Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Lembaran Yang Hilang [Rega Universe]

Selain Amanda Rein !! Siapa karakter yang kalian ingin ada di kamar tidur kalian malam ini?

  • CatWoman

  • Angel

  • Luna

  • Winry

  • Mira

  • Jessica

  • Billa

  • Melly

  • Bu Fiona

  • Kak Fanny

  • Mbak Tina

  • Oliv

  • New : Mommy

  • Kirana


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
TEASER UPDATE ATAU UPDATE TEASER ?? :ciao:

.
.
.


Denyut aktivitas malam di kota sebelah baru saja dimulai. Setiap sudut kota yang dijuluki ‘kota yang tak pernah tidur’ ini menawarkan berbagai alternatif tempat hiburan menarik bagi mereka yang ingin bersenang-senang di malam hari atau sejenak melarikan diri dari rutinitas sehari-hari. Mulai dari hanya ingin sekedar menghabiskan malam di warung kopi pinggir jalan atau ingin menghabiskan uang bersama kawan di sebuah klub malam. Tempat berkumpul bersama keluarga atau pasangan seperti Café atau restoran pun banyak tersebar di segala penjuru kota. Segalanya tersedia di kota ini, termasuk tempat hiburan malam plus-plus bagi mereka yang ingin mendapatkan kepuasan dan kenikmatan sepanjang malam.

Salah satu tempat hiburan prestisius yang ada di kota ini adalah restoran internasional yang berada di rooftop sebuah gedung pencakar langit di jantung kota. Seorang wanita muda baru saja keluar dari lift di lantai 56. Suara hak sepatunya yang tinggi dan ramping membentur lantai marmer dengan jelas. Ia melangkah ke sebuah ruangan dengan pencahayaan temaram sambil menahan sebuah ponsel di telinga kirinya. Ia tidak berbicara sedikitpun, hanya mendengarkan suara yang berasal dari ponselnya. Layaknya sebuah komunikasi satu arah, sebuah pesan, sebuah instruksi atau ia sedang mendengarkan informasi tentang sesuatu hal.

Sambil tetap melangkah, matanya tak lepas mengamati keadaan di sekitar pintu masuk menuju ke dalam restoran. Langkahnya akhirnya terhenti saat seorang pemuda dengan memakai kacamata menyambut kedatangannya. Pemuda tampan itu memakai jins berawana biru serta kemeja warna abu-abu sebagai atasannya. Kemudian diluarnya ia mengenakan jaket jas warna hitam yang ia biarkan terbuka.

Wanita muda itu mematikan sambungan telepon dan tersenyum ramah ke arah pemuda yang menghadang langkahnya. Senyuman indah yang akan membekas di benak pemuda tampan itu sepanjang malam.

“Are you waiting for someone?” Tanya pemuda itu kepadanya.

“No !” Jawabnya “Just Me..”

Kemudian ia menunjukkan kode reservasi yang ada di ponselnya kepada pemuda itu.

“This way, please..”. Ucap pemuda tampan yang merupakan petugas penerima tamu restoran.

Wanita berambut coklat panjang itu mengikuti langkah petugas restoran masuk ke dalam ruangan utama yang cukup luas. Beberapa orang menyadari kehadirannya tak bisa berhenti memandanginya. Ia berjalan layaknya seorang model yang sedang berjalan di atas catwalk diiringi dengan suara musik pelan yang terdengar dari segala penjuru ruangan. Sebagian pria kagum dengan pesonanya, sedangkan sebagian wanita merasa terintimidasi dengan kecantikannya. Bagaimana tidak, pemilik sorot mata tajam beriris biru itu malam ini terlihat elegan dan seksi. Balutan gaun Louis Vuitton melekat dengan ketat di tubuhnya yang semampai dan ramping. Gaun itu menutupi lengan hingga pergelangan tangannya namun gaun itu didesain untuk tidak menutupi area dadanya. Begitu rendah. Kaki jenjangnya yang indah terekspos dengan jelas karena gaun itu panjangnya hanya sebatas setengah pahanya yang mulus. Warnanya yang merah sudah cukup membuatnya jadi perhatian orang-orang saat ia masuk dan melangkah di dalam restoran. Beberapa pria tak bisa mengelak untuk menikmati dan memuja kecantikan wajah khas ras kaukasoid yang melekat kepadanya. Sedangkan beberapa wanita memandangnya dengan tatapan tidak senang. Tidak senang dengan segala kesempurnaan yang ada pada diri wanita muda itu.

Baru saja wanita muda itu telah sampai di meja yang sudah ia pesan sebelumnya. Dengan sigap petugas restoran menarik kursi dan membimbingnya untuk duduk. Kemudian petugas restoran itu meninggalkan wanita itu sendirian setelah ia selesai memesan makanan. Meja yang ia tempati berada tepat di samping sebuah dinding kaca yang tinggi dan lebar. Dari tempat duduknya itu ia bisa menikmati keindahan kota di malam hari dari lantai 56.

Hanya sebentar saja ia memandang ke arah pemandangan menakjubkan lampu-lampu kota. Berikutnya ia memandang ke sekeliling ruangan utama restoran yang cukup ramai meskipun bukan akhir pekan. Hampir setiap meja sudah ada yang mengisi. Kebanyakan tiap meja-meja itu diisi oleh pasangan-pasangan yang sedang asyik melahap makanan, berbincang, ataupun ada juga yang memanfaatkan ruangan yang temaram untuk bermesraan. Dan sebagian besar pengunjung restoran berkonsep Fine Dining ini adalah wisatawan mancanegara. Namanya juga restoran internasional. Beberapa pengunjung ada yang memilih duduk di area lounge yang berada di luar restoran. Terdapat sebuah kolam renang di dekat Lounge bar dimana beberapa pengunjung duduk santai di tepiannya..

Namun bukanlah memandangi pasangan-pasangan yang sedang berkencan dan bermesraan alasan wanita itu datang seorang diri di tempat itu. Bukan juga hiburan pemandangan menakjubkan cahaya lampu kota dari ketinggian yang ia cari. Sebenarnya tidak ada satupun dari tempat itu atau tempat-tempat hiburan lain di kota ini yang bisa menghiburnya.

Satu-satunya hiburan yang bisa menenangkan hatinya belum bisa ia miliki, walaupun sudah cukup lama ia begitu menginginkannya. Tetapi ia adalah tipe wanita keras kepala. Ia tidak akan pernah menyerah sampai ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Meskipun itu artinya ia harus melakukan segala cara. Ia yakin akan menang dan yakin sebentar lagi akan menggenggam apa yang ia inginkan untuk selamanya.

Kemudian Wanita itu mengeluarkan ponselnya dari dompet. Entah bagaimana cara dia melakukannya, ponselnya itu terhubung dengan kamera cctv sebuah restoran lain yang letaknya jauh di kota sebelah. Dan sekarang di layarnya memperlihatkan seorang pemuda dan wanita sedang duduk berhadap-hadapan di restoran. Tiba-tiba senyum yang menawan terbit dari wajah cantiknya saat dia melihat layar ponselnya itu. Kemudian ia bergumam sendiri.

“Reggy…”
Mantap Hu, ini mau teaser atau ngga sudah merupakan tanda2 lembaran yg hilang akan berlanjut..semangat😁💪
 
TEASER UPDATE ATAU UPDATE TEASER ?? :ciao:

.
.
.


Denyut aktivitas malam di kota sebelah baru saja dimulai. Setiap sudut kota yang dijuluki ‘kota yang tak pernah tidur’ ini menawarkan berbagai alternatif tempat hiburan menarik bagi mereka yang ingin bersenang-senang di malam hari atau sejenak melarikan diri dari rutinitas sehari-hari. Mulai dari hanya ingin sekedar menghabiskan malam di warung kopi pinggir jalan atau ingin menghabiskan uang bersama kawan di sebuah klub malam. Tempat berkumpul bersama keluarga atau pasangan seperti Café atau restoran pun banyak tersebar di segala penjuru kota. Segalanya tersedia di kota ini, termasuk tempat hiburan malam plus-plus bagi mereka yang ingin mendapatkan kepuasan dan kenikmatan sepanjang malam.

Salah satu tempat hiburan prestisius yang ada di kota ini adalah restoran internasional yang berada di rooftop sebuah gedung pencakar langit di jantung kota. Seorang wanita muda baru saja keluar dari lift di lantai 56. Suara hak sepatunya yang tinggi dan ramping membentur lantai marmer dengan jelas. Ia melangkah ke sebuah ruangan dengan pencahayaan temaram sambil menahan sebuah ponsel di telinga kirinya. Ia tidak berbicara sedikitpun, hanya mendengarkan suara yang berasal dari ponselnya. Layaknya sebuah komunikasi satu arah, sebuah pesan, sebuah instruksi atau ia sedang mendengarkan informasi tentang sesuatu hal.

Sambil tetap melangkah, matanya tak lepas mengamati keadaan di sekitar pintu masuk menuju ke dalam restoran. Langkahnya akhirnya terhenti saat seorang pemuda dengan memakai kacamata menyambut kedatangannya. Pemuda tampan itu memakai jins berawana biru serta kemeja warna abu-abu sebagai atasannya. Kemudian diluarnya ia mengenakan jaket jas warna hitam yang ia biarkan terbuka.

Wanita muda itu mematikan sambungan telepon dan tersenyum ramah ke arah pemuda yang menghadang langkahnya. Senyuman indah yang akan membekas di benak pemuda tampan itu sepanjang malam.

“Are you waiting for someone?” Tanya pemuda itu kepadanya.

“No !” Jawabnya “Just Me..”

Kemudian ia menunjukkan kode reservasi yang ada di ponselnya kepada pemuda itu.

“This way, please..”. Ucap pemuda tampan yang merupakan petugas penerima tamu restoran.

Wanita berambut coklat panjang itu mengikuti langkah petugas restoran masuk ke dalam ruangan utama yang cukup luas. Beberapa orang menyadari kehadirannya tak bisa berhenti memandanginya. Ia berjalan layaknya seorang model yang sedang berjalan di atas catwalk diiringi dengan suara musik pelan yang terdengar dari segala penjuru ruangan. Sebagian pria kagum dengan pesonanya, sedangkan sebagian wanita merasa terintimidasi dengan kecantikannya. Bagaimana tidak, pemilik sorot mata tajam beriris biru itu malam ini terlihat elegan dan seksi. Balutan gaun Louis Vuitton melekat dengan ketat di tubuhnya yang semampai dan ramping. Gaun itu menutupi lengan hingga pergelangan tangannya namun gaun itu didesain untuk tidak menutupi area dadanya. Begitu rendah. Kaki jenjangnya yang indah terekspos dengan jelas karena gaun itu panjangnya hanya sebatas setengah pahanya yang mulus. Warnanya yang merah sudah cukup membuatnya jadi perhatian orang-orang saat ia masuk dan melangkah di dalam restoran. Beberapa pria tak bisa mengelak untuk menikmati dan memuja kecantikan wajah khas ras kaukasoid yang melekat kepadanya. Sedangkan beberapa wanita memandangnya dengan tatapan tidak senang. Tidak senang dengan segala kesempurnaan yang ada pada diri wanita muda itu.

Baru saja wanita muda itu telah sampai di meja yang sudah ia pesan sebelumnya. Dengan sigap petugas restoran menarik kursi dan membimbingnya untuk duduk. Kemudian petugas restoran itu meninggalkan wanita itu sendirian setelah ia selesai memesan makanan. Meja yang ia tempati berada tepat di samping sebuah dinding kaca yang tinggi dan lebar. Dari tempat duduknya itu ia bisa menikmati keindahan kota di malam hari dari lantai 56.

Hanya sebentar saja ia memandang ke arah pemandangan menakjubkan lampu-lampu kota. Berikutnya ia memandang ke sekeliling ruangan utama restoran yang cukup ramai meskipun bukan akhir pekan. Hampir setiap meja sudah ada yang mengisi. Kebanyakan tiap meja-meja itu diisi oleh pasangan-pasangan yang sedang asyik melahap makanan, berbincang, ataupun ada juga yang memanfaatkan ruangan yang temaram untuk bermesraan. Dan sebagian besar pengunjung restoran berkonsep Fine Dining ini adalah wisatawan mancanegara. Namanya juga restoran internasional. Beberapa pengunjung ada yang memilih duduk di area lounge yang berada di luar restoran. Terdapat sebuah kolam renang di dekat Lounge bar dimana beberapa pengunjung duduk santai di tepiannya..

Namun bukanlah memandangi pasangan-pasangan yang sedang berkencan dan bermesraan alasan wanita itu datang seorang diri di tempat itu. Bukan juga hiburan pemandangan menakjubkan cahaya lampu kota dari ketinggian yang ia cari. Sebenarnya tidak ada satupun dari tempat itu atau tempat-tempat hiburan lain di kota ini yang bisa menghiburnya.

Satu-satunya hiburan yang bisa menenangkan hatinya belum bisa ia miliki, walaupun sudah cukup lama ia begitu menginginkannya. Tetapi ia adalah tipe wanita keras kepala. Ia tidak akan pernah menyerah sampai ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Meskipun itu artinya ia harus melakukan segala cara. Ia yakin akan menang dan yakin sebentar lagi akan menggenggam apa yang ia inginkan untuk selamanya.

Kemudian Wanita itu mengeluarkan ponselnya dari dompet. Entah bagaimana cara dia melakukannya, ponselnya itu terhubung dengan kamera cctv sebuah restoran lain yang letaknya jauh di kota sebelah. Dan sekarang di layarnya memperlihatkan seorang pemuda dan wanita sedang duduk berhadap-hadapan di restoran. Tiba-tiba senyum yang menawan terbit dari wajah cantiknya saat dia melihat layar ponselnya itu. Kemudian ia bergumam sendiri.

“Reggy…”
Iseng liat apdetan setelah berapa kali lebaran eh ada juga...
🥱
Makasih bang @Emox 🙏
 
Mungkin maksud ts memberikan teaser supaya view dan komen banyak... Tapi sekedar saran berkaca dari suhu2 lain yg bersesion2 ceritanya.. silent tp lancar update otomatis view dan komen bejibun.. mungkin bisa dibuat pertimbangan.. cuma syaran dr hamba yg hina ini dan gbs nulis cerita jg.. salah persaudaraan suhu @Emox karya anda istimewa

Lah dikira gw sengaja nahan2 update supaya banyak yg komen?? Wkwk ah sudahlahh.. Gw malah gak pengen kalian komen sebelum ada chapter baru
 
Ini saya mau komen
Komennya tentang ini tulisan
Tulisan ini saya komen
Komennya bahwa ini tulisan
 
TEASER UPDATE ATAU UPDATE TEASER ?? :ciao:

.
.
.


Denyut aktivitas malam di kota sebelah baru saja dimulai. Setiap sudut kota yang dijuluki ‘kota yang tak pernah tidur’ ini menawarkan berbagai alternatif tempat hiburan menarik bagi mereka yang ingin bersenang-senang di malam hari atau sejenak melarikan diri dari rutinitas sehari-hari. Mulai dari hanya ingin sekedar menghabiskan malam di warung kopi pinggir jalan atau ingin menghabiskan uang bersama kawan di sebuah klub malam. Tempat berkumpul bersama keluarga atau pasangan seperti Café atau restoran pun banyak tersebar di segala penjuru kota. Segalanya tersedia di kota ini, termasuk tempat hiburan malam plus-plus bagi mereka yang ingin mendapatkan kepuasan dan kenikmatan sepanjang malam.

Salah satu tempat hiburan prestisius yang ada di kota ini adalah restoran internasional yang berada di rooftop sebuah gedung pencakar langit di jantung kota. Seorang wanita muda baru saja keluar dari lift di lantai 56. Suara hak sepatunya yang tinggi dan ramping membentur lantai marmer dengan jelas. Ia melangkah ke sebuah ruangan dengan pencahayaan temaram sambil menahan sebuah ponsel di telinga kirinya. Ia tidak berbicara sedikitpun, hanya mendengarkan suara yang berasal dari ponselnya. Layaknya sebuah komunikasi satu arah, sebuah pesan, sebuah instruksi atau ia sedang mendengarkan informasi tentang sesuatu hal.

Sambil tetap melangkah, matanya tak lepas mengamati keadaan di sekitar pintu masuk menuju ke dalam restoran. Langkahnya akhirnya terhenti saat seorang pemuda dengan memakai kacamata menyambut kedatangannya. Pemuda tampan itu memakai jins berawana biru serta kemeja warna abu-abu sebagai atasannya. Kemudian diluarnya ia mengenakan jaket jas warna hitam yang ia biarkan terbuka.

Wanita muda itu mematikan sambungan telepon dan tersenyum ramah ke arah pemuda yang menghadang langkahnya. Senyuman indah yang akan membekas di benak pemuda tampan itu sepanjang malam.

“Are you waiting for someone?” Tanya pemuda itu kepadanya.

“No !” Jawabnya “Just Me..”

Kemudian ia menunjukkan kode reservasi yang ada di ponselnya kepada pemuda itu.

“This way, please..”. Ucap pemuda tampan yang merupakan petugas penerima tamu restoran.

Wanita berambut coklat panjang itu mengikuti langkah petugas restoran masuk ke dalam ruangan utama yang cukup luas. Beberapa orang menyadari kehadirannya tak bisa berhenti memandanginya. Ia berjalan layaknya seorang model yang sedang berjalan di atas catwalk diiringi dengan suara musik pelan yang terdengar dari segala penjuru ruangan. Sebagian pria kagum dengan pesonanya, sedangkan sebagian wanita merasa terintimidasi dengan kecantikannya. Bagaimana tidak, pemilik sorot mata tajam beriris biru itu malam ini terlihat elegan dan seksi. Balutan gaun Louis Vuitton melekat dengan ketat di tubuhnya yang semampai dan ramping. Gaun itu menutupi lengan hingga pergelangan tangannya namun gaun itu didesain untuk tidak menutupi area dadanya. Begitu rendah. Kaki jenjangnya yang indah terekspos dengan jelas karena gaun itu panjangnya hanya sebatas setengah pahanya yang mulus. Warnanya yang merah sudah cukup membuatnya jadi perhatian orang-orang saat ia masuk dan melangkah di dalam restoran. Beberapa pria tak bisa mengelak untuk menikmati dan memuja kecantikan wajah khas ras kaukasoid yang melekat kepadanya. Sedangkan beberapa wanita memandangnya dengan tatapan tidak senang. Tidak senang dengan segala kesempurnaan yang ada pada diri wanita muda itu.

Baru saja wanita muda itu telah sampai di meja yang sudah ia pesan sebelumnya. Dengan sigap petugas restoran menarik kursi dan membimbingnya untuk duduk. Kemudian petugas restoran itu meninggalkan wanita itu sendirian setelah ia selesai memesan makanan. Meja yang ia tempati berada tepat di samping sebuah dinding kaca yang tinggi dan lebar. Dari tempat duduknya itu ia bisa menikmati keindahan kota di malam hari dari lantai 56.

Hanya sebentar saja ia memandang ke arah pemandangan menakjubkan lampu-lampu kota. Berikutnya ia memandang ke sekeliling ruangan utama restoran yang cukup ramai meskipun bukan akhir pekan. Hampir setiap meja sudah ada yang mengisi. Kebanyakan tiap meja-meja itu diisi oleh pasangan-pasangan yang sedang asyik melahap makanan, berbincang, ataupun ada juga yang memanfaatkan ruangan yang temaram untuk bermesraan. Dan sebagian besar pengunjung restoran berkonsep Fine Dining ini adalah wisatawan mancanegara. Namanya juga restoran internasional. Beberapa pengunjung ada yang memilih duduk di area lounge yang berada di luar restoran. Terdapat sebuah kolam renang di dekat Lounge bar dimana beberapa pengunjung duduk santai di tepiannya..

Namun bukanlah memandangi pasangan-pasangan yang sedang berkencan dan bermesraan alasan wanita itu datang seorang diri di tempat itu. Bukan juga hiburan pemandangan menakjubkan cahaya lampu kota dari ketinggian yang ia cari. Sebenarnya tidak ada satupun dari tempat itu atau tempat-tempat hiburan lain di kota ini yang bisa menghiburnya.

Satu-satunya hiburan yang bisa menenangkan hatinya belum bisa ia miliki, walaupun sudah cukup lama ia begitu menginginkannya. Tetapi ia adalah tipe wanita keras kepala. Ia tidak akan pernah menyerah sampai ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Meskipun itu artinya ia harus melakukan segala cara. Ia yakin akan menang dan yakin sebentar lagi akan menggenggam apa yang ia inginkan untuk selamanya.

Kemudian Wanita itu mengeluarkan ponselnya dari dompet. Entah bagaimana cara dia melakukannya, ponselnya itu terhubung dengan kamera cctv sebuah restoran lain yang letaknya jauh di kota sebelah. Dan sekarang di layarnya memperlihatkan seorang pemuda dan wanita sedang duduk berhadap-hadapan di restoran. Tiba-tiba senyum yang menawan terbit dari wajah cantiknya saat dia melihat layar ponselnya itu. Kemudian ia bergumam sendiri.

“Reggy…”

catwoman detected
 
walau cmn teaser patut di apresiasi, seenggaknya TS masih bersedia menyisihkan waktu & pikiran untuk kita nikmati.
Sehat sehat ya suhu @Emox biar bisa baca smpe tamat saya😁.
 
Terima kasih teaser update or update teasernya

Tetap dinanti teaser update or update teasernya
 
TEASER UPDATE ATAU UPDATE TEASER ?? :ciao:

.
.
.


Denyut aktivitas malam di kota sebelah baru saja dimulai. Setiap sudut kota yang dijuluki ‘kota yang tak pernah tidur’ ini menawarkan berbagai alternatif tempat hiburan menarik bagi mereka yang ingin bersenang-senang di malam hari atau sejenak melarikan diri dari rutinitas sehari-hari. Mulai dari hanya ingin sekedar menghabiskan malam di warung kopi pinggir jalan atau ingin menghabiskan uang bersama kawan di sebuah klub malam. Tempat berkumpul bersama keluarga atau pasangan seperti Café atau restoran pun banyak tersebar di segala penjuru kota. Segalanya tersedia di kota ini, termasuk tempat hiburan malam plus-plus bagi mereka yang ingin mendapatkan kepuasan dan kenikmatan sepanjang malam.

Salah satu tempat hiburan prestisius yang ada di kota ini adalah restoran internasional yang berada di rooftop sebuah gedung pencakar langit di jantung kota. Seorang wanita muda baru saja keluar dari lift di lantai 56. Suara hak sepatunya yang tinggi dan ramping membentur lantai marmer dengan jelas. Ia melangkah ke sebuah ruangan dengan pencahayaan temaram sambil menahan sebuah ponsel di telinga kirinya. Ia tidak berbicara sedikitpun, hanya mendengarkan suara yang berasal dari ponselnya. Layaknya sebuah komunikasi satu arah, sebuah pesan, sebuah instruksi atau ia sedang mendengarkan informasi tentang sesuatu hal.

Sambil tetap melangkah, matanya tak lepas mengamati keadaan di sekitar pintu masuk menuju ke dalam restoran. Langkahnya akhirnya terhenti saat seorang pemuda dengan memakai kacamata menyambut kedatangannya. Pemuda tampan itu memakai jins berawana biru serta kemeja warna abu-abu sebagai atasannya. Kemudian diluarnya ia mengenakan jaket jas warna hitam yang ia biarkan terbuka.

Wanita muda itu mematikan sambungan telepon dan tersenyum ramah ke arah pemuda yang menghadang langkahnya. Senyuman indah yang akan membekas di benak pemuda tampan itu sepanjang malam.

“Are you waiting for someone?” Tanya pemuda itu kepadanya.

“No !” Jawabnya “Just Me..”

Kemudian ia menunjukkan kode reservasi yang ada di ponselnya kepada pemuda itu.

“This way, please..”. Ucap pemuda tampan yang merupakan petugas penerima tamu restoran.

Wanita berambut coklat panjang itu mengikuti langkah petugas restoran masuk ke dalam ruangan utama yang cukup luas. Beberapa orang menyadari kehadirannya tak bisa berhenti memandanginya. Ia berjalan layaknya seorang model yang sedang berjalan di atas catwalk diiringi dengan suara musik pelan yang terdengar dari segala penjuru ruangan. Sebagian pria kagum dengan pesonanya, sedangkan sebagian wanita merasa terintimidasi dengan kecantikannya. Bagaimana tidak, pemilik sorot mata tajam beriris biru itu malam ini terlihat elegan dan seksi. Balutan gaun Louis Vuitton melekat dengan ketat di tubuhnya yang semampai dan ramping. Gaun itu menutupi lengan hingga pergelangan tangannya namun gaun itu didesain untuk tidak menutupi area dadanya. Begitu rendah. Kaki jenjangnya yang indah terekspos dengan jelas karena gaun itu panjangnya hanya sebatas setengah pahanya yang mulus. Warnanya yang merah sudah cukup membuatnya jadi perhatian orang-orang saat ia masuk dan melangkah di dalam restoran. Beberapa pria tak bisa mengelak untuk menikmati dan memuja kecantikan wajah khas ras kaukasoid yang melekat kepadanya. Sedangkan beberapa wanita memandangnya dengan tatapan tidak senang. Tidak senang dengan segala kesempurnaan yang ada pada diri wanita muda itu.

Baru saja wanita muda itu telah sampai di meja yang sudah ia pesan sebelumnya. Dengan sigap petugas restoran menarik kursi dan membimbingnya untuk duduk. Kemudian petugas restoran itu meninggalkan wanita itu sendirian setelah ia selesai memesan makanan. Meja yang ia tempati berada tepat di samping sebuah dinding kaca yang tinggi dan lebar. Dari tempat duduknya itu ia bisa menikmati keindahan kota di malam hari dari lantai 56.

Hanya sebentar saja ia memandang ke arah pemandangan menakjubkan lampu-lampu kota. Berikutnya ia memandang ke sekeliling ruangan utama restoran yang cukup ramai meskipun bukan akhir pekan. Hampir setiap meja sudah ada yang mengisi. Kebanyakan tiap meja-meja itu diisi oleh pasangan-pasangan yang sedang asyik melahap makanan, berbincang, ataupun ada juga yang memanfaatkan ruangan yang temaram untuk bermesraan. Dan sebagian besar pengunjung restoran berkonsep Fine Dining ini adalah wisatawan mancanegara. Namanya juga restoran internasional. Beberapa pengunjung ada yang memilih duduk di area lounge yang berada di luar restoran. Terdapat sebuah kolam renang di dekat Lounge bar dimana beberapa pengunjung duduk santai di tepiannya..

Namun bukanlah memandangi pasangan-pasangan yang sedang berkencan dan bermesraan alasan wanita itu datang seorang diri di tempat itu. Bukan juga hiburan pemandangan menakjubkan cahaya lampu kota dari ketinggian yang ia cari. Sebenarnya tidak ada satupun dari tempat itu atau tempat-tempat hiburan lain di kota ini yang bisa menghiburnya.

Satu-satunya hiburan yang bisa menenangkan hatinya belum bisa ia miliki, walaupun sudah cukup lama ia begitu menginginkannya. Tetapi ia adalah tipe wanita keras kepala. Ia tidak akan pernah menyerah sampai ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Meskipun itu artinya ia harus melakukan segala cara. Ia yakin akan menang dan yakin sebentar lagi akan menggenggam apa yang ia inginkan untuk selamanya.

Kemudian Wanita itu mengeluarkan ponselnya dari dompet. Entah bagaimana cara dia melakukannya, ponselnya itu terhubung dengan kamera cctv sebuah restoran lain yang letaknya jauh di kota sebelah. Dan sekarang di layarnya memperlihatkan seorang pemuda dan wanita sedang duduk berhadap-hadapan di restoran. Tiba-tiba senyum yang menawan terbit dari wajah cantiknya saat dia melihat layar ponselnya itu. Kemudian ia bergumam sendiri.

“Reggy…”



Wanita Muda yg dimaksud didalam teaser untuk Update saelanjutnya di Chapter 21. DANGEROUS WOMAN

Coming Soon :top:
 
Lihat index nya lagi kok part When The Ice Queen Melt nya udah nggak ada ya. Hmmm apakah selama "hiatus" terjadi perubahan pada script nya?
 
TEASER UPDATE ATAU UPDATE TEASER ?? :ciao:

.
.
.


Denyut aktivitas malam di kota sebelah baru saja dimulai. Setiap sudut kota yang dijuluki ‘kota yang tak pernah tidur’ ini menawarkan berbagai alternatif tempat hiburan menarik bagi mereka yang ingin bersenang-senang di malam hari atau sejenak melarikan diri dari rutinitas sehari-hari. Mulai dari hanya ingin sekedar menghabiskan malam di warung kopi pinggir jalan atau ingin menghabiskan uang bersama kawan di sebuah klub malam. Tempat berkumpul bersama keluarga atau pasangan seperti Café atau restoran pun banyak tersebar di segala penjuru kota. Segalanya tersedia di kota ini, termasuk tempat hiburan malam plus-plus bagi mereka yang ingin mendapatkan kepuasan dan kenikmatan sepanjang malam.

Salah satu tempat hiburan prestisius yang ada di kota ini adalah restoran internasional yang berada di rooftop sebuah gedung pencakar langit di jantung kota. Seorang wanita muda baru saja keluar dari lift di lantai 56. Suara hak sepatunya yang tinggi dan ramping membentur lantai marmer dengan jelas. Ia melangkah ke sebuah ruangan dengan pencahayaan temaram sambil menahan sebuah ponsel di telinga kirinya. Ia tidak berbicara sedikitpun, hanya mendengarkan suara yang berasal dari ponselnya. Layaknya sebuah komunikasi satu arah, sebuah pesan, sebuah instruksi atau ia sedang mendengarkan informasi tentang sesuatu hal.

Sambil tetap melangkah, matanya tak lepas mengamati keadaan di sekitar pintu masuk menuju ke dalam restoran. Langkahnya akhirnya terhenti saat seorang pemuda dengan memakai kacamata menyambut kedatangannya. Pemuda tampan itu memakai jins berawana biru serta kemeja warna abu-abu sebagai atasannya. Kemudian diluarnya ia mengenakan jaket jas warna hitam yang ia biarkan terbuka.

Wanita muda itu mematikan sambungan telepon dan tersenyum ramah ke arah pemuda yang menghadang langkahnya. Senyuman indah yang akan membekas di benak pemuda tampan itu sepanjang malam.

“Are you waiting for someone?” Tanya pemuda itu kepadanya.

“No !” Jawabnya “Just Me..”

Kemudian ia menunjukkan kode reservasi yang ada di ponselnya kepada pemuda itu.

“This way, please..”. Ucap pemuda tampan yang merupakan petugas penerima tamu restoran.

Wanita berambut coklat panjang itu mengikuti langkah petugas restoran masuk ke dalam ruangan utama yang cukup luas. Beberapa orang menyadari kehadirannya tak bisa berhenti memandanginya. Ia berjalan layaknya seorang model yang sedang berjalan di atas catwalk diiringi dengan suara musik pelan yang terdengar dari segala penjuru ruangan. Sebagian pria kagum dengan pesonanya, sedangkan sebagian wanita merasa terintimidasi dengan kecantikannya. Bagaimana tidak, pemilik sorot mata tajam beriris biru itu malam ini terlihat elegan dan seksi. Balutan gaun Louis Vuitton melekat dengan ketat di tubuhnya yang semampai dan ramping. Gaun itu menutupi lengan hingga pergelangan tangannya namun gaun itu didesain untuk tidak menutupi area dadanya. Begitu rendah. Kaki jenjangnya yang indah terekspos dengan jelas karena gaun itu panjangnya hanya sebatas setengah pahanya yang mulus. Warnanya yang merah sudah cukup membuatnya jadi perhatian orang-orang saat ia masuk dan melangkah di dalam restoran. Beberapa pria tak bisa mengelak untuk menikmati dan memuja kecantikan wajah khas ras kaukasoid yang melekat kepadanya. Sedangkan beberapa wanita memandangnya dengan tatapan tidak senang. Tidak senang dengan segala kesempurnaan yang ada pada diri wanita muda itu.

Baru saja wanita muda itu telah sampai di meja yang sudah ia pesan sebelumnya. Dengan sigap petugas restoran menarik kursi dan membimbingnya untuk duduk. Kemudian petugas restoran itu meninggalkan wanita itu sendirian setelah ia selesai memesan makanan. Meja yang ia tempati berada tepat di samping sebuah dinding kaca yang tinggi dan lebar. Dari tempat duduknya itu ia bisa menikmati keindahan kota di malam hari dari lantai 56.

Hanya sebentar saja ia memandang ke arah pemandangan menakjubkan lampu-lampu kota. Berikutnya ia memandang ke sekeliling ruangan utama restoran yang cukup ramai meskipun bukan akhir pekan. Hampir setiap meja sudah ada yang mengisi. Kebanyakan tiap meja-meja itu diisi oleh pasangan-pasangan yang sedang asyik melahap makanan, berbincang, ataupun ada juga yang memanfaatkan ruangan yang temaram untuk bermesraan. Dan sebagian besar pengunjung restoran berkonsep Fine Dining ini adalah wisatawan mancanegara. Namanya juga restoran internasional. Beberapa pengunjung ada yang memilih duduk di area lounge yang berada di luar restoran. Terdapat sebuah kolam renang di dekat Lounge bar dimana beberapa pengunjung duduk santai di tepiannya..

Namun bukanlah memandangi pasangan-pasangan yang sedang berkencan dan bermesraan alasan wanita itu datang seorang diri di tempat itu. Bukan juga hiburan pemandangan menakjubkan cahaya lampu kota dari ketinggian yang ia cari. Sebenarnya tidak ada satupun dari tempat itu atau tempat-tempat hiburan lain di kota ini yang bisa menghiburnya.

Satu-satunya hiburan yang bisa menenangkan hatinya belum bisa ia miliki, walaupun sudah cukup lama ia begitu menginginkannya. Tetapi ia adalah tipe wanita keras kepala. Ia tidak akan pernah menyerah sampai ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Meskipun itu artinya ia harus melakukan segala cara. Ia yakin akan menang dan yakin sebentar lagi akan menggenggam apa yang ia inginkan untuk selamanya.

Kemudian Wanita itu mengeluarkan ponselnya dari dompet. Entah bagaimana cara dia melakukannya, ponselnya itu terhubung dengan kamera cctv sebuah restoran lain yang letaknya jauh di kota sebelah. Dan sekarang di layarnya memperlihatkan seorang pemuda dan wanita sedang duduk berhadap-hadapan di restoran. Tiba-tiba senyum yang menawan terbit dari wajah cantiknya saat dia melihat layar ponselnya itu. Kemudian ia bergumam sendiri.

“Reggy…”

Ini di Skye Restaurant diatasnya menara bca ya suhu?
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd