Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KKN Yang Awalnya Biasa Jadi...

Status
Please reply by conversation.
NEXT PROGRESS YANG BAIK

Adzan subuh membangunkanku, karena posisi masjid tak juah dari posko kami, kulihat para wanita sudah tidak ada hanya tinggal aku dan dimas, kudengar suara rudi dari kamar sedang melantunkan ayat suci, aku masih berpikir tentang kejadian tadi apakah itu nyata atau hanya mimpi. Kuteruskan tidurku sampai suara motor anak" yang kemarin pulang sudah datang kembali, suasana disini memang dingin membuat betah sekali untuk tidur.

Seperti biasa aku melakukan rutinitas buang air besar dipagi hari sambil menghisap sebatang rokok, nikmat tuhan mana yang kau dustakan haha. Dari dalam wc kudengar para wanita datang kedapur sehabis belanja sayuran, selesai menuntaskan rutinitasku aku keluar mendapati para wanita sudah memenuhi dapur tak ketinggalan ema dan defi, nampak ada yang beda ketika aku memandang ema, sedikit ada senyuman yang memiliki teka teki, apa mungkin kejadian tadi malam benar nyata.

Dimas sudah duduk manis didepan televisi sambil menyruput kopi.

Aku : jan enak tenan isuk isuk udud ngopi karo ndelok tipi ( walah enak banget pagi pagi rokok ngopi sambil lihat televisi)
Dimas : wo yo iyono urip kui kudu dinikmati ( ya iya dong, hidup itu harus dinikmatin)
Aku : jan surgo ndunyo tenan ( surga dunia ini mah )
Aku : Dino iki nko sido to nyang sd? ( hari ini jadi kan ke sd )
Dimas : sido to, mesakne gurune kurang ( ya jadi dong, kasihan gurunya kurang disana)
Aku : woke siap


Aku tak berani membahas atau menanyakan apa yang terjadi semalam, agendaku hari ini menuju sekolah dasar dimana kami diminta untuk membantu mengajar murid, karena guru disini meamang minim sekali. Satu guru bisa menanggung 2 kelas sekaligus.
Hari ini terbagi menjadi dua kelompok aku dimas ema dan defi bertugas untuk mengajar disini, sedangkan anggota lainnya bertugas membantu di sekolah yang berada diujung timur desa ini jaraknya lumayan jauh meskipun satu desa.

Teng teng teng !!

Bel tanda pulang sekolahpun berbunyi, kami berempat berpamitan untuk kembali ke posko, setibanya diposko seperti biasa para wanita menuju dapur untuk mempersiapkan makan siang, aku dan dimas pun ikut menyusul kedapur untuk membuat kopi, teman kami yang lain belum datang, kulihat ema sedang memotong bumbu sedangkan defi sedang berdiri menyeduh air.
Sesekali aku mencuri pandang kebagian dadanya yang menonjol, mumpung tidak tertutup jilbab batinku. Para wanita selalu melepas jilbabnya kalau berada diposko, kecuali ada tamu. Tak hanya dadanya yang menonjol nampun lehernya juga ikut tampak mulus saat defi mengucir rambutnya.

Hari pun berlalu seperti biasa sampai malam pun tiba, ini yang kutunggu batinku berkata. Malam ini semua bersenda gurau di ruangan tengah posko, ada juga yang sedang mengerjakan laporan. Semua nampak normal normal saja, perlahan satu persatu anggota kelompok kami berpamtan untuk tidur duluan dikamar, yang tertinggal hanyalah aku dimas ema dan defi, kami masih asik bermain uno.

Dingin mulai menyerang tubuh kami memutuskan untuk mengakhiri permainan ini dan segera merebahkan diri dikasur yang masih ada diruangan tengah, Posisinya masih sama aku dan dimas mengapit para dua wanita yang ada ditengah, kondisi ini yang aku tunggu tunggu.
Kini ruangan sudah gelap lampu sudah dimatikan, selimut menutupi tubuh kami berempat, posisiku tidur lulus telentang menghadap langit langit
rumah. Begitupun yang lain, yang terdengar kini hanyalah dentingan jarum jam dan angin diluar rumah.

Aku masih memikirkan kejadian malam sebelumnya, meski mataku terpejam namun aku masih terjaga, menunggu suara kenikmatan apalagi yang akan muncul malam ini. Sekitar setengah jam aku menunggu sampai akhirnya terdengar suara samar samar tapi aku yakin itu suara dimas dan defi

Dimas : yang yang...
Defi : nyapo yang?
Dimas : ayo
Defi : nko lek krungu cah cah liyane pie
Dimas : ora ora lek krungu ko njero kamar

Cuppp... mpphhh...

Defi : alon to yang

Mmphh.. mphhh..


Kulirik kearah dimas dan benar saja mereka sudah bersilat lidah, saling melumat, tangan dimas mulai merangkul tubuh defi. Pemandangan tersebut membuat nafsuku mulai bergejolak, ingin rasanya aku langsung melumat bibir ema yang ada didepanku.

Tiba tiba posisi tubuh ema berubah membuatku yang sedang fokus melirik dimas dan defi kaget, suasana berubah menjadi hening seketika kini dentingan jarum jam mendominasi isi ruangan, suara dari dimas dan defi kembali terdengar, kali ini aku tak menunggu lama langsung kulumat saja bibir ema, tak kusangka ema langsung membalas lumatanku berbeda dengan kemarin yang hanya diam, mungkinkah dia sudah menunggu sejak tadi.

Mpphhh.. clurp... mphhh

Nafas ema memberat menandakan birahinya sudah bangkit, kujamah lembut dadanya, ema membuka mata sebentar aku tak peduli kuteruskan remasanku didadanya, perlahan tanganku turun mencari ujung kaos ema, kumasuksn tanganku mencari gundukan yang masih terbalut bh, kuangkat bhnya terasa tonjolan puting yang sudah mulai mengeras, kupilin perlahan, ema merespon dengan sedikit menggigit bibirku, kakinya menyilang ke kakiku, posisi tubuh kami semakin merapat. Aku sudah tidak peduli dengan dimas dan defi aku fokus memacu birahi dengan ema.

Mpphh.. mpphh..

Kupegang tangan ema, kuarahkan ke kontol yang sejak tadi sudah mengeras, ema kaget sejenak menghentikan ciumannya

Elus elusen, pintaku lirih pada ema
Pie carane? ( gimana caranya ) tanyanya polos

Kutuntun tanganya untuk mengelus kontolku dari luar, Karena kurasa tanggung sekalian kuturunkan celanaku, kini kontolku bebas tak tertutup apapun.

Cekelen kontolku, ( pengangin kontolku )
Emoh, ( gak mau)
jawab ema
Westo gapopo, (gakpapa kok) aku meyakinkan ema gapapa kok
Terus dikapakne, (terus diapakan?)
Kocoken, (kocokin)
Carane?(caranya)


kubimbing tangannya untuk mengocok penisku, nikmat sekali tangan halus ema ini batinku, meski awalnya ragu kini Tangan ema sudah mulai lancar mengocok kontolku, tanganku tak mau diam kini masuk kedalam celana ema, sudah basah ternyata, jari ku mencari titik kenikmatan ema, ini dia klitoris ku putar pelan

Uhhh mmphh,

kepala ema sedikit terangkat dan langsung menyosor bibirku lumatanya begitu beringas berbeda dengan sebelumnya, genggaman tanganya dipenisku semakin erat, tak mau kalah mulai kupercepat kocokanku dimemeknya

Mmphh mmmphh, suara dari mulut ema yang masih kulumat

Tak lama kemudian tubuh ema seolah kaku dan diikuti sedikit getaran, ema melepas ciumannya, pegangan tangannya di penisku pun terlepas, nafasnya perlahan menurun, kami saling bertatap mata,

Ku katakan, loveyou

Ema hanya tersenyum kemudian memejamkan matanya, ahh sial batinku aku belum crot dia sudah tidur duluan. Tapi aku tidak mau memaksakan, masih ada malam malam berikutnya pikirku. Prinsipku Alon-alon seng penting kelon, (pelan pelan yang penting exe)

Paginya saat didapur ema membisikan sesuatu ketelingaku,

Ilatku loro,(lidahku sakit)
Podo, (sama) jawabku


Dan kami tertawa bersama, memang lumatan ema tadi malam begitu beringas begitupun aku yang tak mau kalah. Kini aku dan ema seperti orang berpacaran, meski belum ada komitmen untuk itu.

Malam diposko kkn kini menjadi sangat indah, sampai satu hari dimana momen itu terulang kembali, anggota kami banyak yang pulang, tertinggal kami berempat dan rudi, rudi tak pernah pulang karena rumahnya luar kota, dia ngekost selama kuliah disini.



PELAN PELAN YA HUU..
MASIH ADA KESIBUKAN DI RL :D
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd