidak mau sejak aku ketahuan saat pertama di kamar Mba Alin oleh Mba Vina.

Setelah ke geep oleh Mba Vina bukannya marah malah cekikikan dan dia sekarang suka bergabung dengan Mba Alin untungnya anak kost lain tidak tahu termasuk Eca jika Mba Vina juga ikut ikutan. Hah....

“Masih jauh kah ini???”. Jawabku yang mengalihkan pembicaraan.

Eca langsung melihatku dengan tatapan yang menyelidik tanpa menjawab pertanyaan ku. Seperti nya Eca Ini penasaran dengan pertanyaan dia yang tadi.

“Engga... Di depan juga sampai “jawabnya.

Huh.... Untung saja mau sampai ke tempat tujuan pertama kita, jadi agak sedikit lega. Tapi kemungkinan Eca akan terus bertanya secara Eca masih penasaran dengan pertanyaan yang belum ku jawab.

Lumayan lama tanpa obrolan akhirnya tiba di taman hiburan, dan yang lain sudah berkumpul di loket. Ini aku baru pertama kalinya ke taman hiburan di kota terbesar ini. Oh ya anak anak kost lain atau dengan sahabat ku sudah menerima Angga sebagai teman dan ternyata orangnya sangat asik.

Entah semalam tidak ada perjanjian berpasang-pasangan malah berpasang-pasangan, dan aku harus berpasangan dengan Eca, untungnya Mba Alin atau Mba Vina tidak tahu kalo hari ini aku jalan sambil berpasangan di kota ini.

“Udah yok masuk... Nah nanti kita kumpul di sini sekitar 1 jam lagi ya.”Ucap Hendra kepada anak anak kost lain.

Tiba di dalam taman hiburan aku sangat kagum dengan wahan wahana yang ada yang lain pun langsung berhamburan tinggal aku ber dua dengan Eca, tapi seperti nya Eca masih marah dengan ku sedaritadi dia masih diam.

“Mau Naik wahana Apa Ca??” Tanyaku.

Dia masih saja diam tetapi berjalan ke arah wahana yang sepertinya cukup ekstrim. Aku ragu ikut naik tetapi jika menolak tatapannya itu seperti aaisshh... Memang cewek ni beraninya dengan tatapan, susah menolak jika sudah seperti ini.

Wah gila sih ini wahananya , efeknya buat pusing mual rasanya setelah teriak teriak di atas tadi. Eca hanya tertawa saja dari tadi sepertinya aku di kerjain olehnya.

“Kenapa naik wahana ini sih??” Tanya ku.

“Udah nih minum dulu hihihi.” Jawabnya.

Ini sih seperti nya Eca mengerjai ku. Dari tadi dia hanya tertawa saja. Mentang mentang aku tidak tahu tentang wahana wahana di sini.

Akhirnya setelah aku mual mual tadi suasana mencair tidak seperti awal tadi. Dan kita pun melanjutkan naik wahana lainnya tentunya yang aman dari efek mual mual. Eca pun sudah ceria kembali, kami sudah mencoba wahana satu persatu dan itu cukup seru dan sangat menantang.

Setelah selesai mencoba wahana wahana lain, kita kembali ke titik kumpul awal untuk melanjutkan liburan kita ke pantai hari ini. Di titik kumpul sudah ada anak anak lain.

“Wah paling lama ni datangnya, gimana seru???”. Tanya Hendra

“Seru lah pastinya sampai sampai gandeng tangan seperti itu hahaha”. Ledek Reza dan akupun baru tersadar jika Eca menggandeng tangan ku.

Reflek tangan kami pun terlepas, yang lain hanya cengar cengir saja hanya Angga saja yang geleng-geleng kepala. Kami lanjut menuju pantai.

Aku pun bergantian menyetir dengan Eca, oh ya sekarang aku sudah bisa menyetir karna belajar dengan Mba Alin. Di dalam mobil kita pun bercanda gurau. Tak jauh lokasi pantai dengan taman hiburan tadi, kami tiba di pantai. Para cewek-cewek langsung berhamburan ke arah pantai.

Spot yang cukup bagus untuk ber foto, para cewek-cewek pun langsung mencari spot spot bagus untuk berfoto dan kita para cowok cowok hanya di tepi pantai duduk menikmati dan menunggu matahari terbenam.

Aku buka hpku yang sedari pagi belum ku cek dan di sana sudah ada panggilan tak terjawab serta pesan masuk yang sangat banyak dari Mba Alin, Mba Vina dan Iren serta nomer yang tak ku kenal.

“Nan Fotoin aku dong” Teriak Eca dari jauh saat aku mau membalas pesan dari Mba Alin.

“Udah sana” Ucap Reza sambil mengedip kan mata sebelahnya. Maksudnya apa coba.




POV 3rd


Kedua cewek sedang gelisah menunggu seseorang di kost yaitu Alin dan Vina, mereka menunggu Nandan yang dari tadi sudah tidak ada di kost. Vina agak sedikit tenang karna tahu pasti Nandan pergi dengan anak kost lain tetapi lain hal dengan Alin yang masih gelisah karna tidak ada kabar sama sekali, di telpon maupun kirim pesan tak ada balasan dari Nandan.

“Gimana ni Vin udah mau malam tapi belum ada kabar sama sekali???” Tanya Alin kepada Vina Yang sedang duduk di ruang tengah menonton drama korea.

“Udah Tenang aja sih, paling sama anak anak kost lain, toh mereka juga gak ada kan??” Jawab Vina.

“Iya kalo sama anak kost kalo, enggak?? “

“Ya udah kita tunggu aja sampai jam 8 kalo belum muncul juga batang hidung nya yang manis itu baru kita cari.” Ujar Vina sambil menggoda Alin.


Tok...Tok...Tok...


“Kok sepi ya Pih..” Ujar Momi yang baru datang.

“Iya...ya kok sepi”. Ucap papih.

“Lho Momi sama Papih kok datang gak bilang sih... Kan bisa aku jemput di bandara sama Vina” Ucap Alin kemudian mengambil telapak tangan kedua orang tuanya untuk di cium serta Vina.

“Ya kan mau buat kejutan dong... Ya gak pih??” Kata Momi.

“Iya bener, tapi Kok sepi sih... Ini bener di jadiin kost kostan kan??? Biasanya kos kost an itu rame lho lin...” Ucap Papih yang kemudian duduk dengan momi di ruang tengah.

“Iya memang rame, cuman sekarang lagi pada pergi kayaknya.” Jawab Alin.

“Om Tante mau minum apa???biar aku buatin..” Ucap Vina yang akan beranjak ke dapur.

“Tidak usah repot repot nak Vina.”Ucap Papih Alin.

“Gak apa apa om, aku buatin kopi ya... Tante teh???”. Ucap Vina menawari kembali yang di beri anggukan oleh kedua orang tua Alin, kemudian Vina beranjak pergi ke dapur.

“Ade kamu mana???padahal Momi ke sini pengen lihat dia...” Kata Momi.

“Itu dia Mom... Dari tadi sore aku pulang sekolah dia udah gak ada di kamarnya, sekarang aku masih nunggu dia, di hubungi juga gak bisa bisa. Kemungkinan sih sama anak anak kost lain.” Jawab Alin.

“Emang dia gak bilang sama kamu???” Tanya Papih.

“Enggak bilang Pih, waktu aku berangkat dia masih tidur. Karna kan hari ini anak kelas 1 dan 2 di liburkan.” Jawab Alin.

“Nah Ini Om Tante minum dulu...” Kata Vina yang membawa nampan berisi Minuman.

“Aduh tante ngerepotin ni...” Ucap Momi.

“Enggak kok, enggak ngerepotin . Malah aku seneng tante sama om bisa mampir ke sini dulu, kan Jarang jarang Om dan Tante ke sini..”

Mereka pun akhirnya ngobrol ngalur ngidul, semua tentang sekolah di bahas termasuk Nandan juga di bahas, Vina akhirnya tahu jika Nandan adiknya Alin, Vina seakan lega jika benar Nandan Itu adiknya Alin secara dia masih berkesempatan mendapatkan hatinya Nandan untuk menjadi pendamping hidupnya.

“Ya udah pulang yuk Mom, udah malam juga, Papih besok kan mau langsung ke kantor pusat.” Ucap Papih.

“Yaudah kita pamit ya....”

“Iya Tan hati hati di jalan ya...” Ucap Vina sambil cipika cipiki dengan Momi dan salam dengan Papih Alin.

Alin mengantarkan kedua orang tuanya sampai kedepan, setelah kedua orang tuanya pergi. Vina yang masih di ruang tengah serta waktu malam yang semakin larut.

“Kenapa Gak bilang sih kalo Nandan adik kamu..” Ucap Vina.

“Ya ngapain juga bilang toh... “Kata Alin sambil memeletkan lidahnya.


***​


Pov Author


Nandan serta teman temannya sudah selesai berlibur di pantai, kini mereka sedang dalam perjalanan pulang menuju kota asalnya. Nandan masih bersama Eca satu mobil. Dan Eca yang membawa mobil.

“Nanti mampir aku mampir dulu ya... Mau ketemuan sama temen” Kata Eca.

“Iya gak apa apa kok, sama yang lain juga kan???” Ucap Nandan.

“Kita aja ber dua gak sama anak anak lain...” Jawab Eca.

“Ok deh, tapi nanti jangan terlalu malam ya besok kan kita sekolah...” Ucap Nandan.

Jalanan pulang lumayan senggang, untuk kembali ke kota asal pun lebih cepat dari pada datang tadi siang. Di perjalanan Nandan ketiduran terlelap. Tak lama handphone Eca Berdering, setelah keluar pintu tol.

“Hallo....”

“Hallo... Gimana jadi nongkrong nya???”. Ucap Seseorang di sebrang telpon.

“Jadi di tempat biasa ya..” Jawab Eca.

“Oke sampai ketemu di tempat biasa.” Telponpun terputus.

“Ehm... Eh udah sampe ya...??” Tanya Nandan yang baru bangun.

“Baru aja keluar tol... “

“Maaf ya ketiduran, jadi gak nemenin ngobrol tadi perjalanan.” Ucap Nandan tidak enak karna ketiduran.

“Iya gak apa apa kok, tapi nanti pokoknya kamu harus temanin aku ya..” Ucap Eca yang kemudian menjalankan mobilnya lagi menuju ke suatu tempat.

“Iya, pasti aku temenin kok..” Jawabnya.

Nandan dan Eca Pun ngobrol di sepanjang perjalanan menuju tempat nongkrong sesuai tempat janjian dengan seseorang tadi di telpon. Mereka pun tiba di sebuah gedung yang cukup tinggi serta penjagaan yang sangt ketat.

“Ini tempat apa Ca, kok banyak yang jaga???” Tanya Nandan.

“Udah nanti juga kamu tahu, yuk masuk...” Ajak Eca.

Nandan dan Eca pun masuk tapi saat mau masuk Nandan heran sampai di cek detail oleh penjaga berbadan kekar tersebut. Eca hanya tersenyum saja melihat Nandan seperti itu. Setelah melewati pemeriksaan banyak cewek seksi berlalu lalang. Nandan hanya bergedik saja melihat cewek-cewek itu.

Mereka pun naik menuju lantai 42 , setibanya di sana mereka di sambut dengan dentuman musik yang cukup keras. Nandan masih saja bingung dengan keadaan seperti ini, karna baru pertama kali dia ke sini. Lain hal dengan Eca yang sudah sering atau bisa di sebut tempat nongkrong nya setiap hsri dengan teman teman lainnya.

“Yuk tuh temen temen aku udah pada nunggu..” Ajak Eca dengan suara keras agar terdengar Nandan.

Eca langsung saja bergandengan dengan Nandan menuju meja temannya, Namun sepertinya Nandan agak risih kali ini karna suasananya yang jarang di lihat, banyak cewek-cewek yang berbaju minim bahkan ada yang menari nari di depan yang hanya memakai bikini dengan ruangan minim cahaya. Suasana di sini membuat Nandan bergedik sendiri.

“Akhirnya datang juga loe... Angga udah nunggu Loe daritadi tapi, siapa ni Cowok di sebelah loe???...” Ucap Cewek yang pasti teman Eca sambil cepika cepiki.

“Eh Angga??apa dia di sini juga”Gumam Nandan.

“Ah ni kenalin Nandan...” Ucap Eca.

Nandanpun berkenalan dengan teman teman Eca satu persatu. Tadinya jika Eca tidak mengajak Nandan Ia menjadi yang termuda disini, karna rata rata temannya Eca sudah lulus SMA. Tak lama Angga pun datang, Angga heran karna Eca mengajak Nandan ke tempat partynya. Dan anehnya kenapa Nandan mau di ajak ke tempat seperti ini.

“Eh loe ikut juga Nan..” Ucap Angga sambil bersalaman.

“Iya ni tadi di ajak Eca ke sini...” jawab Nandan.

Mereka pun akhirnya ngobrol membahas libur seharian tadi. Tak merasa canggung Nandan bergabung dalam obrolan. waktu semakin larut tetapi tak lama pelayanan datang membawa pesanan yang telah di pesan di tengah obrolan tadi.

Setelah minuman datang beberapa botol. Dentuman musik pun semakin kencang orang orang yang tadinya masih duduk pun ikut berjoget di tengah-tengah. Eca dan teman temannya pun pamit untuk berjoget di tengah-tengah keramaian. Di meja saat ini hanya Nandan dan Angga.



Pov Nandan


Cukup bersahabat teman teman Eca selama aku ikut bergabung disini. Aku juga tahu ternyata tempat ini adalah hiburan malam, pantas saja banyak wanita-wanita berpakaian minim bahkan hanya memakai bikini yang membuat celana ku sesak dari tadi.

Seseorang tiba-tiba mendatangi meja disaat aku ngobrol dengan Angga masalah sekolah besok. Dan ternyata lelaki tersebut menghampiri Angga.

“hei... Bos stok barang udah abis ni, sekarang bisa kirim lagi gak..??” Ucap seorang lelaki yang baru datang.

“Nanti gw telpon dulu. Kalo di gudang masih banyak gw kirim ke sini.” Jawab Angga.

“Oke siap bos... Gw tunggu kabarnya ya, rame betul yang beli barang malam ini soalnya.”

“Jelas rame ini kan mau wekeend, banyak yang mau party. Stok yang banyak makannya jangan sedikit sedikit”

“ya gw kira barang baru itu kurang peminat. Ternyata gila laris abis hahaha..... Ya udah gw ke sana dulu ya bos biasa pelanggan di sana agak rewel harus turun tangan jadinya.”

Lelaki tersebut langsung pergi dan ia melihat ku sekilas dengan tatapan aneh, ku jawab dengan senyuman saja. Aku juga tidak terlalu ingin tahu barang yang di maksud tadi barang apa. Tetapi aku penasaran. Aneh kan...

“Nih minum dulu, dari tadi kita ngobrol terus kan..” Ucap Angga sambil menyodorkan gelas berisi minuman yang aku tidak tahu ini minuman apa.

“Ini minuman apa ya??? Kok warnanya kuning seperti ini.” Tanya ku.

“minum aja pasti langsung seger.” Jawabnya.

Aku mencium aroma yang menyengat, apa ini jamu ya. Tapi kok baunya berbeda, langsung saja kuhabiskan dengan satu tegukan karna sedikit dan itu membuat ku terbatuk batuk. Sungguh panas tenggorokan ku.

Angga hanya tertawa saja melihat ku terbatuk batuk. Minuman apa ini, panas banget di tenggorokan ku. Apa ini minuman beralkohol ya...

“Gimana seger kan hahaha.” Kata Angga sambil tertawa.

“Minuman apa ini kok terasa panas di tenggorokan ya.” Tanyaku yang masih penasaran.

“Sudah ni minum dulu.” Kata Angga yang menyodorkan minuman lagi tapi berwarna merah.

“Ini apa lagi..??? Kok warnanya merah.” Tanyaku.

“Sudah minum dulu...” Ucapnya tanpa menjawab pertanyaan ku.

Ku coba lagi minuman ini tapi baunya berbeda dengan yang tadi, langsung seperti tadi ku minum dengan sstu tegukan. Ternyata sama saja membuat ku merasakan panas tenggorokan.

“hahaha gimana enakan...” Ucap Angga sambil mengeluarkan permen dari kantung nya.

“Ah panas di tenggorokan.” Ucapku tapi kenapa kepalaku tiba-tiba berat ya.

“Yah gw Cuma bawa satu permen ni... Nanti lah gw kasih lain waktu ya.” Ucapnya.

“Ah gak apa lah permen ini. Santai aja” kata ku.

“Eh jangan salah ini permen bukan permen biasa tapi luar biasa.” Ucapnya.

Padahal itu bentuk permen biasa, apa yang luar biasa ya... Tapi aneh setelah makan permen itu muka Angga berbeda seperti meresapi permen tersebut.

Angga masih saja memakasa ku meminum minuman ini. Aku merasakan mata berkunang kunang ku geleng-geleng kan kepala malah tambah pusing.



Pov author.


Eca dan teman-temannya sangat happy berdansa berjoget ria di tengah-tengah keramaian. Waktu sudah larut malam. Eca melihat jam di tangannya, dia juga memikirkan Nandan yang belum terbiasa dengan suasana di sini. Eca pamit pada teman teman nya untuk pulang lebih dulu.

Tiba di meja Eca melihat Nandan sudah tergeletak di atas meja dan Angga yang masih meminum minumannya.

“Loe apain Nandan sampai kayak gini???.” Tanya Eca kepada Angga.

“Engga gw apa apain, gw cuman suruh minum tuh whiskey dua botol.” Jawab Angga.

“Parah loe dia masih polos malah di suruh minum gituan ntar kalo gw di marahin Vina atau Alin gimana???” Kata Eca geram kepada Angga yang tidak menyangka jika Nandan di ajak mabuk oleh Angga.

“Gak bakal lah, masih mending gw kasih minuman doang tadinya gw mau kasih permen spesial ini. Cuman sayang ada satu jadi gak gw kasih.” Ucap Angga.

“Sumpah parah loe..” Ucap Eca.

“Eh... Eca udah selesai.” Ucap Nandan dengan suara yang lemas.

“udah yuk pulang Nan, udah malam ini.” Ucap Eca.

“Nanti dulu lah kita happy dulu masih 2 botol lagi ini.” Kata Angga ysng sudah mabuk.

“Gila lu ah, besok sekolah loe lupa apa!?” Kata Eca.

Eca langsung membawa Nandan yang sudah mabuk berat. Jalannya pun harus di gandeng, Eca merasa bersalah meninggalkan Nandan berdua dengan Angga yang sudah tahu pasti akan mabuk.

“Kamu cantik banget Ca hari ini.” Ucap Nandan.

“Ah kamu sedang mabuk ini... Udah naik mobil.” Ucap Eca.

Mereka pun pulang pukul 12.00 malam. Tiba di kost, sangat sepi mungkin penghuni lain sudah tidur.

“Ayo aku antar ke atas..” Kata Eca.

“Iya sampai tangga aja Ca...” jawabnya.

Tiba di tangga, Eca pamit ke kamarnya di bawah. Nandan sudah tidak kuat berdiri hanya bisa menyusuri tembok.

“hm.. Kok tidak di kunci pintunya... Ah sudahlah.” Ucap Nandan setelah membuka pintu.



Pov Nandan


Sungguh panas banget malam ini. Aku buka bajuku dan hanya menyisakan celana pendek. Kepalaku rasanya sudah berat sekali. Mata ku juga sudah berkunang kunang, langsung saja aku tidur.

Ehm... Hangat rasanya, halus banget ku elus elus dengan tangan ku naik dikit demi sedikit. Dan seperti ada gundukan tanganku terus naik dan tetapi ada biji yang menempel apa ini ya... Ku mainkan yang seperti biji ini. Aku pelintir pelintir. Ku remas-remas bener bener empuk.

“ehm...” suara desahan.

Eh... Aku tersadar apa yang kupegang ya dan kenapa bersuara. Apa mungkin guling tapi tidak mungkin hangat rasanya dan kenyal. Akupun langsung membuka mata dan terperanjat bangun setelah melihat di sebelah ku ternyata Mba Alin dengan baju yang terbuka dan aku sedang memegang buah dadanya Mba Alin. Mba Alin pun langsung bangun dan melihat tanganku yang sudah di dadanya.

Gawat pikirku sudah kemarin seharian tidak ada kabar dan malamnya jadi mabuk, sekarang aku malah pegang buah dadanya dan kenapa aku bisa ada di kamar Mba Alin. Apa aku salah masuk kamar semalam.

“Nandan......!!!!” Teriak Mba Alin.

Aku langsung lari keluar kamar tanpa menghiraukan teriak Mba Alin setelah sampai di depan pintu kamarku ternyata terkunci. Ah iya kuncinya kan di celanaku. Baju dan celana nya juga ada di kamar Mba Alin. Bagaimana ini masa aku harus balik lagi.

Tak berpikir panjang segera ku balik lagi ke kamar Mba Alin untuk mengambil baju. Saat sampai di dalam kamarnya ternyata Mba Alin tidak ada, ah... kesempatan pikirku. Mungkin sedang di kamar mandi.

Saat ku ambil baju tiba-tiba suara pintu tertutup dan terkunci. Sial, ternyata Mba Alin sudah di belakang pintu. Dengan baju tidur yang sudah terbuka karna mungkin tanganku yang membuka saat tadi tidur.

“Dari mana aja kemarin sampai larut malam belum pulang, terus kenapa tidur di kamarku. Dan PEGANG PEGANG DADAKU!!.” Kata Mba Alin yang menghampiriku yang sedang tertunduk ini. Kok jadi galak gini sih Mba Alin.

“Anu.... Ehm..... Itu..Mba....” Gugup sekali aku berbicara, pasti bakal marah ini Mba Alin, pasrah sudah aku ini.

“Anu anu apa???.”

“kemarin aku liburan Mba sama anak kost lain, terus aku gak sadar kalo ini kamar Mba.” Jawabku.

“Kok bisa gak sadar??? Terus seharian kenapa gak balas pesan atau angkat telpon dariku...” Tanya nya.

“Alin.... Bangun dah pagi ini..” Teriak Mba Vina pastinya karna suaranya ku kenal.

“Iya udah bangun, mandi dulu sebentar.” Jawab Mba Alin.

“Yaudah di tunggu di bawah..” Teriak Mba Vina di luar kamar.

“Yaudah sana mandi, nanti kita sambung lagi obrolannya. INGET ini belum selesai ya.” Ucap Mba Alin sambil melotot.

Ternyata serem juga ya Mba Alin kalo marah. Aku langsung saja pamit ke kamar dan melihat situasi di luar dlu, ternyata aman anak anak lain belum oada keluar. Langsung saja aku siap siap untuk sekolah dan mandi pagi.

Efek minuman itu ternyata parah juga, sampai sekarang masih merasakan sedikit pusing. Kunyalakan shower di kamar mandi, Seger rasanya Kepalaku terkena air. Aku jadi terbayang Kok bisa ya aku memegang buah dada Mba Alin.

Tetapi aku baru tahu rasanya memegang buah dada cewek, ah... Terbayang itu membuat benda pusaka ku berdiri tegak. Tiba-tiba terpintas wajah Mba Alin marah tadi langsung saja ku selesaikan aktivitas mandi pagi ini. Tadinya sih mau coli tapi gak jadi deh hahaha.... Tapi kayaknya para reader’s kali yang mau coli ya gak Ts hahaha.....

Pagi ini penghuni kost berkumpul di meja makan untuk sarapan tetapi ada yang kurang yaitu Eca, kemana dia ya... Jarang jarang kami berkumpul seperti ini, dan sekarang juga di kost sudah ada yang membantu masak masak. Aku masih saja takut melihat wajah Mba Alin.

“Kalian kemarin kemana saja.???” Ucap Mba Alin membuka percakapan pagi ini setelah sarapan selesai.

“Kami ya liburan dong.... “ Ucap Hendra.

Ya memang kemarin ide Hendra secara mendadak untuk berlibur seharian. Tapi yang kutakutkan apa yang harus ku ucapkan saat pulang tidak bersama anak kost lain. Dan belum lagi aku bisa salah kamar semalam gara-gara efek atau bisa di bilang mabuk kali ya...

Mba Alin tanpa sebab langsung melihat ku dengan tatapan menyelidik termasuk Mba Vina juga yang sebenarnya dari tadi aku datang terus memandangku tapi tidak ku balas karna seram seram gimana gitu..

“Terus kenapa sampai larut malam, gak ingat adek adek kalian kan sekolah hari ini, beruntung pada gak ngantuk pagi ini, lain kali bilang dulu biar kita gak nunggu sampai larut terutama kamu Hendra.” Ucap Mba Vina kali ini berbicara panjang kali lebar. Dan hanya di beri anggukan saja oleh Hendra.

“Terus kemana Eca kok dia belum muncul dari tadi???” Kata Mba Alin kali ini yang ternyata juga tidak tahu kemana Eca.

“Tanya aja sama Nandan kan kemarin seharian sama Eca, pulang juga paling larut lagi gak tau mampir kemana tu...” Kata Reza sambil tersenyum dan membuatku semakin terpojok dengan situasi pagi ini.

Sial... Kenapa Reza harus bilang gitu sih, pasti Mba Alin dan Mba Vina semakin tambah amarah nya. Damm... Benar saja sekilas ku lirik keduanya, mereka berdua melotot. Habis sudah ini... Apa hari ini aku berangkat dengan Reza saja ya...

“Za... Aku bareng ya berangkat nya.” Kataku tanpa melirik dua cewek yang sedang marah pastinya.

“ya udah ayo....” Jawab Reza, huh.... Lega rasanya tidak semobil dengan Mba Vina atau Mba Alin.

“Ya udah ah gw berangkat dulu.” Ucap Hendra dan yang lain pun mengikuti.

Aku langsung ikut dengan Reza. Untung saja Mba Alin atau Mba Vina tidak menahan ku. Lega rasanya sekarang, eh tapi Eca kayaknya belum bangun. Aku mampir dulu ke depan kamar Eca. Ku ketuk pintu tak ada jawaban , ku ketuk sekali lagi.




ECA


“Ehm... Hoamm.... Kenapa??” Kata Eca yang baru bangun tidur.

Glek...
Baru bangun tidur aja cantik banget dan baju nya itu lho ahkk masih pagi ini....

“Lho gak sekolah Ca udah siang ini..” Kataku mengalihkan perhatian dari badannya yang indah itu.

“Apa!! Udah siang!!, Gawat gw mandi dulu...” Ucapnya langsung masuk ke dalam.

Ternyata kesiangan dia, aku langsung menuju Reza pasti dia sudah menunggu, benar saja di depan mobil Reza sudah siap. Buru-buru ku naik mobilnya.

“Yailah kemana dulu sih.. Lama banget..” Kata Reza yang langsung menjalankan mobilnya.

“Itu bangunin Eca , Dia telat bangun itu.” Kataku.

“Wah parah dari mana sih kalian semalam, masa bisa sampai kesiangan si Eca gak kayak biasanya.” Tanya Reza penasaran.

“Nanti tanya aja langsung ke Eca.” Jawabku Karna malas menjelaskan nya dan aku juga tidak tahu tempat apa semalam.


Ting... Ting...

Pesan masuk ni kayaknya. Ternyata yang kirim pesan Mba Alin dan Mba Vina

From : Mba Alin

Pagi ini bisa lolos TAPI Pulang gak bakal LOLOS!!

Glek.... Gaswat...
Ku cek pesan satu lagi

From : Mba Vina

Kemarin seharian gak ada kabar dan sekarang malah berangkat sama Reza. Pokoknya pulang sekolah harus denganku INGAT YA!!! KASIH TAU AKU KENAPA KALIAN BISA BERDUAAN SEHARIAN KEMARIN!!


Gila serem banget sih isi pesan pesannya, kenapa Mba Alin bisa jadi galak seperti ini sih biasanya lembut lembut aja. Mba Vina juga sama tatapan matanya itu belum lagi isi pesan nya mau jawab apa aku nanti.

“Woi serius amat liat hp nya, udah sampe ni gak mau turun???.” Kata Reza.

Ternyata sudah sampai sekolah, cepat juga. Apa aku yang kepikiran bingung mau jawab apa nanti pulang sekolah. Huh.....

“Ya turun lah....” Jawabku.


Aku dan Reza langsung menuju kelas. Seperti biasa aku di sambut Iren yang langsung bertanya tanya seharian kemarin. Sebenarnya dia juga kirim pesan kemarin tapi belum sempat aku balas. Untungnya tak lama bel masuk berbunyi dan Ibu guru datang.


***​


Bel pulang telah berbunyi... Yang pasti aku pulang hari ini harus dengan Reza. Tekad ku sudah bulat, aku pasti tidak akan bisa menjawab sendiri dengan pertanyaan keduanya apalagi aku harus pilih pulang dengan Mba Alin ayau Mba Vina.

Sekarang Aku, Reza dan Cibe sudah di lorong sekolah menuju parkiran. Untung saja aku tadi bisa menghindar dari Iren.

“gw ke kamar mandi sebentar kebelet ni, Nandan duluan aja tunggu di parkiran.” Kata Reza dan langsung meninggalkanku.

“Yeh gimana sih beser udah itu hahaha...” Kata Cibe.

Setibanya di parkiran Cibe pamit duluan katanya sih ada urusan. Oh ya hari ini aku tidak melihat Angga masuk sekolah apa dia kesiangan ya... Eca yang kesiangan tadi aja masih bisa masuk kelas walaupun di kelas ngantuk.

Reza lama banget sih ke kamar mandi. Katanya sebentar udah lebih 5 menit ini. Bisa bisa aku ketemu Mba Alin atau Mba Vina. Kan bisa gawat...

“Ikut aku...” Ucap Mba Alin yang tiba-tiba langsung menarik ku.

Gawat ini. Seharusnya aku nunggu di dalam mobil Reza aja tadi, haduh....

“Mau kemana tadi??? Kenapa,gak tungguin aku hah!!.” Ucap Mba Alin Saat tiba di taman sekolah.

“Hmmm... Itu aku.. Ehmmm”.

“eehmmmm...”

Gelap??...






#kirakira apa yang terjadi dengan Nandan dan Alin??? Di tunggu next episode nya sampai ketemu tahun depan:bye:
 
Selamat Weekend para suhu.....
Update yang di tunggu sekian lamanya telah terbit
Mohon maaf jika ada kesalahan menulis atau tidak sesuai ekspetasi para readers di sini...
Di tunggu kritik dan sarannya
Selama membaca:ampun::ampun:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd