Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kisah Cinta : Kaulah Cinta Sejatiku ( Series Petualangan Cinta Dodo Season 3)

Siapa karakter cewek favorit kalian di trit ini?


  • Total voters
    387
  • Poll closed .
Bimabet
Kehidupan Nakal Berlanjut


Setahun dua bulan aku berada di rumah. Selama itu aku berusaha untuk kembali hidup normal dan sehat seperti semula. Aku butuh waktu 3 bulan untuk bisa berjalan kembali dan butuh waktu entah berapa tahun untuk menyembuhkan psikis ku. Adi kini bertambah gede. Dia udah berumur hampir 14. Aku makin cinta sama adik semata wayangku ini, aku udah gak sabar nunggu dia berusia 18 tahun. Aku ingin memberinya pengalaman yang luar biasa nantinya.

Pada tahun 2004 aku masuk kuliah di Universitas Sunda Nusantara. Aku telat setahun sih daripada temen seangkatanku. Aku masuk kejurusan teknik sipil. Aku harus meneruskan trah keluarga sebagai insinyur. Bestie sekaligus kekasih jadi jadianku Inggrid, dia udah masuk semester 3. Dia kuliah di Unversitas Perhotelan Bandung. Walaupun kita udah gak satu sekolah lagi, tapi hubungan kita tetap dekat.

Ketika kuliah, aku bertemu banyak temen temen baru. Maka dari situlah petualan seks aku masuk ke babak baru. Masa-masa ini adalah masa yang pailing kacau bagi diriku. Entah berapa banyak aku ngewe sama orang. Mungkin puluhan cowok baik muda maupun tua udah pernah gecrot dalem rahimku. Aku jadi kayak gini karena aku frustasi karena aku udah gak bakalan bisa punya anak. Jadi, sampe mati aku gak bakalan punya keturunan, makanya aku melampiaskannya dengan cara ini.

Aku ngewe sama banyak cowok,tapi aku pilih pilih dan gak sembarangan milih partner seks ku. Pokoknya orangnya harus ganteng dan baik hati. Kadang aku pake ajakan ngewe ini untuk mencapai tujuan tertentu, kayak pengen dapet nilai bagus di kampus atau aku pengen ikut dalam pergaulan temen temen. Setidaknya selama kuliah aku udah ngewe sama 6 dosen dan kurang lebih 25 temen kuliah baik temen sekelas, seangkatan, senior maupun junior.

Selain itu banyak pula cowok cowok di luar kampus yang juga pernah ngewe sama aku yaitu tukang ojek langgananku, tukang pijit langganan aku sama Mamaku dan banyaknya partner ONS alias One Night Standing. Aku sering ngajak-ngajak cowok random dari friendster atau yahoo messenger untuk ketemuan dan senang senang.

Kadang aku dibayar sama partner ONS ku tapi kadang pula aku yang membayar dia. Pokoknya aku bukan hanya jual diri tapi mengobral diri demi kepuasan nafsu birahiku. Aku jadi merasa bebas dan gak takut hamil karena udah kagak bisa. Begitu pula sama penyakit kelamin, aku udah masa bodoh sama hal itu, tapi demi pencegahan penularan, aku sering suntik antibiotik dan check up kesehatan.

Dari sekian banyak cowok yang ngewe sama aku, ada 3 cowok yang sangat berkesan dan akan kuceritakan sama kalian Gan/Sis. Mereka adalah Hadi, tukang ojek langgananku, Feri temen sekelasku di kampus dan terakhir Pak Asep Idrus alias Bapaknya Dodo. Untuk Hadi dan Feri, aku berhubungan sama mereka ketika masa-masa gila dan gelap. Akan tetapi ketika aku hubungan sama Pak Asep, itu setelah aku kembali ke jalan yang benar dan terang, dimana setelah aku melewati masa paling terburuk dalam hidupku yaitu kematian Adi.

Untuk pertama aku mau ceritain petualangku sama Hadi. Dia ini sebenernya temen aku zaman SD. Dia ketemu aku ketika aku beres daftar kuliah. Pas turun dari angkot, aku nyamperin ke salah satu kang ojek yang lagi nongkrong. Pas dia nengok ternyata dia mengenaliku. Akan tetapi aku sama sekali gak mengenalinya.

"Sinta ya? Waaah kamu cantik sekali Sin... masih sama kayak dulu" sanjung Hadi.

"Kamu siapa Kang? Apa aku kenal kamu?" tanyaku bingung.

"Aduh masa gak tau sih"

"Sumpah Kang"

"Sombong kamu ah"

"Hadeuuh siapa atuh?"

"Aku Hadi Sin, Hadi Widiono"

"Hadi Widiono?"

"Kita sekelas pas jaman SD"

"Hadi Codet?"

"Iya betul... kamu dulu manggil aku begitu hahaha"

"Tapi kok sekarang gak ada codet lagi di pipimu?"

"Udah diobati lah Sin, gimana? Kamu udah inget?"

"Hahaha... iya iya... Hadi Codet... waw... kamu kok beda banget sekarang"

"Ah masa sih Sin? Kamu mah sama euy, masih tetep cantik kayak dulu hehe"

"Beneran Di, kamu lebih ganteng sekarang, terus jadi putih dan codetnya ilang... kamu operasi plastik ya?"

"Anjir! Ya enggak mungkun lah aku operasi plastik! Punya duit darimana?"

"Hahahaha... iya juga yah, kamu miskin, kau dulu sering minta jajan sama aku"

"Jangan sebut-sebut miskin atuh! Malu ah... kamu mah orang kaya euy, pasti bahagia terus hidupnya, sedangkan aku sekarang jadi tulang punggung keluarga narik ojek"

"Kaya belum tentu bahagia Di"

Duh kenapa tiba tiba emosiku jadi labil ya? Emang bener sih aku selama hidup ini gak bahagia gara gara pertikaian orang tuaku. Aku jadi rusak begii gara gara mereka yang menelantarkanku dan membiarkanku berbuat seenaknya. Mereka sama sekali gak ngasih contoh yang baik untuk pertumbuhan anak-anaknya yang butuh bimbingan.

Aku pun jadi bengong sendiri di hadapan Hadi, walhasil dia berusaha nyadarin aku.

"Sin... Sinta... sadar woy!!"

"Eh iya iya... maaf Di"

"Kok kamu bengong sih?"

"Enggak kok hahaha... aku cuman ingat masa lalu"

"Hmmm... yaudah deh, aku anterin yah ke rumah"

"Hayuk Di"

Mulai dari situ, aku dan Hadi perlahan kembali deket. Setibanya di rumah, aku menyuruh Hadi mampir, tapi dia menolaknya karena harus kerja. Dia nawarin sama aku untuk antar jemput ke tempat kuliah. Aku langsung setuju aja sama tawaran dia. Aku menyimpan nomer hapenya, jadi kalo aku butuh dia, aku langsung nelepon.

Perlahan tapi pasti hubungan aku sama Hadi menjadi dekat. Bukan sekedar teman SD tapi lebih dari itu. Aku akhirnya menceritakan semua tentang kehidupanku kepada Hadi untuk menarik simpati. Dia juga melakukan hal yang sama kepadaku. Kehidupan dia gak kalah getirnya, tapi lebih getir hidupku.

Akhirnya, aku pun berusaha membuat Hadi baper dan mau diajak melakukan seks. Ya hubungan seks sama cowok random tapi ganteng. Waktu itu aku abis UTS terakhir, Hadi udah nunggu aku di depan kampus. Aku hari itu ngajak Hadi pergi ke Lembang. Awalnya dia nolak, tapi setelah kupaksa dan kuancam, akhirnya dia mau.

Waktu itu, Hadi sama sekali mokondo doang alias modal kontol doang. Semua biaya hotel, makan dan bensin semuanya dari aku. Gak apa apa lah, yang penting batinku puas. Hadi pas jaman SD emang naksir sama aku, tapi sering kutolak karena jelek. Mungkin sekarang saatnya bagiku untuk menerimanya. Entah kenapa dia udah dewasa kok jadi ganteng ya.

Setibanya di hotel, aku langsung bawa Hadi ke dalam kamar. Dia masih planga plongo nih karena baru pertama kali bagi dia nginep di hotel. Kalo bagi aku sih udah biasa kali, apalagi semenjak kuliah, aku sering banget check in sama cowok.

"Aduh Sin, serius kamu mau nginep?"

"Emang kamu gak suka Di? Kamu kan dulu naksir sama aku"

"Iya sih... tapi kan itu dulu... sekarang udah punya pacar"

"Apaaah!! Kamu udah punya pacar? Kok baru bilang sekarang sih"

"Yaaah soalnya aku takut kamu menjauh Sin"

"Dasar kamu ini, kalo udah pacar gak usah deketin aku atuh!"

"Tapi aku suka sama kamu juga Sin"

Emang bener bener kurang ajar yah si Hadi, tapi meski gitu aku tetep suka dia. Akan kumanfaatkan dia sebagai mesin seks pemuas birahiku. Aku yakin kalo dia masih perjaka dan belum pernah ngapa ngapain sama pacarnya.

"Yaudah deh... aku pengen ngewe sama kamu Di"

"Apaaaaah!!! Tidak tidak!"

"Aku serius Hadi... apa kamu pernah melakukannya? Kalo aku mah udah sering... kayak yang udah kuceritain sama kamu"

"Aku belum pernah Sin"

"Makanya akan kuajari kamu ya"

"Tapi Sin"

"Kamu gak usah bilang sama siapa siapa, rahasia kita berdua aja"

Hadi akhirnya megangguk aja dan pasrah. Aku perlahan membuka pakaianku satu persatu di hadapan Hadi. Dia kaget ketika liat tato menghiasi tubuhku. Abis itu aku membuka baju Hadi secara perlahan. Kurasakan jantungnya sangat berdebar kencang dan wajahnya memerah. Aku main bergairah untuk mempermainkannya Gan/Sis.

Aku duduk dipangkuannya, lalu kupeluk dia. Kutatap matanya dengan serius dan penuh perasaan. Kita pun akhirnya ciuman mesra. Bibirnya sangat manis dan lidahnya rupanya cukup lihai memasuki rongga mulutku. Mungkin dia udah sering ciuman sama pacarnya.

"Hadi... malem ini tubuhku ini milikmu... kamu bebas mau ngapa ngapain juga"

"Ah Sinta... kamu baik banget"

"I love you Hadi"

Aku semakin beringas menggora Hadi supaya sange. Kubuka BH dan celana dalamku, lalu kudekatkan memek aku ke wajahnya. Aku memelas pengen dia jilatin. Hadi dengan senang hati melakukannya. Dia gak peduli memek aku bau, yang penting dia udah berhasrat tinggi. Paling nikmat rasanya kalo udah memek dijilat dan dihisap. Aku sampe merem melek dibuantnya Gan/Sis.

Kurasakan Hadi makin liar dan beringas. Dia membuka sendiri celananya dan memperlihatkan tititnya yang udah ngaceng parah dihadapanku. Aku menggenggam tititnya dengan erat, lalu kocok perlahan.

"Ahh... ahh... linu Sin... ahhh... ahh enak"

"Mau aku sepong Di?"

"Boleh Sin"

Aku sepongin titit Hadi sampe bikin dia merem melek. Tak sadar dia menikmati hal itu. Rambutku dijambak, lalu dia menjejalkan tititnya ke dalam mulutku sampe dalem. Aku rasa hal itu bikin aku makin sange.

Aku berbaring di atas tempat tidur sambil ngangkang. Memek aku yang cantik, mulus dan basah membuat mata Hadi makin berbinar. Dia kembali jilatin memek aku sebelum akhirnya dia menggenjotku. Ah, tititnya sungguh luar biasa Gan/Sis. Memek aku terasa panas dan enak ketika titit Hadi menyodok. Kupeluk tubuhnya lalu kucumbu bibirnya.

"Ahhh... Hadiiiii... ahhh... enak anjir... aaah... ahhh... aaah... terus Hadiii"

"Shhh... ahh... ahh... ahh... Sinta... aahh... ahhh... kamu sempurna... ahhh"

"Ahhh... ahhh... kencengin Hadii"

"Ahh... ahh ... iya Sin"

Aku pun minta ubah gaya, kini aku menunggung di atas ranjang. Hadi kembali jilatin memek aku dan lubang anus ku. Aku kembali merasa nikmat bagai di awang awang. Dengan gagah, Hadi menggenjotku dari belakang. Hentakannya kenceng sampe seluruh tubuhku bergetar. Tanganku ditarik sama Hadike belakang sambil digenjot.

"Ahh... ahh... aku mau keluar Sin"

"Keluarin yang banyak Di.... aahh... ahh"

"Ini dia... aaaaaarrrrrghhhhhhhh!!!"

Semburan kencang keluar dari titit Hadi menerpa dinding rahimku. Ah rasanya super enak ketika memek aku dibanjiri pejunya. Hadi mencium pipiku sambil mencabut tititnya. Dia kemudian berbaring di sebelahku. Aku merayap mendekatinya, lalu kupeluk dia.

"Makasih ya Di, udah bikin aku happy"

"Sama sama Sin, aku juga seneng"

"Kamu gak apa apa atuh beginian sama aku sementara kamu punya pacar?"

"Asal jangan ketahuan aja Sin"

"Hahaha... dasar cowok! Gak ada yang setia"

"Kalo pengen nyari yang setia, mending pacarannya sama anjing aja atau burung merpati, kalo manusia mah kagak bakalan ada"

Malem itu, aku dan Hadi terus ngewe sampe berkali kali. Bahkan Hadi kelelahan ketika abis ngecrot di memek aku. Sungguh luar biasa keadaan tubuhku waktu itu Gan/Sis, seakan aku ga ada rasa lelah untuk ngewe. Dalam otakku isinya cuman urusan begituan aja.

Setelah hari itu, Hadi jadi tukang ojek tetap buatku. Dia gak minta bayaran duit melainkan cukup ngewe aja. Dia selalu setia menganta dan menjemputku. Bahkan kalo hujan gede sekalipun. Aku terus berhubunan gelap sama dia sampe dia menikahi pacarnya.

Selain Hadi ada satu cowok yang bikin aku terpukau dan selalu mengingatnya, yaitu Ferdi Mario. Dia anak Medan yang kuliah di Bandung. Dia ganteng, tinggi, putih dan macho. Pokoknya selera aku banget lah. Tapi dia punya sesuatu yang buruk dalam dirinya, yaitu sangean dan doyan seks. Sesuatu yang buruk itu sangat match banget sama aku Gan/Sis. Aku juga begitu.

Setelah kita saling mengenal, aku perlahan mulai mendekatinya. Lambat laun kita makin ngobrol mendalam. Ternyata banyak rahasia kelam dalam kehidupan dia semasa remaja. Mirip-mirip sama aku lah Gan/Sis. Dia ini anak broken home, nakal dan pernah terjerumus genk motor. Pokoknya kehidupan remajanya sangat nakal, sampe sampe sama bapaknya dia dikuliahin jauh banget dari tempat kelahirannya.

Di jurusan teknik sipil, keberadaan cewek itu sangat langka. Aku adalah salah satu mahluk langka yang ada di kelas. Bayangin aja Gan/Sis, jumlah cewek yang seangkatan sama aku cuman 4 dan cowoknya 84. Itu baru seangkatan, belu satu jurusan, makanya langka banget kan. Apalagi aku punya wajah lumayan cakep, jadi cowok cowok bergantian pada ngedeketin aku, termasuk dosen.

Hal ini bikin aku seneng lah, aku yang kecanduan dan selalu haus akan seks, dikelilingi sama cowok cowok yang menyukaiku. Aku memanfaatkan bener keadaanku sekarang. Ketika Ferdi masuk ke kehidupanku, aku sangat memanfaatkan momen itu. Hampir tiap waktu, aku dan Ferdi selalu ngewe. Kita punya hobby yang sama jadinya nyambung dan nyaman gitu.

Mau pagi, siang, sore bahkan malam, kalo dia atau aku sange mendadak, maka kita langsung gas. Aku sering main ke kostan dia, jadinya di sana arena bertarung. Ferdi ini kadang suka sange mendadak dan gak tau waktu. Dulu pernah kita lagi field trip menuju lokasi pembangunan proyek gedung, secara tiba tiba Ferdi sange berat. Dia ngajak aku ngewe di sana. Aku pun harus mencari tempat aman untuk ngewe. Akhirnya kita ngewe di gudang peralatan di lokasi proyek itu. Selain di lokasi proyek, Ferdi juga pernah sange berat pas kita lagi ada acara camping bersama. Aku dan dia pun harus pergi sejauh mungkin dari perkemahan untuk mencari tempat buat ngewe. Kita akhirya ngewe di pinggir sungai.

Walaupun Ferdi bukan satu satunya temenku yang ngewe sama aku, tapi dia mendapat tempat spesial dalam hatiku karena kita punya banyak kesamaan. Suatu hari dia menembak aku sebagai pacarnya, tapi kutolak. Aku gak mau terikat sama hubungan itu karena aku gak mau bikin dia sakit hati dengan hobbyku yang sering ngewe sama banyak cowok. Lebih baik kita temenan aja dan bisa berbagi kenikmatan seksual.

Kegiatan seksual ku selama kuliah terus makin parah dan mungkin lebih parah dari kehidupan seorang pelacur sekalipun. Aku sering ngewe sama dosen demi mendapat nilai bagus dan aku juga sering ngewe sama para senior dan bahkan beberapa orang alumni.

Tapi kegiatan buruk itu akhirnya berakhir disaat kabar buruk menghinggapiku. Suatu hari, ketika aku lagi kuliah, aku dapet telepon dari Mama. Aku denger suara Mama parau dan terisak. Dia bilang kalo Adi kecelakaan setelah pulang sekolah. Dia ketabrak sama truk toronton ketika lagi naik motor. Sontak hal itu membuat aku shock berat.

Aku langsung pulan ke rumah. Pas nyampe di sana, Adi udah berbaring terbujur kaku dibalik kain kafan yang udah terbalut. Aku seketika histeris liat mayat adik kesayanganku. Aku meracau dan beberapa kali gak sadarkan diri. Aku sampe harus diamankan sama beberapa orang saking bikin kacaunya. Aku gak berhenti teriak dan menangis.

Pada hari itu, aku ingat di pagi harinya sebeum aku pergi ke kampus. Aku menjanjikan akan ngasih sesuatu yang istimewa sama Adi pas hari ulang tahunnya ke 16, bulan depan. Aku akan ngajak Adi pergi piknik, lalu menginap di hotel. Aku akan ngajak Adi untuk ngewe bersamaku. Mungkin hal ini adalah hal paling gila dan absurd yang pernah kulakukan.

Selama dua minggu, aku gak keluar kamar. Aku bener bener depresi. Aku pengen mati aja kalo begini Gan/Sis. Aku berusaha bunuh diri, tapi selalu gagal. Pak Adul selaku ayah tiriku memberikan nasihat kepadaku agar tetap tabah. Mama juga sekarang berubah jadi orang baik. Dia sama sama memberi nasihat kepadaku. Dia kini bahkan udah berhijab.

Aku akhirnya bilang sama Mama dan Bapak tiriku tentang keburukan yang selama ini kulakukan. Tentunya mereka sangat kaget dan gak nyangka. Mama sedikit marah, tapi berkat Bapak, dia jadi lebih bijaksana. Aku meminta maaf sama Mama karena selama ini sering berbuat dosa besar. Aku pun pengen bertobat.

Aku minta bantuan Mama dan Bapak untuk mengobati penyakitku, yaitu kecanduan seks. Mamaku memasukanku ke sebuah pesantren di kampung. Pesantren untuk orang orang yang kecanduan terhadap hal duniawi. Kebanyakan dari santri yang mondok di sana adalah korban kecanduan narkoba. Mungkin cuma aku doang kali yang kecanduan seks.

Aku sampe harus cuti kuliah selama satu semester demi mengobati kecanduanku ini. Selama di pesantren, aku diajari cara untuk mengendalikan nafsu birahi. Aku juga memperdalam ilmu agama ku yang sangat dangkal. Setiap hari aku selalu baca al quran dan mepelajari maknanya.

Aku di sana mendapat mentor seorang ustazah yang sanga baik. Dia adalah istri dari ustadz pengurus pesantren. Dia memiliki masa lalu yang sama denganku, yaitu kecanduan seks. Dia menceritakan semua pengalaman getir hidupnya ketika masa kegelapan sampe akhirnya dia bertobat.

Perlahan tapi pasti, aku bisa mengobati kecanduan itu. Aku selalu ingat sama Tuhan yang selalu melihat semua perbuatanku. Adi menjadi titik balik hidupku menjadi lebih baik. Mungkin ini azab dari Tuhan kepadaku karena aku bergelimang dosa. Tuhan gak mau Adi menjadi korban kecanduan seksualku, sehingga Adi diambil sebelum sempat ngewe sama aku, kakak kandungnya sendiri.

Setelah enam bulan aku mondok, akhirnya aku kembali ke Bandung. Kali ini hatiku lebih tenang dan teduh. AKu udah gak kecanduan lagi sama seks. Aku berusaha menata hidupku kembali untuk menjadi insan yang lebih baik. Aku melanutkan studiku di kampus. Ferdi kini menjadi kakak kelas, karena aku harus banyak mengulang kuliah selama cuti. Hubunganku sama dia masih baik, tapi tanpa ngewe. Aku selalu nolak ajakan dia kalo sange.

Pada tahun 2007, akhirnya aku wisuda dan resmi menyandang gelar sarjana teknik. Tentunya ini suatu kebanggaan bagiku sendiri. Aku udah menjadi wanita baik baik kembali setelah kejadian nahas itu. Adi adalah adik kesayanganku, aku tak akan lupa sama dia. Akupun mengabadikan wajahnya di tubuhku melalu tato. Aku memilih foto Adi terbaik untuk dijadikan tato.

Mama memasukanku kerja di Kementerian Bangun Membangun dengan jalur nepotisme. Mama punya kenalan rekanan orang kementerian yang bisa memasukin orang ke dalam. Dia adalah Pak Asep Idrus alias Bapaknya Dodo.

Orang ini super super baik dan sangat bersahaja buatku. Aku sampe harus dibuat jatuh cinta sama om-om yang satu ini. Tapi sayang dia udah punya istri dan dua anak. Tapi, meskipun begitu Pak Asep selalu ngasih perhatiannya sama aku sebagai pegawainya.

Aku dulu pas masuk ke Kementerian sebagai sosok lugu dan gak tau apa apa, tapi berkat bimbingan dan keabaran Pak Asep mengajariku berbagai hal di dunia kerja, Aku menjadi seperti sekarang ini. Aku bisa jadi PNS juga berkat bantuan Pak Asep Idrus. Pertemuanku sama Dodo dan bisa berubungan sampe sekarang, semuanya udah diatur sama Pak Asep sebagai Bapaknya.

Intinya sih, aku ini disayang sama Pak Asep dan dia pengen aku jadi menantunya. Aku pun dikenalkan sama Dodo dan akhirnya bisa jadi rekan kerja. Dodo sebenernya jatuh cinta kepadaku dan dia sempet menembak aku, tapi karena aku gak mau terikat dan pengen bebas. Maka aku menolaknya.

Akan tetapi gara gara keputusan bodohku menolak Dodo, kini aku menderita karena harus liat cowok yang kusayangi jadi milik orang lain. Dodo kini pacaran sama Memeg yang sangat cantik dan unggul segalanya dibanding aku. Aku nyesel banget pas dia bilang udah jadian dan berhadil ngewe sama cewek super itu. Aku belum pernah sih ketemu sama Memeg, tapi pas liat fotonya dari Hape Dodo, mentalku langsung down. Aku gak mungkin bisa menyaingi cewek itu, dia menang segala galanya.

Aku cuman bisa berharap, seuatu hari Dodo putus sama cewek itu dan kembali ke pangkuanku. Aku ingin berhubungan sama dia tapi tanpa ikatan. Ah mungkin hal itu bikin Dodo gak mau, tapi ya begitulah aku Gan/Sis, aku gak cocok hidup di negara ini. Aku harusnya hidup di negara liberal kayak Amerika. Mungkin aku bisa aja pindah ke Amerika dengan mengajukan beasiswa kuliah ke sana, lalu ngajak Dodo pergi. Tapi hal itu sangat gak mungkin juga.

Pak Asep Idrus sempet nelepon aku dan dia marahin aku karena gak mau jadi pacar anaknya. Pak Asep terkejut setelah Dodo pulang ke Garut dengan membawa cewek itu. Waduh, kok Dodo bisa senekat itu ya? Memeg emang cewek yang sangat luar biasa sempurna, tapi kayaknya orang tua Dodo gak setuju karena masalah perbedaan keyakinan. Dodo pernah bilang sama aku kalo cewek yang akan jadi istrinya haruslah seiman. Itu adalah syarat mutlak dari ibunya.

...

Next Chapter : Mengajak Memeg ke Rumah
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd