Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lembaran Baru

Karakter Tokoh Wanita Favorit Di Season 1?

  • Dias

  • Meta

  • Linda

  • Resty

  • ..... (Ms. X)

  • Rein

  • Ressa

  • Alexa

  • Amelia

  • Neta


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Bimabet
karena terlalu panjang, UPDATE 24. Card Game dipecah menjadi 2 :

UPDATE 24. PK
UPDATE 25. CARD GAME






UPDATE 24

PK


Bunda : "astaga,, kenapa kepalamu nak?" tanya Bunda dengan panik sambil memegangi dahiku ketika aku tiba di rumah usai pulang sekolah. Wajar sih Bunda kebingungan, tadi pagi anaknya berangkat sehat walafiat, eh pulang pulang kepalaku bocor.

Aku : "ehm.. ini.. eh,, tadi terjatuh Bun"

Rein : "bohong Bun..." suara Rein terdengar dari lantai atas,,

Bunda : " Ega.. bilang pada Bunda. kamu kenapa?" hmmm, aku gak mungkin bilang ke bunda yang sebenarnya, dia pasti sangat marah kalau tau aku habis di hajar.

Aku : "Beneran Bun.. ini tadi terjatuh lalu kepalaku kepentok pintu kelas," memang kenyataanya tadi aku terjatuh kan,, tapi proses yang menyebabkan aku terjatuh tidak akan kuceritakan pada Bunda.

Bunda : "lain kali hati hati ya Nak.. sudah sana makan terus istirahat"

Aku : "iya Bun.."

Setelah makan, aku masuk ke kamarku untuk tidur.. memang kepalaku masih terasa pusing dan perutku masih terasa sakit. "ngapain dia disini?" ucapku dalam hati ketika melihat Rein ada di dalam kamarku dan sedang duduk di tepian tempat tidur.

Rein : "kenapa kamu berbohong?"

Aku tidak menjawabnya, Aku hanya melewati tubuhnya dan langsung tengkurap di atas tempat tidur.

Rein : "kenapa mereka menghajarmu?"

Aku masih tidak menjawabnya..

Rein : "Dek...?"

Aku : "aku mau tidur.. kepalaku pusing"

Kemudian Aku bisa merasakan dia Berdiri dan pergi meninggalkan kamarku,, sebagai seorang cowok aku malu kepada Rein karena telah membelaku, aku malu pada siswa lain karena dihajar didepan mata mereka, dan aku malu pada diriku sendiri karena tidak bisa berbuat apa apa. bahkan aku malu mengucapkan terima kasih pada Rein.


KEESOKAN HARINYA DISEKOLAH


Pagi ini waktu tiba di kelas, aku dikagetkan dengan adanya lagi susu kemasan di laci mejaku.. "lagi..?" kali ini tidak ada catatan yang menyertainya.

Aku : "Dit,, kamu tau siapa yg menaruh ini disini?" tanyaku pada Adit yang sudah terlebih dulu datang.

Adit : "tau'.. Kakakmu mungkin?"

Bukan.. Bukan Rein yang menaruhnya disini. mungkinkah seseorang di kelas ini?. Aku reflek mengamati keadaan di dalam kelasku,dan sudah banyak siswa yang datang. mungkinkah salah satu dari mereka? Entahlah.. aku langsung meminum habis susu kemasan itu. kemudian setelah habis sengaja tidak kubuang kemasannya, aku menaruhnya kembali di dalam laci dan kutuliskan sesuatu di kemasan itu. "terima kasih.. kamu siapa?" semoga dia membalasnya..

NGINGGGGGGGG, terdengar suara nyaring dari speaker yg terpasang disudut kelas.

"perhatian diberitahukan kepada seluruh siswa,, dikarenakan semua guru sedang ada rapat, maka pelajaran dari jam pertama sampai dengan jam keempat ditiadakan. Diharapkan seluruh siswa kelas satu dan kelas dua untuk tidak meninggalkan komplek sekolah.. Dan untuk siswa kelas 3 tetap dikelas untuk mengikuti latihan ujian nasional. Terima kasih"

"yeeeeeeee..."

"horeeeeeee.."

Seketika suasana seluruh kelas menjadi gaduh. Ada yang tepuk tangan, ada yang memukul mukul meja.. jam kosong memang favorit para siswa. beberapa siswa di kelasku bergiliran keluar kelas,, ada yang membawa bola, ada yang membawa gitar.. dan ada yang masih berada di dalam kelas.

Adit : "kemana nih kita?" tanya Adit padaku

Aku : "ehm... perpus?" mendengar ucapanku Adit langsung lemess..

Adit : "kamu pasti bercanda.. Dengerin.. mulai sekarang hindari tempat2 menyeramkan seperti itu, tempat itu gak baik buat karirmu di sekolah ini,, tau nggak, manusia itu harus bersosialisasi untuk hidup,, dan sekolah adalah tempat antar siswa berinteraksi.. bukan malah diem2an di perpus.. harusnya kita ke tempat dimana para siswi yang sedang beranjak dewasa berkumpul,, kalau kamu pengen cari cewek solehaa,, biasanya mereka berkumpul di musholla,, kalau kamu mau cari siswi yang sporty mereka biasanya dia aula lagi latihan cheer,, kalau kamu pengen cari siswi yang agak kegatelan,, biasanya mereka ada di dekat ruang kelas senior,,"

Aku hanya mengangguk2 mendengar penjelasan dari Adit.. ada benernya sih omongannya, tapi banyak salahnya juga. Adit bener bener expert kalau masalah cewek,,

Adit : "btw, uda nentuin gabung eskul apa? Pendaftaran ditutup minggu depan loh."

Oiya, di sekolah para siswa diwajibkan mengikuti salahsatu eskul.. dan aku belum menentukan mau gabung yang mana, masalahnya aku tidak punya hobi yang begitu aku seriusin.

Aku : "belum.. Kamu?"

Adit : "aku mau daftar eskul musik. lagi tertarik belajar electronic music,, Ayo ikutan"

Musik yah? Aku suka musik tapi hanya sekedar untuk didengar,,

Aku : "yauda deh.."

Adit : "nahh gitu dong.. kita daftar sekarang" sambil menarikku keluar kelas..

Aku : "eh.h.. Sekarang nih?"

Aku diajak Rendy menuju bagian samping gedung sekolah...

Adit : "aku masih gak nyangka kamu adiknya Amanda.. Beruntung banget hidupmu"

Aku : "hehe.."

Adit : "tapi untungnya bukan adik Kandung, masa' kakaknya secantik model cover majalah,, adiknya....."

Aku : "apa,?"

Adit : "model kalender perpustakaan. hahahaha. Pisssss bro.. naaaah di situ daftarnya"

Kami sudah sampai Di aula kedua sekolah ini.. terlihat beberapa antrian siswa yang sedang berdiri menunggu giliran mendaftar di beberapa stand eskul... begitu banyak stand pilihan eskul yg bisa di pilih mulai dari stand sepak bola yg terlihat paling panjang antriannya, futsal, basket, badminton, dance, cheer, dll. Sedangkan aku dan Adit berdiri di antrian pendaftaran eskul musik. ada 2 anggota eskul musik yang menjadi penerima pendaftaran dan salah satunya adalah Alexa. Dia tampak begitu mengkilau di tengah kerumunan siswa disini,, karena memang dia sangat cantik meskipun dengan gaya yang sedikit tomboi. Aura kecantikannya terpancar memenuhi seluruh ruangan ,begitu menyilaukan mata yang memandang.



Kini tiba waktunya bagi Adit yang berdiri didepanku untuk mengambil formulir pendaftaran dan Alexa langsung memberikan formulir itu tanpa berkata apa2.. kemudian giliranku maju mendekati Alexa..

Alexa : "mau ngapain?" ucapnya ketika aku sudah tepat dihadapannya. Temannya yang ada disebelahnya tertawa kecil..

Aku : "eh. mau daftar kak"

Alexa : "kamu gak salah stand?"

Aku menggelengkan kepalaku,,

Alexa : "kamu mau gabung eskul musik? Iya?" ucapnya sedikit membentak

Aku : "ii.iya.." jawabku dengan gugup karena bentakannya

Alexa : "ohh.. bisa main alat musik apa?"

Aku menggelengkan kepalaku..

Alexa : "bisa nyanyi?"

Aku menggelengkan kepalaku lagi.

Alexa : "LALU NGAPAIN DISINIII..?" ucapnya dengan sangat keras sambil memukul meja..

Teman disebelahnya semakin tertawa, antrian siswa dibelakangku juga pada tertawa.. aku tertunduk sangat malu... “Adit tadi gak di tanya tanya gini, gak adil,,,”

Alexa : "tidak ada tempat untuk anak culun disini,, coba ke stand yang lain,, ada cheer, tari, balet,..mungkin itu cocok buat kamu"

"hahaha. Hahah" siswa lain pada tertawa mendengar ucapan alexa..

....... : "atau eskul ngumpulin kutu buku.." kata teman Alexa

Alexa : "nahh bener itu paling cocok buat dia.. Eh tapi ada gak sih eskul itu?"

...... : "tau'.. Kalau belum ada,, suruh dia bikin aja.. hahahaha"

"hahahha. Hahaha. Hahahahhhahah" siswa lain tertawa sangat kencang..

Astaga, kejam sekali mulut mereka,,, hatiku panas mendengar tawa mereka.. Aku langsung pergi meninggalkan stand itu, aku begitu kesal pada mereka..

Adit : "Bro.. Bro..." adit berusaha menahanku.. tapi aku langsung berlari menjauh dari tempat itu.

Sampai akhirnya aku sudah ada di samping gedung sekolah yang sepi.. aku tertunduk disana. merenungi nasibku yg sama sekali tidak berubah jika berada di sekolah... "aku benci tempat ini.."

...... : "hei culun. Apa yang kamu benci?." seseorang mendekatiku..

Aku : "ehh.. kamu?" dan ternyata yang memanggilku adalah Ressa.



Ressa : "aku tadi melihatmu berlarian ke arah sini.. Ada apaan sih?"

Aku : "gpp kok..hehe"

Ressa : "aneh,, nih uangmu,, tapi masih separo yah.. sisanya mungkin besok" dia memberikan uang padaku..

Aku : "jangan.. buat kamu aja"

Dia menatapku tajam,, beberapa detik kemudian dia memegangi bagian kerah baju sekolahnya. Waduh.. masa' dia mau buka baju lagi..

Reflek aku menutup mataku dengan kedua tanganku...

Ressa : "hakahakhakakh.. dasar culun"

Eh? Waktu aku membuka mata teryata dia tidak membuka kemejanya.

Ressa : "kamu ini cowok apaan sih? Dikasih toket gak mau.."

Sialan dia mengerjaiku...

Ressa : “beneran nih gak mau uangmu kembali?”

Aku : “iya gpp…”

Ressa : “kamu anak orang kaya ya?” kemudian dia mendekatiku, apa yg akan dia lakukan? Ternyata Tangannya bergerak memegang dahiku...

Ressa : "masih sakit yah?" dia mengelus keningku di dekat luka yang tertutup perban, aku tidak pernah sedekat ini dengan cewek selain Rein.. jantungku berdebar,, apalagi aku bisa melihat belahan payudara milik Ressa, langsung kupandang ke arah lain..

Aku : "uda gak seberapa kok.. Kamu gimana? Mukamu masih keliatan pucat.."

Ressa : "gpp, uda sering kayak gini.. mending aku ke sekolah daripada dirumah jadi beban orang lain.."


....... : "Nah itu dia.. dicari kemana mana ternyata disini"

Seseorang berbicara dan mendekati kami.. bukan,, bukan seseorang tapi bergerombol sekitar 7 siswa mendatangi kami, mereka adalah Galih dan gengnya yg kemarin menghajarku.

...... : "pelanggan baru nih?" tanya salah satunya kepada Ressa

..... : "widiiihh.. si culun ini ternyata nakal juga yah.. hahaha" seorang anak mendekatiku

Galih : "kita tidak ada urusan dengan si culun itu, heh perek, ayo sudah waktunya. Kami semua sudah sange.."

...... : "hahahah hahah betul bos... Sudah gak tahan pengen diemutin mulutnya"

Ressa : "aku masih gak enak badan.. libur dulu hari ini"

Ada apa ini? Sekarang satu anak mendekati Ressa dan menarik tangannya..

...... : "ayolaah,, nanti kami obati,, kami punya 7 suntikan yg siap mengobatimu" ucapnya sambil menarik Ressa, Ressa yang kalah kuat tidak bisa menahan tarikan anak itu. Tak bisa kubiarkan ini terjadi,,,

Aku : "stop.. dia sedang sakit" ucapku pada mereka.. dan mereka semua menatapku. sesaat kemudian Salah satunya mendekat kearahku.

....... : "gak usah ikut campur.."

BRUGG

Satu pukukan mendarat di perutku, perutku langsung muless,,. Kemudian dia mendorongku ke belakang sampai aku terjatuh..

Lalu dia dan temannya yang lain akan segera pergi meninggalkan tempat ini sambil tetap menarik Ressa.. Tidak akan kubiarkan mereka memaksa Ressa dengan keadaannya masih seperti itu... aku bangkit, dan berlari ke arah Ressa dan menarik tangannya.. Hingga akhirnya Ressa terlepas dari tangan mereka... Lalu kuposisikan Ressa di belakangku sambil aku menghalangi mereka.

Aku : "aku bilang dia sedang sakit.." ucapku pada mereka dengan teriak..

...... : "anjinngg... bernyali juga culun inii"

Dua anak mendekatiku,

“Apa yang mereka akan lakukan? Apapun itu aku siap.. aku akan melawan mereka. Ya,, aku pasti bisa. “ ketika satu anak mendekatiku, langsung sekuat tenaga kuarahkan pukulanku ke wajahnya,, tapi dia menghindar,, “eh..tidak kenak yah..” . karena gagal mendaratkan pukulanku, tubuhku jadi tidak seimbang,, satu kakiku ditendangnya, membuat tubuhku terjatuh,,

BRUGGGGG, tubuhku terjatuh dengan keras di tanah,,,

aku bisa merasakan sakit di bagian lengan karena jatuhku tadi,,

Tanganku yang sakit itu malah dipegangi anak itu dan aku dipaksanya berdiri.. lalu teman satunya juga memegangi tanganku yang lain, kini 2 anak itu memegangi tanganku,,,. aku mencoba berontak tapi tubuhku kalah besar dengan mereka... lalu keempat temannya mendekatiku dan secara bergantian memukuliku.

BRUGG BRUGG

BRUGG BRUGG BRUGG


Kini rasa mules yang kurasakan tadi di perutku kurasakan di seluruh tubuhku, perut dan wajah yang paling terasa perih.

Ressa : "berhentii.. berhentii..." kudengar Ressa berteriak. tapi mereka tetap melayangkan pukulan demi pukulan ke tubuhku, ke wajahku,.. aku tidak berdaya. Aku bisa melihat Galih sedang berdiri dengan senyum di bibirnya..

Ressa : "Galih hentikan Mereka...”

BRUGG BRIUGG BRUGGG

Ressa : “aku akan melakukannya.. please hentikan mereka"

BRUGG BRIUGG BRUGGG

Ressa : "GAAALIHHH".

Galih : "Oke.. cukup..cukup" mendengar perintah Galih, anak buahnya berhenti memukuliku.. tubuhku langsung roboh,, kacamataku jatuh entah kemana..

...... : "Rasainn..mampuss.."

Ressa : "tunggu aku 5 menit lagi di tempat biasanya.. nanti aku susul" ucap Ressa kepada mereka..

Badanku terasa sakit semua.. pandanganku tidak jelas dan darah keluar dari mulutku. Aku masih tidak berdaya di tanah... Kemudian pandanganku bisa kembali normal karena Ressa memasangkan kacamataku..

Ressa : "lain kali jangan jadi sok pahlawan,, aku tidak butuh dikasihani dan jangan dekat dekat denganku lagi" itu yang diucapkannya kepadaku, kemudian dia pergi meninggalkanku yang masih terkapar di tanah,,,

Karena aku,,, karena aku Ressa terpaksa menuruti permintaan mereka. aku bodoh,, aku malah membuatnya menderita. Lagi lagi aku tidak bisa berbuat apa apa.. kenapa aku begitu lemah? Aku hanya bisa menangis disini, aku masih terlalu lemah untuk berdiri.

Tiba2 kurasakan ada yang memegangku, lalu ku tepis tangan orang itu,, aku masih mengira gengnya galih kembali kesini..

Adit : "Egaaa..? Astaga baru aja pergi, uda babak belur begini" kemudian Adit membantuku untuk duduk..

Adit : "tadi Ressa menghampiriku dan menyuruhku kesini,, eh ternyata ada kamu disini"

Adit : "Gengnya Galih lagi? Gak ada kapoknya kamu cari gara2 sama mereka... aku panggilkan Amanda ya"

Aku : "Jangan Dit... Antar aku pulang kalau kamu bisa"

Adit : "yakin? Oke.. Oke..akan kuantar kamu pulang.."


Adit : Halo Pak Karto,,

Adit : Pak Karto bisa ke sekolah sebentar..

Adit : Oke.. terimakasih


Adit : "Kusuruh sopir rumah kesini.. tunggu sebentar ya Bro."


MALAM HARINYA


BRAKKKKKK,

Pintu kamarku di dorong sangat keras sama Rein, dia baru saja pulang. Aku sedang rebahan di atas tempat tidur.. Hadeeehh, bakalan di marahin lagi nih.. tadi sudah habis2an dimarahin Bunda setelah melihatku pulang babak belur.

Bunda : "Amanda.. pelan2 Nak" kudengar suara Bunda dari luar kamar

Rein : "Biarin Bun.. kesel banget aku sama dia.. Bisa2nya dia babak belur gitu gak bilang aku" bisa kulihat wajahnya Rein memerah.. Dan dia mendekatiku.

Rein : "siapa? Siapa yg bikin kamu kayak gitu?"

Rein : "SIAPAAA?" dia berteriak sangat keras,, bisa kulihat air matanya berlinang.. Dia begitu kecewa denganku.. jangankan kamu Rein, aku aja kecewa sama diriku sendiri.

Bunda : "Amandaaa..." suara Bunda lagi dari luar kamar..

Rein : "aku ini kakakmu,, kayak gak dianggap gini yah., kamu itu lemah, gak bisa berkelahi,,, "

Dia benar,,

Aku : "aku memang lemah."

Rein : “aku mengkhawatirkanmu Ga..” air matanya menetes,,

Aku : “Maaf..” Rein bener2 mengkhawatirkanku, aku membuatnya sedih,,,Cukup lama dia melihatku masih dengan wajah yang sedih.

Rein : "Geser...!"

Ehhh? Kenapa..? Aku pun menggeser tubuhku

Rein naik ke atas tempat tidurku.. dan dia ikutan rebahan disebelah tubuhku.. tidurnya miring menghadap ke arahku.

Rein : "malam ini aku tidur disini.. " ucapnya pelan padaku..

Rein : "mulai sekarang aku akan selalu mengawasimu..!"

Pasrah deh kalau dia uda bilang gitu. tubuhku kuposisikan miring juga agar bisa bertatapan dengannya..

Aku : "Rein.."

Mata kami bertemu,

Aku : "bantu aku..."

Rein : "apa?"

Aku : "aku tidak ingin seperti ini lagi.. kamu bisa bantu merubahku?"

Rein : "kenapa? Kenapa kamu tiba2 pengen berubah?"

Aku : "ehm.. aku tidak pengen diremehkan orang lagi.."

Mendengar ucapanku kulihat dia tersenyum..

Rein : "okeee.. kamu bisa berubah, tapi butuh waktu.. tidak bisa secepat membalikkan sebuah kartu"

Aku : "aku siap.."

Rein : "Baiklah, aku akan membantumu... Tapi berjanjilah satu hal padaku.. Jika kamu ada diposisi seperti tadi lagi, atau sedang diganggu anak lain, jangan ngelawan,, berjanjilah kalau kamu akan lari sejauh mungkin dari mereka,larilah dari masalah apapun itu yang kamu tidak bisa menghadapinya.. kamu harus lari lari dan lari,,"

Aku : "janji..." aku tidak ragu mengatakannya, aku akan menuruti permintaannya, lagipula aku tidak ingin melihatnya sedih lagi karena aku. maafkan aku Rein.

Rein : "Baiklah.. deal"

Aku : "satu lagi Rein..."

Rein : "hmm..?"

Aku : "ajari aku memainkan Piano.."

Kulihat dia tersenyum lagi. Lalu dia mencium keningku... ini pertama kalinya dia mendaratkan ciuman di wajahku. bahagia sekali rasanya punya kakak seperti dia...

BERSAMBUNG

Lanjutannya UPDATE 25. CARD GAME ada di bawah
 
Terakhir diubah:
UPDATE 25

CARD GAME


EMPAT HARI KEMUDIAN

Rabu, Kamis, jumat,, aku tidak masuk sekolah karena Bunda dan Rein melarangku sekolah.. Kemarin Adit sempat menjengukku, tapi dia sepertinya dia kesini hanya ingin melihat Rein,, aku sempat menanyakan keadaan Ressa padanya, katanya Ressa baik2 saja.. syukurlah. Adit kemarin kesini membawa susu kemasan untukku, katanya sudah 2 hari ada di bawah mejaku... di kemasan itu tidak ada catatan seperti yang aku harapkan sebelumnya, melainkan sebuah gambar 2 lingkaran bersebelahan.. lebih terlihat seperti gambar sebuah kacamata, tapi aku tidak paham maksudnya.

Dan selama 3 hari juga Rein tiap malam tidur dikamarku, disebelahku... kami berdua hanya terpisahkan sebuah guling.. beberapa kali waktu dia tidur duluan, aku curi2 pandang ke bagian payudaranya, hihihi. salah sendiri punya payudara begitu menggoda..

Eh yang lagi diomongin nongol,, Tiba2 Rein masuk ke dalam kamarku..

Aku : "Loh.. Kirain tadi keluar sama Tony"

Rein : "aku suruh dia pergi.. lagi gak mood keluar, mending nemenin kamu"

Aku : "oohh,, gak enak2 ke puncak dong?"

Rein : "eh..? Hahahaha.. Pertanyaanmu kok gitu sih Dek.. Wkwk"

Rein : "aku lagi halangan..." bisiknya pelan padaku.

Halangan datang bulan? Hahhhh? Masa' sih beneran yg dimaksud Rein enak2 itu adalah ngeseks.. wah wah perlu ditanyakan ke Adit nih,, dia expert kalau masalah beginian.

Rein : "udaa jangan dibayangin macem2.." ucapnya mengagetkanku...

Aku : "he he.. . kagak"

Rein : "Oke saatnya serius.. sini!"

Eh ada apa.. aku disuruh duduk dedepannya.

Rein : "mulai besok, kita akan memulai program perubahan yg kamu inginkan.. Pertama tama yg harus dirubah adalah penampilanmu..."

Aku menganguk2 mendengarkan penjelasannya.

Rein : “kita fokus dulu merubah fisikmu,, mulai dari,,, ehm,, kamu harus punya tubuh yang bagus,, so pertama yang harus dilakukan adalah penggemukan badan, tiap hari harus makan 5 kali, sambil tetap olahraga,, tiap pagi kamu harus olahraga apapapun olahraganya,, yang penting badanmu terbentuk. Teruss,, jangan lupa perhatikan kebersihan badan, rawat tubuhmu…………………………………………………………..”

Sepanjang malam Rein menjelaskan metode metode yang akan aku gunakan untuk merubahku, aku sampai mengantuk mendengarnya,,, mending langsung praktek daripada teori yang terlalu panjang, tapi apapun motode yang dikatakan oleh Rein aku berkomitmen untuk melakukannya,, aku tidak akan ragu melakukannya. Ini tekadku…
.

.

.

HAMPIR SETAHUN KEMUDIAN


Hampir setahun sudah program “perubahan” yang aku lakukan dengan bantuan dari Rein berjalan dan hasilnya sukses besar. Penampilanku yang sekarang sudah jauh berbeda dari setahun yang lalu,, tentunya program yang kujalani ini tidak segampang yang ditulis disini. Apalagi dua bulan terakhir ini yang memasuki masa libur kenaikan kelas, aku digembleng habis habisan sama Rein karena berat tubuhku yang terlalu berlebihan. Sebulan ini juga Rein serin gmengajakku ke salon kecantikan langgananya,,, buset malu banget sama semua orang di salon itu.

Apa yang terjadi selama setahun ini ? secara garis besar tidak ada kejadian yang mengejutkan sih,, beberapa kejadian penting yang terjadi di rumah adalah, sekitar enam bulan lalu ayahku atau papanya Rein pulang, dan sebulan yang lalu ayah harus pergi lagi ke Jepang, dan kali ini beliau ngajak Bunda. Jadi sudah sebulan ini aku dan Rein hidup tanpa orang tua..

Waktu mereka akan berangkat, mereka berpesan kepadaku agar menjaga Rein,, padahal kenyataannnya sebaliknya, Rein yang selalu menjagaku. Kalau diibaratkan nih, Rein itu seperti Mikasa di serial Shingeki No Kyojin, dan aku Eren nya,, haha.

Dan sebulan ini Rein lebih sering mengajak Tony ke rumah,, 3 kali malam minggu ini dia sudah tidak lagi enak2 di luar,,, tapi enak2 dirumah ini, dikamarnya Rein,,, jadi mulai jam 5 sore Tony sudah disini,, sejam kemudian mereka masuk kamar dan baru keluar kamar jam 1 malam. Aku pernah bertanya kepada Rein apa yang mereka lakukan di dalam kamar,, Rein malah menyuruhku masuk ke dalam kamar kalau pengen tau apa yang mereka lakukan,, meskpun tidak pernah kulakukan perintahnya,, tapi aku tau apa yang mereka lakukan. Sepertinya Rein benar benar ngeseks di dalam kamarnya.

Dan karena program perubahan itu,, setahun ini aku begitu dekat dengan Rein,, meskipun kami jarang ketemu di sekolah,, kalau di rumah kami selalu dekat,, sangat sering dia tidur di kamarku secara sengaja,, atau tiba2 dia malam malam menyelinap di kamarku. Untungnya tidak pernah diketahui orang tua kami,, meskipun kami tidak ngapa2in,, aku dan dia benar benar seperti saudara kandung,, atau lebih dari saudara?

Kalau kejadian di sekolah selama setahun,,,,pertama, Ressa benar benar menghindariku selama setahun ini.. padahal aku ingin meminta maaf kepadanya, tidak ada kesempatan sekalipun aku ngobrol dengannya,, sahabatanku dengan Adit juga semakin sohib, lalu sebelum libur kenaikan kelas, jagat siswa sekolah dihebohkan dengan gosip putusnya Alexa dan Galih,,oiya,, dan aku masih belum ketemu dengan siapa yang memberikan susu kemasan setahun yang lalu,, karena dia sudah berhenti melakukannya jadi aku hentikan penyelidikanku mencarinya.

Cukup sering dalam setahun ini aku kena Bully oleh gengnya Galih, mereka tidak henti hentinya menggangguku,,, tapi aku tidak mempedulikan mereka,,, aku tidak mau mencari masalah dengan mereka,, pernah mereka sampai akan membully secara fisik, tapi aku selalu bisa berhasil kabur, seperti yang diminta Rein.

Tapi…

bukan hanya aku yang berubah secara fisik,, wanita cantik yang sedang berbaring di kamarku sekarang ini juga fisik tubuhnya berubah dari setahun yang lalu.



Rein : “apa liat2?”

Aku : “hehhehe kagak,,”

Tubuh Rein tumbuh semakin sempurna, dia tau betul menjaga bentuk tubuh langsingnya. Bahkan kini tidak hanya payudaranya yang semakin bulet,, kuperhatikan pinggulnya juga semakin sexy dengan bokong yang kencang, sangat menggoda tangan – tangan mesum untuk menjamahnya. Aku selalu membayangkan bagaimana tubuh Rein jika telanjang dan aku sering bermasturbasi dengan bayangan itu. bisakah aku memegang payudaranya?, meremas bokong indahnya….? Hehehe,

Rein : “ihh,, malah senyum senyum sendiri,, liat apa’an sih Dek?” sepertinya aku terlalu lama melihat payudaranya..

Aku : “Eh,, enggak Rein,,”

Rein : “Bohong,, kamu daritadi liat ini kan..?” ucapnya sambil membuka belahan baju terusannya malah membuat bagian atas payudaranya terlihat jelass,,,

Aku : “ennggaakak,,,” jawabku dengan gugup karena diperlihatkan pemandangan yang sangat indah itu.

Rein : “dasarrrr,,, mau dibukain? Haah?”

GLEKKK,,,

Rein : “.. yuk kekamarku Dek,,”

Aku : “ngapainn..?”

Rein : “mau dibukain Gak,,?”

Haaahh ? serius nih,,,?

Kemudian dia pergi dari kamarku menuju kemarnya,, inikah saatnya? Atau dia hanya akan mengerjaiku ? Rein memang selalu memberikan kejutan-kejutan untukku, ,dicoba aja deh,, Mumpung gak ada Bunda, xixixi,, aku pun langsung menuju kamarnya,,,

CKLEK..

CKLEK

CKLEK CKLEK CKLEK

Loh kok malah dikunci ? tuh kan dia mengerjaiku….

Rein : “sebentar,, gak sabaran amat..” suaranya dari dalam kamar,,

Apa yang dia lakukan ? apa mungkin dia langsung membukanya untukku,,,, hehehehe

CKLEK,, pintunya terbuka

Rein : “masukk,,,”



Bajunya masih lengkap kayak tadi,, tidak ada perubahan. Dia mengunci pintu kamarnya saat aku sudah masuk ke dalam kamar yang sangat girly ini.

Rein : “sini duduk,,,” dia mengajak aku duduk di dahadapannya di atas tempat tidur..,, diatas tempat tidur sudah ada setumpuk kartu remi.

Rein : “kamu pernah melihat tubuh telanjang wanita?”

Eh,, kenapa pertanyaannya seperti itu,,,

Aku : “Pernah…”

Rein : “ohyah? siapa? Siapa?”

Aku : “kamu,,,”

Rein : “hah kapan? Kamu pernah mengintipku? Ckck parahh”

Aku : “tunggu dulu,, aku kan sering lihat kamu renang…”

Rein : “yaelaaah., itu sih masih pake daleman,,, maksudku benar2 telanjang bulat?”

Aku : “ohhh.. tidak pernah sih kalau secara langsung,,, seringnya liat di pilm biru..hehehe”

Rein : “dasar cowok,,,, dengerin yah,, dengan penampilanmu yang sekarang ini, akan banyak wanita yang akan tergila-gila padamu,, besok satu sekolah pasti heboh melihatmu”

Aku : “hehehe,, ini semua berkat bantuanmu..” aku tersanjung mendengar pujiannya,, hari ini memang hari terakhir libur sekolah,,

Rein : “sekarang Kamu akan dengan mudah mendapatkan seorang pasangan, ,masalahnya,, apakah kamu siap jika pasanganmu nanti akan membuka bajunya untukmu?”

Aku : “lah ngapain harus buka baju ?,, aku tidak akan menyuruhnya membuka baju,,, ”

Rein : “lah terus? Masa’ nunggu nikah?”

Aku : “kan memang harus gitu,,,”

Rein : “hahahaha,, bullshit tau gak sih,,, itu pemikiran anak TK.. dengerin yah,, jika kamu nanti sudah mendapat pacar nih, akan ada saat dimana kalian mendapatkan dorongan untuk berbuat lebih jauh, ingin mencoba sesuatu berdua,, dan akhirnya berakhir dengan seks”

GLEKKK,

Masa’ sih? Aku masih belum kepikiran sampai ke arah situ,,, atau karena sangking culunnya aku yah. Iya juga sih,, kalau misalnya nanti pasanganku ingin melakukannya denganku gimana? masa’ iya ngeseks sebelum nikah, kalau dia hamil gimana??,, bisa dimarahin Bunda aku nanti. WAAAAAAAAA DUARRRRRRRR kepalaku pecah memikirkan itu semua.

Rein : “xixixi,, bingung ?”

Aku : “kamu pernah melakukannya..?” nekat kutanya balik padanya, walaupun aku yakin dia sudah pernah melakukannya,

Rein : “Eh,, gak sopan,, masa’ tanya kakaknya kayak gitu..”

Aku : “hehe.. bener juga sih, aku tidak siap dengan hal2 seperti itu”

Rein : “tuh kan,,, itu yang akan kita praktekkan hari ini”

Aku : “haaah? ..” aku kaget mendengar ucapannya… dia akan mengajariku bercinta? Jantungku langsung berdebar,,,

DEG DEG DEG DEG

Rein : “jangan GR dulu,, akan datang waktu dimana pasanganmu akan membuka bajunya untuk pertama kalinya dihadapanmu,, aku harap kamu tidak akan gugup ketika moment itu datang kepadamu”

Aku : “jadi,,,?”

Rein : “aku akan membuka baju untukmu… ”

DEG DEG DEG DEGG DEG DEG.. seriusan nih..? sumpah aku gugup menerima kenyataan aku akan melihat tubuh telanjang wanita untuk pertama kali… dan wanita telanjang itu adalah kakak tiriku

Rein : “Tuh kan langsung salting… tenang aja dek,, aku hanya akan membuka baju,, kamu juga pengen melihatnya kan?,, atau kamu mau lebih dari sekedar membuka baju?”

Gilaa, aku semakin tidak tenang….

Rein : “hahaha,, kita liat saja nanti,, dorongan seperti apa yang akan terjadi diantara kita” dia tersenyum….

Rein : “ehmm,, Pastinya pasanganmu nanti akan dengan senang hati membuka bajunya untukmu,, tapi sekarang kamu harus berusaha agar aku membuka baju untukmu,,, ” ucapnya sambil tersenyum.

Aku : “Hah? Maksudnya..?”

Rein : “kita mainkan sebuah permainan kartu.. ehmm kamu pernah mendengar tentang permainan kartu dengan hukuman yang kalah akan membuka bajunya satu persatu?”

Aku hanya menggelengkan kepala menjawab pertanyaannya,,

Rein : “sudah kuduga,, kamu ngapain aja sih dek dari dulu? Polos amat jadi cowok…”

Aku : “hehehe,, terima kasih,,”

Rein : “itu bukan pujian…” ucapnya sedikit kesall

Eh..?

Rein : “kalau hanya hukuman membuka baju sepertinya tidak seru,, aku ganti game nya,, jadi nanti kita masing masing mendapatkan 1 kartu,lalu pemain dengan nominal kartu lebih kecil dari pemain lainnya akan mendapat hukuman,, hukumannya disesuaikan dengan jenis kartu yang didapat oleh pemain yang kalah,,

Jika pemain yang kalah mendapatkan kartu jenis :

Love : maka dia harus membuka satu bagian bajunya, terserah yang mana aja, jika mendapat

Diamond : maka dia harus melakukan apapun yang disuruh pemenang., jika mendapat

Clubs : maka dia harus menjawab ya atau tidak atas pertanyaan dari pemenang, harus jujur,, dan jika mendapat

Spade : maka dia harus rela ditampar pemenang.

Jika masing2 pemain mendapatkan nominal yang sama, maka tidak ada hukuman.

Gimana menurutmu? Deal?”

Ehmm sepertinya seru dan tidak ada ruginya sama sekali bagiku,,, hehehe

Aku : “Deal..”

Rein memulai mengocok tumpukan kartu itu cukup lama dan menaruh di atas tempat tidur setelahnya. Kemudian dia mengambil kartu paling atas dan aku mengambil kartu selanjutnya..perlahan kulihat kartuku, apes pertama kali ambil dapat kartu 3 spade,, “bisa kenak gampar nih..” ucapku dalam hati

Kita membuka kartu tersbut secara bersamaann…

Aku : “yessss..” ternyata kartu Rein lebih kecil dari kartuku,, dia mendapatkan kartu 2 love hahaha.

Rein : “Yaahhh…”

Tunggu dulu,, berarti Rein harus membuka bajunya,,,?

Dengan gerakan perlahan Rein menarik baju terusan yang dia pakai dari bagian bawah,, gerakannya terasa sangaaaaaat lambat,pertama PANTIES warna putih keliatan,, lalu perut dan pusarnya keliatan,,,

GLEK, naik keatas lagi.. eh? Ada pakaian lagi di balik baju terusannya., seperti semcam korset berenda.. hingga bajunya sudah terlepas dari tubuhnya…lalu dia tersenyummm,,



Meskipun masih tertutup tapi pemandangan ini membuat penisku menegang,,

Rein : “ayo lagi,,” dia mengambil lagi kartu paling atas, begitu juga denganku.. dan kami membuka kartu itu bersamaan.. dia mendapatkan kartu Jack Club,, sedangkan aku kalah mendapatkan 7 Diamond. Apa kira2 perintahnya..?”

Rein : “ehmm,, buka celanamu,,!”

Aku : “Loh..? aku kan tidak mendapat kartu love ?”

Rein : “Diamond harus menuruti perintah,,,,”

Siallll,, dia menang banyak kalau aku kalah mendapat kartu diamond.

Aku : “Nggak kaos dulu nih?”

Rein : “Ce-la-na,,,”

Terpaksa kubuka celana panjang yang kupakai,, tau gitu tadi aku pakai boxer dulu,, jadinya bawahan aku hanya memakai CD.

Rein : “hahaha,,, apa itu yang menonjol?” sial, dia melihat penisku yang menegang, reflek aku tutupi dengan satu tanganku,,

Aku ambil satu lagi kartu paling atas, lalu gantian dia mengambil setelahnya.,,”aaaaaaaaa..” aku mendapatkan kartu 2 Spade,, “Sudah tidak ada harapan,,” sedangkan dia mendapatkan 10 club.

PLAKKKKKK

Aku : “aduuhh,, kenceng banget sihh” tamparan Rein terasa sangat sakit sekali,, dia hanya senyum senyum melihatku kesakitan

Kartu berikutnya aku beruntung mendapatkan Queen club langsung kubuka kartuku duluan dengan percaya diri,, sedangkan dia,,, “Hadeeeeh,,,” dia mendapatkan king Love.

Rein : “hahahaha,, kepedean sih”

Artinya dia akan bertanya sesuatu kepadaku,,,

Rein : “pertanyaannya,, setahun lalu kamu babak belur dihajar itu karena masalah cewek?”

DEG, kenapa dia bertanya seperti itu,, aku tidak mungkin menjawabnya dengan jujur.

Aku : “tidak..” aku menjawabnya dengan tertunduk,,

PLAKKKK

Aku : “auwwww,, kok ditampar sih ? kita belum ambil kartu kan?”

Rein : “itu karena kamu berbohong..” dia melihatku dengan mata yang tajam,,, bagaimana dia bisa tau kalau aku berbohong?. Apa dia tau tentang Ressa?

Rein : “next..” dia mengambil kartu lagi.. aku juga mengambil satu kartu berikutnya..

Sekarang aku yang menang, aku mendapatkan kartu 9 spade, sedangkan Rein mendapat 2 club. Hmm, aku tanya apa yah..

Aku : “apa kamu pernah melakukannya? Seks?” aku bertanya sesuatu yang sudah kuketahui jawabnnya,, aku hanya ingin memastikan.

PLAKKKKK

Aku : “Aduhhh,, apaan sih Rein” pipiku terasa panas lagi,,,

Rein : “Pertanyaanmu gak sopan,,,”

Aku : “Curang… aku gak mau main lagi,,”

Rein : “Oh gitu,,oke..”

PLAKKKK

“ADUHHH” gila… dari tadi aku kenak gampar, ,,

Rein : “sorry aku tadi lupa ngasih tau peraturan terakhir,, pemain yang menyerah akan ditampar sebanyak sisa kartu yang belum terbuka…”

Buset,, peraturan macam apa itu,, dia bersiap menamparku lagi,,,

Aku : “tunggu,,tungguu,, oke .oke..kita lanjutkan..” siall aku terdzolimi.,,,

Putaran berikutnya dia menang lagi,, mendapatkan 10 Love sedangkan aku hanya 4 Love.. aku membuka kaos yang kupakai.. kini hanya CD yang masih menempel diitubuhku… Rein senyum senyum mellihatku hampir telanjang..

Rein : “tinggal satu lagi yang belum terbuka, hahaha,, next”

Yessss, kali ini aku menang,, dia mendapatkan katu 5 Love,,sedangkan aku mendapatkan 8 Diamond. Rein melepas korset berenda yang dia kenakan,, kini dia hanya memakai PANTIES dan BRA,,, perlahan penisku kembali menegang setelah tadi menciut karena pipiku digampar terus sama dia…



Rein : “uda jangan lama lama ngeliatnya.. next”

Dia langsung membuka kartu paling atas dan yang dibuka adalah kartu 4 spade,,,

Rein : “Oh,,no”

Aku : “Hahaha,, aku menang lagi..” aku mendapatkan kartu 6 Diamond, itu artinya aku harus menamparnya.. eh tapi,,,

Rein : “Kok diem aja? tampar aku..!”

Aku : “Gak mau,, aku tidak akan memukul cewek,,”

Rein : “ceileh manis benerr adekku,, kalau gitu kamu pasti mau menampar ini..”

Rein kemudian memposisikan tubuhnya tengkurap di atas tempat tidur,,



Rein : “tampar pantatku Dek..”

Astaga,, bongkahan Pantat indah milik Rein ada dihadapanku, dan aku disuruh menamparnya.

Aku : “Serius nih,,,?”

Rein : “tampar sekeras mungkin,, aku menyukainya..”

PLAKK,, tamparan yang tidak terlalu kencag mendarat di salah satu bongkahan pantatnya…

Rein : “shhh…” Dia Mendesis

Aku : “eh,, terlalu kencang yah..?”

Rein : “kurang keras malah.. next”

Putaran berikutnya dia menang , dan aku harus menuruti perintahnya,,,,

Rein : “Tampar pantatku sekeras mungkin!”

Aku : “Haaahh? Aku elus elus aja yah?,,”

Rein : “hmm maunya,,,, gak boleh”



Rein : “cepetaann,,”

PLAKKKK

“Shhhhhhhhh” Rein mendesis lagii,,,

Rein : “Amazing,, next”

Seneng banget sih dia digituin,,, kulihat pantatnya memerah,,,

Kami mengambil lagi masing-masing kartu, dan dia kalah mendapat kartu club,, aku akan mengjukan pertanyaan,,, karena daritadi disuguhi pemandangan tubuh indah Rein, pertanyaanku jadi ngaco,

Aku : “boleh aku pegang itu?”

Rein : “apaan? Susuku?... itu bukan pertanyaan,,,!”

Aku : “oiya,, hehe”

Rein : “tapi,,,nihh pegang aja gpp.”

Aku : “seriuss? Nanti aku kamu gampar lagi,,,,”

Rein : “hahaha,,uda tenang aja..”

Dia malah merebahkan tubunya kebelakang,,,



Rein : “ayo, jadi nggak?!”

Tubuhku bergerak maju menuju ke tubuhnya,,, dia melihatku sambil tersenyum,,, dengan tangan gemetaran aku pegang kedua payudaranya yang masih tertutupi bra,,,

Aku : “gede banget..”

Rein : “Xixixi,,, remesin dek”

Langsung kuremas kedua payudara milik Rin sekencang mungkin,,,

Rein : “auuuwww,, sakittt” rengeknya.. Reflekk aku lepas payudaranya,,,

Aku : “Maaf..maaf..” kemudian dia bangkit dan memegangi payudaranya dengan mata terpejam,,,



Rein : “kasar banget sih dek,,, ayo lanjut lagi” ucapnya sambil cemberut.

Putaran berikutnya aku menang lagi,, kali ini dia yang harus menuruti perintahku, karena dia mendapatkan diamond, aku penasaran dengan apa yang ada di balik Bra itu,, akan kusuruh dia melepasnya.

Aku : “Lepas pantiesmu” eh.. kok jadi panties sih yang aku sebut? Otak sama mulut gak singkron nih,,,

Rein : “Hmmm mulai nakal yah,,, oke”

Dengan posisi duduk dia melepas panties itu,, tapi dia melakukannya dengan betisnya menghalangi apa yang ada di pangkal pahanya,, sehingga aku tidak bisa melihatnya.



Aku : “kok ditutupin?”

Rein : “aku harus kalah diamond lagi,, dan kamu bisa menyuruhku membukanya..” ucapnya sambil tersenyumm,,, membuatku semakin penasaran bagaimana bentuk memek Rein.

Aku : “oke,, next”

Putaran berikutnya malah aku yang kalah love.. Rein tampak kegirangan….



Rein : “yesssss…” aku harus membuka satu satunya kain yang tersisa di tubuhku.

Rein : “astaga,, gede bener punyamu Ga?” ucapnya saat aku sudah melepas CD ku,,

Hadduh aku malu,, ini pertama kalinya penisku dilihat cewek,,, reflek aku tutupi dengan kedua tanganku,,,

Rein : “Loh jangan ditutupin,,!”

Aku : “Aku harus kalah Diamond dul…….” Aku berniat meniru ucapannya tadi, tapi belum selesai aku ngomong dia memberantakan kartu yang tersisa di atas tempat tidur..

Aku : “loh,,loh,, udahan?”

Rein : “Kita ganti permainannya, masing masing ambil kartu yang berserakan ini,, apapun jenis kartunya, yang kalah harus menuruti perintah yang menang”

Aku : “Oh gitu,, oke..” satu tanganku mengambil kartu dan mendapatkan kartu 9.. lalu dia mengambil juga secara acak dan membukanya,, dia mendapat kartu 10.

Rein : “hahaha,, buka tanganmu,,,!”

Terpaksa aku membuka tanganku satunya yang sedang menutupi penisku. Kini aku sudah bugil didepan Rein,, cukup lama dia melihat penisku yang sudah berdiri tegang.

Rein : “aku pegang yah..?”

Aku : “Ja,,jangan…” meskipun aku menolaknya tanpa ragu dia tetap melakukannya.. tangan lembut Rein memegang penisku,kurasakan dingin sekali telapak tangannya.

Aku : “Rein..”

Rein : “Lihat ini,,! Tanganku sampai tidak bisa memegang penuh punyamu,, ini bener bener besar dek,,”

Sepertinya dia sudah terbiasa memegang penis pria, dia sama sekali tidak terkejut,,, kemudian perlahan dia mengocok penisku…

Aku : “sshh,, jangan digituin Rein..”

Rein : “Upsss, sorry kebiasaan..”

Haaah ? tuh kan,, dia sudah biasa….

Rein : “next,,,” dia mengucapkannya sambil tetap melihat ke arah penisku sambil senyum2

Aku mendapatkan kartu joker,, hahaha aku pasti menang,,,, dia membuka kartunya,, dia mendaptkan joker juga,,, hadeeeh pas banget yak,,,

Kami mengambil kartu lagi,,, aku mendapat kartu 5 sedangkan Rein mendapat kartu king,,

Rein : “Hmmm,,,” dia memikirkan sesuatu,,

Rein : “kocok kontolmu dek selama 2 menit,,,”

Aku : “Haaahh…? Gak mau..!”

Masa’ iya aku ngocok didepannya,,, malu.

Rein : “yang kalah harus menuruti perintah,,,”

Aku : “Passs,, yang lain,,,!”

Rein : “emangnya kuis ? pake pas segala… ayo dek lakukan,, lakukan sambil melihat ini”

Perlahan dia membuka betisnya,,

Wowww

Itu memeknya,, aku sampek melongo melihatnya, aku begitu terpana sampai tidak bisa berkedip,, first time aku melihat kelamin seorang wanita secara langsung,, memeknya Rein keliahatan mulus sekali tanpa bulu,,, penisku tambah semakin menegang.

Rein : “ayo lakukan,, atau aku tutup lagi nih,,!”

Aku : “eh ,,iya2..” reflek aku mengocok penisku sendiri, sambil memandangi memeknya.

Rein : “Xixixi,,, atau kamu mau memasukan punyamu disini..?” ucapnya sambil dia memegangi memeknya.



Aku : “Emang boleh..? nanti dimarahin Bunda.. sshhhh” kocokanku semakin cepat,,,

Rein : “Bunda kan lagi gak dirumah,, gimana?” Rein malah memasukkan satu jarinya di dalam memeknya.. sambil tetap melihatku mengocok penisku,, kami sama2 bermasturbasi.

Aku : “tapi,,,kamu kan kakak ku?” aku semakin gak konsen menjawab pertanyaannya,, tubuhku seperti dikuasai nafsu,,,

Rein : “Achhh,,, step sister.. mau nggak?”

Aku : “Aku gak tau caranya,,shhh”

Rein : “Tinggal masukin aja disini Dek,, segampang itu,,,achhhhh fuckkk” kulihat Rein merem melek akibat kocokan tangannya di memeknya yang semakin cepat,,

Aku : “Mau,, aku mau,, ” rasa ingin tau dan nafsu sudah benar-benar mengatur tubuhku,, aku sudah tidak peduli mana yang benar dan mana yang tidak,, aku tidak peduli meskipun aku akan melakukannya dengan kakak tiriku..aku tidak mempedulikan akibat yang akan aku hadapi kedepannya hanya karena tidak bisa menahan nafsu. Apa kalian pernah mengalami seperti ini?

Rein : “Oh,, mau,,, tapi akunya gak mau,,,” kulihat dia tersenyumm

Haaaah? Lalu ngapain daritadi dia menggodaku,,,? Sialll,,,

Aku : “Stop Dek, Stopp,, sudah 2 menit”

Aku : “ehh, nanggung Rein, uda mau keluarrr,, sshhh,? “ aku ngos ngosan,,,

Rein : “sana ke kamar mandi dulu,, jangan keluarin disini,,”

Eh?

Spontan aku berlari ke kamar mandi dan memuncratkan spermaku disana,,, setelah beberapa menit merasakan orgasme,, aku kembali ke tempat tidur,,, kulihat Rein masih rebahan di tempat tidur,, tapi tubuhnya ditutupi selimut,,,

Rein : “Uda lega,,,,? Sini…” dia menyuruhku tiduran disebelahnya., diatas kartu kartu yang masih berserakan..

Rein : “bahaya kamu dek,,,kamu bisa menghamili anak orang jika kamu seperti itu,,,, mana cuman tahan 2 menit.. wkwkww”

Aku : “Jadi kamu cuman mengujiku..? gak lucu,,,”

Rein : “Ciee ngambek,,,”

Rein : “dengerin ya dek,, pikirin mateng2 sebelum kamu melakukannya untuk pertama kali, jangan sampai kamu menyesal,, atau jangan sampai kamu membuat pasanganmu menyesal,, belum tentu dia yang akan menjadi istrimu,,, apalagi jika partnermu nanti juga pertama kali melakukannya,, kamu gak kasihan sama dia kalo misalnya kesuciannya kamu renggut tapi kamu tidak jadi menikah dengannya? Karena virgin hanya satu kali,, sekali lepas maka akan pergi selamanya. Dan jangan sampai menghamili pasanganmu sebelum menikah,,pikirin masa depanmu, keluargamu,, pikirin masa depannya dan keluarganya juga,,, oiya satu lagi,, sekali kamu melakukannya kamu akan ketagihan,,, jadi siapin mental…”

Disaat seperti ini, Rein terlihat begitu dewasa, aku kagum dengannya,,, Bunda atau kebanyakan ibu2 yang lain tidak mungkin bisa menerangkan seperti yang dikatakan Rein tadi kepada anaknya.

Aku : “iya,, makasih uda diingetin,,”

aku langsung tersadar mendengar ucapan Rein,, atau sebaiknya aku melakukannya saat aku menikah saja yah,,

Rein : “maaf ya dek sudah menggodamu tadi,, xixi,,” dia buka selimut yang menutupi tubuhnya, dan menutupnya ke tubuh juga, kemudian dia memeluk tubuhku, dengan kepalanya ada di dadaku,, ternyata Rein sudah melepas Bra nya dia sudah telanjang,,, kedua payudara bulet itu menempel di dadaku begitu hangat kurasakan,, tubuh telanjangnya menempel di tubuhku,, luar biasa. Aku dan dia tidak pernah sedekat ini,,,, mungkinkah bisa jauh lebih dari ini?

Rein : “saranku sih,, berhubung kamu masih belum pernah melakukannya,, carilah pasangan yang masih virgin,, lakukan dengannya, hanya dengannya, jaga dia sampai kalian menikah,, karena cewek yang masih menjaga kesuciannya itu patut diperjuangkan,,,,,, tidak seperti aku”

Akhirnya Rein mengatakannya, dia mengakui sudah pernah melakukannya, rein sudah melepas kesuciannya,, tiba2 kurasakan ada tetesan air di dadaku..

Rein Menangis ? kenapa dia menangis ? apakah semua yang dikatakannya kepadaku tadi adalah cerminan penyesalannya.,, spontan aku elus punggungnya,,,

beberapa menit kemudian dia bangkit,,

Rein : “nih pegang,,,” dia memberiku kartu 2 Love,,,

Rein : “ini kartuku,,,” dia menunjukkan kartu as love…

Rein : “kamu kalah,, aku minta kamu menciumku..”

Aku : “kartuku kan lebih besar,,,?”

Rein : “iya tau,, tapi pertama kali itu lebih dahsyat daripada kedua kali..” dia tersenyum..

Aku : “kamu benar,,,” aku tersenyum dan ikutan bangkit , inikah saatnya aku mencium bibir seorang cewek ? kutatap wajah Rein dengan matanya yang terpejam bersiap menyambut ciumanku,,, aku bersiap mencium bibirnya… tapi tidak kulakukan,, aku hanya mencium keningnya cukup lama.


BERSAMBUNG

Update berikutnya Update 26. Rein vs AL (coming soon)
 
Anjriiit makin sadis aja ne cerita..
Mari di lanjutkan suhu..
Thanks updatenya hu..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
ressa dan resti...kyjnya sama2 menyukai ega...dan sama2 terjebak keadaan...tp kyinya ressa saat ega ketemu resti kyknya dah meninggal ya...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd