Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kenikmatan di kota Patriot

Status
Please reply by conversation.
Nunggu janji yg punya lapak mau ngasih yg hot hot
 
Part 2 . Awal dari sebuah cerita
Senin pagi Syarif mendapatkan pesan masuk dari adik nya bernama Zakia :"A setoran motor udah di bayar belum ?" Zakia adik satu2nya yang masih duduk di kelas 3 sma di kota kembang , kemudian syarif bangun karena setiap hari senin syarif rutin libur jualan , senin siang syarif pergi ke mini market untuk membayar motor adik nya sesudah itu berencana membeli makanan untuk makan siang dan pulang tetapi ada yang manggil abang bakso sontak syarif plunga plongo siapa yang memanggil itu di parkiran mini market dan terkejut nya yang manggil pelanggan yang tempo itu ngobrol dengan nya .
Lidya :"abang bakso"
Syarif: eh ternyata teteh lidya kirain siapa, emang lagi nunggu siapa teh siang2 gini.
Lidya :" Nunggu jemputan mau berangkat kerja tapi tapi belum datang juga nih bang ".
Syarif:Emang udah lama nunggu nya?
Lidya:"lumayan , di wa juga gak di baca2, eh abang gak jualan?"
Syarif: Setiap senin libur . Emang yang di tunggu nya cwe apa cwo teh ?
Lidya:"Cwe bang , eh abang ada acara gak , kan jualan nya libur kalau gak ada bantu lidya ya bang ?
Syarif:gak ada sih , emang bantu apaan teh lidya ?
Lidya:"Boleh anter in ke tempat tth gak ? Entar Di bantu in jualan nya dengan cara di promoin serta di tawar in ke temen2 kost an teteh sama temen kerja teteh ,gimana?.
Sejenak syarif berpikir anterin engga ya mana cuaca mendung dan gak bawa jas hujan ,tapi kesempatan gak bakalan datang dua kali bisa mengenal teteh lidya yang semok itu uhhh.
Syarif:Boleh, tapi gak bawa jas niat nya cuma bayar cicilan motor doang.
Lidya:"ga papa bang ,?.
Sejenak lidya berpikir "ko syarif ini manis juga ya " baik pula dan gak malu untuk berjualan.
Akhir nya mereka pergi untuk mengantar kan teh lidya ke tempat kerja nya ,serta menjaga jarak agar nenen teh lidya gak nempel di punggung nya karena motor yang di pake sudah di modif di kasih jok yang licin ,tetapi sekuat apapun menahan jarak nenen lidya nempel juga di punggung syarif .
Syarif:maaf teh motor Satria emang gini jok nya licin , mencari alasan agar gak di sangka mencari kesempatan .
Lidya :"gak papa ko , santai aja gak usah grogi gitu bang ".
Syarif:yang di bonceng nya cantik sih jadi grogi.
Tiba2 lidya malah mamper erat duduk nya ke depan menjadi kan syarif salah tingkah dan membuat bang jago nya bangun , membuat celana nya sempit .
Baru di sepertiga jalan hujan turun dengan lebat nya membuat mereka menjadi basah kuyup, apalagi lidya tercetak nenen sama pantat nya siapa aja yang melihat akan menelan ludah , lalu lidya berbicara "berteduh dulu di sana bentar ", akhirnya mereka berteduh beberapa saat.
Lidya:"bang mana handphone sama dompet nya entar basah ,masukin tas sini ?"
Syarif :nih dompet nya gak ada isi nya ko , sambil menyerah kan handphone dan dompet nya ke lidya sambil mengintip ke nenen nya.
Lidya:"dompet setebal ini gak ada isinya bohong aja abang mah "
Syarif:ngomong2 gimana kita ini lanjut atau pulang ?
Lidya:"pulang aja deh entar abang sakit kalau gitu gak bisa jualan "
Syarif:gak papa ko buat teteh yang semok ini mah rela ko.
Lidya:"berani menggoda ya bang"
Syarif:udah yu pulang aja ,entar tambah besar.
Mereka akhir nya pulang ke kost an lidya , di pertengahan jalan lidya menempelkan nenen nya ke punggung syarif untuk menggodanya " kok ada yang tegang sih " lidya berbisik ke syarif, gak tegang gimana sih itu yang nempel empuk banget syarif mulai horny dan bilang masih jauh gak kost an nya , mau ke toilet nih , lidya bilang "deket ko , emang mau apaan ke toilet sambil memeluk erat agar nenen nya semakin nempel " mau buang hajat.
Setiba nya di kost an lidya hujan nambah besar dan mereka masuk ,Sambil berkata "ayo masuk bang, bentar ya mau ganti baju dulu " akhir nya lidya udah ganti baju pake celana pendek dan tank top ketat membuat nenen nya tumpah .
"Sana ganti baju dulu entar sakit lo " kata lidya sambil menyerah kan switer dan training olah raga nya syarif pun masuk ke toilet dan melihat CD sama Bh lidya di wadah pakaian kotor membuat bang jago berdiri tegak , akhirnya syarif ngambil BH dan Cd itu sambil menghirup aroma Cd dan mereka BH .tiba2 teh lidya manggil "bang ko lama di dalem ngapain " sontak membuat nya terkejut , "nga kok ini juga udah " . Akhirnya syarif keluar dari toilet menggunakannya switer dan training penberian teh lidya dan berkata dingin teh lidya pun menjawab "kan ujan mau di bikinin apa bang teh anget ,kopi atau susu" syarifun menjawab kalau susu teh lidya mau " sambil mengecilkan mata . "Gak lucu tau " kata lidya "ya udah yang ada aja " kata syarif terus lidya akhir nya membuat minuman kopi sama teh.
Mereka terus berbincang dari marah kerjaan , stattus, keluarga dan segala macam akhir nya mereka secara tidak sadar mereka saling mendekat membuat mereka berhimpitan nenen lidya menyentuh Sikut tangga syarif , mereka cukup lama saling pandang dan siapa yang. Mulai syarif dan lidya berciuman cukup lama dan hot.
Syarif berusaha mengangkat tank top yang di gunakan lidya sambil terus berciuman membuat lidya terbuai dengan apa yang dia perbuat," arrgggghhhhhhh" kata Lidya sambil melepas kan ciuman , syarif terus berusaha mereka nenen lidya yang sudah gak ada lagi penghalang dan berusaha mencium lidya lagi mereka berciuman sangat buas sekali di tambah cuaca yang lagi hujan , lidya berusaha membuka training yang dipake syarif untuk menyentuh kontol syarif yang udah tegang dari tadi itu , "aghhhhhhhhh uhhhhhhhhhhhh aghhghhhhhhhhh " kata lidya karena nenen nya terus di remas dan puting nya di pelintir secara terus menerus membuat lidya orgasme "arrrrrgggggghhhhhhh ukhhhhhhhhhh bang aku keluar " kata lidya , syarif pun tidak tinggal diam dan berusaha membuka kaitan celana yang di gunakan lidya , dan akhir nya celana lidya terlepas juga ternyata dia tidak menggunakan CD dan memek nya basah sekali ,
akhir nya lidya pun bisa melepaskan celana yang di pake syarif membuat dia mengocok secara pelan2 , membuat syarif merem melek karena ke enakan di kocok oleh ttg yanh cantik ini , dan berusaha sekuat tenaga agar tidak keluar duluan .
Syarifudin tidak tinggal diam dan menggendong lidya ke kasur dan menjilati daun telinga lidya " aghhhhh ugghhhhh ahhhhhhhh " kata lidya , terus menerus dan mereka berciuman kembali serta tangan kanan merem nenen lidya dan tangan kiri berdua memaen kan memek lidya ", aghhhhh , aggghhhhhh ,aghhhhhh ,aggjhhhggg ayo masukan bang udah gak tahan "kata lidya sambil maul2 . Akhirnya syarif pun menjilati melek lidya dan pemain kan iitil nya membuat dia orgasme yang ke dua kali "arrrggggghhh arhhhhhhhhhhh ahhhhhhhhhh ahhhhhhhhhhvahhh bang keluar lagi "kata lidya .Syarif terus menjilat cairan lidya itu sampai habis .
Akhirnya syarif berusaha memasukan bang jago ke dalam melek lidya tetapi susah sekali melek nya terlalu sempit meskipun udah gak perawan , terus mencoba beberapa kali akhir nya kepala kontol syarif masuk dan lidya berkata "bang sakit kontol abang terlalu besar sih " syarif pun menggoyahkan pinggul nya secara perlahan agar kontol nya masuk semua , arghhhhhh arghhh arhggh kata lidya , bang terus bang yang dalam enak bang aghhhhh sambil mendesah , berbagai gaya pun udah di lakukan dan setelah 1 jam akhir nya syarif semakin kuat menggenjot lidya dan argggghhhh bang lidya ke luar lagi dan berbarengan syarif mau orgasme , di kekuarin di mana teh kata lidya di dalem aja syarif akhir nya menggenjot secepat mungkin dan mereka berdua orgasme bareng , argggghhhhhhhhh aku keluar lagi kata lidya , aggjhhhggg sama teh aku juga keluar , akhir nya mereka ambruk dan tertidur sambil berpelukan.
Jam 8 lidya terbangun dalam kondisi telanjang dan membangun kan syarif , " bang bangun udah malem " .Syarif pun akhir nya terbangun dan melihat lidya secara terus menerus " nuhun teh udah mau ngentot sama saya , kata syarif.
Lidya "udah pake baju dan celana waktu nya pulang. ? Atau mau nginep "
Syarif :pulang lah kan besok jualan .belum belanja lagi.
Lidya :" wah udah terganggu dong mas sama dede "
Syarif :santai aja buat secantik dede mah tiap hari juga mau .
Lidya :"itu mah ke enakan mas "
Syarif :hehe , memek dedek enak loh bisa ngempot2 gitu
Lidya :"udah ihhh sambil mengecilkan mata ".
Akhirnya syarif Pun pulang dan minta no wa dede lidya . Syarif Pun pamit sama dede lidya dan bilang makasih dede , kapan2 lagi ya .

Bersambung
 
Bimabet
Part 3 . Bermula dari membantu ngerjain tugas malah dapat ena ena.

Sabtu sore Syarif baru pulang dari jualan nya ketika di depan kost an ia melihat Gita baru pulang sekolah , Baru pulang sekolah neng gita kata ku , "iya a cape nih gak ada yang nganterin pulang " kata gita , hmmn emang kemana pacar nya kataku . "Pacar dari mana a mana mungkin ada yang mau sama gita " , alah masa gak ada yang mau kan gita itu cantik dan semok kataku , sambil melirik nenen nya Kalau bukan anak Mba Sinta udah di pacaran. " pacarin aja kalau berani mah" sambil memelet kan lidah . Nga ah takut di usir dari kost an ini sama mba sinta , kalau mau baso datang aja ke kost an aa masih ada sisa , kata ku . SYARIF pun langsung masuk ke kost an sambil bawa barang dagangan yang telah ia beli , kemudian syarif mandi dan ganti pake an dengan pake an santai dan celana oblong , ketika hendak menyalakan komputer ada yang mengetuk pintu a syarif tenyata itu suara gita dan langsung menyuruh masuk ke dalam kostan nya , ada apa neng ke sini kata ku , "loh tadi bukan nya nawarin bakso " sambil cemberut. Jangan cemberut cantik nya nanti ilang " Gombal " kata nya , mau di bikin in minum apa neng kataku "yang segar2 aja a " kata nya .
Lantas syarif mengambil minuman yang ada di dalam kulkas ternyata tinggal 1 minuman yang ada sambil membawa 1 mangkuk baso ,nih neng bakso nya sambil minuman nya , syarif pun kembali melanjutkan aktifitas nya bermain komputer meninggalkan gita yang sedang makan bakso ,
" A ajarin bikin makalah " kata nya ternyata gita sudah berdiri di belakang ku , sini duduk di sebelah aa git kataku , langsung aja berganti posisi gita yang ada di depan komputer dan aku di samping nya .
Kalau aa lihatin cerita-cerita dan gambar porno di internet mau ngga?” pinta gua
“Mau sih, tetapi jangan dibilangin ke mama ya mas..! Kan malu.” “Percaya deh, aa ngga bakalan nyeritain ke mama gita” Lama-lama, gua pun melihat wajah gita agak berubah dan sedikit gemetar serta agak menegang pertanda dia mulai terangsang, gua dengan perlahan-lahan mulai meraba pundaknya. Sengaja gua lakukan dengan perlahan untuk memberikan rangsangan dan agar jangan terkesan gua ingin mengambil kesempatan .
Nampaknya mulai berhasil karena gita diam saja. Sedangkan Bang Jago saya yang sudah tegang menjadi semakin tegang. Setelah gita membaca beberapa cerita lalu gua bukakan gambar-gambar porno. “Iiih.. gambarnya fulgar banget A ..”. “Itu sih belum seberapa, karena hanya gambar doang..” kata Gua mulai memancing. “Kalau Gita mau, Aa punya film-nya.” lanjut Gua . “Ngga ah, saya takut ketahuan orang.”, sepertinya Gita masih takut kalau ada orang lain masuk. “Percaya deh sama Aa, lagian cuma film, kecuali kalau kita yang begituan.” “Nah kan a syarif mulai nakal..”, katanya dengan nada menggoda dan membuat pikiran Gua semakin jorok saja dan kamipun berdua tertawa. SGua kemudian membuka VCD porno yang memang sengaja sudah Gua siapkan di dalam CD Room komputer gua mulai memutarnya dan beberapa saat terlihat adegan seorang wanita sedang mengulum kemaluan dua orang Asia. Sedangkan kemaluan si wanita di masuki dari belakang oleh seorang pemuda bule. Gita kelihatan diam saja tanpa berkedip, malah posisi duduknya mulai sudah tidak tenang.
“Kamu pernah lihat film ginian ngga Git..” tanyaku padanya “Belum pernah A , cuma gambar-gambar di majalah saja” jawabnya dengan suara agak gemetar.
Sepertinya dia mulai terangsang dengan adegan-adengan film tersebut. “Kalau gitu Aa matiin saja, ya Got ? Nanti kamu marah lagi..” kataku pura-pura sok suci namun tetap mengelus-ngelus pundaknya. “Aah ngga apa-apa kok A, sekalian buat pelajaran, tetapi Gita jangan dimacem-macemin, ya A?” Gita khawatir “Iya.. iya..” kataku untuk menyakinkan, padahal dalam hati, si Bang Jago sudah tidak tahan. Secara perlahan-lahan tangan gua mulai memegang dan mengelus tangannya, dia diam saja dan tidak ada tanda-tanda penolakan. Yang anehnya, Gita diam saja ketika Gua merapatkan duduknya dan gua pegang tangannya yang berbulu halus dan gua taruh di atas pahasaya. Matanya tetap tertuju pada adegan film dan suaranya memang sengaja gua buat agak keras terdengar agar lebih nafsu menontonnya. Terdengar suara rintihan dan erangan dari di wanita, ketika kemaluannya di sodok-sodok oleh si negro dengan kemaluan yang sangat besar dan panjang, sedangkan mulutnya dengan lahap mengulum batang kemaluan si Bule. Kini Gita semakin tidak tenang duduknya dan terdengar nafasnya agak berat bertanda nafsunya sedang naik. Kesempatan ini tidak saya sia-siakan.

Tangan Gita tetap berada di atas paha saya, lalu tangan kiri gua mulai beraksi membelai rambutnya, terus ke arah lehernya yang jenjang. Gita kelihatan menggelinjang ketika lehernya saya raba. “Acchh.. A Syarif , jangan, Gita merinding nih..” katanya dengan nada mendesah membuat gua semakin bernafsu. Gua tetap tidak peduli karena dia juga tidak menepis tangan gua , malah agak meremas paha gua . Tangan kiri gua juga tidak diam, gua remas-remas tangan kanan Gita dan sengaja saya taruh tepat di atas kemaluan saya. “Git , kamu cantik deh, kayak bintang film itu” kata Gua mulai merayu. “Masa sih A?” sepertinya dia terbuai dengan rayuan Gua. Dasar anak masih sma . “Bener tuh, masa saya bohong, apalagi payudaranya sepertinya sama yang di film.” “Ih.. A Syarif bisa aja” katanya malu-malu. Adegan film berganti cerita di mana seorang wanita mengulum 2 batang kemaluan dan kemaluan wanita itu sedang dijilati oleh lelaki lain. Tangan Gita semakin keras memegang paha dan tangan saya. “Kamu terangsang ngga Git ?” tanyaku memancing. Gita menoleh ke arah gua lalu tersenyum malu, wah.. wajahnya nampak kemerahan dan bibirnya terlihat basah, apalagi di tambah wangi parfum yang di pakainya.

“Kalau Aa , terangsang ngga?” Gita balik bertanya. “Terus terang, aa sih terangsang, ditambah lagi nonton sama gita yang benar-benar cantik ” rayu gua dan dia hanya tertawa kecil. Gita juga kayaknya terangsang A ,” katanya tanpa malu-malu.
Melihat situasi ini, tangan gua mulai meraba ke arah lain. Perlahan-lahan Gua arahkan tangan kanan Gua ke arah payudaranya dari luar baju santai nya . Sedangkan tangan kiri, Gua jatuhkan ke atas pahanya dan gua raba pahanya dengan penuh perasaan. Gita semakin menggelinjang keenakan. Mulus sekali tanpa cacat dan pahanya agak merenggang sedikit. “Aaahh, jangan A , Gita takut, gita belum pernah beginian, nanti ada orang masuk A.. oohh..” katanya sambil tangan kanannya memegang dan meremas tangan kanan Gua yang ada di atas pahanya yang sedang gua raba, sedangkan tangan kirinya memegang sandaran kursi. Terasa sekali bahwa Gita juga terangsang akibat Gua perlakukan seperti itu, apalagi ditambah dengan adegan film siswi anak sekolah Jepang yang dimasuki vaginanya dari belakang oleh seorang gurunya di ruangan kelas .

Gua yang sudah tidak tahan lagi, tidak peduli dengan kata-kata yang diucapkan Gita. Karena gua tahu bahwa Gita sebenarnya juga ingin menikmatinya. Tangan kanan Gua makin meremas-meremas payudara sebelah kanannya. “Oohh A .. jaangaan A. ohh..” Gita semakin mendesah. Badan Gita makin menggelinjang dan dia rapatkan badan serta kepalanya ke dada Gua . Tangan kiri Gua pindah untuk meraba wajahnya yang sangat cantik dan manis. Turun ke leher terus turun ke bawah dan mengkat baju santai nya. Terlihat gundukan belahan payudaranya yang putih dan mengencang di balik BH-nya. Tangan Gua bermain di sekitar belahan dadanya sebelah kiri, Gua remas-remas lalu pindah ke payudaranya yang sebelah kanan. “Ooohh.. A Syarif .. oohh.. jaangaann.. mmhh..” Gua semakin bernafsu mendengar suara rintihannya menahan birahi yang bergejolak. Dadanya semakin bergetar dan membusung ketika Gua semakin meremas dan menarik BH-nya ke atas. Terlihat putingnya yang kecil dan berwarna merah yang terasa mengeras. Tangan kanan Gua yang sejak tadi meraba pahanya, secara perlahan-lahan masuk ke balik celana yang sudah lepas pengait nya dan meraba-raba celananya, yang ketika gua pegang ternyata sudah basah.
“Ooohh.. A enakk.. teerruuss.. aahh..”

KepalaGita mendongak menahan birahi yang sudah semakin meninggi. Terlihat bibir merah membasah. Secara spontan, Gua cium bibirnya, ternyata dibalas dengan buasnya oleh Gita . Lidah kami saling mengulum dan gua arahkan lidah gua pada langit-langit bibirnya. Semakin tidak menentu saja getaran badan Gita . Sambil berciuman saya pegang tangan kirinya yang di atas selangkangan dan saya suruh dia untuk meraba batang kejantanan gua yang sudah menegang dan kencang di balik celana Boxer.
“Mmmhh.. mmhh..” Gua tidak tahu apa yang akan dia ucapkan karena mulutnya terus Gua kulum dan hisap. Segera gua lepas Bajunya sambil tetap menciumi bibirnya. Tangan gua membuka BH yang kaitannya berada di depan, terlihat payudaranya yang putih bersih dan besar dan perutnya yang putih tanpa cacat. Gua raba dan gua remas seluruh payudaranya. Hal ini membuat Gita semakin menggelinjang. Tiba-tiba, Gita menarik diri dari ciuman saya. “A . jangan diterusin, Gita ngga pernah berbuat seperti ini.” sepertinya dia sadar akan perbuatannya.

Gita menutupi payudaranya dengan Baju . Melihat seperti ini, perasaan Gua was-was, jangan-jangan dia tidak mau meneruskan. Padahal Gua sedang hot-hotnya berciuman dan meraba-raba tubuhnya. Tetapi birahi Gua yang tinggi telah melupakan segalanya, saya mencari akal agar Gua mau melampiaskan birahi yang sudah sampai ke ubun-ubun. “Jangan takut Gita, kita kan ngga akan berbuat jauh, Aa cuma mau merasakan keindahan tubuh kamu.” “Tapi bukan seperti ini caranya.” “Bukannya kamu juga menikmati Git ?” “Iya, tetapi Gita takut kalau sampai keterusan, A !” “Percaya deh, aa tidak akan berbuat ke arah sana.” Gita terdiam dan memandangi wajah gua , lalu gua membelai rambutnya. Gua tersenyum dan gita pun ikut tersenyum. Sepertinya Gita percaya akan kata-kata gua. Film telah habis dan gua mematikan komputer. Gua berdiri dan secara tiba-tiba, gua mengangkat tubuh gia. “Aa, Gita mau dibawa kemana?” dia berpegangan pada pundak gua. Baju nya terbuka lagi dan nampak payudaranya yang montok. “Kita duduk di kasur aja ” Aa angkat gita dan gua pangku dia di kasur . “Git
kamu cantik sekali..” rayu saya dan dia hanya tersenyum malu.

“Boleh Aa mencium bibir Gita..?” Gita diam saja dan tersenyum lagi. Semakin cantik saja wajahnya. “Tapi janji ya A syarif ngga akan berbuat seperti di film tadi?” “Iya Aa janji” Gita terdiam lalu matanya terpejam. Dengan spontan Gua dekati wajahnya lalu saya cium keningnya, terus pipinya yang kiri dan kanan, setelah itu saya cium bibirnya,ternyata Gita membalas. Gua masukkan lidah gua ke dalam rongga mulutnya. Birahinya mulai bangkit lagi. Gita membalas ciuman gua dengan ganas dan nafsunya melumat bibir dan lidah Gua. Tangannya meremas-remas kepala dan pundak Gua. Ciuman berlangsung cukup lama sekitar 20 menit. Sengaja tangan gua tidak berbuat lebih jauh agar gita percaya dulu bahwa gua tidak akan berbuat jauh. Setelah gua yakin gita sudah lupa, tangan gua mulai meraba perutnya yang telah terbuka. Lalu perlahan-lahan naik ke payudaranya. “Aaahh.. aa teruuss..” desahnya. Ternyata birahinya mengalahkan kekuatirannya. Dengan penuh kelembutan gua sentuh putingnya yang sudah mengeras. “Aaahh.. aahh.. mmhh..” gua semakin meningkatkan kreatifitas gua. Putingnya gua pilin-pilin. Badan gita menggelinjang keenakan, bibir gua turun ke bawah, saya jilati lehernya yang jenjang.

“Ooouuhh aa, teruuss, enak a.” Gita terus mengeluh keenakan membuat libodi gua makin meningkat. Kemaluan gua terasa tegang sekali dan terasa sakit karena tertekan pantat gita. Lalu gua rebahkan gita di kasur sambil tetap menciumi seluruh wajahnya. Lalu gua jilati payudaranya sebelah kanan. “A syarif.” gita berteriak keenakan. Gua jilati putingnya dan gua hisap dengan keras. “Aahh.. oouhh.. terruuss oohh.. enaakk.” Nampak putingnya semakin memerah. Lalu gantian putingnya yang sebelah kiri gua hisap. Seperti bayi yang kehausan, gua menyedotputingnya semakin keras. Gita makin menggelinjang dan berteriak-teriak. Tangan kiri gua lalu mulai meraba pahanya, gua buka pahanya, terus tangan gua meraba-raba ke atas dan ke arah selangkangannya. Jari gua menyentuh kemaluannya di atas celana dalam yang sudah basah. Awalnya gita bilang “Oouhh a jangaann..” tetapi kemuidan,
“Oouughh aa terruuss..” gua masukkan jari tangan gua ke mulut giya lalu dihisapnya jari saya dengan penuh nafsu. “Mmmhh..” mulut gua terus tiada henti menghisap-hisap puting payudaranya secara bergantian.

Tangan gua terus menekan-nekan kemaluan gita. Sambil gua hisap, tangan kanan meremas-remas payudaranya, sedangkan tangan kiri,gua masukkan jari telunjuk ke sela-sela celana dalamnya. Aa.. oohh.. janggaan oughh.. mmhh..” gita terus mendesah-desah. Tangannya meremas-remas kasur. Setelah puas meremas-remas payudaranya, guapegang dan guavtuntun tangannya untuk memegang kemaluan gua yang sudah tegang di balik celana boxer. Tanggan gira diam saja di atas celana saya, lalu tangannya gua dekap di kemaluan saya. Lama-kelamaan gitamulai meremas-remas sendiri kemaluan gua. “Oohh Git .. enak Git .. terus Git..” walaupun kaku mengelusnya tetapi terasa nikmat sekali. Jari tangan kiri gua pun terus meraba kemaluannya, terasa bulu-bulu halus dan masih jarang. Jari tangan gua tepat berada di atas vaginanya yang sudah sangat basah, gua tekan tangan gua dan jari telunjuk gua masukkan perlahan-lahan untuk mencari clitorisnya. Tubuh gita semakin menggelinjang, pantatnya naik turun.

“a, jangan a.. aa ngga kuat a. ooughh.. aahh” gua tahu gita akan mendekati klimak sebab tangannya mencengkeram erat kemaluan gua . “aa .. aahh..” tiba-tiba tubuh gita mengejang hebat, tubuhnya bergetar kuat, tanda dia telah mencapai klimak. Tubuhnya langsung lemas tidak berdaya, matanya terpejam. Gua kecup bibirnya dengan lembut, lalu matanya perlahan terbuka. “Aa .. Gita sayang aa .” “aa juga sayang gita Git ” gia kecup lagi bibirnya dan dia pun membalas sambil tersenyum. Gua lihat di payudaranya terdapat beberapa tanda merah bekas gua hisap. “Ihh.. aa nakal, tete gita dibikin merah..” dibiarkannya dadanya terlihat dengan bebas tanpa ditutupi. “Habis tete gita montok dan gemesin sih.. besar lagi.” kataku sambil mengusap wajahnya yang berkeringat. “A kok anunya ngga keluar cairan kaya di film tadi sih..?” tanyanya tiba-tiba. Rupanya dia benar-benar belum mengenal seks. Kebetulan nih untuk melanjutkan jurus yang kedua. “Kamu pengen punyaku keluar air mani?” tanyaku. “Iya, Gita pengen lihat, kayak apa sih?” Tanpa pikir panjang, langsung saja gua buka celana boxer dan CD gua. Langsung saja kejantanan gua keluar dengan tegaknya. Ukuran punya gua lumayan besar, besar dan panjang sekitar 20 cm.

Gita langsung terbelalak matanya melihat senjata gua yang ingin menagih kenikmatan yang ditunggu-tunggu. “Ya ampun a. besar banget punya aa ..” Gua a raih tangan gita dan gua suruh dia meraba dan mengocoknya. Tampak gita agak gugup dan gemetar karena baru sekali melihat langsung dan memegang burung laki-laki.
“Aah.. git enak banget, terus Git .. ahh..” Lama kelamaan gita terbiasa dan merasa pintar mengocoknya. Gua remas-remas payudaranya. “Mas, ahh.. Gita masih lemas.. ahh..” “Git , cium dong punyaku” pinta gua. Langsung saja dia menciumi batang kejantanan gua, mungkin dia belajar dari film tadi. “Terus git, emut git biar keluar aahh.. kamu pintar git. emut gitv..” pinta gua lagi. “Ngga mau, gita ngeri, lagian ngga cukup di mulut gita” Posisi gita duduk di kasur , sedangkan gua berdiri menghadap gita , Saya remas buah dada gita, “Ahh a..” Ketika dia membuka mulutnya, langsung saja gua masukkan batang kemaluan gua ke mulutnya dan gua keluar masukkan batang kejantanan gua . “Mmmhh.. mmhh..” gita sepertinya kaget, tetapi guavtidak peduli, justru gita yang sekarang menyedot batang kejantanan gua.

“Aaahh.. git kamu pintar sus.. terus ah.. enaak..” Gua yang juga baru berapa hari lalu berbuat seperti itu, sebenarnya sudah ingin keluar, tetapi sekuat tenaga gua coba tahan. Gita rupanya sudah lupa diri, dia semakin bernafsu mengulum dan menyedot batang kemaluan gua sedangkan kedua tangannya memegang pantat gua. Cepat sekali dia belajar. Gua membungkuk dan kedua tangan meremas paha gita, lalu saya buka kedua belah pahanya, Gita mengerti lalu merenggangkan pahanya sambil mengangkat pahanya. Segera gua lepaskan celana sehingga nampak CD yang berwarna pink. Tangan kanan gua segera meraba dan menekan-nekan belahan vaginanya yang tertutup CD, sudah basah. “Mmhh.. mmhh..” gita menggelinjang dan terus mengulum-ngulum, tampak mulutnya yang kecil mungil agak kesusahan. Saya buka kaitan BH-nya, dia melepas kulumannya dan gua rebahkan tubuhnya di kasur. Saya tarik celana ke bawah sehingga tinggal CD-nya yang tersisa, lalu gua membuka baju sehingga gya telanjang bulat alias bugil. Mata gita terpejam, segera gua lumat bibirnya dan dia pun membalas.

Tangannya kirinya tetap memegang batang kejantanan gua dan tangan kanannya meremas-remas pundak gua. Sedangkan tangan kanan gua membelai-belai rambutnya dan tangan kiri tetap meraba CD gita yang sudah sangat basah. Gua masukkan tangan ke dalam CD-nya, terus turun ke bawah tepat di belahan vaginanya, lalu jari-jari gua bermain-main di belahan vaginanya yang sudah banjir. “Aaahh a .. oughh.. ohh..” dia terus menggelinjang. Pantatnya naik-turun mengikuti gerakan tangan. Mulut dan tangan kanan Gua langsung mengisap dan meremas-remas tetenya. “Aaahh aa.. teruuss.. aahhgghh..” desahnya. Tangan gita meremas-remas burung gua yang sudah tegang segera ingin masuk ke sarangya gita. Segera gua buka celana dalamnya. Dan mulut gua mulai turun ke bawah mencium perutnya dan perlahan-lahan gua ciumi bulu-bulu halus dan vaginanya. Tangan gita meremas-remas rambut guav. Gua buka belahan vaginanya dan nampak kelentitnya yang mungil berwarna merah. Segera gua jilat dan hisap kelentitnya. “Aaagghh a oouhh.. oughh..” kepala gita mendongak dan bergerak ke kiri dan ke kanan merasakan kenikmatan yang luar biasa yang baru sekali dialaminya, begitu juga dengan gua.

Gua sedot liang vaginanya yang masih perawan dan berwarna merah. “Oouhh.. a, gita ngga kuat a.. oohh.. aahh..” tiba-tiba tubuh gita bergetar hebat, pantatnya bergerak ke atas dan bergetar keras. “Aaahh..” gitavmencapai klimak yang kedua kalinya. Gua hisap semua cairan yang keluar dari lubang vaginanya. Kemudian tubuhnya kembali lemas, matanya terpejam. Segera guavbuka pahanya lebar-lebar dan arahkan batang kejantanan saya tepat di liang vaginanya. Gita merasakan sesuatu yang menekan kemaluannya. Matanya terbuka sayu dan lemas. “aa.. jangan aa, gita masih perawan.” katanya tetapi pahanya tetap terbuka lebar. “Katanya gita pengen ngelihat punya aa keluar cairan.” “Iya, tetapi gita ngga pernah beginian, gita ngeri dan takut sakit..” “Jangan kuatir, aa pasti pelan-pelan.” Segera gua basahi batang kemaluan gua dengan ludah, setelah itu gua arahkan ke lubang vaginanya, setelah pas, perlahan-lahan gua tekan masuk, sempit sekali rasanya. “Achh aa sakit..” tampak wajahnya menahan sakit “Pelan-pelan a, sakit!” segera berhenti aksi gua mendengar keluhannya. Setelah dia mulai tenang, gua tekan sekali lagi. “Akhh.. aa.. pelan-pelan.” tangannya memegang kasur dengan kuat. “Tenang Git , jangan tegang, nanti juga enak.”

Kemudian gua lumat bibir gita , dan dia pun membalas, segera gua tekan lagi sekuat tenaga. Gua mencoba sekali lagi, lalu melenceng keluar. Tidak putus asa, gua coba lagi.
“Achh.. A Syarif , sakit!” gua tidak peduli dengan teriakannya, dengan lebih agak keras gua tekan kemaluan gua dan, “Bless..” Bang jago gua masuk setengah, terasa ada yang robek di lubang kemaluannya. kepala gita mendongak ke atas menahan sakit, guadiamkan beberapa saat, lalu gua tekan lagi dan masuklah semua batang kejantanan gua ke sarang gita . “Achh aa.. sakiitt.. pelan-pelan aa ” gua berhenti sebentar, lalu gua coba masukkan lagi. Semakin dia berteriak, semakin bertambah nafsu gua. Lalu gua tekan sekuat tenaga dan masuklah semua senjata keperkasaan gua. Guavkeluarkan pelan-pelan dan gua masukkan lagi dan seterusnya. “Ahh.. ahh.. a sakit.. teruuss ahh.. mmhh..” Kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan. Rupanya dia mulai terangsang lagi. Semakin lama, saya percepat goyangan. Tangan gua meremas-meremas payudaranya. “Ohh git.. kamu cantiik git..” “a, teruss a ,akhh.. gita ngga kuat a .. aghh..” pantatnya ikut naik turun mengikuti irama pantat gua yang naik turun. Gua merasakan nikmat yang tiada tara.

Terasa ada sesuatu yang kuat ingin keluar dari alat vital gua, rupanya gua akan segera klimaks. “aa.. oougghhs a, gita ngga tahaan.. oughh A Syarif .. aahh!” gita berteriak histeris sambil tubuhnya bergetar dan pada saat yang bersamaan keluarlah air mani gua menyembur dengan deras ke dalam vagina gita “Ooughh git , aa keluaarr, oohh.. creet.. crreet.. creett..” sperma gua mengalir dengan kencang, tubuh
gua bergetar dan berguncang hebat. Tangan gita mencengkeram erat pundak gua dan guav mendekap erat tubuh gita yang putih mulus. Setelah itu kami berdua langsung lemas. Terasa ada sesuatu yang menarik-narik dan menjepit batang kejantanan gua . Terasa hangat batang kemaluan gua. Banyak sekali cairan yang keluar. Mata gita terpejam merasakan kenikmatan yang ketiga kalinya. Tubuhnya benar-benar tidak berdaya dan pasrah. Tubuh kami tetap berpelukan dan kejantanan gua tetap di dalam kemaluannya. Gua ciumi bibir dan seluruh wajahnya. Setelah itu gua lepas tubuhnya dan dari lihat batang gua dan vaginanya ada cairan darah perawan yang menetes di bibir vagina dan kasur Sesaat kemudian, nampak gita menitikkan air mata.

“aa . kenapa kita melakukan ini, Gita sudah tidak perawan lagi..” dia terus mengeluarkan air mata. Gua terdiam, dalam hati menyesal, mengapa gua sampai lupa diri dan betapa teganya telah menodai seorang gadis yang bukan milik saya Saya seka air matanya sambil mencoba menenangkannya. “Maafkan aa Git , a a lupa diri, AA akan mempertanggung-jawabkan perbuatan Aa Git .” “A , peluk gita A.” segera gua peluk dia dan cium keningnya. Dia pun memeluk gua dengan eratnya. Tubuh kami masih bugil, “Gita sayang A syarif” “ Aa juga sayang kamu” jawab gua.
Setelah itu dia tersenyum, tetapi air matanya tetap mengalir, guas eka air matanya. Setelah puas saling berpelukan, kami segera memakai pakaian. Bercak darah gita mengenai sprei dan kasur gua ambil sapu tangan dan mengelap hingga bersih.
“A Gita mohon jangan ceritakan ini pada siapa-siapa!” “Aa ngga akan cerita pada siapa-siapa, ini adalah rahasia kita berdua.” , kami kembali berpeluka. Tidak begitu lama, Mama nya memanggil dari luar "Mass syarif ada gita "


Bersambung
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd