Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KOPI SUSU

BAB III

HOME

Meski tinggal dirumah setiap hari, tapi Fany jarang sekali naik ke lantai 2. Rumah besarnya mereka yang terdiri dari 2 lantai dan dikelilingi pagar tinggi disekeliling rumah, memiliki halaman depan yang lumayan luas, garasinya bisa menampung 4 mobil. Alvin sendiri sehari hari mengendarai Toyota Avanzanya yg dianggap lebih irit dibanding Fortuner yang hanya dipakai jika keluar dengan keluarganya.
Fany sendiri lebih banyak memakai Honda City setelah Jazz nya ditukar tambah dengan City yang baru.

Ada 3 kamar di lantai bawah, plus satu kamar pembantu di belakang dekat taman belakang. Diatas ada 4 kamar termasuk satu gudang yang diubah fungsi untuk kamarnya si Mbak Ratmi, pembantu mereka yang menginap.

Dibawah selain kamar utama milik Fany dan Alvin, ada kamar tamu lagi di dekat ruang keluarga di depan, dan setelah dapur dan ruang makan, ada pintu keluar ke halaman belakang kearah gudang, plus kamar buat pembantu yang tembus juga kesamping ke garasi.

Hari ini tiba-tiba Fany naik keatas dan melihat jemuran serta balkon diatas dibagian samping, dia kaget melihat perubahan besar diatas. Atapnya yang bolong sudah diganti dengan atap transparan buat jemuran, terus biasanya banyak barang-barang berantakan diatas, kini sudah hilang, dus-dus bekas barang elektronik juga sudah tidak ada, semua tertata rapi dan juga tali-tali jemuran sudah hilang dan diganti dengan aluminium retractable yang pernah dibeli tapi belum dipasang pasang. Tempat mesin cuci serta setrikaan juga sudah banyak berubah, dan bekas sofa yang sudah tidak dipakai, ditaruh di sudut dekat tempat setrikaan, yang sepertinya suka dipakai duduk-duduk.

“siapa yang rapihin, Mbak?” Tanya fany ke Mbak Ratmi

“Ale, Bu…”

“Ale? Rajin amat? “

Dia mengedarkan pandangannya ke balkon depan, ada pot bunga dari keramik bekas berjejer diatas dan ditanami bunga yang segar.

“ini bunga siapa yang tanam?”

“Ale juga, Bu…”

“bunga dari mana?”

“Yang dihalaman depan yang mau layu pada dipindahin ke atas Bu” jawab Ratmi lagi….

Wow……

“kaget gue lihat atas udah rapih sekarang” Kata Fany ke suaminya yang lagi duduk sarapan roti dan kopi

“iye, dia kemarin bilang mau rapihin depan juga, tapi katanya mau nanya ama lu” jawab Alvin sambil nyalain rokoknya

“ya sudah, nanti gue Tanya di pas di toko” Fany masuk ke kamar untuk bersiap siap ke toko…..

Ale sendiri berusia 28 tahun, setelah sempat lontang lantung pindah-pindah kerja, dia diajak kerja oleh Koh Alvin.

Nama aslinya Ruslan Abdul Pettu. Postur badannya lebih mirip petinju sebenarnya, kulit hitam dengan tinggi 168 cm, badannya kekar berisi, tangannya kasar seperti kebanyakan orang jalanan yang bisa bekerja keras. Mukanya pun jika orang baru kenal pasti agak seram melihatnya.

Alvi pertama kali melihatnya di tempat cucian mobil, dimana Alvin jika memancing, mobilnya suka dititip sekalian dicuci disitu, dan diantara para pekerja disana, dia kagum dengan kesigapan kerjanya Ale. Makanya saat cuci mobil tersebut mau ditutup oleh pemiliknya, Alvin lalu menawarkan Ale untuk kerja dengan dirinya, dia percaya tenaga cekatan Ale akan sangat berguna baginya.

Di saat yang bersamaan orang kerja di toko bangunan malah pada mundur, akhirnya Ale ditugaskan disana oleh Alvin. Awalnya Fany keberatan, dia takut pelanggannya kabur lihat tampang Ale yang seram mirip debt collector tersebut.

Tapi Alvin meyakinkannya.

“lu lihat aja dulu beberapa hari gimana kerjaannya, kalo memang ngga bagus tinggal lu pecat lah…” ujar Alvin ketika itu.

Dan kekawatiran Fany tidak terbukti.
Malah Ale yang baru kinerjanya jauh lebih cepat dan cekatan dan cepat menguasai medan, tidak hanya itu, dia juga rajin beres-beres dan membersihkan area toko dan gudang. Fany dan Alvin jadi suka lihat kinerja anak buahnya ini, dan juga tidak hitung-hitungan sama kerjaan, hidupnya dia sepertinya hanya untuk kerja.

Ada satu moment dimana kemudian Alvin memutuskan untuk meminta Ale pindah ke rumah mereka….

“Ci Boss dan Ko Boss…” sapa Ale, saat menerima gaji, kebetulan Alvin ada disitu di toko bangunan.

“Kenapa ale?’ Tanya Alvin

“beta minta tolong gaji beta yang 1,5 juta boleh Ci Boss transfer saja? “ sambil tertunduk agak malu.

“transfer kemana?” Tanya Fany

“ini ke rekening beta punya ade di kampung, nanti dia kasih sama beta pu mama” Ale menyodorkan kertas agak lusuh bertuliskan no rek BRI atas nama wanita atas nama Halimah Pettu.

“ kata adik saya ada biaya transfer kalau dari bank lain 6500, jadi ini saya kasih ke Ci Boss 1,5 sama 6500” ale menyodorkan uangnya.

Fany tertegun sesaat…..”ngga usah Ale, biar gue kirim ke adik lu yah….gue ambil yang 1,5 ongkos transfernya ngga usah”

Ale kaget sesaat…”makasi Ci Boss….Ko Boss…makasih banya2” sambil nunduk dia minta diri…..

“ini gue transfer sekarang” kata Fany sambil meraih ponselnya

“sudah yah” ujar Fanny sesaat kemudian

“Makasih banyak Ci Boss” ujar Ale

Sebelum Ale pergi…..

“lu tinggal dimana disini?” Tanya Alvin

“kontrak di petakannya Haji Basri dekat gang peong, Ko Boss…’”

“peong dekat sini?”

“Iya Koh Boss…”

Alvin diam sejenak……

“berapa disitu”

“450”

“petakan”

“iya Ko Boss”

“Trus makan lu” cecar Fany

“ pagi palingan beli nasi uduk atau lontong sayur 10 ribu, trus malam paling nasi goreng dan pecel lele 15 ribu, Ci Boss.”

“cukup itu?”

"Cukup, Ci Boss….saya kan ngga ngerokok….paling ada lebih sedikit buat beli paket data” sambil senyum malu…..

Alvin manggut manggut

“ya sudah…..”

“makasih Ci Boss, Koh Boss…’ Ale lalu segera balik ke belakang

Alvin lalu bilang ke istrinya

“Ale lebih baik suruh tinggal di kamar belakang aja kali yah….’ Usul Alvin

“ terserah aja…..”

“ Tommy ngga apa2 khan kalau Ale tinggal dirumah?” Tanya Alvin

“lah, Tommy setiap ada PR prakarya emang siapa yg dia suka minta tolong?”

Alvin kaget, dia baru tahu kalau Thomas anaknya juga dekat dengan Ale

Langsung manggil Ale lagi….

“Ale, baju lu beresin…. Besok lu pindah….tinggal am ague dirumah….dikamar belakang dekat gudang ngga kepake juga…. Nanti lu bawa tuh pickup ke rumah kalau mo pulang, berangkat juga lu bawa ke toko…” perintah Koh Alvin…

Ale kaget, tapi sekaligus dia senang dan bersyukur…..Alhamdulillah Ya Allah…..berkahMu sungguh tidak hambaMu duga……

Ale kemudian pindah dari petakan sederhananya ke rumah Koh Alvin bosssnya dia. Kamar belakang itu meski buat pembantu jauh lebih bagus disbanding kamar petakannya, ada AC juga, kamar mandinya pas disamping kamarnya.
Dia menaruh tas kecil berisi sedikit bajunya dan celananya, ada lemari kecil dan kursi serta meja disamping kasurnya yg tanpa dipan, Mbak Ratmi lalu memberi 2 seprai dan sarung bantal. Ini nanti buat seprai dan gantinya….jangan jorok yah….demikian pesan wanita paruh baya yang sudah lama juga kerja sama keluarga Koh Alvin.

"Makanan ada dimeja belakang dekat kompor” ujar Mbak Ratmi lagi…..” nanti pagi, sama malam makanan kamu dipisahin ditaruh dekat kompor yah”

“makasih banyak, Mbak”

Ale tahu diri, disuruh tinggal gratis dan makan gratis, sepulang dari toko dia sibuk di rumah beres-beres, mulai dari cabut rumput, menyapu halaman depan, beresin loteng atas, sampai pasang keran atau selang yang rusak.

Mobil majikannya juga tidak luput dari kreasinya, setiap hari jika bukan malam, pagi hari langsung dia cuci…..

“Ale, lu jangan tiap hari cuci mobil gue…. 2-3 hari seklai atau kalau kotor aja” kata Koh Alvin…”tipis nanti platnya” sambungnya sambil bercanda.

Yang jelas Alvin dan Fany banyak terbantu oleh hadirnya Ale, karena itu saat Ale merapihkan taman depan yang selama ini dibiarin begitu saja, mereka sangat senang, bahkan mereka berdua ikut untuk hunting tanaman murah untuk ditanam didepan.

Keluarga Alvin dan Fany yang pada datang sampai kaget, biasanya depan rumah gersang, perlengkapan bengkel main ditaruh begitu saja, kita sudah jadi taman yang apik, burung-burung peliharaan Alvin juga digantung rapih berjejer, dan garasi yang jorok juga kini sudah lebih bersih dan rapih….​
Karya2 yg luarbiasa
 
BAB X (lanjutan)


NEW DAY HAS COME



Di Hari Sabtu….

Ci Fany tidak jaga toko hari ini, karena kakaknya Alvin yang perempuan yang di Pontianak datang bersama Hendry, jadi dia menemani kakak iparnya jalan-jalan ke Taman Anggrek dan juga Central Park hari ini, sebagai gantinya Koh Alvin yang jaga di toko bangunan, sementara di bengkel ada tenaga admin yang bisa handle.

Jam 3 lewat, Koh Alvin teriak ke Ale..

“Ale, gue balik dulu yah….mau ke Pantai Indah kapuk ngantar Kaka gue mo nginap dirumah ade gue disana”

“oke siap Boss”

“nanti jam 4 lewat dikit lu tutup aja” ordernya dia lagi

“siap Ko Boss”

Alvin berlalu, tapi Ale tetap saja jam 5 sore baru menutup toko tersebut. Yang belanja datang dicatat oleh Ale, uangnya disimpan di kotak kecil, dan sebelum pulang catatan pembeliannya dibawa sekalian dengan uangnya untuk dia serahkan ke boss nya.

Tiba dirumah, Ale melihat mobil Fortuner bossnya tidak ada digarasi, pikir Ale mereka pasti sudah pergi. Ale langsung melaksanakan tugas hariannya dia jika dirumah, bersih –bersih dan lanjut cuci mobil Ci Fanny dan Koh Alvin, lalu masuk mandi setelah mengunci pintu pagar depan.

Jam 19.30 selesai mandi dia masuk ke dapur mengambil makan malamnya, lalu makan di kamarnya. Saat dia mengembalikan piring, dia kaget melihat Fany lagi di meja makan lagi duduk mengupas mangga.

“maaf Ci Boss, kirain pergi sama Ko Boss” sapa Ale

“ngga, cape gue seharian ngantar ke TA ama CP, ampe pegel kaku gue….” Jawab Fany

“lu udah makan?”

“udah Ci Boss”

Ale lalu berlalu ke kamarnya, Fany kaget melihat Ale langsung balik kanan.

Tapi tidak lama kemudian Ale balik, bawa catatan dengan uang di amplop.

“tadi Koh Boss pulang jam 3, selesai itu ada yang datang beli jadi saya catat disini, trus ini uangnya” terang Ale sambil menyodorkan catatan sama uangnya.

Fany tersenyum, Ale memang cekatan dan jujur.

“makasih yah Le….” Jawab Fany….” Nih mangga”

“makasih Ci Boss…”

“Udah makan aja lu banyak alasan” suruh Fany

Ale lalu mengambil sepotong mangga yang sudah dikupas dan dipotong Fany.

Melihat Fany malam itu dengan daster nilon pendek sepaha, lalu dengan lengan setali, membuat keseksian wanita ini semakin terlihat menonjol, rambunya yang dijepit keatas membuat tengkuk dan leharnya terlihat putih mulus.

Dan dibalik daster itu kelihatan sekali putting susunya membayang, karena memang dia tidak memakai bra didalamnya. Signal langsung terkirim dari mata Ale ke dalam celananya, dan seketika juniornya pun mulai beraksi menggelembung sedikit.

“lu bisa mijit ngga?” tanya Fany cuek sambil ngemut mangga bijinya.

Ale bingung

“kalau cuma mijit tekan tekan bisa, kalau mijit cari uratnya yang salah, saya takut salah Ci Boss”

“yeh….mijit buat tekan aja, kakai gue pegel… manggil Mak Ginong gue takut corona gini”

“terserah Ci Boss…..” pasrah ale…

“ya sudah…di depan tv aja yah…” ajaknya dia, sambil mengantarkan piring kotornya ke bak cucian, mencuci tangannya lalu berjalan ke depan. Ale dibuat panas dingin melihat di cahaya terang benderang begini, Boss nya memakai daster seksi seperti ini. Celana dalamnya terlihat garisnya secara nyata, tipisnya pakaian tidur itu tidak mampu menyamarkannya.

Fany lalu duduk didepan tivi, sambil duduk di sofa.

Ale disuruhnya duduk di lantai yang dilapisi karpet, mereka saling berhadapan, hanya bedanya Fany di sofa, Ale di bawah lantai. Fany lalu menyodorkan baby oil sebagai pelicin untuk memijat kakinya. Ale mulai memjit kaki kanannya Fany terlebih dulu.

“aduh…pelan dikit Le….lu kata gue ini batu sampe kencang begitu lu mijitnya” keluh Fany ke Ale…

“maaf Ci Boss….”

“gini pas, Ci Boss? Tanya Ale saat sedikit dikendorkan pijitannya

“nah….itu baru enak….”

Ale sambil menunduk konsen memijit kaki bossnya yang putih mulus…. Tangannya yang kapalan itu menyentuh kaki bossnya yang lembut dan halus, sungguh kontras warnanya, kulit yang hitam di tangan Ale dan kaki mulus putih mulusnya Fany….ibarat KOPI dan SUSU…..

Fany sesekali meringis saat pijitan Ale agak keras atau kena diuratnya yang agak pegal.

“pintu udah lu gembok?” tanya Fany

“belum Ci Boss, nanti Ko Boss balik?”

“nginap disana mereka semua, besok sore baru balik, besok masih pada mau ke BSD lagi”

“nanti saya kunci selesai ini”

“Thomas ikut juga Ci Boss?” tanya Ale lagi

“Thomas kalau ada abangnya Hendry mana mau lepas dia?” sahut Fany

Hmmmmmmmm……Ale sudah bisa mencium bau kemenyan sepertinya….

“salah jangan gitu kalo betisnya…..dari atas kebawah….” Suruh Fany saat Ale mengurut betisnya….

“maaf Ci Boss”

Ale lalu mengurut sesuai perintah Fany, dadanya berdebar melihat mulusnya betis dan paha Fany. Meski sering dilihat jika Fany pakai celana pendek, namum baru kali ini dekat sekali dia melihatnya. Apalagi pahanya Fany sering terlihat saat dia mengangkat wajahnya…..

“ale… lu gimana jadinya ngeluarin?” tanya Fany sambil senyumnya dikulum

Ale senyum kecut dan malu ditanya

“Bisa Ci Boss…pakai tangan”

“pake celana gue juga?”

Malu lagi Ale

“iya Ci Boss….”

“maaf ya Ale….kalo gue egois dan kesannya cuma mau keluar sendiri….” Tutur Fany pelan….

“iya Ci Boss…ngga apa2….”

“beneran?”

Ale memindahkan kaki Fany kesebelahnya, lalu mulai mijit lagi…

“beneran Ci Boss….”

“ saya…. Dikasih bantuan dan kerjaan sama Ci Boss, dikasih makan enak, dan juga tidur enak, sudah sangat Alhamdulillah.” Lirih suara Ale “ dan dikasih enak sama Ci Boss juga saya sungguh diluar dugaan saya….”

“lu suka?’

“suka sekali Ci Boss…” nyengir ale

“meski ngga keluar juga?”

“dikasih itu saja saya sudah bersyukur sekali Ci Boss….”

Hahahahah….. Fany tertawa lucu….

Dia seperti melihat keluguan seorang bocah di sikap Ale…. Ada kejujuran yang bukan Cuma lewat kata-kata, tapi lewat sikap dan tindakan, dan bukan hanya masalah kerjaan, sampai masalah rahasia mereka saja Ale tidak pernah melewati batas yang sudah Fany gariskan…

Fany merasa sangat bersalah…..

Dia merasa egois dengan gaya dan caranya dia……

Sedangkan Ale tetap tidak bertingkah melewati garis, bahkan setiap hari di kerjaan dan di rumah, Ale tetap seperti biasa melaksanakan tugasnya, tanpa merasa berubah hanya karena mendapat perlakuan istimewa oleh majikannya.

“Le…nanti lu kunci pintu depan yah….gembok pagar….terus kayaknya badan gue juga perlu lu urut deh….tapi gue sambil tiduran aja….tadi kalao sambil duduk gini khan betis gue juga ngga nyaman lu mijit kayak gitu….” Perintah Fany

“iya Boss..”

Ale beranjak dan melangkah keluar, mengunci pintu pagar depan, lalu mengunci pintu samping garasi, dan kemudian mencudi tangan lalu balik lagi ke ruang keluarga, dan kemudian Fany keluar dari kamar, membawa selimut tipis, lalu mengajak Ale ke kamar tamu

“di kamar depan aja Le, biar gue bisa baring…” ajak fany

Begitu masuk, Fany menggelar selimut diatas tempat tidur yang seprainya baru dicopot karena ditiduri oleh kakaknya Alvin waktu nginap kemarin.

“pintunya tutup, Le…”

Didorong pintu oleh Ale agar tertutup

“kunci, takutnya Mbak Ratmi masuk….”

Jeglek…bunyi pintu dikunci

Fany terbaring tengkurap….celana dalamnya jelas terlihat dibalik dasternya yang tipis….

Alel lalu memulai menggosok baby oil ke betisnya Fany dan mulai memijit betisnya….

Tangan Ale mulai bisa beradaptasi dengan lembutnya kulit Ci Fany. Kali ini dia mulai mengurut dari betis, dekat pergelangan kaki, telapak kaki, lalu naik ke betis, berulang ulang dia menggesek jempolnya ke betis Fany.

“le, jangan pake jempol….pake telapak aja biar rata…” perintah Fany

Ale merubah metodenya sesuai perintah Fany….dia mulai menekan betis mulus tanpa celah itu dengan telapak tangannya, perlahan dari bawah dan terus keatas hingga belakang lututnya, betis mulus milik Fany mulai agak mengendur tegangnya akibat sentuhan tangan Ale.

“ke paha Le….”

“paha ci Boss?” tanya Ale

“iye…”

“maaf Ci Boss….”

“angkat aja…”

Ale menyibakkan daster Ci Fany ke atas, bagian bawah celana dalam Ci Fany yang berwarna merah maroon terlihat. Batang Ale pun bereaksi mendapat signal didepannya. Ale kembali berkonsentrasi memijit paha belakang Fany, seperti tadi , bedanya ini paha dan semakin dekat ke daerah berbahaya, membuat status awas antenna Ale semakin berdengung kencang….

Kontol Ale benar-benar tegang dan sesak celananya….cilaka duabulas kata Ale…

Paha mulus putih da nada urat-urat merah, yang kata Ale jika bercanda dengan kawan-kawannya, semut saja terpeleset jika lewat, kini ada dalam sentuhannya. Gerakan tangan Ale mulai dari ujung paha bawah hingga keatas menyentuh celana dalamnya, efeknya luarbiasa ke Ale.

Baru kali ini dia menyentuh dan melihat langsung pemandangan seindah ini. Selama ini dengan tubuh yang masih menggunakan daster, lampu dimatikan, dan dia pasif dan pasrah, sehingga sensasi memijit Ci Fany kali ini membuat konsentrasi Ale rusak.

Setiap dia mulai ingat batu dan pasir di toko, paha dan pantat Fany bergerak, membuat hancur konsentrasi Ale…kontol ale semakin kencang dan kurangajarnya, mulai gerak naik turun meski masih disarungin celana dalam dan celana pendek….

“punggung gue Le….” Perintah Ci Fany..

Ale gelagapan….untungnya dia punya cara mengalihkannya…

“Ci Boss, kandang burung belum saya masukin, saya pindahin sebentar takut kehujanan, kain-kain yang saya cuci juga masih dijemur…” ujar Ale…

Fany mendehem…

“ya sudah….cepat sana…..”



NB….: Sabar suhu-suhu, bukan cuma Ale yang ngaceng….beta juga ngaceng…..



Ale keluar kamar dan cepat berlari ke kamar mandinya, membuka celananya….lalu dengan gerakan cepat dia mengocok dan memuntahkan lahar dingin berkali kali dari ujung kontolnya…..

Lalu setelah mencuci kontolnya, dia kembali dan masuk ke kamar menemui “pasiennya” yang masih tengkurap…

“abis coli lu?” ledek Fany

“ngga Ciboss..” muka Ale malu

“habisnya lama….”

“ada 6 kandangnya, Ci Boss” alasan ale…

“yah sudah….lanjut Le….”

Kali ini Ale yang sudah lemes sedikit kontolnya karena habis dikuras barusan, mulai dapat sensasi aneh lagi…

Fany membuka dasternya keatas, menyisakan celana dalam nya yang merah maroon tersisa menempel…. Buah dada montoknya terlihat menggantung lewat samping kiri dan kanan, meski membelakangi Ale, tapi saat dia mengangkat tangannya merapihkan rambut, pinggir buahd ada terlihat dari belakang…..

Lecet lah…. Bathin Ale…

Fany lalu berbaring, lalu Ale mulai menuangkan babyoil ke punggung mulus milik majikannya…. Ale tertegun, si Mince mantan pacarnya di Grogol aja sedikitpun tidak ada mendekati mulusnya punggung majikannya….

Tangan Ale masih sedikit gemetar saat mulai menekan punggung Fany, pelan-pelan ia mulai mengurut dengan telapak tangannya, sekali kali menggunakan jempolnya, dari ujung atas pantat yang masih ditutupi celana dalam, hingga pundak Fany yang telanjang dan mulus putih…

Semua jari dan telapak tangan Ale bekerja, untung ACnya dingin sehingga Ale tidak berkeringat, tangannya dan jarinya sedikit turun di pinggir punggung dan sedikit merasakan kelembutan buah dada Fany yang masih tertutup karena Fany sedang terpelungkup.

Ale sedikit merangkak, kontolnya yang tadi lemas kini mulai bangun lagi melihat pemandangan yang dia tidak pernah temui seumur hidupnya. Tangan kokoh Ale yang hitam legam, kiri bergerak lincah di punggung putih mulus milik Fany, dan Fany berkali kali seperti bersendawa mengeluarkan angin lewat mulutnya….

Tangan Ale tetap semangat memijit punggung Fany….

Lalu….

“le… pantat gue juga yah….”

Teng tong…

“pantatnya Ci Boss?” Ulang Ale

“iya…”

“kasih minyak juga Ci Boss?”

“iya lah…”

Sambil mengangkat pantatnya, Fany seakan memberi isyarat buat Ale untuk menarik celananya.

“maaf Ci Boss…” ujar Ale, lalu dia menarik celana dalam milik Fany, pantat mulus dan montok milik Fany kini dihadapan Ale terbuka bebas….

Ale menuangkan baby oil ke pantat mulusnya Fany…lalu memulai pijitannya di kedua bongkahan indah itu. Gerakannya seperti memutar searah jarum jam, lalu berbalik arah dan kemudian meremas gemas dan kemudian menekan dengan kedua telapaknya….

Kembali dia lalu mengkombinasikan dengan menekan pantat dengan jempol, lalu keempat jarinya masuk ke sela-sela pantat Fany, dekat lubang mataharinya, membuat Fany speerti geli enak dan sedikit mengangkat pantatnya saat Ale melakukan gerakan itu…

Pantat Fany yang keangkat membuat bulu-bulu vaginanya terlihat dari belakang, termasuk belahannya yang mumbul juga terlihat dari belakang, dan batang Ale kina mulai berada di level 80% tegang…… Fany lalu merintih entah sakit atau enak, saat jari Ale mulai masuk ke belahan pantatnya, ujung jari Ale bahkan mulai menyentuh pinggiran bibir vagina Fany….

Aksi ini membuat Fany semakin becek, jari-jari kekar pekerjanya yang menyentuh bibir lubang kemaluannya, membuat dia semakin bernafsu…. Rasa gengsi dan malu nya dia kini hilang, berganti dengan rasa birahi, dan ingin mencoba bercinta secara total, dengan pemilik kontol yang selama ini sudah membuat dia orgasme dalam setiap aksi sambung raga di kamar Ale…

“ale….tangan gue…” ujar Fany…

Ale tersadar akibat konsentrasi ke pantat indah itu terlalu fokus….

Ale lalu mengurut dari samping tangan bagian kiri…. Lalu pindah ke tangan bagian depan….. sambil tidak henti-hentinya dia mengagumi keindahan tubuh majikannya yang terkapar tengkurap, pertama kalinya dia melihat ini, apalagi kali ini tanpa lampu yang dimatikan, terang benderang, ditambah cairan baby oil, membuat badan mulus milik Fany semakin mengkilap, dan darah Ale mengalir dengan cepat.

“udah Le….” Ujar Fany setelah Ale

“depannya” perintahnya lagi…

Satu kata dari mulut Fany….membuat Ale langsung tersetrum…

Ale gelagapan dan gemetar melihat Fany membalikan badannya, kini badannya bugil didepan Ale….

Buah dadanya yang montok, putingnya kecoklatan dengan putting sedikit besar, mencuat indah dan tetap muncul meski dia sedang tiduran…. Perutnya rata dan bersih mulus, dalam pangkal paha yang ditumbuhi rumput lebat, tumbuh diatas belahan yang membujur tepat diantara kedua belah paha yang montok…. Kontol Ale kini full ereksi….

Tangannya dengan sedikit gemetar mulai memijit lutut dan kepahanya….dari bawah naik keatas, sampai ke tepian pinggangnya, kadang menyentuh sedikit rambut hitam yang menghiasi permukaan vagina Fany…. Konsentrasi Ale sering terganggu dalam memijit dengan goyangan buah dada, dan juga indahnya vagina Fany…buat Ale, ini anugerah terindah yang dia bisa lihat, sekaligus rasakan….

“perut Le….tapi jangan ditekan, dielus aja….”

Ale mulai mengelus perut dari bawah pusarnya, hingga ke dekat buah dadanya Fany. Tatapannya kini hinggap di dada Fany yang besar, putingnya mencuat tegang, pertanda Fanny juga sudah dilanda birahi….

Fany bisa merasakan vaginanya makin becek…sensasi bercinta dengan Ale yang memiliki kulit hitam, tangan yang kasar dan kontol besar hitam berurat, membuat birahinya semakin naik…dinding vaginanya makin becek… dia pun mulai mendesis keeenakan…

Tangan Ale kini tanpa diperintah sudah mulai hinggap di buah dada Fany…dengan lembut tangan kasar yang sering bekerja keras dan memegang benda-benda material bangunan, itu meremas buah dada Fany…sensasi merasakan dijamah oleh pria yang memiliki tangan kasar dan otot yang kuat, menggiring Fany ke lembah birahi yang semakin dalam, dan membuat belahan vagina makin becek, dan buah dadanya semakin mengeras…bahkan dia mendesak desak agar tangan Ale semakin kencang meremasnya….

Kaki Fany lalu menyentuh dengan ujung jarinya, batang kemaluan Ale yang masih terbungkus celana…dia mngelus elus batang yang kini sudah ssangat tegang… setegang muka Ale yang kin dihadapannya menahan nafsu….

“buka Le….”perintahnya ke Ale….

Ale melepas tangannya dari dada Fany… lalu membuka celana pendek dan celana dalamnya sekaligus…

Fany takjub melihat kontol Ale yang perkasa, ini pertama kalinya juga dia melihat kontol Ale secara langusng dengan lampu yang terang….

“gede banget sih, Le…..”

Ale tersenyum bangga…..

“baju lu juga buka….”perintahnya….

Ale melepas bajunya…dia bersimpuh didepan Fany yang telentang…. Tangan Fany meremas dada ale… tangan Ale juga mulai meremas dada Fany….kontol Ale kini tegang sempurna mengacung…..seperti pedang dari Patimurra yang terhunus……siap tempur…

Fany yang kini penuh birahi…menarik kepala Ale…dan menyodorkan buah dadanya yang kiri untuk diemut oleh mulut Ale… Ale lalu mebuka mulutnya dan bibirnya yang tebal hitam itu…lalu menghisap buah dada putih dan putingnya yang coklat indah…..

Hmmmphhhhhhh….oh Ale…..enak sekali…..racau fany….

Dia kini tidak peduli dengan gengsi…tidak peduli dengan standarnya dia lagi….tidak peduli dengan hal-hal lain…yang dia mau hanyalah bercinta dengan Ale malam ini…..

Ale makin ganas melumat buah dada indah majikannya….buah kesabarannya kini tuntas sudah….susu yang tidak pernah dingin itu kini dimulutnya….dengan rakus Ale menjilat, melumat, kadang memelintir dengan bibirnya yang hitam…..

Sementara tangan Fany kini memegang dan meremas tongkat sakti Ale yang berurat dan semakin tegang…. Dia meracau dengan penuh erangan….dadanya diemut berganti gantian oleh mulut dan lidah Ale…..

Ale lalu turun ke perut….meski ada bekas baby oil yang menempel, tapi Ale tiduk peduli, birahinya sudah menguasai kepalanya….dijilatnya pusar Fany dan perut rata mulus itu….tangannya yang kiri meremas buah dada kanan Fany, tangan kanannya turun menyentuh belahan memek fany yang basah

Oughhhh…teriak Fany saat jari tengah Ale menyentuh kelentitnya yang tegang…..mulut Ale kini turun dan mencium bulu kemaluan lebat Fany….lalu lidahnya mulai menjulur masuk ke belahan vagina Fany… mendapat serangan lidah Ale, Fany makin kesetanan…. Lidah Ale lalu masuk dan menyerang bibir vaginanya…lalu lidahnya mencucuk masuk ke antara belahan yang sudah basah itu….

Fany dibuat tidak kuat dengan serangan dari Ale ini…. Tangannya menekan kepala Ale,,, rambut Ale yang dipangkas ala tentara dan cepak, membuat sensasi lain saat Fany membelai kasarnya kepala Ale….dia menekan agar kepala Ale makin dalam ke belahannya….

Lidah Ale bekerja dengan lincahnya…bau memek Fany sudah tidak karuan antar bau ludah Ale atau cairan vagina Ale….dia makin terangsang….. ujung oragsme kini semakin mendekat dan mendekat….Ale tetap aktif kadang mencium, menjilat, atau juga menjepit dengan bibirnya…..dan kemudian….

“gue ko keluar Le…..mo dapat gue le…..teriak fany dengan cepat….

Ale semakin ganas menjilat…Fany juga makin menekan kepala Ale…. Dan…..

Ouhhhhh….ahhhhhhhhh ouhhhhhh…. Tidak karuan rintihan dari mulut Fany…..dia menekan kepala Ale dan menaikan pantatnya…..mulut Ale bertemu dengan memek Fany….dan Fany pun sampai di titik orgasme pertamanya…..

Kakinya berasa lemas……

Nafasnya terengah engah…..

Sedangkan Ale masih duduk setengah tidur di dekat pinggang Fany….sambil memandang Fany yang bagai ikan paus terdampar telanjang….vaginanya basah….buah dadany juga naik turun sesuai dengan irama nafanya yang cepat…..

Setelah agak tenang sedikit….

“Le….” Mesra manggilnya…..

“masukin yuk…..” pintanya kali ini….

Ale rasanya mau nampar mukanya sendiri..….seperti tidak percaya…..

Ale merangkak baik di depan majikannya….kontolnya kini ditujukan ke lubang milik Fany, lubang yang hanya malam-malam sebelumnya dia bisa rasakan, tanpa dia bisa nikmati secara utuh…..Fany kembali menyodorkan buah dadanya untuk dinikmati Ale,….sambil menggosok kepala kontolnya, Ale kembali melumat buat dada Fany ganti-gantian….. Fany dibuatnya melayang karena serangan didadanya, dan elusan topi baja hitam di bibir vaginanya…..

Kontol Ale yang berurat dan hitam legam, perlahan mulai membelah memek Fany yang merah merekah…. Memek yang basah oleh cairan vagina dari lerengnya yang bercucuran, memudahkan batang berurat itu masuk hingga ke pangkalnya….

Gua Fany terasa penuh…dan mentok….mata Ale membeliak menahan nikmat yang dia rasakan akibat terjepitnya urat sakti dengan belahan becek yang dihiasi rumput indah diatasnya yang berwarna hitam pekat….

Sambil melihat kebawah... perut mereka lalu menyatu….dan Ale mulai memompanya dengan pelan…tapi pasti….

Pantat Ale yang hitam pekat mulai bergerak menindih pantat Fany yang putih mulus dan kadang kemerahan….batang kemaluan yang besar itu masuk keluar dengan berirama…. Mulut Ale sibuk melumat buah dadanya Fany…. Lengan Fany mengunci belakang kepala Ale…menikmati desakan deras divaginanya, dan juga hisapan bibir hitam di putting buah dadanya…..

Goyangan Ale kali ini lebih mantap…efek dikeluarkannya lebih awal air pejuhnya, membuat dia bisa sedikit menahan nikmatnya bercinta dengan majikannya ini….buah dada montoknya tidak lepas dari mulut atau jarinya….berganti gantian dia meremas, sedangkangan kemaluannya yang berukuran jumbo semakin tenggelam di gua yang kini basah dam penuh cairan kenikmatan…..

“gentian Ale….gue pengen diatas….”bisik Fany….

Ale lalu mencabut batangnya…. Penuh dengan pejuh Fany dan tetap tegak berdiri…. Fany bangkit, lalu merangkak setengah duduk dipangkuan Ale….lalu dia mulai memasukkannya kontol Ale ke vaginanya pelan, lalu tenggelam….

Fany mulai menggoyang…tangan Ale meremas buah dadanya….pantat Ale dari bawah menekan keatas menyambut setiap hantaman pinggul Fany saat turun melahap kontol Ale….dan ritme ini berjalan dengan cepat….menuju ke suatu titik kenikmatan…..

Dan tidak lama Fany yang merasakan betapa vagina dijepit dan itilnya selalu tersentuh dengan besarnya kontol dan topi bajanya yang tegang itu….kini mulai menyerah…..

“ale…..gue mo keluar lagi…..boleh ale,,,,…..” Fanny meracau tidak tentu arah….

“boleh Ci Boss sayang……keluarin sudah…..”sahut Ale sambil menekan pantatnya Fany

Alllllleeeeeeeeeeeeeeeee……oh……..keluar lagi gue……..arrrghhhhh…..

Fany teriak sambil menekan dalam-dalam kontol Ale agar masuk ke vaginanya…..

Dia lemas dan terengah engah…..

Gila…..sensani bercinta yang dia tidak pernah rasakan….ternyata sungguh indah dan dahsyat…. Ale mampu membuatnya jatuh ke lembah kenikmatan yang bahkan tidak bisa didapat selama dia dengan Marco….dengan Ale ini ada sensasi berbeda….

Ale yang sudah tanggung…..lalu mulai menarik pinggul Fany lagi….kontolnya yang masih menancap di vagina Fany…kembali disodok dari bawah…

Auh……Ale…… teriak Fany yang masih agak ngilu….

Tapi rasa ngilu itu terganti dengan nikmat…dan rasa ingin melihat Ale yang selama ini dia zholimi dengan keegoisannya dalam mencapai puncak, untuk bisa menikmatin keindahan orgasme yang sama, lewat jepitan memeknya yang basah…..

Fany menggoyang pantatnya….dibuat seperti ulekan ke kirik dan kanan kadang depan dan belakang….kontol Ale yang tegang kini sudah bersiap untuk muntah…..

Muka Ale yang hitam main aneh dilihatnya….giginya dia saling gemeretak….. tangannya memegang pinggul Fany….kontolnya yang tegang menyodok dengan kencamg…. tidak perduli lagi majikannya sakit atau enak….

“Ci Boss…..beta mau keluar…..

“keluarin Ale….sambil menggoyang pantatnya…

“buang dimana Ci Boss…” tanya Ale parau….

“ Diluar ale…..” ujar Fany yang agak sadar setelah orgasme 2 kali…

Ale makin kencang menekan…..

“ Ci Boss…beta mau buang didalam……” teriak ale….

Dan belum sempat Fany bertindak, kontol Ale menyemprotkan cairan kenikmatannya…… berkali kali sehingga terasa di dinding vagina Fany….

Ohhhhh….ci bosss….enak banget…….oh…oh……auh……. muka Ale ditekuk sedemikian rupa saat puncak kenikmatan diraihnya…. Dia memeluk erat tubuh fany…..

Fany yang tidak berdaya…memilih membiarkannya….pelukan Ale dirasanya nyaman sekali…..

Toh gue juga KB….pikir Fany…..

“enak…” tanya Fany sambl melihat Ale yang terengah engah…..

“mantap betul Ci Boss,…..”

Ale kesulitan mengatur nafasnya…. Fany dengan pelan-pelan mengelurkan batang Ale yang masih bersarang di vaginanya…..dia lalu tumbang di pelukan Ale…kontol Ale ibarat ular hitam yang tergolek….diantara semak2 hitam milik Fany….

Nikmatnya bercinta membuat Fany lupa dengan segala galanya…..dia lalu bangun…memandang Ale yang sedang terkapar…..dia lalu turun mencium pipi Ale….

“makasih yah Le….enak banget tadi….”

“ sama-sama CiBoss….saya yang makasih banyak sama Ciboss….

Fany senyum…..lalu…

Bibrinya turun dan mencium lembut bibir Ale….Ale kaget…kaget baru kali ini dia bisa merasakan dicium mesra oleh majikannya ini….bibir mereka lalu bertautan mesra…. Tangan Ale memegang dan membelai rambut Fany…..

“makasih ya Ale…..”

“maaf kalo baru sekrang bisa keluar kamunya….’

Ale tersenyum bahagia…

“ saya yang makasih Ci Boss…..ini dalam mimpi pun saya tidak terpikir…. Terlalu indah buat saya….”

Kembali bibir mereka bertautan…bibir merah Fany yang kecil…dilumat oleh bibir tebal hitam Ale…..

“rahasia kita berdua yah….”pesan Fany lagi…

Ale memeluk majikannya…

“Ci Boss, kalo ada kata2 atau tindakan saya yang kelewatan jangan ragu tegur dam marah saya…. Saya selalu jaga diri dan sikap…jangan sampai saya kurang ajar sama Ci boss….’

Tattapan lugu dan jujur dari Ale…membuat Fany terharu… kembali dia mncium bibir ale….dengan lembut dan lama…..

“gue mandi dulu ya…lengket sama baby oil badan gue….lu juga cuci disitu….” Ujar Fany….

“nanti kita tidur berdua disini malam ini…..”

“siap Ci Boss….” jawab Ale…

“abis mandi…gue minta lagi boleh?” tanya Fany…

“siap Ci Boss….dengan senang hati…..”mantap betul jawaban Ale…..kontol biadapnya sudah dapat mangsa membuat dia semakin sigap…..

Fany lalu berdiri, memakai daster dan menuju kamarnya untuk mandi….

Ale lalu masuk ke kamar mandi, mencuci batang kemaluannya yang masih menempel sisa tempur yang melekat….

Ale sambil mencuci batangnya…dia berbisik lirih….

“biadap kau kontol…nasib kau memang jauh lebih beruntung dari gue…..”

Selesai cuci dan Fany mandi, mereka kembali berpelukan erat….Fany kembali masuk kamar hanya dengan handuk, telanjang tapi memakai celana dalam….dia masuk memeluk Ale, menarik selimut untuk menutupi badan mereka….

Sambil mencium Ale…..Fany bilang..

“istirahat bentar yah….nanti kita lanjut…” sambil merebahkan kepalanya ke dada Ale…..

“siap Ci Boss…sambil merangkul badan Fany dari luar selimut…

Sambil menengadahkan wajahnya ke loteng….dan membelai rambut Fany….Ale berguman dalam hati…

“Mince….pukimai kau,,,dulu minta memek kau susah betul… ini memek jauh lebih super kualitasnya dari kau, malah minta kontol beta masuk terus…..”umpat Ale mengenang mantannya Mince, pembokat pantat gede yang sempat dipacarinya….

Saat dia menengok ke arah Fany….eh udah ngorok dia dengan tenang…

waduh …

Ale yang mau minta putaran kedua terpaksa harus menunggu lagi…….​
Mantap sekali suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd