ahnjessica
Semprot Baru
- Daftar
- 30 Jun 2017
- Post
- 25
- Like diterima
- 246
Hai pembaca, sekian lamanya aku vakum dari forum ini karena banyak masalah di real life. Then aku iseng iseng untuk buka forum ini lagi dan banyak masukan, komen dari kalian untuk melanjutkan sharing cerita. And today, aku akan share cerita bersambung kepada pembaca semua.
Please comment and don't be a silent reader, karena dengan komen kalian, honestly aku jadi horny hehe dan lebih semangat untuk update. And as always, jangan ada PK.. PK pasti autoclose.
TIDAK BOLEH DI SHARE TANPA SEIJIN AKU YA. JIKA ADA YANG SHARE TANPA IJIN, CERITA AKAN AKU CLOSE.
Episode 1 - Strangers
Hari itu adalah hari yang sangat berkesan bagiku. Banyak sekali kejadian yang mendebarkan dan melelahkan (you know what I mean
). Bagi yang baru mengikuti ceritaku, perkenalkan namaku Velly. Aku kelahiran Dae-gu, Korea and this year I'm 23 y.o. My father is absolute korean dan ibuku asli Indonesi (I forgot the birthplace, belakangnya karta karta gitu).
Wajahku 80% Korean dan banyak yang bilang ak mirip ayahku. Tinggi badanku yaitu 165cm yang menurutku cukup oke dengan ukuran tinggi cewe pada umumnya. Berat badan kau ga salah terakhir47kg de dan cup bra yang aku gunakan 34C (idk menurut kalian ini termasuk "besar" atau B aja).
Okay lanjut ke cerita, jadi awalnya saat itu aku sedang pergi ke salah satu mall brsar yang ada di ibukota (btw cerita ini beda dengan yang sebelumnya ya with Jasmine, karena aku memutuskan untuk tidak menceritakan kejadian tersebut). Aku ingat sekali dengan pakaian yang aku kenakan. Balutan kemeja crop tee seperut warna hitam ketat dan celana pendek kain seukuran 1/4 pahaku. I dont know about cewe lain, but aku suka jadi perhatian banyak cowo karena membuatku makin percaya diri? (dont judge me hehe). Dan saat itu hampir semua cowo yang sudah punya pacarpun, selalu melihat ke arahku.
Aku menunggu teman-temanku datang ke sini dan saat itu jam sudah menunjukkan pukul 19.00. "Lama sekali mereka datang, padahal meet up harusnya jam 18.30", gumamku dalam hati.
Ku putuskan untuk masuk ke salah satu cafe kopi kesukaan ku di mall tersebut sambil menunggu teman yang lain datang.
Tentu saja, saat itu semua mata lelaki mencuri-curi pandang ke toketku karena jelas sekali tercetak bentuk toketku di balutan kemeja crop tee ini.
"Caramel Frapuccino 1 ya kak", ucapku ke pelayan.
Setelah 10 menit menunggu, aku mengambil minumanku dan duduk di paling ujung.
"Hey, sendirian aja?", sahut suara cowo dari arah depan.
"Ehh i i iyaa, kenapa ya?", balasku kaget sambil kurapikan posisi duduk ku.
Dia memperkenalkan dirinya dengan nama Timmy dan dia tanpa diminta langsung duduk di sebelahku.
"Lagi ngapain kok sendiri aja disini? sayang lah cewe cantik kaya lu nongkrong sendiri aja haha", ucapnya
"Ga tau nungguin temen-temen ga ada kabar dari tadi", timpalku sambil meminum frapuccino.
Ternyata ngobrol dengan orang asing tak seburuk yang aku pikirkan. 30 menit lamanya aku ngobrol dan tertawa dengan Timmy layaknya seorang pacar, padahal belum pernah aku bertemu dengannya sama sekali (because i'm extrovert maybe?).
"Mana temen lu? uda daritadi ga ada yang nongol juga", balas Timmy.
Kulihat ke arah HPku dan tidak ada notifikasi apapun dari group chat yang aku punya.
"Entah ga ada info apa apa, temenin gue dulu ya Tim ngobrol. Daripada sendiri juga", ucapku sedikit manja.
"Etdah sampe besok juga gue gas terus kalo nemenin lu hahaha", tawanya.
Jam sudah menunjukkan pukul 20.30 dan masih belum ada tanda tanda dari temanku satu pun. Karena bajuku yang terbilang minim dan hawa yang cukup dingin di mall tersebut, aku pun tak kuasa untuk menahan pipis.
"Tim, toilet disini dimana? dingin banget sumpah", kataku menggigil.
"Maju aja, itu ada Z*** belok ke kanan terus turun tangga, ada tandanya ntar, ikutin jalan aja. Sini gue temenin", ucapnya sambil menggandeng tanganku.
Akupun dengan polosnya rela untuk digandeng oleh Timmy yang baru kenal 1.5 jam yang lalu.
"Tunggu bentaran ya, uda diujung nih gue aduhh", ucapku kepadanya.
Lalu aku lari sekencang-kencangnya ke arah toilet tersebut. Anehnya di toilet itu bukan seperti toilet mall pada umumnya. Tidak ada kesan mewah seperti toilet di ibukota, tapi tanpa pikir panjang aku langsung masuk begitu saja.
"Shrrrrr" suara air pipisku memenuhi ruangan toilet tersebut.
"Klekkk", aku mendengar ada suara orang masuk ke toilet tersebut.
Setelah selesai, aku langsung membersihkan memekku dan memakai celana pendek kain itu.
"Cklekkk" saat aku buka pintu toilet, betapa kagetnya aku Timmy sudah ada di depan pintu menungguku.
"Eh Eh Eh mo ngapain lu di toilet cewe?", ucapku
Brukkk, di dorongnya badanku masuk kembali ke toilet dan "Cklekk" pintu toilet langsung dikunci olehnya.
"Timm, uda gila lu yaa", bentakku kepadanya.
"Sumpah uda mupeng gue sama lu Vell, mana tahan gue liat toket punya lu", kata Timmy.
"Tim Tim, gue teriak nih!!", ku coba mendorong badannya.
Apa dayaku, badan Timmy yang jauh lebih besar dan terlihat berotot tentu tak bergeming saat aku mendorongnya.
"Pintu toilet uda gue kunci, gue kasi dilarang masuk. Mo teriakpun juga percuma lu haha", ucap Timmy sambil mendekapku.
Mendengarnya, aku hanya bisa pasrah dengan keadaanku saat ini. Timmy mulai memainkan toketku dengan kasar dan melumat bibirku dalam dalam.
"Mmhhhh Mmmhhh", aku mencoba untuk melawan Timmy dengan sekuat tenaga.
Bersambung..
Update tergantung respond ya †Thank you for support me
Please comment and don't be a silent reader, karena dengan komen kalian, honestly aku jadi horny hehe dan lebih semangat untuk update. And as always, jangan ada PK.. PK pasti autoclose.
TIDAK BOLEH DI SHARE TANPA SEIJIN AKU YA. JIKA ADA YANG SHARE TANPA IJIN, CERITA AKAN AKU CLOSE.
Episode 1 - Strangers
Hari itu adalah hari yang sangat berkesan bagiku. Banyak sekali kejadian yang mendebarkan dan melelahkan (you know what I mean
). Bagi yang baru mengikuti ceritaku, perkenalkan namaku Velly. Aku kelahiran Dae-gu, Korea and this year I'm 23 y.o. My father is absolute korean dan ibuku asli Indonesi (I forgot the birthplace, belakangnya karta karta gitu).Wajahku 80% Korean dan banyak yang bilang ak mirip ayahku. Tinggi badanku yaitu 165cm yang menurutku cukup oke dengan ukuran tinggi cewe pada umumnya. Berat badan kau ga salah terakhir47kg de dan cup bra yang aku gunakan 34C (idk menurut kalian ini termasuk "besar" atau B aja).
Okay lanjut ke cerita, jadi awalnya saat itu aku sedang pergi ke salah satu mall brsar yang ada di ibukota (btw cerita ini beda dengan yang sebelumnya ya with Jasmine, karena aku memutuskan untuk tidak menceritakan kejadian tersebut). Aku ingat sekali dengan pakaian yang aku kenakan. Balutan kemeja crop tee seperut warna hitam ketat dan celana pendek kain seukuran 1/4 pahaku. I dont know about cewe lain, but aku suka jadi perhatian banyak cowo karena membuatku makin percaya diri? (dont judge me hehe). Dan saat itu hampir semua cowo yang sudah punya pacarpun, selalu melihat ke arahku.
Aku menunggu teman-temanku datang ke sini dan saat itu jam sudah menunjukkan pukul 19.00. "Lama sekali mereka datang, padahal meet up harusnya jam 18.30", gumamku dalam hati.
Ku putuskan untuk masuk ke salah satu cafe kopi kesukaan ku di mall tersebut sambil menunggu teman yang lain datang.
Tentu saja, saat itu semua mata lelaki mencuri-curi pandang ke toketku karena jelas sekali tercetak bentuk toketku di balutan kemeja crop tee ini.
"Caramel Frapuccino 1 ya kak", ucapku ke pelayan.
Setelah 10 menit menunggu, aku mengambil minumanku dan duduk di paling ujung.
"Hey, sendirian aja?", sahut suara cowo dari arah depan.
"Ehh i i iyaa, kenapa ya?", balasku kaget sambil kurapikan posisi duduk ku.
Dia memperkenalkan dirinya dengan nama Timmy dan dia tanpa diminta langsung duduk di sebelahku.
"Lagi ngapain kok sendiri aja disini? sayang lah cewe cantik kaya lu nongkrong sendiri aja haha", ucapnya
"Ga tau nungguin temen-temen ga ada kabar dari tadi", timpalku sambil meminum frapuccino.
Ternyata ngobrol dengan orang asing tak seburuk yang aku pikirkan. 30 menit lamanya aku ngobrol dan tertawa dengan Timmy layaknya seorang pacar, padahal belum pernah aku bertemu dengannya sama sekali (because i'm extrovert maybe?).
"Mana temen lu? uda daritadi ga ada yang nongol juga", balas Timmy.
Kulihat ke arah HPku dan tidak ada notifikasi apapun dari group chat yang aku punya.
"Entah ga ada info apa apa, temenin gue dulu ya Tim ngobrol. Daripada sendiri juga", ucapku sedikit manja.
"Etdah sampe besok juga gue gas terus kalo nemenin lu hahaha", tawanya.
Jam sudah menunjukkan pukul 20.30 dan masih belum ada tanda tanda dari temanku satu pun. Karena bajuku yang terbilang minim dan hawa yang cukup dingin di mall tersebut, aku pun tak kuasa untuk menahan pipis.
"Tim, toilet disini dimana? dingin banget sumpah", kataku menggigil.
"Maju aja, itu ada Z*** belok ke kanan terus turun tangga, ada tandanya ntar, ikutin jalan aja. Sini gue temenin", ucapnya sambil menggandeng tanganku.
Akupun dengan polosnya rela untuk digandeng oleh Timmy yang baru kenal 1.5 jam yang lalu.
"Tunggu bentaran ya, uda diujung nih gue aduhh", ucapku kepadanya.
Lalu aku lari sekencang-kencangnya ke arah toilet tersebut. Anehnya di toilet itu bukan seperti toilet mall pada umumnya. Tidak ada kesan mewah seperti toilet di ibukota, tapi tanpa pikir panjang aku langsung masuk begitu saja.
"Shrrrrr" suara air pipisku memenuhi ruangan toilet tersebut.
"Klekkk", aku mendengar ada suara orang masuk ke toilet tersebut.
Setelah selesai, aku langsung membersihkan memekku dan memakai celana pendek kain itu.
"Cklekkk" saat aku buka pintu toilet, betapa kagetnya aku Timmy sudah ada di depan pintu menungguku.
"Eh Eh Eh mo ngapain lu di toilet cewe?", ucapku
Brukkk, di dorongnya badanku masuk kembali ke toilet dan "Cklekk" pintu toilet langsung dikunci olehnya.
"Timm, uda gila lu yaa", bentakku kepadanya.
"Sumpah uda mupeng gue sama lu Vell, mana tahan gue liat toket punya lu", kata Timmy.
"Tim Tim, gue teriak nih!!", ku coba mendorong badannya.
Apa dayaku, badan Timmy yang jauh lebih besar dan terlihat berotot tentu tak bergeming saat aku mendorongnya.
"Pintu toilet uda gue kunci, gue kasi dilarang masuk. Mo teriakpun juga percuma lu haha", ucap Timmy sambil mendekapku.
Mendengarnya, aku hanya bisa pasrah dengan keadaanku saat ini. Timmy mulai memainkan toketku dengan kasar dan melumat bibirku dalam dalam.
"Mmhhhh Mmmhhh", aku mencoba untuk melawan Timmy dengan sekuat tenaga.
Bersambung..
Update tergantung respond ya †Thank you for support me
Terakhir diubah:
dulu @
kentang asli...pinter banget motongnya
