Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisahku, kisahnya, dan kisah kita (NO SARA)

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bagian 13
(pov suci)

Hari ini adalah ospek pertamaku, dan aku akan berangkat ke kampus dengan diantar kakek. setelahku tinggal disini selama seminggu, memang kakek tak mengulangi perbuatannya seperti dulu. Kakek sudah mulai berubah dan aku mulai percaya dengan kakek. aku senang kakek sudah berubah dan aku mulai tenang tinggal disini. Aku menggunakan kemeja putih, rok hitam dan jilbab hitam yang kulilitkan pita kuning (kelompok saat ospek), tak lupa membawa perlengkapan ospek. Saat aku sedang membenarkan posisi jilbabku, kakek memanggilku “nduk, ayo berangkat. Nanti kamu telat”. Aku pun langsung buru2 keluar kamar dan langsung ke ruang tamu. Kakek melihatku tajam dan terkadang aku memergoki matanya melirik bagian dadaku. Memang kemeja yang aku gunakan saat ini sudah kekecilan sehingga payudaraku terlihat menonjol. Aku yang menyadari itu langsung membenahi jilbabku lagi sambil berkata “ayo kek berangkat”.
Kakek: “ehh ayo nduk”
Lalu kami langsung menuju mobil kakek. di dalam mobil kakek terkadang memandang bagian dadaku lagi. Aku mulai risih dengan pandangan kakek, lalu menegurnya “kek, lihatin jalan. Nanti nabrak”
Kakek: “iya nduk, itu kancing kemejamu kebuka” (kata kakek sambil fokus menyetir kembali)
(aku lalu melihat kemeja ku dan benar saja kancingku terlepas dan terlihat kulit dadaku. Aku lalu mengancingkan kembali kemejaku)
Aku: “makasih ya kek udah di kasih tau kalo kancingku terlepas”
Kakek: “iya nduk, untung kakek yang ngeliat. Bukan seniormu hehe”
Aku: “i..iya”
Sekitar 20 menit perjalanan akhirnya aku sampe dikampus dan kakek langsung pulang setelah mengantarku. Aku lalu masuk ke dalam kampus sambil mencari2 orang yang menggunakan pita yang sama denganku. Aku seperti orang linglung saat itu, nengok kanan kiri dan akhirnya aku melihat cewek yang menggunakan pita yang sama denganku. Aku langsung menghampiri cewek itu dan menyapanya sambil berkenalan. Nama cewek itu adalah ema.
Aku: “hai, kamu kelompok kuning ya”
Ema: “eh iya gue kelompok kuning”
Aku: “akhirnya aku nemuin temen kelompokku. Aku dari tadi bingung soalnya hehe”
Ema: “nama lu siapa?”
Aku: “aku suci, kamu?”
Ema: “gue ema, lu dari luar kota ya?”
Aku: “iya hehe kok kamu tau?”
Ema: “iya dari Bahasa lu aja keliatan haha”
Aku: “hehe aku juga baru seminggu di kota ini, jadi mau ngomong gue elu ya belom pantes.”
Ema: “haha iya gpp, lu fakultas apa?”
Aku: “aku kedokteran, kamu?”
Ema: “wah sama dong gue juga kedokteran, semoga kita besok sekelas yah aha”
Aku: “haha iya semoga aja ya”
Aku pun memulai ospek pertama hingga hari terakhir dengan lancar. Tak ada perploncoan karena memang pihak kampus melarang adanya perploncon yang bisa memicu kekerasan.
Skip skip
(5 hari setelah ospek)
Setelah 3 hari megikuti ospek kini aku mulai masuk ke kelas dan bersiap menghadapi kuliah pertamaku. Aku ternyata sekelas dengan ema dan aku sangat senang karena sejak ospek kemarin kami berdua tambah dekat. Aku sudah sampai di kampus dan menunggu ema di lobby, tak berapa lama aku melihat ema datang dan menyapaku.
Ema: “ayo suci kita ke kelas”
Aku: “ayo ma, eh tapi kamu ruangannya kan?”
Ema: “aku gak tau haha yaudah nanti kita ke ruang fakultas kedokteran aja trus Tanya kalo ada mahasiswa disitu haha”
Aku: “yaudah yuk”
Kami berdua pun menuju ruang fakultas, sesampainya di sana kami melihat gerombolan mahasiswa yang keliatannya senior angkatanku. Ema menyuruhku bertanya ke salah satu mahasiswa, dia menyuruhku karena malu. Sebenernya aku juga malu, tapi daripada kami telat memasuki kelas lebih baik aku memberanikan diri untuk bertanya. “misi, mau Tanya dong ruangan 309 dimana ya?” (tanyaku)
“oh itu sebelah kanan” (salah satu mahasiswa menjawab)
Aku: “oh itu, makasih ya” (aku sambil berjalan menuju ruangan itu)
“eh tunggu” (mahasiswa itu memanggilku)
(aku dan ema berhenti dan menengok kebelakang)
“lu maba ya disini?”
“iya” (jawabku dan ema)
“kenalin gue tomi anak kedokteran semester 5” (sambil menjulurkan tangannya kepadaku)
Aku: “aku suci kak” (sambil membalas ulura tangannya dan kami bersalaman)
Ema: “engga mau tau nama gue kak?”
Tomi: “ah engga usah, gue kenalan sama suci aja haha”
(teman2 tomi tertawa)
Aku: “hehe ini ema kak namanya, teman sekelasku”
Tomi: “iya suci, o iya boleh tau nomernya gak? Hehe”
Aku: “eh bo..boleh kak nomerku……” (sambil menyebutkan nomer hpku)
Tomi: “oke makasih ya”
Aku hanya mengangguk dan menuju kelas dengan ema. Hari itu aku mulai perkuliahanku dengan lancar.

(pov andi)

aku telah menyelesaikan ospekku selama 3 hari dan aku juga sudah memulai kegiatan belajarku di kampus. Aku mulai mempunyai teman baru di kelasku, teman sekelasku berasal dari berbagai kota. hari ini aku merasa lelah sekali setelah pulang dari kampus dan langsung tidur siang.
Skip
Aku terbangun dari tidurku dan hendak mandi, saat keluar kamar aku langsung terkejut. Ya, aku melihat kak dewi sedang berciuman dengan seorang pria yang kuyakini itu adalah pacarnya. Aku terdiam di belakang mereka, samar2 aku mendengar desahan dari mulut kak dewi. Aku masih terdiam dan tiba2 kak dewi melihatku. Kak dewi terlihat kaget dan mengakhiri ciuman dengan pria itu, kak dewi pun berkata “kamu pulang yah, cepet!” (berbicara kepada pria itu sambil panik). Pria itu pun langsung pulang dengan wajah yang ketautan. Kini aku masih berdiam diri di depan kamarku dan kak dewi memanggilku, “ndi, si..sini”
Aku: “eh hiya kak”
Kak dewi: “kamu sejak kapan disitu?”
Aku: “sejak tadi kak”
Kak dewi: “kamu lihat aku ciuman sama cowokku dong?” (sambil menundukan kepalanya)
Aku memperhatikan kak dewi dan langsung tertuju pada kemeja nya. 2 kancing nya sudah terlepas dan memperlihatkan belahan payudaranya. Tiba2 kontolku berdiri, “duhh malah begini, mana lagi jauhan sama suci lagi” (batinku) dan suara kak dewi menyadarkanku.
Kak dewi: “hei kalo ditanya tuh dijawab dong”
Aku: “i..iya kak, aku lihat kakak ciuman” (sambil mengalihkan pandanganku ke wajahnya)
Kak dewi: “jangan bilang2 sama bapakku ya ndi”
Aku: “iya kak, santai aja kali hehe”
Kak dewi: “makasih ya ndi” (sambil menggenggam tanganku)
Aku: “iya kak, o iya pakde sama bude kemana?”
Kak dewi: “bapak sama ibu lagi ndampingin tetangga lamaran di kota sebelah ndi, paling nanti tengah malem pulangnya”
Aku: “oh pantesan dari tadi sepi, jadi kesempatan buat kakak sama pacarnya deh haha” (kataku langsung berlari ke kamar mandi)
Kak dewi: “ih andi awas ya kamu” (sambil berteriak)
Aku pun langsung mandi dan memakai pakaianku, stelah itu aku langsung menuju ke depan untuk menonton tv. saat aku menonton tv tiba2 kak dewi keluar kamar menggunakan setelan baju tidur dengan handuk yang melilit di kepalanya.
Kak dewi: “ndi, abis ini beli makan yuk. Laper banget aku”
Aku: “ayo kak, pasti kakak kelaperan gara2 tadi haha (aku mengingatkan kejadian yang kulihat)
Kak dewi: “ih kamu ya masih aja, jadi malu aku”
Kami pun langsung keluar membeli makan, di warung makan kak dewi tiba2 menyinggung kejadian tadi lagi.
Kak dewi: “ndi, beneran jangan di bilangin bapak ya”
(aku berniat untuk menggodanya)
Aku: “hmm gimana ya”
Kak dewi: “pliiissssss ndi” (katanya memohon)
Aku: “tapi ada syaratnya”
Kak dewi: “apa syaratnya ndi?”
Aku: “mmmm akum au dicium kayak pacar kakak” (kataku lirih)
Kak dewi: “ih gak mau, minta sama pacarmu sana. Katanya udah punya pacar, masa minta sama aku”
Aku: “iya kak, tapi aku sama pacarku lagi berjauhan”
Kak dewi: “emang dia dimana ndi?”
Aku: “dia kuliah di kota T kak, jauh kan?”
Kak dewi: “haha jauh banget ndi”
(tak lama makanan dan minuman pesanan kami datang, kami pun langsung menghabiskannya dan langsung pulang)
Sesampainya di rumah pakde, aku langsung memasukan motor dan menuju ke kamar. Saat aku menuju kamar, kak dewi memanggilku.
Kak dewi: “ndi, kamu mau langsung tidur?”
Aku: “engga kak, mau telfon pacarku dulu. Kangen haha”
Kak dewi: “nanti abis telfon temenin kakak nonton film ya, tadi abis pinjem dvd ke temen”
Aku: “oke kak” (kataku sambil masuk kamar)
Di dalam kamar aku langsung mengambil hp dan menelfon suci.
Suci: “assalamuallaikum sayang”
Aku: “wallaikumsalam yang, kamu belom tidur?”
Suci: “belom yang, ini aku lagi ngerjain tugas buat besok”
Aku: “yahh aku ganggu kamu ya, yaudah kamu ngerjain tugas aja yang”
Suci: “ih engga ganggu yang, aku malah maunya ngerjain tugas sambil telfonan sama kamu”
Aku: “hehe yudah yang, aku kangen banget sama kamu”
Suci: “aku juga kangen kamu yang”
Aku: “udah lama nih gak dicium kamu haha”
Suci: “ih kamu mah, o iya yang besok libur semester aku gak pulang ke rumah. Soalnya ada acara makrab, lagian liburnya Cuma 2 minggu. Nanti nunggu libur semester selanjutnya baru aku pulang, soalnya liburnya hampir sebulan”
Aku: “yahh kita gak bisa ketemu dong yang”
Suci: “ya mau gimana lagi yang, disini banyak banget kegiatannya buat maba.”
Aku: “gimana kalo liburan besok aku kesana?”
Suci; “serius yang? Kan jauh banget.”
Aku: “gpp yang, aku udah kangen banget sama kamu”
Suci: “trus nanti kamu disini bobo dimana?”
Aku: “pikirin nanti aja itu yang, yang penting bisa ketemu kamu hehe”
Suci: “pasti ada maunya deh ini”
Aku: “wooo jelas ada maunya dong haha”
Suci: “aku udah ngerjain tugasnya nih yang, trus mau bobo”
Aku: “yaudah kamu istirahat yang, aku abis ini mau nemenin kak dewi nonton film. Gatau nonton film apa haha”
Suci: “yaudah jangan bobo malem2 ya, assalamuallaikum”
Aku: “wallaikumsalam yang” (sambil menutup telfonku)
Setelah menelfon suci, aku malah makin merindukannya. Apa lagi nanti libur semester ini suci tidak pulang. Mau tak mau aku harus menyusul suci, “suci, baik2 disana ya” (batinku). Saat aku sedang membayangkan suci tiba2 suara kak dewi menyadarkanku dari lamunan.
Kak dewi; “ndi, udah belom telfonnya? Malah bengong”
Aku: “eh udah kak, jadi mau nonton?”
Kak dewi: “jadi dong, yuk”
Kami langsung menuju ke ruang tv, kak dewi langsung menyalakan tv dan dvd tak lupa memasukan 1 keping cd ke dalam dvd. Aku yang masih bingung akan nonton film apa, langsung bertanya kepadanya.
Aku: “nonton film apasih kak?”
Kak dewi: “udah nonton aja”
Aku pun menonton film itu berdua dengan kak dewi, setelah 1 jam film berjalan ternyata ini film korea yang bertema sepasang kekasih yang sedah berjauhan (pas dengan keadaanku dengan suci saat itu). tiba2 ada adegan pria yang bertemu kembali dengan kekasihnya dan mereka berciuman. Aku yang melihat itu langsung teringat suci, aku jadi tambah rindu dengannya. Setelah adegan itu selesai aku melirik kak dewi di sampingku, kulihat kak dewi masih fokus ke layar tv. aku masih memperhatikannya dan tiba2 aku melihat kak dewi sebagai suci. Aku yang yakin itu suci mulai menarik dagunya untuk menghaadapku. Ku lihat wajah itu dan aku semakin yakin bila itu suci. “suci” (kataku lirih), suci hanya tersenyum dan aku memajukan wajahku perlahan hingga bibirku bertemu dengan bibir suci. Kami pun mulai berciuman, ciuman kami perlahan lembut dan lama2 kami mulai saling beradu lidah. Aku yang merasa belum puas langsung meremas payudara kirinya. “mmmhhhh” (desahan yang ku dengar), aku mulai membuka kancing baju dan memasukan tanganku kedalam baju dan bhnya. Aku langsung menyerang payudaranya, mulai kuremas sambil berusaha mencari putingnya. Saat aku meremas sambil memainkan putingnya, aku mulai berfikir “kenapa payudara suci mengecil?”. Aku perlahan mulai membuka mataku dan aku kaget ternyata aku sedang berciuman dengan kak dewi bukan suci. Aku yang tersadar mulai melepas ciuman dan menarik tanganku dari dalam bajunya.
Aku: “ma..maaf kak, maafin aku. Aku kelewatan” (sambil menundukan kepalaku)
(kak dewi masih terdiam dan setelah itu mulai mengatakan sesuatu)
Kak dewi: “kamu kangen banget sama pacarmu ya?”
Aku: “iya kak, aku kangen banget” (sambil menatap wajahnya kembali)
Kak dewi: “pantes tadi kamu manggil aku suci, jadi suci itu pacarmu?”
Aku: “iya kak pacarku namanya suci, maafin aku ya kak”
Kak dewi: “iya gpp ndi, aku maklum kok. Lagian itung2 aku memberikan syarat yang kamu minta di warung makan tadi hehe”
Aku: “ih itu aku Cuma becanda kak”
(aku memperhatikan kak dewi dan kulihat 2 kancing bajunya terbuka dan mulai terlihat bh dan belahan payudaranya)
Kak dewi: “heh liat apa kamu” (kak dewi mengagetkan ku)
Aku; “ehh enggak kok kak, gak liat apa2”
Kak dewi: “eh kancing kebuka yaampun, gara2 kamu nih” (sambil memasang kembali kancing bajunya)
Aku: “maaf ya kak”
Kak dewi: “udah gpp ndi, aku maafin. Tahan kangenmu sama suci ndi, besok pas liburan kan kamu bisa ketemu dia”
Aku: “tapi dia liburan gak pulang ke rumah kak, jadi nanti aku yang nyusul dia ke kota T”
Kak dewi: “emang kamu berani?”
Aku: “berani lah kak, demi cinta haha”
Kak dewi: “ihh lebay, trus nanti kamu tidur dimana?”
Aku: “nah itu aku masih bingung kak”
Kak dewi: “kamu booking hotel aja ndi, lagian kan kita gak punya sodara di kota itu. apa mau kakak temenin?”
Aku: “aku belom tau caranya booking hotel kak hehe, eh gausah aku sendiri aja kak. Kan mau kangen2an sama suci haha”
Kak dewi: “yaudah besok kapan2 kamu kakak ajak ke hotel disini trus kakak kasih tau caranya booking hotel haha”
Aku: “bener kak?”
Kak dewi: “iya bener, yaudah sana kamu tidur besok kuliah pagi kan?”
Aku: “kok kakak tau?”
Kak dewi; “kan kakak dulu pas jadi maba juga masuk pagi mulu ndi”
Aku: “o iya ya hehe yaudah aku ke kamar duluan ya kak”
Kak dewi: “iya ndi, kalo belom puas dikeluarin di kamar mandi dulu. Itu masih berdiri soalnya haha” (sambil menunjuk celanaku)
(aku terdiam dan langsung melihat celanaku, “astaga kenapa bisa berdiri gini” (batinku))
Aku: “hehe aku langsung tidur aja kak”
Kak dewi: “selamat tidur ndi haha”
Aku: “selamat tidur juga kak”
Aku sudah berada di kamarku dan langsung merebahkan badan. Aku masih memikirkan kejadian tadi, dan menyesali sedikit perbuatanku. Aku langsung membuka hpku dan membuak galeri untuk melihat foto suci, “maafin aku ci” (batinku) lama kelamaan aku mulai tertidur.

Sampai jumpa di page 31 suhu2 semua hehe
 
Sundul ahhh biar bs ke 31
Kok kakek suci bisa tiba2 sadar...??
Pasti Ada sebab nya donk...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd