Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kisah Masa Laluku

Maaf semua baru sempet update karena kesibukan real life. Untuk lokasi saya sembunyikan karena privacy. Mohon maaf dan mohon nikmati saja ceritanya :)


Tak terasa sudah hari Senin lagi. Aku masih ingat pagi hari itu aku dapat panggilan untuk kembali ke kantor pajak. Pucuk dicinta ulam pun tiba pikirku. Aku langsung menuju kesana tanpa berpikir dua kali. Kira - kira 20 menit aku pun tiba. Kok rasanya aku deg - degan ya padahal aku tidak ada masalah dengan pajak hehehe. Begitu masuk aku melihat Desti. Aku pun langsung menghampirinya.

Aku: "Pagi Desti"
Desti: "Eh pagi Feri. Kok pagi - pagi udah kesini?"
Aku: "Nyari kamu hehehe. Ngga deh aku ada urusan pajak sedikit."
Desti: "Oh gitu ya udah ambil nomor antrian gih buruan. Rame lho."

Aku perhatikan memang cukup rame mungkin karena hari Senin.

Aku: "Ok deh Des aku urus dulu ya urusanku"

Wah memang hari itu rame banget. Aku baru selesai kira - kira hampir jam makan siang. Setelah semua urusan selesai aku baru ingat kalau belum makan. Lapar juga ya. Aku melihat Desti keluar dari mejanya dan akupun langsung menghampirinya.

Aku: "Hi Des. Mau kemana?"
Desti: "Mau makan nih kan udah jam makan siang Fer."
Aku: "Iya aku juga laper nih belum sarapan tadi pagi. Emang kamu biasa makan dimana? Barengan aja."
Desti: "Aku sih biasa makan didepan sini nih enak lho. Kayaknya aku tiap hari makan disana deh hahaha."
Aku: "Boleh deh. Kalo udah laper mah apa aja enak hehehe."

Aku dan Desti pun menuju tempat makan tersebut. Begitu sampai si pemilik tempat makan tersebut menyapa kami, lebih tepatnya menyapa Desti.

Ibu: "Nak Desti mau makan apa? Kayak biasa ya? Eh eh eh siapa ini? Pacarmu ya Des?"
Desti: "Eh, oh bukan bu ini temenku namanya Feri. Iya bu aku yang biasa ya."
Feri: "Kalo gitu saya juga samain aja bu sama Desti."
Ibu: "Iya nak Feri.

Kami pun menyantap makan siang dengan lahap. Selama makan kami berbincang tentang apa saja. Ternyata Desti suka bola juga. Sayangnya klub yang kami dukung berbeda. Kalau aku mendukung Chelsea sedangkan ia mendukung Manchester City.

Sesudah makan siang kami bersiap hendak melanjutkan pekerjaan kami masing - masing. Tak lupa aku meminta nomor hape nya juga.

Aku: "Des, aku minta nomor hp kamu ya. Lumayan kan nambah temen."
Aku sengaja menekankan kata "temen". Takutnya dikira modus hehehe. Tapi memang saat itu aku tidak berpikir menjadikannya pasangan. Bagaimanapun di Indonesia yang namanya berbeda itu susah. Aku hanya ingin menjadi temannya saja tidak lebih.
Desti: "Iya ini nomor aku. Kalo ada buku bagus tar kasitau aku ya. Atau kalo mau hunting buku bareng juga ga pa pa"
Aku: "Ok Des aman."

Aku mengantarkannya kembali dan aku pun pulang kerumah dulu untuk mengambil berkas yang akan kubawa ke kantor. Sesampainya dirumah ternyata ada mama.

Mama: "Fer, gimana yang mama omongin semalam?"
Aku: "Oh ntar lah ma kapan - kapan aja. Aku lagi sibuk kerjaan."

Mamaku pun membalas ucapanku dengan bahasa Mandarin. Aku balas saja

Aku: "Iya iya bawel ih mama. Ntar besok aku temuin deh. Jam berapa?"
Mama: "Nah gitu dong. Anaknya cantik lho. Mama dulu pernah ketemu. Pasti kalian cocok"
Aku: "ketemu juga belom udah ngomong cocok aja ma" aku menjawab sembari ketawa. "ya udah aku lanjut ke kantor dulu ma.
Mama: "Ya udah hati hati. Besok ya. Awas kalo sampe ga dateng. Uang jajan mama potong."
Aku: "yeee emangnya anak SD. Daag ma..."

Aku sebenernya males. Hari gini pake comblang comblangan? Tapi ya udah deh ga ada salahnya toh ditemuin dulu?
 
Maaf semua baru sempet update karena kesibukan real life. Untuk lokasi saya sembunyikan karena privacy. Mohon maaf dan mohon nikmati saja ceritanya :)


Tak terasa sudah hari Senin lagi. Aku masih ingat pagi hari itu aku dapat panggilan untuk kembali ke kantor pajak. Pucuk dicinta ulam pun tiba pikirku. Aku langsung menuju kesana tanpa berpikir dua kali. Kira - kira 20 menit aku pun tiba. Kok rasanya aku deg - degan ya padahal aku tidak ada masalah dengan pajak hehehe. Begitu masuk aku melihat Desti. Aku pun langsung menghampirinya.

Aku: "Pagi Desti"
Desti: "Eh pagi Feri. Kok pagi - pagi udah kesini?"
Aku: "Nyari kamu hehehe. Ngga deh aku ada urusan pajak sedikit."
Desti: "Oh gitu ya udah ambil nomor antrian gih buruan. Rame lho."

Aku perhatikan memang cukup rame mungkin karena hari Senin.

Aku: "Ok deh Des aku urus dulu ya urusanku"

Wah memang hari itu rame banget. Aku baru selesai kira - kira hampir jam makan siang. Setelah semua urusan selesai aku baru ingat kalau belum makan. Lapar juga ya. Aku melihat Desti keluar dari mejanya dan akupun langsung menghampirinya.

Aku: "Hi Des. Mau kemana?"
Desti: "Mau makan nih kan udah jam makan siang Fer."
Aku: "Iya aku juga laper nih belum sarapan tadi pagi. Emang kamu biasa makan dimana? Barengan aja."
Desti: "Aku sih biasa makan didepan sini nih enak lho. Kayaknya aku tiap hari makan disana deh hahaha."
Aku: "Boleh deh. Kalo udah laper mah apa aja enak hehehe."

Aku dan Desti pun menuju tempat makan tersebut. Begitu sampai si pemilik tempat makan tersebut menyapa kami, lebih tepatnya menyapa Desti.

Ibu: "Nak Desti mau makan apa? Kayak biasa ya? Eh eh eh siapa ini? Pacarmu ya Des?"
Desti: "Eh, oh bukan bu ini temenku namanya Feri. Iya bu aku yang biasa ya."
Feri: "Kalo gitu saya juga samain aja bu sama Desti."
Ibu: "Iya nak Feri.

Kami pun menyantap makan siang dengan lahap. Selama makan kami berbincang tentang apa saja. Ternyata Desti suka bola juga. Sayangnya klub yang kami dukung berbeda. Kalau aku mendukung Chelsea sedangkan ia mendukung Manchester City.

Sesudah makan siang kami bersiap hendak melanjutkan pekerjaan kami masing - masing. Tak lupa aku meminta nomor hape nya juga.

Aku: "Des, aku minta nomor hp kamu ya. Lumayan kan nambah temen."
Aku sengaja menekankan kata "temen". Takutnya dikira modus hehehe. Tapi memang saat itu aku tidak berpikir menjadikannya pasangan. Bagaimanapun di Indonesia yang namanya berbeda itu susah. Aku hanya ingin menjadi temannya saja tidak lebih.
Desti: "Iya ini nomor aku. Kalo ada buku bagus tar kasitau aku ya. Atau kalo mau hunting buku bareng juga ga pa pa"
Aku: "Ok Des aman."

Aku mengantarkannya kembali dan aku pun pulang kerumah dulu untuk mengambil berkas yang akan kubawa ke kantor. Sesampainya dirumah ternyata ada mama.

Mama: "Fer, gimana yang mama omongin semalam?"
Aku: "Oh ntar lah ma kapan - kapan aja. Aku lagi sibuk kerjaan."

Mamaku pun membalas ucapanku dengan bahasa Mandarin. Aku balas saja

Aku: "Iya iya bawel ih mama. Ntar besok aku temuin deh. Jam berapa?"
Mama: "Nah gitu dong. Anaknya cantik lho. Mama dulu pernah ketemu. Pasti kalian cocok"
Aku: "ketemu juga belom udah ngomong cocok aja ma" aku menjawab sembari ketawa. "ya udah aku lanjut ke kantor dulu ma.
Mama: "Ya udah hati hati. Besok ya. Awas kalo sampe ga dateng. Uang jajan mama potong."
Aku: "yeee emangnya anak SD. Daag ma..."

Aku sebenernya males. Hari gini pake comblang comblangan? Tapi ya udah deh ga ada salahnya toh ditemuin dulu?
:mantap: :mantap: :mantap:
kayanya seru nih. tks apdetnya suhu:ampun::ampun:.
di tunggu apdet selanjutnya.
 
Bimabet
Numoang Nanem tenda huuu, bagus ceritanya mantap !!!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd