Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kisah Cinta : Kaulah Cinta Sejatiku ( Series Petualangan Cinta Dodo Season 3)

Siapa karakter cewek favorit kalian di trit ini?


  • Total voters
    387
  • Poll closed .
Hu ceritanua di copas hu untuk sementara yang dicopas masih di judul cerita masa muda sih diganti judulnya ke kisah bang dodo di tle
 
Atasan yang Menyebalkan


Setelah balas dendam sukses, ane kembali ke kehidupan normal kayak biasanya. Sekarang ane jadi punya dua pacar yaitu Memeg dan Gema. Tapi ane dan Gema jarang banget ketemu karena kesibukan masing-masing, sementara sama Memeg kini ane jadi lebih sering quality time.

Di kantor, ane ikutan tes CPNS bagi karyawan honorer di sana. Ane mencoba peruntungan agar bisa naik level. Tak disangka ane bisa lulus dengan mudah. Tentunya hal itu bukan semata mata ane pinter dalam ngerjain soal tes, melainkan ada campur tangan Jasinta.

Dia mau balas budi sama bapak ane karena dulu udah membantunya jadi PNS. Dia sekarang membantu ane untuk bisa jadi PNS. Dari para honorer yang ikutan tes, cuma 7 orang yang keterima. 5 adalah honorer senior dan 2 honorer junior yaitu ane dan Moreno.

Ane seneng banget, akhirnya bisa jadi PNS karena profesi ini adalah favorit para calon-calon mertua di seantero negeri.

Gara gara ini, ane pun jadi berhutang budi sama Jasinta. Sebagai bayaran atas jasanya, ane harus jadi budak seks dia. Yaudah deh, kan ane udah biasa berhubungan sama dia, ane anggap aka Jasinta jadi pacar ketiga ane.

Ane bahagia sekarang karena status ane di kantor jadi naik. Ane udah gak dipandang rendah lagi sama para senior. Ane juga mendapat ruang khusus buat kerja. Jadi gak digabungin sama karyawan lain.

Ruangannya sih nyeremin banget Gan/Sis, soalnya ruang ini bekas seorang PNS perawan tua yang meninggal karena kecelakaan. Pastinya ane jadi parno karena banyak gosip kalo di ruang ini banyak setannya. Awalnya Moreno yang dikasih ruangan ini, tapi dia menolak.

Ane justru seneng dapet ruangan sendiri kayak gini, soalnya ane bisa menjaga privasi. Ane menyulap ruang kerja ane ini menjadi senyaman mungkin. Temen temen ane sering menjadikan ruang kerja ane untuk tempat nongkrong dan ngobrol di sela sela jam kerja.

Kalo buat Jasinta, tentunya dia menjadikan ruang kerja ane sebagai arena untuk memuaskan birahinya. Kalo dia lagi sange, Jasinta masuk ke ruang ane untuk ngentot. Kadang kita melakukan kegiatan itu pas jam kerja. Ane menyumpal mulut Jasinta dengan lakban kalo ngentot di siang hari.

Ane mengikat kaki dan tangan Jasinta ke meja sehingga dia terlentang tak berdaya di atas lantai. Ane kemudian menelanjangi dia, lalu ane selepet tubuhnya pake penggaris besi. Jasinta menggelinjang ketika ane memukulnya. Ia merasa sakit tapi bahagia gitu.

Sebenernya kekejaman ini bukan kehendak ane sendiri ya, tapi murni keinginan dia. Ane sebagai bawahan ya harus nurut sama Jasinta. Lagian ane juga punya hutang budi besar sama Jasinta karena udah bantuin ane masuk jadi PNS.

Di awal tahun 2015, kondisi kantor mulai sibuk karena menyambut dimulainya kegiatan pembangunan. Kementerian Bangun Membangun dikasih anggaran super gede dari presiden Binsar Widodo untuk kepentingan pembangunan.

Jasinta yang tahun kemaren cuma ngelola proyek 20 milyar, sekarang meningkat 5 kali lipat menjadi 100 milyar. Wuanjir duit segede gitu temtunya membuat kerjaan ane dan kawan kawan makin banyak. Begitu juga sama cuan yang bisa ane terima.

Sebagai pegawai yang merangkap makelar proyek, tentunya ane semakin giat bermanuver dalam mencari rekan kerja untuk pembangunan. Tentunya Om Teddy, bisa dipastikan dapet proyek kembali dari Jasinta. Kali ini dia ngerjain proyek senilai 13 milyar.

Memeg makin tajir aja nih Gan/Sis, secara bapaknya ane kasih proyek terus. Bisa dong ane dengan lancar diangkat jadi mantunya.

Ketika kita lagi mempersiapkan kegiatan, tiba tiba terjadi rotasi dan mutasi yang selalu berjalan rutin di kantor. Jasinta gak kena rotasi maupun mutasi, tapi ada ketua tim lain yang kena. Pergantian pejabat itu kali ini terasa istimewa, karena pejabat baru yang datang adalah seorang gadis muda, pintar dan berintegritas. Dia adalah Weni Lidya alias Welly.

Jadi waktu itu di kantor lagi ada rapat, si Bos sebagai pemimpin rapat, tiba tiba mengumumkan adanya pegawai baru yang masuk, tepatnya pejabat ketua tim yang baru menggantikan Pak Simon yang udah pensiun.

Si Bos pun kemudian menyuruh san pegawai baru itu masuk. Pas pintu tuang rapat terbuka masuklah seorang cewek muda ke dalem ruang rapat. Ane langsung terperangah liat penampakan cewek itu. Rambutnya warna pirang, kulit putih, mata sipit, tinggi rata rata cewek Indokarr pada umumnya, badanya sedikit agak berisi dan pantatnya montok.

Cewek itu berdiri di sebelah si Bos. Sambil tersenyum, ia mulai memperkenalkan diri pada semua pegawai di ruang itu.

"Assalamualaikum Waromatulohi Wabarokatuh! Selamat siang rekan rekan, saya adalah pegawai baru yang dimutasikan ke kantor ini, nama saya Weni Lidya Tan, kalian bisa panggil saya Welly, saya awalnya bertugas di Direktorat Jenderal Bangun Membangun di Jakarta, saya mendapat promosi sekaligus mutasi ke kantor ini, saya menjabat sebagai ketua tim pembangunan infrastruktur"

Cewek ini namanya Welly Gan/Sis, dia cewek tercantik kedua yang hadir di kantor ini setelah Jasinta. Ane jadi deg degan sama sosok ini, kalo diliat dari ciri-cirinya sih dia ini cewek keturunan cina. Gak cuman ane yang terperangah, cowok-cowok lain pun ikutan terperangah dengan keberadaan Welly.

"Oh iya Well, pegawai di sini pada belum tau asal kamu dari mana" tanya si Bos.

"Umurnya berapa?" celetuk Aceng yang diikuti suara tawa para pegawai lainnya.

"Status percintaan juga ya Bu Welly" Moreno ikut-ikutan nyeletuk sehingga suasan ruang rapat jadi riuh.

"Okay, saya asli mojang Bandung, ibu saya Sunda dan ayah saya Chinese Palembang, rumah saya di daerah Margahayu, saya lahir 17 Juni 1990, berarti sekarang mau 25, untuk status..." Welly menghentikan omongannya.

"Kenapa gak dijawab woy!!" Moreno protes.

"Saya takut bikin cowok-cowok di sini patah hati" balas Welly.

"Ibu udah nikah?" lanjut Moreno

"Belum sih, tapi saya udah ada yang punya" pungkas Welly.

Seketika suasana kembali riuh karena ngetawain dan menyoraki Moreno yang kecewa berat. Bagi ane sih gak kecewa ya, secara ane udah gak jomblo lagi, bahkan ane sekarang punya 3 pacar, 1 pacar cinta sejati ane, 1 pacar lama ane dan 1 atasan yang rasanya kayak pacar. Ane berharap semoga kehadiran Welly di kantor bisa membuat sinergitas antar pagawai jadi lebih bagus.

Welly bukan sekedar cewek biasa, tapi dia cewek luar biasa. Dia seumur sama ane, tapi pengalamannya udah banyak. Skill dan jabatannya pun setara sama Jasinta. Gila nih, cewek pinter amat yah. Welly ini sekolah S-1 Teknik Sipil di Singapore, terus lanjut S-2 di Jepang. Pokoknya ane jadi jiper liat CV nya dia.

Usut punya usut, Wellya merupakan salah satu anak dari pejabat tinggi di kementerian ini. Ternyata setelah ane telusuri, dia anak Dirjen Kementerian Bangun Membangun, William Alexander Tan. Dia ini orang paling berpengaruh di kementerian, bahkan menteri pun sungkem sama orang ini.

Selain bapaknya yang sakti mandraguna, emaknya juga gak kalah sakti. Dia adalah seorang guru besar di kampus almamater ane, Institut Teknologi Gajah Duduk. Dia adalah Prof. Dr. Hj. Rima Melati. Ane tau tentang dia, tapi ane gak pernah jadi muridnya karena beda fakultas.

Ane harap Welly bisa bekerja sama dengan semuanya. Tapi itu cuma harapan kosong. Penyakit orang pinter yang ane gak suka adalah sikap angkuh dan arogan. Mereka merasa paling pinter, jadi nganggep orang lain dibawahnya.

Begitu juga dengan Welly, perlahan para pegawai di kantor mulai gak suka sama cara cara Welly bekerja. Ia sering marahin staf kalo melakukan kesalahan. Dia juga gak pernah ngasih apresiasi kepada para staf dengan usahanya.

Selain dengan para staf, Welly juga bermain api dengan mengkonfrontasi Jasinta pas rapat. Dia gak segan segan mengkritik keras Jasinta dalam rapat. Suasana mendadak tegang ketika Jasinta mengcounter kritikan Welly.

Akhirnya rapat dijadi debat kusir sama mereka berdua. Jasinta dan Welly sama sama dominan dan berotak cerdas. Ane cuma bisa menonton aksi kedua cewek menyebalkan itu sambil garukin biji. Bahkan Moreno dan Aceng ngajak ane taruhan tentang siapa yang akan memenangkan debat ini.

Sekarang Jasinta mempunyai rival yang seimbang. Sama sama cewek alpha, dominan, pintar, kejam dan menyebalkan. Perdebatan itu makin lama makin panas hingga akhirnya harus dibubarkan sama si Bos.

Rapat pun berakhir dengan hasil serba canggung. Kondisi kantor jadi tak kondusif gara gara pertarungan kedua cewek alpha ini. Ane sebagai kacung ya cuma bisa ikut ikutan sama salah satu dari mereka.

Ane waktu itu membela Jasinta. Dia adalah bos ane, jadi mesti ane bela dari semua pihak termasuk Welly. Ane gak gentar berdebat dengan Welly walaupun dia anak Dirjen.

Di sisi Welly, dia juga punya anjing herder yang siap menggonggong belain dia yaitu Moreno. Dia selalu pasang badan bagi semua pihak yang kontra sama Welly.

Anjir! Gara gara mereka, ane dan Moreno jadi sering debat. Padahal kita ini udah bersahabat sejak pertama masuk kantor ini dulu. Akhirnya ane dan Moreno menyadari apa yang kita alami. Ane dan Moreno berdamai. Kita gak mau mau lagi diadu domba.

Setelah perdamaian itu, ane dan Moreno bukan saling mengompori, tapi saling mendinginkan. Ane menenangkan Jasinta dan Moreno menenangkan Welly.

Akan tetapi hal itu malah gak mengakhiri rivalitas antara Jasinta dan Welly. Mereka makin bermusuhan dan frontal. Pernah mereka saling berantem sampe saling jambak dan guling-guling di lantai. Kejadian ini bikin heboh buka satu kantor aja tapi sampe satu kementerian.

Bahkan Menteri Bangun Membangun sampe nelepon si Bos buat minta klarifikasi. Akhirnya si Bos manggil ane ke ruangannya. Ane waktu itu adalah satu satunya orang yang jadi saksi perkelahian itu. Ane juga yang berusaha memisahkan mereka.

Waktu itu ane lagi di ruangannya Jasinta. Si Bos manggil ane lewat hapenya. Ane kemudian pergi, tapi Jasinta menahan ane.

"Mau mau kemana Do?"

"Dipanggil si Bos"

"Aduh gimana atuh! Dia pasti mau nanyain kejadian dua hari yang lalu"

"Pasti, yaudah aku pergi dulu"

"Jangan dulu Do! Aku takut"

"Kamu gak usah takut Sin, aku akan membelamu, meskipun aku harus dipecat sekalipun"

"Makasih Do"

Ane kemudian pergi meninggalkan Jasinta menuju ruangan si Bos. Pas ane masuk ke dalem, si Bos tampak lagi ngudud dengan wajah yang panik. Ane langsung duduk di hadapan dia.

"Maaf Bos, ada apa ya?"

"Pak menteri nelepon saya, dia nanyain kejadian menimpa Jasinta dan Welly, saya waktu itu lagi di luar kota, tolong kamu ceritakan apa yang terjadi?"

"Hmmm... iya Bos, sebenernya kejadian itu gara gara kesalah pahaman aja"

"Salah paham apa Mas Do?"

"Dua hari yang lalu Pak, mobil Welly itu nabrak mobil saya di tempat parkir, sampe bumpernya copot, itu salah dia sih, soalnya mobil saya lagi berhenti dan mobil Welly menyeruduk, pagi itu bukannya minta maaf, Welly malah bentak bentak saya dan minta ganti, seseorang ada yang ngelaporin itu kepada Jasinta, tiba tiba aja pas di dalem kantor, Jasinta menyerang Welly, dia bermaksud membela saya Bos, padahal saya dan Welly sudah sepakat sebelumnya untuk mengganti bumper yang lepas itu, tapi mungkin Jasinta keburu emosi dan menyerang Welly untuk belain saya"

"Oh jadi gitu, Jasinta pengen belain kamu, padahal kamu dan Welly udah sepakat"

"Ya, pa, saya curhat dikit gak?"

"Tentang apa?"

"Kelakuan Welly Pak, dia itu arogan dan bikin suasana kerja di kantor ini gak nyaman, mungkin Bos bisa menertibkan dia"

"Dodo... Dodo... kamu tau gak bapaknya Welly siapa?" balas si Bos.

"Tau lah Pak, udah pada tau semuanya"

"Dia nelepon saya pas malam hari setelah kejadian kemarin, dia marah bener sama saya karena anak kesayangannya dipermalukan oleh Jasinta, dia bahkan sampe bilang ke Pak Menteri tentang hal ini"

"Terus gimana Bos?"

"Ya Pak Dirjen marah besar anak kesayangannya sampe harus berantem sama Jasinta, dia nyuruh saya untuk mutasikan Jasinta ke kantor cabang Pontianak atau Merauke dan dia nyuruh saya untuk mutasi kamu ke kecamatan"

"Waduh Bos! Kok ke kecamatan sih? Saya kan orang Kementerian?"

"Memecat PNS tuh susah Do, tapi kalo mutasi gampang"

"Saya mau dipindahin kecamatan mana Bos? Masih di Bandung kan?"

"Enggak Do, ada tiga opsi dimana kamu ditempatkan"

"Masih di Jawa Barat Bos?"

"Enggak Do, semuanya di perbatasan, ada di Sambas, Atambua atau di Kepulauan Talaud"

"Waduh Bos, itu mah ujung dunia Pak, jangan atuh Bos, jauh-jauh itu mah" ane merengek.

"Ya makanya saya berusaha nawar sama Pak Dirjen, saya berusaha menyelamatkan Jasinta terlebih dahulu karena dia adalah aset penting kantor ini, saya gak mau kehilangan dia"

"Terus kalo saya gimana Pak?"

"Saya gak kepikiran kamu Do, pertahanin Jasinta aja udah setengah mati buat saya"

"Aduh Bos, tolong saya Bos, saya juga kan penting bagi kantor ini, saya udah bikin Bos dapet duit gede kemaren-kemaren"

"Saya juga bingung Do, saya pengen pertahanin kamu juga di sini"

"Ada cara lain gak Bos buat nolongin saya"

Si Bos terdiam setelah ane nanya gitu. Dia kelihatan lagi berpikir keras untuk mencari jawaban buat ane.

"Gini aja Do, kamu harus minta maaf sama Welly, kamu harus bisa mendamaikan dia sama Jasinta, mungkin Welly akan berubah pikiran dan minta bapaknya untuk membatalkan keinginannya itu"

"Mendamaikan mereka Pak? Susah banget Pak euy!"

"Terserah kamu itu Do, kalo kamu masih betah kerja di kantor ini ya begitu caranya"

"Hmmm... akan saya usahakan Pak"

"Maafkan saya ya Do, saya gak bisa mengusahakan kamu, soalnya lawan saya Pak Dirjen, saya cuma kacung"

Ane kemudian keluar dari ruang kerja si Bos sambil memikirkan cara untuk mendamaikan Welly dan Jasinta. Kedua cewek itu punya ego yang gede, udah gitu sama sama keras kepala, apa ane bisa menggabungkan kan mereka?

Ane balik ke ruang kerja Jasinta untuk nyeritain semua pembicaraan dengan si Bos. Seperti yang ane duga, Jasinta langsung menolak berdamai dengan Welly. Dengan egonya yang tinggi, ia bentak-bentak sama ane kalo dirinya lebih unggul dari Welly. Dia merasa sakit hati kalo harus berdamai dengan Welly. Baginya mending pindah kerja ke Papua daripada harus berdampingan dengan Welly.

Anjir! Emang susah banget cewek alpha yang satu ini. Keesokan harinya ane coba datengin Welly di ruang kerjanya. Ane sebenernya deg-degan banget, tapi demi ane gak dimutasi, ane harus berani.

Ane ngetuk pintu ruang kerja Welly. Tak lama ane denger suaranya yang menyuruh ane masuk. Ane waktu itu bawain beberapa berkas buat ia tandatangani.

"Ini Well, ada yang harus ditandatangan!" ane mencoba berbasa basi.

Welly nyuruh ane duduk, sembari ia membuka berkas berkas. Ane pun langsung nyuri kesempatan buat ngobrol sama dia.

"Welly!"

"Iya Do?" tanya Welly sambil tetap membaca berkas.

"Aku minta maaf tentang permasalahan kemarin, gara gara aku, kamu jadi berantem sama Jasinta, aku gak ngadu apa apa lho sama dia, tapi entah dia tau darimana kalo kamu nabrak mobilku, untuk aku menyesal, aku minta maaf sama kamu, untuk urusan mobil, kamu tinggal kasih aja tagihannya kepadaku"

"Iya aku maafin kamu, nanti kalo selesai, aku tagih kamu" balas Welly masih tetap membaca berkas.

"Ada satu lagi Well, aku pengen kamu juga maafin Jasinta atas kesalahpahaman ini, mungkin Jasinta sedang banyak pikiran jadi dia gampang marah"

Seketika Welly marah ketika ane ngomong kayak gitu. Dia melototi ane sambil gebrak meja.

"Apa kamu bilang! Minta maaf sama cewek kunti itu! Tak sudi aku!" bentak Welly.

"Tapi ini demi kebaikan kamu Well, demi kebaikan bersama, aku pengen kalian berdamai"

"Gak mau! Enak aja berdamai, terus kenapa aku yang mesti minta maaf sama dia? Harusnya dia dong sama aku"

"Iya atuh gimana yah, kamu harus ngalah Well, kamu kan junior dia"

"Di kementerian ini gak ada istilah senioritas, yang dinilai adalah integritas! Aku heran kenapa cewek itu bisa jadi ketua tim di kantor ini, kerjanya gak becus anjir! Terlalu berbahaya dan kalo sampe ketahuan, bisa bisa sekantor rugi"

"Plis atuh Well, kamu kurangi dikit aja egomu, demi kemaslahatan bersama"

"Apa kamu ngomong kayak gini sama Jasinta?"

"Iya Well, sama dan dia menyetujuinya"

Padahal ane bohong, reaksi Jasinta sama kayak Welly, dia bersikeras gak mau damai dan minta maaf. Egonya terlalu tinggi.

"Aku tetep gak mau Dodo! Nih berkasnya udah kuteken... sekarang kamu keluar dari kantorku"

"Plis atuh Well"

"Gak bisa! Aku masih sakit hati sama dia... kamu juga sama, kamu itu anjing herder peliharaan Jasinta!"

Ane terdiam sesaat. Ane liat mata Welly berkaca-kaca dan mukanya memerah kayan udang rebus. Napasnya juga kenceng kayak yang lagi marah besar.

"Yaudah kalo begitu, mungkin ini terakhir kalinya aku bertemu kamu, soalnya aku akan dimutasi ke kecamatan"

Ane mengambil berkas-berkas yang ada di atas meja Welly, lalu ane pergi. Pas ane mau buka pintu, tiba tiba Welly bertanya.

"Kamu mau mutasi kemana Do?"

"Kecamatannya aku masih belum tau, tapi semuanya berada di kabupaten yang berbatasan sama negara tetangga"

"Kok bisa gitu sih? Siapa yang bilang"

"Ayahmu, melalui si Bos"

"Kok gitu sih? Aku cuma ngomong kalo kamu cukup dipindah ke bagian lain aja di kantor ini, kenapa bisa ke kecamatan? Kamu kan PNS kementerian?"

"Tanyain aja sama ayahmu Well, permisi!"

Ane langsung keluar dari ruang kerja Welly. Sedih rasanya Gan/Sis, gara gara hal sepele, ane jadi harus dimutasi ke perbatasan. Daripada ane harus kerja sejauh itu, mending ane mengundurkan diri dari PNS. Rejeki masih bisa dicari walaupun ane bukan PNS, toh bapaknya Memeg juga bisa nerima ane jadi karyawannya. Gajinya lebih gede pula.

Jasinta dan Welly adalah dua cewek yang sangat menyebalkan. Ego mereka tinggi dan susah untuk diajak berdamai. Mereka orang pintar, kompeten dan berintegritas dalam bekerja, tapi gak kompeten dalam pertemanan.

Jasinta masih mending sih, dia punya sahabat yaitu Regita. Dia juga punya ane yang selalu bersama disaat apapun. Welly lebih patah Gan/Sis, dia gak punya temen sama sekali di kantor. Orang orang pada segan bergaul sama dia. Selain kelakuannya yang arogan kayak gitu, dia juga anak pejabat tinggi. Jadi pada takut tuh pegawai lain terutama stafnya untuk berteman. Paling hubungan mereka cuma sebatas kerja di kantor aja.

Kok bisa bisanya cewek kayak gitu punya pacar? Mungkin cowoknya sakit jiwa kali yah bisa mau sama Welly. Kalo dari penampilan, Welly cantik banget Gan/Sis, masuk ke dalam selera ane yang suka cewek oriental. Tapi kalo dari sifat, ane gak mau pacaran sama dia. Bisa bisa ane mati berdiri menghadapi egonya yang gede.

Sepanjang hari itu, ane banyak merenung. Kamar kost sampe berkabut akibat ane yang terus terusan merokok. Mungkin ane akan mengundurkan diri jadi PNS kalo sampe dimutasi ke daerah perbatasan. Ane gak mau kerja terlalu jauh apalagi jauh dari Memeg tersayang.

Keesokan harinya, ane ngantor seperti biasa. Ane waktu itu lagi fokus kerja di ruang kerja ane. Mungkin ini adalah pekerjaan terakhir ane di kantor ini, setelah itu, ane mau ngundurin diri dari PNS. Tiba tiba ada orang yang mengetuk pintu.

"Ya masuk!" panggil ane.

Pintu terbuka, ternyata orang yang mengetuk itu adalah Welly. Sebuah kejutan besar liat Welly masuk ke ruang kerja ane. Dia kemudian duduk di kursi yang berhadapan dengan meja kerja ane.

"Aku mau ngasih ini" Welly ngasih ane sebuah kertas kecil.

"Apa ini? Tagihan?"

"Iya"

"Anjir!! 2,5 juta! Kok mahal banget Well, padahal kan cuma kegores gitu"

"Sembarangan kegores! Bumper mobilku sampe copot tau!"

"Ya tapi gak semahal ini kali ngebenerinnya"

"Mobilku kan mewah, jadi servisnya juga mahal"

"Anjir! Beli mobil jangan mewah-mewah!"

"Terserah aku dong! Daripada mobilmu, udah tua, jelek lagi"

"Ih, tua-tua juga larinya kenceng anjir! Mobilmu bisa kalah kalo balapan"

"Hahaha... gak mungkin!"

"Capek deh!"

Ane ngeluarin hape, lalu transfer duit ke rekening Welly melalui aplikasi m-banking.

"Makasih ya Do!"

"Sama sama Well"

Welly gak langsung cabut dari ruangan ane, tapi dia malah merhatiin foto yang ada di atas meja kerja.

"Itu pacarmu Do?" tanya Welly.

"Iya"

"Cantik banget ya!"

"Makasih"

"Ceritain dong pacarmu itu?"

"Buat apa?"

"Yaaah aku pengen tau aja, sebelum kamu pergi ke perbatasan"

"Hmmm... yaudah, pacarku ini namanya Merryana, tapi aku panggil dia Megumi atau Memeg"

"Lho kok gitu? Dia orang Jepang?"

"Keturunan Jepang dan Cina"

"Kelihatannya masih muda banget Do"

"Dia baru 20 tahun"

"Kuliah dimana?"

"Dia udah kerja, jadi pramugari"

"Pantes cantik atuh, dia pramugari toh, aku dulu pengen jadi pramugari, tapi gak dibolehin sama ayahku"

"Kamu gak cocok jadi pramugari, Well... soalnya kamu nyebelin"

"Ih anjir! Kom nyebelin sih!"

"Emang... kamu itu jutek!"

"Haha... kamu masih dendam sama aku ya"

"Enggak juga, biasa aja"

Welly kemudian ngeluarin hapenya. Dia nunjukin sebuah foto di hape itu kepada ane. Tampak di foto itu dia dan seorang cowok berpose dengan latar belakang gunung Fujiyama di Jepang.

"Ini aku sama pacarku pas lagi di Jepang"

"Okeh"

"Kok kamu gak nanya nama pacarku sih?"

"Buat apa? Gak penting"

"Iiih penting tau, kamu kan mau pergi dari kantor ini"

"Ya buat apa tau nama pacarmu, aku gak peduli"

"Hadeeeeuh, uyuhan ih kamu bisa punya pacar secantik itu, kelakuan kamu kayak gini, kamu pake pelet ya?"

"Sembarangan anjir"

"Aku tau Do, di ruang ini banyak setannya kali, 7 mah ada kali"

"Ah ngarang aja kamu! Masa iya ada setan!"

"Ya terserah! Sekarang kamu nanya atuh siapa nama cowokku"

"Anjir! Iya deh, nama pacarmu siapa?"

"Ferdinand Timothy Nainggolan"

"Oh, dari namanya pasti dia orang minang"

"Anjir!! Itu nama Batak gebleeeeeek!!"

Welly jitak pala ane sambil bentak bentak. Rasanya sakit anjir!

"Sakit goblooook!"

"Kamu sih bikin gemes"

"Iya deh iya, aku gak sepenuhnya salah atuh, kan sama sama Sumatera"

"Ya tetep aja beda suku Dodo!"

"Iya maaf, eh kamu mau kopi?"

"Emang ada kopi di sini?"

"Ada atuh, aku bikinin yah"

Ane ngambil kopi dari dalem lemari, lalu menyeduhnya pake air panas dari dispenser. Ane nyuguhin kopi itu kepada Welly.

"Wangi Do! Kopi apa ini?"

"Itu kopi Garut"

"Wow... kamu orang Garut city ya?"

"Iya"

Welly menyeruput kopi panas itu pelan pelan. Seketika senyum pun merekah di wajahnya. Dia manis juga yah kalo senyum. Sungguh pemandangan yang jarang terlihat. Welly jarang senyum, tapi sekalinya senyum damage nya luar biasa.

"Oh iya Do, berapa lama kamu pacaran sama Megumi?"

"Emang penting banget yah kamu harus tau"

"Iih kamu mah gimana sih! Resek banget jadi orang" Welly mendadak cemberut.

"Hehehe, bercanda Well, jangan marah atuh"

"Bercandanya gitu!"

"Kamu serius amat sih jadi orang Well... aku udah jalan 2 tahun, aku LDR an euy, payah banget dah, kalo kamu gimana?"

"Sama atuh kalo gitu mah, aku juga LDR an sama Ferdinand, dia kerja di tambanh batu bara di Sumatera"

"Pacarmu pegawai tambang?"

"Iya Do, dia sarjana pertambangan"

"Gaji nya gede banget atuh"

"Iya sih gede, tapi percuma kalo jarang ketemu mah"

"Kamu udah berapa lama pacaran?"

"10 tahun Do"

"Itu pacaran apa nyicil KPR? Lama amat"

"Pacaran atuh, kita udah pacaran dari SMA"

"Langgeng banget, kenapa gak nikah aja?"

"Entahlah, aku belum dilamar lamar sama dia, padahal kita udah cukup umur, kalo kamu gimana?"

"Aku mah udah ngelamar pacarku langsung ke orang tuanya, tapi ada ganjalan di keyakinan, aku sama pacarku beda agama"

"Aku sama Ferdinand juga beda agama Do"

"Hah beda agama? Bukannya kalian sama sama kristen"

"Sembarangan!! Aku ini muslim tau!! Muslim dari lahir! Ayahku dulu masuk islam pas mau nikah sama ibuku"

"Oh gitu hahahaha"

"Malah ketawa lagi!"

"Abisnya wajahmu kristen banget Well"

"Sembarangan!! Ferdinand aja yang kristen! Kalo pacarmu kristen juga?"

"Pacarku mah gak jelas agamanya Well"

"Gak jelas gimana?"

"Di KTP nya mah Budha, tapi ya dia gak jelas gitu di kehidupan, kadang ikut kristen kadang Konghucu, kadang shinto"

"Kamu harus ajak dia masuk Islam Do biar bisa nikah!"

"Hmmm... aku gak bisa Well, aku lebih suka kita masing-masing agama aja, lagian aku gak mau maksa dia masuk Islam demi nikah sama aku"

"Gak nyangka ya, kamu begitu! Aku mah udah nyuruh Ferdinand masuk Islam dari dulu, tapi dia gak pernah mau, mungkin gara gara itu kali yah dia gak mau nikahin aku?"

"Bisa jadi"

Welly cewek yang nyebelin, tapi setelah kenal dan ngobrol panjang sama dia, ternyata dia adalah cewek baik. Kita jadi ngobrol ngalor ngidul ceritain pasangan masing masing. Sampe akhirnya kopinya habis. Dia pun pamit sama ane untuk kembali ke ruang kerjanya.

"Do makasih yah kopi dan ngobrolnya"

"Iya Well"

"Aku mau balik ke ruanganku"

"Silahkan Welly"

Welly beranjak dari kursi depan ane, lalu ia berjalan mendekati pintu keluar. Pas dia mau buka pintu, dia tiba tiba ngomong.

"Dodo"

"Iya Well?"

"Aku ngomong sama ayahku, kamu dan Jasinta gak jadi dimutasi, kalian akan tetap di sini"

"Alhamdulillah!!! Beneran Well?" ane seneng bukan kepalang.

"Iya Do, selain itu aku juga siap berdamai sama Jasinta, kamu tinggal tentuin tempat dan waktunya di mana"

Welly kemudian membuka pintu, lalu pergi dari ruang kerja ane. Sumpah ane beneran kaget sama Welly. Ternyata dia membatalkan keinginannya untuk membuang ane dan Jasinta dari kantor.

Kalo begitu tugas ane sekarang tinggal bikin pertemuan untuk mendamaikan mereka. Ane mau nyari sebuah resto atau cafe yang nyaman untuk kita saling berbagi.

Ane mulai menebak nebak kenapa Welly tadi ngajak ane ngobrol. Dia pengen punya temen. Selama ini gak ada satu orang pun yang pengen temenan sama dia. Welly dengan Gaya bicara kayak tadi, mana ada yang betah ngobrol sama dia. Ane sebenernya tadi kesel banget karena keegoan dia terus muncul. Tapi ane berusaha untuk mengikutinya.

Weni Lidya Tan, M.Eng. Suatu hari cewek alpha yang super nyebelin, egois dan arogan ini akan memberi pengaruh yang sangat besar bagi ane.

...


Next Chapter : Lanjutan Balas Dendam kepada Sujono
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd