Jujur, chapter 14 masih dapet sebatas di bawah ini,, belum sempet ngelanjutin lagi karena masih sibuk
14
KAMINARI
(
Petir)
Bagian 1
Kupikir kesetiaan itu sangatlah penting dalam setiap hubungan. Terutama hubungan yang sudah terikat oleh pernikahan dengan segala nilai kesakralannya. Menjadi saksi secara langsung sebuah tragedi Cinta segitiga yang terjadi antara Bu Fiona, suaminya dan wanita simpanan suaminya membuatku bertanya-tanya,
Apakah kesetiaan sudah tidak ada artinya?
Padahal dilihat dari segi manapun, Bu Fiona adalah wanita yang mempunyai ciri-cirik fisik yang sempurna, selain itu menurutku Bu Fiona mempunyai kepribadian yang baik. Pokoknya dia adalah tipe wanita idaman banyak pria. Tetapi bukannya bersyukur karena mendapatkan istri idaman, suaminya masih menyeleweng dan nekat selingkuh di rumahnya sendiri.
Apakah pada dasaranya manusia adalah makhluk yang tidak bisa setia?
Faktanya, kamu pasti setuju kalau manusia adalah makhluk yang tidak pernah bisa merasa puas. Manusia selalu mempunyai keinginan dan tertantang untuk mencoba sesuatu yang baru. Karena sesuatu yang baru biasanya membawa suasana baru, petualangan baru, gairah baru dan menawarkan kemungkinan kemungkinan baru yang lebih mendebarkan dibandingkan sesuatu yang sudah lama atau sudah dimiliki sejak lama. Itu sebabnya manusia tidak akan pernah bisa menjadi makhluk yang setia. Terutama makhluk bernama
Pria !.
Dalam hal ini, Bu Fiona sebagai korban perselingkuhan tentu merasa sangat tersakiti akibat ulah suaminya yang sudah merusak kesetiaan dan komitmen pernikahan mereka. Aku bahkan tidak sanggup membayangkan rasa sakit yang dirasakannya ketika melihat suami yang sangat dia cintai sedang berhubungan seksual dengan wanita lain di dalam rumahnya, di dalam kamarnya, di atas tempat tidur, di tempat dimana dia dan suaminya selalu berbagi cinta dan kebahagaiaan.
Hari itu, sambil menangis Bu Fiona tak henti-hentinya mengutuk suami dan selingkuhan suaminya. Aku sampai terbawa emosi dan kecewa kepada wanita simpanan Suami Bu Fiona yang tidak lain adalah Melly. Dia tega merusak kehormanisan hubungan asmara orang lain yang sudah terikat dalam sebuah pernikahan. Namun aku langsung tersadar kalau selama ini aku juga telah melakukan kesalahan yang sama seperti Melly. Aku juga menjalin hubungan terlarang dengan mamanya Mira di rumahnya sendiri. Aku baru merasakan betapa besar kesalahanku saat melihat Bu Fiona yang sangat terpukul mengetahui suaminya selingkuh. Aku membayangkan Mira atau papanya jika tau hubungan Mommy denganku pasti juga akan sangat terpukul seperti Bu Fiona.
Rasa bersalahku semakin mendalam karena Mommy bukanlah pertama. Beberapa kali aku pernah âtidurâ bersama wanita yang sudah bersuami, entah itu hanya sebatas
One Night Stand atau hubungan yang berlanjut lebih dari sekali seperti Mbak Tina. Bahkan sudah tidak terhitung aku tidur bersama cewek yang sudah punya kekasih, tega membiarkan cewek-cewek menghianati pasangannya seperti Jessica walaupun sekarang dia sudah putus dengan pacarnya.
Ternyata aku masih belum bisa berubah, tak lebih dari serigala liar yang selalu lapar dan terangsang. Apapun alasan dibalik orang nekat berselingkuh maupun mau jadi selingkuhan, itu hanyalah sebuah pembenaran atas perbuatan yang secara moral tidak baik untuk dilakukan. Karena apapun alasannya, selingkuh adalah perbuatan yang salah.
Setelah semalaman menemani Bu Fiona, Keesokan harinya aku pulang ke rumah kost. Saat masuk ke dalam rumah, aku mendapati Winry sedang duduk di sofa ruang tengah.
.
.
.
âBee.. !! Kayaknya kamu melewatkan sesuatu deh..â Seru Meta memotong Ceritaku.
âAda yang belum kamu katakan kepadaku?.
Aku menggelengkan kepala
âEnggak ada Sayangâ.
âNgapain aja semalaman bersamanya di apartemen? hmmâ Tanya dia sambil senyum sinis.
âNggak ngapa-ngapain Beeâ Jawabku. Aku berusaha bersikap sewajarnya padanya.
Meta terdiam seraya menatap tajam mataku. Mencoba mencari sesuatu dari sorot mataku. Dia masih belum percaya dengan ceritaku.
âkamu masih tidak mau jujur kepadakuâ Ucapnya lalu mengalihkan pandangannya dariku. Memandang keramaian kota dari ketinggian di malam hari.
âTadi kamu bilang kalau kamu sudah tidak peduli lagi dengan wanita lain dari masa lalumu, seharusnya kamu ga perlu ragu mengatakan semuanya kepadaku.â
Shit. Aku meraih tangan Meta yang masih duduk di pangkuanku kemudian mengusapnya. Hembusan angin malam menerpa tubuh kami.
âAku tidak mengatakannya karena kupikir itu akan menyakitimuâ Ucapku.
Meta menatapku lagi
âI DONâT FUCKING CAREâ Bentaknya
âBukankah sudah kubilang kalau aku sudah menerima apapun masa lalumu?â
âMaaf.. aku Cuma nggak ingin kamu kecewa denganku karena mengetahui semua apa yang aku lakukan di masa lalu. Aku ga ingin kamu pergi lagi dariku⌠aku ga mau kehilanganmu lagi..â Ucapku.
Meta mendekatkan wajahnya kepadaku lalu dia mencium bibirku. Hembusan angin yang agak kencang tidak mengganggu bibir kami saling berpagutan.
âBodoh !!â Serunya setelah ciuman kami terlepas
âMasa lalumu gak akan pernah bisa berubah, aku gak akan pergi karena apa yang kamu lakukan di masa lalu, yang terpenting adalah kamu yang sekarang. Aku juga gak akan pernah melepasmu. Meskipun suatu saat nanti masa lalumu datang kembali berusaha merebutmu dariku, aku tetap tidak akan pernah melepaskanmu lagi kepada siapapunâ
Aku sangat bahagia mendengar ucapannya. Seakan Meta menegaskan kalau dia tidak peduli dengan apapun yang terjadi padaku di masa lalu. Dan dia tidak akan pernah menyerah lagi denganku, akan selalu ada disiku apapun yang akan terjadi nanti. Aku merasa melihat Alexa dan Rein di dalam diri Meta.
Ahh tidak,, bagiku Meta adalah yang terbaik.
âLihat mataku,,,,â Perintahnya, kutatap mata sipit kekasih yang sangat kucintai ini
âAku ingin hidup bersamamu Bee,.. maka dari itu jangan sembunyikan apapun lagi dariku. Katakan yang sejujurnya.. aku tidak akan marah..â Ucapnya. Kami berdua saling bertukar senyum.
âKalau kamu tidak marah, kenapa daritadi kamu memukul, mencubit dan berusaha menamparku selama aku cerita?â Tanyaku sambil tersenyum sinis kepadanya.
Meta malah nyengir
âAnggep saja sebagai penebusan dosa masa lalumuâ Ucapnya.
âPunya tunangan kok sadis amat kalau marah..â Gerutuku. Padahal belum seberapa kuceritakan dosa-dosa masa laluku.
Meta merangkul leherku
âTerus kamu maunya diapain? Digigitin pundaknya??â Bisiknya menggoda. Lalu Meta menarik bagian lengan kaosku kemudian membenamkan wajahnya di pundakku lalu digigitnya pelan kulit pundakku seperti seorang Drakula. Kalau Drakulanya secantik ini sih aku rela digigit setiap hari. Hihi. Tapi bukannya sakit, aku malah kegelian karena gigitan Meta di pundakku.
âBeee !!! Ngapain sihh? Gelii tau...â Seruku
âJangan disitu gigitnyaâŚâ
âTerus dimana?â tanya dia. Aku hanya nyengir sambil menatap wajahnya.
âMau Sekarang? Disini?â Tanya dia sambil senyum-senyum. Sepertinya dia tau maksudku.
âga ada yang lihat,,â Bisikku pelan. Cubitan panas langsung mendarat di perutku.
âawwww sakittt Beee..â Gilak panas banget.
âkamu mau tanggung jawab kalo aku jadi pengen??â tanya dia.
âEgois banget sihhhâ
âhehe.. kirain â
Selain menahan sakit di perutnya, Meta juga harus menahan hasratnya untuk bercinta karena sedang haid. Katanya sih, wanita yang sedang menstruasi itu gairah seksnya meningkat. Gak kebayang penderitaan yang sedang dia rasakan.
âYaudah Lanjutin lagi ceritanya.. nanti aku kasih..â Ucapnya
âkasih apa?â
âmasa depanku..â Ucapnya sambil tersenyum manis dengan wajah yang merona. Senyumnya membuat kecantikannya semakin terlihat sempurna.
Kubalas senyumnya.
âoke... Tapi isepin juga yaâŚ.â Godaku.
âBBBBBEEEEEEâŚ..â Dia langsung cemberut dan memukul mukul dadaku pelan. Aku tertawa puas setelah membuatnya kesal.
Kasih waktu lagi seminggu buat nyelesain Bagian 1..