Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KISAH MASTURBASI REMAJA PUTRI.

Yang paling bikin sange waktu liat cewe colmek dengan

  • Dildo

    Votes: 19 35,8%
  • Genjot guling

    Votes: 22 41,5%
  • Jari

    Votes: 23 43,4%

  • Total voters
    53
  • Poll closed .
Aldi terkejut bukan main saat Lia mengundangnya ke dalam kamar mandi, bongkahan payudara yang padat dengan puting coklat muda yang menegang ke depan menantang kejantanan Aldi

Aldi sempat ragu ketika Lia mencium bibirnya lembut. Tetapi dua bulan enggak ngocok, bikin biji peler Aldi yang penuh memompa adrenalin Aldi.

Aldi memastikan situasi aman.


“Hmmphhh slurpp hmmh.. Aldi…. Hmmphh.”
Lia menghisap bibir Aldi lembut dan tidak sabar. Ia remas dada bidang Aldi yang terbalut seragam satpam ketat itu. Ia yakin Aldi memiliki tubuh atletis indah, jantan yang lama ia dambakan.

Meski sebenarnya Lia justru sering masturbasi namun, sayangnya Lia tidak bisa klimaks karena ia masih malu-malu…

“Sluuurrpp hmmmhh tebghh lia teh .. hmmmhhphh slurrpp.” Aldi memeluk Lia dan mencoba memasukan lidahnya ke mulut Lia yang sedang rakus menghisap bibir Aldi.

Untungnya kamar mandi itu bersih dan tidak bau. Adrenalin dua insan manusia dengan jarak usia yang jauh seolah-olah menantang kita, siapa yang akan muncrat duluan?

Lia membuka mulutnya, seketika lidah Aldi menghentak lidah Lia yang tidak siap. Aldi meluncurkan jurus ciuman terbaiknya yang dia latih sejak SMP.

Meski ia tidak seberuntung pemuda lainnya yang sedang sibuk mengejar cita-cita, Aldi diberikan kelebihan sebagai mesin seks di kampungnya dulu.

Mulai dari Lilis, gadis SMP yang dia jilmek paksa hingga ketagihan.
Euis, janda kampungnya yang dia ajarkan cara masturbasi dengan timun.
Atau bahkan Maimunah, istri mang Sudri yang cantik jelita dengan memek sempit yang Aldi sampai sekarang, sulit lupakan.

Dua bulan enggak ngocok, memang menjadi ujian untuk Aldi. Sebagai pria yang belum memiliki kebanggaan, ia lampiskan emosi negatifnya dengan mengocok kontolnya sendiri di kamar kos kecilnya.
Namun, sepertinya ia sudah makin parah ketika pandemi melanda, ia bisa 10 kali mengocok dengan menyisakan bekas sperma di kasurnya. Benar-benar anak muda butuh memek!

Aldi dan Lia memulai perang nafsu mereka, meski Aldi merasa kurang nyaman karena lembab. Tapi persetan bagi Aldi, sekarang ia balik badan Lia.

Teknik ngentot yang dia pelajari di kampung dia praktekan sekarang.

Saat berbalik badan Lia tidak tau serangan apa yang akan dia hadapi…

“Aahhhhh nggghhhh bangsat maneh Aldi hhhmmphhh iyaaah gituinnnnn!”

Lia terkejut, belum siap dia berbalik, putingnya sudah menjadi mainan dan kenyotan Aldi.

Kenyotan gigitan halus diputingnya menghantarkan Lia ke memori masa SMAnya.

Ketika pertama kali mantannya mengenyot putingnya sangat nikmat, sampai-sampai Lia selalu meminta mantannya menghisap putingnya.

Aldi menarik kencang tapi lembut kedua puting Lia, bongkahan payudara dia remas kencang dan pasti tepat.

Lia mulai merasa kenikmatan semakin menjalar dan dia menengok ke belakang mencari bibir Aldi.

“Hmmmhhhh Aldii kamu apain aing ihhhh hmmpphh.”

Aldi hanya mendesis desis di kuping Lia, ia pancing Lia lebih liar.

“Ssstt berisik teh, hmmphhh ternyata teteh sangean gini yah emang lonte dasar nih.”

Lia tersinggung namun juga bernafsu saat Aldi mengerjainya.

Lia tidak jadi marah karena Aldi benar-benar tau kelemahannya.

Diplintirnya puting Lia semakin kencang namun pas.
Lia mendesis keenakan, matanya mendelik hingga hanya putihnya. Nikmat… Aldi benar-benar jago!

Kini jemari jantan Aldi membuka paksa liang kewanitaan Lia, diusapnya kencang kencang memek Lia yang sudah banjir itu.

Dia terbelalak ketika jari jantsn itu mencolmekin mulut vagina tembemnya.

Aldi hanya punya satu tujuan, ia akan menghajar itil Lia dengan kenikmatan yang tidak Lia bisa lupakan.

“Teh Lia tahan yaa hmmpphh muah, cantik bgt skrg teh. Hmmhpph Aldi lama pengen ngentotin teteh.”

“Iyaahh hmmpohh ah enak bangeeeeeet!”

DHUAG DHUAGG!

Aldi dan Lia kaget bukan main. Buru buru mereka merapikan diri dan diam sejenak memastikan tidak ada yang mengetahui hubungan terlarang ini.

Bersambung…
 
Hening ternyata tidak ada kelanjutan siapa yang menggedor pintu kamar mandi.

Aldi tidak mau ambil resiko dia meminta Lia berganti pakaian segera.

“Hmmmh mmhpph Aldi, teteh pengen banget ini…” Lia merajuk, kesenangannya yang baru dimulai sudah terusik.

“Slluurrp mau dientot teh? Heh jawab hmmh. Ganti baju teteh ikut saya. Ada tempat aman di deket sana ada kamar satpam. Jam segini belum rame. Buruan aja saya ke depan dulu.”

Aldi keluar kamar mandi. Sedikit menggerutu karena kontolnya masih keras, celana pas badannya terasa sesak.

Lia keluar dengan pakaiannya. Meski tidak rapi-rapi amat. Tapi badannya yang masih basah dan buru buru memakai pakaian terlihat seksi. Bajunya samar samar menyerap air mandi bilasnya. Lembab dan berkilat di kulit kuning langsatnya.

Aldi menariknya berlari lari kecil mereka ingin menuntaskan hasrat.

Sampai di ruangan beruntung masih sepi. Namun waktu tidak banyak, Aldi mengunci pintu dan buru buru mendorong Lia ke pojokan.

Biji pelernya terus memompa sperma matang yang dua bulan ia tahan.

Dicumbunya ibu satu anak dengan pantat nonggeng ini sampai Lia merasa sangat panas.

Puting wanita dewasa yang mengeras sempurna berhasil Aldi kenyot sepuasnya bagai anak yang merindukan air susu.

“Slsuyrrruuupp hmmmhhh mhhh toket teteh bagus pisan. Hmmphhh slurrrpp enak? Gimana teteh suka? Bilang kalo ga enak ya. Aldi suka putingnya hmmmphh anjing!”

“Ahhhh ngghhh Aldi di sini amannhhh? Teteh takut kalo ga bisa sampe pipis.”

Lia mendesis ketika Aldi menggigit lembut dan cepat putingnya. Syarafnya terasa menegang.

Lia merasa hari ini sangat beruntung bisa merasakan kenikmatan ini. Meski sering ia mencoba masturbasi di rumahnya kadang tidak bisa memuaskannya.

Nekatnya lagi ia pernah tak sengaja mengintip anaknya sedang mengocok di kamarnya, ia merasa terangsang tapi sulit mencapai orgasme saat mencoba mengintip sambil memainkan nonok tembemnya.

Meskipun ia tidak akan lupa, kontol anaknya begitu imut, sekitar 13 cm untuk ukuran anak kuliahan. Lia hanya bertahan 30 menit mengintip anaknya lalu berlalu ke dapur dan mengambil terong. Tapi hasilnya nihil, ia gagal muncrat malam itu.


Kini Aldi mencumbu lehernya, rasa nikmat menjalar ketika ujung lidah yang hangat menggelitik kupingnya,


“Teh Lia mau diapain? Hmmmhh slurrpp ah cantik bgt teh, wangi…”

“Terserah Aldi, saya cuma pengen pipis muncrat lagi.”

Semenderita itu Lia hingga Aldi membalik badan Lia dan mengontrol putingnya. Dicium buas leher Lia dan sesekali mereka memagut lidah masing-masing.

Kedutan memek Lia terasa kencang, dinding rahimnya melumat-lumat pertanda siap dikontolin. Lendir cintanya mengalir melumasi otot-otot memek tembemnya agar siap dihajar berkali kali oleh benda tumpul sang pejantan.

“Sluurrppp mhhmggmmmh… Aldiii kamu jago banget ciumannyaa.”

“Hahha slurrpp nikmatin teh. Aldi udh biasa jilatin awewe. Sluurrrppp hmmmhpp.”

Lia begitu terangsang, bayangkan wanita yang lama tidak kencing muncrat kenikmatan sekarang sedang bercumbu dengan pemuda gagah, apalagi yang dia harapkan selain kencing sekencang mungkin meraih orgasmenya yang bertahun-tahun tertunda?

Kencing muncrat kencang ini tentunya juga idaman pria berapapun usianya, bisa mereka lihat dari seorang wanita.

Tidak semua wanita bisa memuncratkan bisa ular kecil penuh kenikmatan itu, tapi Aldi yakin ia bisa membuat memek tembem Lia terkencing-kencing.


Secara privilege Aldi memang kalah banyak, tapi jangan remehkan pria yang besar di desa satu ini. Otot badannya yang ia latih saat membantu keluarganya, dan otot kontolnya yang sangat keras itu terlatih sejak spermanya mulai berproduksi.

Akses pornografi mungkin minim di desanya, namun pengalaman seks Aldi sama bejatnya dengan remaja kota. Tapi ia melatihnya dengan baik.

Lia tidak sabar lagi, kini ia yang memegang kendali. Didorongnya tubuh berotot Aldi, diciuminya pipi pemuda itu lalu lari ke leher dan dagunya.

Dua nafas memburu yang hangat begitu terasa. Sama-sama sedang sange berat. Lia membuka kancing satu-persatu kemeja satpam Aldi yang padat.

Benar saja Aldi tidak memakai singlet, tubuh kotak-kotak alaminya terukir begitu jantan.

Lia berulang kali tidak percaya dia bisa senekat ini. Apa kata Andre anaknya kalau tau mamanya sangat kering. Butuh dikontoli!

Lia memagut dada bidang Aldi begitu lapar. Dijilatnya dada itu dan diserangnya puting coklat Aldi.

Aldi mengerang, ini begitu nikmat!

Lidah Lia bermaraton menuju ketiak Aldi yang lebat. Wangi deodoran murahan tercampur keringat Aldi tercium begitu maskulin di hidung Lia.

Dijilatnya ketiak itu sembari meremes kontol Aldi yang masih dikurung di celana.

“Anjing teh terusin. Fakkk ngentot ahh jago juga teh. Ahhh anjinggggbhh hmmph.”

Aldi mengontrol nafasnya, remasan itu begitu kuat namun terasa nikmat. Precum mulai berhamburan di ujung palkon Aldi yang keras.

Lia merembet turun menjilati perut rata Aldi, menarik sabuk celana pejantannya sembari mengendus endus kontol yang masih dibalik celana. Aroma khas kontol tercium.

Ditariknya celana itu dan

“Ahhhh Aldi!” Pipinya tertampar kontol keras Aldi.

“Suka?” Aldi iseng bertanya.

Lia menatap kontol itu seksama, menelan ludah seakan tidak percaya.

“Ahhhh anjing!” Aldi belum siap saat tiba-tiba Lia mengolomohi kontolnya dengan mulutnya.

“Ahhh babi! Enak! Terus teh… hisap kontol Aldi!”

Giliran Aldi yang dikepung kenikmatan. Pemuda yang dua bulan tidak coli atau ngentot ini menikmati rasa tersiksanya.

Sapuan lidah Lia begitu pro, memutar, menghisap kencang kepala kontolnya yang sangat sensitif.

“Slurrrppp hmmpphh nggpgggbb ngggooggghhh sllrppp Aldii sooggkkha?”

Lia menatap manja dengan mulut penuh kontolnya.

Penampilan begitu binal! Aldi tidak tahan, diangkatnya Lia untuk berpindah.

Di matras kusam itu ia mencumbu toket Lia, Lia tidak diam, ia membalas dengan menghisap, menyecap otot apapun di depannya. Sama-sama seperti masuk sorga.

Sluurrppp haaa ahhh ngghhh… anjing

Desis adam hawa yang sedang berselimut nafsu begitu berisik terdengar. Keringat erotis membanjiri keduanya.

Aldi meminta Lia mengangkang, Lia tidak sempat pakai celana dalam saat bilas tadi.

Dan pembaca tahu apa yang terlihat???


Itil lia mencuat di antar belahan bibir memek tembemnya.

Itil yang sebelumnya terlihat kecil bagi Lia sekarang mencuat terlihat membesar dan panjang. Seperti titit mini dan warna pink salmon yang basah.

Itil itu menghipnotis nafsu dan ego Aldi… itil itu menggodanya dan wajahnya hanya beberapa senti dari itil Lia yang mencuat.

Lia merasa dag dig dug… ia ngeri kenapa begitu hening namun sekejap

“Aldiii ngentotttthhhh ahhh diapainn. Memeknyaaaa ehhb aaahh jangan nggghhhh nggghhhhh gnnnnnngghhh enak… nngggngnnnhhh jangan stopphhhhh aldi terusss hhmmm.”

Beberapa detik sebelumnya lidah Aldi sudah keluar dari mulutnya, SLEEBBBVHH lidah itu menjilat kasar dan penuh kejutan bagi Lia,

Lidah itu naik turun, menghisap klentit itu hati-hati… ya harus hati-hati. Bisa tidak nikmat jika dia salah.

Sluurrprpp shhhhmmmppphhh

“Anjing ini itul bisa segede ini…” Aldi menatap itil itu penuh keheranan namun lidahnya tidak bisa berhenti mencecap kemaluan itu. Memek itu.

Ia begitu menikmati pemandangan Lia yang terangsang hebat. Dimainkannya belahan memek itu pelan-pelan sedangkan syaraf Lia mengirimkan sinyal-sinyal agar Lia meronta, mendesah dan mengirimkan unsur kimia ke otaknya untuk merasakan yang lebih dari ini.


Mata Lia sayu, otot memeknya bekerja keras melumat liang tempik tembemnya, lubang memek itu mendesiskan bisa bening kental nan hangatnya banyak-banyak, pertanda seorang wanita sange parah.

Secara tiba-tiba 3 jari Aldi melesak masuk dan gerakan cabul jarinya menguatkan rasa nikmat bagi Lia. Kecepatan jari Aldi begitu terasa, sangat asal asalan, menyebabkan otot memek Lia mengencang, melahap dan mengentot jari Aldi. Otot memek itu menganggap itu adalah kontol, sehinggs merespons dengan balasan lumatan antar otot.

Aldi menemukan G spot Lia di bagian atas dinding rahimnya. Gspot iti terasa grunjel grunjel dan diserangnya dengan 3 jari menggaruk otot memek dengan buas.

Otot memek mencekeram jari Aldi, sementara Lia kelojotan sana sini, ini di luar perkiraannya bahwa Aldi sejago ini, bahkan ia pikir Gerry, teman anaknya yang memiliki kualifikasi petarung kelamin handal.


Aldi paham bahasa tubuh Lia dan memek Lia sudah banjir… ia menunggu kode alam Lia…


“Nggghhh Aldi ga tahan teteh ngghhhhananasbbsb abngsat hhmm anjing enak terusnnmnmmm. Aldi teteh mahuu…”

Lia belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Aldi mengubah posisi dan menhentakan kontol kerasnya.

“Maaf teh, Aldi bikin teteh ketagihan ya!”

Aldi dengan bangsatnya menghentakan dan melesakan kontolnya ke dinding memek Lia yang sudah siap dibuahi.

Hentakan hentakan itu begitu kuat, ruangan diisi dengan jeritan keenakan dari Lia.

Lia meremas punggung Aldi dan ia menjerit kencang.


“Aldiiiiii teteeeehhhhh muncraaaaaaaaatttt.”

Serrr serrr serrr serrr serrr serrr serrr serrr

Otot memeknya mengencang melumat otot kontol Aldi dengan nikmat.

Aldi masih bertahan meski ia hampir muncrat


“Tahan teh ini baru permulaan.”

Otot pantat Aldi secara otomatis lebih kuat menghajar memek Lia, Lia bukannya kesakitan namun malah keenakan.

Lia mengalami soul awakening jiwa lontenya.

Sekitar 45 menit dikontolin dengan buas oleh Aldi, Lia menggelepar hebat dan Aldi pun merasakan yang sama.

“ALDIIIIIIII ANJINGGGGGHHH AHHHHHHHH ENAAAAAAKKGGGH”
“MEMEKNYA SEMPIT BGT TEHHH ALDI CROTTTTTT”

Kontol Aldi muncrat berulang ulang mengisi dinding rahim Lia, sedangkan otot kencing Lia memuntahkan cairan cinta binatsngnya.

Pejuh dari peler Aldi berlomba lomba mengejar bagian kepala kontol untuk keluar, saking banyaknya, Aldi berdiri buru buru dan memuncratkan sperma kental panasnya ke mulut Lia, muka Lia dan badannya.

Ruangan penuh dengan aroma sperma yang panas, Lia tergelepar seakan akan baru ke sorga. Lemas ia samar-samar mendengar beberapa langkah sepatu mendekat.

3 orang satpam muda berada di ruangan itu dan Aldi tersenyum.

“Kontolin aja gais, semalaman ini kita bikin teh Lia mandi sperma bujangan.”



Lia tenggelam dalam kenikmatan kontol satpam bandung yang tampan.





Lia bau pejuh.


Selamat ya Lia.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd