Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KISAH CINTA : PERJUANGAN, PERNIKAHAN DAN KEHIDUPAN (Dodo Love Stories Season 4)

Siapakah karakter cewek favorit kalian di season 4 ini?


  • Total voters
    272
  • This poll will close: .
Perjalanan Dinas Romantis



Hubungan ane dan Welly merenggang setelah kejadian horror yang ane alami di kantor sebulan yang lalu. Ane jadi punya trust issues sama Welly karena takut keta prank lagi sama setan. Tiap kali Welly ngajak ane ngobrol, ane selalu minta dia nunjukin tatonya di pantat. Tentunya hal itu membuat Welly marah.

Kadang ane memaksa dia dengan menarik celananya. Hal itu bikin dia marah besar dan menampar ane. Pokoknya ane jadi trauma kalo tiba tiba Welly mendadak bersikap unyu-unyu/manja sama ane. Biasanya kan Welly ini kaku, galak dan mandiri banget. Kalo dia mendadak beda, ane yakin itu bukan Welly.

Pekerjaan ane yang seabreg abreg itu akhirnya beres juga. Hampir sebulan ini ane kurang tidur, makanya mata ane selalu bengkak. Tiap hari ane harus banyak minum kopi agar gak ngantuk. Imbasnya lambung ane kena.

Perut ane sakit banget pas lagi kerja di kantor. Kebetulan di deket ane lagi ada Welly yang seperti biasanya selalu curhat sore sore di ruang kerja ane. Dia panik liat ane meringis kesakitan.

"Kamu kenapa Do?"

"Aduh sakit perut nih"

"Wah, gimana sakitnya?"

"Mual sama perih"

"Yaudah, aku bawa kayu putih dulu di ruanganku, kamu baringan gih di sofa!"

"Iya Well, makasih"

Welly balik ke ruangannya buat ngambil minyak kayu putih. Ane rebahan di sofa tamu. Tak lama dia balik ke ruangan ane. Dia membuka baju ane, lalu ngebalurin minyak kayu putih ke perut. Rasanya enak Gan/Sis, Welly jago juga mijitin perut ane.

Tangannya yang lembut begitu luwes dan bertenaga. Tak sengaja dia megang monster shukaku yang lagi tidur di balik celana. Welly kaget dan langsung menyingkirkan tangannya.

"Kenapa Well?"

"Hmmm... ada uler di celanamu, hehe"

"Uler ajaib ini"

"Ah lebih ajaib uler pacarku"

"Tapi uler piaraanku lebih enak"

"Masa sih? Hahahahaha"

"Mau coba?"

"Ogah, bekas ngewe sama setan"

"Si anjir, setannya menyerupai kamu kan?"

"Tetep aja, bweeeeeek!!"

Dasar nih cewek ngeselin emang, tapi Welly ini lucu banget. Mungkin cuma ane doang kali yang bisa tau kelakuan manja Welly. Asli lho Gan/Sis, Welly kalo udah kenal banget sifat manjanya keluar. Beda banget kalo udah mode kerja nya aktif.

"Abis pulang kantor, kita ke dokter yuk" ajak Welly.

"enggak ah, ngapain ke dokter Well! Aku gak apa apa kok, minum obat maag sama dipijitin kamu, aku udah sehat lagi"

"Aku gak mau kamu sakit Do, entar kalo kamu sakit, terus mati gimana? Nanti aku yang disalahin"

"Astagfirullah!! Siapa yang pengen mati anjir?"

"Ah pokoknya kamu harus berobat Do!"

"Aku gak punya duit ah! Kagi berhemat tauu!"

"Gratis Do, kamu gak usah ngeluarin duit"

"Kamu mau bayarin?"

"Enggak, dokternya tanteku, ayo Do"

"Widih, orang kaya enak banget yah, sakit tinggal berobat sama tante"

"Makanya kamu jangan bermental miskin Do!"

"Emang aku bermental miskin?"

"Iya lah, masa buat diri sendiri aja pelit!"

"Anjir"

Bener juga omongan Welly. Ane selama ini begitu pelit buat diri sendiri. Ane selalu ngumpulin duit, tapi membiarkan diri sengsara. Padahal duit yang ane kumpulin, paling suka habis gak jelas.

Sore hari, kita pergi ke klinik tempat tantenya Welly praktek. Dia adalah dokter Rosemary. Dari namanya aja udah pasti dokter Chindo. Secara Welly kan dari keluarga Chindo-Sunda.

Pas nyampe ke klinik, ane dibuat terkagum kagum sama bangunan klinik yang gede dan mewah. Di sana banyak dokter dokter spesialis yang praktek. Pasiennya juga gak ada yang peserta BPJS, rata rata mereka peserta asuransi-asuransi jiwa yang elit.

Dokter Rosemary adalah dokter spesialis dalam. Di klinik ini, pasien yang berobat gak terlalu banyak karena klinik ini pasiennya orang orang tajir. Suster suster yang kerja di sini juga cakep cakep Gan/Sis. Mereka ada yang berpenampilan berhijab, ada juga yang enggak.

Di depan ruang praktek dokter Rosemary ada sekitar 4 orang yang lagi duduk di ruang tunggu. Welly tanpa rasa canggung, langsung masuk ke ruang praktek dokter. Suster yang jagain di depan ruang pun, ngijinin gitu aja sama Welly untuk masuk.

Emang hebat nih cewek. Tajir nya gak ketulungan. Ane makin jiper sama dia. Ane gak mau punya istri setajir itu. Ane orang miskin, ane gak sanggup bersanding sama dia.

Asal kalian tau yah, Ferdinand, pacarnya Welly, dia bukan orang sembarangan. Dia anak orang tajir juga. Bapaknya Ferdinand seorang pengusaha dan anggota dewan. Emaknya tajir juga, dia punya banyak usaha dan aktif di kegiatan kegiatan sosial politik.

Jadi pantes mereka bisa cocok pacaran karena selain saling suka, kondisi ekonomi mereka juga setara. Sementara ane, sangat jauh berbeda. Ane cuma anak PNS pangkat kroco. Bapak ane buka pejabat di Kementerian, dia cuma wakil ketua Tim, sedangkan emak ane cuma pejabat eselon 4 di kecamatan. Emak ane menjabat sebagai kepala seksi kesejahteraan.

Sambil nunggu Welly, ane liat liat ke sekitar ruang klinik. Banyak orang yang hilir mudik. Mereka tampak sibuk, tapi ada seorang suster yang liatin ane terus dari kejauhan. Suster itu berjilbab, pake kacamata dan masker. Seragamnya ketat banget hingga dadanya yang gede sangat menonjol.

Ane gak tau siapa suster itu. Ane berusaha nyuekin dia, tapi pas ane lirik dia. Suster itu malah melengos pergi entah kemana. Dasar aneh, mungkin suster itu terpesona sama ketampanan ane kali ya.

Tak lama berselang, Welly keluar dari ruangan. Dia nyamperin ke ane.

"Do, kamu harus check up sekarang, nanti kita lanjut diperiksa sama tanteku"

"Aduh Well, gak mau ah, aku kan cuma sakit ringan"

"Kamu jangan remehin penyakitmu!"

"Gak mau Well, aku pengen pulang" ane merengek.

"Udah kamu pokoknya ikut aku"

Welly dengan galak, narik tangan ane untuk mengikutinya. Dia mau bawa ane ke ruang check up. Ane disuruh masuk ke dalam sendiri, sedangkan Welly nunggu di luar.

Ane dengan sangat terpaksa, masuk ke dalam ruang check up. Di sana ane disambut sama suster yang tadi merhatiin ane. Pas masuk, dia mandangin ane terus dengan serius, sampe ane jadi gak nyaman.

"Pak Aliando yah?"

"Iya Sus"

"Umur 25?"

"Iya Sus"

Suster itu sibuk nulisin di sebuah dokumen rekam medis. Dia kemudian nyuruh ane buat timbang berat badan dan ngukur tinggi badan.

"Tinggi 185, berat badan 100 kilo, hede banget yah"

"Ah jadi malu saya Sus"

"Bapak harus diet dan ngatur pola makan"

"Susah Sus, saya terlalu sibuk kerja"

"Bapak pacarnya Bu Welly yah?"

"Enggak enggak! Saya staf nya"

"Oooh kirain"

"Emang kenapa?"

"Enggak Pak, soalnya Bu Welly jarang banget bawa cowok kemari"

"Emang bu Welly pasien langganan di sini?"

"Enggak, cuman orang tua bu Welly punya saham di klinik ini, jadi semua orang tau"

Anjir! Tajir bener Welly yah. Ane makin jiper aja anjir. Pantes aja dia bisa bertingkah seenaknya di klinik ini, secara di yang punyanya.

"Sekarang Bapak ikut saya"

"Oke sus"

Ane dibawa ke sebuah ruangan periksa. Di sana terdapat sebuah ranjang dan berbagai alat medis yang ane juga gak tau namanya apaan.

"Bukanya bajunya Pak Dodo" perintah suster.

"Oke Sus"

Ane buka baju sampe telanjang Dada, namun suster itu malah kaget.

"Celananya juga!"

"Ah gak mau sus, gak usah"

"Ayo cepet buka!!" bentak sang suster sambil berkacak pinggang"

"Anjing!! Apa apaan ini, kok kamu marah marah!"

"Kamu cepet buka celanamu!" bentak suster sambil noyor kepala ane.

"Anjing! Gak sopan goblook!" ane marah.

"Ngapain kamu marah! Dodo gobloook!"

Wait! Kenapa suster ini tau nama panggilan ane? Ane mendadak terhenyak.

"Siapa kamu sebenernya? Kok tau nama panggilanku?" tanya ane.

"Aku tau segalanya Dodo, aku tau kamu luar dalam"

"Siapa kamu!!"

"Masa kamu gak tau suaraku"

Ane terdiam dan berusaha mengingat suara suster itu. Ane sama sekali gak inget suara itu. Tiba tiba suster itu goyang goyangin toketnya yang gede dan bulet. Baru deh ane akhirnya inget.

"Mela?"

"Hahahahahaha.... dasar mesum, aku goyangin susu baru inget" balas Mela sambil membuka maskernya.

"Aaaarrrghhh Mela apa kabar!"

"Alhamdulillah Do, terakhir kita ketemu pas reuni"

"Udah hampir 7 bulan Mel"

"Iya"

"Jadi kamu kerja di klinik ini?"

"Udah 3 tahun Do"

"Wah lama juga yah"

"Hooh, eh kamu pacarnya Welly?"

"Enggak lah, aku kacungnya"

"Kacung? Hahahaha"

"Dia bosku di kantor anjir"

"Kok seorang Bos mau maunya nganter anak buah berobat?"

"Aku gak tau, dia maksa Mel, aku cuma sakit perut biasa, kebanyakan minum kopi"

"Kayaknya dia naksir sama kamu Do"

"Ah gak mungkin, dia udah punya pacar kali, mana pacarnya ganteng, tajir dan pastinya tititnya gede"

"Punya kamu gede juga Do"

"Dia lebih gede dariku"

"Wow, kok aku jadi ngiler yah"

"Anjir!!"

"Tapi Alhamdulillah, bos kamu maksa bawa kamu kemari, jadi kita bisa reunian lagi, hehehe"

"Iya yah, aku juga gak nyangka"

"Eh kamu tinggal dimana Do?"

"Aku ngekost di Tamansari"

"Boleh aku main ke sana?"

"Boleh boleh aja, kalo kamu tinggal di mana?"

"Astana Anyar, aku ngontrak di sana"

"Kamu tinggal sama siapa?"

"Ya sama keluargaku lah, suamiku kerja di Bandung juga"

"Wah mantap dong, dunia sempit anjay"

"Hahaha... sekarang buka celanamu!"

"Hadeuh! Iya deh"

Ane membuka celana sampe telanjang bulat. Mata Mela langsung berbinar pas liat monster shukaku piaraan ane.

Mela melakukan pekerjaan dengan mengecek semua tubuh ane. Bahkan doa mengukur monster shukaku ketika lagi tidur dan lagi tegak.

"Aduk Mel, ngapain ngukir titit aku?"

"Buat rekam medik Do"

"Aku cuma sakit maag, apa hubungannya sama titit?"

"Pokoknya aku disuruh check up semuanya"

Mela ngambil darah dan urine ane. Abis itu sesuatu yang nyeleneh terjadi. Dia mau ngambil sampel sperma juga. Dia ngocokin monster shukaku piaraan ane, lalu menyepongnya. Anjir, enak banget Gan/Sis.

"Aaah... aaah... ngapain bawa sampel sperma segala Mel? Aaah... aaaah... aaah"

"Mmmm... slurrrp... sluuuurrp... sluuurp... buat rekam medik Do... mmm... sluuuuurp... titit kamu enak banget.... sluuurp... jauh lah sama titit suamiku"

Lama lama sepongan Mela makin yahud sampe akhirnya ane ngecrot. Peju yang keluar dari monster shukaku ditampung dalam cawan kaca. Abis itu Mela menyimpannya ke dalam sebuah kotak pendingin.

"Aaah... aaah... enak banget Mela"

"Peju kamu banyak banget Do, bisa bikin aku hamil lagi nih, hahaha"

"Si anjir!! Emang beneran anak pertamamu anakku?"

"Iya Do, begitu juga anak Adisti, Ranti dan Syifa... kamu sih edan edanan maennya dulu, jadi kita hamil bareng"

"Kan aku mah cuma ngikutin permintaan kalian buat ngecrot di dalem, gimana sih!"

"Huh! Aku jadi kangen sama kamu Do"

"Aku juga Mel, maen atuh ke kostan aku"

"Ya nanti lah, kalo aku lagi sempet"

Abis selesai medical check up, ane pake baju kembali. Mela udah beresin semua catatan. Sebelum ane keluar ruangan, ane pelukan dan ciuman dulu sama Mela. Dia masih cantik aja kayak dulu, gemes deh ane pengen ngentot.

Pas keluar, ane liat Welly setia menunggu ane. Dia tampak kesel liat ane. Mungkin check nya kelamaan kali yah, soalnya ane disepongin dulu sampe ngecrot sama Mela.

"Lama banget sih Do"

"Maaf Well, tadi aku semuanya di cek"

"Hmmm... yaudah kita ke tanteku"

Ane dibawa masuk sama Welly ke ruang dokter. Ternyata dokter Rosemary, tantenya Welly wajahnya cantik banget Gan/Sis. Udah itu doa sangat wangi dan kelakuannya ramah banget. Hati ane mendadak gemeteran. Dia seumuran Cici Elin lah, sekitar 47 an. MILF banget lah pokonya mah vibes nya.

Ane diperiksa sama dia, lalu di suruh buka mulut. Dia liatin kondisi mulut ane dengan seksama. Abis itu dia ngecekin perut ane pake stetoskop. Nah, dia gak sengaja megang monster shukaku piaraan ane yang kebetulan lagi tegang karena abis liat kecantikan dokter Rosemary.

"Wah wah ada yang bangun nih!" komentar dokter Rosemary.

"Maafin Dok, di ruang ini dingin" balas ane sambil nahan malu.

"Dingin apa liatin aku? Hehehe"

"Aduh Dok, dingin Dok"

"Biar aku check ya"

"Ah jangan Dok!"

Tanpa basa basi, dokter itu buja resleting celana ane, lalu ngeluarin monster shukaku dari dalem celana. Dia langsung terpukau liat ukuran piaraan ane yang besar dan perkasa.

"Waw, 22 cm mah ada nih"

"Malu Dok"

"Haha gak usah malu, aku udah biasa liat ini kok"

Dia ngocokin monster itu sebentar, lalu masukin lagi ke celana. Abis itu sesi pemeriksaan selesai. Ane balik lagi ke dekat Welly. Dokter Rosemary ngasih aku obat maag dan menyarankan aku supaya rajin olahraga.

Gila nih, tantenya Welly cakep banget anjir! Udah gitu dia dokter lagi. Ane berharap bisa kenal sama dia. Kita pun akhirnya pulang setelah nebus resep.

Dua hari kemudian, ane mau berangkat ke Jogja untuk dinas lapangan. Proyek udah mau beres, jadi Welly pengen meninjau progres. Awalnya kita berangkat satu tim, mulai dari Welly sebagai ketua, Rahma, Moreno, Aceng, Surya, dan ane. Akan tetapi pas mau hari H kita berangkat, sebagian anggota tim mendadak gak jadi ikut

Rahma mendadak sakit dan masuk ke rumah sakit, sehari sebelumnya. Moreno dan Aceng ditarik sama si Bos buat mendampinginya ke acara peresmian jalan tol baru bersama presiden. Surya juga batak ikut karena ia ditarik juga sama Pak Edo buat mendampinginya ke Mataram NTB.

Akhirnya cuma ane dan Welly aja yang bisa. Waktu itu mau batalin rencana udah gak bisa, soalnya bisa mengacaukan kegiatan yang lain. Ame mendadak deg degan nih Gan/Sis. Soalnya untuk pertama kalinya ane dan Welly jalan cuma berdua aja.

Kita naik kereta Malabar menuju Jogja. Kita pergi jam 5 sore. Ane dan Welly langsung ketemuan di stasiun Bandung. Dia tampak kesel karena banyak anak buahnya yang mendadak batal.

Terlihat muka Welly kesel banget sore itu. Dia bawaannya cemberut dan marah. Seperti biasa ane jadi sasaran amarahnya. Duh resiko jadi kacung ya begini. Jam 5:30 kereta yang kita naikin berangkat.

Perjalanan cukup lama, sekitar 7 jam waktu yang mau kita tempuh. Ane mikih tidur cepet aja lah daripada dengerin Welly yang ngegibahin para senior di kantor.

Jam 3 dinihari, kita nyampe di stasiun Tugu. Di sana kita langsung nyari hotel. Ternyata di hotel yang udah kita booking, lagi penuh. Cuma sisa kamar single bed. Terpaksa deh kita pesen yang ada.

Kita nginep di hotel Ambarukmo. Salah satu hotel gede di Jogja. Begitu nyampe kamar, Welly langsung ndeprok aja di kasur. Dia kelelahan banget karena udah menempuh jarak jauh.

Welly bahkan gak sempet ganti baju, doa tidur pake setelan kasual. Celana Jeans, kaos warna ungu dan dia pake jaket jeans juga. Ane jadi bingung mau tidur di mana?

Akhirnya ane tidur di bawah aja. Lantai hotel ini ditutupin karpet jadi lumayan nyaman lah. Baru sepuluh menit ane rebahan, Welly bangun.

"Dodo, kenapa kamu tidur dibawah?"

"Anu, masa kita tidur seranjang sih Well, bukan mahram kali"

"Sini Do! Tidur di atas!"

"Gak mau Well

"Ayo cepet!!" bentak Welly.

"Eh iya iya, jangan galak atuh!"

"Kamu nyebelin"

Ane akhirnya pindah ke atas kasur. Untuk pertama kalinya ane tidur sebelahan sama Welly. Dulu pernah kita berbaring bersama pas ane lagi nyari rumah. Dia minta kita tiduran dan pura pura jadi suami istri untuk menikmati suasana rumah.

"Duh dingin banget ya" keluh Welly.

"Aku naekin suhu AC nya yah"

"Jangan ah, kamu tetep di sini"

Tiba-tiba Welly melukin badan ane. Anjir, ane mendadak deg degan.

"Badanmu anget Do"

"Aduh Well, aku kok jadi takut"

"Kenapa?"

"Ini beneran kamu atau setan?"

"Dasar bego!"

Ane membuka dikit celana Welly buat mastiin kali dia asli atau palsu. Ternyata ane liat ada tato bintang di pantatnya. Ane pun akhirnya merasa lega. Gila lho Gab/Sis, ane jadid trauma berat gara gara kejadian horor kemaren.

Akhirnya ane juga melukin Welly. Rasanya makin anget aja. Sambil meluk, abe merhatiin wajah Welly yang udah tidur. Ternyata cantik banget yah kalo diperhatiin diri jarak deket kayak gini. Sebenernya kalo akhlak Welly baik, ane udah jatuh cinta sama cewek ini.

Ane akhirnya tidur karena ngantuk dan nyaman pelukan sama Welly. Entah udah berapa jam kita tidur. Tiba-tiba aja Welly teriak. Ane langsung terbangun.

"Kenapa Well?"

"Udah jam 10 Do!! Kita telat anjir!"

"Anjir beneran lah"

Kita bener bener panik. Sebelumnya kita udah janjian sama pihak pelaksana proyek mau ketemu jam 8 pagi, sekarang jam 10 baru bangun. Welly tampak heboh membongkar koper. Dia ngeluarin baju yang mau dia pake.

Ane langsung aja ke kamar mandi buat mandi. Tanpa basa basi, ane buka baju terus mandi. Pas lagi sabunan, tiba-tiba aja Welly masuk ke dalem dalam keadaan telanjang. Anjir ane super kaget lah. Dia langsung gabung mandi sama ane.

"Aduh Well, kenapa kamu maen masuk masuk aja!"

"Udah gak ada waktu Do, telaat!"

"Aduh gimana euy!"

"Udah lah, kita udah dewasa ini, gak apa apa atuh liat kita telanjang"

"Tapi ini nih bangun!" ane nunjuk ke arah selangkangan.

"Waw gede banget anjay! Hahahaha.... tapi masih gede punya Ferdinand dong" Welly ngakak.

"Anjir!! Memek kamu sobek gak?"

"Sembarangan"

Akhirnya kita mandi bareng pagi itu. Ane nyabunin badan Welly yang super mulus khas cewek-cewek chindo. Sementara Welly melakukan hal yang sama. Monster makin membesar setelah Welly ngocokin pake sabun.

Pokoknya pagi itu luar biasa Gan/Sis, Welly gila banget manjanya. Udah menyamai Memeg nih level manjanya. Sedikit banyak hati ane mulai merasa nyaman sama dia. Dibalik kelakuannya yang nyebelin, dia ternyata bisa membuat suasana nyaman.

Ane pastiin dia Welly asli, soalnya ada tato bintang di pantatnya. Jadi ane tenang. Soalnya ane trauma Gan/Sis, takutnya Welly yang manja ini adalah setan.

Setelah mandi kita buru buru pake baju. Ane bahkan bantuin Welly masangin BH biar cepet. Kita waktu itu pake setelan seragam kerja komunis (baju kemeja putih-celana hitam) karena hari kerja. Tanpa sarapan kita langsung pergi.

Lokasi proyek cukup jauh dari tempat kita nginap. Proyek itu di Gunung Kidul, sementara kita di Kota Jogja. Tentunya kita harus rental mobil buat jalan ke sana. Hari itu kita kerja bagai kuda. Digeber tanpa istirahat. Welly ini sangat idealis orangnya, kalo ada yang gak sesuai proyek, dia langsung bawel dan minta dibenerin. Beda banget sama Jasinta yang kerjanya santai tapi tetep selesai tepat waktu.

Hari itu ane dan Welly nyampe hotel kembali jam 11 malam. Badan ane udah lelah banget, tulang serasa remuk dan sendi copot. Begitu nyampe kamar, Welly buka baju sampe nyisain BH dan celana dalam. Dia langsung ndeprok di kasur.

"Well, pake baju dulu dong! Entar masuk angin!" protes ane.

"Aku ngantuk berat Do, capek! Beresin baju aku yah!" Welly langsung molor di kasur.

"Yaelah, punya bos gini amat anjir"

Ane ngeberesin baju baju Welly yang berserakan. Ane lipetin baju itu sampe rapi, lalu dimasukin ke laundry bag. Abis itu ane ganti baju sama baju tidur, terus ane berbaring di sebelah Welly.

Tak lama berselang, Welly melukin ane sambil narik selimut. Dia merasa kedinginan. Ane menyempatkan diri liat pantat untuk mastiin kalo dia Welly asli. Ane tidur lelap sambil pelukan sama Welly. Tubuhnya anget banget, ane mulai terbiasa sama Welly.

Keesokan pagi, kita mandi bareng lagi biar menghemat waktu. Welly lagi lagi ngocokin monster shikaku piaraan ane. Dia membolehkan ane untuk meremas toketnya. seru juga anjir mandi bareng kayak gini.

Hari ini kita pergi menuju Sleman. Tak terlalu jauh kayak kemaren. Di sana kita kerja keras lagi bagai kuda. Akan tetapi hari ini kita gak nyampe pulang malem, sekitar sore jam 4, kita udah nyampe di hotel lagi.

Waktu kita di Jogja tinggal sehari lagi, soalnya besok kita harus pulang ke Bandung. Ane ngajakin Welly jalan jalan keliling Jogja malem ini.

"Well, kita jalan yuk!"

"Kemana Do?"

"Ya sekitaran Maloboro aja Well, kita nongkrong di Angkringan"

"Wah asik banget pasti Do... hayu ah!"

"Anjir mendadak semangat bos ku ini"

"Aku belum pernah soalnya"

"Buset dah!"

Welly ganti baju sama setelan santai. Dia pake kaos dan celana pendek. Makin kelihatan aja kaki mulusnya. Dia kemudian pake sepatu sneakers warna putih. Welly ini kalo tanpa setelan kantor tuh cantiknya baru keluar.

Sekitar jam 5, kita keluar dari hotel. Kita naek becak menuju kawasan Malioboro. Di sana suasananya rame banget Gan/Sis. Semua wisatawan pada ngumpul. Padahal malem itu buka malem minggu dan besoknya masih hari kerja.

Ane ngajakin Welly belanja oleh oleh. Kita masukin toko toko yang ada di sepanjang jalan itu, tapi ujung-ujungnya gak beli apa apa karena gak dapet baju yang cocok.

Akhirnya kita nyari warung angkringan buat menikmati suasana malam. Welly sangat terkagum-kagum liat suasana angkringan yang rame. Kita milih salah satu warung lalu beli beberapa makanan. Welly ketawa liat nasi kucing karena porsinya dikit banget.

"Kamu kok kayak pertama kali ke Jogja Well? Angkringan di sini kan udah terkenal, masa iya kamu baru pertama ke sini?"

"Aku sering ke Jogja Do, tapi aku pertama kali jalan jalan ke sini, aku baru tau kalo warung angkringan kayak gini"

"Astaghfirullah! Jadi kamu baru pertama jalan jalan ke sini?"

"Iya, abisnya gak ada yang ngajakin sih"

"Duh! Kasian banget kamu Well, emang gak ada temen yang ngajakin kamu"

"Aku gak punya temen Do" Welly mulai terisak.

"Woy... jangan nangis woy!"

"Aku terharu Do, aku terharu karena ada orang yang mau temenan sama aku dan ngajak jalan jalan"

Ane merangkul Welly, terus mengelus kepalanya.

"Makasih Well, aku juga seneng temenan sama kamu, aku jadi bisa punya rumah bagus berkat rekomendasi mu"

"Iya Do, aku yakin kamu orang baik, walaupun kamu doyan ngewe sama cewek"

"Woy pitnah itu!! Aku gak doyan tuh!"

"Lah kamu kan pernah bilang kalo kaku sering ngewe sama pacarmu, dulu"

"Iya itu kata kata doyan ngewe sama cewek kedengarannya gak enak Well, kesannya aku kayak penjahat kelamin"

"Hahahahaha, kamu cocok sih jadi penjahat kelamin Do, titit kamu gede, jadi cewek cewek-cewek kesengsem sama kamu"

"Si anjir!! Kamu juga kesengsem ya? Ngaku lu!"

"Ya enggak lah, aku kan udah punya titit yang jauh lebih gede daripada punyamu hahahaha"

"Buat apa punya titit gede tapi jarang mengunjungi, sakit banget pastinya"

"Iiih dasar kamu gobloook!"

Dimulai membahas titit alias kintil, obrolan kita jadi seru malem itu. Welly bener bener asik banget kalo mode ngantornya gak ada.

"Dodo... "

"Iya Well?"

"Makasih yah udah ngajak aku jalan jalan"

"Sama sama Welly"

"Aku udah lama banget gak sebahagia ini"

"Kamu mah cuma diajak nongkrong gini aja udah bahagia, aneh"

"Maksudmu kebahagiaan itu harus selalu diukur dari materi? Gitu?"

"Ya kebanyakan sih hehehe"

"Aku terlahir dari keluarga elit Do, ibuku guru besar dan ayahku pejabat tinggi, dari kecil aku selalu hidup bergelimang materi, aku sekolah di sekolah elit, gaul sama orang orang tajir, tapi aku gak ngerasa sebahagia sekarang"

"Jadi orang miskin di Indokarr itu bikin bahagia Well, makanya negara kita gak maju maju"

"Hmmm... bisa jadi"

Kita menyeruput kopi hitam yang dicelupin arang membara. Rasanya pahit banget Gan/Sis, sepahit kehidupan asmara ane.

"Well, maaf ya sebelumnya, kok bisa kamu kelakuannya nyebelin kayak gitu sih! Baru juga masuk kantor udah ngajak berantem senior kayak Jasinta, terus kamu sering bentak bentak anak buah, kamu jarang senyum dan selalu memaksa para staf untuk kerja rodi"

"Tapi aku ngasih banyak duit buat staf kan?"

"Iya, untuk hal itu kamu baik dan royal, tapi gimana perasaan mereka termasuk aku yang sering kamu marahin?"

"Kamu sakit hati yah kalo aku marahin?"

"Enggak juga sih tapi kesel aja"

"Hmmmm... ini salahku juga sih Do, aku dari kecil dituntut jadi yang terbaik, ambisiku gede dan memandang kalo orang lain tuh gak bisa kerja"

"Itu namanya ego, Well, gak semua orang bisa ngikutin egomu"

"Tapi gimana atuh yah Do, aku gemes ih sama mereka, SDM di sini emang kurang, aku dulu pernah kerja di Jepang pas lagi kuliah, orang-orang sana gila bener kali kerja, disiplin, etos kerja tinggi dan satu lagi"

"Apa tuh?"

"Mereka gak dikit dikit minta duit kalo disuruh"

"Hahahaha, itu mah udah penyakit rakyat negeri ini Well"

"Iya Do, jadi orang-orang kerja pake pamrih"

"Aku juga kayak gitu Well, abisnya gaji aku kecil banget, kamu gak ngerasain jadi honorer yah?"

"Enggak Do, aku dipaksa sama ayah buat pulang ke sini dan jadi PNS"

"Anjir! Jadi kamu betah di Jepang?"

"Iya Do, apalagi aku di sana hidup bersama Ferdinand, kita serumah"

"Kamu jadi ngingetin aku sama mantanku Well, aku sama Memeg juga pernah hidup serumah"

"Asik banget yah Do hidup serumah sama orang yang kita cintai"

"Banget Well, tapi sayang berakhir nyesek"

"Semoga kamu dapet penggantinya yang lebih baik Do"

"Amiiin"

Malam makin larut, obrolan kita makin mendalam dan sangat intens. Mungkin menyentuh ke hal hal sensitif. Welly nyeritatin kehidupannya di Jepang. Di sana tuh orang orangnya pada introvert, gak kayak di sini banyak orang yang suka kepo urusan orang, sok kaya, sok pinter, sok suci, sok paling bener dan doyan ghibah.

Ane jadi kaget dan makin penasaran sama kehidupan di Jepang. Dari cerita Welly ternyata banyak culture shock nya.

"Sejak aku pulang kemari, hubunganku sama Ferdinand jadi renggang, kita masih sering intens komunikasi sih, tapi jadi sibuk"

"Pacarmu ikut pulang juga?"

"Iya Do"

"Dia kerja dimana sekarang?"

"Dia ikut kerja sama ayahnya, di tambang batubara di Sumatera"

"Buset, tajir banget pasti, kalian pasti bahagia yah, kamu dan pacarmu sama sama orang tajir melintir"

"Udah kubilang materi gak selalu bikin bahagia, justru aku seneng hidup pas di Jepang, kita hidup sederhana di sana, kerja banting tulang buat hidup sambil tetep belajar"

"Kamu mah aneh, hidup sederhana malah bahagia, aku mah pengen tajir tau, bosen hidup sederhana terus"

"Anjir!! Kamu kebalikan dari aku rupanya hahahaha"

Gak kerasa, kita udah dua jam nongkrong di angkringan. Udah saatnya buat balik ke hotel. Kita kembali naek becak menuju hotel. Di dalem becak kita ngobrol lagi.

"Aku udah mau 26 tahun Do, pengen banget deh nikah, semua kakak kakak ku pada nikah di umur 22 tahun, sementara aku udah setua ini masih digantung sama Ferdinand"

"Santai aja kali Well, tuh Jasinta, udah 32 masih aja belum nikah, kamu belum tua kali"

"Jasinta mah cewek gak normal Do, amit amit deh"

"Aku juga pengen nikah Well, gimana kalo nikahin kamu, bisa gak"

"Anjir!! Hahahahahaha"

"Malah ketawa sih! Aku bisa janjiin kamu hidup sederhana Well"

"Aku dipaksa hidup miskin sama kamu Do"

"Tadi kan kamu bosan jadi orang kaya, kamu seneng hidup sederhana, aku kang orang sederhana"

"Tapi aku gak punya perasaan apa apa sama kamu Do"

"Aku juga sama Well, tapi cinta mah nanti juga ada kalo udah terbiasa"

"Duh! Jadi bingung aku! Aku gak mau khianatin Ferdinand"

"Dia gantungin kamu terus lho! Kamu suka digantung?? "

"Gak suka Do"

"Iya makanya, aku mau lamar kamu gimana?"

Welly jadi salah tingkah. Wajahnya memerah dan tersipu malu. Ane melakukan hal ternekat dalam hidup. Ane melamar bos sendiri tanpa didasari perasaan cinta.

....

Next Chapter : Welly oh Welly
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd