Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KOPI SUSU

BAB XLIV


JANGAN COBA-COBA LAWAN BOSS




Ale kali ini benar-benar mati kutu.

Ci boss semenjak kemarin dibecandain sama Ale, langsung pasang bendera perang. Dia bagaikan sengaja dan memang menyiksa Ale. Selain suruh beresin gudang, dia juga tidak ditegur sama Ci Boss meski sedang duduk berdekatan atau masalah pekerjaan. Kali ini Ci Boss memang marah dengan Ale sepertinya.

Ale pun bingung, mau minta maaf salah takut kena marah, mau tegur juga salah, akhirnya dia hanya bisa pasrah, menunggu mood boss nya membaik.

Beta pula salah ngomong, bathin dia. Padahal kan Ci Boss yang bilang dulu mau kacang ijo, beta balas bilang kacang ijo panas malah beta kena skak sama Ci Boss. Aduh, kacau sudah kalau begini. Mana hujan tambah keras lagi sekarang, kayu beta tambah tinggi, Ci Boss ajak perang pasang benteng tinggi-tinggi, mati beta punya pentungan, tidak bisa dipakai sudah.

Kuda cuki beta salah ngomong.

Ale terus saja menyalahkan dirinya sendiri.

Dan di toko, Ci Boss bagaikan sengaja. Saat Ale sedang beres-beres di gudang, dia sengaja lewat dan pantatnya sengaja ditunggingin ke Ale. Aduh, Ale galau. Mau dia terkam nanti Ci Boss tambah marah…. dia diam saja tapi gayanya Ci Boss juga makin liar macam sengaja godain beta ini barang, dan semakin membuat Ale tersiksa jadinya.

Dia mau pergi ke rumah Ati, tapi takut ketahuan, bisa tambah hancur nanti beta. Bisa-bisa beta kena skorsing suruh jaga toko 24 jam macam satpam.

Eh, pusing kapala Ale, atas bawah pusing.

Dan malamnya dirumah, Ci Boss tambah bikin kepalanya pusing juga, dengan sangat demonstratif dia sengaja jalan ke arah garasi, sepertinya dia mau senam di kamar. Dengan baju senam mini, toketnya sengaja dipamerin belahannya, dan memek nya yang tembem itu bagaikan sengaja dipertontonkan lewat baju senam seksi miliknya.

Mati beta punya kalot kalau bagini, mau coli pun susah sudah beta.

Puki mai, gara-gara lidah telalu lincah, badan siksa, pentungan pun gagal beraksi.



*************************

Alvin kali ini memang benar-benar kecewa dengan Erika. Namun dia tidak ingin mengunjukkannya ke hadapan Erika. Dia selama ini selalu diam jika Erika agak ngambek dan bertingkah, dia dengan cepat mengikuti apa maunya Erika yang belakangan ini semakin egois dirasanya.

Hari ini dia sengaja tidak meladeni apa permintaan Erika. Dari kemarin sudah minta uang mau ke klinik kecantikan, sama mau ganti casing hapenya. Dia juga minta untuk kasih ke ibunya karena ibu dan bapaknya dia mau ke kondangan salah satu keluarganya yang akan menikah di Bandung, jadi Erika mau kasih sangu sekalian mau charterin mobil untuk orangtuanya.

Alvin dengan santai mengatakan bahwa ada pembayaran ke suppliernya yang harus dia bayar, sehingga dana di tangannya kosong, hanya ada sedikit saja. Dia hanya mengirimkan uang sejuta ke Erika. Ini membuat Erika meradang dan marah sepanjang hari, dia mendiamkan Alvin sama sekali.

Ke klinik saja dia perlu 2 juta, casingnya sama dia jajan kalau mau ke mall saja minimal sejuta, lalu buat papa dan mama dia mau kasih 3 juta buat mereka ke Bandung sekalian buat charter mobil dan bensinnya. Namun dengan uang segitu, mana cukup.

Selama ini Alvin selalu royal ke dirinya, namun sudah mau seminggu ini Alvin agak berubah ke dirinya. Meski datang ke kostannya, namun dia hanya sebentar saja, lalu langsung pulang, dia tidak minta jatah juga ke Erika, dan memang Erika juga sudah beda dengan dulu yang full service, dia lebih menunggu permintaan dari Alvin, jika Alvin tidak minta maka dia pun tidak ingin mengajak duluan.

Erika memang sudah banyak berubah. Dia bukan gadis lugu yang sangat sayang dengan Alvin seperti awal-awal dia masuk kerja di bengkel ini. Pergaulannya dia belakangan ini sudah berubah dan bergeser. Dia suka nongkrong dengan pacar brondongnya, dan suka jalan dibelakang Alvin. Dia yang dulu main terima saja jika ada berapa Alvin kasih, kini sudah jauh berbeda gayanya.

Tanpa dia sadari kalau perselingkuhannya dengan Arman pun sudah tercium oleh Alvin. Dia pikir Alvin selama ini yang lugu, dan menerima semua apa yang disodorkannya, akan diam dan selalu terlihat bahagia dengan dirinya. Ternyata ada yang memberi tahu Alvin, sekaligus menyadarkan Alvin bahwa selama ini banyak perubahan di diri Erika yang tanpa dia sadari sudah berlangsung lama dan dia tidak tahu sama sekali.

Rita ternyata adalah seorang karyawan tadinya di sebuah bank Perkreditan Rakyat, namun karena bank nya mereka tutup, akhirnya dia pun masih cari-cari kerjaan baru lagi. Ditambah dia juga putus dengan cowoknya, maka otomatis dia harus berjuang sendiri dan pindah kost dari tempat mewah yang tadinya di dekat kamarnya Erika, kini ke kostan yang agak murah agar dia bisa menjangkau dengan dana dia yang ada.

Dia lalu sedikit banyak membantu Alvin belakangan ini. Dan mulai per minggu lalu, sistem pembayaran di bengkel Alvin dibuat dengan sistem cashless. Jika pun harus menggunakan uang cash, maka harus terdaftar di system pembukuan online, sehingga tercatat dengan benar, dan uangnya ada.

Ini dilakukan oleh Alvin karena dia tahu sering Erika mencatat, tapi uangnya tidak masuk ke Alvin. Dengan system ini, maka pembayaran tercatat, dan ter-sistem. Jika uangnya tidak tersetor, maka sistemnya akan memberikan warning bahwa ada transaksi yang dilakukan tapi uangnya tidak disetor.

Ini yang dianjurkan oleh Rita, dan mulai diterapkan di bengkel Alvin.

Erika sempat protes, dan lagi-lagi Rita mengajarkan ke Alvin untuk berargumen ke Erika, bahwa ini dipakai karena bengkel mau kerja sama dengan bengkel besar untuk joint venture dan jadi salah satu bengkel rujukan, sehingga akan ada audit dan juga harus tersistem dengan baik. Hal ini membuat Erika keki, karena dia merasa gerakannya kini semakin terbatas.

Sikap Alvin pun masih tetap sama, meski tidak ada perubahan sikap, namun dari mulai jarang dia berkunjung, serta tidak ada rasa takut atau kuatir jika Erika marah, membuat Erika agak bertanya tanya, ada apa dengan Alvin. Bahkan hari ini saat dia mencoba memancing Alvin untuk ke kost an, karena seminggu berjalan dan tidak juga dia menengok kebun kecilnya, Alvin masih anteng dan mengatakan bahwa dia masih sibuk persiapan untuk adanya audit dari bengkel besar nanti.

Memang Alvin ada rencana untuk seperti itu juga, dan kejadian dengan Erika ini membuat dia semakin mantap untuk mencoba itu.

Dia pun berterima kasih atas bantuan Rita., wanita yang berusia sekitar 30 tahun itu, selain membantunya terkait masalah perselingkuhan Erika, dia juga banyak memberi saran terkait perbaikan sistem di bengkel Alvin, karena pengalaman kerjanya sebagai quality control, finance supervisor, hingga sempat di retail online, sehingga semua sarannya ke Alvin bisa diterima dengan baik.

Dia memang kasihan dengan Alvin, karena dia tahu Alvin sangat baik dan memanjakan Erika. Bagi dirinya, jika ada pria sebaik Alvin, maka harusnya dia sebagai wanita yang sudah tahu dari awal bahwa akan demikian alurnya berpacaran dengan suami orang, maka tidak boleh lalu sebagai wanita juga mencari pria lain. Karena selain berpacaran dan tahu risikonya, dia kan diberi nafkah dan semua kebutuhannya dipenuhi.



**********************

Erika yang sedang kesal dengan Alvin pulang lebih awal dari bengkel. Dia segera mandi dan setelah selesai mandi, segera dia menelepon Arman untuk menjemputnya di kostan.

Dengan celana 7/8 dengan kaos ketat, dia sudah standby menunggu Arman. Mending jalan aja gue daripada mumet, demikian pikirannya Erika saat ini.

Dan pintunya diketok, Arman lalu masuk

“jalan sekarang?”

“ayo….”

Arman memeluk Erika, dan langsung bibirnya menyergap mulutnya Erika, dan mencium kekasihnya dengan ciuman yang panas.

“ayo….” ujar Erika saat ciumannya lepas

“pengen Yang…”

“ih, laper gue….”

Arman agak kesal

“ya sudah ayolah….”

“nanti aja di tempat kamu….” ujar Erika

Arman masih agak manyun

“enakan disini Ac…..” maklum di tempatnya AC juga tapi bukan Air Conditioning tapi Angin cepoy cepoy.

Mereka lalu turun dari lantai 2 kostan, lalu naik ke motornya Erika yang sering dipakai oleh Arman, meski itu pemberian dari Alvin. Dan segera mereka keluar dari halaman kostan, dan terlihat Erika memeluk perut Arman dengan mesranya.

Tanpa wanita itu sadari, ada dua pasang mata yang sedang mengintai mereka dari jarak yang tidak jauh, yang kemudian dua orang itu pun menyusul mengikuti dari kejauhan, kemana perginya dua sejoli itu. Arman dan Erika nampak masuk ke sebuah warung tenda pecel lele, dan memesan makan disitu.

Sedang asyik makan, mereka pun tidak sadar kalau gerak gerik mereka juga di pantau oleh dua orang yang sedang makan diseberang jalan mereka, meski yang dimakan hanya kue pancong aja, namun tetap saja pandangan mereka tidak lepas dari dua orang itu.

Bahkan hingga Erika dan Arman berangkat ke kostan Arman, dua orang itupun ikut kesana.

Ingin rasanya Alvin menggerebek mereka berdua, namun dia menahan diri

“jangan buat malu diri sendiri Koh…..”

Nasehat dari Rita

“asal Koko sudah tahu….”

Alvin membenarkan apa yang disampaikan Rita

Mereka kemudian balik, dan meski panas hatinya Alvin, namun dia bersyukur karena bisa tahu kejelekan Erika lebih awal. Dan meski dia masih sayang dengan Erika, namun pengkhianatan ini harus mendapat ganjaran yang setimpal.

Dalam perjalanan menuju ke kost an Rita, karena mereka berdua naik motor, Alvin mampir ke atm. Dia ingat kalau salah satu atm yang dia suka isi, mobile bankingnya itu ada di ponsel Erika, dan Erika tahu pinnya. Dia dengan cepat masuk ke atm, dan benar saja, di atm yang harusnya ada uang sekitar 17 juta seingat Alvin, kini tersisa hanya 7,5 juta saja. Dengan cepat dia lalu mengosongkan isi atm tersebut, sehingga saldo tersisa hanya 120 ribu dan tidak bisa lagi ditarik karena minimal harus ada 100 ribu di rekening.

“jangan emosi yah, Koh….”

Dia menganggukan kepalanya

“jujur, aku sih ngga mau turut campur, cuma aku kasihan lah sama Koko…” dalih Rita

“aku juga kemarin gagal sama mantan karena gitu, kegoda sama abg…..”

Alvin hanya diam.

“ngga lah, gue yang makasih sudah dibantuin selama ini…..”

“ngga apa-apa Koh, koko orang baik…. seharusnya Erika jangan sia-sia in Koko….”

Memang Alvin sosok yang sangat baik menurut Rita. Bahkan dalam hampir 2 minggu mereka kenal selama ini, Alvin tahu diri dan dia juga meski Rita menolak, namun dia tahu Rita sedang cari kerja, kemarin pas datang setelah mereka diskusi dan Rita membantu buatin sistem, Alvin diam-diam menaruh amplop di dalam tas Rita, dan bagi Rita jumlahnya lumayan buat dia mneyambung hidup.

Dia awalnya hanya ingin memberitahukan bahwa pacarnya sudah jahat sama Alvin, karena memang gaya Erika jadi semakin songong belakangan ini, mentang-mentang punya gadun kaya. Dia lupa kalau gerak-geriknya dipantau banyak orang, dan akhirnya tiba di kuping Alvin.

“masuk Koh….”

Ajak Rita ke Alvin.

Alvin masuk ke kamar kost an Rita, yang tidak begitu besar, namun ber ac dan kamar mandinya di dalam.

“bebas sih disini, cuma agak berisik aja dan susah parkir kalau bawa mobil….”

“oh…. tapi oke yah….”

“iya…. lumayanlah…. menyesuaikan…”

Rita ini memang tidak semuda Erika, namun bodynya memang menggoda, meski kulitnya tidak seputih Ci Fanny. Namun bemper depan dan belakangnya memang OK punya. Dengan tinggi sekitar 158 cm, buah dadanya lumayan besar, dan gadis ini belum turun mesin, seperti Erika juga.

“koko minum dulu yah… aku mau mandi….”

“oke…”

The manis hangat dihidangkan oleh Rita untuk Alvin yang duduk di karpet. Rita lalu masuk ke kamar mandi untuk mandi. Sedangkan Alvin sedang mengecek ponselnya

Lagi dimana?

Di kostan. Kenapa?

Ngga apa-apa, nanya aja

Oh


Jawaban whatsapp Erika pendek-pendek saja. Alvin pun tidak peduli lagi.

Dan tidak lama kemudian, Rita keluar dari kamar mandi, badannya segar dan sudah selesai mandi. Yang membuat Alvin tercekat ialah pakaian Rita saat keluar dari kamar mandi. Tanktop putih dengan celana pendek hotpants coklat, dan tanpa mengenakan bra lagi, sehingga putingnya terlihat jelas dibalik tanktopnya

“udah mau tidur, ini pakaian tidur aku soalnya kalo di kostan…”

“ngga apa-apa kok….”

Alvin pun gemetaran dibuatnya, melihat wanita seksi dan bohai ini berdiri didepannya, dan pangkal pahanya napak terpetak dengan jelas, membuat kebun kecil itu terlihat tembem dan indah sekali. Alvin dibuatnya menelan ludah berkali kali.

“sini Koh….” ajak Rita saat dia tidur diatas kasurnya yang langsung dilantai kostan tanpa ada ranjang lagi.

Alvin kaget mendengarnya

Dan yang suasana kaget dan emosi juga terjadi di beberapa kilometer dari tempat Alvin berada, saat Erika yang hendak mengambil uang di atm bersama Alvin yang sebenarnya uang titipan untuk cash kecil, namun semenjak mereka pacaran, uang itu kadang dipakai Erika untuk biaya daruratnya jika uang dari Alvin tidak ada.

Dan betapa kagetnya dia saat meihat saldo di mobile banking yang ada di pnselnya, saldo tersisa hanya 120 ribu, dan baru kurang dari sejam yang lalu, dananya ditarik 3 kali hingga semua uang hilang, dan lokasi penarikannya itu di Indomaret di dekat kostannya dia.

Erika murka seketika, dia tidak tahu jika perselingkuhannya sudah diketahui oleh Alvin.

Teleponnya berdering berkali kali, namun Alvin tidak mengangkat sama sekali.

Whatsaapp dari Erika juga dicuekin

Alvin hanya tersenyum pahit melihat telepon masuk dari Erika, dia tahu bahwa Erika menelponnya karena uangnya sudah disita oleh Alvin. Tanpa Erika sadari bahwa harta yang paling berharganya, kini sudah berpindah ke kostan wanita lain, dan tangannya kini pun sedang meremas buah dada lain yang lebih montok dan semok milik Rita.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd