Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG - TAMAT Kisah Cinta : Kaulah Cinta Sejatiku ( Series Petualangan Cinta Dodo Season 3)
- Thread starter Martincorp69
- Start date
haikalbeji
Semprot Lover
- Daftar
- 27 Nov 2022
- Post
- 215
- Like diterima
- 94
Wayae wayae
Rotilapis17
Semprot Lover
- Daftar
- 5 Apr 2023
- Post
- 253
- Like diterima
- 278
Mau di mulai nih...
MontageJKT
Semprot Baru
- Daftar
- 22 Jan 2021
- Post
- 31
- Like diterima
- 35
don hu 137
Endokbentes
Adik Semprot
- Daftar
- 24 Apr 2023
- Post
- 113
- Like diterima
- 121
Ayo dooo beraksi
Akunbisniscuan
Adik Semprot
- Daftar
- 14 Feb 2021
- Post
- 108
- Like diterima
- 120
akhirnya marathon beres
lets go
lets go
Hahhh..!!!!
Wibowo hadi
Semprot Sejati
- Daftar
- 5 Jul 2016
- Post
- 19.133
- Like diterima
- 53.201
Absen pagi
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.038
- Like diterima
- 16.747
Rumah Baru
Berbagai hal-hal membahagiakan satu persatu datang menghampiri ane. Pertama adalah hubungan ane sama Megumi semakin dekat setelah ane dateng dan nginep di rumahnya; Kedua adalah ane mendapat kepercayaan dari Om Teddy untuk menitipkan perusahaannya dalam lelang proyek kantor ane dan ketiga sekaligus terakhir, ane dan Jasinta udah baikan.
Pada malam hari setelah sianganya ane melabrak Jasinta untuk minta klarifikasi, kita pergi ke sebuah hotel di pinggiran kota Bandung. Gak gede sih hotelnya, tapi lumayan nyaman lah. Kita di sana rencananya mau ngentot semalaman, tapi semua itu batal setelah diketahui kalo Jasinta lagi mens. Anjir!! Padahal nafsu ane udah menggebu gebu pengen mukulin cewek itu sambil dientot. Padahal pas siang, dia masih belum mens dan kita ngentot di ruangannya sebentar.
Akhirnya malem itu kita cuman ngobrol aja dan menyusun strategi untuk memenangkan perusahaan Om Teddy dalam lelang proyek. Jasinta bersikukuh pengen minta 15 persen untuk fee proyek, tapi ane tolak. Ane membela Om Teddy yang bisa sanggup bayar fee sebanyak 11 persen.
"Dodo, pliss lah naekin lagi fee nya, aku kan harus ngasih ke Pak Kasi, Kepala Kantor, Kepala Panitia Lelang sampe Inspektur... itu jumlahnya banyak Do"
"Aku udah bilang gitu SIn, tapi Om Teddy nya gak sanggup"
"Hmmm berat dong kalo gitu mah, aku gak bisa menangin dia"
"Jangan atuh Sin! Aku bisa gak dapet duit gede euy kalo gagal mah, ada solusi atuh?"
"Paling aku harus ngobrol langsung sama mertuamu Do"
"Anjir!! Belum jadi mertua kali Sin, baru calon, hehehe"
"Aku anggap aja Om Teddy mertua mu Do"
"Amiin Ya Allah..."
"Minggu depan bisa gak ketemunya Do, aku pengen di hotel, biar menjaga privasi"
"Bisa Sin, nanti aku atur atur lah"
"Okeh Do"
Susah juga ternyata kalo pengen nitip proyek. Jasinta pinter banget lah dalam uruan kayak gini. Sebenernya semua tindakan ini ilegal dan bisa dijerat hukum, tapi berkat kelihaian Jasinta, sampai sejauh ini kita selalu lolos.
Ane nelepon ke Om Teddy untuk ngajak ketemuan di Bandung. Dia langsung setuju dan nyuruh ane untuk booking hotel. Kita ngadain acara pada hari kerja, biar gak mencurigakan. Soalnya akan ada tawar menawar yang cukup alot perkara fee proyek. Om Teddy transfer sejumlah duit buat ane untuk booking hotel dan nyiapin semuanya.
Jasinta request nginep di hotel yang cukup mewah di Bandung. Anjir!! Cewek ini emang pinter memanfaatkan keadaan, dia kayak aji mumpung gitu ada yang neraktirin nginep di hotel.
Hari pertemuan akhirnya tiba, ane jadi orang yang paling sibuk waktu itu. Ane harus menyambut kedatangan Om Teddy. Dia nyetir sendiri dari Bogor ke Bandung pake mobil. Ane pun langsung ngajakin dia ke hotel yang udah dibooking untuk istirahat. Abis itu ane balik lagi ke kantor buat kerja.
Setelah jam pulang kerja, ane dan Jasinta pergi ke hotel. Kita ngadain acara ketemuan di sana. Kamar yang ane booking buat Jasinta dan Om Teddy bersebelahan. Om Teddy menyambut baik kedatangan Jasinta malam itu. Kita pun mulai makan malam dan saling ngobrol. Jasinta tampak sangat berbinar melihat Om Teddy, mungkin karena ketampanan dia kali ya. Selama mereka ngobrol, ane cuman jadi kambing congek.
"Selamat datang di kota Bandung Pak Teddy" ujar Jasinta.
"Makasih Bu, kota ini sangat sejuk dan aku suka di sini" balas Om Teddy yang malam itu pake stelan necis ala eksekutif.
"Kata Pak Dodo, Bapak mau berpartisipasi dalam lelang proyek?"
"Iya Bu, apa bisa?"
"Bisa banget Pak, kita bebas kok membuka kesempatan bagi perusahaan rekanan yang mau partisipasi, tentunya dengan sistem lelang"
"Syukurlah kalo begitu Bu, saya udah menyusun proposal dan penawaran lewat Pak Dodo"
"Iya Pak, saya udah menerima semuanya dari Pak Dodo, semua berkas udah masuk ke panitia lelang"
"Puji Tuhan, semoga saja bisa tembus semua ya Bu"
"Amiin Pak... Amiin"
"Bu Sinta? Apa Ibu udah lama berkecimpung di bidang ini?"
"Lumayan Pak, udah 2 tahun saya jadi pimpro di sini, kalo Bapak udah lama juga jadi kontraktor?"
"Bisa dilihat dari CV yang udah saya kasih Bu, saya udah cukup lama jadi kontraktor, lebih dari 10 tahun, saya juga suplier material bagi para kontraktor lain di Jakarta, saya juga pernah terlibat di proyek pembangunan gedung-gedung pemerintah"
"Luar biasa pengalamannya, Pak"
Mereka saling tertawa sambil lanjut makan. Ane cuman ikut cengar cengir aja tanpa ikutan ngobrol.
"Bu, perkara hal yang udah saya omongkan kepada Dodo, apakah ibu sudah mengetahuinya?"
"Udah Pak, tapi yah saya minta 15 persen untuk bisa sampe menang"
"Waduh berat juga yah Bu, hehehe"
"Iya Pak, soalnya saya harus kesana kemari untuk mengkondisikan pelelangan ini"
Ini bagian yang paling seru, Jasinta dan Om Teddy saling melakukan tawar menawar mengenai fee proyek. Hal ini merupakan hal yang sangat berbahaya apabila kedengeran sama orang. Bisa bisa Jasinta dan ane masuk bui. Akan tetapi percakapan berbahaya itu diselubungi oleh cerita tentang kehidupan sehari hari.
Gak nyangka nih, ternyata Om Teddy jago banget bikin suasana jadi cair. Dia biki Jasinta beberapa kali kegeeran dengan pujian-pujian yang ia lontarkan. Mana ganteng lagi, pantes aja ya dia bisa punya istri sesempurna Tante Aiko. Dia jago bikin hati seorang cewek nyaman.
Akhirnya sesi tawar menawar selesai pada pukul 11 malam. Obrolan ngalor ngidul gak jelas membuat kepala ane pusing. Belum ada kata sepakat di antara mereka berdua mengenai fee proyek. Mungkin acara diskusi akan dilanjutkan besok.
Setelah selesai acara makan, Om Teddy kembali ke kamarnya. Sementara ane dan Jasinta meneruskan obrolan di restoran hotel.
"Kasih aja Sin, 12 persen udah gede banget lho" bujuk ane.
"Gede Do, tapi buat aku nya mah kecil, aku tetep pengan 15"
"Hmmm.. deadlock euy"
"Gak apa apa Do, besok aku mau nagosiasi progresif sama mertuamu, pasti berhasil hehehe"
"Anjir! Negosiasi Progresif? Aku jadi curiga liat senyumanmu Sin, pasti pake cara cara licik"
"Kita cari tau besok yah hahaha"
"Dasar!!"
"By the way, Pak Teddy ganteng banget Do, iih! Aku jadi suka"
"Woy! Jangan ngerusak hubungan orang Sin! Kamu kan udah janji!"
"Enggak atuh Do, aku cuma curhat aja hehe"
Jasinta pun pergi ke kamar yang udah di booking sedangkan ane memilih buat pulang ke kostan. Kalo ane ikut nginep sama Jasinta, bisa berabe anjir! Ketahuan Om Teddy, ane bisa dipecat jadi calon menantu.
Keesokan harinya, ane datengin lagi ke hotel jam 9 pagi. Om Teddy lagi nongkrong di pinggir kolam renang hotel, ane langsung nyemperin dia sambil sungkem. Om Teddy langsung nawarin rokok impornya sama ane.
"Gimana istirahatnya semalem Om? Enak?" Ane membuka obrolan dengan basa basi busuk.
"Enak Do, aku tidur pules banget, capek banget" balas Om Teddy.
"Alhamdulillah Om, udah sarapan Om?"
"Udah tadi"
"Bu Sinta mana?"
"Dia balik lagi ke kamar, padahal tadi dia sarapan bareng sama aku"
"Oh gitu, okeh Om"
Baik ane maupun Om Teddy sama sama terdiam sejenak sambil menikmati aroma rokok yang kita hisap. Ane memikirkan berbagai topik obrolan untuk Om Teddy biar suasana tetap cair dan ane makin akrab sama dia. Belum ane dapet ide. akan tetapi Om Teddy tiba tiba ngomong.
"Semalem hasil dikusi alot Do, kalo gini terus aku mending mundur dari lelang ini" kekuh Om Teddy.
"Jangan dulu Om, masih diusahakan sama aku"
"Bos mu itu minta 15 persen, berat banget lah buat aku"
"Tenang Om, nanti aku mau ngomong sama Bu Sinta"
"Hmmm... iya Do, aku hargai bantuanmu, semoga kamu berhasil"
"Percayalah sama aku Om"
Pas kita lagi ngobrol, tiba tiba Jasinta muncul dari dalam ruangan. Dia pake handuk berbentuk kimono putih. Dia tampil sangat cantik dan seksi dengan belahan dada yang terlihat jelas. Kemudian dia duduk di kursi berjemur di seberang kolam renang. Om Teddy mendadak terhenyak melihat penampilan Jasinta.
"Om, jangan melamun" ane menepuk pundak Om Teddy.
"Eh... hmm... maaf Do" Om Teddy.
Jasinta berbaring di atas kursi itu. kemudian ia menyedot es jeruk dalam gelas yang ia bawa. Ia melambaikan tangannya ke arah ane dan Om Teddy sambil tersenyum. Seketika Om Teddy terkejut dan membalasnya. Ane jadi curiga sama gelagat Bapaknya Memeg ini.
"Bos aku cantik ya Om?" ane iseng nanya gitu.
"Cantik banget Do, luar biasa"
"Anjay, si Om nih, bisa bisanya muji si Bos"
"Beneran Do, apalagi aku melihat dadanya kaka bertato gitu"
"Aku juga baru tau Om kalo dia bertato"
Awalnya ane ngobrol bareng Om Teddy ngebahas proyek sambil ngudud, tapi semenjak Jasinta muncul dan berjemur, topik obrolan kita adalah tentang dia. Kayaknya Om Teddy bener ebenr kepincut sama Jasinta. Tak lama berselang, Jasinta beranjak dari kursi panjangnya. Tiba tiba dia membuka baju kimononya di depan kita. Sontak mata kita semakin terbelalak.
Jasinta pake bikini model two piece super seksi sehingga semua tato di tubuhnya terekspos. Om Teddy semakin terhenyak melihat itu.
"Pak Teddy renang yuk!" ajak Jasinta.
"Iya Bu Sinta, saya mau ngabisin rokok dulu" balas Om Teddy yang mendadak gemetar.
Jasinta kemudian masuk ke dalam kolam renang. Dia berenang mondar mandir si sana. Kebetulan hari itu adalah hari kerja, jadi suasana sangat sepi. Emang penampilan Jasinta kayak gitu sangat sanagt menarik perhatian. Jangankan ane, bahkan cowok terhormat sekelas Om Teddy juga kepincut. Padahal Om Teddy udah punya istri super cantik, super sempurna dan super baik, tetep aja bisa tertarik melihat Jasinta.
"Do, renang yuk!" ajak Om Teddy sambil membuka kaosnya.
Buset banget deh Gan/Sis, badan Om teddy bagus banget anjir! Berotot, perut sixpack, kulit putih dan di dada kanannya ternyata ada sebuah tato bergambar matahari bersinar.
"Waw, Om tatoan juga?" ane malah fokus sama tato.
"Iya Do, kenakalan remaja dulu, hehehe... hayuk renang!"
"Enggak Om, aku gak bisa renang"
"Yaelah... yaudah deh, aku renang ya"
Om Teddy pun langsung loncat ke dalam kolam renang. Tanpa diduga ia bisa dengan cepat akrab sama Jasinta dalam kolam. Mereka saling bercanda dan beberapa kali beradu kecepatan. Njir! Kok bisa gitu yah Om Teddy sama Jasinta? Ane bener bener terheran heran. Abis capek renang, mereka malah mojok di dalam kolam. Entah apa yang mereka obrolin, pokoknya kelihatan sangat akrab.
Sekitar jam 10, mereka selesai berenang. Jasinta keluar dari kolam, lalu ia pake kimononya lagi. Begitu pula Om Teddy.
"Wah kayaknya seru banget renang sama Bu Sinta Om?" tanya ane.
"Seru banget Do, seger" balas Om Teddy sambil pake kaosnya kembali.
"Tadi aku liat kalian ngobrol di kolam, itu lagi nego lagi yah?"
"Iya Do, bos kamu itu luar biasa banget, udah cakep, pinter lagi"
"Hehe, iya Om, tapi dia ngeselin"
"Ya wajar lah dia ngeselin bagi kamu, dia kan bos"
"Bener Om"
"Eh, Jasinta udah nikah belum, Do?"
"Belum Om, dia masih gadis"
"Wow, dia umur berapa? 25?"
"Udah 30 tahun Om"
"Gak keliatan 30 tahun Do, awet muda banget ya"
"Iya Om"
Abis itu, kita balik ke lobby hotel. Om Teddy dan Jasinta balik ke kamar masing masing buat mandi dan persiapan check out, sedangkan ane nunggu di lobby.
Ane masih gak habis pikir sama Om Teddy, kok bisa bisanya tergoda sama Jasinta. Padahal dia udah punya bini yang super cantik dan baik. Apa mungkin ini adalah strategi Jasinta buat bisa meloloskan keinginannya? Dia sengaja tampil seksi di hadapan Om Teddy, lalu ngajakin renang bareng.
Satu jam sudah, ane nunggu sendiri di lobby. Ane mulai kesel nungguin mereka balik dari kamar Gan/Sis. Kok bisa lama banget anjir! Padahal cuman mandi, ganti baju dan beres beres barang. Hal itu paling 15 menit juga udah beres, tapi ini udah sejam lho.
Ane pun mutusin buat nyamperin Jasinta di kamarnya. Ane pergi dari lobby, terus naik ke lantai 4. Pas ane nyampe di depan kamar Jasinta, sayup sayup kedengeran suara desahan. Ane jadi penasaran sama apa yang terjadi di dalem. Kebetulan di deket situ ada trolly petugas housekeeping. Ane ngambil gelas buat menguping di pintu kamar.
"Aaahh.... ahh... ahh... terus Pak... genjot terus! Aaah... aaah... aah... enak Pak... aah... Pak Teddy... aaah... aaah... ahhh... jambak aku Pak... aaah.. aah... sakit... aaah... aaahhh" desah Jasinta.
Anjing! Jasinta dan Om Teddy lagi ngentot di kamar. Ane mendadak sesak napas dan jantung berdebar kencang. Bener bener diluar dugaan Gan/Sis. Mungkin inilah yang disebut negosiasi progresif Jasinta, godain Om Teddy sampe ngentot. Goblook banget anjir cewek ini. Ane masih penasaran sama mereka. Ane nguping lagi.
"Aaah... gampar aku Pak... aahh... aaah... aaah... "
PLAK!! PLAK!! PLAK!!
Om Teddy terdengar gamparin Jasinta dengan kenceng. Anjir!! Makin lama ane makin kesel. Ane pun pergi dari sana dan kembali ke lobby. Hati abe bener bener panas dan pengen ngamuk saat itu. Jasinta goblook!! Kenapa dia malah gitu sama Om Teddy? Apa semua ini demi duit? Dasar lacur anjing!!
Ane duduk di lobby sambil menggerutu dalam hati. Ane jadi teringat momen-momen indah ketika bareng Jasinta. Dia dulu pernah bilang kalo dia gak mau lagi ngentot sama cowok kecuali sama ane. Tai buktinya omongannya cuman pepesan kosong. Dia malah ngentot sama Om Teddy.
Ketika ane lagi marah dan mikirin apa yang lagi Jasinta dan Om Teddy lakukan, tiba tiba handphone ane bunyi. Ternyata Megumi video call. Pas ane buka, dia kayakny lagi di kamar, soalnya pake baju piyama dan matanya tampak sayu.
"Pagi babi gendut jelek item bau!"
"Udah mau siang woy! Meg, lu lagi apa"
"Gue baru bangu tidur sayang, tadi subuh baru pulang kerja"
"Widih capek banget kayaknya"
"Itu elu lagi di mana sih? Hotel yah?"
"Iya Meg, gue lagi nganter bapak lu nego proyek"
"Waw, semoga berhasil Do, nanti bapak gue makin banyak duit"
"Amiiin Meg"
"Oh iya Do, cariin rumah lah, di apartemen gitu, gue pengen ngontrak, udah capek tinggal di kostan angker itu"
"Okeh Meg, siap gue mah, mau yag berapa duit?"
"Gue kasih lu 20 juta Do, cari yang segituan lah, sewa setahun"
"Geblek lu, udah banyak duit haha"
"Iya dong, sekarang karier gue melesat. udah melayani penerbangan internasional"
"Kok bisa secepet itu sih Meg? Elu kan baru setahun kerja di Tupai Air? Ngejilat pilot ya?"
"Enak aja lu anjing!! Enggak mugkin gue serendah itu! Gue kerja bagus lah"
"Hahaha... iya iya, gue percaya kok, bercanda tadi"
"Bercandanya gak lucu!!"
"Uuuh sayang maafin atuh yah"
"Hmmmm"
Pas ane lagi asik ngobrol, tiba tiba Om Teddy dateng nyamperin. Ane kaget banget lah, dia udah berpakaian rapi sambil bawa tas yang berisi baju dia. Mukanya tampak happy banget dan seger. Yaiyalah habis ngentot sama Jasinta.
"Siapa itu Do?" tanya Om Teddy.
"Ini anak Om, mau ngomong!" balas ane.
Ane ngasihin hape kepada Om Teddy. Dia pun seneng bisa ngobrol sama Memeg. Dia pun larut dalam kebahagiaan karena udah dapet kepastian memenangkan lelang proyek. Ane masih tetep kecewa sama Om teddy kok bisa bisanya mtergoda sama Jasinta. Padahak Tante Aiko udah sempurna banget anjir.
Tak lama kemudian, Om Teddy menyudahi obrolannya bareng Memeg. Ia mengembalikan hape sama ane. Ia lagi lagi tersenyum lebar sambil menyalakan rokok.
"Seneng banget nih Om! Beneran udah dapet acc dari Bu Sinta"
"Udah Do, kita udah sepakat kalo fee jadinya 15 persen"
"Apa gak bakalan rugi Om? Gede banget lho"
"Ya gak apa apalah, lagian Bu Sinta mau ngasih banyak proyek sama Om kedepannya"
"Syukur deh Om"
"Ternyata bos kamu uth baik banget yah, tadi kita nego di kolam renang... jadinya ya aku setuju"
Negonya di kolam renang atau di ranjang? Anjir!! Pastinya Om Teddy bisa berubah pikiran karena Jasinta menawarkan tubuhnya untuk bisa dia pake kapanpun. Jasinta ini orangnya nekat dan rela melakukan apa saja demi tujuannya tercapai. Sama persis sih kayak ane.
"Do, ini mah rahasia yah, kamu jangan bilang bilang sama anakku, apalagi istriku"
"Iy Om, pasti... emang rahasia apa?"
"Aku suka sama bos kamu"
Anjiiiiiiing!! Om Teddy suka sama Jasinta. Hadeuh nyesel ane mempertemukan dia sama Jasinta kalo ujung ujungnya kayak gini. Ane jadi takut kalo rumah tangga Om teddy sama Tente Aiko bubar gara gara cewek bertato itu.
"Aduh Om jangan gitu ah"
"Maksud aku bukan suka mau nikahin dia Do, tapi sebatas suka aja"
"Hmmm... kenapa Om bisa suka sama Bu Sinta?"
"Dia mengingatkanku sama mantan pacarku Do, mungkin mantan terindah, namanya Serly"
"Om punya mantan juga?"
"Iya dong, aku dulu pacaran sama Serly ini sebelum kenal Aiko, jaman jaman nakal lah, Serly itu cewek tatoan, seneng hura hura, ceria dan yang paling aku suka, dia liar... semua itu persis lah kayak Jasinta"
"Kenapa Om gak nikah sama Serly dulu?"
"Ah gak cocok Do, kita itu sama sama egois dan keras kepala, kalo sampe nikah sama dia, mungkin aku gak se kaya sekarang, mungkin aku jadi gembel kali"
"Lho kok jadi gembel sih Om, gak mungkin lah"
"Serly itu emang orangnya asyik banget, fun tapi hedon juga, dia ngajak aku untuk selalu foya foya, tentunya beda banget sama Aiko"
"Untungnya Om nikah sama Tante Aiko"
"Iya Do, aku tuh dulu hobby balapan... mobil... motor... jadi kehidupan mudaku kayak gitu, gak patut ditiru lah"
"Iya Om"
Om Teddy pun berpamitan sama ane. Dia mau pulang ke Bogor siang itu. Ane pun bantu bawain tasnya ke mobil. Setelah itu dia pergi. Ane balik lagi ke lobby untuk nunggu munculnya Jasinta. Kali ini pikiran ane jadi kacau kembali. Ternyata Om Teddy dan Jasinta sama sama suka. Om Teddy suka Jasinta karena dia mirip sama mantan pacarnya, sedangkan Jasinta suka Om Teddy karena tajir, ganteng, putih, tinggi, perut sixpack dan liar di ranjang. Ane jadi kasihan sama Tante Aiko.
Tak lama berselang, Jasinta muncul sambil tersenyum merekah. Ane balas dia dengan wajah jutek. Ane bener bener kesel kali ini.
"Lho kamu kok jutek Do"
"Bodo! Aku sebel sama kamu!"
"Lha kenapa? Apa salahku?"
"Kamu abis ngewe kan sama Om Teddy tadi di kamar?"
"Oh karena itu, hahahaha"
"Malah ketawa anjing!"
"Kamu yang anjing, Dodo! Sekarang kamu merasakan apa yang kurasakan, ketika aku suka cowok tapi cowok itu malah ngewe sama cewek lain"
"Hmmm... bajingan!"
"Ngaca Do! Kamu juga ngewe sama Megumi, itu bikin aku sakit"
"Tapi Megumi pacarku, dan sebelum aku pacaran sama dia, aku kan nembak kamu dulu, tapi sama kamu ditolak, kamu gak usah sakit atuh"
"Aku cinta kamu Do, makanya sakit, sekarang kamu juga kayaknya udah cinta aku, jadi kamu sakit liat aku ngewe sama cowok lain"
"Sinta... kalo kamu cinta aku, kenapa gak dari dulu sih!! Semesta udah dukung kamu, bahkan bapakku juga pengen kamu jadi pasanganku"
"Udah kubilang Dodo, aku gak suka ikatan, biarlah aja mengalir, yang penting kita saling mencintai"
"Dasar cewek aneh!"
"Kalo kamu masih kesel sama aku, lampiaskan aja nanti malem, bebas kamu mau pukulin aku"
"Ogah ah, yang ada kamu sange"
"Hahaha, tau aja"
"Jadi ngajakin Om Teddy ngewe itu adalah negosiasi progresif?"
"Iya Do, itu jalan terakhir, soalnya cuman mertuamu yang bisa nawarin fee segede itu, jadi aku usahain iar dapet, dari dulu paling perusahaan ngasih fee cuman 5-7 persen aja, sementara ini Pak Teddy nawari sampe 12 persen, ya aku pengen maksimal dong 15 persen, toh bagi dia juga dapet keuntungan"
"Keuntungan ngewe sama kamu"
"Iya atuh Do, hahahahahaha, kapan lagi aku ngewe sama cowok ganteng kayak gitu, mana udah dewasa lagi, legit pisan Do... ah aku meleleh tiap bayangin dia gak pake baju"
"Anjir!!"
"Yaudah, kita ke kantor yuk! Kerja lagi sampe mampus, hahaha"
"Iya"
"Kamu jangan mara lagi atuh! Ayo dong ceria"
"Aku sebel"
"Yaudah, nanti malem kita ngewe sepuasnya"
"Bukan itu Sin"
"Yaudah, aku kasih persenan buat kamu nanti pas pencairan"
"Nah itu yang kumau"
"Huh dasar cowok mata duitan!" Jasinta jitak kepala ane.
Siang itu kita pun pergi bareng untuk kembali ke kantor dan melanjutkan kerja sampe malem. Jasinta bener bener cewek siluman yah, gak ada sedikitpun rasa bersalah pada dirinya. Kok bisa bisanya ane cinta sama cewek modelan kayak gini ya? Di hati yang satu ada Memeg dan di sisi yang lain ada Jasinta. Oh Tuhan apa ane harus nikahin mereka berdua?
...
Sabtu pagi, ane pergi ke Jakarta pake travel. Hari itu rencananya ane mau keliling nyari rumah kontrakan buat Memeg. Ane udah dapet 5 kandidat yang pas buat kontrakan apartemen. Harganya bervariasi mulai dari 13-20 juta per tahun, harga segitu udah include furniture.
Pas di sekitaran Melawai, ane charter Kang Ojek yang mangkal di sana. Waktu itu ane nyarter ojek 300 ribu buat nganterin keliling-keliling nyari kontrakan, dulu belum ada Ojek Online kayak sekarang jadi lumayan mahal buat biaya charter nya. Bahkan waktu itu si kang ojeknya juga ane ajakin makan siang di Warteg.
Seharian sudah ane berkunjung ke berbagai lokasi apartemen di wilayah Jakarta Selatan, tapi kebanyakan gak sesuai sama hati ane, sampe akhirnya ada sebuah apertemen di kawasan Kalibata yang sesuai sama keingingan ane. Apartemen itu berukuran sedang dengan dua kamar tidur, kamar mandi dan sebuah ruang besar yang merupakan gabungan ruang keluarga, ruang makan dan pantry.
Furniture nya juga lumayan lengkap Gan/Sis, dimana udah ada satu buah spring bed, satu set sofa, satu lemari baju, kulkas, kompor gas dan sebuah microwave. Harga sewanya pun sesuai sama budget yang dikasih Memeg yaitu 18 juta. Akhirnya, sore itu juga ane langsung deal-dealan sama yang punya apartemen dan dibayar cash.
Tapi sayang seribu sayang, di apartemen itu belum ada tv, makanya sekalian daripada itu, ane minta anter lagi sama si Kang ojek ke toko elektronik untuk beli tv. Ketika ane beli tv ane malah tergoda beli PS3 dan akhirnya ane beli tv sama PS 3 waktu itu. Ane ngabisin duit sekitar 7 juta, padahal ane ngarep dapet uang lebih dari apa yang dikasihin Memeg, tapi kenapa ane malah tergoda beli PS 3? Jadinya ane nombok gede.
Setelah beres membeli semua dan memasang tv di rumah baru beserta PS 3 nya, ane pun mengontak Memeg.
"Halo babi betina sayang?"
"Halo babi jelek sayang"
"Happy birthday sayang...semoga tahun ini elu makin hoki dan banyak rejeki"
"Amiiiinnn...makasih banget yah Do"
"Iya sama sama Meg"
"Eh gimana rumah udah dapet?"
"Udah dong babi betina sayang...lokasi nya di Kalibata"
"Wahhh...gimana-gimana? Bagus gak Do?"
"Bagus Meg...udah ada barang-barangnya, cuman tadi gak ada tv, jadi gue beli mendadak tv nya.."
"Apaahhh! Elu beli tv Do?"
"Iya...emang kenapa Meg?"
"Gue udah punya tv Do...ada di kostan, tinggal ngambil"
"Aduh Memeg...kenapa gak bilang-bilang dari dulu sih?? Gue rugi euy"
"Ya elu gak nanya-nanya dulu sama gue"
"Aduh...ilang deh duit 7 juta...hmm"
"Haha...yang sabar yah Do, nanti juga balik lagi duit lu"
"Eh elu kapan dong pulang? Kangen nih...lu langsung aja kesini, nanti gue kirimin alamat sama nomor rumahnya"
"Sekitar Rabu Do.... sekarang gue lagi di Singapore, gue layover disana...besok gue mau ke Bangkok"
"Mantap anjir, beliin gue oleh-oleh Singapore lah!"
"Oke sayangnya gue, gue beliin sempak Singapore"
"Goblook kok sempak sih"
"Hehe"
"Gue seneng banget elu bisa cepet nambah jam terbang ke luar negeri, elu jadi bisa keliling dunia dong"
"Makasih Do... eh gue punya tugas lagi sama elu Do"
"Tugas apa lagi Megumi?"
"Pindahin barang-barang gue lah dari kostan ke rumah baru... udah gue packing semuanya... elu tinggal ambil aja... sama bawain juga motor gue yah Do"
"Oh oke siap Babi Jepang"
"Yaudah Do...gue lelah...mau tidur dulu yah...dadah babi jelek gendut item bau sayang"
"Dadah babi betina sayang...LOVE YOU"
"LOVE YOU TOO"
Ane menutup telepon dan berbaring di sofa sambil nonton tv. Ane ikutan seneng aja kalo Memeg sekarang udah melayani penerbangan luar negeri, yah semua ini udah sejalan sama apa yang dicita-citakan dirinya.
Beberapa menit kemudian, ane pergi ke kamar mandi untuk berendam di bathub sama air hangat. Punggung sama perut masih kerasa perih ketika terkena air. Ane merenung mikirin Jasinta. Kira-kira sedang apa yah dia malam ini? Apakah dia kangen sama ane? apakah dia ngerasa berdosa ketika ane cuekin? Semua itu jadi misteri yang beterbangan dalam pikiran ane.
Keesokan hari, ane nyewa taksi untuk pergi ke kostan Memeg buat ngambil barang. Begitu tiba, ane langsung meminta izin kepada ibu kost untuk pindahan dan mengambil barang. Didalem kamarnya udah ada beberapa kontainer yang isinya buku koleksi Memeg, sebuah tv LCD kira-kira 32 inch, sebuah koper besar dan dua bungkusan plastik besar warna item.
Ane penasaran sama bungkusan plastik itu, tanpa basa-basi ane membukanya. ANJIIRR!! Baunya menyengat banget Gan/Sis, kayak bau terasi yang bergabung sama bau bawang. Ternyata isi bungkusan itu adalah pakaian kotor yang belum dicuci berhari-hari. Memeg jorok banget Gan/Sis, baju kotor sama celana dalem yang udah kotor bukannya dicuci malah ditumpuk dan dibungkus sama plastik. Ane mesti masukin bungkusan itu ke laundry.
Memeg dan ane punya kesamaan Gan/Sis, kita sama-sama gampang berkeringat. Gerak dikit aja tubuh ane udah basah, makanya badan ane sama Memeg rawan bau keringet yang aromanya kayak bau bawang. Memeg sampe harus mandi 3 kali sehari dan sering berganti baju demi menjaga penampilannya agar tetap wangi dan bersih. Begitu selesai membereskan barang, ane langsung cabut dari kostan Memeg dengan pake motor Honda Beat punya dia, sementara untuk barang-barangnya pake taksi.
Hampir 2 jam menempuh perjalanan yang macet menuju apartemen Kalibata, akhirnya taksi yang ditunggu-tunggu dateng juga. Ane langsung membawa barang-barang Memeg pake troley menuju kamar di lantai 7 pake lift barang. Setelah menyimpan barang, ane kemudian pergi ke laundry untuk mencuci pakaian Memeg yang baunya amit-amit sangat mematikan.
Pas ditimbang, ternyata berat pakaian Memeg sebanyak 15 kilo. Ane waktu itu cuman berharap kalo petugas laundry nya memakai masker ketika mencuci pakaian Memeg. Ane takut bau bawang+terasi yang dipancarkan pakaian kotor Memeg bisa membunuh petugas laundry yang mencucinya.
Weekend itu ane habiskan buat bermain PS 3 sendirian di rumah. Memeg gak ada, sementara ane cuman sendirian di rumah. Pada minggu malem, ane pulang ke Bandung untuk kembali beraktifitas kerja seperti biasa pada hari senin. Mulai sekarang, ane gak usah repot-repot nyari hotel buat nginep kalo ane pergi ke Jakarta, karena udah ada rumah baru...iya rumah baru ane sama Memeg.
Hari rabu, Memeg pun tiba dari Bandara ke rumah. Ane kasih dia kejutan spesial untuk menyambutnya di rumah baru. Ane kasih dia kalung emas, lengkap dengan liontin belah ketupat yang bisa diisi foto di dalemnya dan sebuah kue ultah karena kebetulan Memeg ulang tahun ke 19.
Ane bela belain hari Rabu gak masuk kantor demi momen ini. Tentu saja semuanya itu terbayar lunas. Memeg seneng banget sama hadiah yang ane kasih. Dia langsung menggunting salah satu foto kita, kemudian memasangnya di dalem liontin itu.
"Dodo, makasih banget sayang... kalung ini akan gue jadiin harta paling berharga dalam hidup" sanjung Memeg.
"Ah, gue jadi malu hehe" ane jadi salah tingkah.
KIta pun makan kue ultah bersama sambil berdoa. Abis itu kita menikmati malam pertama kita berdua di rumah baru.
...
Next Chapter : Investasi Tak Terduga
Berbagai hal-hal membahagiakan satu persatu datang menghampiri ane. Pertama adalah hubungan ane sama Megumi semakin dekat setelah ane dateng dan nginep di rumahnya; Kedua adalah ane mendapat kepercayaan dari Om Teddy untuk menitipkan perusahaannya dalam lelang proyek kantor ane dan ketiga sekaligus terakhir, ane dan Jasinta udah baikan.
Pada malam hari setelah sianganya ane melabrak Jasinta untuk minta klarifikasi, kita pergi ke sebuah hotel di pinggiran kota Bandung. Gak gede sih hotelnya, tapi lumayan nyaman lah. Kita di sana rencananya mau ngentot semalaman, tapi semua itu batal setelah diketahui kalo Jasinta lagi mens. Anjir!! Padahal nafsu ane udah menggebu gebu pengen mukulin cewek itu sambil dientot. Padahal pas siang, dia masih belum mens dan kita ngentot di ruangannya sebentar.
Akhirnya malem itu kita cuman ngobrol aja dan menyusun strategi untuk memenangkan perusahaan Om Teddy dalam lelang proyek. Jasinta bersikukuh pengen minta 15 persen untuk fee proyek, tapi ane tolak. Ane membela Om Teddy yang bisa sanggup bayar fee sebanyak 11 persen.
"Dodo, pliss lah naekin lagi fee nya, aku kan harus ngasih ke Pak Kasi, Kepala Kantor, Kepala Panitia Lelang sampe Inspektur... itu jumlahnya banyak Do"
"Aku udah bilang gitu SIn, tapi Om Teddy nya gak sanggup"
"Hmmm berat dong kalo gitu mah, aku gak bisa menangin dia"
"Jangan atuh Sin! Aku bisa gak dapet duit gede euy kalo gagal mah, ada solusi atuh?"
"Paling aku harus ngobrol langsung sama mertuamu Do"
"Anjir!! Belum jadi mertua kali Sin, baru calon, hehehe"
"Aku anggap aja Om Teddy mertua mu Do"
"Amiin Ya Allah..."
"Minggu depan bisa gak ketemunya Do, aku pengen di hotel, biar menjaga privasi"
"Bisa Sin, nanti aku atur atur lah"
"Okeh Do"
Susah juga ternyata kalo pengen nitip proyek. Jasinta pinter banget lah dalam uruan kayak gini. Sebenernya semua tindakan ini ilegal dan bisa dijerat hukum, tapi berkat kelihaian Jasinta, sampai sejauh ini kita selalu lolos.
Ane nelepon ke Om Teddy untuk ngajak ketemuan di Bandung. Dia langsung setuju dan nyuruh ane untuk booking hotel. Kita ngadain acara pada hari kerja, biar gak mencurigakan. Soalnya akan ada tawar menawar yang cukup alot perkara fee proyek. Om Teddy transfer sejumlah duit buat ane untuk booking hotel dan nyiapin semuanya.
Jasinta request nginep di hotel yang cukup mewah di Bandung. Anjir!! Cewek ini emang pinter memanfaatkan keadaan, dia kayak aji mumpung gitu ada yang neraktirin nginep di hotel.
Hari pertemuan akhirnya tiba, ane jadi orang yang paling sibuk waktu itu. Ane harus menyambut kedatangan Om Teddy. Dia nyetir sendiri dari Bogor ke Bandung pake mobil. Ane pun langsung ngajakin dia ke hotel yang udah dibooking untuk istirahat. Abis itu ane balik lagi ke kantor buat kerja.
Setelah jam pulang kerja, ane dan Jasinta pergi ke hotel. Kita ngadain acara ketemuan di sana. Kamar yang ane booking buat Jasinta dan Om Teddy bersebelahan. Om Teddy menyambut baik kedatangan Jasinta malam itu. Kita pun mulai makan malam dan saling ngobrol. Jasinta tampak sangat berbinar melihat Om Teddy, mungkin karena ketampanan dia kali ya. Selama mereka ngobrol, ane cuman jadi kambing congek.
"Selamat datang di kota Bandung Pak Teddy" ujar Jasinta.
"Makasih Bu, kota ini sangat sejuk dan aku suka di sini" balas Om Teddy yang malam itu pake stelan necis ala eksekutif.
"Kata Pak Dodo, Bapak mau berpartisipasi dalam lelang proyek?"
"Iya Bu, apa bisa?"
"Bisa banget Pak, kita bebas kok membuka kesempatan bagi perusahaan rekanan yang mau partisipasi, tentunya dengan sistem lelang"
"Syukurlah kalo begitu Bu, saya udah menyusun proposal dan penawaran lewat Pak Dodo"
"Iya Pak, saya udah menerima semuanya dari Pak Dodo, semua berkas udah masuk ke panitia lelang"
"Puji Tuhan, semoga saja bisa tembus semua ya Bu"
"Amiin Pak... Amiin"
"Bu Sinta? Apa Ibu udah lama berkecimpung di bidang ini?"
"Lumayan Pak, udah 2 tahun saya jadi pimpro di sini, kalo Bapak udah lama juga jadi kontraktor?"
"Bisa dilihat dari CV yang udah saya kasih Bu, saya udah cukup lama jadi kontraktor, lebih dari 10 tahun, saya juga suplier material bagi para kontraktor lain di Jakarta, saya juga pernah terlibat di proyek pembangunan gedung-gedung pemerintah"
"Luar biasa pengalamannya, Pak"
Mereka saling tertawa sambil lanjut makan. Ane cuman ikut cengar cengir aja tanpa ikutan ngobrol.
"Bu, perkara hal yang udah saya omongkan kepada Dodo, apakah ibu sudah mengetahuinya?"
"Udah Pak, tapi yah saya minta 15 persen untuk bisa sampe menang"
"Waduh berat juga yah Bu, hehehe"
"Iya Pak, soalnya saya harus kesana kemari untuk mengkondisikan pelelangan ini"
Ini bagian yang paling seru, Jasinta dan Om Teddy saling melakukan tawar menawar mengenai fee proyek. Hal ini merupakan hal yang sangat berbahaya apabila kedengeran sama orang. Bisa bisa Jasinta dan ane masuk bui. Akan tetapi percakapan berbahaya itu diselubungi oleh cerita tentang kehidupan sehari hari.
Gak nyangka nih, ternyata Om Teddy jago banget bikin suasana jadi cair. Dia biki Jasinta beberapa kali kegeeran dengan pujian-pujian yang ia lontarkan. Mana ganteng lagi, pantes aja ya dia bisa punya istri sesempurna Tante Aiko. Dia jago bikin hati seorang cewek nyaman.
Akhirnya sesi tawar menawar selesai pada pukul 11 malam. Obrolan ngalor ngidul gak jelas membuat kepala ane pusing. Belum ada kata sepakat di antara mereka berdua mengenai fee proyek. Mungkin acara diskusi akan dilanjutkan besok.
Setelah selesai acara makan, Om Teddy kembali ke kamarnya. Sementara ane dan Jasinta meneruskan obrolan di restoran hotel.
"Kasih aja Sin, 12 persen udah gede banget lho" bujuk ane.
"Gede Do, tapi buat aku nya mah kecil, aku tetep pengan 15"
"Hmmm.. deadlock euy"
"Gak apa apa Do, besok aku mau nagosiasi progresif sama mertuamu, pasti berhasil hehehe"
"Anjir! Negosiasi Progresif? Aku jadi curiga liat senyumanmu Sin, pasti pake cara cara licik"
"Kita cari tau besok yah hahaha"
"Dasar!!"
"By the way, Pak Teddy ganteng banget Do, iih! Aku jadi suka"
"Woy! Jangan ngerusak hubungan orang Sin! Kamu kan udah janji!"
"Enggak atuh Do, aku cuma curhat aja hehe"
Jasinta pun pergi ke kamar yang udah di booking sedangkan ane memilih buat pulang ke kostan. Kalo ane ikut nginep sama Jasinta, bisa berabe anjir! Ketahuan Om Teddy, ane bisa dipecat jadi calon menantu.
Keesokan harinya, ane datengin lagi ke hotel jam 9 pagi. Om Teddy lagi nongkrong di pinggir kolam renang hotel, ane langsung nyemperin dia sambil sungkem. Om Teddy langsung nawarin rokok impornya sama ane.
"Gimana istirahatnya semalem Om? Enak?" Ane membuka obrolan dengan basa basi busuk.
"Enak Do, aku tidur pules banget, capek banget" balas Om Teddy.
"Alhamdulillah Om, udah sarapan Om?"
"Udah tadi"
"Bu Sinta mana?"
"Dia balik lagi ke kamar, padahal tadi dia sarapan bareng sama aku"
"Oh gitu, okeh Om"
Baik ane maupun Om Teddy sama sama terdiam sejenak sambil menikmati aroma rokok yang kita hisap. Ane memikirkan berbagai topik obrolan untuk Om Teddy biar suasana tetap cair dan ane makin akrab sama dia. Belum ane dapet ide. akan tetapi Om Teddy tiba tiba ngomong.
"Semalem hasil dikusi alot Do, kalo gini terus aku mending mundur dari lelang ini" kekuh Om Teddy.
"Jangan dulu Om, masih diusahakan sama aku"
"Bos mu itu minta 15 persen, berat banget lah buat aku"
"Tenang Om, nanti aku mau ngomong sama Bu Sinta"
"Hmmm... iya Do, aku hargai bantuanmu, semoga kamu berhasil"
"Percayalah sama aku Om"
Pas kita lagi ngobrol, tiba tiba Jasinta muncul dari dalam ruangan. Dia pake handuk berbentuk kimono putih. Dia tampil sangat cantik dan seksi dengan belahan dada yang terlihat jelas. Kemudian dia duduk di kursi berjemur di seberang kolam renang. Om Teddy mendadak terhenyak melihat penampilan Jasinta.
"Om, jangan melamun" ane menepuk pundak Om Teddy.
"Eh... hmm... maaf Do" Om Teddy.
Jasinta berbaring di atas kursi itu. kemudian ia menyedot es jeruk dalam gelas yang ia bawa. Ia melambaikan tangannya ke arah ane dan Om Teddy sambil tersenyum. Seketika Om Teddy terkejut dan membalasnya. Ane jadi curiga sama gelagat Bapaknya Memeg ini.
"Bos aku cantik ya Om?" ane iseng nanya gitu.
"Cantik banget Do, luar biasa"
"Anjay, si Om nih, bisa bisanya muji si Bos"
"Beneran Do, apalagi aku melihat dadanya kaka bertato gitu"
"Aku juga baru tau Om kalo dia bertato"
Awalnya ane ngobrol bareng Om Teddy ngebahas proyek sambil ngudud, tapi semenjak Jasinta muncul dan berjemur, topik obrolan kita adalah tentang dia. Kayaknya Om Teddy bener ebenr kepincut sama Jasinta. Tak lama berselang, Jasinta beranjak dari kursi panjangnya. Tiba tiba dia membuka baju kimononya di depan kita. Sontak mata kita semakin terbelalak.
Jasinta pake bikini model two piece super seksi sehingga semua tato di tubuhnya terekspos. Om Teddy semakin terhenyak melihat itu.
"Pak Teddy renang yuk!" ajak Jasinta.
"Iya Bu Sinta, saya mau ngabisin rokok dulu" balas Om Teddy yang mendadak gemetar.
Jasinta kemudian masuk ke dalam kolam renang. Dia berenang mondar mandir si sana. Kebetulan hari itu adalah hari kerja, jadi suasana sangat sepi. Emang penampilan Jasinta kayak gitu sangat sanagt menarik perhatian. Jangankan ane, bahkan cowok terhormat sekelas Om Teddy juga kepincut. Padahal Om Teddy udah punya istri super cantik, super sempurna dan super baik, tetep aja bisa tertarik melihat Jasinta.
"Do, renang yuk!" ajak Om Teddy sambil membuka kaosnya.
Buset banget deh Gan/Sis, badan Om teddy bagus banget anjir! Berotot, perut sixpack, kulit putih dan di dada kanannya ternyata ada sebuah tato bergambar matahari bersinar.
"Waw, Om tatoan juga?" ane malah fokus sama tato.
"Iya Do, kenakalan remaja dulu, hehehe... hayuk renang!"
"Enggak Om, aku gak bisa renang"
"Yaelah... yaudah deh, aku renang ya"
Om Teddy pun langsung loncat ke dalam kolam renang. Tanpa diduga ia bisa dengan cepat akrab sama Jasinta dalam kolam. Mereka saling bercanda dan beberapa kali beradu kecepatan. Njir! Kok bisa gitu yah Om Teddy sama Jasinta? Ane bener bener terheran heran. Abis capek renang, mereka malah mojok di dalam kolam. Entah apa yang mereka obrolin, pokoknya kelihatan sangat akrab.
Sekitar jam 10, mereka selesai berenang. Jasinta keluar dari kolam, lalu ia pake kimononya lagi. Begitu pula Om Teddy.
"Wah kayaknya seru banget renang sama Bu Sinta Om?" tanya ane.
"Seru banget Do, seger" balas Om Teddy sambil pake kaosnya kembali.
"Tadi aku liat kalian ngobrol di kolam, itu lagi nego lagi yah?"
"Iya Do, bos kamu itu luar biasa banget, udah cakep, pinter lagi"
"Hehe, iya Om, tapi dia ngeselin"
"Ya wajar lah dia ngeselin bagi kamu, dia kan bos"
"Bener Om"
"Eh, Jasinta udah nikah belum, Do?"
"Belum Om, dia masih gadis"
"Wow, dia umur berapa? 25?"
"Udah 30 tahun Om"
"Gak keliatan 30 tahun Do, awet muda banget ya"
"Iya Om"
Abis itu, kita balik ke lobby hotel. Om Teddy dan Jasinta balik ke kamar masing masing buat mandi dan persiapan check out, sedangkan ane nunggu di lobby.
Ane masih gak habis pikir sama Om Teddy, kok bisa bisanya tergoda sama Jasinta. Padahal dia udah punya bini yang super cantik dan baik. Apa mungkin ini adalah strategi Jasinta buat bisa meloloskan keinginannya? Dia sengaja tampil seksi di hadapan Om Teddy, lalu ngajakin renang bareng.
Satu jam sudah, ane nunggu sendiri di lobby. Ane mulai kesel nungguin mereka balik dari kamar Gan/Sis. Kok bisa lama banget anjir! Padahal cuman mandi, ganti baju dan beres beres barang. Hal itu paling 15 menit juga udah beres, tapi ini udah sejam lho.
Ane pun mutusin buat nyamperin Jasinta di kamarnya. Ane pergi dari lobby, terus naik ke lantai 4. Pas ane nyampe di depan kamar Jasinta, sayup sayup kedengeran suara desahan. Ane jadi penasaran sama apa yang terjadi di dalem. Kebetulan di deket situ ada trolly petugas housekeeping. Ane ngambil gelas buat menguping di pintu kamar.
"Aaahh.... ahh... ahh... terus Pak... genjot terus! Aaah... aaah... aah... enak Pak... aah... Pak Teddy... aaah... aaah... ahhh... jambak aku Pak... aaah.. aah... sakit... aaah... aaahhh" desah Jasinta.
Anjing! Jasinta dan Om Teddy lagi ngentot di kamar. Ane mendadak sesak napas dan jantung berdebar kencang. Bener bener diluar dugaan Gan/Sis. Mungkin inilah yang disebut negosiasi progresif Jasinta, godain Om Teddy sampe ngentot. Goblook banget anjir cewek ini. Ane masih penasaran sama mereka. Ane nguping lagi.
"Aaah... gampar aku Pak... aahh... aaah... aaah... "
PLAK!! PLAK!! PLAK!!
Om Teddy terdengar gamparin Jasinta dengan kenceng. Anjir!! Makin lama ane makin kesel. Ane pun pergi dari sana dan kembali ke lobby. Hati abe bener bener panas dan pengen ngamuk saat itu. Jasinta goblook!! Kenapa dia malah gitu sama Om Teddy? Apa semua ini demi duit? Dasar lacur anjing!!
Ane duduk di lobby sambil menggerutu dalam hati. Ane jadi teringat momen-momen indah ketika bareng Jasinta. Dia dulu pernah bilang kalo dia gak mau lagi ngentot sama cowok kecuali sama ane. Tai buktinya omongannya cuman pepesan kosong. Dia malah ngentot sama Om Teddy.
Ketika ane lagi marah dan mikirin apa yang lagi Jasinta dan Om Teddy lakukan, tiba tiba handphone ane bunyi. Ternyata Megumi video call. Pas ane buka, dia kayakny lagi di kamar, soalnya pake baju piyama dan matanya tampak sayu.
"Pagi babi gendut jelek item bau!"
"Udah mau siang woy! Meg, lu lagi apa"
"Gue baru bangu tidur sayang, tadi subuh baru pulang kerja"
"Widih capek banget kayaknya"
"Itu elu lagi di mana sih? Hotel yah?"
"Iya Meg, gue lagi nganter bapak lu nego proyek"
"Waw, semoga berhasil Do, nanti bapak gue makin banyak duit"
"Amiiin Meg"
"Oh iya Do, cariin rumah lah, di apartemen gitu, gue pengen ngontrak, udah capek tinggal di kostan angker itu"
"Okeh Meg, siap gue mah, mau yag berapa duit?"
"Gue kasih lu 20 juta Do, cari yang segituan lah, sewa setahun"
"Geblek lu, udah banyak duit haha"
"Iya dong, sekarang karier gue melesat. udah melayani penerbangan internasional"
"Kok bisa secepet itu sih Meg? Elu kan baru setahun kerja di Tupai Air? Ngejilat pilot ya?"
"Enak aja lu anjing!! Enggak mugkin gue serendah itu! Gue kerja bagus lah"
"Hahaha... iya iya, gue percaya kok, bercanda tadi"
"Bercandanya gak lucu!!"
"Uuuh sayang maafin atuh yah"
"Hmmmm"
Pas ane lagi asik ngobrol, tiba tiba Om Teddy dateng nyamperin. Ane kaget banget lah, dia udah berpakaian rapi sambil bawa tas yang berisi baju dia. Mukanya tampak happy banget dan seger. Yaiyalah habis ngentot sama Jasinta.
"Siapa itu Do?" tanya Om Teddy.
"Ini anak Om, mau ngomong!" balas ane.
Ane ngasihin hape kepada Om Teddy. Dia pun seneng bisa ngobrol sama Memeg. Dia pun larut dalam kebahagiaan karena udah dapet kepastian memenangkan lelang proyek. Ane masih tetep kecewa sama Om teddy kok bisa bisanya mtergoda sama Jasinta. Padahak Tante Aiko udah sempurna banget anjir.
Tak lama kemudian, Om Teddy menyudahi obrolannya bareng Memeg. Ia mengembalikan hape sama ane. Ia lagi lagi tersenyum lebar sambil menyalakan rokok.
"Seneng banget nih Om! Beneran udah dapet acc dari Bu Sinta"
"Udah Do, kita udah sepakat kalo fee jadinya 15 persen"
"Apa gak bakalan rugi Om? Gede banget lho"
"Ya gak apa apalah, lagian Bu Sinta mau ngasih banyak proyek sama Om kedepannya"
"Syukur deh Om"
"Ternyata bos kamu uth baik banget yah, tadi kita nego di kolam renang... jadinya ya aku setuju"
Negonya di kolam renang atau di ranjang? Anjir!! Pastinya Om Teddy bisa berubah pikiran karena Jasinta menawarkan tubuhnya untuk bisa dia pake kapanpun. Jasinta ini orangnya nekat dan rela melakukan apa saja demi tujuannya tercapai. Sama persis sih kayak ane.
"Do, ini mah rahasia yah, kamu jangan bilang bilang sama anakku, apalagi istriku"
"Iy Om, pasti... emang rahasia apa?"
"Aku suka sama bos kamu"
Anjiiiiiiing!! Om Teddy suka sama Jasinta. Hadeuh nyesel ane mempertemukan dia sama Jasinta kalo ujung ujungnya kayak gini. Ane jadi takut kalo rumah tangga Om teddy sama Tente Aiko bubar gara gara cewek bertato itu.
"Aduh Om jangan gitu ah"
"Maksud aku bukan suka mau nikahin dia Do, tapi sebatas suka aja"
"Hmmm... kenapa Om bisa suka sama Bu Sinta?"
"Dia mengingatkanku sama mantan pacarku Do, mungkin mantan terindah, namanya Serly"
"Om punya mantan juga?"
"Iya dong, aku dulu pacaran sama Serly ini sebelum kenal Aiko, jaman jaman nakal lah, Serly itu cewek tatoan, seneng hura hura, ceria dan yang paling aku suka, dia liar... semua itu persis lah kayak Jasinta"
"Kenapa Om gak nikah sama Serly dulu?"
"Ah gak cocok Do, kita itu sama sama egois dan keras kepala, kalo sampe nikah sama dia, mungkin aku gak se kaya sekarang, mungkin aku jadi gembel kali"
"Lho kok jadi gembel sih Om, gak mungkin lah"
"Serly itu emang orangnya asyik banget, fun tapi hedon juga, dia ngajak aku untuk selalu foya foya, tentunya beda banget sama Aiko"
"Untungnya Om nikah sama Tante Aiko"
"Iya Do, aku tuh dulu hobby balapan... mobil... motor... jadi kehidupan mudaku kayak gitu, gak patut ditiru lah"
"Iya Om"
Om Teddy pun berpamitan sama ane. Dia mau pulang ke Bogor siang itu. Ane pun bantu bawain tasnya ke mobil. Setelah itu dia pergi. Ane balik lagi ke lobby untuk nunggu munculnya Jasinta. Kali ini pikiran ane jadi kacau kembali. Ternyata Om Teddy dan Jasinta sama sama suka. Om Teddy suka Jasinta karena dia mirip sama mantan pacarnya, sedangkan Jasinta suka Om Teddy karena tajir, ganteng, putih, tinggi, perut sixpack dan liar di ranjang. Ane jadi kasihan sama Tante Aiko.
Tak lama berselang, Jasinta muncul sambil tersenyum merekah. Ane balas dia dengan wajah jutek. Ane bener bener kesel kali ini.
"Lho kamu kok jutek Do"
"Bodo! Aku sebel sama kamu!"
"Lha kenapa? Apa salahku?"
"Kamu abis ngewe kan sama Om Teddy tadi di kamar?"
"Oh karena itu, hahahaha"
"Malah ketawa anjing!"
"Kamu yang anjing, Dodo! Sekarang kamu merasakan apa yang kurasakan, ketika aku suka cowok tapi cowok itu malah ngewe sama cewek lain"
"Hmmm... bajingan!"
"Ngaca Do! Kamu juga ngewe sama Megumi, itu bikin aku sakit"
"Tapi Megumi pacarku, dan sebelum aku pacaran sama dia, aku kan nembak kamu dulu, tapi sama kamu ditolak, kamu gak usah sakit atuh"
"Aku cinta kamu Do, makanya sakit, sekarang kamu juga kayaknya udah cinta aku, jadi kamu sakit liat aku ngewe sama cowok lain"
"Sinta... kalo kamu cinta aku, kenapa gak dari dulu sih!! Semesta udah dukung kamu, bahkan bapakku juga pengen kamu jadi pasanganku"
"Udah kubilang Dodo, aku gak suka ikatan, biarlah aja mengalir, yang penting kita saling mencintai"
"Dasar cewek aneh!"
"Kalo kamu masih kesel sama aku, lampiaskan aja nanti malem, bebas kamu mau pukulin aku"
"Ogah ah, yang ada kamu sange"
"Hahaha, tau aja"
"Jadi ngajakin Om Teddy ngewe itu adalah negosiasi progresif?"
"Iya Do, itu jalan terakhir, soalnya cuman mertuamu yang bisa nawarin fee segede itu, jadi aku usahain iar dapet, dari dulu paling perusahaan ngasih fee cuman 5-7 persen aja, sementara ini Pak Teddy nawari sampe 12 persen, ya aku pengen maksimal dong 15 persen, toh bagi dia juga dapet keuntungan"
"Keuntungan ngewe sama kamu"
"Iya atuh Do, hahahahahaha, kapan lagi aku ngewe sama cowok ganteng kayak gitu, mana udah dewasa lagi, legit pisan Do... ah aku meleleh tiap bayangin dia gak pake baju"
"Anjir!!"
"Yaudah, kita ke kantor yuk! Kerja lagi sampe mampus, hahaha"
"Iya"
"Kamu jangan mara lagi atuh! Ayo dong ceria"
"Aku sebel"
"Yaudah, nanti malem kita ngewe sepuasnya"
"Bukan itu Sin"
"Yaudah, aku kasih persenan buat kamu nanti pas pencairan"
"Nah itu yang kumau"
"Huh dasar cowok mata duitan!" Jasinta jitak kepala ane.
Siang itu kita pun pergi bareng untuk kembali ke kantor dan melanjutkan kerja sampe malem. Jasinta bener bener cewek siluman yah, gak ada sedikitpun rasa bersalah pada dirinya. Kok bisa bisanya ane cinta sama cewek modelan kayak gini ya? Di hati yang satu ada Memeg dan di sisi yang lain ada Jasinta. Oh Tuhan apa ane harus nikahin mereka berdua?
...
Sabtu pagi, ane pergi ke Jakarta pake travel. Hari itu rencananya ane mau keliling nyari rumah kontrakan buat Memeg. Ane udah dapet 5 kandidat yang pas buat kontrakan apartemen. Harganya bervariasi mulai dari 13-20 juta per tahun, harga segitu udah include furniture.
Pas di sekitaran Melawai, ane charter Kang Ojek yang mangkal di sana. Waktu itu ane nyarter ojek 300 ribu buat nganterin keliling-keliling nyari kontrakan, dulu belum ada Ojek Online kayak sekarang jadi lumayan mahal buat biaya charter nya. Bahkan waktu itu si kang ojeknya juga ane ajakin makan siang di Warteg.
Seharian sudah ane berkunjung ke berbagai lokasi apartemen di wilayah Jakarta Selatan, tapi kebanyakan gak sesuai sama hati ane, sampe akhirnya ada sebuah apertemen di kawasan Kalibata yang sesuai sama keingingan ane. Apartemen itu berukuran sedang dengan dua kamar tidur, kamar mandi dan sebuah ruang besar yang merupakan gabungan ruang keluarga, ruang makan dan pantry.
Furniture nya juga lumayan lengkap Gan/Sis, dimana udah ada satu buah spring bed, satu set sofa, satu lemari baju, kulkas, kompor gas dan sebuah microwave. Harga sewanya pun sesuai sama budget yang dikasih Memeg yaitu 18 juta. Akhirnya, sore itu juga ane langsung deal-dealan sama yang punya apartemen dan dibayar cash.
Tapi sayang seribu sayang, di apartemen itu belum ada tv, makanya sekalian daripada itu, ane minta anter lagi sama si Kang ojek ke toko elektronik untuk beli tv. Ketika ane beli tv ane malah tergoda beli PS3 dan akhirnya ane beli tv sama PS 3 waktu itu. Ane ngabisin duit sekitar 7 juta, padahal ane ngarep dapet uang lebih dari apa yang dikasihin Memeg, tapi kenapa ane malah tergoda beli PS 3? Jadinya ane nombok gede.
Setelah beres membeli semua dan memasang tv di rumah baru beserta PS 3 nya, ane pun mengontak Memeg.
"Halo babi betina sayang?"
"Halo babi jelek sayang"
"Happy birthday sayang...semoga tahun ini elu makin hoki dan banyak rejeki"
"Amiiiinnn...makasih banget yah Do"
"Iya sama sama Meg"
"Eh gimana rumah udah dapet?"
"Udah dong babi betina sayang...lokasi nya di Kalibata"
"Wahhh...gimana-gimana? Bagus gak Do?"
"Bagus Meg...udah ada barang-barangnya, cuman tadi gak ada tv, jadi gue beli mendadak tv nya.."
"Apaahhh! Elu beli tv Do?"
"Iya...emang kenapa Meg?"
"Gue udah punya tv Do...ada di kostan, tinggal ngambil"
"Aduh Memeg...kenapa gak bilang-bilang dari dulu sih?? Gue rugi euy"
"Ya elu gak nanya-nanya dulu sama gue"
"Aduh...ilang deh duit 7 juta...hmm"
"Haha...yang sabar yah Do, nanti juga balik lagi duit lu"
"Eh elu kapan dong pulang? Kangen nih...lu langsung aja kesini, nanti gue kirimin alamat sama nomor rumahnya"
"Sekitar Rabu Do.... sekarang gue lagi di Singapore, gue layover disana...besok gue mau ke Bangkok"
"Mantap anjir, beliin gue oleh-oleh Singapore lah!"
"Oke sayangnya gue, gue beliin sempak Singapore"
"Goblook kok sempak sih"
"Hehe"
"Gue seneng banget elu bisa cepet nambah jam terbang ke luar negeri, elu jadi bisa keliling dunia dong"
"Makasih Do... eh gue punya tugas lagi sama elu Do"
"Tugas apa lagi Megumi?"
"Pindahin barang-barang gue lah dari kostan ke rumah baru... udah gue packing semuanya... elu tinggal ambil aja... sama bawain juga motor gue yah Do"
"Oh oke siap Babi Jepang"
"Yaudah Do...gue lelah...mau tidur dulu yah...dadah babi jelek gendut item bau sayang"
"Dadah babi betina sayang...LOVE YOU"
"LOVE YOU TOO"
Ane menutup telepon dan berbaring di sofa sambil nonton tv. Ane ikutan seneng aja kalo Memeg sekarang udah melayani penerbangan luar negeri, yah semua ini udah sejalan sama apa yang dicita-citakan dirinya.
Beberapa menit kemudian, ane pergi ke kamar mandi untuk berendam di bathub sama air hangat. Punggung sama perut masih kerasa perih ketika terkena air. Ane merenung mikirin Jasinta. Kira-kira sedang apa yah dia malam ini? Apakah dia kangen sama ane? apakah dia ngerasa berdosa ketika ane cuekin? Semua itu jadi misteri yang beterbangan dalam pikiran ane.
Keesokan hari, ane nyewa taksi untuk pergi ke kostan Memeg buat ngambil barang. Begitu tiba, ane langsung meminta izin kepada ibu kost untuk pindahan dan mengambil barang. Didalem kamarnya udah ada beberapa kontainer yang isinya buku koleksi Memeg, sebuah tv LCD kira-kira 32 inch, sebuah koper besar dan dua bungkusan plastik besar warna item.
Ane penasaran sama bungkusan plastik itu, tanpa basa-basi ane membukanya. ANJIIRR!! Baunya menyengat banget Gan/Sis, kayak bau terasi yang bergabung sama bau bawang. Ternyata isi bungkusan itu adalah pakaian kotor yang belum dicuci berhari-hari. Memeg jorok banget Gan/Sis, baju kotor sama celana dalem yang udah kotor bukannya dicuci malah ditumpuk dan dibungkus sama plastik. Ane mesti masukin bungkusan itu ke laundry.
Memeg dan ane punya kesamaan Gan/Sis, kita sama-sama gampang berkeringat. Gerak dikit aja tubuh ane udah basah, makanya badan ane sama Memeg rawan bau keringet yang aromanya kayak bau bawang. Memeg sampe harus mandi 3 kali sehari dan sering berganti baju demi menjaga penampilannya agar tetap wangi dan bersih. Begitu selesai membereskan barang, ane langsung cabut dari kostan Memeg dengan pake motor Honda Beat punya dia, sementara untuk barang-barangnya pake taksi.
Hampir 2 jam menempuh perjalanan yang macet menuju apartemen Kalibata, akhirnya taksi yang ditunggu-tunggu dateng juga. Ane langsung membawa barang-barang Memeg pake troley menuju kamar di lantai 7 pake lift barang. Setelah menyimpan barang, ane kemudian pergi ke laundry untuk mencuci pakaian Memeg yang baunya amit-amit sangat mematikan.
Pas ditimbang, ternyata berat pakaian Memeg sebanyak 15 kilo. Ane waktu itu cuman berharap kalo petugas laundry nya memakai masker ketika mencuci pakaian Memeg. Ane takut bau bawang+terasi yang dipancarkan pakaian kotor Memeg bisa membunuh petugas laundry yang mencucinya.
Weekend itu ane habiskan buat bermain PS 3 sendirian di rumah. Memeg gak ada, sementara ane cuman sendirian di rumah. Pada minggu malem, ane pulang ke Bandung untuk kembali beraktifitas kerja seperti biasa pada hari senin. Mulai sekarang, ane gak usah repot-repot nyari hotel buat nginep kalo ane pergi ke Jakarta, karena udah ada rumah baru...iya rumah baru ane sama Memeg.
Hari rabu, Memeg pun tiba dari Bandara ke rumah. Ane kasih dia kejutan spesial untuk menyambutnya di rumah baru. Ane kasih dia kalung emas, lengkap dengan liontin belah ketupat yang bisa diisi foto di dalemnya dan sebuah kue ultah karena kebetulan Memeg ulang tahun ke 19.
Ane bela belain hari Rabu gak masuk kantor demi momen ini. Tentu saja semuanya itu terbayar lunas. Memeg seneng banget sama hadiah yang ane kasih. Dia langsung menggunting salah satu foto kita, kemudian memasangnya di dalem liontin itu.
"Dodo, makasih banget sayang... kalung ini akan gue jadiin harta paling berharga dalam hidup" sanjung Memeg.
"Ah, gue jadi malu hehe" ane jadi salah tingkah.
KIta pun makan kue ultah bersama sambil berdoa. Abis itu kita menikmati malam pertama kita berdua di rumah baru.
...
Next Chapter : Investasi Tak Terduga
Wibowo hadi
Semprot Sejati
- Daftar
- 5 Jul 2016
- Post
- 19.133
- Like diterima
- 53.201
Suwun @Martincorp69
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.038
- Like diterima
- 16.747
Buset cepet amat om, wkwkwkwk
Wibowo hadi
Semprot Sejati
- Daftar
- 5 Jul 2016
- Post
- 19.133
- Like diterima
- 53.201
@Martincorp69 ,terima kasih dululah ,bacanya setelah Jumat an
cukiberegu
Senpai Semprot
- Daftar
- 7 Apr 2014
- Post
- 981
- Like diterima
- 2.402
Anjay si Dodo bikin telat jumatan
samcoki
Suhu Semprot
- Daftar
- 14 Nov 2016
- Post
- 3.396
- Like diterima
- 22.182
Matur nuwun updatenya bosz @Martincorp69
Similar threads
- Poll
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
