Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisahku Husna Amira

Bimabet
6. POV Pak Pram

.

Pagi ini Pak Pram Sakit, kemungkinan iya sakit karna masuk angin habis bergadang semalam menonton bola dipos ronda bersama Pak RT dan warga lainnya. Iya di ranjang kamarnya hanya terbaring lemas.
.
"Bapak istirahat aja, biar nanti non naik ojek online" Kata Bi Inem sambil membawakan sarapan.
.
"Duh gak enak saya sama Non, gakpapa, bisa kok saya ini" Kata Pak Pram dengan suara lemas
.
"Uhuk uhuk" Batuk Pak Pram
.
"Tuh kan masih sakit, ndak usah kerja dulu hari ini, istirahat aja, kalo pak sakit ntar dijalan kecelakaan, malah bahaya sama Non Una" Kata Bi Inem sambil marah marah
.
"Yaudah aku lanjut kerja dulu, bentar lagi Non kebawah" Lanjut Bi Inem sambil meninggalkan kamar Pak Pram.
.
Pak Pram hanya diam, dia sedikit kecewe dengan kondisinya hari ini, karena iya akan melewatkan saat saat bersama Non Una. Pak Pram pun makan dan meminum obat yang dibelikan oleh Bi Inem pagi tadi, lalu iya lanjut tidur untuk istirahat.
Dari tidurnya Pak Pram terbangun dan iya melihat jam menunjukan pukul 11 lewat 45 menit, ia pun keluar teras rumah untuk menghilangkan rasa bosannya. Ia pun duduk dikursi depan.
Saat Pak Pram duduk, ia melihat Pak Sarwadi yang melintas dengan dagangan jamunya.
.
"Weh ada Sarwadi, Sar Woi Sar" Teriak Pak Pram memanggil.
.
Pak Sarwadi pun menghampiri dengan sepeda bututnya.
.
Pak Sarwadi
.
"Kenapa Pram manggil?" Ucap Pak Sarwadi sambil menstandarkan sepeda dagangan jamunya.
.
"Ini aku sakit, ada gak jamu yang bisa bikin enak badan, biar bisa jemput Non Una" Ucap Pak Pram sambil memijit belakang bahunya.
.
"Wess ada dong, nih jamu buatan saya sendiri, kalo habis minum ini bakal sehat kembali" Kata Pak Sarwadi sambil menunjukan jamu buatannya.
.
"Weh muantep sekali Sar, yowes buatin saya itu" Ucap Pak Pram senang.
.
Pak sarwadi pun membuatkan jamunya, lalu ia berikan ke Pak Pram.
.
"Nih jamunya, dijamin manjur" Ucap Pak Sarwadi sambil memberikan secangkir Jamu.
.
Pak Pram pun meminum jamu itu sampai habis.
.
"Pahit sekali ini Sar, kaya makan mengkudu" Kata Pak Pram dengan reaksi muka kepahitan habis minum jamu.
.
"Namanya jamu cok, kalo wenak namanya jus, nih jahe biar rasa paitnya ilang" Kata Pak Sarwadi sambil menuangkan jahe.
.
"Gimana Pram dah ada tanda tanda bisa garap si mulus Una belom? " Ucap Pak Sarwadi.
.
"Yah boro boro deket, nyentuh aja susah apalagi ewe" Ucap Pak Pram.
.
"Lah iyo toh, bodynya tu loh beh, kenceng putih, penasaran saya sama dalemnya" Ucap Pak Sarwadi sambil terkekeh kekeh.
.
"Jangankan situ, aku aja coli terus bayangin si Non" Kata Pak Pram.
.
"Hahaha, kalo saya punya istri kaya si Una itu pak, gak keluar kamar lagi saya, ewe terus hahaha" Kata Pak Sarwadi tertawa.
.
"Hahaha dower dower tu memek hahaha" Dilanjutkan Pak Pram tertawa.
.
"Yah kalo perlu bantuan bisa hubungi saya, saya kasih minuman mujarab buat si Una sange berat, tapi bayarannya bagi jatah memeknya yah Pram hahaha"
.
"Halah mulutmu" Kata Pak Pram.
.
"Yowes saya mau lanjut dulu, harganya 15 ribu" Ucap Pak Sarwadi
.
"Nih Sar" Ucap Pak Pram sambil memberikan uang pas kepada Pak Sarwadi.
.
"Laris laris laris, yowes saya lanjut dulu" Sambil menepokan uang yang ia dapat ke jamu jamu yang ia dagangkan, lalu Pak Sarwadi Pergi dengan sepada jualannya.
.
"Ada ada saja si Sarwadi, mustahil bisa ewe Non Una" Gumam Pak Pram.
.
Pak Pram pun masuk dan menuju kamarnya, ia pun membuka HPnya. Beberapa saat kemudian Pak Pram merasa badannya enakan dan merasa bugar kembali.
.
"Wah mantep iki jamune Sarwadi, langsung manjur" Ucap Pak Pram.
.
Karna sehat hasrat seks Pak Pram kemudian muncul kembali, ia sudah kangen merasakan memek wanita sejak ditinggal cerai istrinya. Lalu ia kekamar mandi untuk coli membayangkan Una.
.
Foto Una di HP Pak Pram

.
Cop cop cop cop......
Suara kocokan tangan Pak Pram dengan tangan kanannya memegang HP yang berisi foto Una.

.
"Oh Non ohhhhhh"
"Ohhhh enak memek Non"
" Ahhhh kapan Non ahhhh saya bisa ewe Non ahhhh ohhhhh"
Desah Pak Pram.
.
"Non saya keluar non" Pak Pram mempercepat kocokannya.
.
Crot crot crot....
Peju Pak Pram keluar dengan cukup banyak mengenai layar HP berisi foto Una. Lalu ia mandi dan bersiap menjemput Una disekolah.
.
Sesampainya disekolah ia pun menunggu Una keluar dan menghisap rokok yang ada di sakunya.
.
"Lama tenan ini Non Una, ngapain dia, puanas pol disini" Ucap Pak Pram menggerutu.
.
Setelah menunggu cukup lama akhirnya Una keluar, Una beralasan ia lagi piket kelas jadi agak lama, lalu mereka berdua masuk mobil. Una meminta untuk mengantarkan ia dulu ke rumah Edo karna Una ingin mengantarkan tas yang Una bawa.
Sesampainya disana Una langsung ke rumah Edo dan Pak Pram menunggu saja di mobil. Lama Pak Pram menunggu akhirnya rasa bosan muncul kembali, ia pun keluar dan kembali menghisap rokoknya. Satu batang habis Una pun tak kunjung keluar dari rumah Edo membuat penasaran Pak Pram apa yang dilakukan Oleh Una.
.
"Weeehhh lama betul Non ini, tak intip ah" Gumam Pak Pram sambil berjalan mendekat ke rumah Edo.
.
Saat didepan pintu iya mendengar suara desahan laki laki membuat Pak Pram terkejut dan semakin penasaran. Ia pun mengintip dari lobang kecil yang ada dinding rumah Edo.
Betapa terkejutnya ia saat melihat Una yang ia kagumi sebagai orang yang agamis sedang mengocok kontol Edo. Ia pun mengeluarkan HPnya dan merekam aktivitas yang dilakukan Una dan Edo. Cukup lama ia merekam sampai Edo mengerang keras dan mengeluarkan Pejunya. Pak Pram pun bergegas ke mobil agar tak ketahuan oleh Edo dan Una.
.
"Wah mantep iki, uhhhh kapan kapan bisa kali dapatin Kocokan si Non eheheh" Ucap Pak Pram Terekekeh.
.
Una pun keluar, disana Pak Pram melihat bekas peju Edo di baju Una, ia pun bertanya tentang itu namun dijawab oleh Una bahwa ini bekas ketumpahan susu.
.
"Kaya saya gak tau aja Non, saya juga dah rekam kelakuan Non hahaha" Dalam hati Pak Pram sambil senyum.
.
mereka segera masuk mobil dan langsung tancap gass kerumah Una. Sesampainya disana Una langsung keluar mobil dan masuk rumah, sedangkan Pak Pram memasukan mobil ke garasi. Setelah Pak Pram memasukan Mobil kegarasi ia melihat Una tertidur di sofa. Pak Pram diam sejenak sambil memandangi badan Una yang masih tertutup jibab coklat dan pakaian pramuka.
.
"Wih emang mantep bodi si non" Gumam dalam hati Pak Pram.
.
Lalu Pak Pram mendekat ke arah Una. Pak Pram pun melihat kearah sekitar rumah dan tidak ada siapa siapa, ia memberanikan diri untuk meremas dada Una dari luar pakian.
.
"Wah mantep iki toket ABG, kenyel kencang betul bah" Ucap Pak Pram saat meremas kecil payudara Una.
.
Cukup lama ia meremas dada Una, kiri kanan Payudaranya sudah ia remas, ia pun memeberanikan diri untuk melihat apa isi dalam pakaian Una, saat ia ingin membuka Kancing Una ia mendengar Mobil datang dari luar, yang membuat ia terkejut dan langsung masuk kedalam kamarnya.
Sesampainya di kamar ia rebahan dan melihat kembali rekaman di rumah Edo yang membuat rasa sangenya muncul kembali. Dengan seksama ia melihat adegan Una mengocok kontol Edo sampai tangan kirinya tak sadar sudah menggosok gosok kontolnya dari balik celana.
.
"Non Non, kenapa Edo yang Non kocokin, kenapa gak bapak saja, kontol saya lebih gede dari punya Edo Non" Ucap Pak Pram sambil menonton Vidio itu.
.
Habis menonton vidio itu Pak Pram pun keluar kamar untuk makan, karna ia sudah merasa lapar. Saat keluar kamar ia berhenti di balik dinding untuk melihat Non Una sedang makan bersama keluarganya. Ia pun mengurungkan niatnya untuk makan dan pergi kekamar untuk tidur sambil menahan sidikit rasa laparnya.
Saat iya terbangun ia pun keluar kamar untuk membuat secangkir kopi untuk menghilangkan rasa kantuknya sedikit. Setelah ia selesai membuat Kopi ia pun keluar ke belakang rumah untuk bersantai disana. Betapa terkejutnya ia melihat Una basah Kuyup dan menampakan lekukan tubuh badan Una yang sempurna, tonjolan Dada yang ia remas siang tadi terpampang jelas dengan BH warna hitam dan CD hitam yang digunakan Una, ia pun takjup dan berbincang sebentar dengan Una. Una pun masuk dan pergi kekamar mandi bersama adik sepupunya.
Pak Pram lalu duduk dikursi dan menikmati secangkir kopinya. Bayangan tubuh Una tadi dan sange yang masih menyeliputi pikiran Pak Pram Membuat ia resah. Ia pun segera kekamar mandi untuk mengintip Una. Lalu ia mengambil kursi dan berdiri dikursi itu, ia melihat dari sela sela ventilasi kamar mandi, disana iya melihat Una dengan telanjang bulat tanpa sehelai benang pun, yang sering iya lihat Una sehari hari memakai jilbab dan pakaian tertutup sekarang telanjang bulat tanpa penutup apapun. Body yang mantap, badan putih bersih tanpa cacat, toket ABG yang menggoda dan memek ranum yang diselimuti bulu tipis sangat membuat terangsang bukan main. Ia lantas langsung mengeluarkan HPnya dan merekam ketelanjangan Una. Cukup lama ia merekam sampai 2 adik sepupu Una akan keluar kamar mandi, ia pun langsung turun dan mematikan HPnya. Lalu ia pergi menjauh dari kamar mandi.
Sambil menyeruput kopi ia menonton vidio ketelanjangan Una.
.
"Ohh Non, sebentar lagi saya akan merasakan kenikmatan tubuh Non, tunggu aja Non" Gumam Pak Pram dengan tawa senang.
.
Saat iya menonton Vidio Una telanjang ia mendengar suara erangan dari kamar mandi, seperti suara laki laki yang mendesah. Lalu dengan cepat Pak Pram kembali kekamar mandi untuk melihat apa yang terjadi didalam kamar mandi. Sesampainya disana iya kaget karna keluar Nando dengan wajah cengengesan sedang keluar kamar mandi dengan telanjang dan kontolnya ngaceng.
.
"Mantap banget majikan lu" Ucap Nando dengan senyum seraya pergi meninggalkan Pak Pram.
.
Pak Pram bingung dan berpikir sejenak, masa Una main dengan anak SMP, pikiran itu yang membuat ia tertahan untuk mengintip Una lagi. Lalu Una keluar dengan handuk yang melilit ditubuhnya tanpa jilbab. Ia tertegun saat melihat sosok yang ia dambakan keluar dengan keadan sangat menggoda, hanya sebentar ia memandang Una langsung berlari kearah kamarnya, Pak Pram pun diam dan kembali ketempat duduknya.
Setelah melihat hal itu nafsu Pak Pram tak terhankan, namun ia masih berfikir jernih untuk tak macam macam dengan Una. Namun lama kelamaan rasa nafsu di diri Pak Pram tak tertahankan, membuat ia nekat untuk pergi ke kamar Una. Dengan perasaan yang berdebar ia menuju kamar Una, sesampainya didepan pintu kamar Una ia lalu mengetok pintu kamar itu, namun tak ada Jawaban sama sekali dari Una. Ia pun nekat untuk membuka kamar Una, saat pintu telah ia buka, ia melihat Una sedang tidur dengan handuk yang masih melilit di tubuhnya. Lantas membuat Pak Pram semakin bergejolak nafsunya, ia menghampiri Una dan melihat dengan tatapan yang siap menyantap tubuh gadis cantik itu. Dengan memberanikan diri ia membuka handuk yang Una Pakai, terlihat lah tubuh mulus Una dari dekat, Pak Pram lalu menyuntuh gundukan payudara Una dengan kedua tangannya, ia remas pelan pelan agar tidak bangun.
.
"Wah mantap betul ini toket" Ucap dalam hati Pak Pram sambil menenggak air liurnya.
.
Setelah puas meremas ia lalu memainkan jarinya dia belahan memek Una. Dan ia buka bibir memek Una, terlihatlah memek merah merekah yang membuatnya semakin bernafsu ingin garap. Saat ia memainkan memek Una keluar cairan lendir dari sana ia lalu mengecup lendir itu.
.
"Enak betul iki" Gumam Pak Pram kembali.
.
Karna sudah tidak tahan ia lalu menghisap puting Una, isapannya membuat Una mendesah dalam tidurnya. Bergantian kiri kanan pentil Una ia hisap.
.
Slurp slurp slurp....
Suara isapan Pak Pram di Toket Una.
Ia pun melorotkan celananya dan mengocok kontolnya. Karna sudah tak tahan ia pun naik keranjang Una dan membuka lebar kaki Una, ia sudah tidak peduli lagi jika Una bangun, yang ada dipikirannya hanya untuk bisa menggarap wanita cantik ini. Saat kontolnya tepat di memek Una, terdengar dari luar suara mobil datang.
.
"Wah nyonya datang, gawat nih" Ucap Pak Pram.
.
Dengan sigap ia menaikan celananya lagi dan mengecup bibir Una lalu pergi dari kamar Una. Ia langsung masuk kamar dan melakukan aktifitas colinya untuk menghilangkan rasa sangenya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd