Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset Season II <------------------- ( UPDATE )

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Reuni Lagi

"heee.. sabar dong, santai aja... semua dapet bagian...", ujar iwan kepada mamin dan harlan, sementara hamzah hanya tertawa melihat mamin dan harlah yang berebut seperti orang mengantri mengantri dana bansos. aku ikut tertawa di samping iwan sambil tanganku menutup gaunku. karena iwan dan hamzah sudah tau dan pernah melakukan ini di reuni tahun lalu sehingga sama-sama tau dan dengan santai saja melihatku senakal ini.
"ah serius ini, elu boleh begini wan...?, elo kan udah merrid wi...", ujar mamin dengan wajahnya yang terkesima kepada iwan dan aku yang tertawa.
"emang kenapa min...?", ujarku.
"gpp sih... cuma terus terang, elo idola gue di SMA dulu wi...", jelas mamin dengan duduknya yang sudah begitu dekat. kulihat hamzah yang memegang microfon sesekali menyanyi mengikuti irama lagu.

beberapa saat sebelumnya....
"aku udah sampe pah...", WA text ku kirim kepada suamiku mengabarkan kepadanya aku sudah turun dari kereta api sampai di stasiun di kampungku. aku pulang ke kampung karena ada kembali ada undangan reuni kelas SMA ku. aku pamit minta ijin suamiku yang mengijinkan aku pulang kampung sendiri karena ia juga harus keluar kota karena tugas kantornya.

"mah... nanti aku mungkin nginep di rumah temen ya mah...", ujarku kepada ibuku saat hari menjelang sore aku sudah bersiap menghadiri acara reuniku di sebuah resto saung.
"iya... kamu sudah bilang sama suamimu kan ?", pesan mamah kepadaku.
"udah mah... lagi pula mas agung keluar kota...", jelasku lagi dan mamahku mengerti sambil melepas kepergianku dengan kerudung coklat dan gaun gamis krem dengan outer coklat muda melekat ditubuhku.

"tau gak lo wi, kalo dulu mamin suka ngintip celana dalem elo ?..", cetus harlan membuat semua tertawa.
"ah elo buka rahasia aja lan...", ujar mamin sambil menepak lengan harlan yang tak menghindar.
"ya tau lah... ", jawabku membuat wajah mamin memerah.
"elu juga demen kan sama dewi sampe ngelukis dewi diem-diem lan...!", balas mamin saling membuka rahasia.
"iya dia pernah ngasih lukisan pensil ke gue kok min...", ujarku.
"tapi ya min, gue udah tau kalo elu diem2 suka ngintip celana dalem gue, kadang emang gue sengaja kalo duduk ngangkang di depan elu...", jelasku membuat mamin semakin memerah wajahnya.
"tapi bener gak sih lo wi, pernah gak pake celana dalem di kelas ?, kata mamin pernah liat gak pake...", tanya harlan yang kena sikut mamin karena kembali rahasianya terbongkar.
"iya... sengaja.. he he he...", ujarku
"serius lo wi...", ujar mamin penuh penasaran.
"iya...", jawab ku singkat.
"emang sengaja ya biar gue liat ?", tanya mamin dengan nada bergetar. dan aku hanya mengangguk sambil tertawa melihat expresi wajahnya yang mupeng.
"sekarang elu mau liat min...?", ujar iwan menantang mamin yang hanya tercengang mendengar tawaran iwan yang begitu vulgar.
"kasih liat wi...", ujar hamzah dengan microfon nya.
"boleh kok min kalo sekarang mau liat...", ujarku sambil tersenyum kepadanya.
"gile.. gue pikir elo alim wi, pake kerudung gini...boleh ?", ujarnya dengan nada terheran-heran.
"boleh... ", jawabku sambil tertawa melihat wajahnya. dibantu iwan yang menyibak gaun gamisku, mentingsingkan ke atas pinggangku dan terlihat selangkanganku yang masih terbungkus celana dalam satin putih. kulihat mamin dan harlan menelan ludah melihatnya.
"wooo..", ucapnya perlahan sambil tangannya bergerak menjamah pahaku, merasakan licin dan halusnya pahaku.
"mulus banget...", puji harlan ikut mengelus pahaku.

"kalo mau liat buka min, celana dalamku...", ujarku sambil sesaat aku tertawa kepada iwan yang ikut tertawa melihat tingkah mamin dan harlan begitu norak dan mupengnya melihat selangkanganku.
"bo boleh wi...?!", ujarnya
"boleh min, biar elu gak ngintip lagi...", ujarku sambil tertawa. tangan mamin bergerak meraih celana dalamku dan perlahan menariknya hingga melorot dari pinggulku membuat selangkanganku semakin terlihat hingga terpampanglah bulu jembutku di hadapannya.
"wwooh...", terdengar dari mulut mamin dan harlan dengan wajah terpukau melihat selangkanganku. tangan mamin membelai jembutku dan tangan harlan ikut menyusul. perlahan aku membuka kakiku.
"anjrit... memek elu cakep banget wi...", puji mamin.
"elu blum punya anak kan wi..?!, pasti legit banget...", ujar harlan yang mengaku pernah bersetubuh dengan pacarnya. aku menggigit bibirku saat jari mamin menjamah belahan bibir memeku, jarinya menyentuh dan mengusap itilku membuatku mendesah nikmat tak tertahan. iwan beringsut mundur sehingga harlan menduduki tempatnya, dan aku di tengah diantara harlan dan mamin yang mulai menjamahi selangkanganku. kedua kakiku semakin mengangkang lebar.
"ooh... miiin...", lenguhku memandangnya saat kurasakan jarinya mencolok masuk ke dalam lubang memekku.
"wi... boleh cium pipi elu wi ?, dari dulu pengen banget cium elu wi...", pinta mamin memandangku dengan penuh harap dan napsu yang terpancar dari matanya. aku megangguk, kubiarkan ia mencium pipiku yang sebagian tertutup keruddungku. usai menciumi pipiku sesaat mamin memandangiku dan aku menyambut bibirnya yang melumat bibirku dengan lembut. sambil kurasakan tangan harlan menjamahi dadaku dari luar pakaianku. puas melumati bibirku aku menoleh ke harlan yang kemudian menyosor bibirku kusambut dan ku pagut dengan lembut.

"ah hamzah... jangan keliatan wajah aku...", ujarku saat melihat hamzah tak lagi menyanyi namun sedang mrekamku yang sdang duduk mengangkang diapit diantara harlan dan mamin yang mencumbuiku.
"tenang wi... nanti di sensor wajahnya...", ujar hamzah sambil mendekatkan kameranya ke arah memek aku.
"wi dari dulu aja gue boleh liat gini, bakal ngocok terus...", ujar mamin membuatku tersenyum kubarkan gaunku semakin disibak keatas hingga kedua buah dadaku yang masih terbungkus bra terlihat. kuminta harlan melepas kait bra di belakangku dan membantuku untuk melpas braku dari tubuhku. dua sembulan buah dada yang masih ranum menurut mereka menjadi bahan remasan tangan harlan dan mamin.
"masih sekel banget wi... kalo toket pacar gue...", ujar harlan sementara mamin sudah mulai menyusu diputingku, lidahnya menjilat-jilat sambil menghisap dan tangannya meremas-remas. satu tangannya masih saja mencolok-colok lubang memekku yang semakin basah saja.

"kalo gue emang dari dulu min...", sahut iwan.
"ih buka rahasia aja lo wan...", ujarku sambil kubiarkan harlan yang mulai menghisap putingku.
"serius loh wan...?!", ujar mamin
"dari dulu emang gue sempet jadian ama dewi..", jelas iwan sambil tertawa.
"tapi gak sampe ngentot...", jelas iwan lagi, "cuma skedar pegan2 dan cium2 aja... ya saling bantuin coli lah he he he...", tawa iwan kepada mamin yang hanya terkagum sambil tangannya meremas-remas buah dadaku.
"serius wi... elu udah nakal gitu dulu ?, waktu kelas 2 kita sekelas lagi, gue sering banget coli bayangin elu wi...", ujar mamin membuatku tertawa.
"gue juga tau min, makanya kalo gue liat elu ngintip gue sengaja malah ngangkang biar elu ngaceng he he he...", gelakku.
"tega lo wi, tapi sekarang udah bisa liat memek elo kayak gini ngaceng banget gue...", ujar mamin sambil mengelus jembutku,
"pengen ngentot wi...", ucap mamin dengan wajah mupengnya memelas.
"jangan disini min...", ujar harlan.

"emmhh..", lenguhku menyambut bibir mamin yang memintanya untuk berciuman. jarinya sudah kembali mengocok lubang memeku.
"wakakakakak...", tawa iwan saat melihat mamin yang melorotkan celananya di hadapanku tak lama berciuman denganku.
"tolong sepong wi...", pintanya dengan kontolnya yang benar-benar sudah ngaceng berdiri tegang. gede juga kontolnya bisikku seraya aku meraihnya dan ku maskukan ke dalam mulutku, suasana riuh iwan, hamzah dan harlan yang saling melempar candaan melihat kontol mamin ku hisap dan kulumat.

"lan, lo minggir dulu...", ujar mamin dengan nada agak keras.
"wi.. tolong wi... gue udah pengen banget...", ujar mamin lagi sambil tangannya dengan cepat membungkus kontolnya dengan kondom membuat riuh iwan, hamzah dan harlan yang tertawa. aku ikut tertawa namun aku tak mau menolak melihat mamin sudah begitu bernapsu kepadaku. di sofa karaoke aku membaringkan diri dengan gaun yang sudah kusingkap keatas.
"zah... jagain pintu...", ujarku dan mamin sudah di hadpan selangkanganku. ada rasa deg-degan karena ini di ruang karaouke namun ada sensasi yang kurasakan untuk melayani mamin di tempat public seperti ini.
"uugh dewiii...", ujar mamin sambil mengarahkan kontolnya, memandangi memekku yang sudah merekah di hadpannya. perlahan kontol panjangnya mulai menyeruak lubang memekku dan merangsak masuk dengan nikmatnya.

*-*
aku beringsut mundur memberi kesempatan mamin untuk mencumbui dewi, aku tau mamin sudah terbakar birahinya, bagi mamin dewi adalah idolanya sejak SMA, sering sekali mamin curcol kepadaku kalau semalam ia coli sambil membayangkan dewi yang sering ia intip celana dalam nya di kelas.
"uh wiii... cakep banget memek nya wii...", puji mamin memandangi memek dewi yang merekah di hadapannya, jarinya menyibak bibir memek dewi yang merekah kemerahan, aku hanya melihatnya dengan penuh napsu, aku suka dengan potongan jembut dewi yang tercukur rapi membentuk angka satu di bawah pusarnya. aku kembali mendekati dewi saat kulihat mamin begitu sibuk dengan rakusnya menjilati memek dewi. tanganku meremas buah dada dewi. ku dekatkan wajahku dan dewi menyambut bibirku yang kemudian kulumat dan kuhisap saat lidahnya menjulur keluar.
"ah dewi..., primadona SMA dulu kini bisa ku cium dan kunikmati keindahan tubuhnya.", gumam ku dalam hati dengan penuh napsu.


*-*
sebenarnya aku sedikit malu, namun sudah telanjur semua sudah pada tau dari iwan dan hamzah, pikirku dan mamin terus saja memujiku, perlahan aku membuka kedua kakiku dengan gamisku yang sudah tersibak, bulu jembut dan belahan memekku ku pamerkan kepada mamin yang memandangi selangkanganku sambil menelan, wajahnya penuh napsu birahi. kubiarkan tangan harlan yang mengusap-usap kemulusan pahaku sementara aku memamerkan memekku di hadapan mamin. hamzah merekam mamin saat wajahnya semakin dekat di selangkanganku. aku tertawa dan semakin ku buka selangkanganku membiarkan mamin akhirnya membenamkan wajahnya di selangkanganku, mulutnya berciuman dengan memekku.



main ke sini ya https://www.semprot.com/threads/gallery-lela-pembantuku-yang-masih-abg.1498385/
barangkali suka cerita lainnya
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd