Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kiss Muach..!!"

Kelayapan Di sarang Vinsmoke





ChxgHvg2.jpg

Violetta/ Viola Renata


AgJjSL42.jpg

Keysha



dHz9WPDn.jpg

Rendy


~o0o~


Hari demi hari telah berlalu, tak terasa anak-anakku saat ini sudah akan selesai dari masa-masa SMA nya.

Organisasi yang aku rintis pun sudah mulai menunjukan taringnya, semakin banyak orang yang bergabung dan semakin besar saja, bukan untuk tujuan jahat, organisasi yang ku dirikan hanya sebagai organisasi perlindungan seperti Polisi, Tentara ataupun sejenisnya, tapi yang pasti tidak memerlukan prosedur karna ini organisasi Mafia.

Untuk kepengurusan aku percayakan sepenuhnya kepada keponakanku Viola sedangkan aku hanya sebagai penasihat, penyokong keuangan maupun moral.

"Kenapa om...!", ucap Viola berbisik.

"Gak ada apa-apa vio! Lupakan...!", ucapku.

"Gimana menurut om...!", ucapnya.

"Apanya...?", tanyaku.

"Ya markas Vinsmoke lah om...!", ucapnya.

"Sejauh yang om lihat sih! Sepertinya ketua maupun Dewan elitsnya sedang tidak ada di markas! Soalnya tidak ada aktifitas berarti selama kita memantau...!", ucapku.

"Gimana kalau Vio buat permainan sedikit...!", ucapnya.

"Eh! Jangan Vio...", ucapku terpotong karna Viola sudah bergerak memasuki markas Vinsmoke, yang mau tak mau akupun harus mengikutinya.



Terlihat Vio mengeluarkan Hpnya dan menghubungi seseorang.

"Rendi...!Keysha...! Anton dan yang lain-lain sudah siap...?",

"Baik...!

"Bagus klo gitu...!",

"Usahakan buat 5 orang berjaga di depan...! Aku dan si Om juga sudah mulai bergerak...!",


Begitulah yang ku dengar, tidak tau apa yang sedang Viola rencanakan, tapi sepertinya Vio akan memulai misi balas dendamnya, artinya markas ini sebentar lagi akan hancur dan musnah.

Hem..! Membayangkan itu semua rasanya jadi merinding, bukan masalah melihat mayat bergelimpangan, tapi jujur Aku takut dengan namanya darah, tapi...! Disinilah awal dari pembalasan dendamku, menarik.

"Vio....! Kamu yakin...!", ucapku berbisik.

"Yakin om! Ini adalah waktu yang tepat! Soalnya klo kita bisa mengurangi jumlah mereka artinya Vinsmoke makin lemah...!", ucap Viola berbisik.

"Tapi...

"Gak usah pake tapi! Ayo Om...!", ucap Viola.

Violapun bergerak pelan menulusuri dengan menempel dari tembok satu ke tembok yang lain, ruangan gelap dan terlihat kosong kami lalui dengan tidak bersuara.

"Ssstt...",

Viola memberiku kode dengan menempelkan jarinya menyilang di bibir, Aku diam...tapi kemudian dia bergerak cepat,

"Hap..."

"Bugh- bugh- bugh...jduugk gubraaak...",

Suara Vio meninju seseorang lalu menendang kekanan dan kekiri menghajar kepala 2 orang yang tersisa, sayang sekali Vio menyerang mereka menggunakan Perfect attack, jadi walaupun terkena sekali serang mereka sudah tidak sadarkan diri, Alhasil 3 orang berbadan tegap dan berotot tergeletak di sana-sini.

"Ayo om...!", ucap Viola melanjutkan langkahnya lagi.

"Awas..!", ucapku memperingatkan Viola, untung...! belum terlambat karna Aku cepat mengantisipasi dengan menembak seseorang yang sudah bersiap menembak Viola.

"DOOR!".

Begitulah kira-kira bunyi pistolku, tapi sayang sudah ku pasang peredam, jadi tidak menimbulkan bunyi terlalu kuat, namun pelurunya sudah meluncur terus membelah angin dan hanya menimbulkan sedikit desingan, orang itupun sedikit terkejut dan kemudian tumbang dengan kepala tertembus peluru pistolku.

"Hati-hati Vio! Ini terlalu beresiko...!", ucapku.

"Baik om..!", ucapnya.

Kuperhatikan orang itu lagi, seakan tak rela bila nyawanya melayang, matanya melek gak mau terpejam dan menatapku dengan penuh kebencian, hih! Jadi merinding...!

"Tunggu Vio...!", ucapku sepontan.

"Sssttt..!"

"Iyah...!iyah..!", balasku.

"Ssssttt...!",

Akupun hanya mengacungkan jempolku dan melanjutkan perjalanan ini, mengikuti di belakang Vio dengan tenang, memegang erat pistolku dan melihat setiap sisi ruangan, atas, bawah, sudut, balik pintu, dan semua sisi yang gelap.

Keringat mulai menetes, membasahi sebagian bajuku, dari punggung juga bagian dada, perjalanan ini memang sangat menegangkan, karna kalau kami salah langkah, kami lah yang akan berakhir dengan tragis, masih mending kalau di bunuh, nah ini kalau di siksa dulu kan, Iiih! Kok jadi mikir yang enggak- enggak...! Ku garuk-garuk kepalaku yang tidak gatal, mencoba menenangkan setiap kekhawatiran yang tiba-tiba suka muncul di kepalaku, debaran jantung ini pun kini terasa lebih cepat dan kencang, mungkin karna aku sedang di ambang kematian dan kehidupan, ah! mudah-mudahan ini akan berhasil.

Terdengar samar- samar suara beberapa orang didepan, salah satu ruangan yang saat ini kita tuju, suaranya seperti orang sedang bermain kartu, begitu berisik dan tertawa-tawa.

"Ssssttt...! Biar Vio yang atasi saja...!", ucap viola di telingaku, tentunya dengan berbisik, sehingga mereka tidak mendengarnya.

Vio mendekati mereka, dia sedikit mendongakkan kepalanya, ku yakin dia sedang menghitung orang- orang yang berada di dalam ruangan, dia terlihat berfikir dan menyusun rencana.

"Sseett..! Sseet...! Gimana Vio...!", ucapku.

Dia hanya diam, tapi kemudian dia melambai-lambaikan tangannya seperti berdada, maksudnya adalah dia tidak sanggup, lalu dia memperagakan tangannya membentuk pistol dan menembak ke arah yang di pojok ruangan.

"Aku tau maksudnya, di pojok ruangan itu ada seseorang yang sedang berjaga dan pastinya membawa senjata.

Vio menunjuk ke dalam ruangan, dia mengisaratkan bahwa di dalam ruangan ada 8 orang, di pojok dua orang, di tengah 4 dan dua lagi sedang asik tidur sambil bermain Androidnya.

Ku acungkan jempol pertanda mengerti.

Vio melambai dan menyuruhku untuk duluan masuk, Eits aku dapet intruksi lagi supaya menembak 2 orang yang di pojok.

"O.k..! "Ucapku.

Akupun melompat dengan gaya Jackie chan dan menembak 2 orang yang di pojok, menyusul masuk di belakangku Viola yang juga tidak mau ketinggalan, saat aku menembak dan mengenai 2 orang yang di pojok, Viola sudah menendang kepala berturut-turut dua orang, dua orang lagi cepat berdiri namun Vio tidak memberi ampun, dia bergerak lebih cepat lagi dan tahu-tahu 2 orang yang tersisa sudah terbanting, tak sadarkan diri.

Tinggal 2 orang lagi, mereka masih bengong sambil memegang Androidnya, hahaha! Mungkin kaget melihat teman- temannya kami habisi, matanya membulat besar dan melongo, sumpah lucu banget ekpresi wajahnya.

"DOORT...DOORT...DOORT...DOORT...DOORT"

bukan suara pistolku, itu suara senjata api yang di pakai Viola, iyah betul! Dia cepat mengambil salah satu Pistol yang terselip di punggung korbannya, kemudian asik menembaki 2 orang yang sedang bengong.

"Viola..! Cukup..! Mereka sudah mati...! Tragis banget kamu...!", ucapku.

"Biarin om...! Mereka juga dulu gak punya belas kasihan...!", ucap Viola.

"Iyah..! Om ngerti...! Tapi lebih baik lagi kalau kamu hemat peluru...! Cukup sekali tembak! Tepat sasaran..! Dan kamu simpen senjata itu...! Mana tau nanti berguna...!", ucapku panjang lebar.

"Iya deh om...!", ucapnya.

"Bagus...! Ayo kita lanjutkan...!", ucapku dan sekarang aku yang memegang kendali.

Kamipun meneruskan langkah untuk masuk lebih dalam lagi, tidak memerlukan banyak orang cukup dua orang kami menghabisi setiap orang yang kami temui, awalnya masih gemetar saat aku membunuh satu dua tiga orang, namun lama kelamaan sepertinya aku ketagihan atau kecanduan membunuh, hehehe, sisi sadisku sedang menguasai tubuh ini, tak ada lagi rasa kemanusiaan, yang ada hanyalah bunuh, bunuh dan terus membunuh seperti mereka membunuh keluargaku dulu.


"Poop...! Poop....! Poop...! Poop....!

"Siiiiiiiing...! Siiiing...! Siiiiiiing....! Siiiiiiing....!

"Jlubs...! Jlubs...! Jlubs...! Jlubs....! Jlubs....! Jduaaar....!",

Terdengar suara pistolku saat memuntahkan pelurunya, berdesing, membelah angin dan terus meluncur hingga menembus satu persatu sasaran yang di tuju, baik dada, kepala, maupun leher.

" Keliatannya asyik om...!", ucap Vio mengejutkan ku dari penembakan masal terhadap orang- orang Vinsmoke.

"Eh...! Iya Vio.....! Rasanya Om seperti orang yang berkuasa saat ini....!", ucapku.

"Huft...! Tpak- Tpak - Tpak..."!", Suara Viola menepuk- nepuk kursi di sebelahnya, yah ! Seperti kegiatan orang- orang yang sedang membersihkan debu.

"Aku tidur saja deh Om...! Kayaknya klo untuk mengatasi ini semua...! Cukup om aja udah selesai...!", ucapnya kemudian.

Aku kira dia tadi membersihkan kursi di sebelahnya untuk mengajakku beristirahat, tapi kenyataannya malah untuk dia berbaring, hadeh...! Aku ini kan omnya...! Kok malah kayak Aku yang terkesan jadi keponakannya...! Apabila kalah bertarung terus mengadu kepada yang lebih tua....! Ah tidak! Jangan perlakukan Om seperti ini dong vio...!.

"Om...! Om...! Sampai kapan om akan melamun..! Nanti kalau ada musuh...! Om bisa ketembak Loh...!", Ucap viola.

"Iyah..! Iyah...! Om lagi berfikir...! Tolong jangan di ganggu dulu....!", ucapku.

"Udah deh Om..! Jangan terlalu banyak berfikir....! Nanti tambah botak kepalanya....!", Ucap Viola.

"Whats...! Botak...!",





~o0o~​
di ruangan lain

Pov: Rendy





Baru saja aku menerima panggilan telfon dari ketua, dia menanyakan Aku dan yang lain sudah siap dengan misi malam ini apa belum dan sebagai anak buah yang baik aku memang harus selalu siap, begitupun Anton dan Keysha, serta yang lain.

Aku juga melaporkan bahwa Syaful beserta rombongan yang lain sudah bergerak, markas ini sudah kami kepung dari 4 arah yang berbeda dan peperangan antar organisasi sebentar lagi akan meletus, sayangnya organisasi Vinsmoke saat ini tanpa pimpinan, dan kami yakin sekali kalau malam ini kita akan menang, hehehe.

"Ayo Key..! Kita bergerak...!menurut laporan tinggal kita saja yang belum bergerak! Oh iya sisakan 5 orang buat berjaga di luar...!", ucapku.

"O.k...! Aku juga sudah siap...!", ucap Keysha.

"Jduuuuum..., Jduuummmm....jduuummm"

"Bruaks- bruaks- Jduaaaaar..."

Terdengar dari arah selatan bunyi dari berbagai bom, di lemparkan dan meledak.

"Aduh! Kok si Sayful mainnya gak cantik! Selalu saja berisik..!Dasar anak itu mainnya selalu kasar...! Gerutuku.

"Biarkan Saja Ren..! Dengan begitu mereka akan Fokus ke selatan...!", ucap Keysha.

"Ya sudah..! Ayooo...!", balasku.

Kamipun berjalan pelan-pelan, melewati ruangan yang sudah kosong di tinggalkan para penjaganya, semakin leluasa saja kami bergerak, menit demi menitpun cepat berlalu, satu musuhpun belum kami habisi.

"Ah sial...! Si Sayful memonopoli permainan ini...!", ucapku kesal.

"Jadi gimana Boss! Apa ada rencana lain...!", ucap salah satu anak buahku.

"Begini saja...! Sebagian kalian ke selatan menyusul Sayful...! Dan sebagian lagi ke Utara ke tempat Anton....! Sedangkan di sini rasanya tidak perlu banyak orang...! Aku dan Key saja cukup rasaku....!", ucapku.

"Baik boss...!", Ucap mereka kemudian meninggalkan ku, dan menyisakan aku dan Keysha saja.

"Tuuuut....Tuuuuut.....Tuuuuuut.....Tuuuuuut"

Berkali-kali panggilan telfonku gak di angkat- angkat oleh ketua.

"Ketua kemana ya...! Kok gak di angkat...! Haduh kok fikiranku jadi buntu...! Permainan apa yang harus aku ciptakan ya supaya ketua senang.....!", ucapku menggerutu.

"Tenang Ren...! Jika tidak ada yang bisa kita lakukan...! Aku ada sebuah ide permainan...!", ucap Keysha.

"Apa itu Key...!", ucapku.

"Kita ngentot yuk...!", ucap keysha berbisik.

"Anjriit...!",

Tanpa ba..bi..bu.. langsung saja tubuhku dirapatkan di dinding tembok oleh Keysha, bibirku kemudian habis di lumat oleh bibirnya, sedangkan salah satu tangan Keysha masuk kedalam celana dalamku dan memainkan kontiku.

"Dasar cewek Sange' an..! Ucapku dalam hati.

Bajuku mulai terlepas, begitupun baju yang di pakai Keysha, eits...! Bukan aku yang melepaskan..! Tapi dia sendiri yang melepas kancing bajunya sendiri kemudian mencopot baju atasnya.

"Ayo dong Rendy...! Bantuin teman sebentar napa..?", ucapnya.

"Whats...! Emang lu gak dapat jatah apa sama pacar lu kemaren...!", jawabku.

"Hu'uh..! Dia tega...!
Ayo dong Rendy saaayaaaang! Plis bantuin Keysha ya...!", ucapnya.

"Aduh..! Gak usah di imut-imutin gitu dong Key..! Mukanya...! Bisa gak kuat... aku...!", ucapku.

"Dasar...! Muna...! Padahal mau..!", ucapnya.

Kemudian Keysha pun melumat lagi bibirku, memasukan lidahnya ke dalam rongga mulutku, bermain dan menggelitik lidah ini, di tambah rangsangan dari kedua bukit kembar yang menekan-nekan dadaku, mau tak mau pun tanganku mulai bergerak mengelus punggung keysha, dari elusan kecil lama-lama menjadi nafsu dan menimbulkan gejolak di bagian bawah.

Seperti di bekap rasanya, tapi enak, gelap sih pandanganku karna tepat di depan bola mataku terpampang wajah yang cantik dan begitu asik serta bernafsu melumat bibirku, nafasku mulai tersengal-sengal serasa mau habis, mulut inipun rasanya pegel, aduh ini gimana, minta tolong gak ya...?

Terasa seperti ada yang menggerakan kedua tanganku dari punggung Keysha ke arah yang kenyal-kenyal empuk, di tempelkannya tanganku di situ dan di arakan untuk meremasnya.

Hohoho...! Asyik rasanya...! Aku kok gak bosan ya! Apaan sih ini...! Lembut dan...! Eh tunggu...! Bukannya ini tepat di depan dadaku..! Waaah jangan-jangan...?"

"Muaaach.."! Cplaaaakss..!",

Suara bibir kami terlepas.

"Udah pernah main belum sih lu Ren...!", ucap Keysha Kesal.

"Belum..!", ucapku.

"Dasar...! Pantesan remasan lu gak berasa...!", ucapnya.

"Whats! Aku di remehin..! Sebagai perjaka sejati, aku merasa terhina! Awalnya aku ingin mempersembahkan perjakaku ini buat ketua, tapi klo sudah di lecehin begini, aku gak terima, awas kamu Key...!", ucapku dalam hati.

"Eeemmmhh".

Suara bibirku melumat bibir Keysha, "cplaaak, Eeeemmmh, Cepaaaks, Cpaaaaks, Eeeemmmuaachhh.!",

Kini bibirku menyerang bibir Keysha bertubi-tubi, begitupun tangan ini, meremas remas payudara dan puting susunya secara bergantian dan lebih keras, tak lupa satu tangankupun masuk ke dalam celananya, mencari sebuah gundukan yang kata orang di sebut sebagai surga dunia, ku elus pelan membelah dari bawah ke atas dan mencoba mencari clitnya, sebab menurut buku yang ku baca letak sensitif seorang wanita ada di Clitnya, dan akhirnya ku temukan itu, aku lalu mempermainkannya di sela-sela ciuman kami yang semakin memanas, Keysha berusaha mendesah-desah namun karna tersumpal oleh bibirku desahan itu tidak terdengar keluar, dia menjadi berkelojotan ke enakan dan semakin aktif, badannya terasa semakin ketat menempel di badanku, tubuhnya mengejang,

Dan terasa ada cairan hangat merembes keluar dari gundukan vaginanya, bukan kencing yang jelas, soalnya terasa sedikit lengket dan tidak cair seperti Air kencing, Keysha melepaskan lumatan bibirnya dengan bibirku, matanya merem seperti juling, kepalanya bersandar di bahuku, dan itu..

Itu.. yang dibawah menekan punyaku semakin kuat, rasanya sakit, kayaknya lecet deh kena celanaku sendiri.

"Aduuuh mak...!", ucapku spontan.

"Hosh..!hosh...!hosh...! Sabar ya Rendy sayaaang...! Bentar lagi ya! Aku lagi dapet enak nih..!", ucap Keysha berbisik.


------​


Kamipun sudah dalam keadaan siap, Keysha sudah melucuti semua pakaiannya begitupun dengan diriku tak ada yang tersisa lagi, hanya keadaan bugil lah yang terlihat, sedikit ku angkat kaki kanan Keysha ke atas, memperlihatkan vaginanya yang merah merekah, kakinya jadi mengangkang karna memang posisi kami sedang berdiri, bukan diriku sekarang yang di tembok, hehehe tapi Keysha, siapa suruh tadi menghina dan cari masalah, waktunya memegang permainan.

"Aaaaaaaaahhhhhhhh Ren!"
Kok gede banget sih! Uuuuuhhhsss, penuh banget rasanya...!", ucap Keysha tiba-tiba.

"Belum semua ini Key! baru juga aku masukin setengah! Kenapa...? Sakit ya..? Mau di lanjutin atau gak nih...?", jawabku.


"Eeeemmmhhh , lanjutin aja Ren! Udah nanggung..! Ini juga udah mulai dapet enaknya...! Terus Ren terusin aja..!", ucap Keysha.

"Yakin...!",

"Iyah..! masukin aja semuanyaa sampe mentok...!", Ucap Keysha sambil merem- merem dan mengigit bibir bawahnya, bikin tambah gemes dan nafsu saja.

Akhirnya dengan perlahan ku dorong pelan-pelan batangku memasuki Vagina Keysha, pelan dan pelan hingga mentok, hehehe lucu juga ekspresi Keysha saat batangku menembus kemaluanya yang masih sempit, apa karna baru Vagina Keysha saja ya yang aku tembus, makanya bisa bilang punya dia masih sempit.

Oooohhhhh......Ren... Eeeemmhhhh batangmu.. Aaaaaaaah kegedean.... Aaaaaaahsssss..

Rasain lu key..! Ke enakan kan..! Makanya gak usah ngeremehin! Biar kata tadi gak berasa! Tapi sekarang lu merem melek kan! Uuuuuhhh tapi enak juga rasanya Vagina lu Key...! Batangku aja serasa di urut- urut terus di pijat- pijat, di pelintir dan di sedot- sedot, Uuuuuhhhh gila! Apa ini yang di sebut surga dunia....?


"PLOK...PLOK...PLOK...PLOK....PLOK...PLOK.."

Genjotan penisku memasuki vaginanya, menimbulkan bunyi saat paha kami beradu, menciptakan sedikit kemerahan di kulit tapi tidak sakit.

Mataku tak bisa ku pejamkan, mungkin karna masih pemula atau amatiran, aku malah bisa menikmati persetubuhan ini dengan mata melek dan melihat lawan yang keenakan, itu kok membuat sensasi tersendiri.

Sesekali Aku tersenyum melihat Keysha, tanganku aktif meremas-remas payudaranya kiri dan kanan, matanya jadi juling ke atas, terlihat hanya putihnya saja, sementara Keysha hanya tersenyum sambil menggit bibir bawahnya, melihat itu semua membuatku bersemangat dan ada rasa bangga, Akupun memompa vaginanya lebih cepat, berusaha mengejar kenikmatan yang makin terasa di ujung penisku.


"REN.......! UUUUUHHHHH.......!


"PLOK...PLOK....PLOK.....PLOK.....PLOK"


REN.....AAAAAHHH......! Iyah gitu.. Cepetin....Eeeemmmh....Enaaa...aak...REN...UUUUUHHHH....Si..al..Kontol lu...Enak Banget...Uuuuhhh iyah...REN...Terus....AAAAHHHHHH....YES...OOOHHH iyaa...

"Si..al...! Lu jangan mendesah-desah gi..tu dong Key.....Uu...~uuhhh...gue bisa cepet keluar nanti...!", ucapku di telinga Keysha.

"Aaaaggghhh...tapi Ee...eemaaang enaak banget kok...! Eeeemmmh.....Uuuuuuuuhhh....terus Ren...terus lebih kenceng la....giiih...terus....!",

"Ah terus- terus! Gue pegel nih goyang terus! Kamu mah enak cuma bisa nerima sodokan gue sambil mendesah-desah! Uh, ah, em, yes, terus,! Lah aku serasa udah pegel nih pinggang! Kayaknya gak bisa sering- sering kayak gini! Bisa bungkuk nanti gue klo tua...!", ucapku protes.

"Stop ! Stop Ren...! Gue pengen gannti gaya! Gue nungging nanti lu sodok ya dari belakang ya...!", ucap Keysha.

Dengan memasang muka senyum yang sebetulnya sudah lemes, aku mengikuti semua keinginan Keysha, capek sih! Tapi enak..!.

"Eeeemmh....Aaauuuhhh.....Enak...Aaaaahhhsss....Enak...REN...Uuuuhhh...Eeeemmm....Eesssshhh...

Dengan memegang pantat montok si Keysha, aku menggenjot dan melesakan penisku lebih dalam lagi,

"SLEEEP....SLEEEP.....PLOK.....PLOK......PLOK....PLOK...PLOK...PLOK.."

"Ren aduh pantatku jadi panas! Jangan lu tepuk-tepuk dong...! Aaauuuh...! Oooohhh! kamu nakal bangeet Ren...Aaaahhh...! Oooooh...Eeessshhh...!",

" Aduuh! Udah di bilang jangan ngedesah- desah gitu dong Key...! Gue udah gak tahan nih! Apalagi pantatmu bikin sensasi batangku jadi nyut-nyutan! Rasanya pengen keluar nih key...!", ucapku.

"Yah jangan dulu dong Ren! Pliss....! ini gue lagi enak banget....! Aaaah...! Ooooohhhh...!", Ucap Keysha sambil mendesah.

"Aduuh..! Aaahhh! Gue gak tahan lagi nih Key..! Aaaaaaanjriiit.......Aaaaah....!", teriakku.

"CROOT- CROOT- CROOT- CROOT- CROOT"



~o0o~​

Pov : Viola Renata.



Begitu nyaman rasanya, sudah lama aku tidak merasakan seperti ini, seperti ada nyanyian- nyanyian terdengar di telingaku, membuat diriku semakin terlelap dan tidak sadar dengan apa yang terjadi di sekitarku.

"Vio...! Kita di jebak...!", ucap Si Om mengagetkanku dari tidur.

"Hoaammm..! Apasih om...! Ganggu orang istirahat aja...!", ucapku sambil mengucek- ngucek mata ini yang terasa berat.

"Vio...! Vio...! Bangun...! Vio..! Ayo cepat! kita harus pergi dari sini...! Kita sudah di jebak...! Ayo Vio...! Vio...! Vio...! Ayoooh...!", ucapnya sedikit emosi.

Gak biasanya si Om panik gitu, ada apa sih, ah! Bagus gue bangun aja deh..
Sambil meregangkan otot- ototku, aku berjalan menghampirinya.

"Hoaaah..! Di jebak gimana om...!", tanyaku.

"Jadi dari tadi kamu gak sadar...! Semua yang kita hadapi itu terlalu mudah...! Mereka bukan anggota Organisasi Vinsmoke...! Tapi mereka adalah orang- orang bayaran yang sengaja di sewa untuk menjaga tempat ini...!", Ucapnya.

"Lalu apa motifnya...!", ucapku masih kurang paham.

"Gak ada Waktu buat menjelaskan...! Yang penting kita harus cepat keluar dari tempat ini...!", ucapnya sambil menarik tanganku.

"Om...! Om..! Jangan buat aku penasaran dong...! Paling gak jelasin ke Vio..! Biar Vio bisa hubungin yang lain dan bisa kasih tau tentang jebakan yang Om maksud...!", ucapku.

"Baiklah...! Kamu perhatikan setiap pojok Ruangan...! Pasti kamu akan menemukannya...!", ucapnya.

Kok aku jadi bingung ya sama si Om..! Akunya yang masih ngimpi atau apa ya...! Sambil berlari aku terus mencari yang Om maksud.

"Apaan sih Om...! Bikin penasaran aja deh...! Mana gak ada apa- apa...!", ucapku merasa penasaran dan sudah tak tertahankan.

"Ayoh..! Cepet Vio...! Klo kamu perhatikan terus setiap saat pasti akan ketemu....!", ucapnya.

"Ih! Apaan sih om...! Eh..! Kok..! Anu..! Itu..!", ucapku terkejut begitu menemukan apa yang pastinya Si Om maksud.

"Iyah..! Ada Bom Vio...! Tempat ini sudah di pasangi Bom...! Ayoh..! Cepet Vio...!", Ucapnya.


to be contiue

sorry...! Ane putus dulu..!
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Hmmmmm makin asik nich
Si memed kok belum dapet jatah lagi ya
Oh memed yg sakti kemana kau hahaah
 
Buset yang lain perang 2 orang itu malah perang anu,,,
:pandaketawa:

Bisa kali si keysha di passing ke ane
:papi:
 
Penasaran kira2 viola sama si omnya ada "main" ga yah :konak:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd