Tesaiga
Semprot Kecil
- Daftar
- 1 Nov 2016
- Post
- 93
- Like diterima
- 76
Saat ini aku tengah sibuk untuk mempersiapkan keberangkatan suamiku (*******). Ya, dia emang akan pergi untuk meninggalkanku untuk urusan bisnisnya didaerah Papua. Ya karna kenalnya yang bekerja disana memberi peluang bisnis di daerah tersebut.
Sebelumnya perkenalkan namaku Pramesti, seorang wanita yang telah bersuami. Untuk gambaran, di umurku yang memasuki 30 tahun ini tubuhku bisa dibilang termasuk sexy. Dengan tinggi 167 cm dan berat 50 kg. Untuk wajah sendiri banyak yang mengatan kalau aku cantik.
Ettts udah ah curhatnya......
Kemarin malam suamiku bilang padaku bahwa ia akan ke Papua untuk sekedar urusan bisnis, ya urusan bisnis? Bukankah selama ini ia hanya seorang kuli yang pendidikanya cuma sampai sekolah dasar saja.
K : Dek,,, ada yang inin kau omomgin.
P : Ia mas ada apa? Tanyaku.
K : Hari Senin besok aku mau ke Papua,,,,
P: Lho,,? Memamngnya mas mau ngapai ke Papua?
k : ada temnku yang mengajak membuka usaha disana, dan aku hanya bertugas mengawasi karna untuk modal dan tempat sudah temanku.
P : Sebagai istri aku hanya bisa mengikuti apa yang menjadi kehendakmu mas. Kataku
K : Tapi aku belum bisa mengajakmu, karna disana belum ada tempat yang bisa kita tinggali.
P: Tapi mas,,,
K : Sudah tenang saja!!! Begitu tempat disana sudah di bangun aku akan segera mengajakmu..
Ya seperti itulah suamiku yang inginya menang sendiri dan akupun hanya bisa diam saja, dari pada membuatnya marah. Tak terasa hari keberangkatanya pun tiba. Aku dan anakkkupun memngantarkanya sampai ke terminal.
K : kamu jaga diri dan Ardi ya! Untuk uang aku akan rutin memngirimkanya.
P : ya mas. Hanya kata itu yang dapat ku ucapkan.
Hingga akhirnya bus pun pergi meninggalkan terminal.
Sesampainya dirumah akupun langsung melepas bajuku dan berganti pakaian rumah. Ardi sendiri telah ku antarkan kerumah orang tuanya mas *******. Ya dia memng tinggal disana, karna orang tua mas ******* memang ingin sekali mengasuh dan menyekolahkanya.
Tak terasa aku tidur hingga sore hati.
“sudah jam berapa sekarang” gumamku lalu beranjak dari tempat tidur. Langsung saja aku mandi dan berwudlu untuk sholat Magrib. Ya aku memamng tak pernah melawatkan sholatku. Bisa dibilang aku tergolang orang yang rajin beribadah setelah berkeluarga. Tapi dibalik sifat ini tersembunyi sifatku yang sebenarnya, dimana aku memiliki libido yang sayngat tinggi.
Seusai sholat maghrib dan isya’ aku lantas menghubungi temanku Rere unruk sekedar curhat. Hingga tak terasa malam sudah larut. Rere juga dilang bahwa esok dia akan kerumahku
Tak terasa sebulan telah berlalu dan belum juga ada kabar dari suamiku. Aku yang bingung menanyakan kekeluarga atau temanya namun tidak ada jawaban dari mereka. Hingga akahirnya teman suamiku bernama Andi yang memberi tahu bahwa suamiku telah meninggal . Ya kabar yang sangat menyakitkan buatku. Dimana suamiku telah meninggal.
Berminggu minggu aku syok dan depresi di mana aku di tinggal suamiku dan mertuakupun pindah beserta anak semata wayangku tanpa aku ketahui.
Pagi itu Rere datang kerumahku.
R : sudahlah Es kamu harus kuat! Kamu harus menerima kenyataan.
P : Bagaimana aku bisa kuat jika anak dan suamiku meninggalkanku,
R : Mendingan kamu ikut aku jalan jalan.
Ya aku harus kuat aku tak boleh tepuruk terus seperti ini
P : Memangnya mau ke mana Re?
R : Kudah ikut aja!
Akhirnya akau dan Rere pun pergi dengan menggunakan mobilnya. Dan Rerepun mngajakku ke daerah Kaliurang. Sesampainya disana kami mencari temapt yang enak untuk duduk duduk, ah segarnya sudah lama aku tak kesini. Siang itu tak banyak orang yang datang dikarenakan memang bukan liburan atau akhir pekan.
P : Kamu ngrokok Re? Tanyaku yang setengah tak percaya, dibalik sosoknya yang bejilbab.
bersambung
minta masukan suhu tapi kalo masalah typo sulit untuk ngilnginya hehe
Sebelumnya perkenalkan namaku Pramesti, seorang wanita yang telah bersuami. Untuk gambaran, di umurku yang memasuki 30 tahun ini tubuhku bisa dibilang termasuk sexy. Dengan tinggi 167 cm dan berat 50 kg. Untuk wajah sendiri banyak yang mengatan kalau aku cantik.
Ettts udah ah curhatnya......
Kemarin malam suamiku bilang padaku bahwa ia akan ke Papua untuk sekedar urusan bisnis, ya urusan bisnis? Bukankah selama ini ia hanya seorang kuli yang pendidikanya cuma sampai sekolah dasar saja.
K : Dek,,, ada yang inin kau omomgin.
P : Ia mas ada apa? Tanyaku.
K : Hari Senin besok aku mau ke Papua,,,,
P: Lho,,? Memamngnya mas mau ngapai ke Papua?
k : ada temnku yang mengajak membuka usaha disana, dan aku hanya bertugas mengawasi karna untuk modal dan tempat sudah temanku.
P : Sebagai istri aku hanya bisa mengikuti apa yang menjadi kehendakmu mas. Kataku
K : Tapi aku belum bisa mengajakmu, karna disana belum ada tempat yang bisa kita tinggali.
P: Tapi mas,,,
K : Sudah tenang saja!!! Begitu tempat disana sudah di bangun aku akan segera mengajakmu..
Ya seperti itulah suamiku yang inginya menang sendiri dan akupun hanya bisa diam saja, dari pada membuatnya marah. Tak terasa hari keberangkatanya pun tiba. Aku dan anakkkupun memngantarkanya sampai ke terminal.
K : kamu jaga diri dan Ardi ya! Untuk uang aku akan rutin memngirimkanya.
P : ya mas. Hanya kata itu yang dapat ku ucapkan.
Hingga akhirnya bus pun pergi meninggalkan terminal.
Sesampainya dirumah akupun langsung melepas bajuku dan berganti pakaian rumah. Ardi sendiri telah ku antarkan kerumah orang tuanya mas *******. Ya dia memng tinggal disana, karna orang tua mas ******* memang ingin sekali mengasuh dan menyekolahkanya.
Tak terasa aku tidur hingga sore hati.
“sudah jam berapa sekarang” gumamku lalu beranjak dari tempat tidur. Langsung saja aku mandi dan berwudlu untuk sholat Magrib. Ya aku memamng tak pernah melawatkan sholatku. Bisa dibilang aku tergolang orang yang rajin beribadah setelah berkeluarga. Tapi dibalik sifat ini tersembunyi sifatku yang sebenarnya, dimana aku memiliki libido yang sayngat tinggi.
Seusai sholat maghrib dan isya’ aku lantas menghubungi temanku Rere unruk sekedar curhat. Hingga tak terasa malam sudah larut. Rere juga dilang bahwa esok dia akan kerumahku
Tak terasa sebulan telah berlalu dan belum juga ada kabar dari suamiku. Aku yang bingung menanyakan kekeluarga atau temanya namun tidak ada jawaban dari mereka. Hingga akahirnya teman suamiku bernama Andi yang memberi tahu bahwa suamiku telah meninggal . Ya kabar yang sangat menyakitkan buatku. Dimana suamiku telah meninggal.
Berminggu minggu aku syok dan depresi di mana aku di tinggal suamiku dan mertuakupun pindah beserta anak semata wayangku tanpa aku ketahui.
Pagi itu Rere datang kerumahku.
R : sudahlah Es kamu harus kuat! Kamu harus menerima kenyataan.
P : Bagaimana aku bisa kuat jika anak dan suamiku meninggalkanku,
R : Mendingan kamu ikut aku jalan jalan.
Ya aku harus kuat aku tak boleh tepuruk terus seperti ini
P : Memangnya mau ke mana Re?
R : Kudah ikut aja!
Akhirnya akau dan Rere pun pergi dengan menggunakan mobilnya. Dan Rerepun mngajakku ke daerah Kaliurang. Sesampainya disana kami mencari temapt yang enak untuk duduk duduk, ah segarnya sudah lama aku tak kesini. Siang itu tak banyak orang yang datang dikarenakan memang bukan liburan atau akhir pekan.
P : Kamu ngrokok Re? Tanyaku yang setengah tak percaya, dibalik sosoknya yang bejilbab.
bersambung
minta masukan suhu tapi kalo masalah typo sulit untuk ngilnginya hehe
Terakhir diubah:
