Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisah Mesum Anak Pesantren

waduhh, makasih atas respon-responnya huu. makasih bangettt udah mau mampir disini, entah itu nenda, nitip sendal, nyari sempak apapun itu makasih mau berkunjung ke lapak ane yang sederhana ini.

oh, iya maaf karena nubi gak bisa bales satu-satu pesaannya, lumayan sibuk di dunia esek esek ehh nyata.

silahkan dinikmati, suhu sekalian. mohon kritik sarannya yang membangun ajahhh, jangan dihina atau direndahin ya nubi karena mental nubi mental kerupuk :konak:

udahh ahhh lancrotkan atuhhh ceritanya




AHAHAHA MAKAN TUH SPERMA #2

Sejak kejadian di warnet, rasa penasaran akan seks mulai datang seperti datang bulan. hingga aku jadi gak konsentrasi di kelas. aku ingat kata-kata taufik waktu itu. ketika seharian kutanya-tanya iya soal "ngocok atau coli itu apa sih? gimana caranya?"

hingga sore hari, ia kutanyai terus begitu. dengan nada-nada becanda pastinya. masa aku keliatan penasaran soal hal yang tabu di masyarakat? gak mungkinlah, jadi satu-satunya cara adalah searching di warnet atau tanya ke dia langsung dengan maksud becanda. aku emang sudah dikit-dikit ngerti sih, soal perwarnetan ini, sudah ada tiga kali atau lebih aku diajak komplotan taufik dan kawan lainnya. tapi bocah itu tetap saja saja memantau aku saat di warnet. mungkin dia pikir aku akan membuka situs bokep kali ya (dia udah ngajarin aku soal beginian haha)

"bayangin aja ustadzah fina, terus kontol antum kocok-kocok hingga keluar" jawabnya sore itu.

saat itulah aku sadar, kalau ustadzah fina ini sangat menggairahkan, aku jadi memandang teman-temanku yang lain dan melihat sesuatu yang selama ini tak kuperhatikan di kelas selain pelajaran.

apalagi kalau bukan pantat ustadzah fina yang aduhai. ia suka memakai pakaian yang ketat, sehingga lekuk tubuhnya amat jelas. bisa dibilang proporsional. diantara ustadzah-ustdazah lainnya, memang dia satu-satunya ustadzah yang binal juga paling bening dan cantik. aku ingat sekali waktu itu air bak mandi sekolah kami macet, sehingga tidak ada tempat untuk buang air. nah kebetulan, kami berpapasan dengan ustadzah fina yang lagi mules dan sepertinya sangat tersiksa. kulihat wajahnya merengut minta di entot haha.

"kemana zah, gak ngajar?" tanya kami.

"duhh, ustadzah sakit perut, bisa enggak numpang di kamar mandi kalian?" kami pun dibuat berpandangan.

sesaat aku ingin bilang iya tapi keburu di jawab taufik, dengan nyeleneh lagi.

"ana mau-mau aja zah, tapi ustadzah ngerti lah remaja kek kami kalau di wc ngapain"

"emang ngapain?" tanya ustazah fina sambil meremas tete eh perutnya.

" lima kosong satu zah" ucap taufik.

loh? aku lihat ustadzah fina tersenyum nakal, sambil melotot. kenapa ya? aku gak terlalu mikirin itu, karena otakku saat itu sedang berpikir dimana ustadzah fina bisa segera menuntaskan hajatnya. "Ahh, iya! rumah Pak Surya aja gimana zah?". Rumah pak surya berada disamping asrama kami, tepat dibelakangnya ada sungai yang mengalir deras.

"lah, di rumah pak Surya mana ada. keluarganya kan suka mandi di sungai" ucap taufik.

"kalau gitu sungai" ucapku. aku melirik ustadzah yang masih memegang perutnya dan sepertinya sudah tidak meringis seperti tadi. "oke" ucap ustadzah fina.

kami kemudian berjalan bersama ustadzah fina ke daerah sungai yang tak jauh dari rumah pak Surya, area sungai tersebut memang biasa dijadikan tempat mck oleh ibu-ibu disini. agak terlalu jauh sih, cuma tadi zah fina males kalau harus buang hajat tepat dibelakang rumah Pak Surya yang mesum itu.

***
disini zah, ucap taufik. ada sebuah jalan menurun menuju bibir sungai dan disana terdapat batu sungai yang datar, biasa digunakan oleh ibu-ibu mencuci pakaian, kebetulan saat itu siang hari dan tidak ada orang disana, hanya kami bertiga. "ya udah, kami pergi zah" ucapku merasa tidak enak karena masih ada disana. ntar malah gak ee' ustadzahnya.

"ehh jangan, dong. ustadzah takut" ujarnya.

ya, udah kalo gitu kami agak jauh sedikit zah, biar gak bisa melihat ustadzah" kata taufik mantap.

"i-iya deh, jangan mintip yah kalian" katanya, tapi dengan intonasi menggoda. serrr... tiba-tiba jantungku menjadi deg deg an.

kami pun berlalu, tapi saat aku sedang bengong dan membayangkan ustadzah yang lagi.... ehhh?

tiba-tiba taufik menarik kerah bajuku. dan matanya mengisyaratkan kata "ayo"

"kemana?" tanyaku.

ia tak menjawab lalu berjalan melewati semak-semak hingga sampai di bibir sungai, di sana tumbuh semacam pohon dan taufik berada dibaliknya. aku kemudian ikut kesana dengan hati yang penasaran. "nih anak ngapain sih?"

tiba-tiba taufik membuka celana dan mengeluarkan kontolnya yang lumayan gede, sudah cukup tegang dan bewarna kecoklatan. aku terhenyak kaget dan sontak berteriak "ngapain woi?"

tiba-tiba tangan yang megang kontol tadi berada di bibirnya sambil membuat isyarat diam, dia amat panik dan membuatku setengah tertawa. mataku kini tertuju kepada hulu sungai diatas sana. deggg! omegattt astaghfirullah! ternyata ustadzah fina melihat kami. waduh gawat. aku langsung mengerti, ternyata maksud taufik kesini mengintip zah fina dan sambil ngocok?

"fik?" aku memanggil taufik tapi kini dia sudah terfokus kembali ke zah fina yang lagi jongkok, sunggguh mulus dan putih, badannya juga langsing. anehnya, ia tidak kaget atau marah melihat kami, justru ia malah mengangkat bajunya sedikit ke atas. memperlihatkan pinggangnya, aku yang awalnya panik. tiba-tiba menelan ludah. kok bisa-bisanya ya? pikirku.

"ahh, zah finaa zahh terus zahhh hisap kontolkuu" racau taufik. gila nih anak kontolnya besar sekali. aku masih kaget melihatnya. mungkin tak jauh berbeda dengan baterai abc yang buat mic itu. hmm.

taufik terus mengocok kontolnya dengan cepat, sehingga memuncul bunyi "puk puk puk". aku dibuatnya berkeringat, baru kali ini aku melihat secar langsung bagaimana caranya ngocok. sedang di depan kami, zah fina masih tetap jongkok, pantatnya nampak berkilau diantara bias air yang terkena cahaya matahari. sesekali ia melihat ke arah kami. tapi kenapa ya? dia seolah tidak tahu? taufik pun sekarang lebih berani. aku yakin kalau zah fina dapat melihat dengan kontol taufik. dasar cabul pikirku. siapa sangka aku akan berada dalam kondisi yang begini. murid sange yang lagi mengintip ustadzahnya yang binal hahaha.

perlahan-lahan aku juga mengocok burungku yang berada dibalik celana, sambil melihat pantat zah fina yang indah itu. mengelus-ngelusnya pelan

"ahhh zah finaa"

***

"taufikkk, adnaaan" teriak zah fina.

buru-buru taufik memasang celananya lalu pergi dari tempat itu, menemui zah fina.

aku masih heran melihat cairan yang keluar dari kontol taufik. putih dan kental seperti kuning telur dan menembak kemana-mana. sisa cairan yang berada di kontolnya ia lap dengan tangan kiri tapi tidak ia bersihkan hmm. "jangan bilang ke siapa siapa ya nan" katanya. lalu berlalu meninggalkan aku dibelakangnya.

"kalian ngintip ustadzah ya tadi?" tanya zah fina.

kami hanya diam. pandangan mataku melihat ke tanah. "JAWAAAB!' bentak zah fina.

"iya zah, kami tadi ngintip doang kok zah" ucap taufik.

"ngocok doang apa coli? hah?"

"coli iya juga zah"

"berengsek"

PLAK!

zah fina menampar kami satu-persatu, tidak sakit sih. tapi membuatku merasa malu dan bersalah, aku kemudian dibuat makin menunduk. lama-lama diam, hingga terdengar suara.

"lumayan gede kontol kamu fik" ucap zah fina.

aku kaget tak percaya, sebab kini zah fina tengah mengelus-ngelus kontol taufik.

"emmmhhh zah enak zahh" ucap taufik.

"mau aku kocokin gak?" tanya zah fina.

"mau banget zahh"

"dasar mesum!" ledek zah fina. bukannya dikocok ternyata zah fina meremas kuat kontol taufik. hingga akhirnya taufik kesakitan dan mencoba melepas tangan zah fina.

"eh ini apa nih?" tanya zah fina sambil menggengam pipinya. kemudian ia mencium tangannya itu.
"gak ada zah" ucap taufik.

"kalian nakal ya, awas aja diulang lagi, nanti ustazdah bilangin ke ustadz antum"

"kamu juga nan, ibu kira kamu anak baik-baik ternyata kamu nakal, ustadzah potong titit kamu nanti" ancamnya.

eh titit?

aku menelan ludah. kemudian zah fina pun pergi.

tak lama terdengar suara taufik yang tertawa girang.

"hahaha makan tuh sperma" katanya sambil ketawa.

"eh maksudnya?" tanyaku ke taufik.

"itu sperma kutadi ku lap ke pipinya, siapa suruh ngeremes kontol orang"

deggg!

TO BE CONTINUED
STAY TUNE!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd