Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset Season II <------------------- ( UPDATE )

menemani diranjang

"pah...", bisikku perlahan sambil ku belai dada kekar suamiku.
"emnhh...",
"papah gak pengen ?", bisiiku lagi.
"enggak malam ini sayang...", jawab suamiku sambil membalikkan tubuhnya membelakangiku.
"aku tidur sama mang yayan ya pah ?", tanyaku, suamiku hanya menganggukan kepalanya. aku beranjak dari ranjang, sekilas aku berkaca, memandang sesaat tubuhku yang terbungkus daster putih motif buka mawar putih, yang membungkus tubuh telanjangku dari dada hingga lututku.
"bukannya tadi sore kamu sudah sama mang yayan..?", ujar suamiku.
"ya kan gak harus gituan pah cuma sekedar ngobrol...", jawabku dan suamiku terdiam.
"aku ke mang yayan dulu ya pah...", ujarku meninggalkannya dan menuju kamar belakang dimana mang yayan menginap dirumahku ini.

"mang...", ujarku sambil tanganku mengetuk pintu kamarnya, perlahan terdengar suara jawaban mang yayan dan membuka pintunya. dan wajah sumringah yang tersenyum kepadaku mambiarkan aku masuk ke kamar.
"aku belum bisa tidur mang... lagian masih sore...", ujarku sambil membalas kecupan mang yayan yang merangkulku. dibiarkannya pintu kamar tetap terbuka.
"iya saya juga belum ngantuk... ", ujar mang yayan menimpaliku dan obrolan ringan mengalir biasa sambil berbaring santai disisi mang yayan yang berbaring menghadapku. kubiarkan tangannya yang mengusap-usap pahaku sehingga dasterku tersingkap keatas. sambil bercerita kehidupannya yang sudah menduda 4 tahun lebih sambil tangannya mengusap dan membelai lembut bulu kemaluanku.
"buat saya, bu dewi ini, perempuan pertama sejak saya menduda... he he he", ujarnya dengan sesekali pujian mengalir dari mulutnya, memuji kecantikanku, kemulusan tubuhku, apalagi aku terlihat cantik saat berkerudung sehari-harinya. ditambah lagi kenikmata tubuhku yang ia rasakan berbeda dibanding yang ia rasakan dengan istrinya dulu.
"ya mungkin karena aku jauh lebih muda mang...", ujarku yang memang aku masih 26 tahun usiaku sementara istri mang yayan waktu itu sudah lebih dari 35tahun.
"iya makanya saya seneng banget... ah...", ucapnya sambil mencium pipiku.
"ini masih kenceng...", pujinya sambil tangannya membelai buah dadaku yang sudah menyembul keluar dari dasterku. sementara obrolan mengalir dan malam semakin larut dasterku sudah tak lagi menutupi tubuh telanjangku. cumbuan mang yayan semakin gencar hingga ia juga melepas baju dan celananya.

tubuh telanjangnya menyatu dengan tubuh telanjangku, bergumul saling memeluk rapat, menjamah, mengusap dengan sesukanya. kujulurkan lidahku saat mang yayan melumat bibirku. saling melumat dengan nikmatnya.
"emhh... kontolnya udah ngaceng...", ucapku dengan manja, mang yayan melepas pelukannya aku bangkit, tanganku meraih batang kontol besarnya yang sudah setengah mengeras, aku merunduk dan kuhisap kepalanya hingga seluruh batang itu ku telan seluruhnya. kepalaku bergerak naik turun, kuhisap dan kulumat membuat kontolnya semakin mengeras di mulutku.
"udah keras banget...", ucapku sambil tersenyum kepadanya sambil ku kocok dengan lembut. vaginaku sudah basah, aku beranjak dari dudukku, kedua kakiku mengangkangi pinggulnya, tepat batang kontolnya di bawah selangkanganku. mang yayan tersenyum sambil tangannya mengelus-elus pahaku. ku bimbing kepala kontolnya ke mulut vaginaku dan perlahan kuturunkan tubuhku bersamaan dengan melesaknya kepala kontolnya menyeruak lubang vaginaku.
"oooohhh....", lenguhku dengan kontolnya yang terjejal di lubang vaginaku.
"ehh... ah kontol mang yayan gede, jadi terasa banget...", ucapku disela desahan nafasku. perlahan aku mengayunkan pinggulku dan mulai kurasakan batang kontol mang yayan mengaduk-aduk liang vaginaku dengan nikmatnya.
"enak bu dewi....", ucapnya tangannya meraih dan meremas buah dadaku.
"enak mang...", ucapku sambil mendesah dan terus mengayun pinggulku.
"memek bu dewi juga enak, masih sempit banget...", pujinya sambil tangannya menyambut tubuhku yang ku benamkan di atas dada kekarnya. pinggulnya ikut mengayun naik turun dengan kedua tangannya yang meremas bongkahan bokongku yang terguncang diatas pinggulnya.

"oooh...maang..", lenguhku seraya aku melepaskan diri dari pelukannya, kutegakkan tubuh telanjangku diatas pangkuannya, pinggulku mengayun cepat, melenguh nikmat, ku kejar kenikmatan yang kurasakan ini. kontol besar dan panjang mang yayan tak dapat membuatku berlama-lama dan sesaat kemudian tubuhku mengejang nikmat, ku reguk kenikmatan orgasmeku. tubuhku lunglai diatas dada kekarnya yang langsung di rebahkannya di kasur berbalik kini mang yayan sudah di atas tubuhku. pinggulnya mulai mengayun naik turun dan kontol nya kembali menghujam-hujam dengan nikmatnya membuatku terengah, melenguh sejadi-jadinya.

"uugh...", gerama mang yayan mencabut kontolnya.
"nungging yuk bu dewi...", pintanya, aku membalikan tubuhku dan menyorongkan bokongku di hadapan kontolnya. bokongku diremas-remasnya sesaat sebelum akhirnya kontol nya kembali di jejalkan ke lubang vaginaku.
"ooohhh....", lenguhku dan mulailah irama lenguhan ku mengiringi suara benturan bokongku yang berbunyi.
"oooohh....", lenguhku nikmat sekali, terasa begitu dalam kontolnya menyodok dan menyundul mulut rahimku membuatku merasakan sensasi yang luar biasa nikmatnya hingga aku tak berdaya saat tiba-tiba tubuhku kembali mengejang dan orgasmeku kembali menghempaskan aku jauh keatas awan.

tubuhku ambruk terhempas di kasur, mang yayan membimbingku agar terlentang dan ia kembali memasukan kontolnya ke vaginaku.
"oooh... maaaang....", lenguhku, sungguh luar biasa "ganas"nya seorang duda seperti mang yayan yang membuatku ketagihan. aku hanya bisa terengah dan melenguh nikmat di bawah rengkuhan tubuh kekar mang yayan yang terus menyetubuhiku.
"mmeehhh... bu dewiii...", geram mang yayan, sambil sesekali memangku, mencium dan mengecup bibirku.
"bu dewi... saya hamilin bu dewi.... saya nitip anak ke bu dewiiii.. uuugh...", geram mang yayan dan tubuhnya menghentak-hentak hebat menyemburkan seluruh spermanya seperti tadi sore.
tubuh kekar mang yayan memeluk tubuh telanjangku, dan aku terlelap dalam pelukannya.


Lanjut Baca ke halaman 52 <----------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd