Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG KISAH CINTA : PERJUANGAN, PERNIKAHAN DAN KEHIDUPAN (Dodo Love Stories Season 4)
- Thread starter Martincorp69
- Start date
-
- Tags
- dodo
Rotilapis17
Semprot Lover
- Daftar
- 5 Apr 2023
- Post
- 251
- Like diterima
- 277
Msh menunggu perkembangan monster shukaku
Blacksaber456
Tukang Semprot
- Daftar
- 5 Jan 2018
- Post
- 1.133
- Like diterima
- 971
ting tonh 45
rizky_dengkot
Kakak Semprot
- Daftar
- 12 May 2017
- Post
- 187
- Like diterima
- 187
Wah udah di sini lagi kite
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.033
- Like diterima
- 16.640
Anjir kok cepet amat sih?
Supershinchan
Kakak Semprot
- Daftar
- 5 Jan 2016
- Post
- 152
- Like diterima
- 311
menanti di 45..... semoga sebentar lagi updatenya....
baron_biang
Semprot Kecil
- Daftar
- 11 Nov 2016
- Post
- 53
- Like diterima
- 50
ABsenn Hu...
Garonk84
Semprot Sejati
- Daftar
- 5 May 2020
- Post
- 10.887
- Like diterima
- 52.565
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.033
- Like diterima
- 16.640
Lika-liku Welly
Hubungan pacaran ane dan Gema rupanya jauh panggang dari api. Ane berharap Gema bisa jadi istri ane, tapi hal itu pupus sudah. Gema terlalu sibuk sama pekerjaannya sebagai intel polisi. Dia gak pernah ada waktu buat ane. Sesibuk sibuknya Memeg, dia masih bisa menyempatkan waktu buat ane walaupun cuman beberapa jam, tapi Gema sedetikpun kagak bisa.
Akhirnya kita putus secara baik baik. Kita tetap berhubungan baik dan gak saling sakit hati. Gema mempersilahkan sama ane buat nyari cewek lain untuk dinikahi.
Dahlah, ane pun menerima semuanya. Ane harus cepat cepat nyari istri biar kekosongan hati ane terisi. Lagian ane udah 25 tahun. Udah lebih dari cukup umur buat nikah.
Sejauh ini kandidat calon istri ane jadi dua orang, yaitu Christine Panjaitan dan Jeni. Christine adalah mantan istri si pilot laknat Sujono dan Jeni adalah temen Bunga.
Ane dan Christine udah saling kenal serta saling suka. Kita udah sering ngentot juga. Ane udah diterima oleh keluarganya. Tapi gak tau tuh sama keluarga ane, soalnya Christine itu orang batak dan dia kristen. Semoga aja lah dia mau jadi mualaf atau setidaknya pura pura mualaf biar dapet restu dari orang tua ane.
Untuk Jeni, ane belum kenal banget. Ane baru sebatas kenalan biasa aja. Dia cewek muda, enerjik, cakep dan sangean. Tipe ane banget lah. Ane belum tau dia menganut agama apa, semoga aja dia islam.
Sambil nyari calon istri, ane tetap melanjutkan hidup seperti biasa sebagai kacung pemerintah. Di kantor, ane sangat sibuk karena harus mengerjakan proyek yang udah dimulai. Baik Jasinta maupun Welly, sama sama suka nyuruh ane buat ngurusin perihal proyek, baik secara fisik maupun administrasi.
Tiap hari ane selalu pulang larut malam dari kantor. Kadang ane pulang jam 11 malem, kadang pula ane milih nginep karena udah kelewat tengah malam. Ane takut pulang pada jam jam segitu karena di Bandung banyak geng motor dan begal yang berkeliaran.
Kantor udah jadi rumah kedua bagi ane. Makanya, ruang kerja ane dibikin nyaman. Ane sengaja beli tv dan PS biar ane bisa ngegame di kantor kalo lagi sumpek. Ruang kerja ane yang semula angker, perlahan jadi nyaman.
Banyak orang yang menjadikan ruangan kerja ane sebagai tempat rekreasi. Mereka mencari hiburan di sini di tengah kepenatan suasana kerja. Salah satu diantara sekian banyak orang yang berkunjung ke ruang kerja ane adalah Welly.
Sumpah Gan/Sis, ane kasihan banget sama Welly. Dia sama sekali gak punya teman di kantor. Sebenarnya dia punya staf, tapi mereka tampak segen bergaul sama Welly. Tentunya beda banget sama Jasinta yang deket banget sama staf.
Dia dateng ke ruangan ane gak cuma urusan pekerjaan, tapi untuk curhat. Makin kesini ane merasa Welly ini makin deket yah. Dia malah bela belain nganterin ane nyari rumah. Dia juga gak segan ngajak ane pergi ke rumahnya.
Dibalik sikapnya yang angkuh, ego tinggi, ngeselin dan merasa paling pintar, Welly ini aslinya baik banget. Kalo diperhatiin, mukanya juga cantik dan bodynya juga oke punya. Sebenernya dia masuk ke kriteria cewek kesukaan ane, tapi dia gak masuk ke kandidat calon istri.
Suatu sore, Welly masuk ke ruangan kerja ane. Dia tampak bawa makanan. Kayaknya dia mau curhat lagi deh. Ane sebenarnya lagi males denger curhatan Welly, tapi berhubung di ini bos ane sekaligus anak dari bos besar kementerian ini, jadi ane mau dengerin ocehan dia.
"Do, gimana nih kabar pernikahanmu? Apa udah ada pengganti Memeg?"
"Hmmm... ga tau Well, masih gelap, ada sih dua calon, tapi gak tau tuh"
"Wah udah ada 2, siapa aja Do?"
"Kepo ah!"
"Iiih pengen tau dong!"
"Apa urusanmu Welly? Gak mau"
"Yaudah aku nelepon ayahku nih!?"
Anjir beneran lah Welly nelepon bapaknya. Ane langsung panik bukan kepalang. Ane memelas kepada Welly untuk menghentikan aksi itu.
"Plis... Well... pliiiis... jangan laporin ke bapakmu atuh!"
"Hmmm... yaudah ceritain dong!"
"Iya iya... " Welly menutup telepon kepada bapaknya.
Ane balik lagi ke kursi, lalu mengatur napas. Welly bersiap untuk mendengar sambil membuka bungkusan chiki.
"Aku punya dua calon istri, satu namanya Christine, satunya lagi Jeni" Ane membuka cerita.
"Kamu gak kapok ya! Masa mau nikah sama kristen lagi? Kan kemarin katamu, ibumu pengen kamu nikah sama yang seiman?"
"Lho kok kamu tau agama mereka? Aku belum cerita"
"Baru denger namanya juga udah ketahuan kali Do, bukan nama orang muslim"
"Hmm, iya juga sih, tapi untuk Jeni aku belum tau, soalnya aku baru kenal sama dia, terus kalo langsung tanya agama, takutnya dia tersinggung"
"Kok bisa bisanya kamu memasukan cewek yang belum dikenal sebagai kandidat calon istri?"
"Jeni selera aku banget Well, cakep, mata sipit, putih, rambut panjang, ukuran dada sedang, ceria"
"Kamu suka cewek kayak gimana sih?"
"Yah, suka yang sipit sipit gitu lah, kulit putih, rambut panjang"
"Cewek oriental Do?"
"Nah betul, cewek oriental... Jepang, Cina, Korea... "
"Aku cewek cewek Cina Do, ayahku Cina Palembang, apa aku masuk ke dalam kriteriamu?"
"Masuk sih, kamu cantik Well, pinter, badanmu bagus, kulit putih mulus, yah walaupun resek, galak dan nyebelin, tapi kamu selera aku banget"
"Apa maksud resek, galak dan nyebelin?" bentak Welly sambia berkacak pinggang dan mata melorot"
"Nah itu lagi kamu praktekin sendiri sekarang"
"Kamu sih pake ngomong gitu"
"Santai atuh, hehehe"
Welly pun kembali duduk dan makan chiki lagi setelah ane tenangin. Pantes aja yah gak ada yang temenan sama cewek ini, galak banget anjir.
"Tapi gak masukin kamu ke kandidat ya! Sorry yah"
"Kenapa minta maaf segala? Aku juga gak ngarep"
"Iya kamu udah punya pacar, terus aku merasa beda kasta sama kamu Well, aku kasta sudra dan kamu kasta Brahmana, memang kita sama sama kerja di kementerian bangun membangun, tapi kamu kan udah jadi ketua tim, sementara aku kroco, begitu pula ayahmu yang dirjen dan bapakku kroco juga sama kayak aku"
"Alaaaaah!! Udah gak musim tau kasta kastaan, emang ini jaman majapahit apa? Ini Indokarr woy, Bhineka Tunggal Ika! Lagian aku gak mandang status ekonomi atau kedudukan seseorang, aku gak ngaggep kamu anak buah Do, aku anggap kamu teman... karena aku gak punya teman di kantor ini, kamu satu satunya yang temenan sama aku"
"Kenapa kamu mau temenan sama aku Well?"
"Entahlah, nyaman aja ngobrol sama kamu, gak banyak bacot, beda sama yang lain, pada takut sama aku"
"Aku juga takut sama kamu Well, dulu ayahmu mau mutasiin aku ke kecamatan terpencil"
"Hahahaha, untuk urusan itu maaf yah, soalnya aku sebel sama kamu, selalu belain Jasinta mulu"
"Aku membela pihak yang bener, kamu emang salah waktu itu"
"Oh gitu, kirain kamu bela Jasinta karena kamu mencintainya"
"Aku emang mencintainya Well, tapi..."
Ane mendadak terdiam dan sedih merebak dalam pikiran ane memikirkan Jasinta. Ane cinta dia, begitupula dia cinta sama ane. Tapi kita gak bisa bersatu karena Jasinta gak mau ada status jelas di antara kita.
"Tapi apa Do?"
"Dianya gak mau, jadi yaudah aku nyari yang lain"
"Kamu mah meni gampang banget nyari pengganti"
"Gimana atuh! Aku ganteng terstruktur kayak gini, jadi cewek cewek klepek klepek liat aku"
"Geer anjir!! Kamu gak ganteng sama sekali, kamu lebih mirip teroris ISIS"
"Si anjir!!!"
"Hahahahahaha... kamu lucu Do!"
"Aku bukan Sule kali"
"Anjir!! Hahahahahaha"
Welly ngakak guling guling ngetawain ane. Dia makin cantik kalo lagi ketawa. Muka jahatnya seketika ilang kalo ketawa. Sifat angkuh, songong dan nyebelinnya juga ilang kalo Welly lagi seneng.
"Ah elah, aku malah ketawa lagi... kamu sih ngelawak mulu!"
"Aku gak ngelawak, ini fakta!!"
"Huh!! Udah ah ngelawaknya!! Cape nih ketawa" Welly meminum air banyak banget.
"Hmmm... aku lanjut cerita tentang kandidat calon istriku, tadi kan baru Jeni, nah sekarang Christine"
"Okeh Do"
Ane akhirnya nyeritain tentang sosok Chritine kepada Welly. Lengkap dan supaer detil biar memenuhi nafsu kekepoan dia. Welly berkali kali terhenyak saat ane cerita tentang masalah perselingkuhan antara mantan suaminya dengan Memeg beberapa waktu yang lalu.
"Kamu gila yah! Udah dikhianatin sama Memeg, tapi masih memcarinya"
"Itulah cinta Well, bikin semua orang gila, aku udah dikhianati, tapi saking cintanya sama Memeg aku tak tega bikin dia sedih"
"Kalo urusan cinta gila, bukan kamu aja Do, tapi aku juga sama, aku gila ke Ferdinand, aku tau dia sering menggantung status, dia juga sering ketahuan selingkuhin aku, tapi aku tetep cinta sama dia Dodo"
"Apa!!! Pacarmu sering selingkuhin kamu?"
"Iya Do"
"Sama siapa anjir?"
"Rahasia ah, soalnya kalo dibuka bahaya... aku belum percaya sama kamu, bisa bisa aku hancur kalo rahasia ini tersebar... bukan cuma aku aja sih, tapi keluagaku juga bisa hancur reputasinya"
"Ferdinand selingkuh sama ibumu"
"Naudzibillah hi min dzalik!! Kamu ih malah pitnah ibuku"
"Maaf maaf , aku cuma tebak tebakan"
"Ya gak sama ibuku juga kali, mana mau Ferdinand selingkuh sama ibuku!! Kamu jangan asal nebak!"
"Iya maaf atuh Well, aku cuma bercanda"
"Bercandamu jelek banget"
"Ih marah mulu ih kamu, udah dong! Aku gak mau temenan lagi sama kamu"
"Eh iya, jangan atuh Dodo... aku gak punya temen lagi selain kamu"
"Makanya kamu jangan marah! Aku kan udah minta maaf"
"Damai damai ya"
Ane dan Welly sepakat berdamai dan salaman. Abis itu kita menikmati anekam makanan cemilan yang dibawa oleh Welly. Dia kalo jajan ke Alfamart suka gak kira kira yah, satu kresek gede isinya cuma chiki-chikian dan minuman. Aduh ane gak suka sama makanan itu.
"Dodo, pulang ngantor jalan yuk!" ajak Welly.
"Banyak kerjaan Well, mana bisa"
"Udah, gampang itu mah, aku boring nih"
"Kamu mau jalan kemana?"
"Ke mall kek, kemana kek... pokoknya nyari hiburan"
"Yaudah atuh... nanti kamu aku bonceng"
"Pake mobil aku aja ah, musim ujan Do sekarang"
"Okeh"
Sekitar jam 4 sore, kantor bubar. Kebetulan waktu itu Jasinta lagi gak ada karena dinas luar kota. Ane jadi bisa bebas pulang. Pas ane ke basement, ternyata Welly udah ada di sana. Gila nih cewek, disiplin banget soal waktu. Akhirnya kita pun cabut buat jalan jalan.
Kita memilih sebuah mall elit di kawasan Pasir Kalik. Di sana kita menghabiskan waktu buat jalan jalan memasuki berbgai toko-toko yang ada di sana. Welly ini beda banget sama Memeg kalo ke mall. Dia hemat banget ngeluarin duit, kalo Memeg malah royal. Padahal dia pengen banget beli barang itu, tapi dia menahannya.
Secara Welly ini anak pejabat tinggi di negeri ini, pastinya dia tajir dari lahir. Tapi dia pelit buat ngeluarin duit. Ane jadi gemes anjir pengen beliin dia barang, tapi ane langsung mengelus dada setelah tau harga barang itu berapa. Rasa gemes ane pun mendadak hilang.
Kita pun lanjut maen di arena game arcade. Di sana kita menggila bermain game. Welly suka bange ngegame dan lumayan jago. Tiap kali dia maen game capit, selalu dapet. Terus kalo maen permainan yang ada tiketnya, dia selalu dapet banyak tiket sehingga bisa ditukar sama barang barang yang bagus.
Setelah puas maen, kita lanjut makan. Untuk urusan ini, ane yang traktir. Kita makan makanan Jepang karena ane yang traktir maka ane yang berkuasa. Welly mau tak mau harus mengikuti keinginan ane.
Ketika makan ita terus cerita tentang pemmainan itu. Ane berusaha nyari tau tips dan trik buat bisa menang pemainan sama Welly, tapi dia bilang itu rahasia.
"Well kok kamu selalu hoki sih kalo maen? Rahasianya apa sih?"
"Ada deh, namanya rahasia... aku dari dulu suka menang kalo bertaruh"
"Yang bener ah"
"Iya Do, kalo di sekolah ada yang taruhan, aku selalu menang, aku juga pernah maen diajak temen ke casino di Macau, aku terus terusan dapet jackpot lho... sampe sampe aku disamperin sama bandar, mereka nyangka aku curang, tapi pas udah diperiksa, aku gak curang"
"Anjir!! Kamu suka maen judi Well"
"Dulu sih Do, pas nakal nakalnya jaman kuliah, aku suka diajakin temen karena aku selalu menang, aku maen judi buat temenku"
"Kamu kuliah di Jepang, tapi kok bisa ke Macau?"
"Ya pas liburan atuh Do, lagian Jepang-Macau deket"
"Waw... aku pengen buktiin kalo kamu pinter nebak"
"Oke"
"Sebentar lagi mau EURO 2016, kira kira siapa yang jadi juaranya?"
"Aduh, aku gak suka sepak bola Do"
"Coba tebak aja"
Welly terdiam, lalu dia memejamkan matanya. Dia kayak komat kamit gak jelas gitu untuk beberapa saat. Ane mendadak cemas sama keadaannya. Ane pun menepuk nepuk legan Welly supaya sadar.
"Sadar Well! Welly!"
"Aku dapet Dodo" tiba tiba Welly terhenyak.
"Kamu kayak kesurupan ih"
"Aku lagi mikir Dodo, ngitung peluang"
"Pake rumus matematika?"
"Iya Do"
"Juaranya siapa?"
"Portugal"
"Hahahahahaha, gak mungkin ah... masa Potugal, mereka cuman ngandelin Ronaldo doang"
"Sumpah Do, Portugal bakalan juara... mereka bakalan ketemu Perancis di final, percaya deh"
"Justru aku jagoin Perancis Well"
"Percaya deh sama aku, emang kapan dimulai EURO itu?"
"Mulai minggu depan"
"Yaudah... kalo kamu mau taruhan... pasang Portugal"
"Aduh enggak judi deh, haram"
"Kamu mah bisa aja, bilang judi haram, tapi ngewe doyan, hahahaha"
"Ssssssssttt! Jangan sembarangan nuduh kamu!! Aku masih perjaka!"
"Jiah! Gak percaya! Orang jaman sekarang itu pasti udah pernah ngewe kalo pacaran, minimal sekali pernah nyoba"
"Tapi aku mah enggak Well"
"Kalo aku udah! Sering malah! Aku mah jujur aja Do, aku pertama kali ngewe pas SMA sam Ferdinand"
Frontal banget nih Welly. Pake ngaku udah ngewe segala lagi, ane pun jadi akhirnya ngaku juga nih. Welly lagi lagi ngakak guling guling. Akhirnya kita jadi ngobrolin urusan perngentotan saat itu. Sejauh ini Welly cuma ngentot sama satu cowok aja, yaitu Ferdinand.
Ajaib sekali nih cewek, bisa bisanya seteia sebegitunya. Cinta membuat dia buta dan bucin parah. Ane jadi penasaran sama si Ferdinand. Dia dibilang sering selingkuh, tapi kok Welly gak mau ngasih tau dia selingkuh sama siapa demi keutuhan reputasi keluarga.
Entah kebetulan atau gimana, orang yang bikin ane penasaran, yaitu Ferdinand. Tiba tiba muncul aja mendekati kita. Ane kaget bukan kepalang lah ketika Welly tiba tiba menyapa dan menyalami seorang cowok yang medekatinya.
"Aaah Ferdi, kok kamu ada di sini sih?Kok gak ngasih tau aku" tanya Welly sumringah.
"Maaf sayang, aku sebenernya lagi perjalanan dinas ke Jogja, tapi aku pengen mampir dulu di Bandung bentar, soalnya ada orang kantor yang harus kujemput, jadi aku gak niat ketemu kamu emang... karena cuman sebentar... paling besok subuh, aku udah berangkat lagi pake bis" jawab Ferdinand.
"Oh gitu sayang, yaudah deh... mumpung kita ketemu, gimana kalo senang senang dulu, kan lumayan semaleman ini kamu bebas kan?"
"Aku bebas kok sayang"
"Ah sayang ku, aku kangen ihh" Welly mencubit kedua pipi Ferdinand dengan gemes.
Ane cuma bengong nonton kemesraan dua insan yang lagi kasmaran itu. Ane merasa dicuekin nih, akhirnya ane pura pura batuk. Baru deh Welly sadar kalo di sana ada ane.
"Oh iya hampir lupa, Ferdi... ini Dodo! Dia temen kantorku" Welly mengenalkan Ferdinand sama ane.
Kita pun saling berkenalan dan bersalaman. selera Welly emang bagus Gan/Sis. Pantes aja dia gak mau putus walaupun udah berkali kali diselingkuhin, Ferdinand ganteng banget Gan/Sis. Mirip sama Vino G Bastian. Cuma bedanya, si Fedinand ini agak gelap warna kulitnya. Ane mendadak jiper liat cowok itu, saking gantengnya dia. Ane kalo jadi cewek pasti langsung jatuh cinta saa Ferdinand.
Ferdinand akhirnya gabung sama kita. Dia duduk di sebelah ane. Awalnya dia sangat welcome sama ane dengan ngobrol-ngobrol ringan, tapi lama lama, Ferdinand dan Welly jadi asyik sendiri. Ane lagi lagi dicuekin. Rasanya ane pengen cabut dari tempat itu, tapi motor ane ada di kantor jadi gak bisa pergi begitu aja karena ane numpang mobil Welly.
Sejam kemudian, Welly ngajak Ferdinand pergi keliling Bandung. Ane sekarang diperlakukan sebagai supir sama Welly. Jahat banget nih cewek! Sumpah anjir. Kita keliling menikmati suasana malam dan membeli beberapa kuliner khas Bandung. Mereka juga gak segan segan ciuman dan grepe grepe di dalem mobil. Ane makin tersiksa liat hal itu.
Sampe akhirnya ketika jam 10 malem, kita pergi ke hotel tempat Ferdinand menginap. Hotelnya cukup mewah dan berada di pusat kota. Welly dan Ferdinand langsung pergi menuju kamar. Mereka kayaknya udah kebelet pengen ngentot. Sementara ane nunggu di lobby. Setidaknya ane lebih seneng nunggu di lobby sendirian karena gak perlu liat mereka bermesaraan.
Saking lamanya nunggu, ane sampe ketiduran di lobby. Ane terbangun pas jam 12 malam. Anjir ini Welly masih belum beres ngewenya? Ane pun mutusin buat nelepon. Pas diangakat Welly, ane langsung terhenyak luar biasa.
"Halo Do... aah... aaah... aah... hmmmph... aahh... ahh"
"Well kamu lagi apa?"
"Aaah enak Do... aaah... aaah... hmmmph... aaah"
CEPLOK! CEPLOK! CEPLOK! CEPLOK!
Ane denger suara benturan tubuh Gan/Sis. Kayaknya Welly lagi dientod brutal sama Fedinand. Lagi lagi ane dibuat ngenes. Padahal ane gak suka sama Welly, tapi denger dia dientot pacarnya, ane masih tetep kesel.
"Udah malem nih Well... aku harus pulang"
"Aaahh... aaah... hmmphh"
"Well, denger gak?"
"Kamu pulang aja... aaaah... aaah... bawa mobilku, besok... aaah... aaah... aahhh...ahh besok pagi jemput aku di sini"
"Oke"
Ane buru buru nutup telepon dari Welly saking kesel dan jijik denger dia lagi ngentot. Akhirnya ane balik ke rumah pake mobil Welly.
Keesokan pagi, sekitar jam 6, ane udah berada lagi di hotel buat jemput Welly. Secara jam kantor masuk jam 8, jadi ane harus jemput awal banget biar gak telat. Ane teleponin dia pas udah di lobby, tapi gak diangkat mulu. Mungkin dia masih tidur, maklum lah kelelahan abis ngentot semaleman.
Ane berniat mau langsung jemput Welly ke kamarnya. Ane nanyain ke resepsionis kamar atas nama Ferdinand Salomon. Ternyata dia ada di kamar nomer 712.
Ane langsung cabut menuju lantai 7 untuk menjemput cewek paling resek sedunia. Pas ane nyampe di depan kamar 712, ane langsung pencet bel. Lama banget anjir Welly buka pintunya. Ane pencet pencet terus tanpa henti sampe akhirnya pintu terbuka.
"Astaghfirullah hal adzim!!" teriak ane yang liat Welly telanjang saat buka pintu.
"Aaarrrrghhh!!!" Welly juga panik.
Ia segera ngambil handuk, lalu menutupi dirinya. Ane juga pura pura merem biar kelihatan kalo ane ini cowok culun.
"Buka matamu Do!" perintah Welly.
Pas buka matan, ane liat Welly udah pake handuk buat nutupin tubuhnya. Sekilas ane tadi liat tubuhnya Welly super mulus anjir.
"Maaf Well, aku tadi gak sengaja liat kamu telanjang"
"Aku yang dalah Do, aku telat bangun, kecapean"
"Yaudah aku nunggu di lobby aja yah"
"Jangan! Masuk ke dalem! Tunggu di kamar"
"Tapi malu ah"
"Sama Jasinta kamu gak malu, masa sama aku malu?"
"Hadeuh mulai lagi deh!"
"Abisnya kamu resek"
"Anjir! Terserah"
Ane akhirnya masuk ke dalam kamar yang dipake Welly bertempur sama Ferdinand semaleman. Ane gak sengaja nginjek sesuatu yang licin. Pas diliat ternyata kondom bekas pake yang dipenuhi peju.
Anjir jijik banget goblook! Masa buang kondom sembarang. Ane buru buru nyingkirin kondom itu dari telapak kaki ane. Ane mulai perhatiin kamar. Ternyata banyak kondom bekas pake laiinya yang tersebar di lantai. 5 mah ada kali Gan/Sis.
"Kamu jorok banget ih Well, masa buang kondom sembarangan!"
"Bukan aku tau, pacarku tuh yang males buang, tiap abis ngecrot dia lempar gitu aja"
"Hmmm... kurang asem kalian nih, ngewe terus"
"Biarin bweeeek!! Kamu juga kurang ajar sering ngewe dulu sama Memeg"
"Tapi aku gak pernah buang kondom sembarangan tauuuk!"
"Heh! Bukan aku yang buang! Emang kenapa kamu riweuh! Masa aku harus buang sendiri!"
"Ya tapi kondom bekas yang dibuang sembarangan itu berbahaya aku tadi nyaris mati"
"Alah mati! Cuma kepeleset doang bisa mati!'
"Ya bisa atuh! Kalo kepalaku kepentok tembok gimana?"
"Paling peluang matinya cuma 1 persen, kamu jangan ngarang"
Akhirnya kita cekcok ngebahas kondom bekas pake yang dibuang sembarangan. Emang gak berfaedah banget pertengkaran kita. Percekcokan berakhir setelah Welly liat jam tangannya. Waktu udah mau jam 8. Diapun kaget udah mau telat. Segera dia masuk ke kamar mandi buat mandi.
Setengah jam kemudian kita pergi fari hotel itu menuju kantor. Sepanjang perjalanan kita kembali cekcok meributkan hal yang tadi. Sampe akhirnya Welly merajuk. Dia kesel banget sama ane. Begitupun ane.
Pas nyampe kantor kita saling diam. Hal itu terjadi sampe tiga hari. Ane sama sekali gak mau menyapanya ketika ketemu, bahkan Welly sampe buang muka.
Suatu siang ane lagi ngobrol sama Jasinta di ruang kerja. Tiba tiba aja Welly masuk ke ruang ane sambil bawa setumpuk berkas. Tanpa mempedulikan keberadaan Jasinta, dia langsung menaruh tumpukan berkas itu di meja ane.
"Ini harus beres besok Do!" perintah Welly dengan wajah nyebelin.
"Woy, kamu yang sopan dong!" bentak Jasinta.
Welly gak mengacuhkan Jasinta. Dia langsung melengos pergi begitu aja. Bener bener kurang ajar nih cewek, gak punya adab sama senior.
"Goblook banget ih si Welly, mentang mentang anak dirjen, dia gak sopan banget" gerutu Jasinta.
"Bener Sin, emang kayak gitu dia"
"Kamu kok bisa bisanya temenan sama dia? Najis aku mah punya temen kurang ajar dan gak sopan kayak gitu"
"Aku mah kasihan aja sama dia Sin, gak mau ada yang mau jadi temennya"
"Itu gara gara dia sendiri sih, songong, gak beradab, gak rispek sama orang"
"Maklumin aja Sin, dia anak pejabat"
"Kamu kebanyakan maklum, awas lho jatuh cinta sama Welly!"
"Gak mungkin lah aku jatuh cinta sama dia, aku sadar diri lah Sin, aku beda kasta sama Welly, lagian dia udah punya pacar"
"Jiaaah!! Sekarang kamu ngomong gitu, nanti kamu bakalan nikahin dia, hahaha"
"That's bullshit" pungkas ane.
Ngeri sih kalo omongan Jasinta sampe bener kejadian. Ane jadi suaminya Welly? Bisa bisa ane kurus kering karena harus menghadapi cewek songong tiap hari. Mana bapaknya dirjen lagi, kemungkinan 2019 nanti dia bisa bisa diangkat jadi menteri.
Ane pun akhirnya mengerjakan tugas yang dikasih Welly. Seharusnya tugas ini udah selesai tiga hari yang lalu, tapi karena Welly malah pengen jalan jalan, jadi tugas ini mangkrak. Terpaksa anjir ane harus nginep di kantor malam ini sendirian. Biasanya Jasinta suka pulang malem, tapi dia lagi kurang enak badan, jadi dia pulang ninggalin ane.
Biar suasana kantor gak horor, ane nyalain musik yang super kenceng. Alhamdulillah, ane bisa lewat pekerjaan tanpa gangguan gaib. Akan tetapi, ane nemuin sebuah tugas yang mengharuskan ane bongkar arsip. Anjir!! Ruang arsip ada di lantai 5 dan suasananya serem banget. Mau tak mau ane malem ini harus ke sana biat ngambil beberapa dokumen.
Ane naek dari lantai 2 ke lantai 5 lewat tangga. Ane gak berani malem malem naek lift sendirian, soalnya takut tiba tiba liftnya mogok dan ane kekurung di dalem. Begitu nyampe lantai 5, bulu kuduk ane langsung merinding. Ane kemudian nyalain lampu di lorong lantai 5. Sayup-sayup ane denger suara cewek nangis.
Anjir, anjir, anjir, ada kunti geblek di lantai ini lagi nangis. Ane mendadak gemetar dan rasanya pengen kabur dari sono. Tapi berhubung ada tugas yang harus diberesin, ane terpaksa harus masuk ke ruang arsip.
Anjir, suara tangisan itu makin kenceng ketika ane semakin mendekat. Badan ane mendadak gemeter ketika mau buka pintu ruang arsip. Ane yakin kalo setang yang nangis itu ada di dalem ruang arsip. Ane dengan berat langkah mencari berkas yang ada diantara rak rak yang berjajar rapi.
Ketika ane lewat ke rak 4 ternyata suara tangisan itu adalah suara Welly. Ane super kaget liat Welly duduk diantara celah rak arsip. Kok bisa bisanya di ada di ruang serem kayak gini? Jadi dari tadi ane gak sendirian di kantor. Ane pun langsung menghampiri dia.
"Well... Welly"
Welly mendongak ke atas. Dia juga kaget liat ane ada di hadapannya.
"Dodo... "
"Kenapa kamu di sini Well?"
Ane kemudian membungkuk sambil mendekatkan diri ke Welly. Tiba tiba aja dia meluk erat ane.
"Dodo... Dodo... "
"Kamu kenapa Well?" ane mengelus punggung Welly.
"Ferdinand gak mau nikahin aku sekarang, dia bilang mau ngejar karier dulu jadi manajer, dia gantungin aku Do" rengek Welly.
"Kapan dia bilang?".
"Tadi Do, aku neleponin dia, aku pengen kepastian dari hubungan kita, tapi dia malah nolak nikah, padahal aku sama dia udah pacaran 10 tahun"
"Putusin aja lah cowok kayak gitu Well, gak guna"
"Iih gak mau Do, aku cinta mati sama dia"
"Persetan sama cinta"
"Kamu juga budak cinta Dodo, kamu selalu ngarep sama Memeg"
"Tapi setidaknya aku berusaha move on Well, aku berusaha melupakannya"
Kita jadi saling diem abis itu. Ane liat Welly masih sesenggukan. Ane akhirnya cerita tentang isi perasaan terhadap Memeg. Ane spill semua lah kisah percintaan ane sama Memeg dari mulai kenalan sampai putus kepada Welly.
"Kisah cintaku hampir sama kayak kamu Do, tapi bedanya kita masih nyambung"
"Nyambung dari mana? Kalo nyambug itu ujungnya nikah! Itulah tujuan kita berhubungan"
"Hmmmm... kamu bener Do, aku udah 25 aku pengen banget nikah"
"Aku juga pengen nikah Well, aku seumuran sama kamu"
"Setidaknya kamu punya 2 kandidat, lah aku cuma ngarepain cowok yang gak peduli sama perasaanku"
"Makanya cari lagi yang baru anjir!"
"Kamu gak sopan banget sih ngomong sama atasan!"
"Biarin bweeeeeek!"
"Iiiih malah ledekin anjir, awas lu yah"
"Dasar cewek bucin tolol"
"Aaaaarrrrgghhh"
Welly marah besar dan meledak ketika ane maki. Dia pun menyerang ane. Kita sampe bergumul di atas lantai. Welly meminta permohonan maaf dari ane, tapi ane malah sengaja terus maki dia biar semakin marah. Kagok edan lah pokoknya mah, ane juga kesel sama cewek ini. Ane lampiasin aja dengan memaki maki dia.
Sampe akhirnya kita berhenti ketika ketika kontak mata kita deket banget. Ane dan Welly berada dalam posisi kayak pelukan. Ane di bawah sementara Welly di atas. Kita saling tatap tatapan tanpa kata.
Tiba tiba aja, Welly nyosor nyium bibir ane. Hisapannya sangat kuat hingga ane kalah. Lidah kita bertemu untuk pertama kalinya. Anjir rasanya gimana gitu ciuman sama anak Dirjen. Ane udah berasa ciuman sama Tuan Putri Kerajaan.
"Kenapa kamu menciumku?" tanya ane masih syok.
"Entahlah aku pengen aja" jawab Welly datar.
Welly kemudian berdiri, lalu pergi ninggalin ane di ruang arsip.
"Kamu mau kemana Well?"
"Aku mau pulang"
Welly pun akhirnya pergi, ninggalin ane yang dipenuhi banyak pertanyaan. Kenapa dia tiba tiba nyosorin bibir ane. Apakah dia sebenernya suka sama ane? Ah gak tau juga sih. Ane pun kembali ke tugas untuk mencari berkas, abis itu lanjutin kerja di ruangan ane. Ane kerja sampe jam 2 dinihari sebelum akhirnya ketiduran di kursi.
Ane bangun jam 5 subuh. Ane keget ketika liat celana ane basah sama lendir. Ane semalem mimpi basah ngentot sama Welly gara gara kejadian tadi.
....
Next Chapter : Perjalanan Dinas Romantis
Hubungan pacaran ane dan Gema rupanya jauh panggang dari api. Ane berharap Gema bisa jadi istri ane, tapi hal itu pupus sudah. Gema terlalu sibuk sama pekerjaannya sebagai intel polisi. Dia gak pernah ada waktu buat ane. Sesibuk sibuknya Memeg, dia masih bisa menyempatkan waktu buat ane walaupun cuman beberapa jam, tapi Gema sedetikpun kagak bisa.
Akhirnya kita putus secara baik baik. Kita tetap berhubungan baik dan gak saling sakit hati. Gema mempersilahkan sama ane buat nyari cewek lain untuk dinikahi.
Dahlah, ane pun menerima semuanya. Ane harus cepat cepat nyari istri biar kekosongan hati ane terisi. Lagian ane udah 25 tahun. Udah lebih dari cukup umur buat nikah.
Sejauh ini kandidat calon istri ane jadi dua orang, yaitu Christine Panjaitan dan Jeni. Christine adalah mantan istri si pilot laknat Sujono dan Jeni adalah temen Bunga.
Ane dan Christine udah saling kenal serta saling suka. Kita udah sering ngentot juga. Ane udah diterima oleh keluarganya. Tapi gak tau tuh sama keluarga ane, soalnya Christine itu orang batak dan dia kristen. Semoga aja lah dia mau jadi mualaf atau setidaknya pura pura mualaf biar dapet restu dari orang tua ane.
Untuk Jeni, ane belum kenal banget. Ane baru sebatas kenalan biasa aja. Dia cewek muda, enerjik, cakep dan sangean. Tipe ane banget lah. Ane belum tau dia menganut agama apa, semoga aja dia islam.
Sambil nyari calon istri, ane tetap melanjutkan hidup seperti biasa sebagai kacung pemerintah. Di kantor, ane sangat sibuk karena harus mengerjakan proyek yang udah dimulai. Baik Jasinta maupun Welly, sama sama suka nyuruh ane buat ngurusin perihal proyek, baik secara fisik maupun administrasi.
Tiap hari ane selalu pulang larut malam dari kantor. Kadang ane pulang jam 11 malem, kadang pula ane milih nginep karena udah kelewat tengah malam. Ane takut pulang pada jam jam segitu karena di Bandung banyak geng motor dan begal yang berkeliaran.
Kantor udah jadi rumah kedua bagi ane. Makanya, ruang kerja ane dibikin nyaman. Ane sengaja beli tv dan PS biar ane bisa ngegame di kantor kalo lagi sumpek. Ruang kerja ane yang semula angker, perlahan jadi nyaman.
Banyak orang yang menjadikan ruangan kerja ane sebagai tempat rekreasi. Mereka mencari hiburan di sini di tengah kepenatan suasana kerja. Salah satu diantara sekian banyak orang yang berkunjung ke ruang kerja ane adalah Welly.
Sumpah Gan/Sis, ane kasihan banget sama Welly. Dia sama sekali gak punya teman di kantor. Sebenarnya dia punya staf, tapi mereka tampak segen bergaul sama Welly. Tentunya beda banget sama Jasinta yang deket banget sama staf.
Dia dateng ke ruangan ane gak cuma urusan pekerjaan, tapi untuk curhat. Makin kesini ane merasa Welly ini makin deket yah. Dia malah bela belain nganterin ane nyari rumah. Dia juga gak segan ngajak ane pergi ke rumahnya.
Dibalik sikapnya yang angkuh, ego tinggi, ngeselin dan merasa paling pintar, Welly ini aslinya baik banget. Kalo diperhatiin, mukanya juga cantik dan bodynya juga oke punya. Sebenernya dia masuk ke kriteria cewek kesukaan ane, tapi dia gak masuk ke kandidat calon istri.
Suatu sore, Welly masuk ke ruangan kerja ane. Dia tampak bawa makanan. Kayaknya dia mau curhat lagi deh. Ane sebenarnya lagi males denger curhatan Welly, tapi berhubung di ini bos ane sekaligus anak dari bos besar kementerian ini, jadi ane mau dengerin ocehan dia.
"Do, gimana nih kabar pernikahanmu? Apa udah ada pengganti Memeg?"
"Hmmm... ga tau Well, masih gelap, ada sih dua calon, tapi gak tau tuh"
"Wah udah ada 2, siapa aja Do?"
"Kepo ah!"
"Iiih pengen tau dong!"
"Apa urusanmu Welly? Gak mau"
"Yaudah aku nelepon ayahku nih!?"
Anjir beneran lah Welly nelepon bapaknya. Ane langsung panik bukan kepalang. Ane memelas kepada Welly untuk menghentikan aksi itu.
"Plis... Well... pliiiis... jangan laporin ke bapakmu atuh!"
"Hmmm... yaudah ceritain dong!"
"Iya iya... " Welly menutup telepon kepada bapaknya.
Ane balik lagi ke kursi, lalu mengatur napas. Welly bersiap untuk mendengar sambil membuka bungkusan chiki.
"Aku punya dua calon istri, satu namanya Christine, satunya lagi Jeni" Ane membuka cerita.
"Kamu gak kapok ya! Masa mau nikah sama kristen lagi? Kan kemarin katamu, ibumu pengen kamu nikah sama yang seiman?"
"Lho kok kamu tau agama mereka? Aku belum cerita"
"Baru denger namanya juga udah ketahuan kali Do, bukan nama orang muslim"
"Hmm, iya juga sih, tapi untuk Jeni aku belum tau, soalnya aku baru kenal sama dia, terus kalo langsung tanya agama, takutnya dia tersinggung"
"Kok bisa bisanya kamu memasukan cewek yang belum dikenal sebagai kandidat calon istri?"
"Jeni selera aku banget Well, cakep, mata sipit, putih, rambut panjang, ukuran dada sedang, ceria"
"Kamu suka cewek kayak gimana sih?"
"Yah, suka yang sipit sipit gitu lah, kulit putih, rambut panjang"
"Cewek oriental Do?"
"Nah betul, cewek oriental... Jepang, Cina, Korea... "
"Aku cewek cewek Cina Do, ayahku Cina Palembang, apa aku masuk ke dalam kriteriamu?"
"Masuk sih, kamu cantik Well, pinter, badanmu bagus, kulit putih mulus, yah walaupun resek, galak dan nyebelin, tapi kamu selera aku banget"
"Apa maksud resek, galak dan nyebelin?" bentak Welly sambia berkacak pinggang dan mata melorot"
"Nah itu lagi kamu praktekin sendiri sekarang"
"Kamu sih pake ngomong gitu"
"Santai atuh, hehehe"
Welly pun kembali duduk dan makan chiki lagi setelah ane tenangin. Pantes aja yah gak ada yang temenan sama cewek ini, galak banget anjir.
"Tapi gak masukin kamu ke kandidat ya! Sorry yah"
"Kenapa minta maaf segala? Aku juga gak ngarep"
"Iya kamu udah punya pacar, terus aku merasa beda kasta sama kamu Well, aku kasta sudra dan kamu kasta Brahmana, memang kita sama sama kerja di kementerian bangun membangun, tapi kamu kan udah jadi ketua tim, sementara aku kroco, begitu pula ayahmu yang dirjen dan bapakku kroco juga sama kayak aku"
"Alaaaaah!! Udah gak musim tau kasta kastaan, emang ini jaman majapahit apa? Ini Indokarr woy, Bhineka Tunggal Ika! Lagian aku gak mandang status ekonomi atau kedudukan seseorang, aku gak ngaggep kamu anak buah Do, aku anggap kamu teman... karena aku gak punya teman di kantor ini, kamu satu satunya yang temenan sama aku"
"Kenapa kamu mau temenan sama aku Well?"
"Entahlah, nyaman aja ngobrol sama kamu, gak banyak bacot, beda sama yang lain, pada takut sama aku"
"Aku juga takut sama kamu Well, dulu ayahmu mau mutasiin aku ke kecamatan terpencil"
"Hahahaha, untuk urusan itu maaf yah, soalnya aku sebel sama kamu, selalu belain Jasinta mulu"
"Aku membela pihak yang bener, kamu emang salah waktu itu"
"Oh gitu, kirain kamu bela Jasinta karena kamu mencintainya"
"Aku emang mencintainya Well, tapi..."
Ane mendadak terdiam dan sedih merebak dalam pikiran ane memikirkan Jasinta. Ane cinta dia, begitupula dia cinta sama ane. Tapi kita gak bisa bersatu karena Jasinta gak mau ada status jelas di antara kita.
"Tapi apa Do?"
"Dianya gak mau, jadi yaudah aku nyari yang lain"
"Kamu mah meni gampang banget nyari pengganti"
"Gimana atuh! Aku ganteng terstruktur kayak gini, jadi cewek cewek klepek klepek liat aku"
"Geer anjir!! Kamu gak ganteng sama sekali, kamu lebih mirip teroris ISIS"
"Si anjir!!!"
"Hahahahahaha... kamu lucu Do!"
"Aku bukan Sule kali"
"Anjir!! Hahahahahaha"
Welly ngakak guling guling ngetawain ane. Dia makin cantik kalo lagi ketawa. Muka jahatnya seketika ilang kalo ketawa. Sifat angkuh, songong dan nyebelinnya juga ilang kalo Welly lagi seneng.
"Ah elah, aku malah ketawa lagi... kamu sih ngelawak mulu!"
"Aku gak ngelawak, ini fakta!!"
"Huh!! Udah ah ngelawaknya!! Cape nih ketawa" Welly meminum air banyak banget.
"Hmmm... aku lanjut cerita tentang kandidat calon istriku, tadi kan baru Jeni, nah sekarang Christine"
"Okeh Do"
Ane akhirnya nyeritain tentang sosok Chritine kepada Welly. Lengkap dan supaer detil biar memenuhi nafsu kekepoan dia. Welly berkali kali terhenyak saat ane cerita tentang masalah perselingkuhan antara mantan suaminya dengan Memeg beberapa waktu yang lalu.
"Kamu gila yah! Udah dikhianatin sama Memeg, tapi masih memcarinya"
"Itulah cinta Well, bikin semua orang gila, aku udah dikhianati, tapi saking cintanya sama Memeg aku tak tega bikin dia sedih"
"Kalo urusan cinta gila, bukan kamu aja Do, tapi aku juga sama, aku gila ke Ferdinand, aku tau dia sering menggantung status, dia juga sering ketahuan selingkuhin aku, tapi aku tetep cinta sama dia Dodo"
"Apa!!! Pacarmu sering selingkuhin kamu?"
"Iya Do"
"Sama siapa anjir?"
"Rahasia ah, soalnya kalo dibuka bahaya... aku belum percaya sama kamu, bisa bisa aku hancur kalo rahasia ini tersebar... bukan cuma aku aja sih, tapi keluagaku juga bisa hancur reputasinya"
"Ferdinand selingkuh sama ibumu"
"Naudzibillah hi min dzalik!! Kamu ih malah pitnah ibuku"
"Maaf maaf , aku cuma tebak tebakan"
"Ya gak sama ibuku juga kali, mana mau Ferdinand selingkuh sama ibuku!! Kamu jangan asal nebak!"
"Iya maaf atuh Well, aku cuma bercanda"
"Bercandamu jelek banget"
"Ih marah mulu ih kamu, udah dong! Aku gak mau temenan lagi sama kamu"
"Eh iya, jangan atuh Dodo... aku gak punya temen lagi selain kamu"
"Makanya kamu jangan marah! Aku kan udah minta maaf"
"Damai damai ya"
Ane dan Welly sepakat berdamai dan salaman. Abis itu kita menikmati anekam makanan cemilan yang dibawa oleh Welly. Dia kalo jajan ke Alfamart suka gak kira kira yah, satu kresek gede isinya cuma chiki-chikian dan minuman. Aduh ane gak suka sama makanan itu.
"Dodo, pulang ngantor jalan yuk!" ajak Welly.
"Banyak kerjaan Well, mana bisa"
"Udah, gampang itu mah, aku boring nih"
"Kamu mau jalan kemana?"
"Ke mall kek, kemana kek... pokoknya nyari hiburan"
"Yaudah atuh... nanti kamu aku bonceng"
"Pake mobil aku aja ah, musim ujan Do sekarang"
"Okeh"
Sekitar jam 4 sore, kantor bubar. Kebetulan waktu itu Jasinta lagi gak ada karena dinas luar kota. Ane jadi bisa bebas pulang. Pas ane ke basement, ternyata Welly udah ada di sana. Gila nih cewek, disiplin banget soal waktu. Akhirnya kita pun cabut buat jalan jalan.
Kita memilih sebuah mall elit di kawasan Pasir Kalik. Di sana kita menghabiskan waktu buat jalan jalan memasuki berbgai toko-toko yang ada di sana. Welly ini beda banget sama Memeg kalo ke mall. Dia hemat banget ngeluarin duit, kalo Memeg malah royal. Padahal dia pengen banget beli barang itu, tapi dia menahannya.
Secara Welly ini anak pejabat tinggi di negeri ini, pastinya dia tajir dari lahir. Tapi dia pelit buat ngeluarin duit. Ane jadi gemes anjir pengen beliin dia barang, tapi ane langsung mengelus dada setelah tau harga barang itu berapa. Rasa gemes ane pun mendadak hilang.
Kita pun lanjut maen di arena game arcade. Di sana kita menggila bermain game. Welly suka bange ngegame dan lumayan jago. Tiap kali dia maen game capit, selalu dapet. Terus kalo maen permainan yang ada tiketnya, dia selalu dapet banyak tiket sehingga bisa ditukar sama barang barang yang bagus.
Setelah puas maen, kita lanjut makan. Untuk urusan ini, ane yang traktir. Kita makan makanan Jepang karena ane yang traktir maka ane yang berkuasa. Welly mau tak mau harus mengikuti keinginan ane.
Ketika makan ita terus cerita tentang pemmainan itu. Ane berusaha nyari tau tips dan trik buat bisa menang pemainan sama Welly, tapi dia bilang itu rahasia.
"Well kok kamu selalu hoki sih kalo maen? Rahasianya apa sih?"
"Ada deh, namanya rahasia... aku dari dulu suka menang kalo bertaruh"
"Yang bener ah"
"Iya Do, kalo di sekolah ada yang taruhan, aku selalu menang, aku juga pernah maen diajak temen ke casino di Macau, aku terus terusan dapet jackpot lho... sampe sampe aku disamperin sama bandar, mereka nyangka aku curang, tapi pas udah diperiksa, aku gak curang"
"Anjir!! Kamu suka maen judi Well"
"Dulu sih Do, pas nakal nakalnya jaman kuliah, aku suka diajakin temen karena aku selalu menang, aku maen judi buat temenku"
"Kamu kuliah di Jepang, tapi kok bisa ke Macau?"
"Ya pas liburan atuh Do, lagian Jepang-Macau deket"
"Waw... aku pengen buktiin kalo kamu pinter nebak"
"Oke"
"Sebentar lagi mau EURO 2016, kira kira siapa yang jadi juaranya?"
"Aduh, aku gak suka sepak bola Do"
"Coba tebak aja"
Welly terdiam, lalu dia memejamkan matanya. Dia kayak komat kamit gak jelas gitu untuk beberapa saat. Ane mendadak cemas sama keadaannya. Ane pun menepuk nepuk legan Welly supaya sadar.
"Sadar Well! Welly!"
"Aku dapet Dodo" tiba tiba Welly terhenyak.
"Kamu kayak kesurupan ih"
"Aku lagi mikir Dodo, ngitung peluang"
"Pake rumus matematika?"
"Iya Do"
"Juaranya siapa?"
"Portugal"
"Hahahahahaha, gak mungkin ah... masa Potugal, mereka cuman ngandelin Ronaldo doang"
"Sumpah Do, Portugal bakalan juara... mereka bakalan ketemu Perancis di final, percaya deh"
"Justru aku jagoin Perancis Well"
"Percaya deh sama aku, emang kapan dimulai EURO itu?"
"Mulai minggu depan"
"Yaudah... kalo kamu mau taruhan... pasang Portugal"
"Aduh enggak judi deh, haram"
"Kamu mah bisa aja, bilang judi haram, tapi ngewe doyan, hahahaha"
"Ssssssssttt! Jangan sembarangan nuduh kamu!! Aku masih perjaka!"
"Jiah! Gak percaya! Orang jaman sekarang itu pasti udah pernah ngewe kalo pacaran, minimal sekali pernah nyoba"
"Tapi aku mah enggak Well"
"Kalo aku udah! Sering malah! Aku mah jujur aja Do, aku pertama kali ngewe pas SMA sam Ferdinand"
Frontal banget nih Welly. Pake ngaku udah ngewe segala lagi, ane pun jadi akhirnya ngaku juga nih. Welly lagi lagi ngakak guling guling. Akhirnya kita jadi ngobrolin urusan perngentotan saat itu. Sejauh ini Welly cuma ngentot sama satu cowok aja, yaitu Ferdinand.
Ajaib sekali nih cewek, bisa bisanya seteia sebegitunya. Cinta membuat dia buta dan bucin parah. Ane jadi penasaran sama si Ferdinand. Dia dibilang sering selingkuh, tapi kok Welly gak mau ngasih tau dia selingkuh sama siapa demi keutuhan reputasi keluarga.
Entah kebetulan atau gimana, orang yang bikin ane penasaran, yaitu Ferdinand. Tiba tiba muncul aja mendekati kita. Ane kaget bukan kepalang lah ketika Welly tiba tiba menyapa dan menyalami seorang cowok yang medekatinya.
"Aaah Ferdi, kok kamu ada di sini sih?Kok gak ngasih tau aku" tanya Welly sumringah.
"Maaf sayang, aku sebenernya lagi perjalanan dinas ke Jogja, tapi aku pengen mampir dulu di Bandung bentar, soalnya ada orang kantor yang harus kujemput, jadi aku gak niat ketemu kamu emang... karena cuman sebentar... paling besok subuh, aku udah berangkat lagi pake bis" jawab Ferdinand.
"Oh gitu sayang, yaudah deh... mumpung kita ketemu, gimana kalo senang senang dulu, kan lumayan semaleman ini kamu bebas kan?"
"Aku bebas kok sayang"
"Ah sayang ku, aku kangen ihh" Welly mencubit kedua pipi Ferdinand dengan gemes.
Ane cuma bengong nonton kemesraan dua insan yang lagi kasmaran itu. Ane merasa dicuekin nih, akhirnya ane pura pura batuk. Baru deh Welly sadar kalo di sana ada ane.
"Oh iya hampir lupa, Ferdi... ini Dodo! Dia temen kantorku" Welly mengenalkan Ferdinand sama ane.
Kita pun saling berkenalan dan bersalaman. selera Welly emang bagus Gan/Sis. Pantes aja dia gak mau putus walaupun udah berkali kali diselingkuhin, Ferdinand ganteng banget Gan/Sis. Mirip sama Vino G Bastian. Cuma bedanya, si Fedinand ini agak gelap warna kulitnya. Ane mendadak jiper liat cowok itu, saking gantengnya dia. Ane kalo jadi cewek pasti langsung jatuh cinta saa Ferdinand.
Ferdinand akhirnya gabung sama kita. Dia duduk di sebelah ane. Awalnya dia sangat welcome sama ane dengan ngobrol-ngobrol ringan, tapi lama lama, Ferdinand dan Welly jadi asyik sendiri. Ane lagi lagi dicuekin. Rasanya ane pengen cabut dari tempat itu, tapi motor ane ada di kantor jadi gak bisa pergi begitu aja karena ane numpang mobil Welly.
Sejam kemudian, Welly ngajak Ferdinand pergi keliling Bandung. Ane sekarang diperlakukan sebagai supir sama Welly. Jahat banget nih cewek! Sumpah anjir. Kita keliling menikmati suasana malam dan membeli beberapa kuliner khas Bandung. Mereka juga gak segan segan ciuman dan grepe grepe di dalem mobil. Ane makin tersiksa liat hal itu.
Sampe akhirnya ketika jam 10 malem, kita pergi ke hotel tempat Ferdinand menginap. Hotelnya cukup mewah dan berada di pusat kota. Welly dan Ferdinand langsung pergi menuju kamar. Mereka kayaknya udah kebelet pengen ngentot. Sementara ane nunggu di lobby. Setidaknya ane lebih seneng nunggu di lobby sendirian karena gak perlu liat mereka bermesaraan.
Saking lamanya nunggu, ane sampe ketiduran di lobby. Ane terbangun pas jam 12 malam. Anjir ini Welly masih belum beres ngewenya? Ane pun mutusin buat nelepon. Pas diangakat Welly, ane langsung terhenyak luar biasa.
"Halo Do... aah... aaah... aah... hmmmph... aahh... ahh"
"Well kamu lagi apa?"
"Aaah enak Do... aaah... aaah... hmmmph... aaah"
CEPLOK! CEPLOK! CEPLOK! CEPLOK!
Ane denger suara benturan tubuh Gan/Sis. Kayaknya Welly lagi dientod brutal sama Fedinand. Lagi lagi ane dibuat ngenes. Padahal ane gak suka sama Welly, tapi denger dia dientot pacarnya, ane masih tetep kesel.
"Udah malem nih Well... aku harus pulang"
"Aaahh... aaah... hmmphh"
"Well, denger gak?"
"Kamu pulang aja... aaaah... aaah... bawa mobilku, besok... aaah... aaah... aahhh...ahh besok pagi jemput aku di sini"
"Oke"
Ane buru buru nutup telepon dari Welly saking kesel dan jijik denger dia lagi ngentot. Akhirnya ane balik ke rumah pake mobil Welly.
Keesokan pagi, sekitar jam 6, ane udah berada lagi di hotel buat jemput Welly. Secara jam kantor masuk jam 8, jadi ane harus jemput awal banget biar gak telat. Ane teleponin dia pas udah di lobby, tapi gak diangkat mulu. Mungkin dia masih tidur, maklum lah kelelahan abis ngentot semaleman.
Ane berniat mau langsung jemput Welly ke kamarnya. Ane nanyain ke resepsionis kamar atas nama Ferdinand Salomon. Ternyata dia ada di kamar nomer 712.
Ane langsung cabut menuju lantai 7 untuk menjemput cewek paling resek sedunia. Pas ane nyampe di depan kamar 712, ane langsung pencet bel. Lama banget anjir Welly buka pintunya. Ane pencet pencet terus tanpa henti sampe akhirnya pintu terbuka.
"Astaghfirullah hal adzim!!" teriak ane yang liat Welly telanjang saat buka pintu.
"Aaarrrrghhh!!!" Welly juga panik.
Ia segera ngambil handuk, lalu menutupi dirinya. Ane juga pura pura merem biar kelihatan kalo ane ini cowok culun.
"Buka matamu Do!" perintah Welly.
Pas buka matan, ane liat Welly udah pake handuk buat nutupin tubuhnya. Sekilas ane tadi liat tubuhnya Welly super mulus anjir.
"Maaf Well, aku tadi gak sengaja liat kamu telanjang"
"Aku yang dalah Do, aku telat bangun, kecapean"
"Yaudah aku nunggu di lobby aja yah"
"Jangan! Masuk ke dalem! Tunggu di kamar"
"Tapi malu ah"
"Sama Jasinta kamu gak malu, masa sama aku malu?"
"Hadeuh mulai lagi deh!"
"Abisnya kamu resek"
"Anjir! Terserah"
Ane akhirnya masuk ke dalam kamar yang dipake Welly bertempur sama Ferdinand semaleman. Ane gak sengaja nginjek sesuatu yang licin. Pas diliat ternyata kondom bekas pake yang dipenuhi peju.
Anjir jijik banget goblook! Masa buang kondom sembarang. Ane buru buru nyingkirin kondom itu dari telapak kaki ane. Ane mulai perhatiin kamar. Ternyata banyak kondom bekas pake laiinya yang tersebar di lantai. 5 mah ada kali Gan/Sis.
"Kamu jorok banget ih Well, masa buang kondom sembarangan!"
"Bukan aku tau, pacarku tuh yang males buang, tiap abis ngecrot dia lempar gitu aja"
"Hmmm... kurang asem kalian nih, ngewe terus"
"Biarin bweeeek!! Kamu juga kurang ajar sering ngewe dulu sama Memeg"
"Tapi aku gak pernah buang kondom sembarangan tauuuk!"
"Heh! Bukan aku yang buang! Emang kenapa kamu riweuh! Masa aku harus buang sendiri!"
"Ya tapi kondom bekas yang dibuang sembarangan itu berbahaya aku tadi nyaris mati"
"Alah mati! Cuma kepeleset doang bisa mati!'
"Ya bisa atuh! Kalo kepalaku kepentok tembok gimana?"
"Paling peluang matinya cuma 1 persen, kamu jangan ngarang"
Akhirnya kita cekcok ngebahas kondom bekas pake yang dibuang sembarangan. Emang gak berfaedah banget pertengkaran kita. Percekcokan berakhir setelah Welly liat jam tangannya. Waktu udah mau jam 8. Diapun kaget udah mau telat. Segera dia masuk ke kamar mandi buat mandi.
Setengah jam kemudian kita pergi fari hotel itu menuju kantor. Sepanjang perjalanan kita kembali cekcok meributkan hal yang tadi. Sampe akhirnya Welly merajuk. Dia kesel banget sama ane. Begitupun ane.
Pas nyampe kantor kita saling diam. Hal itu terjadi sampe tiga hari. Ane sama sekali gak mau menyapanya ketika ketemu, bahkan Welly sampe buang muka.
Suatu siang ane lagi ngobrol sama Jasinta di ruang kerja. Tiba tiba aja Welly masuk ke ruang ane sambil bawa setumpuk berkas. Tanpa mempedulikan keberadaan Jasinta, dia langsung menaruh tumpukan berkas itu di meja ane.
"Ini harus beres besok Do!" perintah Welly dengan wajah nyebelin.
"Woy, kamu yang sopan dong!" bentak Jasinta.
Welly gak mengacuhkan Jasinta. Dia langsung melengos pergi begitu aja. Bener bener kurang ajar nih cewek, gak punya adab sama senior.
"Goblook banget ih si Welly, mentang mentang anak dirjen, dia gak sopan banget" gerutu Jasinta.
"Bener Sin, emang kayak gitu dia"
"Kamu kok bisa bisanya temenan sama dia? Najis aku mah punya temen kurang ajar dan gak sopan kayak gitu"
"Aku mah kasihan aja sama dia Sin, gak mau ada yang mau jadi temennya"
"Itu gara gara dia sendiri sih, songong, gak beradab, gak rispek sama orang"
"Maklumin aja Sin, dia anak pejabat"
"Kamu kebanyakan maklum, awas lho jatuh cinta sama Welly!"
"Gak mungkin lah aku jatuh cinta sama dia, aku sadar diri lah Sin, aku beda kasta sama Welly, lagian dia udah punya pacar"
"Jiaaah!! Sekarang kamu ngomong gitu, nanti kamu bakalan nikahin dia, hahaha"
"That's bullshit" pungkas ane.
Ngeri sih kalo omongan Jasinta sampe bener kejadian. Ane jadi suaminya Welly? Bisa bisa ane kurus kering karena harus menghadapi cewek songong tiap hari. Mana bapaknya dirjen lagi, kemungkinan 2019 nanti dia bisa bisa diangkat jadi menteri.
Ane pun akhirnya mengerjakan tugas yang dikasih Welly. Seharusnya tugas ini udah selesai tiga hari yang lalu, tapi karena Welly malah pengen jalan jalan, jadi tugas ini mangkrak. Terpaksa anjir ane harus nginep di kantor malam ini sendirian. Biasanya Jasinta suka pulang malem, tapi dia lagi kurang enak badan, jadi dia pulang ninggalin ane.
Biar suasana kantor gak horor, ane nyalain musik yang super kenceng. Alhamdulillah, ane bisa lewat pekerjaan tanpa gangguan gaib. Akan tetapi, ane nemuin sebuah tugas yang mengharuskan ane bongkar arsip. Anjir!! Ruang arsip ada di lantai 5 dan suasananya serem banget. Mau tak mau ane malem ini harus ke sana biat ngambil beberapa dokumen.
Ane naek dari lantai 2 ke lantai 5 lewat tangga. Ane gak berani malem malem naek lift sendirian, soalnya takut tiba tiba liftnya mogok dan ane kekurung di dalem. Begitu nyampe lantai 5, bulu kuduk ane langsung merinding. Ane kemudian nyalain lampu di lorong lantai 5. Sayup-sayup ane denger suara cewek nangis.
Anjir, anjir, anjir, ada kunti geblek di lantai ini lagi nangis. Ane mendadak gemetar dan rasanya pengen kabur dari sono. Tapi berhubung ada tugas yang harus diberesin, ane terpaksa harus masuk ke ruang arsip.
Anjir, suara tangisan itu makin kenceng ketika ane semakin mendekat. Badan ane mendadak gemeter ketika mau buka pintu ruang arsip. Ane yakin kalo setang yang nangis itu ada di dalem ruang arsip. Ane dengan berat langkah mencari berkas yang ada diantara rak rak yang berjajar rapi.
Ketika ane lewat ke rak 4 ternyata suara tangisan itu adalah suara Welly. Ane super kaget liat Welly duduk diantara celah rak arsip. Kok bisa bisanya di ada di ruang serem kayak gini? Jadi dari tadi ane gak sendirian di kantor. Ane pun langsung menghampiri dia.
"Well... Welly"
Welly mendongak ke atas. Dia juga kaget liat ane ada di hadapannya.
"Dodo... "
"Kenapa kamu di sini Well?"
Ane kemudian membungkuk sambil mendekatkan diri ke Welly. Tiba tiba aja dia meluk erat ane.
"Dodo... Dodo... "
"Kamu kenapa Well?" ane mengelus punggung Welly.
"Ferdinand gak mau nikahin aku sekarang, dia bilang mau ngejar karier dulu jadi manajer, dia gantungin aku Do" rengek Welly.
"Kapan dia bilang?".
"Tadi Do, aku neleponin dia, aku pengen kepastian dari hubungan kita, tapi dia malah nolak nikah, padahal aku sama dia udah pacaran 10 tahun"
"Putusin aja lah cowok kayak gitu Well, gak guna"
"Iih gak mau Do, aku cinta mati sama dia"
"Persetan sama cinta"
"Kamu juga budak cinta Dodo, kamu selalu ngarep sama Memeg"
"Tapi setidaknya aku berusaha move on Well, aku berusaha melupakannya"
Kita jadi saling diem abis itu. Ane liat Welly masih sesenggukan. Ane akhirnya cerita tentang isi perasaan terhadap Memeg. Ane spill semua lah kisah percintaan ane sama Memeg dari mulai kenalan sampai putus kepada Welly.
"Kisah cintaku hampir sama kayak kamu Do, tapi bedanya kita masih nyambung"
"Nyambung dari mana? Kalo nyambug itu ujungnya nikah! Itulah tujuan kita berhubungan"
"Hmmmm... kamu bener Do, aku udah 25 aku pengen banget nikah"
"Aku juga pengen nikah Well, aku seumuran sama kamu"
"Setidaknya kamu punya 2 kandidat, lah aku cuma ngarepain cowok yang gak peduli sama perasaanku"
"Makanya cari lagi yang baru anjir!"
"Kamu gak sopan banget sih ngomong sama atasan!"
"Biarin bweeeeeek!"
"Iiiih malah ledekin anjir, awas lu yah"
"Dasar cewek bucin tolol"
"Aaaaarrrrgghhh"
Welly marah besar dan meledak ketika ane maki. Dia pun menyerang ane. Kita sampe bergumul di atas lantai. Welly meminta permohonan maaf dari ane, tapi ane malah sengaja terus maki dia biar semakin marah. Kagok edan lah pokoknya mah, ane juga kesel sama cewek ini. Ane lampiasin aja dengan memaki maki dia.
Sampe akhirnya kita berhenti ketika ketika kontak mata kita deket banget. Ane dan Welly berada dalam posisi kayak pelukan. Ane di bawah sementara Welly di atas. Kita saling tatap tatapan tanpa kata.
Tiba tiba aja, Welly nyosor nyium bibir ane. Hisapannya sangat kuat hingga ane kalah. Lidah kita bertemu untuk pertama kalinya. Anjir rasanya gimana gitu ciuman sama anak Dirjen. Ane udah berasa ciuman sama Tuan Putri Kerajaan.
"Kenapa kamu menciumku?" tanya ane masih syok.
"Entahlah aku pengen aja" jawab Welly datar.
Welly kemudian berdiri, lalu pergi ninggalin ane di ruang arsip.
"Kamu mau kemana Well?"
"Aku mau pulang"
Welly pun akhirnya pergi, ninggalin ane yang dipenuhi banyak pertanyaan. Kenapa dia tiba tiba nyosorin bibir ane. Apakah dia sebenernya suka sama ane? Ah gak tau juga sih. Ane pun kembali ke tugas untuk mencari berkas, abis itu lanjutin kerja di ruangan ane. Ane kerja sampe jam 2 dinihari sebelum akhirnya ketiduran di kursi.
Ane bangun jam 5 subuh. Ane keget ketika liat celana ane basah sama lendir. Ane semalem mimpi basah ngentot sama Welly gara gara kejadian tadi.
....
Next Chapter : Perjalanan Dinas Romantis
Similar threads
- Poll
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
