Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Kisah Clara Part II

Uwu88

Semprot Lover
Daftar
2 May 2020
Post
213
Like diterima
1.388
Bimabet
Tengah malam sekitar jam 2, mama dan aku akhirnya sampai kerumah baruku yang sudah mama sewa. Lokasinya gelap tidak seterang komplek perumahaan ku dulu, hanya ada cahaya lampu dari teras teras rumah tetangga, sambil terkadang terdapat lampu jalan berwarna kuning yang letaknya lumayan berjauhan

Aku membawa tas, sedangkan mama menarik koper, kita hanya membawa barang seadanya. Perlahan mama mengeluarkan kunci dari kantong celananya, membuka pintu rumah yang akan kita tinggali berdua.

Bau apek dan lembab tercium saat pintu itu terbuka, menandakan kalau rumah ini sudah lama kosong

"Nyalain semua lampunya ya clara" ucap mama sambil memasukkan barang kedalam rumah

Dalam kondisi gelap aku berjalan menyusuri setiap ruangan, menyalakan setiap tombol saklar lampu yang aku temukan. Ternyata rumah ku saat ini sangatlah kecil, hanya terdiri dari 2 kamar dan 1 kamar mandi, berbeda jauh dari rumahku dulu. Kasur yang tersedia disinipun sangat sederhana, hanya seperti matras yang biasa aku pakai buat olahraga, cuman bedanya ini agak sedikit lebih tebal dan lembut.

"Clara" mendadak mama menepuk bahuku dari belakang, memecahkan lamunanku

"Haaa iya ma" ucapku kaget

"Gak papa kan sementara kita tinggal disini dulu, nanti tunggu suasananya agak tenang, baru kita pindah ketempat yang lebih bagus" ucap mama

"Iya ma, gak papa kok, clara paham" ucapku meyakinkan mama

"Ya sudah, tidur dulu aja clara, besok baru kita mulai bersih bersih rumah" ucap mama

"Iya ma" ucapku sembari pergi kekamar yang sudah aku pilih, yaitu kamar depan yang terdapat jendelanya didepannya

________________________________________________

Pagi pagi aku sudah terbangun oleh suara ribut dari kicauan burung, aku melihat jam ternyata sudah jam 7 pagi. Perlahan aku membuka sedikit jendela kamarku, aku lihat warga disekitar rumahku sudah mulai melakukan aktifitas, banyak anak kecil yang berlarian melewati jendela kamarku.

"Clara, mama pergi belanja dulu ya" ucap mamaku saat melewati kamarku. Dari jendela aku melihat mama berjalan keluar rumah menuju tukang sayur yang sedang mangkal didekat rumah. Aku melihat hpku, aneh juga biasa hpku selalu banyak notifikasi masuk, sekarang sudah tidak ada lagi karena kartu sim cardku sudah diganti dengan yang baru

Setelah melamun cukup lama didepan jendela, akhirnya aku putuskan untuk mandi, badanku sudah terasa sangat lengket, akibat perjalanan yang jauh tadi malam, apalagi sekarang kamarku sudah tidak memakai ac. Aku bongkar tasku, mencari baju yang aku bawa, memang tidak banyak, hanya 3 set pakaian yang aku bawa. Setelah memilih baju yang mau aku pakai, aku pergi kekamar mandi

Kamar mandiku saat ini sangat berbeda jauh, disini hanya ada bak mandi, kloset jongkok dan gayung, tidak seperti kamar mandiku yang dulu yang serba lengkap. Tapi aku harus bisa membiasakan diri agar mama tidak terlalu khawatir kepadaku. Ternyata terdapat cermin panjang dibelakang pintu wc, aku membuka seluruh bajuku melihat sekujur badanku dari cermin. Vaginaku mulai ditumbuhi bulu bulu, sebenarnya aku ingin mencukurnya, cuman alat cukurku lupa aku bawa. Aku mempercepat mandiku, karena aku merinding mandi dikamar mandi yang sempit seperti ini tidak seperti dirumah dulu. Aku memakai baju kaos serta celana pendek kesukaan ku



"Clara hari ini kita makan sayur kangkung ya" ucap mama yang baru saja pulang

"Iya ma" ucapku sambil keluar dari wc

"Loh clara kok pakai bajunya yang ini" ucap mama bingung

"Emang kenapa ma" ucapku bingung

"Sekarang kan kita tinggal dikampung, kita harus pakai baju yang lebih sopan lagi" ucap mama menjelaskan

"Tapi ma, baju clara semuanya kayak gini, yang lain kan clara tinggal" ucapku memberi alasan

"Yasudah, tapi kamu gak risihkan kalau dilihat orang" ucap mama

"Gak kok ma" ucapku santai, karena tubuhku sudah sering dilihat orang dalam kondisi telanjang


TOK TOK TOK TOK TOK, mendadak pintu rumah di ketok seseorang

"Siapa ya" ucap mamaku berjalan kearah pintu

"Eh pak RT, masuk pak masuk" ucap mama tersenyum

"Iya buk" ucap pak rt melangkah masuk kedalam rumah

"Maaf pak, harus duduk dilantai, kita belum beli kursi" ucap mamaku tersenyum

"Iya buk gak papa, maklum namanya juga orang baru pindah" ucap rt ramah

"Jadi gini buk, ibu kan baru pindah kesini, disini ibu tinggal sama siapa aja" tanya pak rt

"Berdua saja pak, saya sama anak saya" " salim sama pak rtnya clara" ucap mama

"Clara pak" ucapku yang langsung bersalaman dengan pak rt itu

"Cantik ya buk anak nya, masih sekolah?"tanya pak rt, sambil memandangku dari atas sampai bawah

"Masih pak, kelas 3SMA"ucapku singkat

"Gini buk, kalau orang yang baru pindah kesini, harus ada surat pindah dari rt lama, biar tidak dituduh yang macam macam" ucap pak rt

"Aduh, gak ada pak, kemarin belum sempat minta" ucap mamaku bingung

"Diminta saja ibu, soalnya itu penting untuk data data kami" ucap pak rt menjelaskan

"Ehmmmm gimana ya pak" ucap mama bingung, yang sebenarnya mama sudah tidak mau kembali ke komplek rumah kita yang dulu

"Gak usah hari ini juga kok buk, besok juga tidak apa apa" ucap pak rt

"Oh iya pak" ucap mama singkat, sedikit merasa legah karena pak rt tidak memaksa

"Itu aja buk yang mau saya sampaikan, saya ijin pamit dulu ya buk" ucap pak rt berjalan kearah pintu

"Iya pak, mari" ucap mama mengantar pak rt keluar dari pintu

Setelah pak rt pergi, aku mulai membantu mama membersihkan rumah. Aku lap semua jendela yang berdebu, sedangkan mama menyapu lantai. Siangnya aku dan mama duduk dilantai menikmati makanan masakan yang sudah mama masak

"Maafin mama ya clara, cuman bisa masak ini" ucap mama

"Iya ma gak papa, clara juga suka kok makan kangkung" ucapku memuji mama

"Kita harus agak berhemat clara, sampai mama dapat kerjaan, oh iya besok mama mau daftarin kamu kesekolah baru" ucap mama

"Asssikkk clara bisa sekolah lagi" ucapku gembira

Keesokan hari jam 7 pagi

"Clara, mama tinggal dulu ya, mau pergi daftar masuk sekolah" ucap mama tersenyum, pakai mama sudah sangat rapi

"Iya ma" ucapku dari dalam kamar

Aku bingung baju yang aku bawa cuman ada 3 helai dan celana cuman ada 3 itu pun semua celana pendek. Baju dan celana kemarin yang aku pakai juga belum kering karena dari kemarin cuacanya mendung terus. Aku mau minta kemama buat beli baju, cuman aku tidak tega, aku tidak ingin membebani mama apalagi kondisi keuangan kita yang lagi kurang bagus. Tapi aku harus mengganti bajuku ini, karena sudah basah dengan keringat. Perlahan aku membuka baju kaosku, aku jatuhkan kelantai

KRRAAKKKK

Mendadak aku mendengar suara dari arah jendela kamar, jantungku berdebar sangat kencang, aku sedikit melirik kearah jendela. Dari sudut kanan jendela aku melihat ada dua anak kecil yang sedang mengintipku. Aku sadar ternyata aku lupa menutup horden sehingga orang dapat dengan mudah melihat kedalam kamarku. Aku mau memarahi mereka tapi aku tidak mau membuat keributan karena aku warga baru disini

Dengan berat hati, aku lanjutkan aktifitasku, berpura pura tidak mengetahui keberadaan kedua anak kecil itu. Sebenarnya aku sudah agak terangsang karena dilihatin oleh orang yang belum aku kenal

Aku sedikit memiringkan badanku kearah jendela agar mereka dapat melihat tubuhku dengan jelas, perlahan aku mulai menurunkan celana legging ku memperlihatkan celana dalam berwarna putih, membiarkan mereka melihat pemandangan indah ini. Toh tidak ada ruginya aku memperlihatkan tubuhku didepan anak kecil, pikirku. Tubuhku semakin panas, nafsuku mulai memuncak, dengan sigap aku membuka celana dalam dan bra sport ku. Memperlihatkan tubuh telanjangku didepan kedua anak kecil



"Wah telanjang dia"

"Susunya gede" sayup sayup aku mendengar percakapan mereka

Mendengar percakapan mereka vaginaku semakin lembab, cairan vaginaku perlahan mulai keluar, ingin rasanya aku mengundang kedua anak itu masuk kedalam kamarku. Menyuruh mereka menyicipi lubang pipisku ini

Aku sengaja tidak cepat cepat berpakaian, dengan kondisi telanjang aku berbaring diranjang seperti orang akan tidur, aku rentangkan kedua tanganku, aku lebarkan kedua kakiku, agar mereka dapat melihat seluruh bagian vaginaku dengan lebih jelas. Aku memejamkan mataku, berpura pura tidur agar mereka dapat melihatku dengan leluasa



"Iiiiii tempat pipisnya ada bulunya" ucap mereka semakin keras, sehingga aku dapat mendengar percakapan mereka dengan jelas. Aku remas kedua payudaraku didepan mereka, ingin rasanya mereka dapat menjilati kedua payudaraku ini

"Hoooiiii pulaaanggg" tiba tiba ada suara ibu ibu memanggil kedua anak itu, aku pun kaget, buru buru aku mencari kain untuk menutupi tubuh telanjangku. Aku melihat kearah jendela, kedua anak itu sudah tidak ada. Vaginaku sudah sangat becek, aku lihat ranjangku sedikit basah karena tetesan cairan vaginaku yang keluar. Entah apa yang ada didalam kepalaku, tapi memang sudah 2 hari badanku tidak dijaman pria.

Akhirnya aku tutup horden kamarku, aku tidak mau ada orang yang mengintipku lagi. Aku memakai kembali baju dan celana yang tadi aku lepas


TOK TOK TOK, mendadak ada yang mengetok pintu rumah

"Siapa ya" ucapku kaget karena masih merapikan baju ku

"Pak RT" ucap pak rt dari luar pintu. Setelah mendengar itu, aku langsung bergegas membuka pintu

"Eh pak rt, ada perlu apa pak" ucapku didepan pintu

"Mamanya ada clara" tanya pak rt, sambil membawa beberapa kertas

"Mama lagi pergi pak, ada perlu apa" tanyaku sekali lagi

"Gini tentang surat pindah kemarin, apa mamamu sudah bawa" tanya pak rt

"Belum sempat pak, mama masih sibuk" ucapku menjelaskan

"Memang mamamu kapan pulangnya clara" tanya pak rt penasaran

"Mungkin nanti siang pak, bapak mau tunggu" ucapku menawarkan

"Boleh bapak tunggu aja, bapak juga lagi gak ada pekerjaan" ucap pak rt menyetujui

"Mari pak masuk, mau minum apa" ucapku menawarkan, sambil aku duduk disebelah pak rt



"Gak usah clara, bapak gak haus" ucap pak rt yang sedang duduk dilantai. Aku pun duduk menemani pak rt, suasana agak canggung karena dari tadi pak rt seperti selalu melirik kearah payudaraku, memang sekarang aku lagi memakai kaos dengan kera baju yang agak rendah, memudahkan orang untuk melihat belahan kedua payudaraku, apalagi pak rt lebih tinggi dari pada aku



"Sudah punya pacar clara" tiba tiba pak rt berbicara

"Eh ehmmm belum sih pak" ucapku

"Aduh cantik cantik gini masa belum punya pacar, oh iya clara, emang kenapa kamu sama mama pindah kesini" tanya pak rt penasaran

"Tapi bapak jangan bilang siapa siapa ya" ucapku

"Iya, bapak cuman penasaran"

"Sebenarnya keluarga kami sedang dalam masalah pak, jadi mama gak bisa kembali kerumah lama kami" ucapku menjelaskan panjang lebar

"Oh seperti itu, tapi surat pindah dari rt itu penting, agar kalau ada pemeriksaan bapak bisa mempertanggung jawabkannya" ucap pak rt memberi penjelasan

"Ehmmm iya deh pak, nanti coba clara sampaikan kemama" ucapku

"Tapi, bisa kok kalau tanpa surat pindah dari rt" ucap pak rt memberi secercah harapan

"Gimana pak" ucapku

"Bapak perlu cap...." ucap rt

"Cap sidik jari pak" ucapku memotong pembicaraaan pak rt

"Seperti itu, tapi agak berbeda bukan cap jari, tapi cap alat kelamin" ucap pak rt tanpa ragu

"Hah maksudnya pak" ucapku yang bingung dengan pembicaraan pak rt

"Iya cap alat kelamin, nanti alat kelamin dikasih tinta agar bisa d cap karena setiap alat kelamin orang mempunyai garis garis kulit yang berbeda" ucapnya, aku hanya diam mendengarkan perjelasannya

"Itu hanya pilihan terakhir, bapak tidak memaksa, terserah clara mau atau tidak. Cuman sudah banyak yang melakukan itu dan berhasil" ucap pak rt meyakinkan

"Jadi maksud pak rt, vagina clara harus dicap diatas kertas" tanyaku yang masih bingung ini

"Iya, kalau clara bersedia melakukannya" ucapnya lagi. Aku bingung, masa aku harus memperlihatkan lagi bagian pribadiku didepan orang lain, tapi disatu sisi aku ingin meringankan sedikit beban mama

"Kalau saya cap sendiri dikamar bisa pak" tanyaku

"Gak bisa clara, ada teknik khusus buat ngecap vagina, tidak semudah seperti cap jari tangan" ucap pak rt menjelaskan

"Ehhhhhmmmm iya deh pak clara mau, tapi cuman cap aja kan, setelah itu urusannya selesai" ucapku memastikan lagi

"Iya clara, hanya perlu cap dari vagina clara" ucapnya sambil tersenyum tipis

"Aku tutup ya pak pintu rumahnya" ucapku meminta ijin

"Gak usah clara, nanti tetangga berpikir yang tidak tidak kalau pintu rumah ditutup" ucapnya menjelaskan. Mendengarkan kata katanya membuatku semakin yakin kalau pak rt ini orang yang baik dan tidak akan melakukan hal yang aneh kepadaku. Akupun mempersiapkan diri, aku ikat rambutku agar tidak mengganggu



"Clara buka disini ya" tanyaku malu

"Iya silahkan clara, dibuka celananya" ucapnya. Dengan yakin aku menurunkan celana pendekku, aku letakkan dekat dengan dinding

"Kolornya juga ya clara, jangan malu" ucap pak rt memberi semangat

"Iiiyya pak" ucapku sambil menurunkan celana dalamku, satu satunya kain yang masih menutup bagian pribadiku

"Tapi pak, vagina clara ada bulunya" ucapku malu, karena malu aku menutup lubang vaginaku dengan tanganku



"Aahhhh gak papa clara, itu wajar kok kalau vagina perempuan punya bulu, ayo dibuka tangannya biar bapak bisa kasih tinta nya" ucap pak rt sambil sedikit menggeser tanganku, aku melihat muka pak rt agak berubah

"Bapak tempelin tintanya ya, ini agak dingin" ucap pak rt

"Iya pak" ucapku, dalam posisi duduk, perlahan pak rt mengeluarkan kotak tintanya, dengan kedua jarinya dia membuka sedikit bibir vaginaku agar lebih merekah, perlahan dia mulai menekankan tinta itu membuat bibir vaginaku sedikit berwarna biru muda. Karena bibir vaginaku agak bergelambir, pak rt agak kesulitan meratakan tinta di bibir vaginaku. Tapi aku lihat pak rt dengan asik menarik narik gelambirku sembari meratakan tinta

"Nah, silahkan clara diduduk diatas kertas ini, usahakan seluruh bagian vagina clara menyentuh kertas ini ya" ucapnya sambil meletakkan selembar kertas diatas lantai.

Aku pun berjongkok diatas kertas itu, aku lebarkan kakiku. Perlahan aku turunkan pinggulku sambil memastikan bibir vaginaku menempel dengan sempurna diatas kertas

"Bapak tarik ya" ucap pak rt yang melihat kertas itu menempel dengan bibir vaginaku

"Iya pak" izinku. Tanpa ragu pat rt pun menarik kertas yang menempel pada bibir vaginaku. Aku kaget saat kertas itu dilepas, aku melihat ada noda basah dari cairan vaginaku yang menempel dikertas

"Aduh maaf pak kertasnya jadi agak basah" ucapku malu sambil menutup mulutku

"Hahahha iya gak papa, wajar kok perempuan seumuran kamu kan lagi sange sangenya" ucap pak rt mesum

"Haaah maksudnya apa pak" ucapku kesal mendengar ucapannya

"Halah gak usah sok marah clara, bapak ini bukan anak baru besar, bapak tau meki yang sudah sering di pakai, sama meki yang masih perawan" ucapnya menantangku. Dengan cepat aku langsung menutup vaginaku dengan kedua tangan

"Ya suka suka saya pak, toh ini juga badan badan aku" ucapku tak mau kalah

"Terserah clara kalau mau diusir dari kampung sini, bapak gak bisa bayangkan kalau warga disini tau kalau ada lonte china yang bisa di pakai dikampung ini" ucapnya menakutiku. Mendengar ucapannya aku bingung, hatiku hancur, badanku seketika lemas, aku sandarkan kepalaku didinding

"Jadi mau bapak apa" ucapku pasrah

"Hahahaha gak usah sok polos, bapak tau kalau anak kota itu sudah pada hancur, bapak yakin clara tau apa keinginan bapak" ucap pak rt itu dengan bangga

"Eehhhhmmmm iya pak, tapi bapak janji jangan cerita apa apa ke mama saya" ucapku dengan air mata yang mulai mengalir kepipi

"Tenang aja clara, hubungan ini hanya kita berdua yang tau" ucapnya sambil mendekap badan ku erat erat

"Pak clara bersihin dulu ya tintanya, nanti keburu kering" ucapku.

"Iya clara, sudah dari kemarin bapak pengen cicip badanmu, habis pakaian kamu kemarin seksi bener" ucapnya sambil asik menciumi tengkuk leherku. Dengan posisi masih mengahadap pak rt aku melebarkan kedua kakiku, dengan sigap aku membersihkan bibir vaginaku dengan celana dalam. Untung tinta biru itu bisa hilang dengan cepat dari vaginaku

"Yuk clara, berdiri disana, buka bajumu, bapak mau liat keindahan tubuhmu seutuhnya" ucap pak rt menyuruhku. Tanpa perlawanan aku membuka baju dan melepaskan bh ku. Aku lihat mata pak rt melotot, menatapku dengan tajam.

"Berdiri yang benar" ucapnya membentakku, aku pun menyandarkan badanku didinding, agar pak rt itu dapat melihat tubuhku sepuasnya



"Hahahaha mimpi apa bapak semalam, bisa ketemu bidadari kayak begini" ucapnya sambil terus menatap mengagumi setiap jengkal tubuhku. Aku melihat pak rt mulai menurunkan resleting celana panjangnya, membiarkan batang kemaluannya keluar dari lubang resleting celana.

"Cepat balik badanmu, terus nungging" ucap pak rt memerintahku

"Hah langsung pak, gak pemanasan dulu" ucapku kaget, karena ini sangat berbeda dari pengalamanku yang dulu, kebanyakan mereka masih menjilati atau mengorek ngorek lubang vaginaku hingga basah

"Gak usah banyak protes, kamu mau kalau warga disini melihat tubuh kamu yang telanjang ini, bisa diarak keliling 1 kampung kamu" ucap pak rt menakutiku

"Ehmmm iya pak, tapi pelan pelan ya, vagina clara masih kering" ucapku takut

"Kamu diam saja, nungging yang benar" ucapnya samping menampar pantat ku



"Haaaaaahhh sakit pak, tolong jangan kasar kasar" ucapku merasakan panas dibagian pantat

"Siap siap, tutup mulutmu, jangan desah kencang kencang, bapak tau china kayak kamu, kalau mendesah paling berisik" ucapnya menghinaku, akupun menggigit bibir bawahku agar suaraku tidak keluar

Perlahan pak rt mulai menggesek gesekkan kepala kemaluannya dibibir vaginaku, hingga dia menemukan lubang vaginaku ini. Tak berselang lama pak rt mulai menekan batang kemaluannya masuk kedalam lubang vaginaku. Aku merasakan daging disekitar vaginaku juga ikut terdorong masuk kedalam

"Aaakkkhhhhh pelan pelan pak sakit banget" ucapku yang semakin panik

"Hahahahha nikmati saja, awas jangan desah kencang kencang" ucapnya yang tidak memperdulikan kondisi vaginaku ini. Dia mulai mendorong keras batang kemaluannya, memaksa batang kemaluannya masuk seluruhku ke dalam lubang vaginaku yang masih kering ini

"Uuhhmmmmm arrrggghhhh sakit pak" ucapku berteriak ketika batang kemaluan pak rt mulai digerakkan dengan cepat

"Arrrgghhhh panas pak, pelan pelan" ucapku sambil mengigit bibir bawahku, menahan sakit ini. Aku rasakan kalau kulit vaginaku akan sobek

"Aaaarggghhhh ini sakit pak, diam dulu pak jangan gerak aarrggghhh" ucapku lagi yang masih tidak digubris oleh pak rt, dia terus saja menyodokku dengan kasar

Aku hanya bisa pasrah menerima setiap sodokan yang dia berikan. Aku gigit kuat bibir bawahku, hingga aku bisa merasakan darah didalam mulutku. Sudah 10 menit pak rt mengenjotku dengan brutal, perlahan lubang vaginaku mulai agak licin terkena cairan cintaku sendiri, tapi tetap saja lubang vaginaku masih agak terasa perih setiap pak rt menyodok masuk batang kemaluannya kedalam lubang vaginaku

"Ini yang bapak suka dari perempuan china, walaupun meki sudah dower kayak gini, dalemnya tetap sempit" ucapnya sambil menjilati seluruh punggungku, seluruh badanku merinding, bulu kuduk ku berdiri, setiap kali pak rt menjilati punggungku ini.

"Pak, sudah belum" ucapku pelan, badanku terasa capek karena aku dipakai dengan posisi kurang nyaman

"Emang kenapa" tanya pak rt ketus

"Capek pak clara" ucapku

PLAKKKKK!!!!!

"Kau nurut aja, kau cuman perlu nungging gak usaha banyak protes" ucap pak rt sambil memukul pantat ku lagi

"Aarrggghhhhh ampuunnn sakit pak"

PLAAKKK PLLAAKKK PLLLAAKKKK

"Kamu memang pantas dapat ini, dasar anak nakal, suka ngentot" ucap pak rt itu sambil memukul pantatku berkali kali

"Aaarrrrgggghh jangan pukul lagi pak, sakit, clara gak bakal protes lagi" ucapku sambil meringis menahan sakit disekitar pantatku

"Bagus mending kamu layanin bapak, dari pada mamamu malu" ucap pak rt yang semakin mempercepat setiap sodokan yang iya berikan

Sudah 30menit pak rt menyodokku dengan posisi nungging menghadap kedinding. Lubang vaginaku yang tadi merasa pedih sekarang terasa kebas. Aku hanya diam seperti boneka seks, kepala ku beberapa kali terbentur dinding akibat sodokan pak rt yang begitu kuat

"Aaaaahhhhhhh bapak sudah mau keluar" erangnya seperti suara singa

"Terima peju bapak" ucapnya sambil menekan batang kemaluannya keras keras kedalam lubang vaginaku. Aku hanya diam menerima semua spermanya, aku tidak berontak ataupun meronta, karena aku tau percuma aku melakukan itu semua, pak rt tidak akan menurutinya

Perlahan dia menarik batang kemaluannya yang agak melemas itu. Aku melihat dari bawah, antara sela kaki ku menetes sperma pak rt yang keluar dari lubang vaginaku

"Hahahaha bagus, sesuai janji bapak, kamu tidak perlu surat pindah dari rt yang lama, tapi kamu harus tutup mulut tentang kejadian ini" ucap pak rt sambil membetulkan celananya

"Iiii..iya pak" ucapku yang masih terduduk lemas di lantai. Aku liat ada bercak darah dari cairan yang mengalir keluar dari dalam lubang vaginaku. Secara tidak sadar air mataku netes kembali, melihat kondisi vaginaku ini. Perlahan sperma pak rt bercampur darahku keluar membasahi lantai.

"Kamu gak usah nangis, makanya lain kali kalau ketemu saya, pastikan meki kamu selalu basah, supaya gak lecet kayak gini lagi. Paham kamu!!!!" bentak pak rt sambil mendorong badanku, hingga aku tersungkur jatuh kesamping

"Iiiiyyyaaaa paham pak" ucapku sesegukan

"Bagus, bapak bakal sering kesini, buat mantau kamu, jangan berani berani kamu menghindar" ucap pak rt sambil berjalan pergi keluar rumah, meninggalkan aku sendiri dalam kondisi telanjang

Dengan kaki yang masih kesemutan, aku memaksakan diri untuk berdiri menutup pintu, aku tidak ingin ada orang lain yang melihat kondisiku saat ini. Aku memakai baju ku lagi secepatnya, karena aku tau mama sebentar lagi akan pulang. Aku melihat kolorku yang tadi berwarna putih bersih, sekarang berwarna biru akibat terkena tinta tadi. Aku bersihkan sperma yang tercecer di lantai rumah


TOK TOK TOK TOK, tiba tiba pintu rumah ku kembali di ketok

"Eh mama sudah pulang" ucapku sambil berusaha tersenyum

"Iya clara, mama sudah daftarin kamu kesekolah" ucap mama sambil melangkah masuk kedalam rumah

"Wahhh asik" ucapku sambil tersenyum untuk menutupi air mataku

"Oh iya clara, besok mama mau ke rumah pak rt lama kita buat minta surat pindah"

"Ehmmmmm gak usah ma kata pak rt, tadi pak rt datang katanya pak rt yang bakal urus" ucapku meyakinkan

"Wah baik ya clara, pak rt kita" ucap mama kegirangan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd