Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG KISAH CINTA : PERJUANGAN, PERNIKAHAN DAN KEHIDUPAN (Dodo Love Stories Season 4)
- Thread starter Martincorp69
- Start date
-
- Tags
- dodo
thescorpioboy
Adik Semprot
- Daftar
- 16 Jun 2017
- Post
- 100
- Like diterima
- 170
107 suhu..
Rotilapis17
Semprot Lover
- Daftar
- 5 Apr 2023
- Post
- 251
- Like diterima
- 278
Hmmmm....blm nih
107 suhu @Martincorp69
adimas_biasaaja
Suka Semprot
- Daftar
- 19 Jun 2023
- Post
- 6
- Like diterima
- 5
woi cepettt
Blacksaber456
Tukang Semprot
- Daftar
- 5 Jan 2018
- Post
- 1.123
- Like diterima
- 954
langsung tagih
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.026
- Like diterima
- 16.425
Seleksi Calon Mantu
Ane lumayan tegang sih pas dateng ke rumah Welly. Ini pertama kalinya ane ketemu dama Irene. Tegang pikiran dan tegang yang di bawah. Ane disuruh duduk di ruang tamu, sementara Welly pergi ke kamarnya buat ganti baju.
Di ruang tamu, Irene malah duduk di hadapan ane. Dia kayak penasaran gitu sama ane, soalnya dia terus memperhatikan gerak gerik ane.
Cewek itu pake seragam komunis ala pegawai Kementerian pada umumnya, yaitu kemeja putih dan bawahan hitam. Dia pake bawahan rok mini. Walhasil kakinya yang super putih dan mulus terpampang dengan jelas. Welly jarang pake rok ke kantor, dia seringnya pake celana panjang.
"Kamu kok bisa deket sama adikku?" tiba tiba Irene nanya.
"Anu Kak, aku... errrrhhh... aku bantuin Welly buat anu.... errrrhh... kerja, dia lagi dikejar deadline" jawab ane mendadak gagap.
"Tapi kok bisa dia ajak kamu ke rumah, belum pernah sebelumnya ajak ajak orang kantor ke rumah"
"Welly banyak kerjaan Kak, dia harus beresin di rumah, makanya aku diajak buat bantuin"
"Oh iya, adikku semalem gak pulang, dia sama kamu ya?"
" Iya Kak, kita lembur samaleman, aku kesini nganterin Welly karena dia gak bawa mobil"
"Iya, mobilnya lagi aku pake, jadi dia kemaren dia naek taksi ke kantor"
"Iya Kak"
Ane diem gak lanjutin obrolan, sementara Irene lagi buka hape. Jantung ane makin deg degan ketika secara gak sengaja ane liat bagian celana dalamnya. Dia duduk agak ngangkang.
"Dodo"
"Iya Kak"
"Kamu asli mana?"
"Dari Garut Kak"
"Oooh tapi kok kamu kayak dari Arab?"
"Saya keturunan Pakistan Kak"
"Pantes, aku juga turunan Cina, tapi Cina nya islam yah"
"Iya Kak"
Irene kemudian nyuguhin ane minum dengan ngasih akua gelas yang ada di atas meja. Dia juga buka bukain toples yang berisi makanan.
"Apa kamu tau adikku kayak gimana?" Irene lagi lagi nanya anjir.
"Belum tau Kak" ane cari aman.
"Adikku itu cewek terhormat, dari kecil dia perlakukan kayak princess, dia sekolah di sekolah internasional, kamu tau kan kalo sekolah di sana?"
"Biayanya mahal"
"Gak cuma mahal, tapi kualitasnya terbaik, dia juga berteman sama orang orang eksklusif, gak sembarangan Do, makanya temen Welly tuh dikit banget, tapi berkualitas, dia gak pernah temenan sama orang-orang gak jelas"
"Iya Kak, hebat banget" ane mulai kesel sama nih orang.
"Kuliah pun, Welly bukan di tempat sembarangan tau Do, dia kuliah di National Technology University, kamu tau gak kampus itu dimana?"
"Di Jakarta?"
"Bukan Do, tapi di Singapore... itu kampus favorit dunia, banyak mahasiswa pinter yang sekolah di sana, ITBS, maaf yah gak level banget sama NTU, ya walaupun mamaku guru besar ITBS, terus Ayahku juga alumni ITBS tapi mereka gak mau ngulihahin anak di ITBS, semuanya di luar negeri... kalo kamu lulusan mana?"
"ITBS juga Kak"
"Pinter juga yah kamu masuk ke situ"
"Berkat usaha keras Kak"
"Aku mah ditawarin masuk ke sana tanpa tes dan tanpa bayar, tapi aku nolak, aku lebih milih kuliah di Inggris"
"Kakak kuliah di Inggris?"
"Aku kuliah King's College di London"
"Wah hebat Kak, bisa nonton Chelsea tiap main di sana"
"Chelsea apaan tuh?"
"Klub bola Kak, dari London"
"Aku gak suka bola, aku lebih suka cricket"
"Cricket apaan Kak?"
"Olahraga terkenal di Inggris, Do, masa kamu gak tau"
"Gak tau Kak"
"Coba googling sendiri, aku males jelasinnya"
"Iya Kak"
Anjir makin lama cewek ini makin nyebelin. Serius nih ane bakalan jadi adik iparnya dia kalo jadi nikahin Welly? Duh ane malah kena stroke bisa bisa. Dia terus aja ngomongin Welly dan dirinya yang eksklusif. Belum lagi dia cerita dua sodara yang lainnya yaitu Claudya dan Rosela. Mereka sama sama kuliah di Amerika.
Dia kayak ngerendahin ane banget anjir dengan omongannya. Sebel banget, tapi ane harus sabar menghadapi nya. Kayaknya sekeluarga pada nyebelin semuanya ini. Ane kira Welly adalah cewek paling nyebelin, tapi Irene jauh lebih nyebelin.
"Sehabis sarjana, Welly kuliah lagi di Jepang, dia kuliah S-2 di Tokyo University, dia tinggal di sana sama Ferdinand. Abis beres, ayahku manggil dia pulang kemari. Sebenernya sih Welly udah punya kerjaan di sana dan mau menetap, dia tapi harus nurut sama orang tua"
"Dan Welly jadi PNS di sini?"
"Iya lah, tanpa tes pula dan langsung dapet golongan 3b... seminggu dia kerja, atasannya langsung ngasih promosi jadi ketua tim, kamu tau kan arti ketua tim?"
" Pejabat eselon 4b"
"Ya betul, kalo kamu gimana?"
"Aku mah golongan 3a, itu juga sebelumnya jadi honorer dulu"
"Pangkat rendah itu!!"
"Jauh lah sama Welly mah Kak"
Ane makin kesel, rasanya pengen pulang aja waktu itu, tapi ane masih nunggu kemunculan Welly yang dari tadi di kamar terus. Emang dia ngapain sih anjir?
"Oh iya, kamu ada hubungan spesial yah sama adikku?"
"Enggak Kak, aku mah cuma anak buahnya aja, kebetulan aku nganter kemari soalnya udah kerja lembur semalem"
"Bagus lah, gak level tau kalo adikku pacaran sama kamu, jauh banget lah"
Gila kali ini ane makin emosi, beneran gila nih orang. Maunya apa sih?
"Aku mah tau diri Kak, aku berasal dari keluarga biasa aja, orang tuaku dua duanya PNS, tapi mereka cuma pejabat rendah juga sih, ibuku kepala seksi di kecamatab dan bapakku sama kayak aku jadi staf di Kementerian Bangun Membangun"
"Aku apresiasi kamu Do, jarang jarang soalnya Welly bawa cowok ke rumah, paling sejauh ini cuma Ferdinand satu satunya cowok yang dibawa ke rumah"
"Siapa Ferdinand Kak?" ane pura pura gak tau.
"Dia itu pacarnya Welly Do, Ferdinand Salomon Hutagalung, dia itu temen SMA nya Welly, dia anak Pak Berson Hutagalung, kamu tau dia kan?"
"Aku gak tau Kak, maaf"
"Aduh kamu kurang pergaulan amat sih"
"Aku kan kacung Kak, mana tau pergaulan orang orang atas"
"Bener yah, circle kamu paling setingkat lurah yah"
"Iya hehehe, kalo Kakak mah kan levelnya gubernur"
"Menteri Do, bukan gubernur lagi".
"Hebat Kak"
"Pak Berson Hutagalung itu owner nya PT Toba Persada, bisnisnya banyak banget, mulai dari tembang batubara, tambang timah, kebun sawit, pabrik tekstil, jasa konstruksi sampe perusahaan media... dia juga anggota DPR fraksi partai Banteng"
"Mantap banget Kak"
"Iya lah, Ferdinand itu kebetulan jadi pacar adikku yang bungsu ini, dia baik banget Do, ganteng, berwibawa, sopan, ramah dan pasti aaaaah.... udah ah gak usah diomongin itunya mah"
"Apaan Kak?"
"Rahasia Do"
Ane bisa nebak "itunya" si Ferdinand itu apa, pasti kontolnya yang super duper gede mirip kontol gajah.
"Welly sama Ferdinand itu pasangan serasi Do, mereka langgeng banget, bayangin aja, dari kelas 11 SMA sampe sekarang, itu udah 7 tahun mah ada kali, udah kayak nyicil KPR aja tuh, hahaha"
"Iya Kak, hebat"
"Ferdinand ini jauh banget lah sama kamu Do, dia pinter, S-2, terus dia anak konglomerat, suatu hari dia bakalan jadi pewaris kekayaan dari orang tuanya"
Ini yang pacaran sama Ferdinand itu Welly atau Irene sih? Kom bisa bisa nya Irene memuji muji pacar adiknya sampe berbusa busa gitu. Takut amat yah sama ane?
Akhirnya setelah hampir satu jam denger ocehan Irene yang bikin hati ane panas, Welly muncul juga. Dia pake setelan rumah yang cukup seksi anjir. Dia pake baju tank top ketat dan celana pendek super ketat sampe pantat bahenol nya kelihatan jelas. Ane jadi inget sama Memeg yang selalu berpenampilan begitu kalo di rumah.
"Hi Gays, sorry yah lama, aku tadi mandi dulu" ujar Welly sambil nurunin tangga.
"Iya kamu gimana sih Well, ini kacung mu kasihan nunggunya" balas Irene.
"Gak apa apa lah, Dodo mah sabar orangnya"
"Oh gitu, pantes... "
"Pantes kenapa?"
"Dia sabar dengerin aku ngomong, hahaha"
Welly kemudian duduk di sebelah Irene. Mereka tampak bisik bisik di hadapan ane. Entah apa yang mereka omongin. Tak lama Irena beranjak dari kursi.
"Yaudah, aku pergi sekarang yah, nih seminarnya udah mau dimulai lagi" Irene pamit.
"Yaudah Kak, hati hati yah"
Irene pun kemudian pergi keluar. Ane akhirnya bisa bernapas lega karena terbebas dari ocehan iblis cantik itu. Gila, dari tadi ane nahan emosi terus dengerin dia ngomong.
"Do, kenapa mukamu merah? Kayak yang mau marah"
"Kakakmu luar biasa Well, aku samoe merah gini"
"Hahahahaha, itu lah Kakakku, nyebelin yah?"
"Banget Well, mulai sekarang aku mau narik omonganku yang bilang kamu itu cewek paling nyebelin yang pernah kukenal seumur hidup, ternyata kakakmu jauh lebih nyebelin"
"Itu baru Irene Do, masih ada dua kakakku yang laen lebih ngeselin lagi, mereka Claudya dan Rosela"
"Ah, aku nyerah Well"
"Kamu masih mau nikahin aku?"
"Ya mau atuh, aku kan nikahnya sama kamu bukan sama kakak kakakmu, bodo amat lah sama mereka"
"Ah masa sih!"
"Iya Well, lagian kedua kakakmu pada kemana?"
"Mereka di Amerika Do, menetap di sana sehabis kuliah, enak banget ya"
"Kamu pengen menetap di Jepang?"
"Iya lah, aku betah di sana, tapi ayahku nyuruh pulang"
"Nah, kamu ngomong pulang, aku jadi pengen pulang Well, kalo gitu aku pamit yah"
Ane langsung aja berdiri, lalu jalan menuju pintu, tapi tangan ane langsung ditahan sama Welly.
"Jangan dulu pulang Do! Kamu belum ketemu ibuku"
"Ibumu mau kesini?"
"Sejam-an lagi lah, kita tunggu yuk"
"Malu ah Well, aku takut... "
"Dihina lagi kayak tadi sama Irene?"
"Iya"
"Gak bakal kok Do, ibu aku mah baik, kamu tau kan?"
"Aku belum kenal tapi pernah salaman sama dia pas wisuda"
"Iya, makanya aku mau kenalin kamu ke ibu"
"Hmmm... "
"Ikut aku ke kamar yuk!"
Welly langsung aja narik tangan ane buat ngikutin langkah dia. Ane pasrah aja lah. Kamar Welly ada di lantai dua. Rumah itu gede dan mewah banget anjir, kayak rumah rumah di sinetron.
Pas masuk kama, ane kembali dibikin tercengang. Ternyata kamar Welly gede terus banyak barang barang mewah. Kasurnya juga ukuran king lah dan kelihatan empuk banget.
"Selamat dateng di kamar ku"
"Waw gede banget Well"
"Biasa aja kali"
Welly narik ane ke atas kasurnya yang gede banget. Empuk banget rasanya Gan/Sis tiduran di kasur mahal. Dulu ane pernah masuk ke kamarnya Memeg, tapi gak segede dan semewah ini Gan/Sis.
Bener yah, diatas langit ada langit. Dulu ane menganggap, Memeg itu kaya banget, bapaknya punya toko matrial gede terus kontraktor juga. Koleksi mobilnya banyak. Sekarang ane liaw Welly jauh dari itu.
Rumahnya aja udah tiga kali kipat dari rumah keluarga Memeg dan kekayaannya jangan ditanya lah, pastinya berlipat-lipat. Circle nya aja orang orang terkenal di negara ini. Ane jadi makin merasa miskin anjir. Mendadak ane kangen Mitha jaman SMA pas dia masih miskin.
"Kamarmu enakeun banget Well"
"Iya lah, pake AC gitu"
"Nanti gimana kalo kamu pindah ke rumahku? Di sana mah kamarnya jauh lebih kecil dari ini"
"Emang kamu yakin kita nikah?"
"Yakin lah, walaupun tadi aku kesel sama kakakmu"
"Hmmm... kalo yakin yaaaaa, aku siap kok ngisi rumah kamu, biarpun lebih kecil tapi itu impian, emang progresnya udah berapa Do?"
"Dikit lagi lah 10 persenan lagi"
"Itu mah udah beres atuh"
"Bisa dianggap beres"
Welly ngedeketin ane, lalu ngelusin kepala ane. Ane jadi deh degan nih dibuatnya. Takutnya kita ngentot lagi sini.
"Apa Well?" tanya ane yang gemeter karena diliatin Welly.
"Aku gak nyangka bisa masukin cowok selain Ferdinand ke kamar ini"
"Ah masa sih, ada kali temen temen eksklusif kamu yang cowok"
"Eksklusif? Kakakku yang ngomong?"
"Iya"
"Kamu percaya aja sama kakakku, satu satunya temenku di kantor, ya kamu Dodo"
"Tapi dia bilang pas kamu sekolah, punya temen eksklusif"
"Ya kalo pas sekolah ada beberapa biji, tapi itu dulu, kalo sekarang cuma kamu doang"
"Itu juga baru nyambung lagi"
"Iya nih, kupikir pikir sedih juga jauh dari kamu Do"
Ane coba mengelus pipi Welly yang agak chubby. Halus banget Gan/Sis kulitnya. Lama lama karena suhu AC nya kenceng, jadi ane kedinginan.
"Ngantuk yah Do?"
"Iya"
"Bobok bareng yuk"
"Aman ini teh?"
"Aman"
Yaudah, akhirnya ane nurutin dia aja buat bobok bareng. Ane dan Welly berbaring di tengah kasur sambil selimutan. Mungkin pemandangan inilah kalo ane nikahin Welly nanti. Tiap hari kita tidur seranjang.
Welly melukin tubuh ane lagi. Yaelah, monster shukaku piaraan ane mendadak berdiri kalo diginiin. Mana toket kembarnya neken ke badan lagi.
Ane jadi iseng pengen maenin mekinya. Tangan ane menelusup masuk ke dalan celananya, lalu tanpa basa basi, jari ane nyolekin klitorisnya. Seketika Welly mendesah.
"Aaaah Do... aaah.... aaah enak... aaah"
Tangan ane makin nakal, ane mulai masukin jari jari ke dalan lubang mekinya yang becek parah.
Welly makin menggelinjang dan mekinya makin basah. Dia langsung aja nyosorin bibir ane. Kita ciuman sambil bergumul. Ane akhirnya nyabut jari dari lubang meki Welly. Dia langsung muncrat muncrat.
"Iih kamu jahat ih! Kenapa colmekin aku sih? Jadi sange nih"
"Maaf Well, abisnya kamu cantik banget, udah gitu wangy-wangy"
"Tanggung jawab kamu!"
"Okeh"
Ane langsung membuka celana dan ngeluarin monster shukaku di hadapan Welly. Cewek itu langsung berbinar matanya. Dia ngocokin monster itu, lalu menyepongnya dengan keras.
"Aaah Well.... aaah... aaah... Well... enak Welly"
"Sluuuurp... sluuuurp... sluuurp... titit mu super lezat"
Wellya makin menggila nyepongnya, hingga ane merasa ngilu dibuatnya. Abis itu dia buka celana pendeknya. Ternyata dia gak pake celana dalam anjir. welly naik ke selangkangan ane, lalu dia masukin monster shukaku ke mekinya.
"Aaaaarrrghh... sempit Well"
"Aku goyang yah!"
"Iya Well"
"Aaaah... aaah... aaah... aaah... Well.. aaah... aaah"
"Dodo sumpah enak Do... aaah... hmmmph... aaah... aaah... hmmmp... aaah"
Welly makin kenceng goyang, ane mulai maenin toketnya yang ranum. Ane buka baju Welly hingga dia akhirnya telanjang. Welly juga narik baju ane sampe bener bener kebuka. Emang seru sih kalo ngentot sambil telanjang, makin nambah gairah.
Abis puas WOT, sekarang kita tukeran posisi. Welly berbaring di bawah, ane genjot di atas. Asli enaknya super banget ngentotin Welly, suara desahannya seksi banget anjir.
Pas lagi asik asiknya ngentot, tiba terdengar suara ketukan pintu, lalu pintu itu terbuka. Masuklah seseorang yang tak terduga. Dia wanita cantik tapi udah agak berumur. Dia adalah dokter yang pernah memeriksa ane beberapa bulan lalu. Dia adalah Dokter Rosemary, tantenya Welly.
Ane dan Welly sama sama kaget luar biasa waktu itu. Bayangin aja Gan/Sis, lagi enak enak ngentot, tiba tiba ada orang masuk. Ane langsung cabut monster shukaku dari meki Welly dan menghentikan permainan. Ane segera berdiri, lalu menutup bagian kemaluan pake bantal.
"Waduh, ini kalian lagi pesta rupanya" sahut Rosemary.
"Aduh Tante ganggu aja ih! Ngapain pake masuk kamarku!" bentak Welly.
"Aku mau ngasih tau kalo ibumu udah dateng, kamu kan pengen ngobrol sama dia" balas Rosemary.
"Iya Tante, nanti aku ke bawah, tolong jangan ganggu aku ah"
"Ckckckck, kamu gak bilang bilang ih mau ngewe"
Rosemary liat ke arah ane. Dia terkejut liat muka ane. Kayaknya dia baru inget.
"Bukannya kamu Dodo ya? Anak buah keponakanku?" tanya Rosemary.
"Ii... i... iya Dok" jawab ane gemeter.
"Aduuuuh... kamu kok bisa ngewe sama anakku? Hebat banget" sanjung Rosemary.
Ane kaget lah, bukannya marah, dia malah menyanjung ane. Harusnya kan kali liat ponakan sendiri dientot sama cocok asing ya reaksinya marah kan.
"Tante, jangan bilang sama Ibu dan Kak Irene yah! Aku suka sama cowok ini" sambung Welly.
"Iya iya, kamu hebat Do, bisa bikin ponakanku kayak gini, asal kamu tau yah, satu satunya teman yang dia punya cuma Ferdinand aja, tapi kamu bias kayak gini"
"Maaf Dok, aku gak bermaksud... " ane makin gemeter.
Ane ngambil baju untuk dipake lagi, tapi hal itu ditentang sama Welly.
"Kenapa kamu pake baju sih Do? Kita belum selesai tau" protes Welly.
"Tapi Tante kamu Well ada di sini"
"Santai aja Do, dia mah gak apa apa, betul kan, Tan?" balas Welly santai.
"Iya Do, santai aja kali, aku gak ganggu, tapi ada pertanyaan yang mengganjal aku Well, kenapa kamu kok bisa bisa sampe bisa gini sama anak buahmu?" Rosemary bertanya.
"Selain dia anak buahku, Dodo ini calon suamiku, Tante"
Seketika Rosemary kaget mendengar hal itu. Seolah gak percaya gitu seorang pegawai keroco kayak ane bisa berani ngajakin nikah anak pejabat tinggi yang merupakan atasannya sendiri.
"Dodo! Kamu ngelamun aja ih!! Ayo ewe aku lagi!" bentak Welly.
"Eh iya iya, maaf"
Ane balik lagi ke atas kasur sambil kembali buka baju. Rosemary lagi lagi kaget liat ukuran monster shukaku piaraan ane yang lagi on fire.
"Waw gede banget kontol kamu Do" sanjung Rosemary.
Ane cuma balas dia dengan senyuman aja. Asli malu banget ada orang yang nontonin pas ane lagi ngentot sama Welly. Rosemary, bukannya keluar dari kamar, dia malah mengunci pintu kamar. Abis itu dia narik kursi sampe menghadap ke ranjang. Dia duduk di atas kursi itu buat nonton.
Welly menungging di atas kasur, dia pengen gaya doggy. Ane dengan senang hati menurutinya. Ane melumasi monster shukaku pake ludah. Abis itu ane masukin lagi monster shukaku ke lubang meki Welly, lalu genjot. Welly langsung mendesah keenakan.
"Hahaha, liat kalian, aku jadi pengen nikah lagi Well, ih memek aku nyut-nyutan" Rosemary mulai komentar.
"Cepetan nikah Tante, aaah.. aaah... aaah... aah... Tante masih muda dan cantik kok... aaah... aah... aaah... aah... banyak yang suka sama Tante... aaah.. aah" balas Welly sambil mendesah..
"Iya sih tapi aku belum bisa buka hatiku lagi Well"
"Tante harus Ikhlas! Aaah... aaah... Om Brandon gak keberatan kok kalo Tante nikah lagi... aaah... aaah... aaah"
"Emang Tantemu cerai yah?" tanya ane sama Welly.
"Suamiku meninggal Do, kecelakaan 6 tahun yang lalu" sahut Rosemary.
"Maafin aku Dok, aku gak tau" ane merasa gak enak.
"Gak apa apa Do, santai aja"
Ane terus ngentotin Welly dengan gaya doggy. Abis itu Welly minta ganti gaya lagi. Kini dia berbaring lagi bawah, terus ane bersiap untuk penetrasi lagi. Welly kembali mendesah seiring genjotan yang ane lakuin. Ane liat Rosemary garuk garuk selangkangannya.
"Kamu kok berani beraninya ngajakin keponakan kesayanganku? Kamu punya apa Do?" tanya Rosemary.
Anjir! Ane lagi enak enak ngentotin Welly malah ditanya gituan sama Rosemary.
"Aaah.. aaah.. maaf Dok, bisa nanti nanyanya... aaaah... lagi enak nih" ane menolak jawab.
"Sekarang Do! Kamu mau ngawinin keponakanku kenapa?"
"Yaudah... aaah... aaah... Welly pengen nikah Dok... aah... dia ngeluh ke aku, gak kunjung dinikahi sama Ferdinand... aaah... aah... jadi ya aku mencoba membantu Welly... aaah... aaah"
"Kamu sadar ngelakuin hal itu?"
"Sadar Dok... aaah.. aaahh... shhh"
"Kamu punya apa Do? Kamu tau Welly ini dari keluarga siapa?"
"Aku punya tekad... aaah... aaah... aku punya rumah, sekarang lagi dibangun"
"Belum cukup Dodo, kamu punya apa buat bahagiain keponakanku?"
Ane nunjuk ke arah monster shukaku. Rosemary langsung terperangah liat keperkasaan piaraan ane.
"Gak cukup Do, lagian kontol Ferdinand lebih gede"
Kok bisa dia bisa tau ukuran titit Ferdinand lebih gede dari punya ane? Jangan jangan dia ada apa apa sama Ferdinand.
"Aku siap membahagiakan Welly apapun yang terjadi... aaah... aaah"
"Tante, plis berehenti dulu... aah... aah... aah... bentar lagi aku mau keluar" sahut Welly.
"Hmmm... yaudah, nikmatilah!"
Ane makin kenceng ngentotin Welly. Kita ciuman sambil tetap ngentot. Monnster shukaku makin mengencang. Welly ngajakin keluar bareng bareng dan akhirnya ane ngecrot di dalem mekinya Welly. Kita melolong bersama kayak serigala lagi kawin. Abis itu ane nyabut monster shukaku, lalu berbaring di sebelah Welly.
"Kalian luar biasa yah! Tante heran sama kamu Well, kok mau maunya ngewe sama cowok macem gini? Apa Ferdinand kurang bagimu? Dia itu cowok sempurna buat kamu" Rosmary mulai ngeselin nih.
"Aku merasakan perasaanku Tante, Ferdinand memang segalanya buatku, tapi semenjak kita pulang dari Jepang, rasa rasanya hubungan kita makin menjauh, dia sibuk sama pekerjaannya, begitu pula aku, Dodo hadir di kehidupanku ketika aku ditempatkan di kantor cabang Bandung, aku juga gak suka sama Dodo, tapi entah kenapa hatiku malah nyaman kalo deket deket sama dia" jelas Welly sambil mengelap mekinya yang dipenuhi peju pake celananya.
"Jadi kamu mau nyari pelampiasan gitu?"
"Enggak Tan, aku nyari orang yang nyaman bagiku, Dodo ini satu satunya temen di kantor Tan, saking eksklusifnya kehidupanku, orang orang pada gak mau temenan sama aku, mereka takut sama ayah, terus sifatku yang mereka nilai nyebelin membuat mereka gak mau deket sama aku, sampe sampe kemaren, aku dimarahin sama atasan-atasanku karena kinerjaku buruk, aku pengen berubah Tante, aku gak mau jadi orang nyebelin lagi, kemarin aku berusaha meraih kembali hati para anak buahku, alhamdulillah aku berhasil, mereka mau kerja bantuin aku lagi"
"Oke kalo sekedar temenan, tapi kenapa harus sampe ngewe kayak gini?"
"Aku suka sama Dodo, Tante"
"Jadi kamu suka cowok rendahan ini?"
"Dodo bukan cowok rendahan Tan, dia berpendidikan tinggi, dia lulusan ITBS, sama kayak ayah dan ibu, dia juga berasa dari keluarga baik baik, bahkan Dodo ini sampe fisiknya aja tinggi kayak gini"
Ane cuma bisa diem dan menyimak obrolan serius Tante dan keponakan itu. Ane bener bener malu waktu itu. Bayangin aja, kita telanjang terus duduk di atas kasur dan diceramahi sama MILF. Ketika Welly ngomong, ane elus elus punggungnya.
"Dodo, kamu anak siapa? Apa bapakmu pengusaha? Atau pejabat tinggi kayak ayah Welly" tiba tiba Rosemary nanya sama ane.
"Aku anak biasa biasa aja Dok, bapakku kerja di Kementerian Bangun Membangun sebagai staf senior, Ibuku kerja di kecamatan sebagai kepala seksi, pejabat rendah lah kalo dibanding Pak William"
Setelah itu, Rosemary kembali ceramah. Isinya hampir sama kayak ceramah Irene sebelumnya. dia bangga banggain Ferdinand lalu negbandinginnya sama ane. Dia juga bilang kalo Welly ini gak pantes buat ane. Dia minta ane mundur dan jangan temenan lagi sama Welly. Akan tetapi Welly membela ane dengan cukup keras. Duh ane jadi terharu liat aksi Welly.
"Welly kamu ini kenapa sih? Kamu mau khianatin Ferdinand?"
"Enggak Tante, aku setia sama dia, tapi dianya perlakuin aku kayak sampah, digantung terus! Aku pengen kepastian! 11 tahun aku pacaran sama Ferdinand"
"Ferdinand cowok luar biasa lho, dia ganteng, kaya, pinter, bapaknya pengusaha sama anggota dewan, kamu mau tukar bongkahan emas kayak gitu sama batu semacam Dodo?"
Anjir, ane dibilang batu lah sama Rosemary! Gila nih Tantenya Welly, suatu hari akan ane jadiin santapan monster shukaku piaraan ane. Biar tau rasa goblook.
"Aku masih mikir Tante"
"NAH!!! Bener kan! Kamu juga merasa berat?"
"Aku lagi mikirin perasaan Ferdinand kalo seandainya aku mutusin dia"
"Gini, aku dukung kamu sama Ferdinand, aku akan pengaruhi ibu dan ayahmu"
"Jangan Tante!!"
"Pokoknya titik! Sekarang kamu dan Dodo harus nemuin ibumu yah! Dia ada di ruang makan, aku mau ke klinik"
"Uh Tante gimana sih! Kok gitu sih"
"Ini demi kebaikanmu, Welly"
"Tapi gimana nih, aku udah tangung sering ngewe sama Dodo"
"Alaaaah itu mah gak masalah, Dodo mah cukup jadi temen seks kamu aja, tapi kalo suami, aku gak setuju"
"Yang berhak setuju atau enggak ya ibu sama ayah, Tante gak berhak!"
"Aku tau, tapi aku bisa pengaruhin mereka"
"Hmmm"
Rosemary beranjak dari kursi, lalu jalan menuju pintu. Sebelum dia keluar dia minta sama kita buat mandi terlebih dahulu sebelum ketemu ibunya. Soalnya dia bilang badan kita bau peju. Rosemary pun pergi sambil nutup pintu dengan kenceng kayak orang marah. Welly tiba tiba nangis abis itu, ane pun segera meluk dia.
"Udah Well, maafin aku, kamu jadi kena marah Tantemu"
"Dodo... aku seih karena kamu direndahin kayak gitu"
"Gak apa apa Well, aku mah udah biasa direndahin"
"Kok aku sedih banget sih Do, padahal aku belum mau jawab lamaran kamu, bahkan cinta pun aku belum punya"
"Tapi kamu peduli sama aku ya??"
"Iya"
"Itu tanda tanda cinta Well, pelan pelan aja"
"Tapi gimana kalo ibuku udah kena pengaruh dari Tanteku?"
"Santai ajalah, kalopun aku gak bisa jadi suamimu, kita masih bisa temenan kan? Lagian tadi Tantemu bilang kalo aku cukup dijadiin teman seks aja"
"Hmmm... iya juga yah, aku tetep bisa ngewe sama kamu tiap hari"
"Iya lah, emang kamu pengen ngewe tiap hari?"
"Iya, aku ini hiperseks Do
, asal kamu tau aja"
"Anjir, lemes atuh aku ladenin kamu tiap hari"
"Hahahahahaha"
"Nah, kamu bisa ketawa lagi"
"Hmmm Dodo ih"
"Hahaha, yaudah kita mandi yuk"
Akhirnya kita mandi bareng waktu itu. Abis beres mandi, kita turun ke bawah buat nemuin ibunya Welly. Ane makin deg degan nih Gan/Sis karena bakalan menuin Nyonya rumah ini. Tadi baru Kakak dan Tantenya Welly udah ngomong kayak gitu, gimana emaknya nih?
Kita masuk ke ruang makan, ternyata emaknya Welly ada di sana lagi ngerjain sesuatu dengan laptopnya. Ane udah tau sih sama emaknya Welly karena kita pernah ketemu dan salaman ketika wisuda. Tapi mungkin Prof. Rima gak bakalan inget sama ane, soalnya wisudawan waktu itu banyak banget dan udah lama juga waktunya.
"Bu, aku mau kenalin cowok nih, namanya Aliando, tapi panggilannya Dodo" Welly ngenalin ane sama emaknya langsung.
"Salam kenal Bu, nama saya Dodo" ane salim ke emaknya Welly, Prof. Rima.
"Hmmmm... aku kok pernah liat kamu yah?" Prof. Rima memperhatikan wajah ane dengan seksama dan jidatnya mengkerut.
"Pernah Bu, saya dulu pernah ketemu dan salama sama Ibu di acara wisuda, 5 tahun yang lalu" balas ane.
"Kamu alumni ITBS?" lanjut Prof Rima.
"Iya Bu, saya lulusa ITBS jurusan Teknik Sipil"
"Oh iya bener.... hahahahahahaha" tiba tiba aja Prof Rima ngakak guling guling di hadapan ane.
"Ibu kenapa sih? Kocak banget deh?" sahut Welly heran.
"Welly... aku inget sekarang, cowok ini emang bener pernah ketemu pas wisuda, dia itu kepeleset jatuh pas mau naik ke podium, benerkan kan Dodo?"
"Bener Bu, hahaha"
Ane bener bener kaget, emaknya Welly masih inget kejadian waktu itu. Emang bener kalo waktu itu, ane kepeleset dan jatuh tepat di hadapan Prof Rima. Waktu itu ane malu banget gak ketulungan. Prof Rima bersama dewan senat yang lainnya pun ngakak parah waktu liat ane kepeleset. Hal itu merupakan hal yang paling memalukan dalam hidup ane.
"Jadi Dodo kepeleset di depan Ibu?" tanya Welly.
"Iya Well, bodoh banget dia, aku terus terusan ketawa waktu itum bahkan terus dibahas sampe seminggu lamanya, dulu Profesor Wibi sempet guyon sama aku kalo wisudawan yang jatuh itu suatu hari bakalan jadi menantuku... itu hal yang paling absurd bagiku dalam hidup, masa iya menantuku orang kayak gitu" jawab Prof Rima sambil nahan tawa.
"Wah temen ibu cenayang yah... emang bener sih, kalo Dodo ini calon suamiku, dia calong menantumu Bu"
Seketika Prof Rima berhenti ketawa dan tatapannya langsung serius kepada Welly.
"Kamu bercanda Well"
"Aku serius Bu, Dodo ini calon suamiku, dia udah ngajakin aku nikah"
"Hahaha... kamu bercanda ah"
"Ehem! Saya beneran Bu, saya ingin menikahi anak ibu" tegas ane.
Prof Rima terus menatap muka ane dengan wajah serius. Ane makin deg degan dan gemeter.
"Apa yang kamu bisa buat bahagiain anakku?" tanya Prof Rima.
"Saya punya rumah baru, aya siap ngasih rumah itu buat Welly"
"Rumah kayak gimana? Dimana?"
"Rumah baru Bu, lumayan besar, lokasinya di Kolmas, rumah itu kebetulan impian anak Ibu"
"Dodo ngejanjiin aku bahagia Bu" tambah Welly.
"Emang selama ini kamu gak bahagia Well?" lanjut Prof Rima.
"Bahagia Bu, tapi ada yang kurang"
"Kita perlu ngobrol 4 mata sama kamu"
Tiba tiba Prof Rima ngajak Welly pergi ke suatu ruangan. Mereka ninggalin ane sendiri di ruang makan. Kayaknya mereka pengen diskusi dulu. Ane nunggu sambil pasrah aja. Lagian nothing to lose lah buat ane. Kalopun lamaran ane ditolak juga, ane tetep bisa temenan sama Welly dan sekarang bisa ngentotin dia dengan bebas dan tanpa rasa was was.
Setengah jam kemudian, mereka dateng kembali. Jantung ane makin deg degan parah Gan/Sis.
"Dodo, barusan aku udah ngobrol sama anakku perihal niatan kamu mau nikahin dia"
"Iya Bu"
"Aku udah ngambil keputusan, aku akan ikutin apa kemauan Welly, kalo dia mau ya mau, kalo enggak ya enggak, soalnya perasaan gak bisa dirasain sama orang lain"
"Makasih Bu"
Ane tersenyum lebar denger hal itu. Berarti secara tak langsung, Prof Rima setuju kalo anaknya nikah sama ane.
"Aku minta waktu ya Do buat mikir" sahut Welly.
"Aku akan sabar menunggu"
Abis itu suasana mulai cair. Prof Rima kembali ngakak guling guling setelah inget momen ane jatuh wisuda. Hadeuh dasar nih nenek nenek, terus aja ledekin ane! Ane cuma ikut cengar-cengir gak jelas aja waktu itu.
Perlahan dia juga nanya berbagai hal tentang ane. Ternyata emaknya Welly ini orangnya baik banget. Gak kayak Irene dan Rosemary. Ane kira semua orang di rumah ini pada nyebelin.
Sore hari ane pulang lagi ke kostan dengan hati bahagia. Kok ane jadi suka banget sama Welly ya? Pas nyampe kostan ane nyuci sprei yang kena air pipis Welly.
...
Next Chapter : Menanti Sebuah Jawaban
Ane lumayan tegang sih pas dateng ke rumah Welly. Ini pertama kalinya ane ketemu dama Irene. Tegang pikiran dan tegang yang di bawah. Ane disuruh duduk di ruang tamu, sementara Welly pergi ke kamarnya buat ganti baju.
Di ruang tamu, Irene malah duduk di hadapan ane. Dia kayak penasaran gitu sama ane, soalnya dia terus memperhatikan gerak gerik ane.
Cewek itu pake seragam komunis ala pegawai Kementerian pada umumnya, yaitu kemeja putih dan bawahan hitam. Dia pake bawahan rok mini. Walhasil kakinya yang super putih dan mulus terpampang dengan jelas. Welly jarang pake rok ke kantor, dia seringnya pake celana panjang.
"Kamu kok bisa deket sama adikku?" tiba tiba Irene nanya.
"Anu Kak, aku... errrrhhh... aku bantuin Welly buat anu.... errrrhh... kerja, dia lagi dikejar deadline" jawab ane mendadak gagap.
"Tapi kok bisa dia ajak kamu ke rumah, belum pernah sebelumnya ajak ajak orang kantor ke rumah"
"Welly banyak kerjaan Kak, dia harus beresin di rumah, makanya aku diajak buat bantuin"
"Oh iya, adikku semalem gak pulang, dia sama kamu ya?"
" Iya Kak, kita lembur samaleman, aku kesini nganterin Welly karena dia gak bawa mobil"
"Iya, mobilnya lagi aku pake, jadi dia kemaren dia naek taksi ke kantor"
"Iya Kak"
Ane diem gak lanjutin obrolan, sementara Irene lagi buka hape. Jantung ane makin deg degan ketika secara gak sengaja ane liat bagian celana dalamnya. Dia duduk agak ngangkang.
"Dodo"
"Iya Kak"
"Kamu asli mana?"
"Dari Garut Kak"
"Oooh tapi kok kamu kayak dari Arab?"
"Saya keturunan Pakistan Kak"
"Pantes, aku juga turunan Cina, tapi Cina nya islam yah"
"Iya Kak"
Irene kemudian nyuguhin ane minum dengan ngasih akua gelas yang ada di atas meja. Dia juga buka bukain toples yang berisi makanan.
"Apa kamu tau adikku kayak gimana?" Irene lagi lagi nanya anjir.
"Belum tau Kak" ane cari aman.
"Adikku itu cewek terhormat, dari kecil dia perlakukan kayak princess, dia sekolah di sekolah internasional, kamu tau kan kalo sekolah di sana?"
"Biayanya mahal"
"Gak cuma mahal, tapi kualitasnya terbaik, dia juga berteman sama orang orang eksklusif, gak sembarangan Do, makanya temen Welly tuh dikit banget, tapi berkualitas, dia gak pernah temenan sama orang-orang gak jelas"
"Iya Kak, hebat banget" ane mulai kesel sama nih orang.
"Kuliah pun, Welly bukan di tempat sembarangan tau Do, dia kuliah di National Technology University, kamu tau gak kampus itu dimana?"
"Di Jakarta?"
"Bukan Do, tapi di Singapore... itu kampus favorit dunia, banyak mahasiswa pinter yang sekolah di sana, ITBS, maaf yah gak level banget sama NTU, ya walaupun mamaku guru besar ITBS, terus Ayahku juga alumni ITBS tapi mereka gak mau ngulihahin anak di ITBS, semuanya di luar negeri... kalo kamu lulusan mana?"
"ITBS juga Kak"
"Pinter juga yah kamu masuk ke situ"
"Berkat usaha keras Kak"
"Aku mah ditawarin masuk ke sana tanpa tes dan tanpa bayar, tapi aku nolak, aku lebih milih kuliah di Inggris"
"Kakak kuliah di Inggris?"
"Aku kuliah King's College di London"
"Wah hebat Kak, bisa nonton Chelsea tiap main di sana"
"Chelsea apaan tuh?"
"Klub bola Kak, dari London"
"Aku gak suka bola, aku lebih suka cricket"
"Cricket apaan Kak?"
"Olahraga terkenal di Inggris, Do, masa kamu gak tau"
"Gak tau Kak"
"Coba googling sendiri, aku males jelasinnya"
"Iya Kak"
Anjir makin lama cewek ini makin nyebelin. Serius nih ane bakalan jadi adik iparnya dia kalo jadi nikahin Welly? Duh ane malah kena stroke bisa bisa. Dia terus aja ngomongin Welly dan dirinya yang eksklusif. Belum lagi dia cerita dua sodara yang lainnya yaitu Claudya dan Rosela. Mereka sama sama kuliah di Amerika.
Dia kayak ngerendahin ane banget anjir dengan omongannya. Sebel banget, tapi ane harus sabar menghadapi nya. Kayaknya sekeluarga pada nyebelin semuanya ini. Ane kira Welly adalah cewek paling nyebelin, tapi Irene jauh lebih nyebelin.
"Sehabis sarjana, Welly kuliah lagi di Jepang, dia kuliah S-2 di Tokyo University, dia tinggal di sana sama Ferdinand. Abis beres, ayahku manggil dia pulang kemari. Sebenernya sih Welly udah punya kerjaan di sana dan mau menetap, dia tapi harus nurut sama orang tua"
"Dan Welly jadi PNS di sini?"
"Iya lah, tanpa tes pula dan langsung dapet golongan 3b... seminggu dia kerja, atasannya langsung ngasih promosi jadi ketua tim, kamu tau kan arti ketua tim?"
" Pejabat eselon 4b"
"Ya betul, kalo kamu gimana?"
"Aku mah golongan 3a, itu juga sebelumnya jadi honorer dulu"
"Pangkat rendah itu!!"
"Jauh lah sama Welly mah Kak"
Ane makin kesel, rasanya pengen pulang aja waktu itu, tapi ane masih nunggu kemunculan Welly yang dari tadi di kamar terus. Emang dia ngapain sih anjir?
"Oh iya, kamu ada hubungan spesial yah sama adikku?"
"Enggak Kak, aku mah cuma anak buahnya aja, kebetulan aku nganter kemari soalnya udah kerja lembur semalem"
"Bagus lah, gak level tau kalo adikku pacaran sama kamu, jauh banget lah"
Gila kali ini ane makin emosi, beneran gila nih orang. Maunya apa sih?
"Aku mah tau diri Kak, aku berasal dari keluarga biasa aja, orang tuaku dua duanya PNS, tapi mereka cuma pejabat rendah juga sih, ibuku kepala seksi di kecamatab dan bapakku sama kayak aku jadi staf di Kementerian Bangun Membangun"
"Aku apresiasi kamu Do, jarang jarang soalnya Welly bawa cowok ke rumah, paling sejauh ini cuma Ferdinand satu satunya cowok yang dibawa ke rumah"
"Siapa Ferdinand Kak?" ane pura pura gak tau.
"Dia itu pacarnya Welly Do, Ferdinand Salomon Hutagalung, dia itu temen SMA nya Welly, dia anak Pak Berson Hutagalung, kamu tau dia kan?"
"Aku gak tau Kak, maaf"
"Aduh kamu kurang pergaulan amat sih"
"Aku kan kacung Kak, mana tau pergaulan orang orang atas"
"Bener yah, circle kamu paling setingkat lurah yah"
"Iya hehehe, kalo Kakak mah kan levelnya gubernur"
"Menteri Do, bukan gubernur lagi".
"Hebat Kak"
"Pak Berson Hutagalung itu owner nya PT Toba Persada, bisnisnya banyak banget, mulai dari tembang batubara, tambang timah, kebun sawit, pabrik tekstil, jasa konstruksi sampe perusahaan media... dia juga anggota DPR fraksi partai Banteng"
"Mantap banget Kak"
"Iya lah, Ferdinand itu kebetulan jadi pacar adikku yang bungsu ini, dia baik banget Do, ganteng, berwibawa, sopan, ramah dan pasti aaaaah.... udah ah gak usah diomongin itunya mah"
"Apaan Kak?"
"Rahasia Do"
Ane bisa nebak "itunya" si Ferdinand itu apa, pasti kontolnya yang super duper gede mirip kontol gajah.
"Welly sama Ferdinand itu pasangan serasi Do, mereka langgeng banget, bayangin aja, dari kelas 11 SMA sampe sekarang, itu udah 7 tahun mah ada kali, udah kayak nyicil KPR aja tuh, hahaha"
"Iya Kak, hebat"
"Ferdinand ini jauh banget lah sama kamu Do, dia pinter, S-2, terus dia anak konglomerat, suatu hari dia bakalan jadi pewaris kekayaan dari orang tuanya"
Ini yang pacaran sama Ferdinand itu Welly atau Irene sih? Kom bisa bisa nya Irene memuji muji pacar adiknya sampe berbusa busa gitu. Takut amat yah sama ane?
Akhirnya setelah hampir satu jam denger ocehan Irene yang bikin hati ane panas, Welly muncul juga. Dia pake setelan rumah yang cukup seksi anjir. Dia pake baju tank top ketat dan celana pendek super ketat sampe pantat bahenol nya kelihatan jelas. Ane jadi inget sama Memeg yang selalu berpenampilan begitu kalo di rumah.
"Hi Gays, sorry yah lama, aku tadi mandi dulu" ujar Welly sambil nurunin tangga.
"Iya kamu gimana sih Well, ini kacung mu kasihan nunggunya" balas Irene.
"Gak apa apa lah, Dodo mah sabar orangnya"
"Oh gitu, pantes... "
"Pantes kenapa?"
"Dia sabar dengerin aku ngomong, hahaha"
Welly kemudian duduk di sebelah Irene. Mereka tampak bisik bisik di hadapan ane. Entah apa yang mereka omongin. Tak lama Irena beranjak dari kursi.
"Yaudah, aku pergi sekarang yah, nih seminarnya udah mau dimulai lagi" Irene pamit.
"Yaudah Kak, hati hati yah"
Irene pun kemudian pergi keluar. Ane akhirnya bisa bernapas lega karena terbebas dari ocehan iblis cantik itu. Gila, dari tadi ane nahan emosi terus dengerin dia ngomong.
"Do, kenapa mukamu merah? Kayak yang mau marah"
"Kakakmu luar biasa Well, aku samoe merah gini"
"Hahahahaha, itu lah Kakakku, nyebelin yah?"
"Banget Well, mulai sekarang aku mau narik omonganku yang bilang kamu itu cewek paling nyebelin yang pernah kukenal seumur hidup, ternyata kakakmu jauh lebih nyebelin"
"Itu baru Irene Do, masih ada dua kakakku yang laen lebih ngeselin lagi, mereka Claudya dan Rosela"
"Ah, aku nyerah Well"
"Kamu masih mau nikahin aku?"
"Ya mau atuh, aku kan nikahnya sama kamu bukan sama kakak kakakmu, bodo amat lah sama mereka"
"Ah masa sih!"
"Iya Well, lagian kedua kakakmu pada kemana?"
"Mereka di Amerika Do, menetap di sana sehabis kuliah, enak banget ya"
"Kamu pengen menetap di Jepang?"
"Iya lah, aku betah di sana, tapi ayahku nyuruh pulang"
"Nah, kamu ngomong pulang, aku jadi pengen pulang Well, kalo gitu aku pamit yah"
Ane langsung aja berdiri, lalu jalan menuju pintu, tapi tangan ane langsung ditahan sama Welly.
"Jangan dulu pulang Do! Kamu belum ketemu ibuku"
"Ibumu mau kesini?"
"Sejam-an lagi lah, kita tunggu yuk"
"Malu ah Well, aku takut... "
"Dihina lagi kayak tadi sama Irene?"
"Iya"
"Gak bakal kok Do, ibu aku mah baik, kamu tau kan?"
"Aku belum kenal tapi pernah salaman sama dia pas wisuda"
"Iya, makanya aku mau kenalin kamu ke ibu"
"Hmmm... "
"Ikut aku ke kamar yuk!"
Welly langsung aja narik tangan ane buat ngikutin langkah dia. Ane pasrah aja lah. Kamar Welly ada di lantai dua. Rumah itu gede dan mewah banget anjir, kayak rumah rumah di sinetron.
Pas masuk kama, ane kembali dibikin tercengang. Ternyata kamar Welly gede terus banyak barang barang mewah. Kasurnya juga ukuran king lah dan kelihatan empuk banget.
"Selamat dateng di kamar ku"
"Waw gede banget Well"
"Biasa aja kali"
Welly narik ane ke atas kasurnya yang gede banget. Empuk banget rasanya Gan/Sis tiduran di kasur mahal. Dulu ane pernah masuk ke kamarnya Memeg, tapi gak segede dan semewah ini Gan/Sis.
Bener yah, diatas langit ada langit. Dulu ane menganggap, Memeg itu kaya banget, bapaknya punya toko matrial gede terus kontraktor juga. Koleksi mobilnya banyak. Sekarang ane liaw Welly jauh dari itu.
Rumahnya aja udah tiga kali kipat dari rumah keluarga Memeg dan kekayaannya jangan ditanya lah, pastinya berlipat-lipat. Circle nya aja orang orang terkenal di negara ini. Ane jadi makin merasa miskin anjir. Mendadak ane kangen Mitha jaman SMA pas dia masih miskin.
"Kamarmu enakeun banget Well"
"Iya lah, pake AC gitu"
"Nanti gimana kalo kamu pindah ke rumahku? Di sana mah kamarnya jauh lebih kecil dari ini"
"Emang kamu yakin kita nikah?"
"Yakin lah, walaupun tadi aku kesel sama kakakmu"
"Hmmm... kalo yakin yaaaaa, aku siap kok ngisi rumah kamu, biarpun lebih kecil tapi itu impian, emang progresnya udah berapa Do?"
"Dikit lagi lah 10 persenan lagi"
"Itu mah udah beres atuh"
"Bisa dianggap beres"
Welly ngedeketin ane, lalu ngelusin kepala ane. Ane jadi deh degan nih dibuatnya. Takutnya kita ngentot lagi sini.
"Apa Well?" tanya ane yang gemeter karena diliatin Welly.
"Aku gak nyangka bisa masukin cowok selain Ferdinand ke kamar ini"
"Ah masa sih, ada kali temen temen eksklusif kamu yang cowok"
"Eksklusif? Kakakku yang ngomong?"
"Iya"
"Kamu percaya aja sama kakakku, satu satunya temenku di kantor, ya kamu Dodo"
"Tapi dia bilang pas kamu sekolah, punya temen eksklusif"
"Ya kalo pas sekolah ada beberapa biji, tapi itu dulu, kalo sekarang cuma kamu doang"
"Itu juga baru nyambung lagi"
"Iya nih, kupikir pikir sedih juga jauh dari kamu Do"
Ane coba mengelus pipi Welly yang agak chubby. Halus banget Gan/Sis kulitnya. Lama lama karena suhu AC nya kenceng, jadi ane kedinginan.
"Ngantuk yah Do?"
"Iya"
"Bobok bareng yuk"
"Aman ini teh?"
"Aman"
Yaudah, akhirnya ane nurutin dia aja buat bobok bareng. Ane dan Welly berbaring di tengah kasur sambil selimutan. Mungkin pemandangan inilah kalo ane nikahin Welly nanti. Tiap hari kita tidur seranjang.
Welly melukin tubuh ane lagi. Yaelah, monster shukaku piaraan ane mendadak berdiri kalo diginiin. Mana toket kembarnya neken ke badan lagi.
Ane jadi iseng pengen maenin mekinya. Tangan ane menelusup masuk ke dalan celananya, lalu tanpa basa basi, jari ane nyolekin klitorisnya. Seketika Welly mendesah.
"Aaaah Do... aaah.... aaah enak... aaah"
Tangan ane makin nakal, ane mulai masukin jari jari ke dalan lubang mekinya yang becek parah.
Welly makin menggelinjang dan mekinya makin basah. Dia langsung aja nyosorin bibir ane. Kita ciuman sambil bergumul. Ane akhirnya nyabut jari dari lubang meki Welly. Dia langsung muncrat muncrat.
"Iih kamu jahat ih! Kenapa colmekin aku sih? Jadi sange nih"
"Maaf Well, abisnya kamu cantik banget, udah gitu wangy-wangy"
"Tanggung jawab kamu!"
"Okeh"
Ane langsung membuka celana dan ngeluarin monster shukaku di hadapan Welly. Cewek itu langsung berbinar matanya. Dia ngocokin monster itu, lalu menyepongnya dengan keras.
"Aaah Well.... aaah... aaah... Well... enak Welly"
"Sluuuurp... sluuuurp... sluuurp... titit mu super lezat"
Wellya makin menggila nyepongnya, hingga ane merasa ngilu dibuatnya. Abis itu dia buka celana pendeknya. Ternyata dia gak pake celana dalam anjir. welly naik ke selangkangan ane, lalu dia masukin monster shukaku ke mekinya.
"Aaaaarrrghh... sempit Well"
"Aku goyang yah!"
"Iya Well"
"Aaaah... aaah... aaah... aaah... Well.. aaah... aaah"
"Dodo sumpah enak Do... aaah... hmmmph... aaah... aaah... hmmmp... aaah"
Welly makin kenceng goyang, ane mulai maenin toketnya yang ranum. Ane buka baju Welly hingga dia akhirnya telanjang. Welly juga narik baju ane sampe bener bener kebuka. Emang seru sih kalo ngentot sambil telanjang, makin nambah gairah.
Abis puas WOT, sekarang kita tukeran posisi. Welly berbaring di bawah, ane genjot di atas. Asli enaknya super banget ngentotin Welly, suara desahannya seksi banget anjir.
Pas lagi asik asiknya ngentot, tiba terdengar suara ketukan pintu, lalu pintu itu terbuka. Masuklah seseorang yang tak terduga. Dia wanita cantik tapi udah agak berumur. Dia adalah dokter yang pernah memeriksa ane beberapa bulan lalu. Dia adalah Dokter Rosemary, tantenya Welly.
Ane dan Welly sama sama kaget luar biasa waktu itu. Bayangin aja Gan/Sis, lagi enak enak ngentot, tiba tiba ada orang masuk. Ane langsung cabut monster shukaku dari meki Welly dan menghentikan permainan. Ane segera berdiri, lalu menutup bagian kemaluan pake bantal.
"Waduh, ini kalian lagi pesta rupanya" sahut Rosemary.
"Aduh Tante ganggu aja ih! Ngapain pake masuk kamarku!" bentak Welly.
"Aku mau ngasih tau kalo ibumu udah dateng, kamu kan pengen ngobrol sama dia" balas Rosemary.
"Iya Tante, nanti aku ke bawah, tolong jangan ganggu aku ah"
"Ckckckck, kamu gak bilang bilang ih mau ngewe"
Rosemary liat ke arah ane. Dia terkejut liat muka ane. Kayaknya dia baru inget.
"Bukannya kamu Dodo ya? Anak buah keponakanku?" tanya Rosemary.
"Ii... i... iya Dok" jawab ane gemeter.
"Aduuuuh... kamu kok bisa ngewe sama anakku? Hebat banget" sanjung Rosemary.
Ane kaget lah, bukannya marah, dia malah menyanjung ane. Harusnya kan kali liat ponakan sendiri dientot sama cocok asing ya reaksinya marah kan.
"Tante, jangan bilang sama Ibu dan Kak Irene yah! Aku suka sama cowok ini" sambung Welly.
"Iya iya, kamu hebat Do, bisa bikin ponakanku kayak gini, asal kamu tau yah, satu satunya teman yang dia punya cuma Ferdinand aja, tapi kamu bias kayak gini"
"Maaf Dok, aku gak bermaksud... " ane makin gemeter.
Ane ngambil baju untuk dipake lagi, tapi hal itu ditentang sama Welly.
"Kenapa kamu pake baju sih Do? Kita belum selesai tau" protes Welly.
"Tapi Tante kamu Well ada di sini"
"Santai aja Do, dia mah gak apa apa, betul kan, Tan?" balas Welly santai.
"Iya Do, santai aja kali, aku gak ganggu, tapi ada pertanyaan yang mengganjal aku Well, kenapa kamu kok bisa bisa sampe bisa gini sama anak buahmu?" Rosemary bertanya.
"Selain dia anak buahku, Dodo ini calon suamiku, Tante"
Seketika Rosemary kaget mendengar hal itu. Seolah gak percaya gitu seorang pegawai keroco kayak ane bisa berani ngajakin nikah anak pejabat tinggi yang merupakan atasannya sendiri.
"Dodo! Kamu ngelamun aja ih!! Ayo ewe aku lagi!" bentak Welly.
"Eh iya iya, maaf"
Ane balik lagi ke atas kasur sambil kembali buka baju. Rosemary lagi lagi kaget liat ukuran monster shukaku piaraan ane yang lagi on fire.
"Waw gede banget kontol kamu Do" sanjung Rosemary.
Ane cuma balas dia dengan senyuman aja. Asli malu banget ada orang yang nontonin pas ane lagi ngentot sama Welly. Rosemary, bukannya keluar dari kamar, dia malah mengunci pintu kamar. Abis itu dia narik kursi sampe menghadap ke ranjang. Dia duduk di atas kursi itu buat nonton.
Welly menungging di atas kasur, dia pengen gaya doggy. Ane dengan senang hati menurutinya. Ane melumasi monster shukaku pake ludah. Abis itu ane masukin lagi monster shukaku ke lubang meki Welly, lalu genjot. Welly langsung mendesah keenakan.
"Hahaha, liat kalian, aku jadi pengen nikah lagi Well, ih memek aku nyut-nyutan" Rosemary mulai komentar.
"Cepetan nikah Tante, aaah.. aaah... aaah... aah... Tante masih muda dan cantik kok... aaah... aah... aaah... aah... banyak yang suka sama Tante... aaah.. aah" balas Welly sambil mendesah..
"Iya sih tapi aku belum bisa buka hatiku lagi Well"
"Tante harus Ikhlas! Aaah... aaah... Om Brandon gak keberatan kok kalo Tante nikah lagi... aaah... aaah... aaah"
"Emang Tantemu cerai yah?" tanya ane sama Welly.
"Suamiku meninggal Do, kecelakaan 6 tahun yang lalu" sahut Rosemary.
"Maafin aku Dok, aku gak tau" ane merasa gak enak.
"Gak apa apa Do, santai aja"
Ane terus ngentotin Welly dengan gaya doggy. Abis itu Welly minta ganti gaya lagi. Kini dia berbaring lagi bawah, terus ane bersiap untuk penetrasi lagi. Welly kembali mendesah seiring genjotan yang ane lakuin. Ane liat Rosemary garuk garuk selangkangannya.
"Kamu kok berani beraninya ngajakin keponakan kesayanganku? Kamu punya apa Do?" tanya Rosemary.
Anjir! Ane lagi enak enak ngentotin Welly malah ditanya gituan sama Rosemary.
"Aaah.. aaah.. maaf Dok, bisa nanti nanyanya... aaaah... lagi enak nih" ane menolak jawab.
"Sekarang Do! Kamu mau ngawinin keponakanku kenapa?"
"Yaudah... aaah... aaah... Welly pengen nikah Dok... aah... dia ngeluh ke aku, gak kunjung dinikahi sama Ferdinand... aaah... aah... jadi ya aku mencoba membantu Welly... aaah... aaah"
"Kamu sadar ngelakuin hal itu?"
"Sadar Dok... aaah.. aaahh... shhh"
"Kamu punya apa Do? Kamu tau Welly ini dari keluarga siapa?"
"Aku punya tekad... aaah... aaah... aku punya rumah, sekarang lagi dibangun"
"Belum cukup Dodo, kamu punya apa buat bahagiain keponakanku?"
Ane nunjuk ke arah monster shukaku. Rosemary langsung terperangah liat keperkasaan piaraan ane.
"Gak cukup Do, lagian kontol Ferdinand lebih gede"
Kok bisa dia bisa tau ukuran titit Ferdinand lebih gede dari punya ane? Jangan jangan dia ada apa apa sama Ferdinand.
"Aku siap membahagiakan Welly apapun yang terjadi... aaah... aaah"
"Tante, plis berehenti dulu... aah... aah... aah... bentar lagi aku mau keluar" sahut Welly.
"Hmmm... yaudah, nikmatilah!"
Ane makin kenceng ngentotin Welly. Kita ciuman sambil tetap ngentot. Monnster shukaku makin mengencang. Welly ngajakin keluar bareng bareng dan akhirnya ane ngecrot di dalem mekinya Welly. Kita melolong bersama kayak serigala lagi kawin. Abis itu ane nyabut monster shukaku, lalu berbaring di sebelah Welly.
"Kalian luar biasa yah! Tante heran sama kamu Well, kok mau maunya ngewe sama cowok macem gini? Apa Ferdinand kurang bagimu? Dia itu cowok sempurna buat kamu" Rosmary mulai ngeselin nih.
"Aku merasakan perasaanku Tante, Ferdinand memang segalanya buatku, tapi semenjak kita pulang dari Jepang, rasa rasanya hubungan kita makin menjauh, dia sibuk sama pekerjaannya, begitu pula aku, Dodo hadir di kehidupanku ketika aku ditempatkan di kantor cabang Bandung, aku juga gak suka sama Dodo, tapi entah kenapa hatiku malah nyaman kalo deket deket sama dia" jelas Welly sambil mengelap mekinya yang dipenuhi peju pake celananya.
"Jadi kamu mau nyari pelampiasan gitu?"
"Enggak Tan, aku nyari orang yang nyaman bagiku, Dodo ini satu satunya temen di kantor Tan, saking eksklusifnya kehidupanku, orang orang pada gak mau temenan sama aku, mereka takut sama ayah, terus sifatku yang mereka nilai nyebelin membuat mereka gak mau deket sama aku, sampe sampe kemaren, aku dimarahin sama atasan-atasanku karena kinerjaku buruk, aku pengen berubah Tante, aku gak mau jadi orang nyebelin lagi, kemarin aku berusaha meraih kembali hati para anak buahku, alhamdulillah aku berhasil, mereka mau kerja bantuin aku lagi"
"Oke kalo sekedar temenan, tapi kenapa harus sampe ngewe kayak gini?"
"Aku suka sama Dodo, Tante"
"Jadi kamu suka cowok rendahan ini?"
"Dodo bukan cowok rendahan Tan, dia berpendidikan tinggi, dia lulusan ITBS, sama kayak ayah dan ibu, dia juga berasa dari keluarga baik baik, bahkan Dodo ini sampe fisiknya aja tinggi kayak gini"
Ane cuma bisa diem dan menyimak obrolan serius Tante dan keponakan itu. Ane bener bener malu waktu itu. Bayangin aja, kita telanjang terus duduk di atas kasur dan diceramahi sama MILF. Ketika Welly ngomong, ane elus elus punggungnya.
"Dodo, kamu anak siapa? Apa bapakmu pengusaha? Atau pejabat tinggi kayak ayah Welly" tiba tiba Rosemary nanya sama ane.
"Aku anak biasa biasa aja Dok, bapakku kerja di Kementerian Bangun Membangun sebagai staf senior, Ibuku kerja di kecamatan sebagai kepala seksi, pejabat rendah lah kalo dibanding Pak William"
Setelah itu, Rosemary kembali ceramah. Isinya hampir sama kayak ceramah Irene sebelumnya. dia bangga banggain Ferdinand lalu negbandinginnya sama ane. Dia juga bilang kalo Welly ini gak pantes buat ane. Dia minta ane mundur dan jangan temenan lagi sama Welly. Akan tetapi Welly membela ane dengan cukup keras. Duh ane jadi terharu liat aksi Welly.
"Welly kamu ini kenapa sih? Kamu mau khianatin Ferdinand?"
"Enggak Tante, aku setia sama dia, tapi dianya perlakuin aku kayak sampah, digantung terus! Aku pengen kepastian! 11 tahun aku pacaran sama Ferdinand"
"Ferdinand cowok luar biasa lho, dia ganteng, kaya, pinter, bapaknya pengusaha sama anggota dewan, kamu mau tukar bongkahan emas kayak gitu sama batu semacam Dodo?"
Anjir, ane dibilang batu lah sama Rosemary! Gila nih Tantenya Welly, suatu hari akan ane jadiin santapan monster shukaku piaraan ane. Biar tau rasa goblook.
"Aku masih mikir Tante"
"NAH!!! Bener kan! Kamu juga merasa berat?"
"Aku lagi mikirin perasaan Ferdinand kalo seandainya aku mutusin dia"
"Gini, aku dukung kamu sama Ferdinand, aku akan pengaruhi ibu dan ayahmu"
"Jangan Tante!!"
"Pokoknya titik! Sekarang kamu dan Dodo harus nemuin ibumu yah! Dia ada di ruang makan, aku mau ke klinik"
"Uh Tante gimana sih! Kok gitu sih"
"Ini demi kebaikanmu, Welly"
"Tapi gimana nih, aku udah tangung sering ngewe sama Dodo"
"Alaaaah itu mah gak masalah, Dodo mah cukup jadi temen seks kamu aja, tapi kalo suami, aku gak setuju"
"Yang berhak setuju atau enggak ya ibu sama ayah, Tante gak berhak!"
"Aku tau, tapi aku bisa pengaruhin mereka"
"Hmmm"
Rosemary beranjak dari kursi, lalu jalan menuju pintu. Sebelum dia keluar dia minta sama kita buat mandi terlebih dahulu sebelum ketemu ibunya. Soalnya dia bilang badan kita bau peju. Rosemary pun pergi sambil nutup pintu dengan kenceng kayak orang marah. Welly tiba tiba nangis abis itu, ane pun segera meluk dia.
"Udah Well, maafin aku, kamu jadi kena marah Tantemu"
"Dodo... aku seih karena kamu direndahin kayak gitu"
"Gak apa apa Well, aku mah udah biasa direndahin"
"Kok aku sedih banget sih Do, padahal aku belum mau jawab lamaran kamu, bahkan cinta pun aku belum punya"
"Tapi kamu peduli sama aku ya??"
"Iya"
"Itu tanda tanda cinta Well, pelan pelan aja"
"Tapi gimana kalo ibuku udah kena pengaruh dari Tanteku?"
"Santai ajalah, kalopun aku gak bisa jadi suamimu, kita masih bisa temenan kan? Lagian tadi Tantemu bilang kalo aku cukup dijadiin teman seks aja"
"Hmmm... iya juga yah, aku tetep bisa ngewe sama kamu tiap hari"
"Iya lah, emang kamu pengen ngewe tiap hari?"
"Iya, aku ini hiperseks Do
, asal kamu tau aja"
"Anjir, lemes atuh aku ladenin kamu tiap hari"
"Hahahahahaha"
"Nah, kamu bisa ketawa lagi"
"Hmmm Dodo ih"
"Hahaha, yaudah kita mandi yuk"
Akhirnya kita mandi bareng waktu itu. Abis beres mandi, kita turun ke bawah buat nemuin ibunya Welly. Ane makin deg degan nih Gan/Sis karena bakalan menuin Nyonya rumah ini. Tadi baru Kakak dan Tantenya Welly udah ngomong kayak gitu, gimana emaknya nih?
Kita masuk ke ruang makan, ternyata emaknya Welly ada di sana lagi ngerjain sesuatu dengan laptopnya. Ane udah tau sih sama emaknya Welly karena kita pernah ketemu dan salaman ketika wisuda. Tapi mungkin Prof. Rima gak bakalan inget sama ane, soalnya wisudawan waktu itu banyak banget dan udah lama juga waktunya.
"Bu, aku mau kenalin cowok nih, namanya Aliando, tapi panggilannya Dodo" Welly ngenalin ane sama emaknya langsung.
"Salam kenal Bu, nama saya Dodo" ane salim ke emaknya Welly, Prof. Rima.
"Hmmmm... aku kok pernah liat kamu yah?" Prof. Rima memperhatikan wajah ane dengan seksama dan jidatnya mengkerut.
"Pernah Bu, saya dulu pernah ketemu dan salama sama Ibu di acara wisuda, 5 tahun yang lalu" balas ane.
"Kamu alumni ITBS?" lanjut Prof Rima.
"Iya Bu, saya lulusa ITBS jurusan Teknik Sipil"
"Oh iya bener.... hahahahahahaha" tiba tiba aja Prof Rima ngakak guling guling di hadapan ane.
"Ibu kenapa sih? Kocak banget deh?" sahut Welly heran.
"Welly... aku inget sekarang, cowok ini emang bener pernah ketemu pas wisuda, dia itu kepeleset jatuh pas mau naik ke podium, benerkan kan Dodo?"
"Bener Bu, hahaha"
Ane bener bener kaget, emaknya Welly masih inget kejadian waktu itu. Emang bener kalo waktu itu, ane kepeleset dan jatuh tepat di hadapan Prof Rima. Waktu itu ane malu banget gak ketulungan. Prof Rima bersama dewan senat yang lainnya pun ngakak parah waktu liat ane kepeleset. Hal itu merupakan hal yang paling memalukan dalam hidup ane.
"Jadi Dodo kepeleset di depan Ibu?" tanya Welly.
"Iya Well, bodoh banget dia, aku terus terusan ketawa waktu itum bahkan terus dibahas sampe seminggu lamanya, dulu Profesor Wibi sempet guyon sama aku kalo wisudawan yang jatuh itu suatu hari bakalan jadi menantuku... itu hal yang paling absurd bagiku dalam hidup, masa iya menantuku orang kayak gitu" jawab Prof Rima sambil nahan tawa.
"Wah temen ibu cenayang yah... emang bener sih, kalo Dodo ini calon suamiku, dia calong menantumu Bu"
Seketika Prof Rima berhenti ketawa dan tatapannya langsung serius kepada Welly.
"Kamu bercanda Well"
"Aku serius Bu, Dodo ini calon suamiku, dia udah ngajakin aku nikah"
"Hahaha... kamu bercanda ah"
"Ehem! Saya beneran Bu, saya ingin menikahi anak ibu" tegas ane.
Prof Rima terus menatap muka ane dengan wajah serius. Ane makin deg degan dan gemeter.
"Apa yang kamu bisa buat bahagiain anakku?" tanya Prof Rima.
"Saya punya rumah baru, aya siap ngasih rumah itu buat Welly"
"Rumah kayak gimana? Dimana?"
"Rumah baru Bu, lumayan besar, lokasinya di Kolmas, rumah itu kebetulan impian anak Ibu"
"Dodo ngejanjiin aku bahagia Bu" tambah Welly.
"Emang selama ini kamu gak bahagia Well?" lanjut Prof Rima.
"Bahagia Bu, tapi ada yang kurang"
"Kita perlu ngobrol 4 mata sama kamu"
Tiba tiba Prof Rima ngajak Welly pergi ke suatu ruangan. Mereka ninggalin ane sendiri di ruang makan. Kayaknya mereka pengen diskusi dulu. Ane nunggu sambil pasrah aja. Lagian nothing to lose lah buat ane. Kalopun lamaran ane ditolak juga, ane tetep bisa temenan sama Welly dan sekarang bisa ngentotin dia dengan bebas dan tanpa rasa was was.
Setengah jam kemudian, mereka dateng kembali. Jantung ane makin deg degan parah Gan/Sis.
"Dodo, barusan aku udah ngobrol sama anakku perihal niatan kamu mau nikahin dia"
"Iya Bu"
"Aku udah ngambil keputusan, aku akan ikutin apa kemauan Welly, kalo dia mau ya mau, kalo enggak ya enggak, soalnya perasaan gak bisa dirasain sama orang lain"
"Makasih Bu"
Ane tersenyum lebar denger hal itu. Berarti secara tak langsung, Prof Rima setuju kalo anaknya nikah sama ane.
"Aku minta waktu ya Do buat mikir" sahut Welly.
"Aku akan sabar menunggu"
Abis itu suasana mulai cair. Prof Rima kembali ngakak guling guling setelah inget momen ane jatuh wisuda. Hadeuh dasar nih nenek nenek, terus aja ledekin ane! Ane cuma ikut cengar-cengir gak jelas aja waktu itu.
Perlahan dia juga nanya berbagai hal tentang ane. Ternyata emaknya Welly ini orangnya baik banget. Gak kayak Irene dan Rosemary. Ane kira semua orang di rumah ini pada nyebelin.
Sore hari ane pulang lagi ke kostan dengan hati bahagia. Kok ane jadi suka banget sama Welly ya? Pas nyampe kostan ane nyuci sprei yang kena air pipis Welly.
...
Next Chapter : Menanti Sebuah Jawaban
AyamKampung27
Kakak Semprot
- Daftar
- 20 Jan 2021
- Post
- 183
- Like diterima
- 239
Mantap huuu update nya suwun hu
biangkerok82
Pendekar Semprot
Makasih apdetnya @Martincorp69
Similar threads
- Poll
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
