Hernandez13
Pendekar Semprot
- Daftar
- 7 Feb 2022
- Post
- 1.538
- Like diterima
- 1.782
Next dengan erna mang
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG - TAMAT KISAH CINTA : CINTA PERTAMA (21+)
- Thread starter Martincorp69
- Start date
Hernandez13
Pendekar Semprot
- Daftar
- 7 Feb 2022
- Post
- 1.538
- Like diterima
- 1.782
Setuju pisan mang
naenadalem
Kakak Semprot
- Daftar
- 27 Dec 2017
- Post
- 166
- Like diterima
- 173
Yuuu update
Romano1404
Semprot Kecil
- Daftar
- 17 Oct 2022
- Post
- 80
- Like diterima
- 157
Karya agan bagus. Enak banget plot / alur ceritanya. Juga agan bisa eksplorasi beberapa kepribadian charakter dikemas menjadi drama dan adegan yang menarik / ngewe.
Penulisan rapi, enak dibaca, bahasanya enak, plot asyik. Terimakasih agan sudah membuat cerita Bang Dodo.
Saya mah cuman silent rider doang yang suka eksplorasi cerita2 disini. Kalau saya disuruh bikin cerita bersambung mungkin bisa namun sekarang masih kaga ada waktu saya.
Lanjutkan berkarya agan ?!
Penulisan rapi, enak dibaca, bahasanya enak, plot asyik. Terimakasih agan sudah membuat cerita Bang Dodo.
Saya mah cuman silent rider doang yang suka eksplorasi cerita2 disini. Kalau saya disuruh bikin cerita bersambung mungkin bisa namun sekarang masih kaga ada waktu saya.
Lanjutkan berkarya agan ?!
Kindunguap
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 26 Aug 2019
- Post
- 2.321
- Like diterima
- 5.775
Lanjutkan
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.042
- Like diterima
- 16.950
Nah ini komentar yang ane suka, Panjang dan berisi kayak monster shukaku wkwkwkwk
Ane berusaha sebaik mungkin Om bikin cerita dimarih biar enak dibaca dan rapi, soalnya sebelumnya ane baca baca cerita lain di sini ternyata banyak yang bikin pusing, baik kepala atas maupun kepala yg bawah wkwkwkwk
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.042
- Like diterima
- 16.950
Karaoke di Rumah
Acara makan malam berlangsung ceria, kita saling bercanda satu sama lain. Lagi lagi ane dibikin ngakak sama omongan Livi yang nyablak nya minta ampun. Dia ini ngomongnya kok gak bisa halus gitu. Apa sama Koh Asen dan Cici Elin gak pernah diajarin bahasa halus? Dia mah sama orang tua sendiri ngomongnya nyablak juga kayak ke temen.
Semenjak kejadian di kamar mandi, ane jadi sering curi curi pandang sama Nia. Dia itu manis sih, tapi ya bukan selera ane Gan/Sis. Ane tuh sukanya sama cewek cantik kayak Mitha, Livi dan Erna. Tapi Nia diluar dugaan bisa menggoda juga. Dia pake baju jumpsuit yang ketat. Dadanya menonjol banget dan ane liat kedua putingnya mengeras hingga tercetak jelas di balik bajunya.
Malem itu gak cuma Nia yang bajunya seksi, tapi Erna dan Livi juga sama. Erna yang pake kaos ane tampak terlihat seksi. Pahanya sering terlihat dan toketnya tercetak sempurna di balik kaos. Sama kayak Nia, ane bisa liat tonjolan pentil Erna dengan jelas. Begitu pula penampilan Livi yang sangat menggoda monster shukaku dengan baju kemeja yang dikancing sebagian, sehingga ane bisa liat belahan dadanya dengan bebas.
Ane udah liat tiga cewek bugil di hadapan ane dan salah satunya sampe berujung ngeseks. Aduh! Makin kesini kelakuan ane makin blangsak! Fix ini mah ane pengen keluar aja dari Rohis di sekolah. Ane gak mau jadi orang munafik lagi. Ane gak mau merusak nama organisasi dan agama yang ane yakini.
Melihat ane melamun, Lita kembali melancarkan aksi jahilnya. Ia meremas monster shukaku piaraan ane. Kebetulan ane dan Lita duduk sebelahan.
"Lita ih!! Linu tau!"
"Abisnya kamu melamun wae, hihi"
"Aku lagi mikir Lit"
"Mikir apa atuh?"
"Setelah makan, kita terus ngapain ya?"
"Hmmmm... nonton film?"
"Ah, aku gak punya cd film, ada juga cd lagu lagu karaoke koleksi Bapakku"
"Yaudah kalo gitu, kita karaokean aja!"
"Boleh juga, oke lah"
Ane kemudian ngumumin rencana setelah makan malam yaitu karaokean. Hal ini disambut baik sama anak-anak. Mereka antusias dengan ide itu, apalagi mereka pada jago nyanyi.
Ane menyiapkan ruang tengah untuk jadi arena karaoke. Meja yang ada di depan tv ane singkirkan, lalu ane gelar kasur palembang sebagai tempat duduk. Anak anak cewek pada bawa makanan yang ada di ruang makan.
Livi ngotak atik VCD player untuk nyiapin karaoke. Tak lama sesi hiburan bernyanyi riang pun dimulai dengan nyanyian merdu suara Livi yang indah. Dia emang berbakat banget sebagai penyanyi. Suasana rumah pun jadi seru pas Lita kebagian giliran nyanyi karena ane ikutan beraksi. Ane ikut berduet sama dia pake lagu Broery Pesulima yang romantis. Kita dicengcengin lagi sama anak anak.
Kalo Livi dan Lita suka nyanyi lagu pop dan jazz, nah si Nia sama Erna suka nyanyi lagu dangdut koplo. Otomatis musik pun jadi kenceng banget pas giliran mereka nyanyi, ditambah goyangannya yang super yahud membuat jantung dan monster shukaku piaraan ane bergjolak.
Semua orang kecuali Ririn ikut joget. Suasana menggila ketika Nia mempraktekan goyang ngebor ala Inul dan goyang patah patah ala Anisa Bahar. Sambil joget, kita sesekali meminum amer langsung dari botol. Kita bergantian minumnya.
Lampu ruangan sengaja di matiin biar suasana karaoke makin Asyik. Ane juga nyalain kipas angin biar suhu ruangan dingin, secara di rumah ane gak ada AC. Untungnya rumah ane dikelilingi sama halaman yang luas, jadi walaupun nyetel musik kenceng, gak bakalan kedengeran sama tetangga.
Ane kelelahan setelah joget joget bareng Nia. Ane ngedeprok di kasur di sebelah Erna yang tengah menghisap rokok. Ane langsung mencabut rokok yang dihisap Erna dari bibirnya langsung, lalu ane hisap rokok itu. Erna pun kesal.
"Iih elu geblek!! Ngapain bawa bawa rokok gue!" bentak Erna.
"Gue pengen ngudud Na" jawab ane sambil menghisap rokok.
"Itu di meja masih banyak anjir!! Elu ambil lah sebatang! Nyalain yang baru"
"Males ah, gue pengen rokok bekas elu"
"Jijik anjir!!"
Ane kemudian ngembaliin rokok milik Erna. Anehnya, Erna gak ngebuang rokok yang ane balikin, tapi dia malah menghisapnya. Abis itu dia balikin lagi ke ane. Akhirnya kita pun saling hisap rokok itu secara bergantian.
"Do!"
"Iya Na?"
"Enggak ah, gak jadi ngomong"
"Ih dasar!!"
"Gue mendadak lupa Do"
"Kebanyakan trauma lu!"
"Yaelah elu tega amat!!"
"Daripada trauma, mending goyang lagi gih di depan!"
"Malu ah"
"Di sini kan semuanya cewek, gak usah malu atuh!"
"Tapi satu predator di sini!"
"Anjir predator! Gue mah jinak kali Na"
"Hahaha... jinak jinak merpati lu anjing!"
Ane ngambil botol amer di atas meja, lalu ane menenggak cukup banyak. Abis itu ame kasih botol itu kepada Erna. Dia pun ikut menenggak amer dalam jumlah besar. Kita kembali senderan punggung ke sofa belakang. Suasana karaoke makin riuh dengan penampilan Livi yang mencoba menyanyi dangdut. Dia ternyata bisa juga nyanyi lagu rakyat Indonesia itu, bahkan Lita dan Nia ikut bernyanyi bersama di depan sambil goyang.
Ane sangat menikmati pemandangan itu, ane liat raut wajah kegembiraan tersirat di raut wajah mereka, terutama Lita. Pas ane noleh ke arah Erna, dia juga lagi ketawa sambil bersenandung ngikutin irama. Wajahnya cantik banget pas lagi gitu Gan/Sis, ame serasa liat bidadari lagi bernyanyi. Ane lagi lagi pengen iseng sama dia. Ane pegang tangan kanannya, sontak Erna langsung menoleh ke arah ane. Ane pura pura liat ke depan sambil ikutan nyanyi. Ternyata Erna tak bereaksi apa apa Gan/Sis, dia diem aja dan tak melepas genggaman tangan ane. Terus ane nyoba lepasin tangan dia, tapi tiba tiba dia megangin tangan ane. Malah dia menempatkan jari jarinya di antara jari tangan ane.
Ane sempet menoleh menatap wajahnya, tampak Erna masih senyum sambil ikutan nyanyi. Entah dia pura pura nyanyi atau emang beneran? Yang jelas ane seneng juga bisa pegangan tangan sama cewek paling cantik diantara temen temen.
Makin malem, suasana makin gila Gan/Sis, anak anak udah pada mabok kecuali Livi. Dia emang udah kebal sama arak. Erna, Nia dan Lita semakin menggila joget di depan. Malahan mereka naik ke atas meja untuk bergoyang erotis. Ketiga cewek joget dengan baju seksi yang mereka pake. Lita pake celana gym dan tanktopnya yang super ketat, Nia dengan baju jumpsuit tanpa pakaian dalam, sehingga pentil susu dan belahan mekinya tercetak sangat jelas. Terakhir, Erna yang memakai kaos oblong milik ane tampak lebih yahud lagi karena dia gak pake celana dalam, jadi pas dia joget, pantat dan mekinya yang seksi terlihat jelas. Anjir, monster shukaku piaraan ane sedikit meludah membasahi celana dalam ane.
Mungkin Erna gak sadar bagian auratnya terekspos dengan bebas, mungkin dia lagi mabok, tapi anak yang lainnya pun kayaknya gak sadar pula. Livi dan Ririn yang duduk di sebelah ane, tampak cuek cuek aja. Apa cuman ane aja yang sadar yah?
Jam 1 dinihari, akhirnya mereka semua tepar. Kadar alkohol dalam darah mereka sudah melewati batas dan ditambah rasa lelah setelah berkaraoke ria, membuat mereka tidur pulas tanpa peduli lagi posisi dan keadaan tubuh mereka. Lita dan Nia tidur bertumpukan, mereka tampaknya udah lelah parah. Baju mereka dibasahi oleh peluh. Sementara Livi tidur sebelahan sama Ririn di atas sofa. Mereka tampak kelelahan juga, bahkan kemeja Livi gak dikancing sehingga tubuh indahnya yang cuman pake daleman terlihat jelas. Dan yang paling parah diantara mereka adalah Erna. Dia tepar di atas meja dengan keadaan nyaris telanjang. Kaos yang dia pake menyingkap sampe dada sehingga toket indah dan mekinya terlihat sempurna. Saking kacaunya, Erna masih memegangi mikrofon.
Hadeuh, pantes aja mereka dulu diperkosa sama iblis-iblis itu, wong mereka keadaannya kayak gini kalo udah pada mabok. Untungnya ane masih bisa mengendalikan kekuatan besar monster shukaku piaraan ane Gan/Sis, jadi ane gak perkosa mereka walaupun kesempatan sangat terbuka lebar. Sebaliknya, ane pengen menutupi aurat mereka agar gak terekspos begitu aja. Ane ngambil beberapa selimut dari kamar emak dan lemari. Ane selimutin mereka satu persatu biar gak kedinginan dan digigit naga. Khusus untuk Erna, ane bopong tubuhnya dari atas meja ke sofa. Ane baringkan tubuhnya di sana, lalu ane turunin lagi kaosnya yang menyingkap ke atas sampe nutupin dada, perut hingga selangkangannya. Terakhir, ane selimutin dia.
Kantuk terus menyerang, ane pun masuk ke kamar emak. Ane memilih tidur di sana biar luas dan nyaman. Ane tinggalin anak anak tidur di ruang tengah. Ranjang di kamar emak gede banget, jadi ane bisa tidur nyaman. Ane langsung berbaring di tengah tengah kasur, lalu tak lama kemudian ane tidur.
Hari ini emang luar biasa banget, mulai dari berantem sampe ngeseks. Ane untuk pertama kalinya liat Erna telanjang. Tubuhnya sempurna banget lah, udah kayak bidadari. Selain itu ane juga secara tak terduga malah ngeseks sama Nia. Cewek itu lumayan agresif dan gak tau malu juga, masa dia eek di depan sih? Meskipun begitu, Nia hebat banget dalam bercinta. Apalagi ukuran toketnya yang brutal membuat ane tergila gila.
Ane mulai masuk ke tahap mimpi Gan/Sis, seiring makin pulas nya tidur. Dalam mimpi itu ceritanya ane lagi tidur, terus tiba tiba ada seseorang yang masuk mengendap endap. Ane menoleh ke arah pintu, ternyata dia adalah Erna. Ane terkejut sama penampilan dia yang polos tanpa pakaian. Tanpa banyak basa basi, Erna mendekati ane, dia langsung nyosor bibir ane.
Cumbuannya begitu nikmat, mulut kita saling berpagutan, lidah kita menari nari indah. Ane memeluk tubuhnya, lalu perlahan grepein punggung sampe pantat bahenolnya. Abis itu tangan ane menjelajah ke arah dada. Ane remes remes toket Erna yang bulat sempurna dan kencang. Erna pun mengejang ketika ane menghisap pentil susunya.
Abis itu dia merayap ke bagian bawah tubuh ane. Erna melorotin celana kolor ane secara perlahan, abis itu dia bari cangcut ane sampe monster shukaku piaraan ane terlepas. Dia pun langsung melahap monster shukaku yang udah berdiri tegak.
"Aaaaarrrghhh anjir, hisapan elu enak banget Na!" ungkap ane.
"Na? Maksud lu Erna? Gue Livi"
Seketika mata ane langsung terbuka dan langsung melihat sosok yang ada di bawah ane. Ternyata bener, dia adalah Livi bukan Erna. Anjir!! Ternyata adegan yang barusan bukanlah mimpi, tapi beneran terjadi. Cuman ceweknya bukan Erna melainkan Livi. Dia udah dalam keadaan bugil Gan/Sis.
"Anjir... kenapa elu kesini Liv?"
"Gue sange berat Do... pengen ngewe"
"Anjir jangan sekarang atuh!! Nanti ada Lita"
"Lita lagi molor!"
Livi melanjutkan sepongan mautnya terhadap monster shukaku piaraan ane. Ane pun dibikin merem melek sama hisapan kuat mulut Livi yang sange.
"Aaahh... anjing... aaah... gua kira lu Erna... aaah... ahh... ahh"
"Lu ngarep yah sama si Erna? sluurrp!! Slurrrp!!"
"Aah... iya euy... ahh.. ahh"
Livi menyudahi aksi sepongan mautnya, dia merayap lagi ke atas tubuh ane. Livi nyosor bibir ane lagi dan cumbuan nikmat. Abis itu dia duduk di atas selangkangan ane, menjepit monster shukaku yang udah tegang.
"Gue tau elu sange tadi pas liat si Erna telanjang, jadi gue berasa salah sama elu... sebagai tanggung jawab, gue siap disalurin kesangean elu" ungkap Livi.
Cewek oriental itu langsung mengangkat pantatnya dikit untuk memposisikan mekinya supaya pas dengan monster shukaku, lalu perlahan monster shukaku pun masuk ke dalam lubang meki.
"Aaaah... hmmph.. ahh... ahh" desah Livi sambil goyangin pinggulnya.
Ane mulai beraksi dengan meremas remas toket Livi yang bergerak naik turun. Makin lama Livi makin kenceng bergoyan. Sesekali ia menurunkan tubuhnya untuk cumbuan sama ane. Sebenernya sih, rasa sange ane gara gara liat Erna telanjang tadi, udah tersalurkan sama Nia. Ane gak nyangka juga Nia masuk ke dalam kamar mandi dan ujung ujungnya ngajakin ngeseks.
Pas lagi asyik-asyiknya ngeseks, tiba tiba kita denger suara ketukan pintu kamar. Seketika aksi genjotan Livi pun terhenti.
"SIAPA?" teriak ane.
"Ini gue... Erna"
"Anjir!"
"Gue masuk yah"
Kita langsung panik, Livi langsung beranjak dari atas tubuh ane, lalu dia ngumpet di kolong tempat tidur. Ane pun buru buru pake celana kolor kembali sebelum Erna membuka pintu. Ane langsung berbaring lagi di kasur dan menutup diri pake selimut untuk menutupi monster shukaku yang tegang parah.
Pintu terbuka perlahan, Erna nongolin kepalanya ke dalem. Untungnya posisi ane udah normal kembali dan Livi aman di kolong ranjang. Perlahan Erna pun masuk ke kamar. Dia menutup kembali pintu dengan pelan. Tanpa basa baso, Erna langsung berbaring di sebelah ane.
"Do gue gak bisa tidur, boleh tidur sama elu di sini?" pinta Erna.
"Bahaya atuh Na, entar kalo Lita liat gimana? Atau anak yang lain liat gimana?" tolak ane.
"Aman kok Do, Lita sama yang lainnya udah molor semua, mereka mabok berat"
"Yaudah atuh, lu mau ngapain? Ngewe sama gue
"Enak aja lu anjing!! Ogah ah! Gue pengen ngobrol aja"
"Hadeuh, ngantuk atuh kalo ngobrol doang mah"
"Yaudah atuh, gue kasih obat anti ngantuk"
Erna mendekatkan mukanya ke muka ane, lalu dia nyosorin bibir ane dengan ciuman terindahnya. Ane terhenyak dan gak nyangka akan ciuman sama Erna.
"Gimana? Udah gak ngantuk?"
"Masih dikit"
Erna kembali nyosorin bibir ane lagi, kali ini cumbuan kita makin dalem dan lama. Kita berukar air ludah dan lidah lita menari nari cukup lama.
"Bibir lu manis banget Na"
"Gombal anjing!"
"Sumpah ******!!"
"Ah elu mah kayak casanova wae"
"Hehe... enggak atuh, canda"
"Huh dasar!!" Erna jitakin pala ane.
"si anjir, malah jitakin pala gue"
"Abisnya elu ngeselin"
"Hahahaha"
"Gue pengen terima kasih sama elu Do atas semua ini"
"Sama sama Na, gue juga terima kasih karena elu dan temen temen kita yang lain pada ngumpul dimarih"
"Bukan hal itu gue terima kasih Do"
"Apaan atuh?"
"Gue terima kasih karena elu gak perkosa kita pas tadi udah tidur, sebaliknya... elu malah nyelimutin kita dan elu mindahin gue ke sofa dan nyelimutin gue... coba kalo di sama tadi ada Hapid, Dedi dan Iman, udah abis kota diperkosa mereka"
"Gue beda lah sama bedebah bedebah itu, walaupun gue sangean, tapi gue bukan pemerkosa, gue ngewe atas dasar suka sama suka dan gak ada paksaan"
"Iya Do, gue setuju sama elu"
"Udah, cuman itu yang mau lu omongin?"
"Enggak atuh Do, masih panjang tauuuuuuk!!"
"Aduh gue ngantuk euy"
Erna pun nyosorin bibir ane lagi, kali ini dia menambah porsi dengan meremas remas monster shukaku piaraan ane. Dia kaget karena monster itu dalam keadaan berdiri tegak.
"Njir elu ngaceng Do?"
"Iya Na, abisnya elu cipok terus gue dari tadi, jadi bangun deh"
"Hahhaa dasar... yaudah sekarang gak boleh ngantuk lagi"
"Elu teh mau cerita apa atuh?"
"Ya soal perjalanan hidup gue lah, emang lu gak penasaran?"
"Ya penasaran sih, kalo gak salah pas udah kejdaian itu, kok gue liat elu sama Hapid akrab terus... kayak gak ada apa apa gitu, si Dedi juga sama... kita malah sering ngumpul bareng sampe menjelan UN, itu gimana sih elu bisa melalui itu semua"
"Sebenernya semua itu penuh kepura-puraan Do... gue dan Lita adalah korban paling parah dari perkosaan ini, jadi wajar aja kalo kita sama sama trauma ngewe"
"Wah... emang ada cerita lain lagi Na?"
"Masih panjang Do, jadi seudah kejadian nahas itu, gue dan Lita harus menanggung beban berat... lu tau, selama mereka perkosa Lita, mereka memoto dia dalam keadaan sange... di rumah Lita kan ada kodak, si Dedi pake kodak itu buat fotoin Lita yang lagi diewe, gak cuma Lita sih, tapi gue juga sama... si Hapid mencetak foto-foto itu buat jadi senjata ancaman, biar kita gak lapor siapa siapa"
"Anjing jahat banget mereka!"
"Seminggu setelah kejadian, si Hapid dan si Dedi manggil gue dan Lita sepulang sekolah, mereka liatin foto-foto itu Do, mereka ngancam kita mau nyebarin foto-foto itu kalo kita lapor dan gak mau jadi budak seks mereka"
"Astagfirulloh!!! Jadi kalian budak seks si Hapid dan Dedi?"
"Iya Do, hampir tiap hari gue dan Lita diewe mereka di rumah si Dedi"
"Kok gue gak tau sih?"
"Ya kan namanya juga rahasia Do, gimana sih"
"Kok elu gak bilang sih?"
"Gue takut Do, muka gue disimpen dimana kalo si Hapid nyebarin foto itu... mungkin pikir Lita juga gitu"
Ane bener bener emosi jiwa tingkat tinggi denger cerita Erna. Ternyata selama ini dia dan Lita dijadiin budak seks sama kedua bangsat itu. Ane makin semangat pengen bunuh si Hapid dan ane sangat sangat bersyukur kepada Tuhan atas kematian si Dedi. Ane pengen ngencingin makamnya dan naburin tai.
"Kalian diapain aja sama mereka?"
"Ya banyak lah, kita dewe gak berhenri berhenti, mereka orang gila Do, gak ada capek capeknya ngewein kita... mana pada crot di dalem terus lagi, tapi untungnya selama itu gue dan Lita gak hamil, bahkan pas kita lagi mens, kita tetep diewe Do... pantat kita jebol ditusuk sama kontol mereka"
"Gobloooook!!! Gue jadi makin emosi denger cerita lu Na"
"Sabar Do!! Sabaaar! Sekrang udah baik baik kok gue sama Lita"
"Baik gimana Na? Elu dan Lita trauma berat"
"Tapi sekarang gue udah bukan budak seksnya lagi Do, gue udah bebas"
"Berapa lama sih kalian jadi budak seks si Hapid dan si Dedi tolol itu?"
"Sampe menjelan UN aja Do"
"Anjir!! berarti tiga bulan Na?"
"Iya Do, sedih pisan Do... rasanya gue pengen mati aja waktu itu, gue udah gak kuat... tapi saking seringnya kita diewe, membuat kita jadi trauma"
"Pantes Lita itu sering mancing mancing gue, terus sangean, tapi giliran diajak ngewe, dia malah mewek, ternyata dia trauma berat... gue merasa gagal jadi pacar dia Na... selama ini gue janji jagain dia semenjak ibunya meninggal, tapi yang terjadi malah dia jadi budak seks si gobl*k Hapid dan Dedi"
"Lu jangan salahin diri lu Do, elu gak tau apa apa... itu salah kita yang gak berani bilang"
"Terus merek berhenti ngewe kalian kenapa?"
"Hmmmm... merek udah ngerasa bosen Do, jadi udahan gitu aja"
"Anjir! semudah itu merek berhenti? Koplok pisan anjing!!!"
"si Hapid ngasihin foto-foto itu pada akhirnya ke gue... dia gebakar foto foto itu beserta negatifnya di hadapan gue dan Lita... sejak hari itu kita berdamai"
"Damai dari Hongkong!!! gak ada kata damai buat mereka Na, gue mau bikin perhitungan sama si Hapid!!"
"Jangan Do, kejadian itu kan udah lama, gue ama Lita udah baik baik aja kok"
"Ya tapi tetep aja trauma kalian ada, elu gak mau hubungan sama cowok... Lita jadi sangean tapi gak mau ngewe"
"Yaaah gue berusaha laha buat ngobatin trauma itu Do... mungkin cuman elu yang bisa ngobatin trauma gue"
"Lah kenapa gue? Banyak kali cowok-cowok selain gue yang lebih baik?"
"Ya banyak cowok yang lebih baik dari elu, lebih tampan, lebih tajir, lebih sholeh... tapi gue gak bisa naro kepercayaan sama mereka... kalo sama elu, gue percaya banget karena kita udah kenal lama, terus pas tadi gue ketiduran, elu sama sekali gan macem-macem sama gue... padahal gue yakin otak mesum lu pangen grepein tubuh gue kan"
"Jadi elu percaya sama gue?"
"Yap... gue percaya sejuta persen sama elu"
"Hmmmm... okeh... terus gue mesti ngapain elu?"
"Jadilah temen, sahabat bahkan sodara buat gue!!"
"Gak jadi pacar nih?"
"Ogah ah jadi pacar elu mah, nanti sakit ati gue... elu kan hobi ngewe sama cewek lain"
"Hahahaha... jangan pake perasaan atuh"
"Ya makanya gue gak mau pake perasaa sama elu beia kalo elu ngewe sama cewek lain, gue gak sakit hati"
Ane ngelusin pipi Erna yang memerah. Dia sambil nangis pas cerita tadi, tapi sekarang tangis itu udah hilang dan diganti sama senyum optimis. Ane seneng udah dapet kepercayaan sama Erna, cewek yang paling cakep yang pernah ane kenal. Memang dia gak sesempurna Mitha, tapi Erna punya kesempurnaan tersendiri di hati ane.
"Na... "
"Dodo..."
"Kenapa jantung gue berdebar sekarang?"
"Ya normal itu mah Do, kalo gak berdebar berarti elu mati"
"Bukan itu maksud gue!! Tapi... elu cakep banget sih Na... elu kayak bidadari... jantung gue jadi deg degan parah"
"Hahahah... gombal lagi anjing!!"
"Bukan gombal ini mah Na, tapi fakta"
"Lu tau perasaan gue sekarang kayak gimana?"
"Gak tau"
"Gue merasa nyaman deket sama elu Do"
"Ah so sweet"
Kita ciuman lagi sambil pelukan. Erna lebih agresif dari sebalumnya, dia menindih tubuh ane. Ane pun mulai ngegerpein tubuh indahnya dan mengarah ke pantat. Ane remes remes pantat seksi dia yang udah kebuka.
"Do..."
"Iya Na?"
"Gua... gua... Cin..."
Tiba tiba terdengar lagi suara ketukan pintu. Sontak ane dan Erna kaget bukan kepalang. Sayup-sayup terdengar suara LIta di balik pintu.
"Siapa?" teriak ane.
"Ini aku Do, pacarmu" jawab Lita dari balik pintu.
"Oke bentar"
Kita langsung terperanjat dan beranjak dari kasur. Ane dan Erna sama sama panik, ane nyuruh Erna buat ngumpet di bawah ranjang. Erna nurutin perintah ane, akan tetapi pas dia masuk ke kolong ranjang, kegaduhan pun tercipta. Erna mendapati Livi yang tengah berbaring di kolong dengan tanpa busana.
"Anjiiiing!!! Kenapa ada si Livi?" teriak Erna yang kaget.
"Kenapa elu masuk kolong Na?" balas Livi yang juga kaget.
"Ihh gue disuruh Dodo! Kenapa elu ada di sini gobl*k! Pake bugil segala"
"Gue lagi ngewe sama Dodo tau!! Elu tuh yang gangguin aja"
"Apa lu bilang? Anjing lu yah!!! Elu pengkhianat"
"Elu yang kegatelan gobl*k!! Katanya trauma, tapi malem-malem masuk ke kamar Dodo"
Yaelah, kedua bidadari kesayangan ane malah berantem di kolong ranjang. Harusnya mereka itu beradamai sentosa. Suara mereka cukup berisik, hingga akhirnya ane mengambil tindakan dengan menendang nendang ranjang.
"DIEM LU TIKUS-TIKUS!! GUE RACUN LU KALO PADA BERANTEM DI KOLONG!!"
Seketika Livi dan Erna pun terdiam setelah ane tendang ranjang. Ane lalu melangkah mendekati pintu. Pas ane buka, ternyata Lita udah berdiri dengan baju tidur seksinya.
"Hai Lit? Kok gak tidur?"
"Aku gak bisa tidur Do, boleh aku tidur sama kamu?"
"Boleh... ayo masuk"
"Asyik"
Ane dan Lita berjalan mendekati ranjang. Ane suruh dia untuk segera naik ke atas kasur dan berbaring. Kita pun pelukan di atas kasur dengan mesra. Ane dan Lita ciuman terus menerus.
"Eh Do, tadi aku denger ada keributan di kamar ini?"
"Iya nih, ada dua tikus betina lagi berantem di kolong ranjang"
"IIIIIIIIHHHH!!! AKU TAKUT DO!!" Lita langsung terperanjat dan memeluk erat ane.
"Gak apa apa kok, udah aku diemin mereka... hehehe"
"Iiih kamu mah bercanda aja"
"Hahahahaha"
...
Next Chapter : Seharian Bersama Dua Bidadari
Acara makan malam berlangsung ceria, kita saling bercanda satu sama lain. Lagi lagi ane dibikin ngakak sama omongan Livi yang nyablak nya minta ampun. Dia ini ngomongnya kok gak bisa halus gitu. Apa sama Koh Asen dan Cici Elin gak pernah diajarin bahasa halus? Dia mah sama orang tua sendiri ngomongnya nyablak juga kayak ke temen.
Semenjak kejadian di kamar mandi, ane jadi sering curi curi pandang sama Nia. Dia itu manis sih, tapi ya bukan selera ane Gan/Sis. Ane tuh sukanya sama cewek cantik kayak Mitha, Livi dan Erna. Tapi Nia diluar dugaan bisa menggoda juga. Dia pake baju jumpsuit yang ketat. Dadanya menonjol banget dan ane liat kedua putingnya mengeras hingga tercetak jelas di balik bajunya.
Malem itu gak cuma Nia yang bajunya seksi, tapi Erna dan Livi juga sama. Erna yang pake kaos ane tampak terlihat seksi. Pahanya sering terlihat dan toketnya tercetak sempurna di balik kaos. Sama kayak Nia, ane bisa liat tonjolan pentil Erna dengan jelas. Begitu pula penampilan Livi yang sangat menggoda monster shukaku dengan baju kemeja yang dikancing sebagian, sehingga ane bisa liat belahan dadanya dengan bebas.
Ane udah liat tiga cewek bugil di hadapan ane dan salah satunya sampe berujung ngeseks. Aduh! Makin kesini kelakuan ane makin blangsak! Fix ini mah ane pengen keluar aja dari Rohis di sekolah. Ane gak mau jadi orang munafik lagi. Ane gak mau merusak nama organisasi dan agama yang ane yakini.
Melihat ane melamun, Lita kembali melancarkan aksi jahilnya. Ia meremas monster shukaku piaraan ane. Kebetulan ane dan Lita duduk sebelahan.
"Lita ih!! Linu tau!"
"Abisnya kamu melamun wae, hihi"
"Aku lagi mikir Lit"
"Mikir apa atuh?"
"Setelah makan, kita terus ngapain ya?"
"Hmmmm... nonton film?"
"Ah, aku gak punya cd film, ada juga cd lagu lagu karaoke koleksi Bapakku"
"Yaudah kalo gitu, kita karaokean aja!"
"Boleh juga, oke lah"
Ane kemudian ngumumin rencana setelah makan malam yaitu karaokean. Hal ini disambut baik sama anak-anak. Mereka antusias dengan ide itu, apalagi mereka pada jago nyanyi.
Ane menyiapkan ruang tengah untuk jadi arena karaoke. Meja yang ada di depan tv ane singkirkan, lalu ane gelar kasur palembang sebagai tempat duduk. Anak anak cewek pada bawa makanan yang ada di ruang makan.
Livi ngotak atik VCD player untuk nyiapin karaoke. Tak lama sesi hiburan bernyanyi riang pun dimulai dengan nyanyian merdu suara Livi yang indah. Dia emang berbakat banget sebagai penyanyi. Suasana rumah pun jadi seru pas Lita kebagian giliran nyanyi karena ane ikutan beraksi. Ane ikut berduet sama dia pake lagu Broery Pesulima yang romantis. Kita dicengcengin lagi sama anak anak.
Kalo Livi dan Lita suka nyanyi lagu pop dan jazz, nah si Nia sama Erna suka nyanyi lagu dangdut koplo. Otomatis musik pun jadi kenceng banget pas giliran mereka nyanyi, ditambah goyangannya yang super yahud membuat jantung dan monster shukaku piaraan ane bergjolak.
Semua orang kecuali Ririn ikut joget. Suasana menggila ketika Nia mempraktekan goyang ngebor ala Inul dan goyang patah patah ala Anisa Bahar. Sambil joget, kita sesekali meminum amer langsung dari botol. Kita bergantian minumnya.
Lampu ruangan sengaja di matiin biar suasana karaoke makin Asyik. Ane juga nyalain kipas angin biar suhu ruangan dingin, secara di rumah ane gak ada AC. Untungnya rumah ane dikelilingi sama halaman yang luas, jadi walaupun nyetel musik kenceng, gak bakalan kedengeran sama tetangga.
Ane kelelahan setelah joget joget bareng Nia. Ane ngedeprok di kasur di sebelah Erna yang tengah menghisap rokok. Ane langsung mencabut rokok yang dihisap Erna dari bibirnya langsung, lalu ane hisap rokok itu. Erna pun kesal.
"Iih elu geblek!! Ngapain bawa bawa rokok gue!" bentak Erna.
"Gue pengen ngudud Na" jawab ane sambil menghisap rokok.
"Itu di meja masih banyak anjir!! Elu ambil lah sebatang! Nyalain yang baru"
"Males ah, gue pengen rokok bekas elu"
"Jijik anjir!!"
Ane kemudian ngembaliin rokok milik Erna. Anehnya, Erna gak ngebuang rokok yang ane balikin, tapi dia malah menghisapnya. Abis itu dia balikin lagi ke ane. Akhirnya kita pun saling hisap rokok itu secara bergantian.
"Do!"
"Iya Na?"
"Enggak ah, gak jadi ngomong"
"Ih dasar!!"
"Gue mendadak lupa Do"
"Kebanyakan trauma lu!"
"Yaelah elu tega amat!!"
"Daripada trauma, mending goyang lagi gih di depan!"
"Malu ah"
"Di sini kan semuanya cewek, gak usah malu atuh!"
"Tapi satu predator di sini!"
"Anjir predator! Gue mah jinak kali Na"
"Hahaha... jinak jinak merpati lu anjing!"
Ane ngambil botol amer di atas meja, lalu ane menenggak cukup banyak. Abis itu ame kasih botol itu kepada Erna. Dia pun ikut menenggak amer dalam jumlah besar. Kita kembali senderan punggung ke sofa belakang. Suasana karaoke makin riuh dengan penampilan Livi yang mencoba menyanyi dangdut. Dia ternyata bisa juga nyanyi lagu rakyat Indonesia itu, bahkan Lita dan Nia ikut bernyanyi bersama di depan sambil goyang.
Ane sangat menikmati pemandangan itu, ane liat raut wajah kegembiraan tersirat di raut wajah mereka, terutama Lita. Pas ane noleh ke arah Erna, dia juga lagi ketawa sambil bersenandung ngikutin irama. Wajahnya cantik banget pas lagi gitu Gan/Sis, ame serasa liat bidadari lagi bernyanyi. Ane lagi lagi pengen iseng sama dia. Ane pegang tangan kanannya, sontak Erna langsung menoleh ke arah ane. Ane pura pura liat ke depan sambil ikutan nyanyi. Ternyata Erna tak bereaksi apa apa Gan/Sis, dia diem aja dan tak melepas genggaman tangan ane. Terus ane nyoba lepasin tangan dia, tapi tiba tiba dia megangin tangan ane. Malah dia menempatkan jari jarinya di antara jari tangan ane.
Ane sempet menoleh menatap wajahnya, tampak Erna masih senyum sambil ikutan nyanyi. Entah dia pura pura nyanyi atau emang beneran? Yang jelas ane seneng juga bisa pegangan tangan sama cewek paling cantik diantara temen temen.
Makin malem, suasana makin gila Gan/Sis, anak anak udah pada mabok kecuali Livi. Dia emang udah kebal sama arak. Erna, Nia dan Lita semakin menggila joget di depan. Malahan mereka naik ke atas meja untuk bergoyang erotis. Ketiga cewek joget dengan baju seksi yang mereka pake. Lita pake celana gym dan tanktopnya yang super ketat, Nia dengan baju jumpsuit tanpa pakaian dalam, sehingga pentil susu dan belahan mekinya tercetak sangat jelas. Terakhir, Erna yang memakai kaos oblong milik ane tampak lebih yahud lagi karena dia gak pake celana dalam, jadi pas dia joget, pantat dan mekinya yang seksi terlihat jelas. Anjir, monster shukaku piaraan ane sedikit meludah membasahi celana dalam ane.
Mungkin Erna gak sadar bagian auratnya terekspos dengan bebas, mungkin dia lagi mabok, tapi anak yang lainnya pun kayaknya gak sadar pula. Livi dan Ririn yang duduk di sebelah ane, tampak cuek cuek aja. Apa cuman ane aja yang sadar yah?
Jam 1 dinihari, akhirnya mereka semua tepar. Kadar alkohol dalam darah mereka sudah melewati batas dan ditambah rasa lelah setelah berkaraoke ria, membuat mereka tidur pulas tanpa peduli lagi posisi dan keadaan tubuh mereka. Lita dan Nia tidur bertumpukan, mereka tampaknya udah lelah parah. Baju mereka dibasahi oleh peluh. Sementara Livi tidur sebelahan sama Ririn di atas sofa. Mereka tampak kelelahan juga, bahkan kemeja Livi gak dikancing sehingga tubuh indahnya yang cuman pake daleman terlihat jelas. Dan yang paling parah diantara mereka adalah Erna. Dia tepar di atas meja dengan keadaan nyaris telanjang. Kaos yang dia pake menyingkap sampe dada sehingga toket indah dan mekinya terlihat sempurna. Saking kacaunya, Erna masih memegangi mikrofon.
Hadeuh, pantes aja mereka dulu diperkosa sama iblis-iblis itu, wong mereka keadaannya kayak gini kalo udah pada mabok. Untungnya ane masih bisa mengendalikan kekuatan besar monster shukaku piaraan ane Gan/Sis, jadi ane gak perkosa mereka walaupun kesempatan sangat terbuka lebar. Sebaliknya, ane pengen menutupi aurat mereka agar gak terekspos begitu aja. Ane ngambil beberapa selimut dari kamar emak dan lemari. Ane selimutin mereka satu persatu biar gak kedinginan dan digigit naga. Khusus untuk Erna, ane bopong tubuhnya dari atas meja ke sofa. Ane baringkan tubuhnya di sana, lalu ane turunin lagi kaosnya yang menyingkap ke atas sampe nutupin dada, perut hingga selangkangannya. Terakhir, ane selimutin dia.
Kantuk terus menyerang, ane pun masuk ke kamar emak. Ane memilih tidur di sana biar luas dan nyaman. Ane tinggalin anak anak tidur di ruang tengah. Ranjang di kamar emak gede banget, jadi ane bisa tidur nyaman. Ane langsung berbaring di tengah tengah kasur, lalu tak lama kemudian ane tidur.
Hari ini emang luar biasa banget, mulai dari berantem sampe ngeseks. Ane untuk pertama kalinya liat Erna telanjang. Tubuhnya sempurna banget lah, udah kayak bidadari. Selain itu ane juga secara tak terduga malah ngeseks sama Nia. Cewek itu lumayan agresif dan gak tau malu juga, masa dia eek di depan sih? Meskipun begitu, Nia hebat banget dalam bercinta. Apalagi ukuran toketnya yang brutal membuat ane tergila gila.
Ane mulai masuk ke tahap mimpi Gan/Sis, seiring makin pulas nya tidur. Dalam mimpi itu ceritanya ane lagi tidur, terus tiba tiba ada seseorang yang masuk mengendap endap. Ane menoleh ke arah pintu, ternyata dia adalah Erna. Ane terkejut sama penampilan dia yang polos tanpa pakaian. Tanpa banyak basa basi, Erna mendekati ane, dia langsung nyosor bibir ane.
Cumbuannya begitu nikmat, mulut kita saling berpagutan, lidah kita menari nari indah. Ane memeluk tubuhnya, lalu perlahan grepein punggung sampe pantat bahenolnya. Abis itu tangan ane menjelajah ke arah dada. Ane remes remes toket Erna yang bulat sempurna dan kencang. Erna pun mengejang ketika ane menghisap pentil susunya.
Abis itu dia merayap ke bagian bawah tubuh ane. Erna melorotin celana kolor ane secara perlahan, abis itu dia bari cangcut ane sampe monster shukaku piaraan ane terlepas. Dia pun langsung melahap monster shukaku yang udah berdiri tegak.
"Aaaaarrrghhh anjir, hisapan elu enak banget Na!" ungkap ane.
"Na? Maksud lu Erna? Gue Livi"
Seketika mata ane langsung terbuka dan langsung melihat sosok yang ada di bawah ane. Ternyata bener, dia adalah Livi bukan Erna. Anjir!! Ternyata adegan yang barusan bukanlah mimpi, tapi beneran terjadi. Cuman ceweknya bukan Erna melainkan Livi. Dia udah dalam keadaan bugil Gan/Sis.
"Anjir... kenapa elu kesini Liv?"
"Gue sange berat Do... pengen ngewe"
"Anjir jangan sekarang atuh!! Nanti ada Lita"
"Lita lagi molor!"
Livi melanjutkan sepongan mautnya terhadap monster shukaku piaraan ane. Ane pun dibikin merem melek sama hisapan kuat mulut Livi yang sange.
"Aaahh... anjing... aaah... gua kira lu Erna... aaah... ahh... ahh"
"Lu ngarep yah sama si Erna? sluurrp!! Slurrrp!!"
"Aah... iya euy... ahh.. ahh"
Livi menyudahi aksi sepongan mautnya, dia merayap lagi ke atas tubuh ane. Livi nyosor bibir ane lagi dan cumbuan nikmat. Abis itu dia duduk di atas selangkangan ane, menjepit monster shukaku yang udah tegang.
"Gue tau elu sange tadi pas liat si Erna telanjang, jadi gue berasa salah sama elu... sebagai tanggung jawab, gue siap disalurin kesangean elu" ungkap Livi.
Cewek oriental itu langsung mengangkat pantatnya dikit untuk memposisikan mekinya supaya pas dengan monster shukaku, lalu perlahan monster shukaku pun masuk ke dalam lubang meki.
"Aaaah... hmmph.. ahh... ahh" desah Livi sambil goyangin pinggulnya.
Ane mulai beraksi dengan meremas remas toket Livi yang bergerak naik turun. Makin lama Livi makin kenceng bergoyan. Sesekali ia menurunkan tubuhnya untuk cumbuan sama ane. Sebenernya sih, rasa sange ane gara gara liat Erna telanjang tadi, udah tersalurkan sama Nia. Ane gak nyangka juga Nia masuk ke dalam kamar mandi dan ujung ujungnya ngajakin ngeseks.
Pas lagi asyik-asyiknya ngeseks, tiba tiba kita denger suara ketukan pintu kamar. Seketika aksi genjotan Livi pun terhenti.
"SIAPA?" teriak ane.
"Ini gue... Erna"
"Anjir!"
"Gue masuk yah"
Kita langsung panik, Livi langsung beranjak dari atas tubuh ane, lalu dia ngumpet di kolong tempat tidur. Ane pun buru buru pake celana kolor kembali sebelum Erna membuka pintu. Ane langsung berbaring lagi di kasur dan menutup diri pake selimut untuk menutupi monster shukaku yang tegang parah.
Pintu terbuka perlahan, Erna nongolin kepalanya ke dalem. Untungnya posisi ane udah normal kembali dan Livi aman di kolong ranjang. Perlahan Erna pun masuk ke kamar. Dia menutup kembali pintu dengan pelan. Tanpa basa baso, Erna langsung berbaring di sebelah ane.
"Do gue gak bisa tidur, boleh tidur sama elu di sini?" pinta Erna.
"Bahaya atuh Na, entar kalo Lita liat gimana? Atau anak yang lain liat gimana?" tolak ane.
"Aman kok Do, Lita sama yang lainnya udah molor semua, mereka mabok berat"
"Yaudah atuh, lu mau ngapain? Ngewe sama gue
"Enak aja lu anjing!! Ogah ah! Gue pengen ngobrol aja"
"Hadeuh, ngantuk atuh kalo ngobrol doang mah"
"Yaudah atuh, gue kasih obat anti ngantuk"
Erna mendekatkan mukanya ke muka ane, lalu dia nyosorin bibir ane dengan ciuman terindahnya. Ane terhenyak dan gak nyangka akan ciuman sama Erna.
"Gimana? Udah gak ngantuk?"
"Masih dikit"
Erna kembali nyosorin bibir ane lagi, kali ini cumbuan kita makin dalem dan lama. Kita berukar air ludah dan lidah lita menari nari cukup lama.
"Bibir lu manis banget Na"
"Gombal anjing!"
"Sumpah ******!!"
"Ah elu mah kayak casanova wae"
"Hehe... enggak atuh, canda"
"Huh dasar!!" Erna jitakin pala ane.
"si anjir, malah jitakin pala gue"
"Abisnya elu ngeselin"
"Hahahaha"
"Gue pengen terima kasih sama elu Do atas semua ini"
"Sama sama Na, gue juga terima kasih karena elu dan temen temen kita yang lain pada ngumpul dimarih"
"Bukan hal itu gue terima kasih Do"
"Apaan atuh?"
"Gue terima kasih karena elu gak perkosa kita pas tadi udah tidur, sebaliknya... elu malah nyelimutin kita dan elu mindahin gue ke sofa dan nyelimutin gue... coba kalo di sama tadi ada Hapid, Dedi dan Iman, udah abis kota diperkosa mereka"
"Gue beda lah sama bedebah bedebah itu, walaupun gue sangean, tapi gue bukan pemerkosa, gue ngewe atas dasar suka sama suka dan gak ada paksaan"
"Iya Do, gue setuju sama elu"
"Udah, cuman itu yang mau lu omongin?"
"Enggak atuh Do, masih panjang tauuuuuuk!!"
"Aduh gue ngantuk euy"
Erna pun nyosorin bibir ane lagi, kali ini dia menambah porsi dengan meremas remas monster shukaku piaraan ane. Dia kaget karena monster itu dalam keadaan berdiri tegak.
"Njir elu ngaceng Do?"
"Iya Na, abisnya elu cipok terus gue dari tadi, jadi bangun deh"
"Hahhaa dasar... yaudah sekarang gak boleh ngantuk lagi"
"Elu teh mau cerita apa atuh?"
"Ya soal perjalanan hidup gue lah, emang lu gak penasaran?"
"Ya penasaran sih, kalo gak salah pas udah kejdaian itu, kok gue liat elu sama Hapid akrab terus... kayak gak ada apa apa gitu, si Dedi juga sama... kita malah sering ngumpul bareng sampe menjelan UN, itu gimana sih elu bisa melalui itu semua"
"Sebenernya semua itu penuh kepura-puraan Do... gue dan Lita adalah korban paling parah dari perkosaan ini, jadi wajar aja kalo kita sama sama trauma ngewe"
"Wah... emang ada cerita lain lagi Na?"
"Masih panjang Do, jadi seudah kejadian nahas itu, gue dan Lita harus menanggung beban berat... lu tau, selama mereka perkosa Lita, mereka memoto dia dalam keadaan sange... di rumah Lita kan ada kodak, si Dedi pake kodak itu buat fotoin Lita yang lagi diewe, gak cuma Lita sih, tapi gue juga sama... si Hapid mencetak foto-foto itu buat jadi senjata ancaman, biar kita gak lapor siapa siapa"
"Anjing jahat banget mereka!"
"Seminggu setelah kejadian, si Hapid dan si Dedi manggil gue dan Lita sepulang sekolah, mereka liatin foto-foto itu Do, mereka ngancam kita mau nyebarin foto-foto itu kalo kita lapor dan gak mau jadi budak seks mereka"
"Astagfirulloh!!! Jadi kalian budak seks si Hapid dan Dedi?"
"Iya Do, hampir tiap hari gue dan Lita diewe mereka di rumah si Dedi"
"Kok gue gak tau sih?"
"Ya kan namanya juga rahasia Do, gimana sih"
"Kok elu gak bilang sih?"
"Gue takut Do, muka gue disimpen dimana kalo si Hapid nyebarin foto itu... mungkin pikir Lita juga gitu"
Ane bener bener emosi jiwa tingkat tinggi denger cerita Erna. Ternyata selama ini dia dan Lita dijadiin budak seks sama kedua bangsat itu. Ane makin semangat pengen bunuh si Hapid dan ane sangat sangat bersyukur kepada Tuhan atas kematian si Dedi. Ane pengen ngencingin makamnya dan naburin tai.
"Kalian diapain aja sama mereka?"
"Ya banyak lah, kita dewe gak berhenri berhenti, mereka orang gila Do, gak ada capek capeknya ngewein kita... mana pada crot di dalem terus lagi, tapi untungnya selama itu gue dan Lita gak hamil, bahkan pas kita lagi mens, kita tetep diewe Do... pantat kita jebol ditusuk sama kontol mereka"
"Gobloooook!!! Gue jadi makin emosi denger cerita lu Na"
"Sabar Do!! Sabaaar! Sekrang udah baik baik kok gue sama Lita"
"Baik gimana Na? Elu dan Lita trauma berat"
"Tapi sekarang gue udah bukan budak seksnya lagi Do, gue udah bebas"
"Berapa lama sih kalian jadi budak seks si Hapid dan si Dedi tolol itu?"
"Sampe menjelan UN aja Do"
"Anjir!! berarti tiga bulan Na?"
"Iya Do, sedih pisan Do... rasanya gue pengen mati aja waktu itu, gue udah gak kuat... tapi saking seringnya kita diewe, membuat kita jadi trauma"
"Pantes Lita itu sering mancing mancing gue, terus sangean, tapi giliran diajak ngewe, dia malah mewek, ternyata dia trauma berat... gue merasa gagal jadi pacar dia Na... selama ini gue janji jagain dia semenjak ibunya meninggal, tapi yang terjadi malah dia jadi budak seks si gobl*k Hapid dan Dedi"
"Lu jangan salahin diri lu Do, elu gak tau apa apa... itu salah kita yang gak berani bilang"
"Terus merek berhenti ngewe kalian kenapa?"
"Hmmmm... merek udah ngerasa bosen Do, jadi udahan gitu aja"
"Anjir! semudah itu merek berhenti? Koplok pisan anjing!!!"
"si Hapid ngasihin foto-foto itu pada akhirnya ke gue... dia gebakar foto foto itu beserta negatifnya di hadapan gue dan Lita... sejak hari itu kita berdamai"
"Damai dari Hongkong!!! gak ada kata damai buat mereka Na, gue mau bikin perhitungan sama si Hapid!!"
"Jangan Do, kejadian itu kan udah lama, gue ama Lita udah baik baik aja kok"
"Ya tapi tetep aja trauma kalian ada, elu gak mau hubungan sama cowok... Lita jadi sangean tapi gak mau ngewe"
"Yaaah gue berusaha laha buat ngobatin trauma itu Do... mungkin cuman elu yang bisa ngobatin trauma gue"
"Lah kenapa gue? Banyak kali cowok-cowok selain gue yang lebih baik?"
"Ya banyak cowok yang lebih baik dari elu, lebih tampan, lebih tajir, lebih sholeh... tapi gue gak bisa naro kepercayaan sama mereka... kalo sama elu, gue percaya banget karena kita udah kenal lama, terus pas tadi gue ketiduran, elu sama sekali gan macem-macem sama gue... padahal gue yakin otak mesum lu pangen grepein tubuh gue kan"
"Jadi elu percaya sama gue?"
"Yap... gue percaya sejuta persen sama elu"
"Hmmmm... okeh... terus gue mesti ngapain elu?"
"Jadilah temen, sahabat bahkan sodara buat gue!!"
"Gak jadi pacar nih?"
"Ogah ah jadi pacar elu mah, nanti sakit ati gue... elu kan hobi ngewe sama cewek lain"
"Hahahaha... jangan pake perasaan atuh"
"Ya makanya gue gak mau pake perasaa sama elu beia kalo elu ngewe sama cewek lain, gue gak sakit hati"
Ane ngelusin pipi Erna yang memerah. Dia sambil nangis pas cerita tadi, tapi sekarang tangis itu udah hilang dan diganti sama senyum optimis. Ane seneng udah dapet kepercayaan sama Erna, cewek yang paling cakep yang pernah ane kenal. Memang dia gak sesempurna Mitha, tapi Erna punya kesempurnaan tersendiri di hati ane.
"Na... "
"Dodo..."
"Kenapa jantung gue berdebar sekarang?"
"Ya normal itu mah Do, kalo gak berdebar berarti elu mati"
"Bukan itu maksud gue!! Tapi... elu cakep banget sih Na... elu kayak bidadari... jantung gue jadi deg degan parah"
"Hahahah... gombal lagi anjing!!"
"Bukan gombal ini mah Na, tapi fakta"
"Lu tau perasaan gue sekarang kayak gimana?"
"Gak tau"
"Gue merasa nyaman deket sama elu Do"
"Ah so sweet"
Kita ciuman lagi sambil pelukan. Erna lebih agresif dari sebalumnya, dia menindih tubuh ane. Ane pun mulai ngegerpein tubuh indahnya dan mengarah ke pantat. Ane remes remes pantat seksi dia yang udah kebuka.
"Do..."
"Iya Na?"
"Gua... gua... Cin..."
Tiba tiba terdengar lagi suara ketukan pintu. Sontak ane dan Erna kaget bukan kepalang. Sayup-sayup terdengar suara LIta di balik pintu.
"Siapa?" teriak ane.
"Ini aku Do, pacarmu" jawab Lita dari balik pintu.
"Oke bentar"
Kita langsung terperanjat dan beranjak dari kasur. Ane dan Erna sama sama panik, ane nyuruh Erna buat ngumpet di bawah ranjang. Erna nurutin perintah ane, akan tetapi pas dia masuk ke kolong ranjang, kegaduhan pun tercipta. Erna mendapati Livi yang tengah berbaring di kolong dengan tanpa busana.
"Anjiiiing!!! Kenapa ada si Livi?" teriak Erna yang kaget.
"Kenapa elu masuk kolong Na?" balas Livi yang juga kaget.
"Ihh gue disuruh Dodo! Kenapa elu ada di sini gobl*k! Pake bugil segala"
"Gue lagi ngewe sama Dodo tau!! Elu tuh yang gangguin aja"
"Apa lu bilang? Anjing lu yah!!! Elu pengkhianat"
"Elu yang kegatelan gobl*k!! Katanya trauma, tapi malem-malem masuk ke kamar Dodo"
Yaelah, kedua bidadari kesayangan ane malah berantem di kolong ranjang. Harusnya mereka itu beradamai sentosa. Suara mereka cukup berisik, hingga akhirnya ane mengambil tindakan dengan menendang nendang ranjang.
"DIEM LU TIKUS-TIKUS!! GUE RACUN LU KALO PADA BERANTEM DI KOLONG!!"
Seketika Livi dan Erna pun terdiam setelah ane tendang ranjang. Ane lalu melangkah mendekati pintu. Pas ane buka, ternyata Lita udah berdiri dengan baju tidur seksinya.
"Hai Lit? Kok gak tidur?"
"Aku gak bisa tidur Do, boleh aku tidur sama kamu?"
"Boleh... ayo masuk"
"Asyik"
Ane dan Lita berjalan mendekati ranjang. Ane suruh dia untuk segera naik ke atas kasur dan berbaring. Kita pun pelukan di atas kasur dengan mesra. Ane dan Lita ciuman terus menerus.
"Eh Do, tadi aku denger ada keributan di kamar ini?"
"Iya nih, ada dua tikus betina lagi berantem di kolong ranjang"
"IIIIIIIIHHHH!!! AKU TAKUT DO!!" Lita langsung terperanjat dan memeluk erat ane.
"Gak apa apa kok, udah aku diemin mereka... hehehe"
"Iiih kamu mah bercanda aja"
"Hahahahaha"
...
Next Chapter : Seharian Bersama Dua Bidadari
Terakhir diubah:
morzeikahadas
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 5 Dec 2013
- Post
- 2.162
- Like diterima
- 2.059
tikusnya gede,bugil,sangean,tikus model apa coba...
tapi kayaknya ane pernah denger cerita2 model yg dialamin lita ama si erna...
in real life
tapi kayaknya ane pernah denger cerita2 model yg dialamin lita ama si erna...
in real life
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.042
- Like diterima
- 16.950
Yg jelas tikus favorit para pembaca di sini om wkwkwkwk, ane jadi pengen miara tikus kayak gitu
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.042
- Like diterima
- 16.950
Pertalite om,
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
