Emox
Pendekar Semprot
- Daftar
- 21 Sep 2015
- Post
- 1.572
- Like diterima
- 6.617
18
PENGABDI KEGELAPAN
PENGABDI KEGELAPAN
MINGGU DINI HARI
----POV REGA----
Ah, jam berapa ini? Tanyaku dalam hati saat membuka mata. Kamar hotel terlihat gelap dan terasa dingin. Sepertinya aku terbangun di tengah malam. Aku tidak bisa tidur dengan nyenyak. Itu mungkin karena rasa perih pada luka di lengan kiriku. Rasa sakitnya lebih terasa dari kemarin. Selain itu aku juga merasa haus. Mungkin minum segelas air bisa membantuku tidur kembali.
Saat membangitkan setengah badanku, aku mendapati Angel tidur pulas di atas tempat tidur dengan posisi miring membelakangiku.
Sebagian tubuhnya tertutupi selimut. Di dalam gelapnya kamar mataku menangkap tali tanktop warna pink yang dia kenakan jatuh di lengannya. Memperlihatkan bahu mulus Angel dan leher jenjangnya yang sangat menggiurkan. Tidak kulihat tali lain di pundaknya. Itu artinya dia tidur tidak memakai bra.
Angel tidur hanya seorang diri di atas ranjang sebesar itu. Kalian masih ingat kalau aku tidur di extra bed kan?. Dimana Kirana?. Seharusnya dia tidur bersama dengan Angel di atas tempat tdiur. Aku memperhatikan seisi ruangan kamar hotel dan mendapati Kirana sedang tidur di sofa dengan kepala menghadap ke langit-langit dan mulut sedikit terbuka. Aku mendengarkan dengan seksama dengkurannya yang lirih. Laptopnya masih menyala di atas meja pendek di sebelahnya, sekaleng bir juga ada di atas meja itu. Tanpa mempedulikan Kirana aku kembali mengamati Angel yang sedang tertidur pulas.
Angel tidur sesaat setelah dia berhasil memulihkan data keuangan Nasabah Uni-Bank yang terenkripsi atau apalah itu mereka menyebutnya. Dan sampai sekarang dia masih belum juga bangun. Mungkin dia benar-benar kelelahan setelah semalaman tidak tidur. Mungkin itu juga alasan Kirana tidak tidur seranjang dengan Angel, dia tidak ingin mengganggu Angel sedang istirahat.
Aku bermaksud berpegangan pada tepi tempat tidur untuk membantuku berdiri. Sialnya bukan tepian tempat tidur yang kupegang melainkan selimut yang menutupi tubuh Angel yang kemudian tertarik oleh tanganku.
Shit. Aku terpaku melihat pemandangan indah di depanku. Ternyata di balik selimut tadi Angel tidak memakai pakaian yang lengkap. Hanya tanktop warna pink yang tidak sepenuhnya menutup tubuh polosnya. Dia tidak memakai bawahan. Hanya panty ketat berwarna gelap menutupi bagian kewanitannya.
Kenapa dia nekat melepas hotpants setengah paha yang tadi dia pakai? Atau memang itu sudah menjadi kebiasannya?. Jika benar, maka Dia punya masalah serius tentang melakukan kebiasaan yang lebih privat ketika sedang tidak sendirian. Dan kapan dia melepaskannya? Apakah tadi dia sempat bangun saat aku tertidur?
Damn. Karena Angel tidur miring membelakangiku, Aku bisa melihat jelas pantatnya yang seksi dari belakang. Pantatnya Angel yang menggiurkan hampir bisa terlihat seutuhnya karena dia memakai panty model thong yang hanya menutupi belahan pantatnya.
Hanya melihat Angel tidur dalam keadaan seperti ini saja sudah membuat gairahku meninggi. Sejujurnya Aku tidak bisa berhenti memikirkan “keintiman” kami selama dua hari kebelakang. Mulai dari tidur sambil memeluk tubuhnya, tidak sengaja melihat tubuh telanjangnya yang indah hingga petting, necking dan kissing di dalam ruangan server yang dingin sambil dilihat orang. Dia memintaku untuk melupakan semua kejadian-kejadian itu. Tapi sayangnya, aku tidak akan pernah melupakan kejadian-kejadian menyenangkan seperti itu.
Seperti halnya saat ini. Momen seperti ini sangatlah sayang untuk dibiarkan begitu saja. Bukannya menutup kembali tubuh Angel yang semi telanjang dengan selimut, aku malah mendekatinya agar bisa kulihat tubuhnya yang indah dari dekat.
Dengan sangat perlahan dan berhati-hati aku membaringkan tubuhku dibelakang tubuhnya. Kemudian aku memberanikan diri untuk memegang pantatnya Angel. Ahh, pantatnya Angel sangat berisi, halus, besar dan sangat bulat. Aku penasaran seperti apa rasanya menggenjot pantatnya Angel ini dari belakang. Uhh, pastilah akan sangat nikmat.
Tanganku mulai membelai pantatnya Angel. Menjelajahi setiap inchi kulit lembut pantatnya yang tidak tertutupi panty. Aku membelainya dengan sangat perlahan dan lembut. Aku tidak boleh terlalu bersemangat. Aku tidak ingin membangunkannya.
Sebuah ide tiba-tiba melintas di kepalaku saat membelai belahan pantatnya Angel yang masih tertutupi panty. Ide yang mungkin dibisikin oleh monster yang ada di dalam diriku. Ide gila yang jika berjalan mulus, akan menjadi hal yang sangat menyenangkan.
Aku ingin melihat lebih. Aku berencana akan membuka panty nya Angel. Jantungku berdetak keras saat kedua tanganku memegang pantynya. Lalu aku mengambil nafas dalam-dalam, perlahan, sangat perlahan aku mulai menurunkan panty itu.
Shit, ini sangatlah beresiko. Tapi panty nya Angel sudah terlanjur turun sedikit-demi sedikit. Tidak ada jalan untuk kembali, untuk itu aku harus melakukannya dengan benar. Dan memastikan kalau dia tidak terbangun. Karena Itu akan menjadi sebuah bencana untukku. Aku harus sangat berhati-hati.
Perlahan-lahan Aku mulai bisa melihat lobang kecil di belahan pantatnya Angel. Aku menurunkannya sedikit lagi dan mulai terlihat bagian belakang garis memeknya Angel. Hingga akhirnya aku berhenti menurunkan panty nya Angel hanya sampai di bawah pantatnya.
Dengan panty yang sudah melorot sampai atas paha, pantatnya Angel kini terlihat seutuhnya. Harus kuakui itu pemandangan yang begitu erotis. Hanya melihat pantatnya membuat penisku menegang. Aku memastikan sekali lagi kalau Angel tidak terbangun. Aku diamkan beberapa saat.
Kemudian kembali Jari-jariku membelai pantatnya Angel yang mulus. Lalu jari tengahku mengusap belahan pantatnya Angel yang sudah tidak tertupi. Aku diamkan jariku tepat menutupi lobang pantatnya. Berusaha menahan diri agar jariku tidak masuk kesana. Aku bayangkan penisku masuk ke dalam lobang pantatnya Angel sekecil ini. Dia pasti akan kesakitan. Tapi akan sangat nikmat bagiku melihat Angel yang selama ini jutek kepadaku merintih kesakitan karena penisku yang besar sedang memaksa masuk ke dalam lobang pantatnya. Fantasi yang sangat liar bisa meng-anal Angel. ahh, aku rindu bercinta dengan Jessica. Terakhir kali aku bercinta dengannya, dia mengijinkanku menusuk lobang pantatnya.
Jariku kemudian bergerak turun dan bertemu dengan bagian belakang garis memeknya Angel. Sedikit kutekan jari tengahku di bagian itu. Jariku tidak bisa bergerak lebih jauh lagi karena pahanya Angel yang saling bertumpuk.
“Mmm mmmmhh…”
Angel mengeluarkan suara kemudian diiringi gerakan tubuhnya. Aku sangat terkejut lalu dengan cepat kutarik tanganku dan meloncat ke extra bed di sebelah ranjangnya. Tidak ada pilihan lain bagiku selain pura-pura tidur.
Shit shit. Dia terbangun?. Dia pasti akan kaget terbangun dalam keadaan panty nya yang sudah melorot sampai ke paha. Mati aku.. bagaimana ini? Sudah pasti dia akan tau kalau aku yang melorotkan pantynya. Fuck..Fuck..Fuck..
Namun anehnya selang beberapa menit aku tidak melihat atau mendengar pergerakan dari atas. Satu-satunya yang terdengar hanyalah suara dengkuran lirih Kirana. Tapi aku masih belum berani memastikan. Seandainya Angel memang masih belum terbangun, aku punya kesempatan untuk mengembalikan lagi panty nya seperti semula.
Setelah menunggu sekitar dua menit, aku beranikan diri untuk melihat keadaan Angel. Damn. Aku terpana melihat Angel. Posisi tidurnya berubah. Kali ini dia terlentang di atas tempat tidur dengan panty yang masih melorot di atas pahanya. Wajahnya menatap ke samping dengan mata yang masih terpejam. Satu lengannya berada tepat di bawah payudaranya yang besar. Bagian depan taktop nya sangatlah rendah hingga menampakkan kulit dadanya yang putih dan mulus. Angel tidak mengenakan bra-nya. Puting dipuncak payudaranya yang besar tercetak jelas. Aku selalu terkagum-kagum melihat gundukan gundukan itu. Tidak peduli seberapa sering aku menatapnya, aku akan selalu amazed oleh payudaranya Angel.
Sungguh tubuhnya tidak kalah cantik dengan wajahnya, paket komplit kesempurnaan seorang wanita. Kalian tau apalagi yang sempurna dari tubuhnya?. Tepat sekali. She has a beautiful pussy. Aku menatap memeknya Angel sedari tadi. Shitt. Penisku menegang. Aku mengusap penisku sendiri sambil memandang memeknya Angel yang tidak tertutupi. Dia tetap membiarkan rambut-rambut halus tumbuh di sekitar memeknya. Sangat lebat. Mungkin dia terlalu sibuk memikirkan menyelamatkan dunia sampai-sampai tidak sempat mengurusi area sensitifnya. Tapi aku tidak terlalu mempedulikan itu. Aku tetap suka cewek dengan rambut-rambut halus di memek mereka.
Alih-alih mengembalikan pantynya seperti semula, Aku malah ingin melihat lebih. Tanpa naik ke atas ranjang, Aku nekat melepaskan panty Angel dari kakinya dengan sangat-sangat perlahan. Jantungku berdebar kencang. Sangat kencang. Karena takut dia terbangun dan juga karena sedari tadi memandang mekinya Angel. Setelah panty nya berhasil kulepaskan. Kemudian kulebarkan kedua kakinya. Shit. garis memeknya sekarang telihat jelas. Gilanya lagi, dia tetap masih tidur pulas. Bahkan dia tidak bersuara.
Apakah sudah cukup? Ataukah aku bisa menjelajah lebih jauh dengan tubuhnya Angel yang masih tertidur?. Mungkin sedikit menjelajah tidak akan membangunkannya, pikirku.
Kemudian ujung jari tengah tangan kananku sudah menyentuh bibir mekinya Angel. Mengusap sepanjang garis bibir lobang penuh kenikmatan itu. Sebenarnya aku tidak ingin melangkah lebih jauh, tapi dengan sendirinya jariku melesat masuk ke dalam memeknya Angel. Mekinya terasa hangat dan basah. Bagaimana bisa? Apakah mungkin dia terangsang di dalam tidurnya karena sentuhan-sentuhanku?. Jariku bergerak ke atas di dalam memeknya. Menyentuh-nyentuh klirotisnya.
“mmhhmh,,,,” Angel bersuara,
Dia mendesah. Mendengar suaranya sampai membuatku menghentikan gerakan jariku di dalam mekinya. Tapi Aku beruntung, dia masih terpejam.
Apakah ini tandanya Sudah cukup? Tidak. Otakku mengartikan suara Angel itu sebagai tanda bahwa dia tidak akan terbangun meski mekinya kumainkan dengan jariku. Bahkan aku semakin ingin lebih dari ini. Kubuka resleting celanaku, dan kukeluarkan penisku yang sudah menegang dari celana. Aku mengurut penisku sendiri sambil tetap mengaduk-aduk mekinya Angel.
Fuck. Aku tidak tahan lagi. Penisku sudah sangat lapar akan lubang mekinya itu. Aku harus melakukan sesuatu. Sekilas aku melihat Kirana yang masih terlelap di sofa. Kemudian aku naik ke atas ranjang. Dengan sangat perlahan-lahan dan berhati-hati aku memposisikan diri di atas tubuhnya Angel.
Maafkan aku Angel, tapi aku sudah gakuat, ucapku dalam hati sambil menatap wajahnya. Aku janji tidak akan memasukkan penisku ke dalam memeknya. Dia pasti akan terbangun dan freak out jika aku melakukannya. Aku hanya akan menggesek-gesekkan ujung penisku di bibir memeknya.
Kupegang pangkal penisku dan mengarahkannya ke bibirnya memeknya Angel. Kemudian aku gesekkan berkali-kali ujung penisku di sepanjang garis bibir memeknya. Aku menggerakkan penisku dari atas lalu ke bawah. Lalu kembali naik ke atas. Aku melakukannya dengan sangat hati-hati agar tidak sampai masuk.
Atau mungkin aku bisa memasukkan ujung penisku ke dalam memeknya?. Tanpa menjawab pertanyaan dalam kepalaku, kudorong penisku untuk masuk sedikit ke dalam memeknya Angel.
Ahh,, sangat lembut.. Aku merasakan kelembutan, kelembapan dan kehangatan mekinya Angel di ujung penisku. Hanya ujungnya saja yang masuk kemudian kutarik keluar. Kulakukan seperti itu terus beberapa kali. Aku sangat menikmati meskipun hanya ujung penisku yang masuk ke dalam memeknya. Hanya sejauh dan sebatas ini yang bisa aku lakukan. Aku tidak akan nekat memasukkan penisku ke dalam memeknya saat dia sedang tertidur.
Ahh, bibir memeknya yang halus membelai ujung penisku. Semakin lama memeknya terasa sangat basah. Bahkan dia mendesah dalam tidurnya tiap ujung penisku bersentuhan dengan memeknya.
“mmhhmmm”
“mm mhhhh”
Ahhh, Mungkin kumasukkan sedikit kedalam lagi dia tidak akan terbangun, pikirku. Kumasukkan penisku agak ke dalam,. Fuckk.. it’s Amazingg.. Mekinya Angel begitu hangat dan sumpah sempit bangett. Kutarik dan kumasukkan lagi penisku meski tidak seutuhnya.. hanya sepertiga bagian penisku yang keluar masuk ke dalam memeknya. Hanya segitu saja sudah sangat nikmat, apalagi aku melakukannya sambil memandang wajah dan payudara Angel. Membuatku semakin tidak tahan. The best feeling ever. Benar-benar luar biasa.
Tapi sayangnya aku tidak bisa bisa menahan terlalu lama lagi. Aku harus menghentikan semua ini sebelum memeknya Angel penuh dengan spermaku.
Langsung kucabut penisku dari dalam memeknya Angel. Badanku sangat tegang dan nafasku masih tidak teratur. Aku harus segera ke kamar mandi untuk merilis segala ketegangan ini. Biarlah nanti setelah usai dari kamar mandi kukembalikan panty nya Angel seperti semula.
Saat akan turun dari tempat tidur aku dikejutkan oleh tangannya Angel yang tiba-tiba menahan lenganku. Seakan menahanku untuk tidak beranjak dari atas tubuhnya. Angel membuka matanya lebar-lebar. Dia benar-benar terbangun dan kini sedang menatapku.
Aku tidak tahu harus berkata apa-apa lagi. Fuck. Fuck. Aku ketahuan. Dia pasti akan sangat marah.
“Angel Aku,,,,”
“Jangan berenti !!” Ucapnya lirih.
“hah?”
Apa aku tidak salah dengar? Dia memintaku untuk tidak berhenti?.
“selesein apa yang kamu mulai..” Ucapnya lalu mengalihkan pandangannya ke arah Kirana. Kemudian menataku lagi. “Please lanjutin…” Pintanya lirih.
Ini gila. Angel memintaku untuk bercinta dengannya. Aku tidak percaya akan jadi seperti ini. Angel benar-benar gila. Maksudku, wajahnya benar-benar memohon. Tatapannya sarat akan gairah. Tubuhnya butuh pertolongan untuk dipuaskan.
“You wanted me, I knew it. So Fuck Me Rega.. and don’t stop ” Pintanya sekali lagi. Dia bahkan menyebut namaku. Angel tidak pernah menyebut namaku sebelumnya.
Aku mengangguk pelan. “Ya. I want to fuck your beautiful pussy..”
Kuarahkan sekali lagi penisku di memeknya Angel. Sedikit tekanan, ujung penisku masuk ke dalam tanpa halangan. Sebelum masuk seutuhnya, kupandang wajah Angel. Sorot matanya lurus menatap mataku. Nafasnya tidak teratur. Dadanya naik turun dengan cepat menantikan penisku menghujam memeknya.
Kemudian sekali sentakan keras, penisku masuk seluruhnya ke dalam memeknya. Angel mejerit keras.
“AAAaahaaahhhh…..”
Tubuhnya sampai terangkat. Matanya terpejam seperti menahan sesuatu. Tidak kuat menahannya, tangan kanannya meraih dan mencengkram lengan kiriku. Tepat pada perban yang membungkus luka di lengan kiriku. Aku sampai mengerang kesakitan karena cengkramannya yang sangat kuat.
.
.
.
.
.
Dan aku terbangun lagi dari tidurku. Ah.. Fuck, ternyata cuman mimpi, dalam hati aku kecewa. Argghh sialan, padahal lagi enak-enaknya. Rasa perih di lenganku membangunkanku dari mimpi yang seharusnya indah. Indah benar mimpiku, semuanya tampak jelas seperti bukan mimpi. Rasa sakit di lenganku seperti nyata. Dan saat juniorku masuk seutuhnya ke dalam mekinya Angel yang hangat, basah dan juga nikmat benar-benar seperti nyata. Bahkan aku masih merasakannya sampai sekarang.
Eh?
“hei,, hei… kamu lagg..gihh nga..pain..?” Tanyaku heran. Ucapanku tertahan. “ahhh…”
Betapa terkejutnya aku saat mendapati Kirana berada di antara kakiku tengah asik mengemut penisku. Penisku memenuhi mulut Kirana yang hangat, basah dan juga…. nikmat. Terasa semakin nikmat saat dia menyedot penisku kuat-kuat.
SSLLURRPPP SSLUURRPPP
Kemudian dia melepaskan penisku dari mulutnya namun masih tangannya kini mengocok penisku yang sudah basah karena air liurnya.
“Menurutmu aku lagi ngapain?” Tanya dia dengan santainya.
“Tapi kenapa?” Tanyaku.
“Tadi aku tuh lihat punyamu ini mengeras, jadi aku berinisiatif untuk ngebebasin dari celanamu..” Ucapnya.
Kemudian dengan romantisnya dia mengecup setiap inchi bagian penisku. lalu dia gunakan lidahnya untuk menjilati penisku dari pangkal hingga ujung. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang hangat di penisku. Kemudian mulutnya kembali menghisap ujung penisku kuat.
“ahhh…”
Sumpah enak banget di emut pagi-pagi gini. Memang tidak ada yang lebih nikmat selain dibangunkan dengan cara seperti ini. Dulu waktu masih sekolah, Rein selalu membangunkanku dengan cara yang sama. Aku tau Kirana cewek yang liar, dia selalu menggoda gairahku setiap saat, tapi aku tidak menyangka dia akan melakukan serangan fajar. Dan lebih gilanya lagi, dia sudah tidak memakai bawahan apapun. Bagian pinggangnya ke bawah polos. Hanya kaos putih polos menempel di tubuhnya. Sinar matahari dari jendela menyinari tubuh setengah telanjangnya yang sedang nungging di atas kakiku.
Kirana benar-benar sedang horny pagi ini. Satu tangannya mengusap miliknya sendiri sambil tetap memberikan salah satu blow job terenak yang pernah kurasakan. Tiba-tiba aku teringat dengan Angel. Aku membangkitkan setengah badanku dan tidak melihat Angel di atas tempat tidur.
“Dimana Angel..?” Tanyaku.
“Pergi…” Jawabnya singkat ditengah kesibukannya dengan penisku. Tentu saja Angel sedang pergi. Kirana tidak akan berani seperti ini kepadaku jika Angel sedang berada di dalam kamar.
SSLUUURRRP SLUURRRPP
“Mmhh,, Kemana?” Tanyaku lagi.
“Bisa gak sih gausah banyak tanya,?” Serunya “Diem, dan nikmatin aja !!”
“Aaaaahhhhh…..Fuuckkk”
Tiba-tiba saja Kirana menelan habis penisku sampai mentok. Penisku sebesar dan sepanjang itu masuk seluruhnya ke dalam mulutnya hingga tenggorokannya. Demi apapun ini enak banget. Aku sampai menggila dibuatnya.
Visual yang menurutku sangat erotis melihat bibirnya yang penuh dengan penisku. Wajah memerah dan mata yang sedikit berair. Lalu Kirana mengulum penisku dengan cepat.
“Ahhh ahh sshhh”
Kemudian sesekali dia masukkan lagi penisku sangat dalam ke dalam tenggorokannya. Lalu dia diamkan beberapa saat. Shit. Aku tidak akan tahan lama jika terus seperti ini. Walaupun sempat tersedak, tapi dia sangatlah berpengalaman memanjakan penis seorang dengan cowok dengan mulutnya.
“ah,, ahhh”
Kirana mempercepat gerakan kulumannya dan membuatku semakin tidak tahan. Aku akan segera mengeluarkan sperma yang sudah ingin mendesak keluar dari tubuhku. Tapi aku akan menahannya sedikit lagi dan menunggu momen yang pas untuk mengeluarkannya.
Ini dia saatnya. Ketika Kirana memasukkan seluruhnya penisku ke dalam mulutnya hingga ke tenggorokan. Kuangkat pinggangku keatas dan dengan tanganku, kutekan kepala Kirana kebawah lalu kutahan. Kemudian penisku menyemburkan sperma yang langsung masuk ke tenggorokan Kirana.
“Aaaaarrrggghhhhhhhhh….”
Aku mendesah panjang, tubuhku mengejang hebat bersamaan dengan kenikmatan yang terasa. Kemudian aku terhempas lemas di atas kasur dengan nafas yang cepat. Saat penisku terbebas dari mulutnya, seketika Kirana terbatuk-batuk dan terlihat seperti akan muntah. Aku sedikit merasa bersalah. Tapi itu tadi adalah cara ter enak orgasme di dalam mulut cewek. Kak Neta yang mengajari hal itu.
Kirana kemudian berdiri dan melangkah ke arah meja dan mengambil beberapa lembar tisu disana.
“nakal juga kamu ya… tapi aku suka” Ucapnya sambil membersihkan mulutnya dengan tisu.
“Tidak seharusnya kamu membangunkan singa yang sedang tidur dengan cara seperti itu..” Ucapku. Dia tersenyum.
Dia bersandar pada meja. Berdiri setengah telanjang menatapku nakal. Kemudian dia menaikkan bagian bawah kaosnya sampai ke atas payudaranya yang tidak seberapa besar. Kedua payudaranya berguncang manja saat dia menaikkan kaosnya. Ujung payudaranya yang imut terlihat sangat menggoda.
Kirana mempunyai tubuh yang kurus. Walaupun begitu, melihat lekuk tubuhnya yang langsing dan putih cukup membuat penisku kembali ereksi. Bagaimanapun aku masih cowok normal yang akan bereaksi melihat pemandangan seindah itu di depan mataku. Terlebih lagi tubuh cewek yang kecil dan kurus seperti dia adalah favoritku.
Kirana memang cewek nakal. Jika dia cewek baik-baik, dia akan menutupi bagian-bagian sensitifnya dengan tangannya seperti yang dilakukan cewek baik-baik pada umumnya dihadapan cowok. Bahkan saat aku sedang berjalan mendekatinya. Dia tidak berusaha menutupi area sensitifnya. Malahan di depanku dia memainkan jarinya di dalam memeknya sambil tersenyum penuh arti.
Sekarang Aku sudah berdiri di depannya. Kami berdua berdiri saling berhadapan. Aku bisa melihat dengan jelas betapa lembut dan halus kulit tubuhnya. Tetapi perhatianku langsung tertuju kepada tangannya yang sedang menusuk-nusuk memeknya sendiri.
“Angel sedang pergi.. kita bebas melakuan apapun yang kita inginkan… kontolmu bagus banget Ga,, aku ingin merasakannya di dalem sini…” Ucapnya sambil jarinya tetap memainkan memeknya “meskipun aku gak yakin kontol sebesar itu bisa muat masuk semua” Imbuhnya.
Dia bicara sangat frontal. Tapi entah kenapa aku suka itu. Dia mengajakku bercinta di pagi hari ini. Kalian tahu jika aku terlalu lemah menolak tawaran cewek cantik yang sedang setengah telanjang dihadapanku. Setelah dua hari berada di dekat Angel dan selalu terbayang-bayang tubuh telanjangnya sampai kebawa ke dalam mimpi. Bagaimana aku bisa menolak tawaran yang begitu menggiurkan untuk melepaskan semua ketegangan dalam diriku. Dan sepertinya Kirana serius dengan ajakannya, dia tidak terlihat seperti sedang hanya menggodaku seperti sebelum-sebelumnya. Tetapi,
“Aku gak mau melakukannya..“ Seruku “Bagaimana jika Angel tiba-tiba datang..?” Tanyaku.
“Dia gak akan kembali dalam waktu dekat..” Ucapnya.
“Tapi …”
“Tau nggak, Kamu sangat menyebalkan pura-pura tidak menginginkan ini…” Ucapnya sedikit kesal, Dia meraih tanganku dan mengarahkannya diantara kedua pahanya. Memintaku untuk menggantikan tangannya memainkan memeknya yang sudah basah. Benar-benar basah.
“Ahhhh. ssshhhh.”
Dia mendesah saat jariku bermain-main dalam memeknya. Tanganku berputar-putar dan naik turun didalam memeknya yang basah, membuatnya berdiri tidak tenang.
“ssshhhh…”
Kirana menarik bagian belakang kepalaku dengan tangannya lalu menempelkan bibirnya pada bibirku. Ciuman dari bibir tipisnya sangat liar. Sangat menuntut. Aku bisa merasakan aroma bir dari nafasnya. Sepagi ini dia sudah minum bir?. Aku tidak menyalahkannya, karena Hotel ini menyediakan banyak bir di dalam kulkas. Bagi cewek yang suka minum-minum seperti Kirana, dia pasti akan tergoda membuka kaleng-kaleng bir itu tiap membuka kulkas.
Aku memejamkan mata. Menikmati permainan nakal bibirnya sambil tetap mengaduk-aduk memek Kirana dengan jari tengahku. Kirana mencoba memainkan lidahnya di dalam mulutku, aku pun berusaha mengikuti irama permainan lidahnya.
“emhh….”
Erangan terdengar dari mulutnya tiap kuhisap kuat lidahnya. Erangannya mengirimkan sinyal ke otakku untuk mempercepat gerakan jariku di dalam memeknya. Dia malah semakin menggila menyerang bibirku dengan kasar. Bahkan dia sempat menggigit bibirku.
Sambil tetap menciumku. Tangannya mencari-cari tanganku yang lain lalu menariknya dan diletakkan pada payudaranya. Tanganku meremas payudara Kirana dengan perlahan. Tidak besar tapi bulatannya sempurna. Sangat pas kupegang di telapak tanganku. Dan pastinya kenyal. Sesekali kujepit putting payudaranya dengan ibu jari dan telunjukku. Kirana memberikan hisapan yang kuat pada bibirku kemudian akhirnya dia melepaskan bibirku.
“Isepin tete ku Ga..!” Pintanya sambil mengarahkan wajahku ke payudaranya. Aku harus sedikit membungkuk untuk melakukan itu “Meskipun gak segede punya Angel, tapi tetep enak kok, kamu pasti suka…” Ucapnya.
Aku suka payudara cewek bagaimanapun bentuknya. Tidak peduli besar atau kecil. Menghisap payudara besar seperti punya Angel, Rein, atau mamanya Mira memang nikmat. Tapi aku lebih suka menghisap payudara kecil seperti ini.
Aku menghisap payudara Kirana dan memainkan putingnya dengan lidahku. Kemudian menjilatinya dengan ganas seolah rasanya sangat manis.
“Ah,, ennggghh..”
Desahan Kirana sangat menggoda telingaku. Membuatku semakin menikmati mengulum dan menghisap puting cantik miliknya. Beberapa saat kemudian dia mendorongku menjauh dari tubuhnya. Mulutku terlepas dari payudaranya begitu juga jariku yang sedari tadi mengocok memeknya juga terlepas. Aku sedikit kecewa dia menjauhkanku dari tubuhnya yang sedang kunikmati.
Kirana berjalan ke arah kursi dekat jendela kemudian mendudukinya.
“Moodku sedang bagus pagi ini.. kamu punya fetish atau fantasi apa gitu? Aku akan membantumu mewujudkan setiap keinginan liar yang terlintas di otakmu yang mesum. meskipun itu menyakitkan, aku siap menanggungnya,,, lagipula tetap saja aku pasti akan tersiksa dengan kontol segede itu..” Ucapnya.
“Hat-hati dengan permintaanmu…” Ucapku sambil melangkah mendekatinya. Dia malah tersenyum.
Aku berjongkok dihadapannya. Dia hanya diam saja sambil tetap senyam-senyum sendiri. Kemudian tanganku memegang kedua lutunya lalu kubuka lebar-lebar kedua kakinya. Kini kedua kakinya mengangkang dihadapanku. Memperlihatkan bagian paling sensitif dari tubuhnya padaku.
Aku sudah melihatnya memeknya Kirana tadi, tapi sekarang aku bisa melihatnya dengan jelas dari dekat. Aku bisa melihat dengan jelas bibir indah yang saling berlipat. Kecil dan menggemaskan tanpa bulu. Banyak cairan putih di sekitar memeknya yang indah itu.
Aku mendekatkan wajahku ke pangkal pahanya. Dengan lembut kuciumi pahanya mulai dari yang kiri berpindah ke yang kanan. Paha cewek adalah salah satu bagian dari tubuh wanita yang sangat halus dan sangat lembut. Dan juga salah satu bagian paling sensitif dari tubuh cewek. Sekali kumainkan lidah di pahanya yang mulus, Kirana menggeliat dan mendesis.
“Ssshhh..”
Aku terus mengecup dan menjilati setiap bagian kulit pahanya hingga ke pangkal paha. Kemudian kukecup lipatan bibir memeknya.
“Mainkan lidahmu sayang..!” Perintahnya.
Aku memulainya dengan melebarkan garis memeknya. Memberikan jalan untuk lidahku menjelajahi memeknya. Begitu terbuka lebar, langsung terlihat biji klirotisnya. Aku sudah memainkannya dengan jariku tadi. Sekarang giliran lidahku yang bermain-main di dalam memeknya. Kemudian kubenamkan kepalaku di antara kedua pahanya
“Ouhhh….yess…”
Dia langsung mendesah. Aku memainkan lidahku dengan irama yang cepat hingga membuat dia menjerit karena nikmat.
“Ah,, iya disituuu,, ouhh”
Aku menikmati segala cairan yang keluar dari memeknya. Semakin lama semakin deras keluarnya.
“Ah terusss,,, ahh ahh”
“Enaakkk Gaa… teruss… ahhh”
Beberapa menit kemudian tiba-tiba dia menjambak rambutku. Rintihannya semakin cepat. Kedua pahanya juga semakin mengapit kepalaku dengan erat. Kirana semakin menekan kepalaku ke memeknya.
“AAAhhhhhhhhh,, fuckkk…”
Kirana meronta-ronta di atas tempat duduk lalu mengejang hebat saat orgasme mendatanginya. Kedua betis kakinya sampai memeluk tubuhku dengan kuat. Sampai akhirnya tubuhnya bersandar lemas dengan mata terpejam. Aku membiarkan dia melepaskan sisa-sisa orgasemenya.
“Enakkk Ga.. kamu jago banget mainin lidah..” Ucapnya sambil tetap terpejam. “Sekarang setubuhi aku dengan kontolmu itu…” Ucapnya dengan cabulnya.
Kemudian Kirana memposisikan tubuhnya nungging di atas tempat duduk.
Aku sedikit terpesona dengan pose seksi Kirana yang sangat menggugah gairah. Penisku langsung tegak maksimal melihat belahan pantatnya. Setelah membeku beberapa saat karena keindahan tubuh Kirana yang sedang nungging, aku melepaskan semua pakaianku dan bersiap menancapkan batang penisku yang sudah keras ke dalam memeknya Kirana yang sudah sangat siap untuk dimasuki. Aku gesek-gesekkan penisku di belahan pantatnya terlebih dahulu.
“Ayuk masukinnn..” Ajaknya.
Dia sudah tidak sabar untuk segera dimasukin liangnya. Begitu juga denganku yang sudah tidak sabar ingin menusuk memeknya Kirana. Kupegang pantat Kirana dan mengelusnya sebentar. Kemudian dengan perlahan aku memasukkan penisku yang besar ke dalam lobang memek Kirana yang kecil.
“Arghh,, argghhhh… sakiitt…”
Kirana memekik kesakitan saat memeknya perlahan-lahan kemasukan benda besar yang keras. Aku sampai menghentikan gerakan pinggangku dan mendiamkannya beberapa saat. Padahal memeknya sudah sangat basah, tapi tetap saja dia merasa kesakitan.
“Terusin gapapa,, sakitin aku.. siksa aku sayang…”
Mendapat lampu hijau, penisku akhirnya terbenam ke dalam memeknya Kirana. Walupun tidak sepenuhnya bisa masuk. Emang masih sempit banget memeknya, penisku serasa diremas di dalam sana. Kemudian dengan perlahan aku menarik penisku lalu kumasukkan lagi dalam-dalam sebelum benar-benar keluar dari memeknya.
“enggghh…”
Dia kembali merintih saat penisku menghujam memeknya untuk kedua kali. Aku melanjutkan gerakanku, memasukkan dan menarik penisku dari dalam memeknya. Beberapa kali tusukan, memeknya Kirana sudah mulai beradaptasi dengan penisku yang besar. Dia juga sudah mulai merasakan nikmatnya pertemuan alat kelamin kami.
“ahh,, ahhh.. ,, ouuh”
Kirana mulai mendesah. Sambil tetap memompa tubuhnya dari belakang, aku berusaha melepas satu-satunya kain yang masih melekat pada tubuhnya. Lalu kubuang begitu saja kaos itu ke lantai. Tanganku menggapai payudaranya dari belakang lalu kuremas kedua payudara kenyal itu dengan kuat.
“ouhhh Yessss,, ahhh”
Tanganku ternyata tak bisa diam di satu tempat. Tanganku bergerak turun menjelajahi perut dan pinggangnya yang kecil sambil mengecupi punggungnya yang basah karena keringat.
Penisku terus menghujam memek Kirana. Kali ini dengan gerakan yang cepat sambil tanganku memegangi bokongnya. Apa yang aku lakukan itu membuat penisku masuk lebih dalam ke memeknya Kirana. Hingga membuat dia berteriak sangat keras.
“ahhh, ahhhh,, ahh”
“AAAAaaaahhhhhhhhhhhhhhh”
Tak perlu waktu lama hingga akhirnya dia mencapai orgasmenya yang kedua. Tubuhnya bergetar sangat hebat selama beberapa saat. Saat tubuhnya terkulai lemas. Kugendong tubuhnya lalu kupindahkan ke atas tempat tidur.
Kirana menoleh kebelakang. “Enak banget Gaa,.,masukin lagi ayooo..” Pintanya manja.
Kuangkat sedikit bokongnya lalu kuposisikan tubuhku diatas tubuh Kirana yang tengkurap di atas tempat tidur. Lalu Kuhujam lagi memeknya Kirana yang lezat dari belakang lagi.
“ahhhh…”
Kirana lagi-lagi hanya bisa mendesah menikmati hujaman penisku. Memeknya sudah penuh dengan cairan orgasmenya hingga membuat pertemuan alat kelamin kami jadi sangat berisik. Kutindih sepenuhnya tubuh Kirana. Menempelkan dadaku di punggungnya yang basah. Hanya pinggangku yang bergerak memompa bokongnya yang ranum. Sedangkan wajahku menciumi tungkak dan leher Kirana yang juga basah oleh keringat.
”mmhhmmm.. ,mmhhh”
Desahan Kirana tertahan karena dia membenamkan wajahnya di bantal. Sekitar lima menit dalam posisi seperti ini Kirana sudah mendapatkan orgasmenya yang ketiga kalinya. Namun aku tetap memompa memeknya bertubi-tubi.
Bosan menggenjot memeknya dari belakang. Kucabut penisku dan membalikkan tubuh Kirana. Kuangkat satu paha Kirana ke atas kemudian aku menusuk memeknya dari depan. Memeknya yang sempit kembali menjepit penisku. Sensasinya begitu nikmat.
“Aaaahhhh…”
“Aaaaaaaaaahhhh…”
Payudara Kirana berguncang mengikuti gerakan tubuhnya yang sedang kupompa. Begitu menggemaskan payudaranya sampai membuat tanganku tergerak untuk menangkapnya dan kuremas kuat.
“Kencengi lagi Gaaa…ahhhh”
Aku menuruti permintannya dan mempercepat ritme gerakan maju mundur pinggangku. Hujaman penisku pada memeknya jadi semakin keras tanpa ampun. Kirana tidak berdaya, dan hanya hanya bisa teriak-teriak dengan umpatan-umpatan kotornya.
“Fucckk.. kontolmuu enak bangettt Gaa…. Lagi,, ahhhhh lebih kenceng lagiiiii..”
Sensasi gesekan penisku dan cengkraman memeknya begitu memabukkan. Membuatku ingin terus memompa tubuh Kirana yang kecil bertubi-tubi.
“AAAAahhhhhhhahhhhhhhh…”
Kirana mengerang panjang dengan tubuh yang melengkung sambil terpejam. Dia mencapai orgasmenya yang kesekian kali. Tanpa memberikan kesempatan dia untuk beristirahat setelah pelepasannya, aku memaksanya untuk bangkit dan mendudukannya di pangkuanku dengan posisi penisku yang masih ada di dalam memeknya.
Kemudian aku membimbingnya untuk menggerakkan pinggangnya. Dia mengalungkan lengannya di leherku kemudian pinggangnya maju mundur bergantian memompa penisku.
Kami berdua terus mangadu kelamin kami sampai keringat membasahi tubuh kami. Kami berganti-ganti gaya dan posisi yang berbeda. Kami terus mencari kenikmatan tanpa lelah. Erangan dan desahan kami bersaut-sautan memenuhi ruangan, tentu desahan Kirana lebih nyaring. Begitu nyaring, mungkin teriakannya akan terdengar hingga kamar sebelah.
Setelah beberapa lama, akhirnya aku sudah akan mencapai batasku. Saat ini aku sedang menggenjot memek Kirana dari belakang lagi dengan posisi Doggy. Kutegakkan badan Kirana agar sejajar dengan tubuhku.
Dia menoleh kebelakang lalu kami berciuman dengan aku tetap menggenjot memeknya. Saat ciuman kami terlepas, kuremas kedua payudaranya dari belakang. Hentakan pinggulku semakin cepat dan kuat saat aku akan mencapai klimaks.
“aahhhh,, aaaahhhhhh..”
“sshhh,, ahhh,,, AANGEEELLL,,,. ahhh”
“aaaarhggggghhhhh…”
Satu hentakan keras kudorong tubuh Kirana kedepan hingga terkulai di atas kasur dan penisku menyemburkan sperma di punggung dan bokong Kirana. Begitu dahsyat orgasmeku kali ini bersama Kirana sampai membuat tubuhku merinding beberapa saat. Kemudian tubuhku terkulai lemas di samping tubuh Kirana.
Kami berdua begitu kelelahan. Sensasi pelepasan orgasme masih menguasai kami. Kami sama-sama terpuaskan pagi ini. Kirana menatapku dan tersenyum. Kubalas senyumnya.
“ Kamu dari tadi membayangkan Angel?” Tanya Kirana.
“Hah..? enggak..”. Jawabku..
“Kamu menyebut namanya tadi… it’s Ok Rega, kamu gak perlu malu mengakuinya.. aku gapapa kok..”
“Sorry…” Ucapku. Aku memang sempat membayangkan bercinta dengan Angel tadi. Aku tidak menyadari kalau aku sempat menyebut namanya selama bercinta dengan Kirana.
“Semua cowok manapun pasti ingin tidur dengan Angel..” Ucapnya.
Kirana memindahkan tubuhnya ke atas tubuhku. Dia menindih dan menciumi leher dan wajahku.
“Ya, tapi tidak semua cowok akan beruntung bisa tidur dengan dia,,” Ucapku.
“exactly.. dia hanya akan tidur bersama cowok yang bisa menaklukannya,,,” Ucap Kirana sambil tersenyum. “kalau kamu pengen memasukkkan kontolmu ke dalam mekinya Angel.. kamu harus bisa menaklukannya terlebih dulu, haha, “
“Impossible.. aku tidak kan pernah bisa mencairkan sang ratu es… “ Ucapku. “Btw, dia pergi kemana sih..?” Tanyaku.
“dia pergi pagi-pagi sekali untuk bertemu dengan pengabdi kegelapan..”
“hah..?”.
Kirana mencium bibirku. “Udah ah, mandi yukk…!!” ajaknya.
.
.
.
Di dalam kamar mandi kami melakukannya sekali lagi di bathub.
.
.
.
.
.
LANJUT DI BAWAH