Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG LEGENDA SANG PENGGODA

5. LELAKI PERTAMA

________________________


Mulustrasi paino



-----------------------------------

Rumah megah itu masih tetap ramai oleh para pekerja meski sudah tak ada lagi sosok slamet sang lurah yang mungkin kini jasadnya sudah mulai digerogoti cacing tanah. Di satu sisi rumah itu, tepatnya didepan sebuah halaman tempat para pekerja terlihat sedang menjemur padi, tampak sosok wanita cantik dengan kebaya ketatnya yang membuat bongkahan payudaranya yang mulus terlihat semakin kencang meski diusianya yang tak muda lagi.

" No.. ojo lali.. , yen wes rampung.., sapine dipakani !!! " , Seru wanita pada salah seorang pemuda tanggung yang tubuhnya terlihat mengkilat oleh keringatnya terbias sinar matahari.

" Njih budhe " jawab lelaki itu sambil tersenyum sumringah.

Entah apa yang membuat paino muda begitu bahagia, padahal dia hanya disuruh memberi makan sapi oleh juragannya , juragan rahayu yang usianya sama dengan ibunya, juragan rahayu yang selalu jadi bahan pikiran mesum nya, saat tangan kanannya dengan lincah mengocok kontol mudanya yang hingga saat ini paino belum sadari jika ukurannya hampir dua kali lipat dari teman - teman sebayanya, bahkan kontol mugiyo bapaknya juga tidak apa - apanya dibanding milik paino.

Hari sudah menjelang magrib saat paino selesai melaksanakan tugasnya. Segera dia menuju ke kamar mandi yang disediakan oleh keluarga rahayu khusus untuk para pekerjanya, kamar mandi itu hanya terbuat dari papan, dengan sebuah pancuran yang tersambung ke tandon air besar didepannya.

Paino yang sedari tadi birahi mudanya meletup, kepalanya mulai clingak - clinguk mengawasi daerah disekitar kamar mandi itu, dan setelah merasa aman, ditutupnya pintu kamar mandi dan mulailah ritual mengurut - urut batang kontolnya yang sudah licin oleh sabun dimulai..

" Buu..dhe.. ehhh..ehhh.., " rintih paino tanpa sadar setelah sekitar sepuluh menit mengocok kontol hitamnya yang sudah membengkak akibat laju kocokannya tangannya yang semakin cepat. Paino yang sedang tenggelam mendaki puncak birahinya tidak sadar bahwa suaranya kini sudah cukup keras untuk didengar oleh seorang wanita yang terlihat serius memandangi sebuah botol yang berisi cairan kental berwarna merah darah didalamnya.

Wanita itu segera berjalan kearah sumber suara yang sudah menggangu konsentrasinya, dan setelah sampai disalah satu sisi kamar mandi dia mulai mengintip melalui celah yang ada, dan betapa marah dan terkejutnya dia setelah mengetahui sumber suara itu berasal seorang ' babu' mudanya yang bernama paino, ingin rasanya saat itu juga wanita itu memaki - maki babu kurang ajar itu dan meminta orang - orang suruhannya untuk menghukum pemuda tanggung yang kurang ajar ini.

Tapi saat matanya tanpa sengaja melihat benda yang sedang dikocok oleh ' babu ' kurang ajar itu , mulut nya serasa jadi bisu dan matanya melotot tak percaya.

" Kontollle.. kontolee.. paino ??? " , Hanya kata - kata itu yang bisa terucap dalam hatinya, saat melihat kontol hitam yang kini tepat setengah meter didepannya dan hanya terhalang papan. Besarnya mungkin sama dengan milik mendiang slamet suaminya tapi panjangnya yang melewati pusar pemuda itu, jelas membuat dinding kelaminnya berkedut - kedut.

" Budheeeeee... Ehhhrrrgggg.., crotttt...crotttttttttt... Crotttttttt...crotttttttt...crotttt... "

Mata wanita berwajah ayu semakin melotot saat melihat kencangnya tembakan pejuh paino menghantam dinding papan kamar mandi itu, dan beberapa pejuh nakal yang lolos melalui celah papan tempat dia mengintip, kini sudah singgah tepat di dahinya.

Jari telunjuk rahayu yang nakal dengan lembut mengais peju kental milik paino yang sudah menodai dahinya, dan tanpa jijik mencicip dengan lidahnya. Dan setelah semuanya habis disantap olehnya, rahayu segera beranjak meninggalkan tempat itu dengan mengendap - endap.

Wajah wanita bernama rahayu itu berseri - seri seperti menemukan harta karun, ya.. benda dipangkal paha paino itu memang harta karun bagi rahayu, karena tonggak liat yang dilihatnya barusan adalah kontol terbaik setelah kontol milik broto pria pujaannya.

Sejenak dilihatnya sosok pemuda kurus namun kekar yang baru saja keluar dari kamar mandi, pemuda yang membuat hidupnya sedikit kembali ceria setelah berpuluh tahun usahanya menikmati kontol milik broto.. gagal.

" Paino.. sayang.. , sedelo neh kowe rak perlu ngocok kontol gedemu le.. , tempik'e budhe yo wes gatel pingin mbok kentu.. , hihihi.. ",

( paino.. sayang.., sebentar lagi kamu nggak perlu lagi ngocok kontol gede kamu.., memek budhe juga udah gatel pingin kamu entott.." hihihi ), ucap rahayu lirih , sambil melangkah kedalam rumahnya..

' ya kadang kenikmatan itu bisa saja hadir dari sosok yang tidak kita sangka - sangka '

Seperti rahayu yang tak pernah mengira bahwa pemuda kurus berkulit hitam seperti paino, bisa memiliki kontol yang bisa membuatnya tergila - gila walau hanya dengan melihatnya ,



-----------------


Kamar papan kayu yang sempit itu penuh dengan aroma kembang kantil, aroma yang begitu menggugah syahwat seorang lelaki setengah baya yang sedang telanjang menatap sesosok gadis bak bidadari yang sedang berbaring terlentang seakan memintanya untuk segera melaksanakan tugas perzinahan mereka.

" Pak'e.. " , ucap gadis itu manja, hanya satu kata penuh godaan yang diucapkan oleh gadis itu sudah membuat ponidi yang dari tadi diam dan mematung tak bisa lagi menahan syahwatnya dan tanpa memberikan jawaban, ponidi segera jongkok ditengah kedua kaki mulus milik gadis yang dulu semasa kecil ditimang - timangnya.

Di buka lebarnya dua paha mulus milik tutik, matanya tertegun dan tanpa sadar meneguk ludahnya sendiri menatap daging yang benar - benar gemuk yang terbelah oleh satu garis vertikal yang diatasnya berhiaskan bulu - bulu tipis yang tertata rapi.

" Ehhhhh... Pak'e.. , tutik mulai merintih , saat lidah kasar milik ponidi sudah tak bisa lagi sabar untuk mencicipi legit dan harumnya kelamin miliknya.

Ponidi semakin bernafsu mendengar rintihan anak mujiatun yang sudah dibesarkannya ini. Kini jari - jari hitam miliknya sudah mulai menguak lipatan tebal yang menutupi daging kecil yang dicari - carinya, dan begitu menemukannya segera ponidi menyapukan lidah kenyalnya kesitu.

"... Eee..enaakkk .. pak'e " , rengek tutik yang memang baru pertama kalinya merasakan itil nya tersentuh lidah basah seorang lelaki , dan dengan kurang ajarnya tutik mulai meremas rambut tipis milik ponidi, tak perduli lagi dengan statusnya sebagai anak.

" Tttttuu.. tikkk... Meeeetuu pak..!!! , cerrrrrr... Creerrr... Creeer..crerrrr.. ,

Tubuh tutik melenting.. , betisnya yang mulus mengapit leher ponidi hingga tak ada ruang untuk ponidi menghindar dari semprotan mani bening milik tutik, tapi anehnya ponidi yang biasanya jijik dengan semua ini saat bersenggama dengan masriah istrinya, kini malah dengan lahap menelan mani milik tutik, bahkan seakan masih kurang, ponidi dengan terlaten membersihkan sisa - sisa cairan yang merembes hingga area dubur tutik.

Setelah orgasmenya mereda, tutik yang tersenyum, dengan lembutnya mengelus - elus kepala ponidi yang sepertinya belum puas menjilati area tempik dan duburnya, pemandangan yang gila , dimana seorang ayah seperti ponidi kini terlihat seperti pembantu yang benar - benar patuh oleh tuannya.

" Uwiss pak'e.. sayang.., wess resik tempik',e tutik " , ucap tutik dengan beraninya, seakan - akan ponidi yang sedang jongkok diantara dua pahanya ini bukan lagi bapak yang membesarkannya, melainkan kekasihnya.

Kata - kata 'sayang' dari tutik membuat hati ponidi berbunga - bunga , jiwanya seakan muda lagi dan pikirannya kini tenggelam dalam satu tekad , tekad untuk selalu melayani tutik putri kecilnya.

" Bukan.. , bukan.. putri kecilnya , tapi tutik adalah tuan putrinya sekarang "

Ponidi tua kini berdiri dihadapan tutik , mata tutik dengan sayu menatap benda yang berada dipangkal paha 'ayahnya', benda liat berwarna hitam itu sudah berdiri tegak diantara rimbunnya bulu - bulu jembut yang awut - awutan.

Benda yang disebut kontol milik ponidi ini memang tak segagah milik om wira ataupun milik mendiang slamet si lurah bejat itu, tapi urat - urat besar yang menjalar dari pangkal hingga batang itu, cukup membuat tempi'k perawan milik tutik kembali berkedut.

Tutik yang teringat adegan santi dengan om wira, segera bangkit dari ranjang dan langsung jongkok dihadapan ponidi, wajahnya semakin mendekat kearah kontol hitam milik ponidi, dan kini untuk pertama kalinya tutik mencium aroma dari selakangan seorang ponidi, aroma selakangan seorang pekerja kasar yang penuh dengan keringat alami, aroma yang membuat sang penggoda menjadi tergoda untuk mencicipanya

" Ndukkk...,ehhhhh.. ehhhhh ", kini gantian ponidi yang merintih, merasakan lidah tutik mulai melata disela - sela selangkangan miliknya, seiring tangan mungil dan mulus milik tuan putrinya itu dengan lembut mengocok batang kontol hitam miliknya.

Tubuh ponidi bergetar merasakan sesuatu yang bahkan masriah istrinya pasti jijik untuk melakukannya, tapi hal itu sekarang malah dilakukan oleh tutik putrinya, tutik begitu sabar dan lihai memainkan lidahnya yang lembut menyapu seluruh area kelaminnya. Entah darimana dan sejak kapan, sosok putrinya yang pendiam dan pemalu ini bisa sehebat ini dalam bercinta.

Ponidi semakin blingsatan saat dirasakannya lidah mungil nan lembut milik tutik mulai bermain - main di lubang kencingnya , hanya rintihan dan mata yang terpejam sudah menunjukan rasa nikmat yang dirasakan ponidi.

" Slurpsss...slurppss..slurpppss", kini terdengar suara keluar masuknya bibirnya tutik mengulum kontol hitam milik ponidi yang sudah basah mengkilat oleh ludah tutik.

" Ihhhh... Pak'e .. nakal ", jerit manja tutik saat tanpa aba - aba ponidi langsung menariknya berdiri dan kemudian menggendongnya.

Sesaat mereka saling bertatapan dan tanpa salah satu meminta bibir mereka sudah saling melumat dengan liar hingga tak perduli ludah mereka menetes membasahi dada dan perut masing - masing , ponidi sendiri yang sudah dari tadi ingin merasakan pentil mungil milik anak gadisnya segera melepaskan lumatan itu dan dengan cepat menunduk untuk mulai menjilati pentil perawan milik tutik.

" Ehhhh... Ehhhhhh..ehhhhh..., Kerrii...( Geli ) Pakk'e.. ", rintih tutik, tubuhnya seperti kesetrum saat lidah nakal ponidi tepat mengenai pucuk pentil susunya.

Bukannya berhenti, ponidi malah dengan gemas mulai menghisap pentil susu anaknya yang otomatis membuat empunya semakin bergetar menahan geli - geli nikmat.

Setelah puas dengan pentil susu milik tutik , ponidi segera membaringkan tutik diatas ranjang dengan lembut , seakan tutik adalah pengantinnya.

" Ndukkk.. pak'e.. ?? ", Belum sempat ponidi melanjutkan kata - katanya, tangan tutik sudah menariknya hingga kini tubuh kekarnya menindih tubuh mulus milik tutik.

Campur aduk perasaan ponidi saat dengan buas tutik melumat bibir tebalnya , sambil dengan beraninya tangan mungil putrinya menggenggam kontolnya yang sudah benar - benar keras dan mengesek - gesekannya membelah lipatan tebal kelamin yang sudah kembali basah.

Ponidi yang merasa mendapatkan lampu hijau dari putrinya, segera menyingkirkan tangan mungil putrinya, dengan detak jantung yang semakin berdebar - debar , ponidi pun mulai menyelipkan ujung kontolnya kedalam jepitan lipatan daging tebal milik tutik putrinya.

" Ka.. kalemm.. pak'e.. " , rintih tutik saat merasakan ujung kontol milik ponidi mulai membelah semakin dalam, ada rasa pedih saat ujung kontol milik ponidi membentur sesuatu yang ada didalam permukaan lobang kawinnya.

Ponidi yang jelas sudah berpengalaman dalam ritual mengontoli tempi'k perawan, segera menarik lembut kontolnya dan memasukkannya lagi.

" Ehggg... Eeenak.. pak'e.. " , tutik merintih kenikmatan padahal hanya dengan ujung kontol ponidi yang keluar masuk dipermukaan lobang kawinnya.

" Enakk ndukk .. ?? " Tanya ponidi , yang dijawab dengan lumatan tutik pada bibirnya. ponidi tau ini adalah saat yang tepat untuk mendapatkan seutuhnya kelamin suci milik tutik putrinya, dan dengan sekali hentak tenggelam sudah kontol tua miliknya ditelan jepitan memek putrinya yang bagi ponidi ini memek ternikmat yang pernah ia rasakan. Ya.. ponidi juga bukan lelaki suci, dia juga sering mencicipi memek langganan - langganannya yang 'bodoh', yang terbujuk oleh rayuan perasaan kasihan yang sengaja dilancarkan oleh ponidi.

" Perrrihh.. pak'e " , ucap tutik yang merasakan kini tubuh bagian bawahnya diganjal oleh kontol ponidi.

Ponidi hanya diam dan mulai mengocok lembut memek tutik yang terasa meremas - remas batang kontolnya. Dan ketika dirasakannya kedua kaki tutik mulai melingkar dipinggangnya, tanpa ragu lagi ponidi mulai menaikan tempo kocokannya..

" Ehhhhhghhh.. pakk'e..enakk kontolmu.. pak'e..., Teerruss pak'ee.." racau tutik yang semakin banjir memeknya akibat buasnya kontol ponidi memompa liang peranakannya yang kini sudah syah tak lagi perawan

Ada rasa bangga dihati ponidi mendengar racauan tutik putrinya, racauan tanda putrinya keenakan dengan kontolnya

"Plokkkss...plokkkss...plokkk.. plokkkss.. ," semakin keras dan gencar tumbukan pangkal kontol ponidi dengan kulit tempi'k tutik putrinya, yang kini semakin basah oleh cairan memek tutik dan keringat mereka berdua.

" Aaa.. akkku... Meh Metuuu ndukk..!! , Akhirnya ponidi harus mengakui bahwa hanya dalam lima belas menit kontolnya tak kuat lagi menghadapi nikmatnya remasan memek tutik putrinya.

Ponidi yang sudah merasakan pejuh kentalnya merambat ke ujung kontolnya, segera hendak mencabut kontolnya dari dalam jepitan liang peranakan milik tutik, tapi alangkah terkejutnya saat bibirnya kembali dilumat dengan rakus oleh putrinya dan kedua kaki putrinya kini bukan hanya menjepit bahkan ikut menarik pinggangnya semakin kuat dan menyatukan tubuh mereka.

"Ahhhhrrrrgggg... Nnnn...ndukkk"...

"Pppaaak..eee.. "

"Croooottt....,crottttt..,crotttttttsss..., Creerrrr...crerrrrr... " ,

Tumpah sudah pejuh kental milik ponidi bertemu dengan semprotan mani bening milik tutik putrinya, seiring teriakan dan getaran tubuh mereka berdua menikmati sisa orgasmenya.

Tubuh hitam ponidi yang telentang tampak kontras dalam pelukan tubuh mulus milik tutik putrinya, kilauan keringat mereka berdua dibawah temaram lampu dan aroma kembang kantil, benar - benar menambah nuansa erotis kamar itu, kamar yang biasa diisi oleh rintihan masriah malam ini sudah syah dinodai oleh darah perawan milik tutik putri mereka, putri yang memilih takdirnya sebagai seorang penggoda.

Setelah mendengar suara dengkuran halus dari pria tua yang sedang dipeluknya, tutik segera bangkit dan dan memakai kemben yang dipakainya tadi, dan sebelum meninggalkan kamar itu, diciumnya kontol hitam milik ponidi yang sudah lemas lalu menutupi tubuh telanjang bapaknya dengan selimut.

" pejuh pertama, budak pertama , langkah pertama wes rampung.. , tinggal enem maneh ( lagi ).. , aku kudu lulus.. " , batin tutik sembari memasukan cairan kental yang barusan dikoreknya dari lubang tempi'k nya kedalam sebuah 'cupu'.


---------------------------


Saat dirumah rahayu dan ponidi penuh dengan aroma surga dunia , diteras sebuah rumah didalam hutan tampak seorang wanita berwajah manis sedang memandangi sebuah gundukan tanah yang tak jauh dari tempat dia berdiri, wanita itu tersenyum lembut menatap gundukan itu lalu berbalik dan masuk kedalam rumah tua itu.

" Matur suwun cah ayu... ", Ucapnya lirih sambil memandangi sebuah sapu tangan yang ada dalam genggamannya.



- Bersambung -




🙏🙏🙏

SLOKY34



🍷🍷🍷


SALAM TIGA DEWA
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd