Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG - TAMAT Kisah Cinta : Kaulah Cinta Sejatiku ( Series Petualangan Cinta Dodo Season 3)
- Thread starter Martincorp69
- Start date
Aulia_comedi
Suka Semprot
- Daftar
- 8 Sep 2017
- Post
- 17
- Like diterima
- 16
Nikah sama welly aja bang dodo
Wibowo hadi
Semprot Sejati
- Daftar
- 5 Jul 2016
- Post
- 19.134
- Like diterima
- 53.218
Ini sudah 130
Themoneyandchair
Kakak Semprot
- Daftar
- 4 Sep 2019
- Post
- 171
- Like diterima
- 175
gas gas gas
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.038
- Like diterima
- 16.759
Berkunjung ke Rumah Megumi
Tahun 2014 akhirnya tiba, ane waktu itu melewati malam tahun baru dengan penuh kegalauan dan kekesalan. Pertama, ane dikentangin parah sama Memeg. Kedua, ane dijutekin dan dimusuhin sama Jasinta. Akhirnya ane menghabiskan malam tahun baru dengan nongkrong bareng temen-temen ane di depan Gedung Sate sambil ngeliatin orang-orang yang lagi nyalain kembang api.
Di awal tahun, kerjaan di kantor makin menumpuk dan harus cepet beres. Berbagai dokumen adminsitrasi pengadaan proyek harus segera diberesin. Jasinta waktu itu jadi pimpinan proyek alias pimpro untuk beberapa kegiatan. Semua proyek itu tersebar di wilayah Jawa Tengah, Bali dan Kalimantan Barat. Kurang lebih nilai proyek yang dia pegang sekitar 20 milyar. Anjir!! Segitu duit semua.
Dari 20 milyar itu, proyek proyek Jasinta dipecah jadi 20. Masing masing proyek bernilai 1 milyar. Nah, tugas ane adalah menyusun kelengkapan administrasi untuk proyek itu. Banyak banget Gan/Sis, makanya tugas itu dibagi-bagi. Ane kebagian ngurus proyek yang lokasinya di Bali dan sebagian Jawa Tengah. Ane mulai menysun DED, RAB sampai urusan pengadaan. Semua proyek itu akan dilelang pekerjaanya pada bulan ketiga.
Sejak libur tahun baru, ane dan kawan kawan selalu kerja lembur buat beresin kerjaan. Bahkan ane beberapa kali sampe harus nginep di kantor. Selama itu, Jasinta masih belum juga nunjukin sifat baiknya ke ane. Apapun urusannya, ane harus ngobrol dulu sama Regita sebagai perantara kita. Ane gak ngerti lagi deh sama cewek tatoan itu.
Regita memasuki minggu-minggu akhir kehamilannya. Harusnya dia udah ngambil cuti melahirkan, namun karena tugas yang sangat banyak, dia menunda cutinya. Perutnya makin besar dan dia selalu ringkih kalo berjalan. Ane jadi kasihan sama dia.
Suatu hari, ane beserta para kacung-kacung Jasinta masih kerja di sore hari. Udah dua minggu ini kita selalu lembur. Di ruang kerja, semua orang tampak sibuk banget. Gak cuma para kacung honorer yang sibuk, tapi kacung PNS pun sama sibuk. Salah satu dari kacung PNS itu adalah Regita. Kayaknya Regita kelelahan karena udah kerja dari pagi sampe sore. Dia pun mulai merasa lemas.
"Hey Gays! Aku udah lelah banget nih pengen pulang, siapa yang mau nganterin aku" pinta Regita ke anak anak honorer.
Gak ada satupun orang yang mau nganterin emak emak bunting ini Gan/Sis. Mereka termasuk ane gak menghiraukannya. Regita pun jadi kesal.
"Kalian pada gak mau nganterin aku? Yaudah aku bilangin ke Sinta kalo kalian gak mau kerja" ancam Regita.
Sontak, semua orang nunjuk ke arah ane. Sementara ane nunjuk ke Moreno. Ane kalah jumlah suara sama mereka. Jadinya ane ketiban apes harus nganterin dia ke rumahnya. Orang orang pada gak mau nganterin Regita pulang ke rumahnya karena dia suka pengen mampir dulu ke toko pas di jalan. Dia juga seenaknya nyuruh nyuruh kita bawain belanjaan dan ikutan keliling toko atau mall.
Biasanya sih, dia selalu pake mobil pribadi kalo pergi ke kantor, tapi berhubung dia lagi hamil besar, dia ngantor pake taksi dan pulang kadang pake taksi atau minta anterin.
Akhirnya kita pergi dari kantor sekitar pukul 4 sore. Pas jam pulang kerja di sana. Dan ketakutan ane bener terjadi Gan/Sis, Regita pengen nyimpang dulu pas di jalan. Ketika ane bawa motor di jalan Dago menuju rumahnya di daerah Cigadung, tiba tiba dia pengen pergi ke toko perlengkapan bayi yang tokonya ada di daerah Setiabudi.
Ane gak bisa nolak waktu itu karena dia lagi hamil gede, terus dia juga senior ane dan terakhir dia ngancem ane bakalan dilaporin ke si Bos dan Jasinta kalo ane gak mau nganter dia belanja perlengkapan bayi. Nasib jadi kacung honorer, sungguh sangat menyakitkan dan menderita. Udah gaji seuprit, jauh dibawah UMR Bandung ditambah harus kerja ekstra di luar tupoksi yang ane kerjakan.
Di toko perlengkapan bayi, Regita menghabiskan waktu sampe dua jam buat milihin baju-baju bayi. Emang dia belum nyiapin itu sebelumnya ya? Kok harus sekarang sih? Kaki ane udah pegel banget ngikutin langkah dia.
Abis maghrib akhirnya ane nganterin Regita pulang ke rumahnya. Waktu itu, rumahnya dalam keadaan masih gelap.
"Waduh, kok gelap Bureg?"
"Hmm iya euy, aku gak tau... pada kemana yah orang rumah?"
Regita kemudian menelepon seseorang. Dia langsung menjauhi ane pas lagi ngobrol di telepon. Ane waktu itu gak langsung balik ke kantor sebelum memastikan Regita masuk ke rumahnya. Soalnya berdasarkan mitos, waktu maghrib itu banyak setan setan pada keluar dan ngeincer ibu hamil.
"Gimana Bureg?" tanya ane setelah dia menutup hapenya.
"Fadil lagi di rumah neneknya sekarang, dia pengen nginep"
"Oh gitu, yaudah suamimu bentar lagi pulang kan?"
"Hmmm... suamiku pulangnya masih lama Do, Dua minggu lagi"
"Apaaah!! Kok bisa gitu? Dia kan ngantornya di Bandung juga?"
"Suamiku lagi ditugasin sama perusahaannya ke Jepang selama sebulan, udah dua minggu dia di sana"
"Anjir! Jadi kamu sendirian atuh?"
"Yah biasa berdua aja sama si Fadil"
"Okeh kalo gitu, aku balik lagi ke kantor"
"Jangan dulu Do!" Regita menahan tangan ane.
"Kenapa Bureg?"
"Aku pengen bantuan kamu lagi lah dikit"
"Aduuuuh! Bantuan apa lagi? Pengen ditemenin? Gak mau ah"
"Bukan itu... ayo masuk dulu deh ke rumah"
Regita akhirnya ngajak ane masuk ke rumahnya. Lumayan gede dan bagus sih rumah Regita, secara suaminya tajir. Dia kerja di perusahaan besar dengan gaji perbulan nyampe 2 digit. Regita nyala-nyalain lampu sambil menutup gorden, sementara ane duduk di kursi ruang tamu. Tak lama Regita kembali nyamperin ane.
"Mau bantuan apa Bureg?"
"Gini Do, aku kan hari senin kemarin kontrol ke dokter kandungan, minggu ini sih harusnya udah lahiran, tapi belum wae euy"
"Kamu harusnya cuti Bu, jangan kerja terus biar gak capek"
"Iya sih, aku pengen cuti akhir pekan ini"
"Nah gitu dong, kamu jangan kerja mulu, Bu!"
"Iya Do"
"Terus apa yang harus kubantu?"
"Induksi alami Do, biar merangsang kelahiran anakku"
"Induksi alami tuh apaan ya? Aku gak ngerti"
"Aku pengen kamu ngewe sama aku, terus crot di dalem, biar anakku keluar"
"Whoa... whoa... gak mau Bureg! Itu mah tugas suamimu, lagian aku gak mau dosa terus dan aku ngerasa gak enak juga sama suamimu"
"Suamiku lagi di Jepang Do, dan anakku harus segera keluar"
"Enggak Bu, aku gak mau"
"Ayo Do! Sekalian kita senang senang"
"Tapi jangan sekarang atuh!"
"Sekarang aja Do, ayo ikut aku!"
Tiba tiba aja Regita narik tangan ane supaya ngikutin ke kamarnya. Bodohnya ane, malah ngikut aja pas ditarik ama dia. Entahlah Gan/Sis, iman ane kok lemah banget, ane paling lemah sama cewek. Ane bukan tipe setia.
Pas di kamar, Regita langsung mengunci rapat rapat pintu. Kemudian dia mulai membuka pakaiannya satu persatu, mulai dari jilbab sampi bawahan. Ane terhenyak melihat perut Regita yang sangat buncit. Perutnya lebih gede daripada pas di Bali dua bulan yang lalu. Selama ini dia kan selalu pake baju super longgar di kantor, jadi gak kelihatan gede perutnya.
Kurang ajarnya nih, monster shukaku piaraan ane malah berdiri tegak pas liat Regita telanjang. Seakan akan alat kelamin ane ini gak singkron sama otak. Emang seksi banget njir Regita, kulitnya yang agak gelap, perut dan toket yang super gede dan wajahnya yang cantik khas Timur Tengah membuat ane meleleh.
"Ayo Do kita mulai!"
"Tapi bentar aja yah, aku mau ke kantor lagi"
"Beres"
Ane duduk di atas kasur, Regita naik ke pangkuan ane. Kita langsung ciuman bibir. Lidah kita beradu dan tangan Regita memeluk tubuh ane. Perlahan ia membuka kancing celana ane, lalu ngelurin monster shukaku piaraan ane yang udah ngamuk.
"Ini yang aku suka dari kamu Do, tititmu gede banget, kayak titit Arab"
"Aku kan keturunan Pakistan Bureg"
"Hmmm... berarti kita satu etnis"
Regita langsung nyepongin minster shukaku dengan penuh gairah. Anjir! Hisapannya sangat luar biasa hingga bikin ane merem melek menikmatinya. Ane pegang rambut ikalnya, lalu ane jejalkan monster shukaku piaraan ane sampe tenggorokannya.
Abis puas, ane berbaring di atas kasur. Regita merayap kayak kucing bunting yang kebelet kawin. Dia memasukan monster shukaku ke mekinya yang udah becek parah.
"Aaaaah... Bureg, memekmu enak banget"
"Titit kamu juga Do"
Regita kemudian bergoyang di atas selangkangan ane. Aduh, enak banget Ga/Sis rasanya. Walaupun dia lagi hamil, tapi mekinya tetep licin dan enak. Regita jago banget kalo urusan ranjang. Berutung banget cowok yang jadi suaminya.
Ane jadi kepikiran sama Bapak. Dia melakukan hal ini sama Regita. Anjir! Nyebelin juga sih kalo udah ngabayangin hal itu.
Kita berganti posisi jadi doggystyle. Ane ngeri ngeri sedap juga yah ngentot sama cewek hamil tua. Ane takut salah dan bisa menggugurkan janin. Ane juga gak trga liat Regita yang kayak kepayahan gitu.
"Aaah... ahhh... aahh... genjot Do... aaah... ahh... aahh"
"Bureg... aaahh... aku mau keluar Bu"
"Keluarin Do, yang banyak!!"
CROT!! CROT!! CROT!!
Monster shukaku menyemburkan cairan putih pekat dalam jumlah banya di dalem meki Regita. Ane sampe berteriak kencang saking puasnya. Abis itu ane berbaring karena lelah. Ane liat Regita masih menungging dan cairan chakra shukaku mengalir deras keluar dari lubang meki.
"Apa bapakku bikin kamu puas kayak aku?"
Regita terdiam, dia tak menjawab pertanyaan ane. Dia malah langsung merayap mendekati ane, lalu tiduran di bahu ane. Dia ngelusin perut ane.
"Jawab Bu!"
"Do, kamu jangan marah yah"
"Marah kenapa?"
"Aku dan Jasinta sebenernya udah ngeboongin kamu Do"
"Anjir! Boong apa Bu?" ane mendadak kesel.
"Aku sama Jasinta sebenernya belum pernah ngewe sama Pak Asep, aku cuman ngarang cerita aja karena pengen ngerasain sensasi ngewe sama kamu Do"
"Anjir Bureg!!!" ane langsung terperanjat dan gak sengaja kepala Regita jatuh.
"Aww sakit Do!"
"Eh maaf Bureg"
Ane kembali berbaring dan mengangkat kepala Regita kembali ke bahu ane. Tiba tiba ane denger Regita terisak.
"Kenapa Bureg nangis?"
"Aku cuman terharu, semua ini gara gara Jasinta tau! Dia cerita sama aku tentang hubungannya sama kamu, jadi kepengen deh"
"Apa Bapakku pernah ngewe juga sama Jasinta?"
"Enggak Do!, Pak Asep itu imannya kuat banget, walaupun kita goda dia abis abisan, dia tetep gak mau"
"Alhamdulillah kalo begitu, pikiran jahatku sama Bapak jadi hilang, syukur deh Bapak tetep orang soleh"
"Alhamdulillah bapak kamu tetep sholeh tapi tidak sama anaknya, dia hobinya ngewe sama cewek yang lebih tua... hahahahaha"
"Iih jangan gitu ah!! Jangan buka kartu"
Ane jadi malu sendiri digituin sama Regita. Emang bener sih, ane selama ini berhubungan sama cewek-cewek yang umurnya lebih tua. Mungkin yang umurnya di bawah ane selama ini adalah Memeg, Bunga dan Rani. Kalo Gema itu seumuran sama ane Gan/Sis.
"Bureg?"
"Hmmma apa?"
"Jadi kamu udah tau hubunganku sama Jasinta?"
"Tau lah, tapi rahasia"
"Syukur deh"
"Kenapa kamu gak pacaran aja sama Jasinta Do? Padahal Pak Asep ngejodohin kamu sama dia lho, dia pernah bilang ke aku dulu"
"Entahlah Bureg, padahal aku suka sama dia dulu, sebelum aku pacaran sama pramugari, aku juga ngungkapin perasaanku, tapi dia malah nolak dan nganggep aku cuma temen"
"Dasar Jasinta tolol!! Dia tuh emang gitu"
"Dia gak mau pacaran sama aku, tapi giliran aku dapet pacar, dia kayak yang gak rela gitu Bureg"
"Si Jasinta emang gitu Do, nyebelin parah"
"Bureg, kenapa sih Jasinta musuhin aku sampe sekarang?"
"Aku gak tau Do, dia cuman bilang lagi males ngomong sama kamu"
"Hmmm... asem"
Malem itu, suasana di kamar sangat menyenangkan. Regita bener bener bikin ane nyaman di dekatnya. Jiwa keibuannya tuh kentara banget. Ane mau cabut lagi ke kantor sehabis ngentot, tapi Regita malah minta tambah ronde. Akhirnya ane kembali ngentotin di sampe berkali kali. Ane balik lagi ke kantor jam 10 malem, dimana suasana kantor udah sepi karena orang orang udah pada pulang.
Keesokan harinya, usaha ane terhadap Regita berhasil. Pas lagi rapat di kantor, tiba tiba aja Regita mengalami kontraksi. Sontak keadaan jadi heboh. Jasinta sebagai sahabat Regita langsung mengambil tindakan untuk melarikannya ke rumah sakit. Sore harinya ane depet kabar kalo Regita udah melahirkan anaknya dengan Slamet. Syukur alhamdullah.
Selain kabar gembia do atas, gak kerasa udah hampir sebulan ini, ane sering mimpi aneh tentang Jasinta dan Memeg. Ane mimpiin mereka hamil gara-gara ane, untuk Memeg ane cuman mimpiin satu kali tapi untuk Jasinta ane mimpiin dia sampe lima kali.
Ane nanya nih ke mas Google tentang arti mimpi, dan ternyata kalo ane mimpiin orang hamil maka orang itu beneran hamil. Ane mendadak shock, kaget , tercengang, terheran heran dan hampir kena stroke.
Gimana gak gitu Gan/Sis, ane kemungkinan ngehamilin dua cewek sekaligus dalam waktu berdekatan. Pasalnya sebelum pergi ke Bali, ane bermain sama Memeg nonstop selama tiga hari tanpa pengaman dan di Bali, ane maen sama Jasinta tanpa pengaman juga dan crot di dalem.
Kekhawatiran ane semakin menguat ketika suatu hari, ketika ane abis pulang dari bagian umum di kantor. Di jalan, ane ketemu sama Nanang. Dia seorang OB yang biasa disuruh-suruh buat beli barang ke Alphamart. Ane nyapa dia sambil nyamperin, terus ane jalan bareng dia menuju kantor karena bagian umum berada jauh dari gedung kantor tempat ane kerja.
"Hey bro... abis darimana lu?"
"Eh Dodo....kirain siapa...gue abis belanja di Alphamart"
Ane kemudian ngeliat isi belanjaan dia. Ane suka kepoin dia kalo dia belanja dan ane juga sering nanyain siapa aja yang nitip buat belanja. Waktu itu ane liat ada susu Ibu Hamil sebanyak tiga dus.
"Wah..wah...lu beli susu Ibu Hamil...buat siap bro? Regita?"
"Oh ini...bukan Bro...ini pesenan dari Bu Jasinta"
"Apaahhhh!! Buat Jasinta? Kan dia belum nikah?"
"Iya bro....hmmm..jangan-jangan dia hamil diluar nikah atau jangan-jangan sama elu nih di Bali dikerjain...haha"
"Anyeeenk! Elu jangan sembarangan nuduh orang....gue gak ngapa-ngapain sama dia"
"Ah...elu jangan ngeles wae....gue tau apa yang sering elu lakuin sama dia, gue pernah liat elu sama Jasinta berduaan di ruang kerjanya gak pake baju, gue juga perna liat elu ngentot sama Jasinta di atap gedung dan di ruang olahraga, udah deh elu gak bisa ngelak"
".........." ane speechless.
"Kenapa bengong Do?"
"Apa elu udah bilang-bilang ke orang gak?"
"Eehh...belum sih...tapi lu tau kan? Jangkrik bos...hehehehehe"
Nanang mulai maen kode-kodean sama ane dengan niruin Kasino yang bilang 'Jangkrik Bos' di film CHIPS ketika tau rahasia perselingkuhan bos nya. Ane terpaksa buka dompet sambil geleng-geleng kepala. Ane ngasih tiga ratus ribu waktu itu.
"Hadeeeuuuhh! Segini cukup?"
"Lumayan...makasih yah brooo"
"Iye...lu jangan buka mulut!"
"Siap bro...asal lancar aja itunya ke gue...hehehe...eh ngomong-ngomong elu mah orangnya licik yah"
"Hah licik gimana?"
"Lu di depan orang diem-diem aja... kayak yang gak tertarik sama Jasinta... tapi di belakang, lu maen gila sama dia"
"Widih...jangan asal nuduh lu...bukan gue yang deketin Jasinta...tapi dia sendiri yang deketin gue ....mana pake maksa gue jalan-jalan sama dia"
"Waahh...berarti lu beruntung banget atuh bisa diajak jalan sama dia, hampir semua cowok di kantor pernah ngajakin dia jalan, tapi selalu ditolak"
"Beruntung darimana bro...gue selalu jadi dilema kalo lagi sama dia...padahal gue udah punya pacar bro...hmm...jadi kayak yang dipaksa selingkuh gitu"
"Hahahaha...sabar bro...ini ujian buat elu, ujian yang enak kalo menurut gue mah"
Abis ane balik ke ruang kerja, ane langsung drop dan lemes. Setelah liat belanjaan Jasinta yang ada susu Ibu Hamil nya, ane makin yakin kalo Jasinta bener-bener hamil gara-gara ane. Impian ane nikah sama Memeg pun terancam gagal, soalnya ane mesti nikahin Jasinta buat pertanggungjawaban. Ane makin tambah drop lagi kalo seandainya Memeg dan Jasinta sama-sama hamil dalam waktu bersamaan. Akhirnya ane memutuskan untuk mengecek kehamilan mereka. Pulang kerja, ane pergi ke apotek buat beli test pack.
Ane nunggu waktu ketemuan sama Memeg yang dapet jatah libur cukup lama di pertengahan Januari. Waktu itu Memeg neleponin ane, dia ngasih tau kalo dirinya dapet libur panjang selama 6 hari dan dia pengen maen ke Bandung. Tapi sebelum kesana dia pengen berkunjung ke rumahnya di Bogor.
"Do....gue mau liburan di tempat elu nih...boleh?"
"Boleh banget atuh Meg....kapan lu libur panjangnya?"
"Dari sabtu minggu ini Do...lumayan lah gue dapet jatah seminggu"
"Asik dong kalo gitu....elu langsung aja ke Bandung...ada yang pengen gue omongin sama elu"
"Ya enggak lah...elu jemput dong ke Jakarta....kayak biasa, kita nginep dulu semalem di deket Bandara hehe"
"Aduh kapan euy?"
"Jumat Do...gue terakhir landing Jumat sekitar jam 8 malem.... eh... elu mau ngomong apa sih?"
"Eeehh...anu Meg..gue mimpiin elu hamil...gue pengen ngetes kehamilan elu"
Tiba tiba ane denger Memeg ngakak parah denger ane pengen ngetes dia.
"Lu kenapa Meg?"
"Haha...enggak Do...emang lu yakin bisa hamilin gue?"
"Ya siapa tau elu hamil Meg...soalnya terakhir hubungan, gue gak pake pengaman dan gue kelupaan ngecrot di dalem"
"Ah itu udah lama dong Do.....kita kan hubungan akhir November ....terus sekarang kan udah pertengahan Januari"
"Elu terakhir haid kapan Meg?"
"Hmm... kalo gak salah sehari sebelum ketemuan sama elu.... oh iya sebelum elu pergi ke Bali"
"Waduh berarti ...elu lagi masa subur Meg...soalnya kalo baru beres haid suka subur gitu..berarti elu udah hamil Meg..elu udah telat haid kan?"
"Ihhh enggak lah Do....gue gak ngerasain apa-apa tuh...kalo telat mah, gue emang sering telat"
"Ah..pokoknya gue mau periksa elu....nanti pas ketemuan"
"Gausah Do....ngapain sih?"
"Pokoknya harus...biar gue bisa tidur nyenyak"
"Huhhh!! Terserah lu aja deh ah"
Memeg kemudian menutup teleponnya dengan nada kesal. Ane semakin yakin kalo Memeg hamil, soalnya dia udah telat haid. Untuk sementara fokus ane ke Memeg terlebih dahulu sebelum nanti menanyai Jasinta yang masih super duper jutek ke ane.
selama seminggu, ane gak bisa tidur akibat memikirkan Memeg sama Jasinta. Ane Cuma bisa berharap kalo mereka berdua gak hamil atau paling tidak cuma satu dari mereka berdua yang hamil bukan dua duanya.
Jumat siang ane pergi ke Jakarta pake kereta ekonomi, soalnya duit ane makin hari makin menipis. Begitu sampe di Jakarta, ane langsung pergi ke Hotel yang biasa ane booking kalo ketemuan sama Memeg. Saking seringnya ane booking disana, sampe-sampe ane kenal sama respsionisnya dan akhirnya ane dapet diskon. Lumayan lah Gan/Sis buat menghemat pengeluaran.
Sekitar jam 9 malem, ane denger pintu diketuk, pas dibuka ternyata Memeg telah tiba dengan masih pake baju pramugarinya sambil geret koper. Tak butuh basa basi, ane langsung menyuruh Memeg melakukan test kehamilan.
"Meg...nih gue udah beli test pack....gue cek sekarang yah!"
"Huhhhh!!...capek Do...gue baru aja nyampe"
"Ihhh harus atuh Meg..***mpang check nya lho meg...lu tinggal pipis...terus batang test packnya tinggal gue celupin ke air kencing lu"
"Oke oke...gua periksa kehamilan...demi elu!!"
Memeg pergi ke kamar mandi. Tak lama kemudian dia keluar sambil ngasihin batang test pack yang garisnya cuman satu. Itu artinya Memeg negatif hamil. Ane seneng bukan kepalang waktu itu Gan/Sis, ane takut menghamili Memeg.
Keesokan harinya kita langsung check out pagi-pagi untuk langsung pergi menuju mall terlebih dahulu buat beliin Memeg celana dalam baru, soalnya celana dalam dia pada kotor dan baunya minta ampun bikin ane hampir pingsan karena aromanya. Kebetulan waktu itu lagi ada diskon gede gedan, jadi ane beliin dia 6 biji.
Langsung seketika dia make celana dalam itu di kamar pas toko. Dia seneng banget bisa kembali make celana dalam yang sesuai sama tubuhnya. Dia ngelemparin sempak ane dari kamar pas menuju keluar, sontak ane dengan cepat langsung mengambilnya dan mengamankannya di saku jaket. Ane sebel banget sama kelakuan usil dia yang maen lempar-lempar sempak bekas pake sembarangan.
Abis belanja di mall, kita memutuskan langsung pergi ke rumah orang tua Memeg di Bogor. Kita naek kendaraan umum terus dilanjut KRL dari Jakarta sampe Bogor. Dari sana dia milih pake taksi untuk sampe ke rumah. Setelah hampir satu jam, akhirnya kita sampe di rumah Memeg.
Rumah Memeg berada di kawasan perkotaan. Ane heran sama bentuk rumahnya karena lebih mirip bangunan gudang daripada rumah, soalnya pintu masuknya ada dua yang satu kecil dengan ukuran lebar sekitar 5 meter yang ane anggap itu adalah garasi mobil dan yang satunya lagi pintunya gede banget Gan/Sis, lebarnya sekitar 15 meter. Abis itu bangunannya juga tinggi Gan/Sis, ada dua lantai.
Ane bingung nih, gimana cara ngetuk pintunya, secara ukuran pintunya kayak pintu kerajaan gitu. Pas udah masuk halaman dan ngedeketin pintu itu, baru deh pertanyaan ane yang tadi terjawab. Ternyata ada sebuah tombol bel yang terpasang diantara tembok pemisah antara pintu kecil dan pintu besar.
Memeg memencet tombol itu sampe 3 kali, tak butuh waktu lama, gerbang besar itu membuka dikit dan munculah sosok cewek mungil berwajah oriental, berambut panjang dan berkacamata menyambut Memeg dengan heboh.
"HAIII....MERRY, IHHHH KANGEN BANGET SIH SAMA ELU....KEMANA AJA?" kata cewek itu yang kalo menurut ane, dia ini kayak karakter LOLI di film anime yang tentunya bikin gemes.
"IHHHH GUE JUGA KANGEN SAMA ELU LIN....HEHEHE....GUE SIBUK KERJA KEMAREN" jawab Memeg yang ikut heboh juga.
"Waaahhh....elu tambah cantik Mer...rambut lu jadi pendek heheh..."
"Iya nih Lin...gue pengen rambut pendek biar ringan"
"Eh siapa nih.?" tanya cewek itu sambil ngelirik ane yang berdiri disamping Memeg.
"Oh...ini pacar gue Lin....kenalin nih" jawab Memeg.
Ane sama cewek itu bersalaman.
"Linda... "
"Oh iya....saya Dodo Mbak"
"Salam kenal yah...eh jangan panggil mbak dong...aku ini masih muda...Linda aja"
"Oh maaf Linda...hehehehe" kata ane yang jadi salah tingkah abis berkenalan sama cewek LOLI imut.
Linda pun mengajak kita masuk kedalam bangunan yang mirip gudang itu. Ternyata di balik pintu besar itu ada sebuah ruangan besar yang disekat kayak kantor, di sana banyak pegawai yang lagi kerja di balik komputer masing-masing.
Ane ngitung waktu itu, disana ada 10 pegawai yang kerja di sana. Di bagian lain terdapat ruang tamu yang di atas mejanya banyak buku-buku katalog bahan bangunan. Ane disuruh Memeg buat nunggu di ruang tamu itu, sementara itu dia masuk kedalam ruang kerja sama Linda sambil berbincang-bincang.
Ane ngerasa aneh sama Memeg Gan/Sis, dia ngajak ane ke rumahnya tapi kok malah dibawa ke gudang yang dalemnya adalah kantor. Setelah setengah jam nunggu, akhirnya dia nyamperin lagi ke ane sambil senyum.
"Meg... lu kemana aja sih?"
"Duh maafin Do....gue keasyikan ngobrol sama si Linda...abisnya udah lama gak pulang ke rumah hahaha"
"Gak apa apa Meg... hayu atuh kita ke rumah lu sekarang!"
"Lha ini udah di rumah gue Do"
"Rumah lu di kantor Meg?"
"Hahahaha...bukan sayang..***mah gue di belakang kantor ini"
"Kok gue pusing sih Meg"
"Pusing kenapa Do?"
"Kata elu dulu bapak lu punya toko matrial, tapi kok ini malah kantor...terus bapak lu tokonya dimana Meg"
"Aduh...elu gak ngerti yah...okeh okeh gue jelasin deh"
"Oke Meg"
"jadi gini....bapak gue punya toko matrial, dulunya emang disini tapi sekarang pindah ke tempat yang lebih strategis....nah sekarang tempat ini dijadiin kantor buat ngendaliin bisnis toko matrial bapak gue"
"Buset pake kantor segala ngendaliinnya, emang bapak lu punya berapa toko Meg?"
"Tokonya mah cuman satu Do...tapi gudangnya ada enam semua dikendaliin dari kantor ini..jadi bapak gue selain dagang, juga ngasih suplai ke toko-toko matrial lainnya..terus bapak gue juga suka ngasih suplai bahan bangunan ke proyek-proyek gitu"
"Waw....bapak lu hebat juga yah... pasti tajir melintir"
"Ahh....enggak juga Do...bapak gue mah biasa aja...sederhana orangnya...ayo ikut yuk...gue mau ngenalin lu sama sodara-sodara gue"
"Hah sodara? Bukannya mereka pegawai bapak lu?"
"Iya mereka pegawai bapak gue tapi mereka semua sepupu gue... hehehe"
Ane diajak masuk ke kantor dan dikenalin satu persatu ke semua pegawai yang lagi kerja di sana. ane liat ada 10 karyawan yang ada di sana, tapi kata Memeg biasanya ada 15 orang, cuman yang 5 orang lagi gak masuk kerja. Suasana kantor cukup rame sama pegawai yang lagi sibuk.
Ngantor di sana gak usah pake seragam Gan/Sis, malah ane liat ada yang pake kaos oblong dan celana pendek. Hampir semua pegawai yang disana adalah sepupu Memeg, kecuali ada 3 orang yang berasal dari luar keluarganya atau formasi umum, salah satunya adalah Erwin.
Apa Gan/Sis masih inget sama orang yang bernama Erwin? Yap, betul sekali, dia adalah mantan pacar Memeg yang udah merawanin nya dulu pas jaman SMP. Gila bener nih si Memeg, malah mempekerjakan mantan pacar di kantor milik Bapaknya.
Waktu itu ane diajak berkenalan sama dia. Erwin duduk di pojokan dan lagi asik ngetik di laptopnya, dia tampak berbaju rapi kayak kemeja kotak-kotak dan celana panjang. Begitu kita mendekati mejanya, dia langsung berdiri untuk menyambut kedatangan kita sambil senyum.
Bener kata Memeg Gan/Sis kalo mantannya itu ganteng-ganteng. Ane liat si Erwin ini emang berwajah ganteng mirip oppa-oppa Korea yang bikin cewek meleleh. Kulitnya putih, mata sipit, hidung mancung, bibir tipis, badan ramping sama gaya rambut yang cool banget. jauh banget lah sama penampilan ane yang sangat bergaya 'anak teknik' (dekil dan kucel).
Akan tetapi semua ketampanan itu sirna ketika melihat tinggi badan Erwin yang bisa dibilang sangat pendek. Menurut pandangan insinyur yang ane miliki, tinggi badan Erwin sekitar 158 cm saja. Makanya pas dia berdiri di sebelah Memeg, tingginya cuman setara sama pundaknya Memeg. Melihat hal itu, ane mendadak bersyukur sama Allah karena dikasih badan tinggi.
Memeg cuman 'say hi' doang sama Erwin sambil ngenalin ane sebagai pacarnya. Pas ane salaman sama Erwin, ane melihat tatapan kosong matanya. Tampaknya ane bisa ngerasain apa yang dia rasakan. Abis itu Memeg mulai nanya-nanya soal kerjaan sama dia. Setelah semua beres dia ngajakin ane pergi ke rumahnya.
"Meg.....kenapa mantan lu bisa ada di sini?"
"Yah...dia pengen kerja sama Bapak gue sambil belajar bisnis... sekarang dia juga lagi ngambil kuliah"
"Ooohh..gitu toh...eh...eh...kenapa elu bisa putus sama si Erwin? Kan di ganteng Meg, gue aja kalo jadi cewek pasti naksir"
"Ah... dia gak asik Do orangnya..***k kayak elu...terus satu lagi alasan kenapa gue mutusin dia"
"Apa itu?"
"Dia cebol....hahahaha...lu bayangin aja Do...gua sama dia jalan bareng ke kota, tingginya cuman sepundak gue...malu banget tau...disangkanya gue lagi jalan sama adik gue"
"Yaelah... bukan dia yang cebol Meg... tapi badan elunya ketinggian... tapi baguslah sekarang elu dapet cowok tinggi hahahaha"
"Iya....tinggi tapi jelek banget..bweeeeekkk!!"
"Gobloooook!!" ane jitak kepala Memeg.
Kita berjalan keluar kantor untuk menuju sebuah pintu kecil yang berada dibelakang. Gudang rasa kantor itu luas banget Gan/Sis, untuk tempat kerja bapaknya Memeg berada di lantai dua. Secara doi kan direktur, jadi tempatnya di atas. Begitu Memeg membuka pintu kecil itu, ternyata ada sebuah halaman luas yang di atasnya banyak mobil dan motor parkir. Di ujung halaman itu ada bangunan yang cukup besar dan bentuknya seperti rumah, ane yakin itu adalah rumah orang tua Memeg.
Ane takjub dengan hal itu Gan/Sis, Memeg ternyata anak dari orang yang tajirnya gak ketulungan, sampe-sampe mobil yang terparkir di halaman rumahnya banyak, udah gitu bagus-bagus lagi.
"Waaaw.....bapak lu tajir banget Meg...liat nih mobil nya banyak ada 10... gua salut banget"
"Buaahahahahahaha..Dodo..Dodo...itu bukan mobil bapak gue semuanya... itu mobil pegawai...yang punya bapak gue mah cuma tiga...yang ono noh!"
Dia menunjuk ke arah 3 mobil yang terparkir di paling pojok tempat parkir. Ane ngeliat ada mobil Pajero item yang ane udah tahu sebelumnya, terus mobil Honda Jazz merah dan Mazda Biante warna putih.
"Oohhh...berarti pegawai disini tajir tajir dong bisa pada punya mobil...emang berapa sih gaji nya?"
"Bapak gue punya 70 pegawai, yang 55 kerja di toko dan gudang... mereka digaji sesuai UMR di sini"
"Emang UMR nya berapa sih?"
"Sekitar 2 jutaan Do"
"Terus yang kerja disini gajinya berapa?"
"Ya kalo yang kerja disini mah diatas UMR... sekitar 3,5 juta"
"APAAAHHH!! Gede banget Meg!!" ane tercengang, shock, dan mengeluarkan air mata.
"Iya lah Do...kerjanya juga berat...mereka kerja pake otak"
"Wah kalo gitu gue mau resign dari tempat kerja gue yang sekarang dan mau ngelamar kesini...lu tahu kan gaji gue berapa disana?"
"Emang berapa?"
"1,6 juta..itu juga kalo gak dipotong...gua gak pernah nerima segitu per bulan, paling cuman 1,2 jutaan....terus kerjanya berat banget"
"Buseeeet..***k layak banget Do...***ji lu lebih kecil dari kuli angkut di gudang bapak gue"
"Iya Meg...makanya gue pengen kerja disini..sama bapak lu...boleh yah...yah..yah?"
"Hmmm..***k mau ah...gue gak mau elu kerja disini"
"Lho kenapa? Kan enak kalo kerja disini..gua bisa deket sama elu terus"
"Banyak Do alesannya"
"Sebutin Meg...apa aja?"
"Pertama, gue gak mau pacar gue jadi kacung dari bapak gue sendiri..kedua, elu lebih pantes kerja di Pemerintahan..ya kali aja elu nantinya jadi pejabat..terus abis itu elu ngasih proyek-proyek besar deh ke bapak gue hehehehe"
"Jadi Bapaklu pengen proyek nih?" tanya balik ane.
"Emang ada gitu Do?"
"Ya ada, lumayan gede lho, gue bisa jadi makelar proyek supaya bapak lu bisa dapet, emang bapak lu punya perusahaan?"
"Bapak gue punya 13 perusahaan, salah satunya direkturnya gue"
"Anjir!! Elu jadi direktur Meg? Terus kenapa jadi pramugari?"
"Aah... itu mah cuman catut nama aja Do buat syarat bikin perusahaan... gue sama sekali gak tau menau soal bisnis bapak gue"
"Beuh sayang banget anjir! Kalo gue jadi elu, gue mending ikut ngurusin bisnis orang tua"
"Aah gue mah pengen bebas Do, gak mau terikat, lagian orang tua gue gak masalahin pilihan gue sekarang ini"
"Iya sih, seneng yah jadi anak di keluarga ini, angkat gue jadi anak bapak lu lah"
"Iiiiih gak bisa Do! Kita gak bisa pacaran dong, cuman sodaraan"
"Si anjir! Hahaha"
Setelah jalan kaki sambil ngobrol yang gak berfaedah, akhirnya kita tiba di rumahnya yang besar. Memeg langsung membuka pintu dan ngajak ane masuk kedalem. Dalem rumahnya gede banget Gan/Sis, ane langsung duduk di sofa ruang tamu, kemudian Memeg pergi sendiri menuju ruang tengah buat manggil orang tuanya.
Tak lama kemudian dia kembali sama Om Teddy dan Tante Aiko yang cantiknya berlebihan dan gak ada obatnya bahkan para bidadari juga kalah. Om Teddy tampak membawa tas panjang dengan setelan pake kaos tangan panjang dan celana pendek, sementara Tante Aiko pake baju daster warna biru yang tipis dan cukup menerawang.
"Siang Om....Tante?" ane langsung sungkem sama mereka berdua.
"Waaahhhh...Dodo apa kabar? Udah lama gak ketemu?" tanya Om Teddy.
"Iya Om... aku sibuk di kantor dan sibuk pacaran sama anak Om hehehehe"jawab ane sambil cengar cengir.
"Kamu bisa aja, gimana anakku? Nakal gak?" tanya Om Teddy lagi.
"Baik banget Om....Merryana baik banget sama aku...hehehehe" ane berbohong sama bapaknua Memeg, faktanya Memeg kerjanya ngentangin ane pas lagi ngentot, ngusilin dan ngejekin ane terus pake sebutan babi gendut jelek item bau, bikin kesel!!!
"Haha... anakku ini emang luar biasa yah Dodo yah?" celetuk Tante Aiko.
"Iya Tante...hehe" jawab ane yang gak tau arti kata 'luar biasa' yang disebut Tante Aiko.
"Oh aku mau berangkat nih... udah telat" kata Om Teddy sambil liat jam tangan.
"Lho mau kemana Om?"
"Aku mancing Do... kamu suka ikan? Nanti Om bawain pas pulang yah"
"Aduh makasih banget Om... gak usah repot repot...hehehe"
"Eh gak apa apa Do... aku suka bawa banyak kalo pulang mancing."
"Iya om makasih banget... om... hehehe" ane jadi salah tingkah.
Om Teddy kemudian beranjak keluar rumah ditemenin sama Tante Aiko. Ane sungkem lagi sama Om Teddy sebelum dia pergi. Tante Aiko mengantar Om Teddy ke halaman depan dan membukakan pintu garasi yang ada di bangunan gudang rasa kantor di depan rumahnya menuju jalan raya. Ane sama Memeg kemudian duduk di sofa ruang tamu sambil ngeliatinmereka.
"Wah Meg... Bapak lu pasti empangnya banyak banget yah, sampe-sampe suka bawa ikan banyak"
"Bapak gue gak punya empang Do, dia kalo mancing suka di laut bareng temen temennya"
"Njirrr! hebat banget Bapak lu Meg... pasti dia punya speed boat pribadi"
"Enggak lah Do, paling Bapak sama temen temennya nyewa kapal punya nelayan.....eh kita ke kamar yuk!"
"Hah kamar siapa?"
"Ya ke kamar gue lah...mas ke kamar Emak...enak di elu dong"
"Yaelah elu masih aja cemburu sama Emak lu sendiri...gua gak ngapa ngapain sama Emak lu Meg"
"Enggak! Gue gak cemburu... biasa aja kali"
"Yaudah.... gue percaya.... emang boleh gitu elu bawa cowok ke kamar? Emak lu gak bakalan marah?"
"Ya enggak lah Do... Emak gue mah bebas orangnya Do....yuk ah"
Memeg narik tangan ane dan membawa ane menuju kamarnya. Rumah keluarga Memeg besar banget Gan/Sis, waktu itu ane ngelewatin ruang keluarga yang sangat besar dengan furniture- furniture mewah dan barang-barang elektronik yang canggih. Kamar Memeg berada di lantai 2, ane diajak naek tangga yang berada di pojok ruang keluarga. Suasana di lantai 2 juga gak kalah mewahnya sama lantai satu. Di atas terdapat dua kamar yakni kamar Memeg dan kamar Pieter. Waktu itu Pieter lagi gak ada di rumah, katanya sih lagi ikutan Les bimbel.
Melihat keadaan rumah Memeg yang mewah dan kantor milik bapaknya, ane mendadak menjadi minder Gan/Sis. Apakah ane bisa menikahi Memeg hanya dengan modal cinta? Kalo dilihat dari status ekonomi, kondisi ekonomi ane jauh di bawah Memeg. Untuk sekarang aja penghasilan ane sebagai honorer cuman 1,6 juta per bulan paling ane nyari tambahan dengan jadi makelar proyek.
Berbeda sama penghasilan Memeg yang jadi pramugari junior, perbulan dia bisa mengantongi duit sampe 8 jutaan, jumlah itu belum termasuk bonus-bonus tambahan, belum lagi uang saku dari orang tuanya yang tentunya nominalnya pasti gede banget.
Satu-satunya harapan ane untuk bisa pede jadi menantunya Om Teddy dan Tante Aiko adalah ane mesti jadi PNS. Tahun ini ane mau ikutan tes CPNS sekitar bulan Maret, dengan menjadi PNS, ane bisa meningkatkan status sosial di masyarakat. Secara jadi PNS itu adalah idaman bagi setiap orang di negeri tercinta ini, istilah yang tersebar di masyarakat tentang seorang PNS itu yakni calon mantu idaman.
Kamar Memeg cukup luas dengan suasana khas kamar cewek yang dilengkapi berbagai ornamen yang feminim. Tempat tidurnya berada di pojok dengan ukuran cukup luas, di sebelahnya ada lemari yang berdampingan sama meja belajar. Di atas meja belajar ada komputer desktop yang ane udah tau semua isinya karena udah ane ubek-ubek ketika dibawa ngekost di Bandung. Di hadapan tempat tidur terdapat sebuah rak buku yang cukup besar. Rak itu penuh sama buku-buku koleksi Memeg, mulai dari novel, buku pelajaran, buku keagamaan dan buku manual Flight Attendant yang tebelnya kayak kitab suci.
"Waaaaw....gue gak nyangka ternyata elu tajir banget yah..***mah lu kayak rumah di sinetron-sinetron"
"Ah elu..biasa aja kali gak usah lebay....lagian yang yang tajir itu Bapak gue....kalo gue mah gak punya apa-apa"
"Gue salut sama elu Meg.....walaupun elu kaya tapi elu gak pernah ngerasa jadi orang kaya...elu tetep membumi....kalo kata orang mah elu itu Low Profile"
"Haha...ah bisa aje lu....maka dari itu gue cocok banget kan pacaran sama elu....kata elu kan gue Low Profile nih....nah sedangkan elu orangnya Low Budget...jadi kita serasi kan...hehe...Low Profile sama Low Budget"
"Aianjiirr!!...hahahahaha...lu muji atau ngehina gue sih?"
"Yah muji elu dong sayang...elu kan emang Low Budget mulu..hehehe"
"Iya sih bener kata elu...tapi kok nyesek dengernya yah"
"Yaudah kita pelukan yuk biar gak nyesek"
Ane kemudian duduk diatas ranjang, terus Memeg duduk dipangkuan ane. Kita pelukan waktu itu, lama banget Gan/Sis durasinya, terus abis itu ane ciuman deh sama dia. Tiba-tiba ada seorang anak kecil masuk sambil motoin kita pake hape kamera. Sontak kita langsung kaget, Memeg seketika langsung berdiri.
"Hayo..lo.....Cici ketahuan cipokan di kamar...gue bilangin Papih...biar tau rasa lo" kata Pieter sambil nunjukin foto ane sama Memeg yang lagi bermesraan.
"HAPUS FOTONYA SEKARANG!! AWAS..LHO" Memeg mulai marah.
"Gak mau..bweeeeeekk!!!"
"AWAS YAH......GUE SIKSA LU YAH"
"BWEEEEKK! Coba aja kalo berani...dasar Cici bego bau terasi!"
"Anyeeen! Gue tangkep lu"
Memeg langsung lari keluar kamar buat ngejar si Pieter yang udah motoin adegan ciumannya sama ane. Ane waktu itu cuman diem di kamar sambil ngakak liat kelakuan iblis bersaudara saling kejar-kejaran. Dari luar kedenger sayup-sayup teriakan Memeg yang manggil-manggil Pieter, ane pun akhirnya cuman tiduran aja di atas kasur.
Gak lama berselang, pintu kamar kembali terbuka dan yang masuk kali ini adalah seseorang yang tak terduga. Dialah Tante Aiko yang masuk sambil membawa sebuah nampan yang di atasnya banyak sekali makanan dan minuman.
"Eh tante..***k usah repot repot! Aku gak apa apa kok tante" kata ane mendadak salah tingkah.
"Gak apa apa kok Do...ini udah Tante bikinin cemilan nih...simpen di karpet yah!" jawab Tante Aiko dengan senyumannya yang bikin ane meleleh.
Ane waktu itu mendadak pindah ke karpet dan duduk bersila di sana, tente Aiko kemudian membungkuk di hadapan ane buat menyajikan makanan yang udah dia bikin. Abis menyajikan makanan, dia kemudian mengambil kursi chitose yang ada di depan meja belajar Memeg, lalu menyimpannya dihadapan ane.
Tante Aiko duduk diatas kursi itu dengan kakinya yang agak ngangkang, otomatis paha dan bagian dalamnya keliatan jelas dihadapan ane yang mendadak membatu dan mungkin hampir terkena serangan jantung. Tante Aiko tampak pake celana dalam warna biru muda yang transparan bagian tengahnya, belum lagi pahanya yang super mulus bahkan kalo menurut ane lebih mulus dari pahanya Memeg. Kayaknya nyamuk pun bakal terpeleset kalo mendarat di atasnya.
"Aduh maaf yah Do...Tante duduknya di atas kursi, soalnya pinggang Tante lagi sakit"
"Gak apa apa kok Tante...emang pinggang Tante kenapa bisa sakit?"
"Kemaren...Tante ikutan zumba bareng temen-temen...eh pulangnya malah jadi pegel sama pinggang nih kayaknya ketarik"
"Waduh sakit banget atuh Tante...harus dipijit itu mah"
"Iya nih Do...semalem papih udah mijitin Tante....yah puji Tuhan lah sekarang udah mendingan"
"Alhamdulillah kalo gitu Tante... semoga Tante cepet sembuh"
"Makasih yah Dodo....oh iya ayo makan kue-kuenya....itu aku bikin spesial lho buat kamu"
"Makasih banget Tante"
Ane pun makan kue-kue yang udah disajiin sama Tante Aiko, rasanya enak banget Gan/Sis, kalo digambarin nih, ane tuh berasa kayak berguling-guling diatas kulit mulusnya tante Aiko. Ketika ane mengigit kue nya yang empuk, ane ngerasa kayak muka ane tuh dibenamin ke dadanya tante Aiko yang super empuk dan mulus.
"Gimana rasanya kue buatan Tante?"
"Aahhhh....enak banget Tante...ini kue yang paling enak yang pernah aku rasain" jawab ane yang super lebay.
"Aduh Dodo lebay banget sih hehe" tante Aiko tersipu malu." Dodo...Tante mau nanya..boleh?" tiba-tiba tante Aiko menjadi serius.
"Boleh Tante...." ane mendadak tegang nih Gan/Sis.
"Gimana nih rasanya pacaran sama Cici (panggilan Memeg di rumahnya)? Kamu kan tahu, kalo Cici itu 'luar biasa'...maksud Tante kamu nyaman gak sama dia?"
"Ya aku nyaman-nyaman aja tante sama Memeg...eh maksudku sama Merry...dia luar biasa cantiknya Tante....persis sama ibunya hehe"
"Puji Tuhan kalo gitu mah...tante sempet khawatir lho sama kamu, soalnya kan si Cici ini luar biasa banget kan"
"Luar biasa apa maksud Tante?"
"Yah maksud tante, si Cici ini anaknya usil banget sama manjanya minta ampun...yah ini emang salah Tante sih yang suka ngemanjain dia dari kecil... jadinya sekarang dia manja banget...terus sifat usilnya itu yang suka bikin orang kesel.... apa kamu ngerasain itu gak?"
"Hmmm....ngerasain banget tante...Merry emang sangat manja dan dia juga sering ngusilin aku...tapi yah...aku mah gak apa-apa digituin"
"Syukurlah kalo gitu... soalnya Tante khawatir kamu mutusin dia gara gara itu... dulu dia selalu putus sama pacarnya gara-gara gak kuat menghadapi kelakuan si Cici...yah contohnya Samuel yang mutusin dia tiba tiba, padahal mereka pacaran cukup lama...setahunan lah...Tante nanya sama dia, kenapa mutusin anak tante dan dia jawab kalo dia suka diusilin sama Cici terus dia juga sering diejek"
"Oh...aku juga sering diejek dengan sebutan babi gendut jelek item bau sama Merry ... tapi yah...aku mah anggap becanda aja.***k dimasukin hati"
"Ini rahasia yah Do....Tante gak bilang-bilang hal ini ke pacar-pacar Cici sebelumnya, sebenernya gini Do...Cici itu emang anak yang aneh...dia itu kalo ngejek orang tandanya dia sayang sama orang yang diejeknya itu...jadi dia mengekspresikan sayangnya itu melalui ejekan...Tante, Papih dan Pieter pun sering dia ejek...makanya dia kalo sering ngejek sama pacar tandanya dia sayang...tapi yah gak semua orang bisa nerima ejekan yah"
"Iya Tante...aku mah gak masalah Merry ngejekin terus...toh aku udah maklumin segala kelakuan dia...aku mencoba istiqomah aja Tante"
"Nah itu dia Do... kamu itu pacar Cici yang paling berbeda dari pacar dia sebelumnya"
"Maksud Tante aku beda karena aku seorang Muslim?"
"Bukan itu maksudku Do....kalo agama mah Tante gak masalahin....toh selama ini mantan-mantan nya Cici juga Khatolik semua...***k ada yang seiman sama Cici maupun Tante"
"Oh okeh Tante...terus aku beda apa nya?"
"Yah kamu pacar Cici yang paling dewasa dan bijak... umurmu berapa sih?"
"Aku baru 23 Tante"
"Nah iya..jadi kamu bisa menyikapi kelakuan Cici dengan bijak....emang sih selama ini, Cici suka cerita tentang kamu dan Tante pikir kamu dan Cici bakalan lama pacarannya"
"Amiin...semoga aja Tante...hehehe.....eh tente maaf nih sebelumnya...bolehkah aku nikahin Merryana gak? Yah aku mah kan sekarang sebenernya lagi cari istri...bukan pacar" ane nekad nih ngelamarin Memeg langsung sama Tante Aiko.
"Oalah...haha...ternyata si Cici udah ada yang ngelamar nih...hehe...mmmm...yah..kalo Tante mah boleh-boleh aja...tapi jangan sekarang dong Do....yah tunggu lah pelan-pelan...jangan cepet-cepet...lagian kan kalian ini kan masih muda banget....kamu kan baru 23 sementara si Cici mau 19...yah sekarang mah jalanin aja dulu Do...bimbing si Cici biar jadi gadis baik"
"Ya tante...aku bakalan membimbing Merryana jadi anak baik"
"Dan satu lagi...semoga selama pacaran sama kamu...Cici bisa pertahanin keperawanannya...Tante percaya sama kamu...kalo kamu itu cowok baik..kamu gak akan macem-macem sama Cici...kayak ngelakuin hubungan suami-istri gitu"
MAKJLEB ! omongan Tante Aiko terasa kayak tombak yang langsung nusuk ke jantung ane. Dia ngomong ka ane supaya gak macem-macem apalagi berhubungan intim sama Memeg. Speechless ane waktu itu Gan/Sis, ane bingung mau ngomong apa sama Tante. Seandainya dia tahu apa yang selama ini ane lakuin sama Memeg, pastinya dia bakalan kecewa berat sama ane.
Ane waktu itu bersyukur banget karena gak jadi ngehamilin Memeg, soalnya kalo Memeg beneran hamil, gak kebayang nih sikap orang tua Memeg terhadap ane. Akhirnya ane cuman manggut-manggut pas Tante Aiko ngomong hal itu sambil memakan kue-kue nya. Tak lama berselang, Memeg masuk kedalam kamar. Dia masuk sambil narik tangan Pieter yang lagi nangis. Sontak, Tante Aiko langsung kaget melihat hal itu.
"Itu Pieter kamu apain Ci?" tanya Tante Aiko yang langsung nyamperin Pieter.
"Dia jatuh Mih...tadi dia lari-lari terus naek ke jendela...eh malah kepeleset" jawab Memeg santai.
"Aduhh...yaudah...kita ke klinik yuk"
"Lah ini Dodo gimana mih? Masa mau ditinggalin disini sendirian"
"Hmmm...yaudah deh aku sama si bibi nganter Pieter ke klinik...kamu disini sama Dodo yah!"
"Siap Mamih...hati hati yah!"
Tante Aiko dan Pieter pun akhirnya pergi keluar dari kamar untuk pergi ke klinik terdekat. Dia ngajakin pembantunya untuk mengantar Pieter berobat. Rumah pun akhirnya jadi kosong dan cuman ninggalin ane sama Memeg berdua aja. Setelah Memeg nganterin mereka keluar rumah, dia kembali masuk ke kamar.
"Untung aje si Pieter jatuh...jadi gue bisa sempet ngehapus video di hapenya"
"Yaelah...Meg..elu gak kasihan sama adek lu sendiri!"
"Ya kasihan lah....makanya gue tolongin....eh tadi Emak gue ngobrol apa aja disini sama elu?"
"Hmmm...ya gitu deh..dia bilang kalo gue ini pacar lu yang paling ganteng sedunia"
"BOONG LU! Elu itu pacar gue paling jelek dan begonya minta ampun! Bahkan muke lu lebih jelek dari babi piaraan Bapak gue"
"hahahahaha....makasih banget Memeg sayang.....elu emang babi betina milik gue yang paling nyebelin hahaha"
"Loh ko malah seneng sih elu gue ejek?"
"Yah...seneng aja....bisa diejek sama cewek cantik"
"Huh! Dasar gombal....Mamih ngomong apa sih Do tadi?.....yang bener ah jawabnya!"
"Iya iya maaf Meg hehe...ya gitu deh dia bilang kalo gue itu udah dewasa...dia nitipin elu ke gue...dia minta gue jagain elu...jagain kesucian elu....emang Emak-Bapak lu gak tahu kalo elu udah gak perawan?"
"Ya enggak lah Do...bisa mati gue kalo mereka sampe tahu..."
"Tapi kok elu bisa bercinta sama si Erwin di kamar ini? Apa gak bakalan ketahuan?"
"Rumah ini gede banget Do..***k bakalan ketahuan...lagian Emak gue juga suka sibuk sama bisnis cateringnya"
"Oohh...gitu...berarti sekarang bisa dong kita ngewe di sini...kan rumah lagi sepi"
"Ogah ah....ngarep aja lu....gue sekarang lagi gak nafsu sama elu?"
"Lha kenapa?"
"Gue takut dihamilin sama elu!"
"Enggak atuh Meg...enggak bakalan...yah kecuali kalo gue lupa hehe"
"Tuh kan...elu mah lupa aja kerjaannya"
"Yaudah atuh mulai sekarang gue gak akan ngajak elu ngewe lagi...gue takut lupa dan elu jadi hamil"
"Eh jangan ...jangan...jangan !!"
"Lha kenapa?"
"Gue juga suka banget ngewe sama elu...jangan gitu dong ah...gue seneng banget tiap kali kita hubungan intim"
"Terus gimana atuh kalo gue lupa dan elu hamil"
"Hmm....yaudah deh...gue pasang KB....biar mencegah hamil"
"Serius lu? Jangan ah Meg...itu kan buat suami-istri...kita kan cuman pacaran...gue aja deh pake kondom....elu nyetok yang banyak"
"Enggak Do... gak enak kalo elu pake kondom mah"
"Yaelah....elu mah ribet Meg...gimana sih?"
"Yaudah lah kok kita malah bahas ini sih?"
"Iye...kenapa yah?'
"udah ah...gue laper....makan yuk!"
Memeg ngajak ane makan dirumahnya, kita waktu itu kembali turun ke lantai satu menuju ruang makan. Di ruang makan ada sebuah meja makan minimalis yang diatasnya ada sebuah tudung saji. Memeg langsung membuka tudung saji itu dan ternyata di dalemnya banyak banget makanan.
Ada daging steak, sup, tumis-tumisan dan tahu goreng. Ane langsung semangat nih pas liatnya, tanpa basa-basi ane langsung ngambil piring dan ngincer daging steak yang keliatannya enak banget. Tiba-tiba Memeg nahan laju tangan ane yang hendak ngambil daging steak itu.
"Lho kenapa Meg?"
"Itu steak babi Do...elu gak boleh makan itu!"
"Ooh...makasih udah ngasih tau....yaudah deh gue makan sama sup aja"
"JANGAN!!! Itu juga sup daging babi"
"Hadeuuhh...apes banget sih gue...yaudah deh gue makan sama tumis kangkung aja"
"Jangan Do!! Elu gak boleh makan itu juga"
"Lha kenapa?...kan ini cuman kangkung..***k ada daging babinya"
"Do...emak gue kalo masak tumis suka dicampur sama minyak babi biar rasanya enak dan gurih"
"Aduhhhh!! Terus gue makan sama apa atuh?"
"Hmm.....yaudah sama tahu aja Do"
"Yaelah.....tahu doang"
"Maafin gue Do....abisnya elu adalah orang muslim pertama yang masuk ke rumah gue..jadi emak gue gak nyiapin makanan halal buat lu"
"Yang pertama? Emang pembantu lu bukan orang muslim?"
"Dia orang muslim...tapi beda lah... mereka bukan... tapi elu kan disini sebagai tamu"
"Hmm... yaudah deh gue makan sama tahu aja...apa nasi nya juga dicampur minyak babi?"
"Ya enggak lah Do...nasi mah masih halal hehe"
Akhirnya dengan sangat menyesal dan hati kesel juga, ane makan cuman sama nasi dan tahu yang dicampur kecap manis. Suasana makan waktu itu cukup romantis Gan/Sis, dimana di rumah segede gitu cuman kita berdua yang lagi makan. Memeg ngambilin nasi dan tahu buat ane abis itu dia nuangin kecap cukup banyak.
Ketika menjelang magrib, Tante Aiko dan Pieter kembali kerumah. Hasil pemeriksaan menyebutkan gak ada cedera serius yang dialamin sama Pieter. Syukur deh, ane harap bocil laknat itu gak amnesia.
Malam itu ane nginep di rumah Memeg. Ane tidur di kamar tamu. Gile bener dah Gan/Sis, kamar tamunya aja mewah banget euy, jauh lah sama kamar di rumah ane di Garut City. Sekitar jam 7 malam, Om Teddy pulang mancing. Bener aja dia bawa ikan banyak. Tante Aiko pun mulai memasak ikan laut itu, dibantu oleh Memeg dan pembantu.
Sambil menunggu, Om Teddy ngajak ane ke ruang kerjanya di kantor. Pas masuk ke sana, ruang kerjanya lumayan berantakan. Banyak banget berkas berkas yang bertumpuk. Om Teddy nyuruh ane duduk di kursi, dia nyuguhin rokok dan air minum.
"Gimana Do kerja di Kementerian Bangun Membangun asyik kan? Banyak duitnya"
"Ah enggak juga Om, gaji aku mah kecil, dibawah UMR"
"Tapi kata Merry bilang kalo kamu suka nyambi jadi makelar proyek"
"Hmmm... iya Om, ya buat tambah tambah penghasilan aja"
"Boleh dong Om ikutan ngerjain proyek, lokasinya di mana aja?"
"Tersebar sih Om, ada Pekalongan, Brebes, Singaraja, Banjarmasin dan Pontianak"
"Waduh, gak ada yang di Jawa Barat nih?"
"Ada sih, tapi bukan aku yang ngurus"
"Yowis lah kalo begitu, gak apa apa, aku bisa juga menjangkau wilayah luar Jawa"
"It's OK Om, siapin aja berkas berkas buat ikutan lelang proyek, nanti aku bisa usahain lah hehe"
"Ada berapa paket pekerjaan Do? Berapa nilainya?"
"Ada 20 paket Om, semuanya nilainya sekitar 1 milyar"
"Kalo gitu aku ambil setengahnya deh, bisa gak?"
"Bisa aja sih Om, tapi yah harus ada itunya lah"
"Aku ngerti Do, aku kasih kamu 10 persen"
"Bukan buat aku sih Om, tapi buat pimpro sama panitia lelang"
"Iya aku tau Do, aku udah lama kali maen begini"
"Yaudah atuh, nanti akan kuhubungi pimpronya, nanti ngobrol sama Om"
"Oke Do, kalo berhasil, aku kasih kamu bonus 1 persen dari nilai proyek"
"Makasih Om, semoga aja lancar"
"Iya Do hahaha... ayo dong isep rokoknya, impor lho"
"Wah pantesan Om, aku belum pernah liat rokok macem gini, impor ternyata"
Kita berlanjut sama obrolan bisnis sambil ngudud. Ane harap semoga aja Jasinta sebagai pimpro mau nerima tawaran yang menggiurkan ini. Tapi masalahnya, hubungan ane same cewek tatoan itu lagi buruk. Ane harus secepatnya mendatangi dia dan berbaikan lagi, biar bisnis sama Om Teddy berjalan. Kan lumayan tuh ane dikasih bonus 1 persen dari proyek. Kalo seandainya Om Teddy bisa dapetin proyek itu, berarti dia dapet 10 milyar dan ane kebagian 1 persen dari duit segitu, yaitu 100 juta. Kalo gitu, ane mau beli mobil ah, biar keliatan keren.
Tak lama kemudian, Memeg masuk ke ruang kerja Om Teddy. Dia ngasihb tau kalo masakan udah jadi. Kita pun pergi bereng menuju ruang makan. Ini merupakan acara makan malam paling hebat dan indah Gan/Sis. Suasana kekeluargan di rumah ini sangat kental. Lagi lagi mata ane kesilep lagi sama penampilan Tante Aiko yang berpakaian kayak Memeg kalo ladi di rumah. celana super pendek dan baju tanktop.
Sejauh ini Megumi adalah cewek yang paling cantik yang pernah ane kenal seumur hidup, tapi setelah ketemu dan kenal sama Tante Aiko, predikat itu berpindah padanya. Tante Aiko lebih cantik daripada Memeg. Ane jadi tau nih, kenapa Memeg pinter masak, soalnya diajarin sama emaknya. Duh beruntung sekali si Om Teddy, udah ganteng, tajir, punya bini yang cantiknya diluar nalar, terus pinter masak lagi. Nikmat mana lagi yang kau dustakan Om Teddy!!
...
Next Chapter : Menyambung Kembali Tali Silaturahmi
Tahun 2014 akhirnya tiba, ane waktu itu melewati malam tahun baru dengan penuh kegalauan dan kekesalan. Pertama, ane dikentangin parah sama Memeg. Kedua, ane dijutekin dan dimusuhin sama Jasinta. Akhirnya ane menghabiskan malam tahun baru dengan nongkrong bareng temen-temen ane di depan Gedung Sate sambil ngeliatin orang-orang yang lagi nyalain kembang api.
Di awal tahun, kerjaan di kantor makin menumpuk dan harus cepet beres. Berbagai dokumen adminsitrasi pengadaan proyek harus segera diberesin. Jasinta waktu itu jadi pimpinan proyek alias pimpro untuk beberapa kegiatan. Semua proyek itu tersebar di wilayah Jawa Tengah, Bali dan Kalimantan Barat. Kurang lebih nilai proyek yang dia pegang sekitar 20 milyar. Anjir!! Segitu duit semua.
Dari 20 milyar itu, proyek proyek Jasinta dipecah jadi 20. Masing masing proyek bernilai 1 milyar. Nah, tugas ane adalah menyusun kelengkapan administrasi untuk proyek itu. Banyak banget Gan/Sis, makanya tugas itu dibagi-bagi. Ane kebagian ngurus proyek yang lokasinya di Bali dan sebagian Jawa Tengah. Ane mulai menysun DED, RAB sampai urusan pengadaan. Semua proyek itu akan dilelang pekerjaanya pada bulan ketiga.
Sejak libur tahun baru, ane dan kawan kawan selalu kerja lembur buat beresin kerjaan. Bahkan ane beberapa kali sampe harus nginep di kantor. Selama itu, Jasinta masih belum juga nunjukin sifat baiknya ke ane. Apapun urusannya, ane harus ngobrol dulu sama Regita sebagai perantara kita. Ane gak ngerti lagi deh sama cewek tatoan itu.
Regita memasuki minggu-minggu akhir kehamilannya. Harusnya dia udah ngambil cuti melahirkan, namun karena tugas yang sangat banyak, dia menunda cutinya. Perutnya makin besar dan dia selalu ringkih kalo berjalan. Ane jadi kasihan sama dia.
Suatu hari, ane beserta para kacung-kacung Jasinta masih kerja di sore hari. Udah dua minggu ini kita selalu lembur. Di ruang kerja, semua orang tampak sibuk banget. Gak cuma para kacung honorer yang sibuk, tapi kacung PNS pun sama sibuk. Salah satu dari kacung PNS itu adalah Regita. Kayaknya Regita kelelahan karena udah kerja dari pagi sampe sore. Dia pun mulai merasa lemas.
"Hey Gays! Aku udah lelah banget nih pengen pulang, siapa yang mau nganterin aku" pinta Regita ke anak anak honorer.
Gak ada satupun orang yang mau nganterin emak emak bunting ini Gan/Sis. Mereka termasuk ane gak menghiraukannya. Regita pun jadi kesal.
"Kalian pada gak mau nganterin aku? Yaudah aku bilangin ke Sinta kalo kalian gak mau kerja" ancam Regita.
Sontak, semua orang nunjuk ke arah ane. Sementara ane nunjuk ke Moreno. Ane kalah jumlah suara sama mereka. Jadinya ane ketiban apes harus nganterin dia ke rumahnya. Orang orang pada gak mau nganterin Regita pulang ke rumahnya karena dia suka pengen mampir dulu ke toko pas di jalan. Dia juga seenaknya nyuruh nyuruh kita bawain belanjaan dan ikutan keliling toko atau mall.
Biasanya sih, dia selalu pake mobil pribadi kalo pergi ke kantor, tapi berhubung dia lagi hamil besar, dia ngantor pake taksi dan pulang kadang pake taksi atau minta anterin.
Akhirnya kita pergi dari kantor sekitar pukul 4 sore. Pas jam pulang kerja di sana. Dan ketakutan ane bener terjadi Gan/Sis, Regita pengen nyimpang dulu pas di jalan. Ketika ane bawa motor di jalan Dago menuju rumahnya di daerah Cigadung, tiba tiba dia pengen pergi ke toko perlengkapan bayi yang tokonya ada di daerah Setiabudi.
Ane gak bisa nolak waktu itu karena dia lagi hamil gede, terus dia juga senior ane dan terakhir dia ngancem ane bakalan dilaporin ke si Bos dan Jasinta kalo ane gak mau nganter dia belanja perlengkapan bayi. Nasib jadi kacung honorer, sungguh sangat menyakitkan dan menderita. Udah gaji seuprit, jauh dibawah UMR Bandung ditambah harus kerja ekstra di luar tupoksi yang ane kerjakan.
Di toko perlengkapan bayi, Regita menghabiskan waktu sampe dua jam buat milihin baju-baju bayi. Emang dia belum nyiapin itu sebelumnya ya? Kok harus sekarang sih? Kaki ane udah pegel banget ngikutin langkah dia.
Abis maghrib akhirnya ane nganterin Regita pulang ke rumahnya. Waktu itu, rumahnya dalam keadaan masih gelap.
"Waduh, kok gelap Bureg?"
"Hmm iya euy, aku gak tau... pada kemana yah orang rumah?"
Regita kemudian menelepon seseorang. Dia langsung menjauhi ane pas lagi ngobrol di telepon. Ane waktu itu gak langsung balik ke kantor sebelum memastikan Regita masuk ke rumahnya. Soalnya berdasarkan mitos, waktu maghrib itu banyak setan setan pada keluar dan ngeincer ibu hamil.
"Gimana Bureg?" tanya ane setelah dia menutup hapenya.
"Fadil lagi di rumah neneknya sekarang, dia pengen nginep"
"Oh gitu, yaudah suamimu bentar lagi pulang kan?"
"Hmmm... suamiku pulangnya masih lama Do, Dua minggu lagi"
"Apaaah!! Kok bisa gitu? Dia kan ngantornya di Bandung juga?"
"Suamiku lagi ditugasin sama perusahaannya ke Jepang selama sebulan, udah dua minggu dia di sana"
"Anjir! Jadi kamu sendirian atuh?"
"Yah biasa berdua aja sama si Fadil"
"Okeh kalo gitu, aku balik lagi ke kantor"
"Jangan dulu Do!" Regita menahan tangan ane.
"Kenapa Bureg?"
"Aku pengen bantuan kamu lagi lah dikit"
"Aduuuuh! Bantuan apa lagi? Pengen ditemenin? Gak mau ah"
"Bukan itu... ayo masuk dulu deh ke rumah"
Regita akhirnya ngajak ane masuk ke rumahnya. Lumayan gede dan bagus sih rumah Regita, secara suaminya tajir. Dia kerja di perusahaan besar dengan gaji perbulan nyampe 2 digit. Regita nyala-nyalain lampu sambil menutup gorden, sementara ane duduk di kursi ruang tamu. Tak lama Regita kembali nyamperin ane.
"Mau bantuan apa Bureg?"
"Gini Do, aku kan hari senin kemarin kontrol ke dokter kandungan, minggu ini sih harusnya udah lahiran, tapi belum wae euy"
"Kamu harusnya cuti Bu, jangan kerja terus biar gak capek"
"Iya sih, aku pengen cuti akhir pekan ini"
"Nah gitu dong, kamu jangan kerja mulu, Bu!"
"Iya Do"
"Terus apa yang harus kubantu?"
"Induksi alami Do, biar merangsang kelahiran anakku"
"Induksi alami tuh apaan ya? Aku gak ngerti"
"Aku pengen kamu ngewe sama aku, terus crot di dalem, biar anakku keluar"
"Whoa... whoa... gak mau Bureg! Itu mah tugas suamimu, lagian aku gak mau dosa terus dan aku ngerasa gak enak juga sama suamimu"
"Suamiku lagi di Jepang Do, dan anakku harus segera keluar"
"Enggak Bu, aku gak mau"
"Ayo Do! Sekalian kita senang senang"
"Tapi jangan sekarang atuh!"
"Sekarang aja Do, ayo ikut aku!"
Tiba tiba aja Regita narik tangan ane supaya ngikutin ke kamarnya. Bodohnya ane, malah ngikut aja pas ditarik ama dia. Entahlah Gan/Sis, iman ane kok lemah banget, ane paling lemah sama cewek. Ane bukan tipe setia.
Pas di kamar, Regita langsung mengunci rapat rapat pintu. Kemudian dia mulai membuka pakaiannya satu persatu, mulai dari jilbab sampi bawahan. Ane terhenyak melihat perut Regita yang sangat buncit. Perutnya lebih gede daripada pas di Bali dua bulan yang lalu. Selama ini dia kan selalu pake baju super longgar di kantor, jadi gak kelihatan gede perutnya.
Kurang ajarnya nih, monster shukaku piaraan ane malah berdiri tegak pas liat Regita telanjang. Seakan akan alat kelamin ane ini gak singkron sama otak. Emang seksi banget njir Regita, kulitnya yang agak gelap, perut dan toket yang super gede dan wajahnya yang cantik khas Timur Tengah membuat ane meleleh.
"Ayo Do kita mulai!"
"Tapi bentar aja yah, aku mau ke kantor lagi"
"Beres"
Ane duduk di atas kasur, Regita naik ke pangkuan ane. Kita langsung ciuman bibir. Lidah kita beradu dan tangan Regita memeluk tubuh ane. Perlahan ia membuka kancing celana ane, lalu ngelurin monster shukaku piaraan ane yang udah ngamuk.
"Ini yang aku suka dari kamu Do, tititmu gede banget, kayak titit Arab"
"Aku kan keturunan Pakistan Bureg"
"Hmmm... berarti kita satu etnis"
Regita langsung nyepongin minster shukaku dengan penuh gairah. Anjir! Hisapannya sangat luar biasa hingga bikin ane merem melek menikmatinya. Ane pegang rambut ikalnya, lalu ane jejalkan monster shukaku piaraan ane sampe tenggorokannya.
Abis puas, ane berbaring di atas kasur. Regita merayap kayak kucing bunting yang kebelet kawin. Dia memasukan monster shukaku ke mekinya yang udah becek parah.
"Aaaaah... Bureg, memekmu enak banget"
"Titit kamu juga Do"
Regita kemudian bergoyang di atas selangkangan ane. Aduh, enak banget Ga/Sis rasanya. Walaupun dia lagi hamil, tapi mekinya tetep licin dan enak. Regita jago banget kalo urusan ranjang. Berutung banget cowok yang jadi suaminya.
Ane jadi kepikiran sama Bapak. Dia melakukan hal ini sama Regita. Anjir! Nyebelin juga sih kalo udah ngabayangin hal itu.
Kita berganti posisi jadi doggystyle. Ane ngeri ngeri sedap juga yah ngentot sama cewek hamil tua. Ane takut salah dan bisa menggugurkan janin. Ane juga gak trga liat Regita yang kayak kepayahan gitu.
"Aaah... ahhh... aahh... genjot Do... aaah... ahh... aahh"
"Bureg... aaahh... aku mau keluar Bu"
"Keluarin Do, yang banyak!!"
CROT!! CROT!! CROT!!
Monster shukaku menyemburkan cairan putih pekat dalam jumlah banya di dalem meki Regita. Ane sampe berteriak kencang saking puasnya. Abis itu ane berbaring karena lelah. Ane liat Regita masih menungging dan cairan chakra shukaku mengalir deras keluar dari lubang meki.
"Apa bapakku bikin kamu puas kayak aku?"
Regita terdiam, dia tak menjawab pertanyaan ane. Dia malah langsung merayap mendekati ane, lalu tiduran di bahu ane. Dia ngelusin perut ane.
"Jawab Bu!"
"Do, kamu jangan marah yah"
"Marah kenapa?"
"Aku dan Jasinta sebenernya udah ngeboongin kamu Do"
"Anjir! Boong apa Bu?" ane mendadak kesel.
"Aku sama Jasinta sebenernya belum pernah ngewe sama Pak Asep, aku cuman ngarang cerita aja karena pengen ngerasain sensasi ngewe sama kamu Do"
"Anjir Bureg!!!" ane langsung terperanjat dan gak sengaja kepala Regita jatuh.
"Aww sakit Do!"
"Eh maaf Bureg"
Ane kembali berbaring dan mengangkat kepala Regita kembali ke bahu ane. Tiba tiba ane denger Regita terisak.
"Kenapa Bureg nangis?"
"Aku cuman terharu, semua ini gara gara Jasinta tau! Dia cerita sama aku tentang hubungannya sama kamu, jadi kepengen deh"
"Apa Bapakku pernah ngewe juga sama Jasinta?"
"Enggak Do!, Pak Asep itu imannya kuat banget, walaupun kita goda dia abis abisan, dia tetep gak mau"
"Alhamdulillah kalo begitu, pikiran jahatku sama Bapak jadi hilang, syukur deh Bapak tetep orang soleh"
"Alhamdulillah bapak kamu tetep sholeh tapi tidak sama anaknya, dia hobinya ngewe sama cewek yang lebih tua... hahahahaha"
"Iih jangan gitu ah!! Jangan buka kartu"
Ane jadi malu sendiri digituin sama Regita. Emang bener sih, ane selama ini berhubungan sama cewek-cewek yang umurnya lebih tua. Mungkin yang umurnya di bawah ane selama ini adalah Memeg, Bunga dan Rani. Kalo Gema itu seumuran sama ane Gan/Sis.
"Bureg?"
"Hmmma apa?"
"Jadi kamu udah tau hubunganku sama Jasinta?"
"Tau lah, tapi rahasia"
"Syukur deh"
"Kenapa kamu gak pacaran aja sama Jasinta Do? Padahal Pak Asep ngejodohin kamu sama dia lho, dia pernah bilang ke aku dulu"
"Entahlah Bureg, padahal aku suka sama dia dulu, sebelum aku pacaran sama pramugari, aku juga ngungkapin perasaanku, tapi dia malah nolak dan nganggep aku cuma temen"
"Dasar Jasinta tolol!! Dia tuh emang gitu"
"Dia gak mau pacaran sama aku, tapi giliran aku dapet pacar, dia kayak yang gak rela gitu Bureg"
"Si Jasinta emang gitu Do, nyebelin parah"
"Bureg, kenapa sih Jasinta musuhin aku sampe sekarang?"
"Aku gak tau Do, dia cuman bilang lagi males ngomong sama kamu"
"Hmmm... asem"
Malem itu, suasana di kamar sangat menyenangkan. Regita bener bener bikin ane nyaman di dekatnya. Jiwa keibuannya tuh kentara banget. Ane mau cabut lagi ke kantor sehabis ngentot, tapi Regita malah minta tambah ronde. Akhirnya ane kembali ngentotin di sampe berkali kali. Ane balik lagi ke kantor jam 10 malem, dimana suasana kantor udah sepi karena orang orang udah pada pulang.
Keesokan harinya, usaha ane terhadap Regita berhasil. Pas lagi rapat di kantor, tiba tiba aja Regita mengalami kontraksi. Sontak keadaan jadi heboh. Jasinta sebagai sahabat Regita langsung mengambil tindakan untuk melarikannya ke rumah sakit. Sore harinya ane depet kabar kalo Regita udah melahirkan anaknya dengan Slamet. Syukur alhamdullah.
Selain kabar gembia do atas, gak kerasa udah hampir sebulan ini, ane sering mimpi aneh tentang Jasinta dan Memeg. Ane mimpiin mereka hamil gara-gara ane, untuk Memeg ane cuman mimpiin satu kali tapi untuk Jasinta ane mimpiin dia sampe lima kali.
Ane nanya nih ke mas Google tentang arti mimpi, dan ternyata kalo ane mimpiin orang hamil maka orang itu beneran hamil. Ane mendadak shock, kaget , tercengang, terheran heran dan hampir kena stroke.
Gimana gak gitu Gan/Sis, ane kemungkinan ngehamilin dua cewek sekaligus dalam waktu berdekatan. Pasalnya sebelum pergi ke Bali, ane bermain sama Memeg nonstop selama tiga hari tanpa pengaman dan di Bali, ane maen sama Jasinta tanpa pengaman juga dan crot di dalem.
Kekhawatiran ane semakin menguat ketika suatu hari, ketika ane abis pulang dari bagian umum di kantor. Di jalan, ane ketemu sama Nanang. Dia seorang OB yang biasa disuruh-suruh buat beli barang ke Alphamart. Ane nyapa dia sambil nyamperin, terus ane jalan bareng dia menuju kantor karena bagian umum berada jauh dari gedung kantor tempat ane kerja.
"Hey bro... abis darimana lu?"
"Eh Dodo....kirain siapa...gue abis belanja di Alphamart"
Ane kemudian ngeliat isi belanjaan dia. Ane suka kepoin dia kalo dia belanja dan ane juga sering nanyain siapa aja yang nitip buat belanja. Waktu itu ane liat ada susu Ibu Hamil sebanyak tiga dus.
"Wah..wah...lu beli susu Ibu Hamil...buat siap bro? Regita?"
"Oh ini...bukan Bro...ini pesenan dari Bu Jasinta"
"Apaahhhh!! Buat Jasinta? Kan dia belum nikah?"
"Iya bro....hmmm..jangan-jangan dia hamil diluar nikah atau jangan-jangan sama elu nih di Bali dikerjain...haha"
"Anyeeenk! Elu jangan sembarangan nuduh orang....gue gak ngapa-ngapain sama dia"
"Ah...elu jangan ngeles wae....gue tau apa yang sering elu lakuin sama dia, gue pernah liat elu sama Jasinta berduaan di ruang kerjanya gak pake baju, gue juga perna liat elu ngentot sama Jasinta di atap gedung dan di ruang olahraga, udah deh elu gak bisa ngelak"
".........." ane speechless.
"Kenapa bengong Do?"
"Apa elu udah bilang-bilang ke orang gak?"
"Eehh...belum sih...tapi lu tau kan? Jangkrik bos...hehehehehe"
Nanang mulai maen kode-kodean sama ane dengan niruin Kasino yang bilang 'Jangkrik Bos' di film CHIPS ketika tau rahasia perselingkuhan bos nya. Ane terpaksa buka dompet sambil geleng-geleng kepala. Ane ngasih tiga ratus ribu waktu itu.
"Hadeeeuuuhh! Segini cukup?"
"Lumayan...makasih yah brooo"
"Iye...lu jangan buka mulut!"
"Siap bro...asal lancar aja itunya ke gue...hehehe...eh ngomong-ngomong elu mah orangnya licik yah"
"Hah licik gimana?"
"Lu di depan orang diem-diem aja... kayak yang gak tertarik sama Jasinta... tapi di belakang, lu maen gila sama dia"
"Widih...jangan asal nuduh lu...bukan gue yang deketin Jasinta...tapi dia sendiri yang deketin gue ....mana pake maksa gue jalan-jalan sama dia"
"Waahh...berarti lu beruntung banget atuh bisa diajak jalan sama dia, hampir semua cowok di kantor pernah ngajakin dia jalan, tapi selalu ditolak"
"Beruntung darimana bro...gue selalu jadi dilema kalo lagi sama dia...padahal gue udah punya pacar bro...hmm...jadi kayak yang dipaksa selingkuh gitu"
"Hahahaha...sabar bro...ini ujian buat elu, ujian yang enak kalo menurut gue mah"
Abis ane balik ke ruang kerja, ane langsung drop dan lemes. Setelah liat belanjaan Jasinta yang ada susu Ibu Hamil nya, ane makin yakin kalo Jasinta bener-bener hamil gara-gara ane. Impian ane nikah sama Memeg pun terancam gagal, soalnya ane mesti nikahin Jasinta buat pertanggungjawaban. Ane makin tambah drop lagi kalo seandainya Memeg dan Jasinta sama-sama hamil dalam waktu bersamaan. Akhirnya ane memutuskan untuk mengecek kehamilan mereka. Pulang kerja, ane pergi ke apotek buat beli test pack.
Ane nunggu waktu ketemuan sama Memeg yang dapet jatah libur cukup lama di pertengahan Januari. Waktu itu Memeg neleponin ane, dia ngasih tau kalo dirinya dapet libur panjang selama 6 hari dan dia pengen maen ke Bandung. Tapi sebelum kesana dia pengen berkunjung ke rumahnya di Bogor.
"Do....gue mau liburan di tempat elu nih...boleh?"
"Boleh banget atuh Meg....kapan lu libur panjangnya?"
"Dari sabtu minggu ini Do...lumayan lah gue dapet jatah seminggu"
"Asik dong kalo gitu....elu langsung aja ke Bandung...ada yang pengen gue omongin sama elu"
"Ya enggak lah...elu jemput dong ke Jakarta....kayak biasa, kita nginep dulu semalem di deket Bandara hehe"
"Aduh kapan euy?"
"Jumat Do...gue terakhir landing Jumat sekitar jam 8 malem.... eh... elu mau ngomong apa sih?"
"Eeehh...anu Meg..gue mimpiin elu hamil...gue pengen ngetes kehamilan elu"
Tiba tiba ane denger Memeg ngakak parah denger ane pengen ngetes dia.
"Lu kenapa Meg?"
"Haha...enggak Do...emang lu yakin bisa hamilin gue?"
"Ya siapa tau elu hamil Meg...soalnya terakhir hubungan, gue gak pake pengaman dan gue kelupaan ngecrot di dalem"
"Ah itu udah lama dong Do.....kita kan hubungan akhir November ....terus sekarang kan udah pertengahan Januari"
"Elu terakhir haid kapan Meg?"
"Hmm... kalo gak salah sehari sebelum ketemuan sama elu.... oh iya sebelum elu pergi ke Bali"
"Waduh berarti ...elu lagi masa subur Meg...soalnya kalo baru beres haid suka subur gitu..berarti elu udah hamil Meg..elu udah telat haid kan?"
"Ihhh enggak lah Do....gue gak ngerasain apa-apa tuh...kalo telat mah, gue emang sering telat"
"Ah..pokoknya gue mau periksa elu....nanti pas ketemuan"
"Gausah Do....ngapain sih?"
"Pokoknya harus...biar gue bisa tidur nyenyak"
"Huhhh!! Terserah lu aja deh ah"
Memeg kemudian menutup teleponnya dengan nada kesal. Ane semakin yakin kalo Memeg hamil, soalnya dia udah telat haid. Untuk sementara fokus ane ke Memeg terlebih dahulu sebelum nanti menanyai Jasinta yang masih super duper jutek ke ane.
selama seminggu, ane gak bisa tidur akibat memikirkan Memeg sama Jasinta. Ane Cuma bisa berharap kalo mereka berdua gak hamil atau paling tidak cuma satu dari mereka berdua yang hamil bukan dua duanya.
Jumat siang ane pergi ke Jakarta pake kereta ekonomi, soalnya duit ane makin hari makin menipis. Begitu sampe di Jakarta, ane langsung pergi ke Hotel yang biasa ane booking kalo ketemuan sama Memeg. Saking seringnya ane booking disana, sampe-sampe ane kenal sama respsionisnya dan akhirnya ane dapet diskon. Lumayan lah Gan/Sis buat menghemat pengeluaran.
Sekitar jam 9 malem, ane denger pintu diketuk, pas dibuka ternyata Memeg telah tiba dengan masih pake baju pramugarinya sambil geret koper. Tak butuh basa basi, ane langsung menyuruh Memeg melakukan test kehamilan.
"Meg...nih gue udah beli test pack....gue cek sekarang yah!"
"Huhhhh!!...capek Do...gue baru aja nyampe"
"Ihhh harus atuh Meg..***mpang check nya lho meg...lu tinggal pipis...terus batang test packnya tinggal gue celupin ke air kencing lu"
"Oke oke...gua periksa kehamilan...demi elu!!"
Memeg pergi ke kamar mandi. Tak lama kemudian dia keluar sambil ngasihin batang test pack yang garisnya cuman satu. Itu artinya Memeg negatif hamil. Ane seneng bukan kepalang waktu itu Gan/Sis, ane takut menghamili Memeg.
Keesokan harinya kita langsung check out pagi-pagi untuk langsung pergi menuju mall terlebih dahulu buat beliin Memeg celana dalam baru, soalnya celana dalam dia pada kotor dan baunya minta ampun bikin ane hampir pingsan karena aromanya. Kebetulan waktu itu lagi ada diskon gede gedan, jadi ane beliin dia 6 biji.
Langsung seketika dia make celana dalam itu di kamar pas toko. Dia seneng banget bisa kembali make celana dalam yang sesuai sama tubuhnya. Dia ngelemparin sempak ane dari kamar pas menuju keluar, sontak ane dengan cepat langsung mengambilnya dan mengamankannya di saku jaket. Ane sebel banget sama kelakuan usil dia yang maen lempar-lempar sempak bekas pake sembarangan.
Abis belanja di mall, kita memutuskan langsung pergi ke rumah orang tua Memeg di Bogor. Kita naek kendaraan umum terus dilanjut KRL dari Jakarta sampe Bogor. Dari sana dia milih pake taksi untuk sampe ke rumah. Setelah hampir satu jam, akhirnya kita sampe di rumah Memeg.
Rumah Memeg berada di kawasan perkotaan. Ane heran sama bentuk rumahnya karena lebih mirip bangunan gudang daripada rumah, soalnya pintu masuknya ada dua yang satu kecil dengan ukuran lebar sekitar 5 meter yang ane anggap itu adalah garasi mobil dan yang satunya lagi pintunya gede banget Gan/Sis, lebarnya sekitar 15 meter. Abis itu bangunannya juga tinggi Gan/Sis, ada dua lantai.
Ane bingung nih, gimana cara ngetuk pintunya, secara ukuran pintunya kayak pintu kerajaan gitu. Pas udah masuk halaman dan ngedeketin pintu itu, baru deh pertanyaan ane yang tadi terjawab. Ternyata ada sebuah tombol bel yang terpasang diantara tembok pemisah antara pintu kecil dan pintu besar.
Memeg memencet tombol itu sampe 3 kali, tak butuh waktu lama, gerbang besar itu membuka dikit dan munculah sosok cewek mungil berwajah oriental, berambut panjang dan berkacamata menyambut Memeg dengan heboh.
"HAIII....MERRY, IHHHH KANGEN BANGET SIH SAMA ELU....KEMANA AJA?" kata cewek itu yang kalo menurut ane, dia ini kayak karakter LOLI di film anime yang tentunya bikin gemes.
"IHHHH GUE JUGA KANGEN SAMA ELU LIN....HEHEHE....GUE SIBUK KERJA KEMAREN" jawab Memeg yang ikut heboh juga.
"Waaahhh....elu tambah cantik Mer...rambut lu jadi pendek heheh..."
"Iya nih Lin...gue pengen rambut pendek biar ringan"
"Eh siapa nih.?" tanya cewek itu sambil ngelirik ane yang berdiri disamping Memeg.
"Oh...ini pacar gue Lin....kenalin nih" jawab Memeg.
Ane sama cewek itu bersalaman.
"Linda... "
"Oh iya....saya Dodo Mbak"
"Salam kenal yah...eh jangan panggil mbak dong...aku ini masih muda...Linda aja"
"Oh maaf Linda...hehehehe" kata ane yang jadi salah tingkah abis berkenalan sama cewek LOLI imut.
Linda pun mengajak kita masuk kedalam bangunan yang mirip gudang itu. Ternyata di balik pintu besar itu ada sebuah ruangan besar yang disekat kayak kantor, di sana banyak pegawai yang lagi kerja di balik komputer masing-masing.
Ane ngitung waktu itu, disana ada 10 pegawai yang kerja di sana. Di bagian lain terdapat ruang tamu yang di atas mejanya banyak buku-buku katalog bahan bangunan. Ane disuruh Memeg buat nunggu di ruang tamu itu, sementara itu dia masuk kedalam ruang kerja sama Linda sambil berbincang-bincang.
Ane ngerasa aneh sama Memeg Gan/Sis, dia ngajak ane ke rumahnya tapi kok malah dibawa ke gudang yang dalemnya adalah kantor. Setelah setengah jam nunggu, akhirnya dia nyamperin lagi ke ane sambil senyum.
"Meg... lu kemana aja sih?"
"Duh maafin Do....gue keasyikan ngobrol sama si Linda...abisnya udah lama gak pulang ke rumah hahaha"
"Gak apa apa Meg... hayu atuh kita ke rumah lu sekarang!"
"Lha ini udah di rumah gue Do"
"Rumah lu di kantor Meg?"
"Hahahaha...bukan sayang..***mah gue di belakang kantor ini"
"Kok gue pusing sih Meg"
"Pusing kenapa Do?"
"Kata elu dulu bapak lu punya toko matrial, tapi kok ini malah kantor...terus bapak lu tokonya dimana Meg"
"Aduh...elu gak ngerti yah...okeh okeh gue jelasin deh"
"Oke Meg"
"jadi gini....bapak gue punya toko matrial, dulunya emang disini tapi sekarang pindah ke tempat yang lebih strategis....nah sekarang tempat ini dijadiin kantor buat ngendaliin bisnis toko matrial bapak gue"
"Buset pake kantor segala ngendaliinnya, emang bapak lu punya berapa toko Meg?"
"Tokonya mah cuman satu Do...tapi gudangnya ada enam semua dikendaliin dari kantor ini..jadi bapak gue selain dagang, juga ngasih suplai ke toko-toko matrial lainnya..terus bapak gue juga suka ngasih suplai bahan bangunan ke proyek-proyek gitu"
"Waw....bapak lu hebat juga yah... pasti tajir melintir"
"Ahh....enggak juga Do...bapak gue mah biasa aja...sederhana orangnya...ayo ikut yuk...gue mau ngenalin lu sama sodara-sodara gue"
"Hah sodara? Bukannya mereka pegawai bapak lu?"
"Iya mereka pegawai bapak gue tapi mereka semua sepupu gue... hehehe"
Ane diajak masuk ke kantor dan dikenalin satu persatu ke semua pegawai yang lagi kerja di sana. ane liat ada 10 karyawan yang ada di sana, tapi kata Memeg biasanya ada 15 orang, cuman yang 5 orang lagi gak masuk kerja. Suasana kantor cukup rame sama pegawai yang lagi sibuk.
Ngantor di sana gak usah pake seragam Gan/Sis, malah ane liat ada yang pake kaos oblong dan celana pendek. Hampir semua pegawai yang disana adalah sepupu Memeg, kecuali ada 3 orang yang berasal dari luar keluarganya atau formasi umum, salah satunya adalah Erwin.
Apa Gan/Sis masih inget sama orang yang bernama Erwin? Yap, betul sekali, dia adalah mantan pacar Memeg yang udah merawanin nya dulu pas jaman SMP. Gila bener nih si Memeg, malah mempekerjakan mantan pacar di kantor milik Bapaknya.
Waktu itu ane diajak berkenalan sama dia. Erwin duduk di pojokan dan lagi asik ngetik di laptopnya, dia tampak berbaju rapi kayak kemeja kotak-kotak dan celana panjang. Begitu kita mendekati mejanya, dia langsung berdiri untuk menyambut kedatangan kita sambil senyum.
Bener kata Memeg Gan/Sis kalo mantannya itu ganteng-ganteng. Ane liat si Erwin ini emang berwajah ganteng mirip oppa-oppa Korea yang bikin cewek meleleh. Kulitnya putih, mata sipit, hidung mancung, bibir tipis, badan ramping sama gaya rambut yang cool banget. jauh banget lah sama penampilan ane yang sangat bergaya 'anak teknik' (dekil dan kucel).
Akan tetapi semua ketampanan itu sirna ketika melihat tinggi badan Erwin yang bisa dibilang sangat pendek. Menurut pandangan insinyur yang ane miliki, tinggi badan Erwin sekitar 158 cm saja. Makanya pas dia berdiri di sebelah Memeg, tingginya cuman setara sama pundaknya Memeg. Melihat hal itu, ane mendadak bersyukur sama Allah karena dikasih badan tinggi.
Memeg cuman 'say hi' doang sama Erwin sambil ngenalin ane sebagai pacarnya. Pas ane salaman sama Erwin, ane melihat tatapan kosong matanya. Tampaknya ane bisa ngerasain apa yang dia rasakan. Abis itu Memeg mulai nanya-nanya soal kerjaan sama dia. Setelah semua beres dia ngajakin ane pergi ke rumahnya.
"Meg.....kenapa mantan lu bisa ada di sini?"
"Yah...dia pengen kerja sama Bapak gue sambil belajar bisnis... sekarang dia juga lagi ngambil kuliah"
"Ooohh..gitu toh...eh...eh...kenapa elu bisa putus sama si Erwin? Kan di ganteng Meg, gue aja kalo jadi cewek pasti naksir"
"Ah... dia gak asik Do orangnya..***k kayak elu...terus satu lagi alasan kenapa gue mutusin dia"
"Apa itu?"
"Dia cebol....hahahaha...lu bayangin aja Do...gua sama dia jalan bareng ke kota, tingginya cuman sepundak gue...malu banget tau...disangkanya gue lagi jalan sama adik gue"
"Yaelah... bukan dia yang cebol Meg... tapi badan elunya ketinggian... tapi baguslah sekarang elu dapet cowok tinggi hahahaha"
"Iya....tinggi tapi jelek banget..bweeeeekkk!!"
"Gobloooook!!" ane jitak kepala Memeg.
Kita berjalan keluar kantor untuk menuju sebuah pintu kecil yang berada dibelakang. Gudang rasa kantor itu luas banget Gan/Sis, untuk tempat kerja bapaknya Memeg berada di lantai dua. Secara doi kan direktur, jadi tempatnya di atas. Begitu Memeg membuka pintu kecil itu, ternyata ada sebuah halaman luas yang di atasnya banyak mobil dan motor parkir. Di ujung halaman itu ada bangunan yang cukup besar dan bentuknya seperti rumah, ane yakin itu adalah rumah orang tua Memeg.
Ane takjub dengan hal itu Gan/Sis, Memeg ternyata anak dari orang yang tajirnya gak ketulungan, sampe-sampe mobil yang terparkir di halaman rumahnya banyak, udah gitu bagus-bagus lagi.
"Waaaw.....bapak lu tajir banget Meg...liat nih mobil nya banyak ada 10... gua salut banget"
"Buaahahahahahaha..Dodo..Dodo...itu bukan mobil bapak gue semuanya... itu mobil pegawai...yang punya bapak gue mah cuma tiga...yang ono noh!"
Dia menunjuk ke arah 3 mobil yang terparkir di paling pojok tempat parkir. Ane ngeliat ada mobil Pajero item yang ane udah tahu sebelumnya, terus mobil Honda Jazz merah dan Mazda Biante warna putih.
"Oohhh...berarti pegawai disini tajir tajir dong bisa pada punya mobil...emang berapa sih gaji nya?"
"Bapak gue punya 70 pegawai, yang 55 kerja di toko dan gudang... mereka digaji sesuai UMR di sini"
"Emang UMR nya berapa sih?"
"Sekitar 2 jutaan Do"
"Terus yang kerja disini gajinya berapa?"
"Ya kalo yang kerja disini mah diatas UMR... sekitar 3,5 juta"
"APAAAHHH!! Gede banget Meg!!" ane tercengang, shock, dan mengeluarkan air mata.
"Iya lah Do...kerjanya juga berat...mereka kerja pake otak"
"Wah kalo gitu gue mau resign dari tempat kerja gue yang sekarang dan mau ngelamar kesini...lu tahu kan gaji gue berapa disana?"
"Emang berapa?"
"1,6 juta..itu juga kalo gak dipotong...gua gak pernah nerima segitu per bulan, paling cuman 1,2 jutaan....terus kerjanya berat banget"
"Buseeeet..***k layak banget Do...***ji lu lebih kecil dari kuli angkut di gudang bapak gue"
"Iya Meg...makanya gue pengen kerja disini..sama bapak lu...boleh yah...yah..yah?"
"Hmmm..***k mau ah...gue gak mau elu kerja disini"
"Lho kenapa? Kan enak kalo kerja disini..gua bisa deket sama elu terus"
"Banyak Do alesannya"
"Sebutin Meg...apa aja?"
"Pertama, gue gak mau pacar gue jadi kacung dari bapak gue sendiri..kedua, elu lebih pantes kerja di Pemerintahan..ya kali aja elu nantinya jadi pejabat..terus abis itu elu ngasih proyek-proyek besar deh ke bapak gue hehehehe"
"Jadi Bapaklu pengen proyek nih?" tanya balik ane.
"Emang ada gitu Do?"
"Ya ada, lumayan gede lho, gue bisa jadi makelar proyek supaya bapak lu bisa dapet, emang bapak lu punya perusahaan?"
"Bapak gue punya 13 perusahaan, salah satunya direkturnya gue"
"Anjir!! Elu jadi direktur Meg? Terus kenapa jadi pramugari?"
"Aah... itu mah cuman catut nama aja Do buat syarat bikin perusahaan... gue sama sekali gak tau menau soal bisnis bapak gue"
"Beuh sayang banget anjir! Kalo gue jadi elu, gue mending ikut ngurusin bisnis orang tua"
"Aah gue mah pengen bebas Do, gak mau terikat, lagian orang tua gue gak masalahin pilihan gue sekarang ini"
"Iya sih, seneng yah jadi anak di keluarga ini, angkat gue jadi anak bapak lu lah"
"Iiiiih gak bisa Do! Kita gak bisa pacaran dong, cuman sodaraan"
"Si anjir! Hahaha"
Setelah jalan kaki sambil ngobrol yang gak berfaedah, akhirnya kita tiba di rumahnya yang besar. Memeg langsung membuka pintu dan ngajak ane masuk kedalem. Dalem rumahnya gede banget Gan/Sis, ane langsung duduk di sofa ruang tamu, kemudian Memeg pergi sendiri menuju ruang tengah buat manggil orang tuanya.
Tak lama kemudian dia kembali sama Om Teddy dan Tante Aiko yang cantiknya berlebihan dan gak ada obatnya bahkan para bidadari juga kalah. Om Teddy tampak membawa tas panjang dengan setelan pake kaos tangan panjang dan celana pendek, sementara Tante Aiko pake baju daster warna biru yang tipis dan cukup menerawang.
"Siang Om....Tante?" ane langsung sungkem sama mereka berdua.
"Waaahhhh...Dodo apa kabar? Udah lama gak ketemu?" tanya Om Teddy.
"Iya Om... aku sibuk di kantor dan sibuk pacaran sama anak Om hehehehe"jawab ane sambil cengar cengir.
"Kamu bisa aja, gimana anakku? Nakal gak?" tanya Om Teddy lagi.
"Baik banget Om....Merryana baik banget sama aku...hehehehe" ane berbohong sama bapaknua Memeg, faktanya Memeg kerjanya ngentangin ane pas lagi ngentot, ngusilin dan ngejekin ane terus pake sebutan babi gendut jelek item bau, bikin kesel!!!
"Haha... anakku ini emang luar biasa yah Dodo yah?" celetuk Tante Aiko.
"Iya Tante...hehe" jawab ane yang gak tau arti kata 'luar biasa' yang disebut Tante Aiko.
"Oh aku mau berangkat nih... udah telat" kata Om Teddy sambil liat jam tangan.
"Lho mau kemana Om?"
"Aku mancing Do... kamu suka ikan? Nanti Om bawain pas pulang yah"
"Aduh makasih banget Om... gak usah repot repot...hehehe"
"Eh gak apa apa Do... aku suka bawa banyak kalo pulang mancing."
"Iya om makasih banget... om... hehehe" ane jadi salah tingkah.
Om Teddy kemudian beranjak keluar rumah ditemenin sama Tante Aiko. Ane sungkem lagi sama Om Teddy sebelum dia pergi. Tante Aiko mengantar Om Teddy ke halaman depan dan membukakan pintu garasi yang ada di bangunan gudang rasa kantor di depan rumahnya menuju jalan raya. Ane sama Memeg kemudian duduk di sofa ruang tamu sambil ngeliatinmereka.
"Wah Meg... Bapak lu pasti empangnya banyak banget yah, sampe-sampe suka bawa ikan banyak"
"Bapak gue gak punya empang Do, dia kalo mancing suka di laut bareng temen temennya"
"Njirrr! hebat banget Bapak lu Meg... pasti dia punya speed boat pribadi"
"Enggak lah Do, paling Bapak sama temen temennya nyewa kapal punya nelayan.....eh kita ke kamar yuk!"
"Hah kamar siapa?"
"Ya ke kamar gue lah...mas ke kamar Emak...enak di elu dong"
"Yaelah elu masih aja cemburu sama Emak lu sendiri...gua gak ngapa ngapain sama Emak lu Meg"
"Enggak! Gue gak cemburu... biasa aja kali"
"Yaudah.... gue percaya.... emang boleh gitu elu bawa cowok ke kamar? Emak lu gak bakalan marah?"
"Ya enggak lah Do... Emak gue mah bebas orangnya Do....yuk ah"
Memeg narik tangan ane dan membawa ane menuju kamarnya. Rumah keluarga Memeg besar banget Gan/Sis, waktu itu ane ngelewatin ruang keluarga yang sangat besar dengan furniture- furniture mewah dan barang-barang elektronik yang canggih. Kamar Memeg berada di lantai 2, ane diajak naek tangga yang berada di pojok ruang keluarga. Suasana di lantai 2 juga gak kalah mewahnya sama lantai satu. Di atas terdapat dua kamar yakni kamar Memeg dan kamar Pieter. Waktu itu Pieter lagi gak ada di rumah, katanya sih lagi ikutan Les bimbel.
Melihat keadaan rumah Memeg yang mewah dan kantor milik bapaknya, ane mendadak menjadi minder Gan/Sis. Apakah ane bisa menikahi Memeg hanya dengan modal cinta? Kalo dilihat dari status ekonomi, kondisi ekonomi ane jauh di bawah Memeg. Untuk sekarang aja penghasilan ane sebagai honorer cuman 1,6 juta per bulan paling ane nyari tambahan dengan jadi makelar proyek.
Berbeda sama penghasilan Memeg yang jadi pramugari junior, perbulan dia bisa mengantongi duit sampe 8 jutaan, jumlah itu belum termasuk bonus-bonus tambahan, belum lagi uang saku dari orang tuanya yang tentunya nominalnya pasti gede banget.
Satu-satunya harapan ane untuk bisa pede jadi menantunya Om Teddy dan Tante Aiko adalah ane mesti jadi PNS. Tahun ini ane mau ikutan tes CPNS sekitar bulan Maret, dengan menjadi PNS, ane bisa meningkatkan status sosial di masyarakat. Secara jadi PNS itu adalah idaman bagi setiap orang di negeri tercinta ini, istilah yang tersebar di masyarakat tentang seorang PNS itu yakni calon mantu idaman.
Kamar Memeg cukup luas dengan suasana khas kamar cewek yang dilengkapi berbagai ornamen yang feminim. Tempat tidurnya berada di pojok dengan ukuran cukup luas, di sebelahnya ada lemari yang berdampingan sama meja belajar. Di atas meja belajar ada komputer desktop yang ane udah tau semua isinya karena udah ane ubek-ubek ketika dibawa ngekost di Bandung. Di hadapan tempat tidur terdapat sebuah rak buku yang cukup besar. Rak itu penuh sama buku-buku koleksi Memeg, mulai dari novel, buku pelajaran, buku keagamaan dan buku manual Flight Attendant yang tebelnya kayak kitab suci.
"Waaaaw....gue gak nyangka ternyata elu tajir banget yah..***mah lu kayak rumah di sinetron-sinetron"
"Ah elu..biasa aja kali gak usah lebay....lagian yang yang tajir itu Bapak gue....kalo gue mah gak punya apa-apa"
"Gue salut sama elu Meg.....walaupun elu kaya tapi elu gak pernah ngerasa jadi orang kaya...elu tetep membumi....kalo kata orang mah elu itu Low Profile"
"Haha...ah bisa aje lu....maka dari itu gue cocok banget kan pacaran sama elu....kata elu kan gue Low Profile nih....nah sedangkan elu orangnya Low Budget...jadi kita serasi kan...hehe...Low Profile sama Low Budget"
"Aianjiirr!!...hahahahaha...lu muji atau ngehina gue sih?"
"Yah muji elu dong sayang...elu kan emang Low Budget mulu..hehehe"
"Iya sih bener kata elu...tapi kok nyesek dengernya yah"
"Yaudah kita pelukan yuk biar gak nyesek"
Ane kemudian duduk diatas ranjang, terus Memeg duduk dipangkuan ane. Kita pelukan waktu itu, lama banget Gan/Sis durasinya, terus abis itu ane ciuman deh sama dia. Tiba-tiba ada seorang anak kecil masuk sambil motoin kita pake hape kamera. Sontak kita langsung kaget, Memeg seketika langsung berdiri.
"Hayo..lo.....Cici ketahuan cipokan di kamar...gue bilangin Papih...biar tau rasa lo" kata Pieter sambil nunjukin foto ane sama Memeg yang lagi bermesraan.
"HAPUS FOTONYA SEKARANG!! AWAS..LHO" Memeg mulai marah.
"Gak mau..bweeeeeekk!!!"
"AWAS YAH......GUE SIKSA LU YAH"
"BWEEEEKK! Coba aja kalo berani...dasar Cici bego bau terasi!"
"Anyeeen! Gue tangkep lu"
Memeg langsung lari keluar kamar buat ngejar si Pieter yang udah motoin adegan ciumannya sama ane. Ane waktu itu cuman diem di kamar sambil ngakak liat kelakuan iblis bersaudara saling kejar-kejaran. Dari luar kedenger sayup-sayup teriakan Memeg yang manggil-manggil Pieter, ane pun akhirnya cuman tiduran aja di atas kasur.
Gak lama berselang, pintu kamar kembali terbuka dan yang masuk kali ini adalah seseorang yang tak terduga. Dialah Tante Aiko yang masuk sambil membawa sebuah nampan yang di atasnya banyak sekali makanan dan minuman.
"Eh tante..***k usah repot repot! Aku gak apa apa kok tante" kata ane mendadak salah tingkah.
"Gak apa apa kok Do...ini udah Tante bikinin cemilan nih...simpen di karpet yah!" jawab Tante Aiko dengan senyumannya yang bikin ane meleleh.
Ane waktu itu mendadak pindah ke karpet dan duduk bersila di sana, tente Aiko kemudian membungkuk di hadapan ane buat menyajikan makanan yang udah dia bikin. Abis menyajikan makanan, dia kemudian mengambil kursi chitose yang ada di depan meja belajar Memeg, lalu menyimpannya dihadapan ane.
Tante Aiko duduk diatas kursi itu dengan kakinya yang agak ngangkang, otomatis paha dan bagian dalamnya keliatan jelas dihadapan ane yang mendadak membatu dan mungkin hampir terkena serangan jantung. Tante Aiko tampak pake celana dalam warna biru muda yang transparan bagian tengahnya, belum lagi pahanya yang super mulus bahkan kalo menurut ane lebih mulus dari pahanya Memeg. Kayaknya nyamuk pun bakal terpeleset kalo mendarat di atasnya.
"Aduh maaf yah Do...Tante duduknya di atas kursi, soalnya pinggang Tante lagi sakit"
"Gak apa apa kok Tante...emang pinggang Tante kenapa bisa sakit?"
"Kemaren...Tante ikutan zumba bareng temen-temen...eh pulangnya malah jadi pegel sama pinggang nih kayaknya ketarik"
"Waduh sakit banget atuh Tante...harus dipijit itu mah"
"Iya nih Do...semalem papih udah mijitin Tante....yah puji Tuhan lah sekarang udah mendingan"
"Alhamdulillah kalo gitu Tante... semoga Tante cepet sembuh"
"Makasih yah Dodo....oh iya ayo makan kue-kuenya....itu aku bikin spesial lho buat kamu"
"Makasih banget Tante"
Ane pun makan kue-kue yang udah disajiin sama Tante Aiko, rasanya enak banget Gan/Sis, kalo digambarin nih, ane tuh berasa kayak berguling-guling diatas kulit mulusnya tante Aiko. Ketika ane mengigit kue nya yang empuk, ane ngerasa kayak muka ane tuh dibenamin ke dadanya tante Aiko yang super empuk dan mulus.
"Gimana rasanya kue buatan Tante?"
"Aahhhh....enak banget Tante...ini kue yang paling enak yang pernah aku rasain" jawab ane yang super lebay.
"Aduh Dodo lebay banget sih hehe" tante Aiko tersipu malu." Dodo...Tante mau nanya..boleh?" tiba-tiba tante Aiko menjadi serius.
"Boleh Tante...." ane mendadak tegang nih Gan/Sis.
"Gimana nih rasanya pacaran sama Cici (panggilan Memeg di rumahnya)? Kamu kan tahu, kalo Cici itu 'luar biasa'...maksud Tante kamu nyaman gak sama dia?"
"Ya aku nyaman-nyaman aja tante sama Memeg...eh maksudku sama Merry...dia luar biasa cantiknya Tante....persis sama ibunya hehe"
"Puji Tuhan kalo gitu mah...tante sempet khawatir lho sama kamu, soalnya kan si Cici ini luar biasa banget kan"
"Luar biasa apa maksud Tante?"
"Yah maksud tante, si Cici ini anaknya usil banget sama manjanya minta ampun...yah ini emang salah Tante sih yang suka ngemanjain dia dari kecil... jadinya sekarang dia manja banget...terus sifat usilnya itu yang suka bikin orang kesel.... apa kamu ngerasain itu gak?"
"Hmmm....ngerasain banget tante...Merry emang sangat manja dan dia juga sering ngusilin aku...tapi yah...aku mah gak apa-apa digituin"
"Syukurlah kalo gitu... soalnya Tante khawatir kamu mutusin dia gara gara itu... dulu dia selalu putus sama pacarnya gara-gara gak kuat menghadapi kelakuan si Cici...yah contohnya Samuel yang mutusin dia tiba tiba, padahal mereka pacaran cukup lama...setahunan lah...Tante nanya sama dia, kenapa mutusin anak tante dan dia jawab kalo dia suka diusilin sama Cici terus dia juga sering diejek"
"Oh...aku juga sering diejek dengan sebutan babi gendut jelek item bau sama Merry ... tapi yah...aku mah anggap becanda aja.***k dimasukin hati"
"Ini rahasia yah Do....Tante gak bilang-bilang hal ini ke pacar-pacar Cici sebelumnya, sebenernya gini Do...Cici itu emang anak yang aneh...dia itu kalo ngejek orang tandanya dia sayang sama orang yang diejeknya itu...jadi dia mengekspresikan sayangnya itu melalui ejekan...Tante, Papih dan Pieter pun sering dia ejek...makanya dia kalo sering ngejek sama pacar tandanya dia sayang...tapi yah gak semua orang bisa nerima ejekan yah"
"Iya Tante...aku mah gak masalah Merry ngejekin terus...toh aku udah maklumin segala kelakuan dia...aku mencoba istiqomah aja Tante"
"Nah itu dia Do... kamu itu pacar Cici yang paling berbeda dari pacar dia sebelumnya"
"Maksud Tante aku beda karena aku seorang Muslim?"
"Bukan itu maksudku Do....kalo agama mah Tante gak masalahin....toh selama ini mantan-mantan nya Cici juga Khatolik semua...***k ada yang seiman sama Cici maupun Tante"
"Oh okeh Tante...terus aku beda apa nya?"
"Yah kamu pacar Cici yang paling dewasa dan bijak... umurmu berapa sih?"
"Aku baru 23 Tante"
"Nah iya..jadi kamu bisa menyikapi kelakuan Cici dengan bijak....emang sih selama ini, Cici suka cerita tentang kamu dan Tante pikir kamu dan Cici bakalan lama pacarannya"
"Amiin...semoga aja Tante...hehehe.....eh tente maaf nih sebelumnya...bolehkah aku nikahin Merryana gak? Yah aku mah kan sekarang sebenernya lagi cari istri...bukan pacar" ane nekad nih ngelamarin Memeg langsung sama Tante Aiko.
"Oalah...haha...ternyata si Cici udah ada yang ngelamar nih...hehe...mmmm...yah..kalo Tante mah boleh-boleh aja...tapi jangan sekarang dong Do....yah tunggu lah pelan-pelan...jangan cepet-cepet...lagian kan kalian ini kan masih muda banget....kamu kan baru 23 sementara si Cici mau 19...yah sekarang mah jalanin aja dulu Do...bimbing si Cici biar jadi gadis baik"
"Ya tante...aku bakalan membimbing Merryana jadi anak baik"
"Dan satu lagi...semoga selama pacaran sama kamu...Cici bisa pertahanin keperawanannya...Tante percaya sama kamu...kalo kamu itu cowok baik..kamu gak akan macem-macem sama Cici...kayak ngelakuin hubungan suami-istri gitu"
MAKJLEB ! omongan Tante Aiko terasa kayak tombak yang langsung nusuk ke jantung ane. Dia ngomong ka ane supaya gak macem-macem apalagi berhubungan intim sama Memeg. Speechless ane waktu itu Gan/Sis, ane bingung mau ngomong apa sama Tante. Seandainya dia tahu apa yang selama ini ane lakuin sama Memeg, pastinya dia bakalan kecewa berat sama ane.
Ane waktu itu bersyukur banget karena gak jadi ngehamilin Memeg, soalnya kalo Memeg beneran hamil, gak kebayang nih sikap orang tua Memeg terhadap ane. Akhirnya ane cuman manggut-manggut pas Tante Aiko ngomong hal itu sambil memakan kue-kue nya. Tak lama berselang, Memeg masuk kedalam kamar. Dia masuk sambil narik tangan Pieter yang lagi nangis. Sontak, Tante Aiko langsung kaget melihat hal itu.
"Itu Pieter kamu apain Ci?" tanya Tante Aiko yang langsung nyamperin Pieter.
"Dia jatuh Mih...tadi dia lari-lari terus naek ke jendela...eh malah kepeleset" jawab Memeg santai.
"Aduhh...yaudah...kita ke klinik yuk"
"Lah ini Dodo gimana mih? Masa mau ditinggalin disini sendirian"
"Hmmm...yaudah deh aku sama si bibi nganter Pieter ke klinik...kamu disini sama Dodo yah!"
"Siap Mamih...hati hati yah!"
Tante Aiko dan Pieter pun akhirnya pergi keluar dari kamar untuk pergi ke klinik terdekat. Dia ngajakin pembantunya untuk mengantar Pieter berobat. Rumah pun akhirnya jadi kosong dan cuman ninggalin ane sama Memeg berdua aja. Setelah Memeg nganterin mereka keluar rumah, dia kembali masuk ke kamar.
"Untung aje si Pieter jatuh...jadi gue bisa sempet ngehapus video di hapenya"
"Yaelah...Meg..elu gak kasihan sama adek lu sendiri!"
"Ya kasihan lah....makanya gue tolongin....eh tadi Emak gue ngobrol apa aja disini sama elu?"
"Hmmm...ya gitu deh..dia bilang kalo gue ini pacar lu yang paling ganteng sedunia"
"BOONG LU! Elu itu pacar gue paling jelek dan begonya minta ampun! Bahkan muke lu lebih jelek dari babi piaraan Bapak gue"
"hahahahaha....makasih banget Memeg sayang.....elu emang babi betina milik gue yang paling nyebelin hahaha"
"Loh ko malah seneng sih elu gue ejek?"
"Yah...seneng aja....bisa diejek sama cewek cantik"
"Huh! Dasar gombal....Mamih ngomong apa sih Do tadi?.....yang bener ah jawabnya!"
"Iya iya maaf Meg hehe...ya gitu deh dia bilang kalo gue itu udah dewasa...dia nitipin elu ke gue...dia minta gue jagain elu...jagain kesucian elu....emang Emak-Bapak lu gak tahu kalo elu udah gak perawan?"
"Ya enggak lah Do...bisa mati gue kalo mereka sampe tahu..."
"Tapi kok elu bisa bercinta sama si Erwin di kamar ini? Apa gak bakalan ketahuan?"
"Rumah ini gede banget Do..***k bakalan ketahuan...lagian Emak gue juga suka sibuk sama bisnis cateringnya"
"Oohh...gitu...berarti sekarang bisa dong kita ngewe di sini...kan rumah lagi sepi"
"Ogah ah....ngarep aja lu....gue sekarang lagi gak nafsu sama elu?"
"Lha kenapa?"
"Gue takut dihamilin sama elu!"
"Enggak atuh Meg...enggak bakalan...yah kecuali kalo gue lupa hehe"
"Tuh kan...elu mah lupa aja kerjaannya"
"Yaudah atuh mulai sekarang gue gak akan ngajak elu ngewe lagi...gue takut lupa dan elu jadi hamil"
"Eh jangan ...jangan...jangan !!"
"Lha kenapa?"
"Gue juga suka banget ngewe sama elu...jangan gitu dong ah...gue seneng banget tiap kali kita hubungan intim"
"Terus gimana atuh kalo gue lupa dan elu hamil"
"Hmm....yaudah deh...gue pasang KB....biar mencegah hamil"
"Serius lu? Jangan ah Meg...itu kan buat suami-istri...kita kan cuman pacaran...gue aja deh pake kondom....elu nyetok yang banyak"
"Enggak Do... gak enak kalo elu pake kondom mah"
"Yaelah....elu mah ribet Meg...gimana sih?"
"Yaudah lah kok kita malah bahas ini sih?"
"Iye...kenapa yah?'
"udah ah...gue laper....makan yuk!"
Memeg ngajak ane makan dirumahnya, kita waktu itu kembali turun ke lantai satu menuju ruang makan. Di ruang makan ada sebuah meja makan minimalis yang diatasnya ada sebuah tudung saji. Memeg langsung membuka tudung saji itu dan ternyata di dalemnya banyak banget makanan.
Ada daging steak, sup, tumis-tumisan dan tahu goreng. Ane langsung semangat nih pas liatnya, tanpa basa-basi ane langsung ngambil piring dan ngincer daging steak yang keliatannya enak banget. Tiba-tiba Memeg nahan laju tangan ane yang hendak ngambil daging steak itu.
"Lho kenapa Meg?"
"Itu steak babi Do...elu gak boleh makan itu!"
"Ooh...makasih udah ngasih tau....yaudah deh gue makan sama sup aja"
"JANGAN!!! Itu juga sup daging babi"
"Hadeuuhh...apes banget sih gue...yaudah deh gue makan sama tumis kangkung aja"
"Jangan Do!! Elu gak boleh makan itu juga"
"Lha kenapa?...kan ini cuman kangkung..***k ada daging babinya"
"Do...emak gue kalo masak tumis suka dicampur sama minyak babi biar rasanya enak dan gurih"
"Aduhhhh!! Terus gue makan sama apa atuh?"
"Hmm.....yaudah sama tahu aja Do"
"Yaelah.....tahu doang"
"Maafin gue Do....abisnya elu adalah orang muslim pertama yang masuk ke rumah gue..jadi emak gue gak nyiapin makanan halal buat lu"
"Yang pertama? Emang pembantu lu bukan orang muslim?"
"Dia orang muslim...tapi beda lah... mereka bukan... tapi elu kan disini sebagai tamu"
"Hmm... yaudah deh gue makan sama tahu aja...apa nasi nya juga dicampur minyak babi?"
"Ya enggak lah Do...nasi mah masih halal hehe"
Akhirnya dengan sangat menyesal dan hati kesel juga, ane makan cuman sama nasi dan tahu yang dicampur kecap manis. Suasana makan waktu itu cukup romantis Gan/Sis, dimana di rumah segede gitu cuman kita berdua yang lagi makan. Memeg ngambilin nasi dan tahu buat ane abis itu dia nuangin kecap cukup banyak.
Ketika menjelang magrib, Tante Aiko dan Pieter kembali kerumah. Hasil pemeriksaan menyebutkan gak ada cedera serius yang dialamin sama Pieter. Syukur deh, ane harap bocil laknat itu gak amnesia.
Malam itu ane nginep di rumah Memeg. Ane tidur di kamar tamu. Gile bener dah Gan/Sis, kamar tamunya aja mewah banget euy, jauh lah sama kamar di rumah ane di Garut City. Sekitar jam 7 malam, Om Teddy pulang mancing. Bener aja dia bawa ikan banyak. Tante Aiko pun mulai memasak ikan laut itu, dibantu oleh Memeg dan pembantu.
Sambil menunggu, Om Teddy ngajak ane ke ruang kerjanya di kantor. Pas masuk ke sana, ruang kerjanya lumayan berantakan. Banyak banget berkas berkas yang bertumpuk. Om Teddy nyuruh ane duduk di kursi, dia nyuguhin rokok dan air minum.
"Gimana Do kerja di Kementerian Bangun Membangun asyik kan? Banyak duitnya"
"Ah enggak juga Om, gaji aku mah kecil, dibawah UMR"
"Tapi kata Merry bilang kalo kamu suka nyambi jadi makelar proyek"
"Hmmm... iya Om, ya buat tambah tambah penghasilan aja"
"Boleh dong Om ikutan ngerjain proyek, lokasinya di mana aja?"
"Tersebar sih Om, ada Pekalongan, Brebes, Singaraja, Banjarmasin dan Pontianak"
"Waduh, gak ada yang di Jawa Barat nih?"
"Ada sih, tapi bukan aku yang ngurus"
"Yowis lah kalo begitu, gak apa apa, aku bisa juga menjangkau wilayah luar Jawa"
"It's OK Om, siapin aja berkas berkas buat ikutan lelang proyek, nanti aku bisa usahain lah hehe"
"Ada berapa paket pekerjaan Do? Berapa nilainya?"
"Ada 20 paket Om, semuanya nilainya sekitar 1 milyar"
"Kalo gitu aku ambil setengahnya deh, bisa gak?"
"Bisa aja sih Om, tapi yah harus ada itunya lah"
"Aku ngerti Do, aku kasih kamu 10 persen"
"Bukan buat aku sih Om, tapi buat pimpro sama panitia lelang"
"Iya aku tau Do, aku udah lama kali maen begini"
"Yaudah atuh, nanti akan kuhubungi pimpronya, nanti ngobrol sama Om"
"Oke Do, kalo berhasil, aku kasih kamu bonus 1 persen dari nilai proyek"
"Makasih Om, semoga aja lancar"
"Iya Do hahaha... ayo dong isep rokoknya, impor lho"
"Wah pantesan Om, aku belum pernah liat rokok macem gini, impor ternyata"
Kita berlanjut sama obrolan bisnis sambil ngudud. Ane harap semoga aja Jasinta sebagai pimpro mau nerima tawaran yang menggiurkan ini. Tapi masalahnya, hubungan ane same cewek tatoan itu lagi buruk. Ane harus secepatnya mendatangi dia dan berbaikan lagi, biar bisnis sama Om Teddy berjalan. Kan lumayan tuh ane dikasih bonus 1 persen dari proyek. Kalo seandainya Om Teddy bisa dapetin proyek itu, berarti dia dapet 10 milyar dan ane kebagian 1 persen dari duit segitu, yaitu 100 juta. Kalo gitu, ane mau beli mobil ah, biar keliatan keren.
Tak lama kemudian, Memeg masuk ke ruang kerja Om Teddy. Dia ngasihb tau kalo masakan udah jadi. Kita pun pergi bereng menuju ruang makan. Ini merupakan acara makan malam paling hebat dan indah Gan/Sis. Suasana kekeluargan di rumah ini sangat kental. Lagi lagi mata ane kesilep lagi sama penampilan Tante Aiko yang berpakaian kayak Memeg kalo ladi di rumah. celana super pendek dan baju tanktop.
Sejauh ini Megumi adalah cewek yang paling cantik yang pernah ane kenal seumur hidup, tapi setelah ketemu dan kenal sama Tante Aiko, predikat itu berpindah padanya. Tante Aiko lebih cantik daripada Memeg. Ane jadi tau nih, kenapa Memeg pinter masak, soalnya diajarin sama emaknya. Duh beruntung sekali si Om Teddy, udah ganteng, tajir, punya bini yang cantiknya diluar nalar, terus pinter masak lagi. Nikmat mana lagi yang kau dustakan Om Teddy!!
...
Next Chapter : Menyambung Kembali Tali Silaturahmi
Wibowo hadi
Semprot Sejati
- Daftar
- 5 Jul 2016
- Post
- 19.134
- Like diterima
- 53.218
Suwun @Martincorp69
Endokbentes
Adik Semprot
- Daftar
- 24 Apr 2023
- Post
- 113
- Like diterima
- 121
Memeg sama mitha bos
biangkerok82
Pendekar Semprot
Makasih apdetnya @Martincorp69
Suwun update nya @Martincorp69
Kimseolhyun
Semprot Lover
- Daftar
- 23 Sep 2022
- Post
- 278
- Like diterima
- 382
Makasih updatenya
bona_bona
Pertapa Semprot
mannntttaaabbb.... lanjjuuutttt gan....
Sonic110
Pertapa Semprot
- Daftar
- 19 Feb 2018
- Post
- 6.902
- Like diterima
- 51.413
Makasih atas apdetnya om @Martincorp69
Similar threads
- Poll
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
