Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA KEPUTUSANKU 2 ( NO SARA )

Lanjot yuk...








" Adekku Azaaaammm.... Apakah sahhhh.... ". Teriak Kak Nissa tanpa melihat hapenya yang sedang dipegang oleh Kak Evi.

Seketika semua orang langsung terdiam saat Kak Nissa meneriakan namaku.

Aku yang saat itu menangis pun terkejut karena terikan Kak Nissa.

" Aku harus bisa... Aku harus ikhlas... ". Pikirku.

Dan pada saat itu juga setelah aku berfikir aku mengucapkan....

" SAH.... Kak.... SAH... ". Kataku sambil sedikit berteriak dan sesenggukan supaya terdengar orang yang hadir disana.

Seketika itu Kak Nissa dan ibuku langsung mengucapkan...

" Alhamdulillaaaaaaahhhh yaa Allah.... ". Kata Kak Nissa dan ibuku bersamaan.

" SAAAAAHHHHHHHH ". Lanjut semua orang yang ada disana.

" Alhamdulillahhh.... ". Kata semua orang yang ada disana.

Aku saat itu mencoba untuk tenang. Aku pun bisa mendengar suara orang menangis yang mana suara itu putus-putus dan serak tapi tidak aku hiraukan saat itu karena aku sedang fokus ke acara itu.

Setelah beberapa saat ayah dari suami Kak Nissa pun mulai berdoa dan diaminkan semua orang yang ada disitu termasuk juga aku yang mana aku sudah mengikhlaskan Kak Nissa bersama dengan suaminya walaupun sangat berat.

Setelah selesai berdoa aku melihat Kak Nissa berpindah duduknya yang semula di samping kiri ibuku menjadi didepan Gus Azmi selaku suaminya.

Setelah itu ibuku baru berbicara yang semula banyak untuk diam.

" Nissa cium tangan suamimu dan setelah itu... Gus... Bukalah cadar istrimu dan lihatlah wajah wanita yang sekarang menjadi pendamping hidupmu serta cium keningnya... ". Kata ibuku.

Setelah itu aku melihat kedua tangan Kak Nissa memegang tangan kanan suaminya lalu diangkat dan diciumnya tangan kanan itu. Setelah Kak Nissa mencium tangan kanan suaminya barulah suaminya membuka cadar Kak Nissa secara berlahan. Setelah terbuka orang yang ada disana melihat wajah Kak Nissa langsung tersenyum bahagia. Tidak lupa juga dengan suami Kak Nissa yang saat itu langsung meneteskan air matanya dan seketika itu tangan kanan Kak Nissa menyeka air mata suaminya itu sambil tersenyum dan menggelengkan kepala menandakan " Janganlah menangis ".

Aku melihat itu pun dapat melihat betapa ketulusannya kasih sayang dan cinta mereka. Aku yang hanya seorang adik tidak bisa untuk berbuat apa-apa lagi ketika kakak gadisnya menikah dan dibawa oleh suaminya.

***

3 bulan setelah pernikahan Kak Nissa aku pun bersiap untukku pulang ke tanah kelahiranku. Aku sudah mengatakan kepada Kak Nissa kalau aku akan pulang jikalau Kak Nissa sudah diambil suaminya untuk menetap dikota ini. Kak Nissa dan suaminya juga sudah menikah secara sah di KUA setelah mengurus semua dokumen itu Kak Nissa juga pindah jiwa kependudukan menjadi penduduk dikota ini bersama dengan suaminya. Jujur saat itu pun aku sama sekali belum pernah berjumpa dengan suami dan Kak Nissa. Aku mengerti dan faham akan situasinya jadi aku pun tidak berharap akan bertemu.

Pagi itu aku sudah bersiap dan hanya tinggal membawa semua barangku yang sudah aku packing untukku bawa pulang. Sejenak aku berhenti didepan pintu kamar kostku.

" Kamar yang penuh kenangan.... ". Gumamku.

Setelah itu aku pun menutup pintu kamar kost dan mulai berbalik lalu berjalan meninggalkan kamar itu.

Sesampainya diluar area kost aku pun sudah disambut oleh Mbak Azizah.

" Sudah siap Zam...? ". Tanya Mbak Azizah.

" Haaahhhhhh.... Iya Mbak.... ". Kataku sambil melenguh dan masuk ke dalam mobil milik Mbak Azizah.

" Kenapa sih Zam... Bukannya senang mau pulang malah sedih begini.... ". Kata Mbak Azizah.

" Berat Mbak... Soalnya penuh kenangan di kota ini apalagi kost itu Mbak.... ". Kataku.

" Hihihi.... Memang sedih Zam tapi kalau tidak melakukan ini kamu mana ada langkahmu Zam... Hidup itu harus melangkah Zam jangan cuma ngendok saja.... Gini ada pepatah jawa bilang ' dolanno sik adoh, nyemplungo ning kolam mbel, nyelemo sik jero, golek ono inten emas cahyoning lakon, lamun wes nemu mentaso lan ojo nganti dibaleni meneh '..... ". Kata Mbak Azizah sambil mulai tancap gas pada mobilnya.

Aku yang duduk disamping kiri Mbak Azizah yang sedang menyetir pun melongo karena tidak tau artinya.

" Ahahahaha.... Kenapa Zam... Bengong begitu.... Aneh mukamu kalau bengong begitu... Hahahaha..... ". Kata Mbak Azizah sambil tertawa.

" Dihh.... Apaan sihh... Mana tau aku Mbak.... Aku tidak faham bahasa jawa.... ". Kataku.

" Ahahahaha.... Kamu ini disini lumayan lama lho Zam... Kakakmu saja 6 bulan disini sudah lancar bahasa jawanya bahkan bahasa krama juga fasih lho... Duhh.... Bener ya kata kakakmu itu.... ". Kata Mbak Azizah.

" Dihh jangan samakan aku sama kakak dong Mbak.... Bener kenapa Mbak....? ". Tanyaku.

" Iya bener kalau kamu itu agak o'on.... Ahahahaha..... ". Kata Mbak Azizah sambil tertawa.

" Lah.... Apaan sih..... ". Kataku.

" Tapi Zam... Walaupun kamu itu seperti itu kamu itu jujur dan ulet Zam orangnya... Penuh tanggung jawab dan juga pantang menyerah... Makanya Mbak suka sama kamu Zam karena itu dan Mbak percayakan Captennya ke kamu kan di usaha Mbak.... Tapi malah kamunya resign.... Yahhh mau gimana lagi.... ". Kata Mbak Azizah.

" Makasih ya Mbak sudah percaya sama aku.... Oiya Mbak itu tadi artinya apa ya... Penasaran aku.... ". Tanyaku.

" Hmmm..... Artinya itu ' mainlah yang jauh maksudnya teruslah melangkah sejauh mungkin, menyelamlah di kubangan lumpur hitam maksudnya segala sesuatu kamu harus hadapi walau itu mustahil, temukanlah intan emas untuk menjadi laku untuk menerangi hidupmu maksudnya jati dirimu, kalau sudah ketemu barulah kamu naik ke permukaan lantas membersihkan diri dan jangan pernah masuk ke kolam hitam lagi.... Kira-kira begitu artinya.... Yah yang jelas itu tingkat pengalamanmu dan pikiran kedewasaanmu harus terasah karena bagaimanapun kamu itu laki-laki yang nantinya bakalan menjadi imam untuk istrimu... ". Kata Mbak Azizah panjang lebar.

Aku yang baru faham maksudnya hanya bisa menunduk dan berfikir.

" Benar Mbak... Makasih ya Mbak... Atas wejangannya... Hehehehe.... ". Kataku sambil cengengesan.

" Huuuuu.... Ahhh sebentar lagi sampai Zam.... Hmmm.... Sepertinya sudah pada nunggu dehh.... ". Kata Mbak Azizah.

" Huh.... Siapa Mbak.... ". Tanyaku.

" Liat aja nanti.... ". Jawab Mbak Azizah sambil tersenyum.

" Huh apaan sihh... ". Pikirku.

Dan benar saja ketika sudah sampai didepan bandara aku melihat seorang wanita bercadar serba hitam melambaikan tangan kanannya dan seorang laki-laki tampan memakai kemeja coklat batik dan celana jins.

" Ehh.... Kakak.... ". Kataku terkejut.

Mbak Azizah pun berhenti didepan kedua orang tersebut.

" Yuk turun.... ". Kata Mbak Azizah.

Aku pun bergegas untuk turun dari mobil Mbak Azizah dan dengan tergesa-gesa menghampiri Kak Nissa. Setelah sampai Kak Nissa langsung memelukku dengan erat.

" Dekkkkk.... Kakak kangen.... Kenapa tidak main sih ke pondok.... ". Kata Kak Nissa.

Setelah cukup lama berpelukan aku pun melepaskan pelukanku kepada Kak Nissa.

" Hehehe.... Maaf kak aku sibuk... Noh tanya aja ma si boss tuhh.... ". Kataku sambil menunjuk Mbak Azizah yang sedang menurunkan bawaanku.

" Woeee Zam... Ini bawaanmu masak aku yang nurunin dan bawain.... Duh cah iki.... ". Kata Mbak Azizah sambil cemberut menenteng bawaanku yang lumayan banyak.

" Ehh.... Hahahaha maaf mbak boss.... ". Kataku asal.

Aku pun segera membantu Mbak Azizah dengan bawaanku. Setelah selesai aku kembali ke Kak Nissa dan suaminya yang sedari tadi diam dan tersenyum.

" Duh Niss.... Punya adek o'on begini kok betah yaa.... ". Kata Mbak Azizah.

" Ehh.... Ahahaha.... Betah tidak betah Za... Ahahahaha.... ". Kata Kak Nissa sambil tertawa.

" Dihhh apaan sih.... ". Kataku kesal.

" Sudah-sudah... Azam masih ada waktukah kalau masih kita cari sarapan dulu.... ". Kata suami Kak Nissa.

" Hmm... Masih Gus sekitaran 2 jam lagi.... ". Kataku sambil melihat jam tanganku.

" Yasudah yuk nyari sarapan.... " Kata Kak Nissa.

" Ehhh aku duluan lho yaa.... Aku harus ke caffe ini.... ". Kata Mbak Azizah.

" Lah Zahh kok gitu.... ". Kata Kak Nissa.

" Yah mau gimana lagi kak namanya juga boss jadi jadwalnya padat kan.... ". Kataku asal.

" Huh... Apaan sih... Yasudah aku duluan yaa.... Zam jaga diri baik-baik yaa... Salam buat ibumu.... Assalamualaikum.... ". Salam Mbak Azizah sambil berjalan ke mobilnya.

" Waalaikum salam makasih Mbak.... ". Kataku.

" Yasudah yukkk.... ". Kata Kak Nissa.

Setelah itu aku, Kak Nissa dan suaminya mencari sarapan yang kebetulan aku juga belum sarapan.

Tanpa terasa kurang 45 menit lagi aku berangkat dan aku pun sudah sarapan dengan nasi pecel bersama Kak Nissa dan suaminya aku pun kembali ke bandara.

" Dekk... Kalau kamu kesini lagi jangan lupa ke pondok loh yaa... ". Kata Kak Nissa.

" Hmm... Bener Zam.... Mainlah ke pondok kalau perlu aku jodohin sama santri-santri ahahahaha..... ". Kata suami Kak Nissa.

" Ehhh Gus.... Azam udah ada yang punya.... Rela nunggu lama loh dia.... ". Kata Kak Nissa.

" Dihhh apaan sih kak.... Yasudah aku masuk ya.... ". Kataku.

" Ahahaha.... Jangan lupa dek... Jangan lama-lama.... Kasihan dia dek.... " Kata Kak Nissa sambil memelukku.

" Iya-iyaa.... Kakak jaga diri baik-baik.... Jangan lama-lama loh biar aku bisa dipanggil om.... ". Kataku sambil memeluk Kak Nissa.

" Apaan sih.... Jaga diri baik-baik ya dek.... Salam buat bunda... ". Kata Kak Nissa sambil melepas pelukanku dan mengelus pipi kiriku.

" Siap bu Nyai.... Hehehehe.... ". Kataku asal.

" Zam.... Jaga diri yaa... Salam buat bunda.... ". Kata suami Kak Nissa sambil memelukku.

" Siap Gus.... ". Kataku membalas pelukan kakak iparku itu.

" Hmmm... Yasudah aku masuk yaa.... Assalamualaikum.... ". Salamku.

" Waalaikum salam.... ". Kata Kak Nissa dan suaminya barengan.

Aku pun langsung masuk ke dalam bandara yang mana aku yang sebenarnya menahan tangisku dan Terus melangkah kedepan tanpa menoleh kebelakang.

***

" Alhamdulillah.... Akhirnya sampai jugaaaaa........ Huaaaahhhhh capeknyaaa.... Hmmmm.... Mumpung masih terang langsung ke toko sajalah nanti pinjam motor toko buat pulang hehehehe.... ". Gumamku.

Setelah itu aku memanggil tukang ojek terdekat untuk mengantarkanku ke toko. Karena dari bandara ke toko itu tidak terlalu jauh dan hanya 30 menit saja maka cepatlah sampai.

Setelah sampai aku membayar ongkos ojek itu dan masuk ke dalam toko.

" Assalamualaikum.... ". Salamku.

" Wa'alaikumsalam.... ". Jawab salah satu kariyawan.

Aku melihat kariyawan laki-laki itu sepertinya orang baru karena aku baru melihat dia.

" Marii kaakkkk..... Mau cari kitab atau busana muslim kakk.... ". Kata kariyawan itu.

Kulihat kariyawan itu sangat sopan dan ramah bahkan tersenyum ramah melihatku.

" Hmmm.... Aku mau minta air putih saja kak.... Haus soalnya.... ". Kataku.

Memang benar saat itu aku sangat haus dan ingin minum.

" Baik kak.... Mari ikut saya dan kebetulan dispensernya ada disana kak.... ". Kata kariyawan itu.

" Wow.... Ini nih baru yang namanya kariyawan.... ". Batinku.

Lalu aku berjalan dibelakang kariyawan itu sampai didepan dispenser.

" Silahkan kakk ambil sepuasnya dan maaf ya kak kalau sudah gelas cup nya dibuang disini.... Hmmm... Kalau begitu saya undur diri Kak.... Permisi..... ". Kata kariyawan itu.

" Mantap tuh orang.... ". Batinku.

Setelah aku puas untuk minum aku pun kembali ke kariyawan tadi yang mana sedang berdiri didepan meja kasir yang mana semua tata letaknya tidak berubah sama sekali.

" Oiya kak... Bos kakak dimana kok tidak kelihatan...? ". Tanyaku.

" Ehh.... Iya kak.... Kebetulan Bos besar sedang tidak ada ditempat karena sedang ada urusan dijawa dan untuk wakilnya ada pak Ikhsan yang kebetulan sedang diruangannya.... Maaf Apa yang bisa saya bantu ya kak.... ". Jawab kariyawan itu.

" Hmmm.... Nama kamu siapa.... ? ". Tanyaku.

" Nama saya khalid kak.... ". Jawab kariyawan itu.

" Baiklah kak Khalid tolong panggilkan pak Ikhsan sekarang ya.... ". Kataku.

" Baik kak.... ". Kata Khalid sambil berlalu untuk memanggil Abi Ikhsan.

Setelah cukup lama menunggu aku melihat Abi Ikhsan menghampiriku. Setelah melihatku terlihat wajah terkejut dan nampak sangat gembira.

" Masya Allah.... Azaaaaaammmmmm..... ". Kata Abi Ikhsan yang langsung memelukku erat.

" Assalamualaikum Abi.... Aku pulaaang.... ". Salamku sambil memeluk erat Abi Ikhsan.

" Waalaikum salam nak..... Duhhh tambah tampan saja kamu nak.... ". Kata Abi Ikhsan sambil melepas pelukannya.

" Alhamdulillah..... ". Kataku tersenyum.

" Nah Khalid.... Dia ini bos kamu.... Azam.... ". Kata Abi Ikhsan sambil memberitahu kepada Khalid.

" Masya Allah..... ". Kata Khalid.

" Hah..... Oiya bi... Aku mau pinjam motor.... Aku sudah kangen sama bunda bi.... Hehehehee ". Kataku.

" Laahhhh.... Abi anterin saja ya... Jauh loh.... Yaaa..... ". Kata Abi Ikhsan.

" Tidak bi... Aku mau buat kejutan sama bunda.... Hehehe... Lagian Abi kayaknya lagi sibuk.... Ya ya ya.... ". Kataku.

" Haahhhh yasudah.... Khalid tolong ambilkan kunci motor yang matic saja di kasir..... ". Kata Abi Ikhsan.

" Baik pak.... ". Kata Khalid sambil bergegas mengambil kunci motor.

" Oiya bi ini pada kemana kok cuma khalid yang jaga.... ". Tanyaku.

Biasanya 3 orang yang jaga toko tapi ini hanya khalid yang jaga.

" Masih pada istirahat nak.... Oh iyaa makasih khalid.... Ini nak kuncinya.... ". Kata Abi Ikhsan sambil memberikan kunci motor.

" Makasih bi.... ". Kataku.

Aku langsung bergegas untuk menata barang-barangku di motor karena matic jadi muat untukku bawa. Aku juga meninggalkan 1 kardus kecil untuk Abi dan juga 1 kardus kecil untuk kariyawan.

Setelah berpamitan dengan Abi Ikhsan aku langsung saja tancap gas untukku pulang karena sudah kangen dengan ibuku.

" Bunda tunggu aku hehehehe.... ". Batinku.

Setelah perjalanan yang menempuh jarak yang lumayan jauh akhirnya aku telah sampai juga dirumahku.

Kulihat nampak sangat sepi mengingat hari yang sudah sore hari. Aku pun langsung saja turun dari motorku dan membuka gerbang depan rumah setelah itu menuntun motor sampai didepan rumahku dan tidak lupa untuk menutup kembali gerbang rumah berwarna hitam itu.

Langsung saja aku mengetuk pintu depan rumah tanpa bersuara.

" Tok.... Tok... Tok.... ".

Tidak lama setelah itu terlihat pintu rumah terbuka. Kulihat ibuku yang saat itu memakai pakaian serba hitamnya terkejut melihat aku pulang.

" Assalamualaikum.... Bunda.... Aku pulaang..... ". Kataku yang langsung disambut dengan pelukan oleh ibuku.

" Waalaikum salam.... Akhirnya kamu pulang nak..... Hiks... Hiks.... ". Kata ibuku sambil menangis.

2 tahun aku meninggalkan rumah ini yang mana akhirnya aku pun kembali lagi.

" Iya bunda..... ". Kataku sambil memeluk erat ibuku.

Cukup lama aku memeluk ibuku setelah itu aku melepaskan pelukan ibuku.

" Masuk nak masuk.... ". Kata ibuku.

Aku pun masuk kedalam rumah dan beristirahat sebentar setelah itu mandi dan beribadah.

Malam harinya aku sedang duduk menonton tv ibuku menyusulku dan duduk di samping kiriku setelah dari dapur untuk membuat teh hangat untukku dan ibuku sendiri.

" Sayang... Lama tidak pulang kamu terlihat tambah tampan dan semakin dewasa.... ". Kata ibuku.

Saat itu ibuku memakai gamis coklat lengkap dengan khimar dan cadar talinya yang serupa warnanya.

" Alhamdulillah.... Oiya bunda bibi sarah kemana.... ". Tanyaku.

" Bibimu sudah pulang ke medan nak... Yah mau gimana lagi rumahnya kan disana.... " Kata ibuku.

" Ohh.... Berarti bunda sendirian ini.... ". Kataku.

" Iya nak.... Sepi.... Tapi kan sekarang kamu udah pulang nak jadi ada yang nemenin lagi.... ". Kata ibuku.

" Hehehe.... Iya bunda.... Aku kangen banget sama bunda.... ". Kataku sambil memeluk ibuku.

" Uhhh.... Iya nak.... Bunda juga kangen banget sama kamu.... ". Kata ibuku.

Entah kenapa aku saat itu tiba-tiba sangat lelah. Ingin sekali aku tidur padahal baru jam 8 malam saat itu.

" Kenapa nak.... Capek ya.... Sini bunda pijitin.... ". Kata ibuku.

" Duhhh.... Tidaklah bunda.... Ooaaahhhmmmm..... Bunda aku tidur dulu yaa.... Ngantuk capek..... ". Kataku sambil beranjak.

" Iya nak.... Tidur yang nyenyak yaa... ". Kata ibuku yang mana masih duduk didepan tv.

" Iya bunda..... ". Kataku sambil berjalan ke kamarku.

Begitu sampai aku langsung merebahkan tubuhku. Tidak bisa untukku berfikir lagi dan hanya ingin tidur saja saat itu. Tidak lama setelah itu
Aku mulai terlelap tidur.

Pagi harinya aku seperti biasa kalau sedang dirumah yaitu membantu ibuku beberes rumah sampai bersih. Aku sangat rindu beres-beres rumah dan saat itu setelah selesai aku dipanggil ibuku untuk sarapan.

" Azaaammm.... Sarapan dulu nak.... ". Kata ibuku sedikit berteriak.

" Baik bundaaa..... ". Kataku.

Aku pun bergegas untuk membersihkan diri dan segera untuk ke dapur. Kulihat saat itu sudah siap semua dan ibuku sudah duduk menungguku. Saat itu ibuku memakai gamis biru tanpa khimar dan juga cadarnya sedangkan rambutnya yang panjang ibu ikat sanggul.

" Lah tumben bunda tidak pakai khimar dan cadar.... ". Kataku sambil duduk didepan ibuku.

Sedangkan ibuku mengambilkan sarapan untukku.

" Iya nak... Bunda ingin saja lagian cuma dirumah cuma ada kamu saja.... ". Kata ibuku sambil tersenyum.

" Duh... Manisnya.... ". Batinku.

" Hehehe... Bunda makin cantik saja... ". Kataku.

" Apaan sih.... Sudah sarapan dulu yuk... ". Kata ibuku sambil menyerahkan piring yang penuh dengan isinya.

Saat itu ibuku masak sayur tumis daun singkong pedes dengan ikan pindang serta sambal dan lalapan mentimun.

" Masya Allah... Banyaknyaa.... ". Kataku terkejut.

" Hihihi.... Biar tambah gemuk dan besar hihihi.... ". Kata ibuku tersenyum.

" Huh... Apanya bunda.... ". Kataku asal.

" Sudah makan dulu jangan ngomong.... ". Kata ibuku melihatku dengan tatapan tajam.

" Duh... Salah omong aku.... ". Pikirku.

" Baik bunda.... ". Kataku patuh.

Aku pun akan dengan lahap bahkan nambah lagi. Ibuku hanya menggelengkan kepalanya saja saat itu melihatku makan dengan lahap.

" Pelan-pelan nanti kesedak lho.... ". Kata ibuku.

" Umm... Umm... ". Kataku sambil makan dengan lahapnya.

Setelah selesai aku pun mencuci piringku sendiri bahkan piring bunda sekalian sedangkan ibuku masih duduk melihatku sambil tersenyum senyum.

" Masakan bunda memang top... Tidak ada yang ngalahin.... ". Kataku sambil berjalan ke arah ibuku duduk.

" Alhamdulillah.... Oiya nak... Kapan mau kerja lagi.... ". Kata ibuku.

" Masya Allah bunda.... Entahlah bunda aku masih kangen sama bunda jadi besok-besok sajalah..... ". Kataku.

" Hihihi... Oiya Zam tau tidak sebelum kamu pulang kemarin Evi datang loh kerumah dan pulang 10 menit baru kamunya pulang.... ". Kata ibuku mulai bercerita.

" Ehh... Serius bunda..... ". Kataku terkejut.

" Iya nak... Kalau sedang libur dia pasti datang kerumah.... ". Kata ibuku.

" Lah... Kenapa ya bun... Kok aku jadi tidak enak sama dia.... ". Kataku.

" Entah tapi katanya ingin nemenin bunda saja.... Begitu nak.... ". Kata ibuku.

Aku terkejut dengan apa yang ibuku bicarakan.

" Lalu bunda.... ". Kataku penasaran.

" Ya disini nemenin bunda bahkan beberes rumah kadang masak juga.... Enak loh masakannya hehehhe.... Nanti kalau sudah selesai semuanya biasanya kalau tidak mengobrol dengan bunda ya tadarus nak.... Duhh bunda tidak sabar dia jadi istrimu nak hihihihi.... ". Kata ibuku.

" Dih... Apaan sih.... Yahhh aku masih ingin sendiri bunda.... Hmmm.... Yahhh setidaknya untuk saat-saat ini.... ". Kataku.

" Dasar.... Sudah mandi dulu sana biar tambah tampan.... Hihihi..... ". Kata ibuku.

" Mandiin yah..... ". Kataku asal.

" Ehh..., "

.

.

.

.

.






Seperti yang sudah2 ya suhu pokoknya ane tulis tidak hanya hanya adegan hal-hal enaknya saja tapi juga Dramanya karna memang begitu kejadiannya, jadi nikmatin aja alur ceritanya...


Oh iya, terima kasih untuk para suhu yang sudah suport dan dukung ane terus untuk melanjutkan tulisan ane yang sebelumnya....



Salam....
 
Terima kasih update nya hu.
Gak wajib ada "Lemon" nya kok...
Update cerita, kembangin karakter, buat feel nya merasa dah ok tuh.
 
Nggk sabar tungguin lanjutan sayang2an sm umi kyk kisah sebelum nya suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd