Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisahku, kisahnya, dan kisah kita (NO SARA)

Status
Please reply by conversation.
Bagian 8

(pov andi)


Aku dan suci kini sudah kelas 12 dan kami sudah mulai memepersiapkan untuk un. Setelah kejadian di rumahku, lebih tepatnya di dalam kamarku. kami tidak mengulangi perbuatan itu hingga kami kelas 12 sma. Aku tidak mau melihatnya menangis lagi seperti waktu itu. hingga saat ini pun aku belum tau kenapa suci bisa seperti itu.

Bel pulang sekolah pun sudah berbunyi, aku bersiap untuk pulang dan langsung bergegas ke parkiran untuk pulang bersama suci. Sesampainya di parkiran ternyata suci sudah berdiri di samping motorku.

Aku: “udah dari tadi yang?”

Suci: “baru aja kok yang.”

Aku: “yaudah yuk aku anter kamu pulang.”

(suci hanya menganggukan kepalanya)

Aku lalu mengantarkan suci untuk pulang, siang itu sangat panas sekali. Sesampainya di rumah suci, aku berniat untuk langsung pulang. Tetapi suci menyuruhku untuk mampir dulu dirumahnya.

Suci: “masuk dulu yuk”

Aku: “emang gpp yang aku mampir?”

Suci: “ya gpp dong sayang”

(Aku lalu mulai mengikuti suci masuk dan aku disuruh duduk dulu di ruang tamu)

Setelah itu suci datang membawa 2 gelas es jeruk dan menyuruhku untuk meminumnya. Saat itu suci masih menggunakan seragamnya.

Suci: “diminum yang, aku mau ganti baju dulu.”

Aku: “iya yang”

Suci langsung masuk ke kamar dan meninggalkanku sendiri di ruang tamu. Aku lalu mengeluarkan hp ku untuk bermain game. Saat asik bermain game aku mendengar suara seseorang mengucap salam sambil masuk ke rumah suci, “assalamuallaikum”.

Aku: “walaikumsalam, eh udah pulang pak?” (katau sambil menghentikan kegiatan bermain game ku)

Ayah suci: “eh ada kamu ndi, si suci mana? Belom pulang ndi, ini mau ambil berkas kantor yang ketinggalan.”

Aku: “suci lagi di kamar pak, lagi ganti baju.”

Mendengar jawabanku, ayah suci hanya mengangguk dan berjalan ke belakang. Tak berapa lama ayahnya suci kembali ke ruang tamu sambil membawa beberapa file.

Ayah suci: “ini minum punya suci kan ndi?” (kata ayah suci sambil duduk di sebelahku)

Aku: “iya pak, tapi belom diminum sama suci kok”

Ayah suci: “yaudah tak minum aja, panas banget soalnya hari ini. Bikin haus haha” (ayah suci sambil meminum minuman milik suci)

(suci datang dan langsung duduk dihadapanku)

Suci: “loh kok ayah udah pulang?”

Ayah suci: “abis ambil ini ci” (sambil menunjukan file yang ada di tangannya)

Suci: “trus kok ayah masih disini, nanti dicariin orang kantor lho”

Ayah suci: “ayah mau ngadem dulu sebentar ci, diluar panas banget. O iya kamu udah ngasih tau andi belum?”

Suci: “kasih tau apa yah?”

Ayah suci: “ih kamu masih muda tapi udah pikun haha. Jadi gini ndi, besok minggu adik suci (indra) mau sunat. Renacananya sih mau ada pengajian dan syukuran kecil2an. Nanti kakek dan nenek suci rencananya juga akan dateng. Kamu bisa dateng kan?” (ayah suci menjelaskan kepada ku)

Aku: “insyaalah aku bisa dateng kok.”

Ayah suci: “yaudah ayah balik ke kantor dulu ya, jangan lupa minggu sore ndi.” (ayah suci mengingatkanku lagi)

Aku: “iya pak, hati2 dijalan”

Ayah suci: “ ayah berangkat ya ci, assalamuallaikum” (kata suci sambil meninggalkan kami berdua)

“wallaikumsalam” (kataku dan suci bersamaan)

Setelah ayah suci berangkat, kini hanya aku berdua dengan suci di ruang tamu. Aku lalu memandang suci, suci terlihat menundukan wajahnya dan terdiam. Kenapa suci diam? Gak kayak tadi yang selalu menunjukan wajah yang ceria.

Aku: “kok kamu diem aja ci?”

Suci: “eh gpp kok yang, oiya aku ada pr buat besok. Temenin aku ngerjain disini ya” (sambil tersenyum)

Aku: “iya nanti aku ajarin sekalian haha” (kataku mencairkan suasana)

Suci: “yeee emang kamu ngerti, kita aja beda jurusan di sekolah” (suci sambil meninggalkanku sendiri di ruang tamu)

Tak butuh waktu lama suci kembali keruang tamu dan membawa bukunya sambil duduk di sebelahku, “aku kerjain dulu ya” (kata suci yang sudah mulai mengerjakan pr nya). Aku kini memperhatikan suci sedang mengerjakan pr nya dan tampaknya suci tak menemukan kesulitan. Suci saat itu memakai kaos lengan panjang dan celana training. Payudara suci terlihat jelas saat suci membungkukan badannya ke meja sambil menulis. Aku yang melihat itu mulai sedikit terangsang dan mulai berpikiran mesum, namun aku berusaha membuang jauh pikiran itu. tapi setelah lama aku berusaha, aku tidak mampu menghilangkan pikiran mesumku. Aku mulai memperhatikan keadaan rumah suci, dan saat itu terlihat sangat sepi. Ya ibu suci dan kedua adiknya sedang tidur siang dan adiknya yang satu nya entah sedang kemana. Aku yang merasakan suasana sangat mendukung, secara perlahan mulai memeluk suci dari belakang dan menempatkan kepalaku di bahunya. “ahhh yang, aku lagi ngerjain pr nih” (katanya lirih mungkin takut membangunkan ibu nya). Aku tak memperdulikan perkataan suci dan mulai meremas kedua payudara suci dari luar kaosnya. “mmhhh ahh jangan yang” (kata suci sambil menggerakan badannya namun tidak menyingkirkan kedua tangan ku dipayudaranya). Aku yang merasa tidak puas langsung memasukan tangan ku kedalam kaos dan bhnya dan aku langsung meremas payudara suci sambil sesekali memainkan putingnya. “mmhhh aahhh yanngghhh” (desah suci merasakan kegelian) dan kulihat suci beberapa kali menggoyangkan badannya. “ah suci mulai terangsang nih” (pikirku) aku yang berpikiran seperti itu mulai meremas payudara suci dengan agak kencang. Suci sesekali memalingkan wajahnya untuk menatapku. Wajah suci terlihat merah dan bibirnya beusaha menahan desahannya. Saat aku memainkan putingnya, tiba2 suci mencium bibirku. Aku pun langsung membalas ciuman suci. “mmmhhh mhhh mhhhh” (desah suci dikala kami berciuman). Aku menarik bibirku dari bibirnya lalu menarik bahu suci dan langsung menyandarkan suci ke sofa yang sedang di kami duduki.

Aku: “aku cinta kamu yang” (kataku kembali mendekatkan wajahku ke wajah suci)

Suci: “aku juga cinta kamm aahhh” (suci belum sempat menyelesaikan ucapannya karena bibirnya langsung aku serbu)

Aku menciumnya sambil masih meremasi payudaranya, lalu tiba2 suci menarik kepalaku supaya ciuman kami lebih erat. Lalu suci melepaskan bibirnya dari bibirku. Terlihat suci berusaha mengatur nafasnya, aku mulai menyadari itu dan bertanya kepada suci “kamu udah keluar yang?” (kataku lirih). Suci hanya mengangguk malu dan pipinya terlihat memerah. Kontolku yang sudah berdiri dari tadi ingin merasakan hangatnya bibir suci seperti waktu itu. lalu aku membuka celana beserta bocerku dan ku turunkan hingga ke pinggang. setelah nafas suci terlihat stabil aku meminta suci untuk menyepong kontolku seperti waktu itu “yang emutin dong” (kataku sambil memegang kontolku yang sudah berdiri tegak). Suci hanya memandang kontolku sambil terdiam agak lama. Aku yang melihat itu mulai memasang wajah sedih sambil berkata “gak mau ya yang? Yaudah deh gpp kalokamu gak mau” (sambil aku ingin menaian celana ku kembali) lalu tiba2 suci menghentikan tanganku saat ingin menaikan celana dan ia berkata “mau kok yang” (sambil tersenyum kepadaku). Lalu suci mulai memegang kontolku dan mendekatkan wajahnya ke kontolku. Aku pun sangat senang karena akan merasakan kehangatan mulut suci lagi. Saat suci ingin memasukan kontolku kedalam mulutnya, tiba2 terdengar suara ibu suci dari arah belakang “suci, kamu udah pulang?” (sambil sedikit berteriak). Suci yang mendengar suara ibunya langsung melepas kontolku dan membenahi kaosnya yang terangkat sampai ke leher, akupun juga langsung menggunakan celanaku dan merapihkannya. Benar saja setelah kami selesai membenarkan pakaian kami masing2 tiba2 ibu suci tiba di ruang tau dan melihatku “eh ada kamu, udah dari tadi ndi?”

Aku: “iya udah dari tadi bu.”

Ibu suci: “maaf yah, tadi ibu ngelonin adiknya suci eh malah ikut ketiduran”

Aku: “iya gpp bu, ini aku juga udah mau pulang kok.”

Ibu suci: “loh kok buru2 ndi? Masih jam segini juga”

Aku: “iya bu, soalnya mau nganterin ibu pergi hehe”

Setelah itu aku berpamitan kepada ibunya suci, dan suci mengantarkan ku sampai ke depan.

Suci: “hati2 ya yang” (sambil menahan tawa)

Aku: “iya yang, makasih ya es jeruknya” (aku sambil memasang wajah gugup)

Aku lalu mengendarai motorku untuk kembali pulang, di perjalanan aku merasakan kontolku masih berdiri “ahh padahal sedikit lagi tuh” (batinku sambil memacu motorku dengan kencang agar cepat sampai ke rumah).

Hari Minggu (acara di rumah suci)

(Pov andi)


Ya hari ini hari minggu dan aku akan datang ke acara syukuran adik suci, tetapi aku bingung mau pake baju apa. Akhirnya aku memutuskan untuk menelfon suci, menanyakan aku lebih cocok pake baju apa untuk datang ke rumahnya. Aku menelfon suci dan telfonku tidak diangkat-angkat, sudah 2x aku telpon tetapi masih tidak diangkat “kemana ya suci?” (batinku). Lalu aku menelfonnya lagi, agak lama aku menunggu dan akhirnya suci mengangkat telfonku:

Aku: “halo yang”

Suci: “ha..halo yanghhh” (jawab suci ditelfon)

Aku: “aku bingung nih yang mau pake baju apa, cocoknya aku pake… (aku menghentikan ucapanku karena tiba2 mendengar suara suci, lebih tepatnya desahan suci). Yang cocoknya aku pake baju apa ya?(aku mengulangi ucapanku)”

Suci: “pakekh baju koko aja yang oohhh”

Aku: “kamu kenapa yang? Kok suaranya gitu?”

Suci: “ehh mhhh ini yang kepalaku pusing banget aahhh udah dulu ya yang ouhhhhh” (kata suci langsung memutus telfonku)

Aku masih diam dan bertanya2, kenapa suci sampai mendesah seperti itu ya? Desahan itu bukan menunjukan rasa sakit. Ya, tapi desahan itu seperti desahan suci saat di kamarku. aku baru teringat, suci pernah mendesah seperti itu saat aku menghisap payudaranya. “Kamu sedang apa sebenarnya sih ci?” (batinku). Aku lalu mandi dan bersiap kerumah suci. Aku sudah memakai baju koko sesuai perintah suci dan bersiap berangkat ke rumah suci. Saat aku sudah menaiki motorku, tiba2 hpku berbunyi. Saat aku melihat hpku, ternyata ada chat dari suci. Setelah ku buka ternyata suci mengirimkan 2 foto dirinya yang sudah siap untuk mengikuti acara di rumahnya. “cantik banget kamu ci” (batinku) lalu aku memasukan hp ke kantong dan langsung berangkat ke rumah suci.

(Pov suci)

Hari ini rumahku akan ada acara syukuran dan pengajian, merayakan adiku yang sudah disunat. Aku pun sangat sibuk sedari pagi, tapi suasana ini agak membuatku tidak senang. Ya, karena ada kakek di rumah ini. Walaupun kakek ku datang bersama nenek, aku masih saja khawatir kalo kakek mengulangi perbuatannya seperti waktu itu. saat aku selesai membantu aku pun langsung mandi dan langsung menggunakan pakaian di dalam kamar mandi, karena tidak mungkin aku ke kamar hanya menggunakan handuk. Aku menggunakan gamis ungu muda dengan corak bunga dibagian dada dtambah aku menggunakan jilbab instant dan keluar dari kamar mandi lalu menuju kamarku untuk mengganti jilbab dan sedikit merias wajahku. Aku pun masuk ke kamar dan langsung melepas jilbab instanku, aku langsung duduk di depan kaca untuk merias wajahku tak lupa aku menutup pintu kamar. Saat aku sedang ingin merias wajahku, tiba2 pintu kamarku dibuka oleh seseorang dan sesorang itu langsung masuk sekaligus menutup pintu kamarku. ya, seseorang itu adalah kakekku. Dia langsung berdiri di sampingku, aku sempat memergoki sedang menatap wajah dan tubuhku secara bergantian.

Kakek: “nduk, ada minyak kayu putih gak? Buat nenek, dia sedikit pusing katanya. Mungkin gara2 perjalanan kesini yang jauh”

(aku hanya diam dan mengambil minyak di mejaku lalu langsung memberikan ke kakek)

Setelah mendapat apa yang dia minta, kakek langsung pergi meninggalkan ku sendiri di kamar. Kakek pergi tanpa menutup kamarku. aku tersadar pintu kamarku terbuka sedikit sesaat setelah aku selesai merias wajah. Aku langsung berdiri dan hendak menutup pintu, saat aku menutup pintu aku merasa ada yang mendorong pintu kamarku dari luar. Ternyata itu perbuatan kakekku, lalu kakek langsung masuk ke kamarku dan pintu ku tak lupa kakek untuk menguncinya. Memang pada saat itu keadaan di depan kamarku sangat sepi, tidak ada orang. Orang2 sudah mulai berkumpul di tenda depan rumah karena 2 jam lagi acara akan di mulai. Aku mulai ketakutan, saat kakek mulai memajukan tubuhnya ke arahku. Dan tiba2 kakek sedikit mendorong tubuhku ke Kasur, “ahh” (kataku saat jatuh ke Kasur).

Kakek: “kakek kangen nduk hehe” (kata kakek sambil melepaskan baju koko dan sarungnya)

Aku: “jangan kek, sebentar lagi acara akan dimulai.” (kataku lirih)

Kakek: “sebentar aja nduk” (kata kakek berusaha mendekatiku yang sudah lebih dulu berada di Kasur)

Aku hanya menggelengkan kepalaku menandakan aku menolak, tetapi kakek menghiraukan ku dan masih saja mendekatkan tubuhnya ke tubuhu. Kakek tiba2 langsung menindih dan berusaha mencium tubuhku. Aku memalingkan wajahku dan ciuman kakek mengenai pipiku.

Kakek: “ayo nduk, sebentar aja. Kalo kamu mau cepet ya kamu nurut”

Lalu kakek memegang daguku dan menghadapkan wajahku untuk menatapnya dan kakek langsung mencium bibirku dengan buas “mmhhhh” hanya itu yang mampu aku ucapkan. Aku berusaha menutup kuat bibirku. Kakek masih berusaha memasukan lidahnya ke dalam mulutku, kakek tidak menyerah dan langsung meremas payudara kiriku dari luar gamis ku. aku mulai merasakan kegelian sambil menggerakan tubuhku ke kanan dan kiri. Aku mulai tidak bisa menahan desahanku, “ahhh ohhh” aku mengeluarkan desahanku mengakibatkan bibirku terbuka. Kakek yang menyadari hal itu langsung memasukan lidahnya kedalam mulutku. Kakek berhasil memasukan lidahnya ke mulutku dan mulai menyerang lidahku. Payudaraku masih saja di remas oleh kakek, mungkin kakek merasa tidak puas. Lalu tangannya di letakan dipunggung ku menyusuri punggung hingga leher seperti mencari sesuatu. Dan benar saja ternyata kakek mencari sreting gamisku, setelah menemukan apa yang ia cari. Kakek menarik turun sreting gamisku hingga mentok di pinggangku setelah itu kakek mebuka 3 kancing gamis ku pada bagian dada. Lalu kakek mulai melepas kaitan bh ku dan kakek mengangkat bahuku sehingga aku menjadi duduk dihadapannya. Kakek melepas bibirnya dan langsung melepas gamis bagian atas hingga melewati tanganku. Tak lupa kakek juga melepas bh yang ku pakai. Aku mulai meneteskan air mataku “kenapa kejadian ini terjadi lagi” (batinku).

Aku: “kek udah yaa, jangan lagi”

(kakek hanya diam sambil memperhatikan payudaraku)

Kakek: “susumu tambah montok nduk” (kakek sambil mulai menyolek putingku)

Tak cukup dengan itu kakek lalu mencium dan merebahkan kembali tubuhku ke Kasur. Aku menciumi bibirku sambil sesekali menjilati kupingku. Setelah puas menciumi ku, kakek langsung menyerang payudaraku dan mulai menghisapnya. Tangan kakek mulai menyelinap masuk melalui bawah gamis ku. aku merasakan tangan menyentuh pahaku dan langsung memegang memekku dari luar cdku.

aku: “kek udah kek ohhhhh”

Kakek masih saja menghisap payudaraku sambil memainkan memekku. Ah aku sudah gak tahan lagi, aku merasakan akan segera orgasme. Saat orgasme ku hampir datang, tiba2 hp di sampingku berbunyi menandakan ada sebuah telfon. Hp ku bordering selama 2 kali. Hpku bordering lagi Mendengar suara hpku yang sudah bordering 3x kakek menghentikan perbuatannya dan langsung mengambil hpku. Kakek mengamati nama yang muncul di layar hpku.

Kakek: “ini siapa nduk? Pacarmu yang telfon?”

(aku hanya mengangguk dan memang saat itu aku melihat nama andi dengan emoticon love di samping namanya)

Kakek: “yaudah ini angkat!” (kata kakek sambil menyerahkan hpku)

Aku langsung mengangkatnya, saat aku meletakan hpku di telingaku. Ternyata kakek memulai perbuatannya lagi. Kakek kembali mulai menghisap payudaraku dan mulai menyentuh memeku langsung melalui sela2 cdku. Dan “halo yang” (suara ditelfonku)

Aku: “ha..halo yanghhh” (jawab ku ditelfon)

Andi: “aku bingung nih yang mau pake baju apa, cocoknya aku pake…. Yang cocoknya aku pake baju apa ya?”

Suci: “pakekh baju koko aja yang oohhh” (aku berbicara sambil mendesah Karena kakek mulai memainkan itilku)

Aku: “kamu kenapa yang? Kok suaranya gitu?”

Suci: “ehh mhhh ini yang kepalaku pusing banget aahhh udah dulu ya yang ouhhhhh” (jawabku bohong dan langsung memutus telfonku)

Dan benar saja tak lama setelah aku menelfonku, aku orgasme “ooouuucchhhhhhh” (desahku panjang). Aku merasa tubuhku langsung lemas, dan kakek masih saja menghisap payudaraku secara bergantian. Aku yang baru saja merasakan orgasme hanya bisa diam dan pasrah menerima perbuatan kakek kepadaku. Setelah puas dengan payudara dan memekku. Kakek langsung duduk di sampingku sambil menempatkan kontolnya di samping wajahku, lalu kakek memegang daguku dan menghadapkan ke kontolnya. Aku sempat melihat wajahnya lalu ia menganggukan kepalanya sambil tersenyum kepadaku dan aku sangat benci senyuman itu. aku yang sudah tau apa yang di inginkan kakek, mulai memasukan kontolnya ke mulutku. Aku melakukan ini memang aku ingin menyudahi dengan cepat. “mmhhhhh mhhh” aku mulai mengemuti kepala kontol kakek. Tangan kakek tak tinggal diam, kakek mulai memainkan putingku. Aku masih saja mengemut kontol kakek sambil meneteskan air mataku ditambah merasakan putingku di putar2 oleh kakek. “mmhhhh hhmmmmmm” hanya itu yang keluar dari mulutku.

Kakek: “kamu kok tambah pintar nduk, udah sering ngemut kontol pacarmu yo? Haha” (kata kakek dengan lirih)

Aku mendengar perkataan kakek sepeti itu, memebuat hatiku sakit. Air mataku tambah deras, aku merasa bersalah sudah membohongi andi. Aku merasa tak pantas buat andi. Saat aku masih mengemuti kontol kakek, tiba2 kakek melepaskan kontolnya dan langsung mengarahkan ke payudaraku. Aku merasakan kontol kakek menyentuh putingku. Tak berapa lama, “croot crooot crooot” (aku merasakan payudaraku seperti di semprot cairan) dan memang saat itu sperma kakek di keluarkan di payudaraku. “ahhh nikmat banget nduk” (kata kakek sambil masih menggesekan kontolnya di payudaraku). Lalu kakek langsung mengambil bhku dan memberikan kepadaku sambil berkata “nih dipake nduk, jangan kamu elap pejuh kakek di susumu. Langsung pake aja bh mu” (kata kakek). Aku lalu menggelengkan kepalaku menandakan aku menolak menuruti permintaannya. Melihat reaksiku, kakek langsung berbicara “kalo kamu gak nurut, nanti malem beneran tak masukin kontolku ke memekmu nduk. Udah buruan pakek, nanti abis acara selesai kakek akan mengecek apakah pejuh ini masih ada atau tidak di susumu ini”.

Aku: “kenapa sih kakek kok tega melakukan seperti ini ke aku, aku ini cucumu huhuhu” (kataku sambil menangis)

Kakek: “badanmu bagus nduk, kakek gak tahan hehe yakan itung2 kakek ngajarin kamu caranya nyenengin lelaki. Susumu ini indah, sayang kalo Cuma di anggurin” (kata kakek di akhiri dengan meremas payudaraku sebentar)

Aku: “kakek jahat, aku benci sama kakek huhuhu” (aku berkata lirih sambil menangis bila aku berbicara keras aku takut akan kedengaran sampai luar kamarku)

Kakek: “kakek gak peduli nduk, udah cepat pakek pakaianmu lagi.” (kata kakek mulai memakai kembali celana pencek, sarung, dan baju kokonya)

Kakek lalu membuka pintuku secara perlahan dan memperhatikan keadaan sekitar. Setelah dirasa aman kakek langsung keluar dan menutup pintu kamarku. setelah kepergian kakek aku memakai bhku untuk menutupi payudaraku yang berlumuran sperma kakek. Aku memakai kembali pakaianku sambil menangis. Aku lalu duduk di depan kaca sambil mulai menghapus air mataku dan mulai merias wajah beserta menggunakan jilbabku. Setelah selesai aku memperhatikan wajahku di depan kaca untuk mengecek jilbabku. Aku mengambil hp ku dan langsung selfie untuk di kirimkan ke andi, lalu aku mengirimkan foto itu. setelah melihat tanda chat ku terkirim aku berkata lirih “andi maafkan aku” sambil langsung berjalan keluar kamar dan langsung ke depan untuk bergabung dengan anggota keluargaku.



Sekian dulu ya gan, sampai jumpa di page 17 hehe
 
Terakhir diubah:
Entahlah harus sedih ato sange baca nya
Paling ga suka klo.model paksa gt semoga happy ending ya hu ane tunggu updatennya lg. Keep semprot
 
Waa aaaahhh... Jgn" Kakeknya memberikan forum ini. Tsssaaadddiiiisss dech
 
Bimabet
sambung lagi page brapa huu, ah gatahan pengen baca lagi
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd