Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Life Changing Experience

Bimabet
dear para pembaca setia kisah Rendy, ada berita buruk yg perlu ane sampaikan bahwa device ane yg digunakan untuk menulis dan save kelanjutan episode cerbung ini tidak mau hidup, udah ane check ke tukang servis dan jatuhnya mahal dan not worth it. jadi akan tulis ulang saja, mungkin akan memakan sedikit waktu.

salam TB.
 
Alon alon bae suhu asal kelon:semangat:
Kite orang akan tetap menunggu meski 1000 tahun lamanya
 
Pernah baca awal nya saja terus lupa lagi hehe :)
Baru baca lagi pas udah rame, ngebut bacanya.. pertama baca kaya membosankan, eh udah baca updetan selanjutannya WOW
Dr milf, temen kuliah, sekarang mw kakak nya
:(
 
pasti ada jalan buat update selanjut nyaa

masih bayangin kak novita waktu liat ada sisa peju di celana dalem nya
 
hi gan, setelah mengupayakan device ane untuk kembali hidup namun tidak membuahkan hasil, akhirnya ane tulis ulang kelanjutan ceritanya.
mohon sabar ya untuk kelanjutan ceritanya hehe,

salam TB

Mulustrasi



Novita Septiana


EPISODE 27

aku keluar kamar mandi dengan rasa sedikit lega karena kontolku sudah kupuaskan keinginannya walau hanya dengan tangan kanan. rasa lemas dan segar menyelimuti diriku yg baru saja terkena air panas shower. letak kamar mandi ini berada di dalam kamar kakakku, sembari jalan keluar kamar kupandangi isi kamarnya dan baunya. seperti kamar wanita pada umumnya yaitu banyak sekali make up dan baunya wangi parfum, tak ada benda mencurigakan yg lupa di sembunyikan seperti vibrator atau toy seks ataupun kondom, mungkin kakakku ini orangnya lurus-lurus aja pikirku positif walau bodinya mengundang untuk dinaiki.

ku langkahkan kaki keluar kamar dan terlihat jelas kakakku yg sedang duduk dilantai dengan lutut kakinya di tekuk ke atas sehingga terekspose paha bagian atasnya karena menggunakan hotpants. dia tidak merasa risih dengan kehadiranku dan tetap aja cuek membuka pahanya seperti itu dan tetap bermain dengan HP nya. aku menaruhkan badanku duduk di sofa diatasnya.
"udahan yg mandi? seger kan?", tanyanya padaku tanpa menatapku dan terus bermain dengan HPnya.
"yoi mayanlah segar, tadi bangun tidur lemes banget, buruan mandi sana udah jam segini", suruhku berusaha peduli.
"okeeee, kalau mau bikin teh atau kopi bikin sendiri ya, ntar aku masakin makan malam", ujarnya sembari berdiri dan berjalan ke dalam kamar mandi, aku hanya berharap kakakku tidak mengetahui bahwa celana dalamnya habis aku pejuhin.

setelah dia masuk baru beberapa saat kemudian suara shower itu terdengar, mungkin pada saat jeda itu dia melepas seluruh pakaiannya dan aku membayangkan seperti apa dalamnya pasti indah sekali. aku duduk sambil nonton tv sangat tidak fokus, rasanya seperti aku yg di tonton tv.
"oh maafkan aku, seharusnya aku sebagai adik cowok tidak memandang kakakku seperti itu, aku tak boleh memandang kakakku dengan nafsu", pikirku dalam hati berusaha positif.
untuk meluruskan pikiranku, aku sms ibuku menanyakan kabar di Belitung bagaimana dan kapan kiranya sampai kampung sehingga aku bisa melanjutkan perjalanan dan entah kakak Novita ingin ikut bersamaku atau tidak.

beberapa saat kemudian, keluarlah sosok wanita dari dalam kamar mandi itu, dengan mengenakan pakaian yg tadi, dengan asumsiku pakaiannya masih bersih, dia menutup pintu kamarnya dan mungkin berganti pakaian atau berdandan tanpa ingin aku melihatnya. aku duduk termenung berpikiran positif terhadap kakakku sendiri.

setelah selesai dengan kegiatannya didalam kamar, lantas dia keluar.
"Rend, udah jadi buat minum?", tanya dia yg tampaknya tidak terjadi apa-apa.
"oh iya lupa haha, belum ini mau buat", aku terlupa karena berusaha menahan nafsu yg terus menggerogoti tubuhku, aku beranjak dan berjalan kedapur diiring dengan kakakku yg juga berjalan ke dapur.
"mau makan apa?", tanya dia padaku.
"terserah, aku ngikut aja", balasku singkat.
"buat mi goreng aja ya gampang", balasnya sambil membuka kulkas.
"mau bantuin gak?", tanyaku kembali.
"gak usah", balasnya kembali.
lantas aku kembali duduk sambil membawa minuman hangatku tadi. kakakku sibuk di dapur membuatkanku makan. sudah seperti biasa dimana jika ada tamu, tuan rumah pasti sibuk menyiapkan minum bahkan makan.

"kak, tadi aku WA dengan ibu, tanya kapan kira-kira mau ke kampung?", tanyaku memecah keheningan saat kami berdua makan di meja makan.
"terserah, kamu mau jalan-jalan disini dulu gak? sampai kapan kamu free", tanyanya sambil bermain HP dan makan.
"aku libur sebulan, ya mau lah jalan-jalan disini dulu", balasku.
"hmm berarti ka nunggu bapak ibu pulang dulu, lantas setelah itu kita cari tiket", terangnya.
sedangkan Rahma dirumah sendiri, namun dirumah sekarang ada dua pembantu rumah tangga yg tinggal dirumah, jadi Rahma gak benar-benar sendirian dirumah. makanan aku selesaikan tanpa sisa satu helai mi pun di piringku, kakakku memberesi meja maka termasuk piringku, lantas aku kembali duduk di sofa depan TV, malam ini kami belum merencanakan kemanapun karena aku masih ingin santai dulu dan ngbrol yg banyak dengan kakakku setelah banyak waktu yg kami lewatkan.

tak terasa waktu sudah terlewati cukup panjang, aku lihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul 22.07 malam, walau aku baru saja bangun namun ritual dikamar mandi tadi membuat badan kembali lelah dan ingin tidur. mungkin malam ini aku akan tidur di sofa ini, sofa ini cukup nyaman dan besar untuk diriku seorang.
"woh, udah jam segini, aku ngamar ya", kata kakakku, lantas dia beranjak dari tempat duduknya di lantai. "kamu tidur sini gapapa? atau dikamar dengan aku?", lanjutnya.
"disini aja kak, pas kok ini", balasku tidak ingin memperkeruh suasana.
"oke", balasnya singkat sambil berjalan ke kamar dan kembali dengan membawakanku selimut.

ditinggalah aku sendirian di ruangan ini, suasana apartment atau hotel memang mengundang nafsu. kontolku naik dengan sendirinya tanpa aku suruh saat membayangkan kembali moment bersama Sandra, Helga, Amanda maupun tante Dina, suasana yg sungguh mencekam. lampu ruanganku ku setting menjadi remang dan suara TV aku kecilkan agar aku bisa menghayati moment pada waktu itu. tangan kananku masuk ke dalam celanaku, kakiku kuluruskan, mataku terpejam, selimutku hanya sebatas paha agar tanganku leluasa bermain dibawah celana.

"eh Rend, awwwhh hmmmm kalau.....", suara kakakku memecah keheningan saat tanganku berada di dalam celana, dan aku terkaget salah tingkah.
"ehhhh", aku langsung menarik tanganku keluar.
"ngpain itu tangan?", tanyanya dengan tegas.
"enggak kok hanya gatel aja", balasku salting.
"hmmm gatel kok itu keras gitu?", tanyanya membentak.
justru ditanyain itu membuat kontolku semakin keras dan tak terkontrol, aku berusaha keras untuk menidurkannya dengan membayangkan yg lain.
"lhaa garuk-garuknya pas hehehehe", balasku salting.
"hmmmm pasti yg ngotorin celanaku dikamar mandi ulahmu ya?!! aku bilangin ibu kalau kamu berani macem-macem, jujur aja!!", kata kakakku yg membentak dan marah.
aku tak berani memandangi dia, hanya tertunduk tak menjawab.
"kamu sadar gak sih aku kakakmu", dia kembali bertanya padaku yg lagi-lagi aku hanya terdiam. "kenapa kamu melakukan itu??", tanyanya dengan tegas.
"maaf kak Nov, aku kesini gak ada maksud apa-apa atau maksud yg gak jelas, tapi maap kak jangan bilangin ibu", balasku memelas.
"lha terus kenapa melakukan itu??", dia semakin marah dan dia mendekatiku dan memberiku tamparan. aku hanya terdiam dan membisu.
"anu kak hmmm anu, kakak berpakaiannya gitu, wajar kak kalau aku nafsu", balasku dengan lirih.

kakakku seolah-olah tak percaya dengan jawabanku yg sebenarnya yg mengundang itu dirinya sendiri, lantas dia duduk disebelahku dan nampak lelah habis memarahiku. diapun terdiam tidak berkata apa-apa. aku bingung harus ngapain untuk membalikkan keadaan menjadi rukun kembali.
"maaf kak, besok aku pulang ke kampung aja kalau disini membuat suasana keruh, memang aku salah, sejak dulu aku diem-diem sering menggagumimu, karena aku melihat kakak sebagai wanita yg sempurna, selain itu kakak, wanita yg bisa membuatku nyaman ngbrol tanpa ada rasa grogi dan takut, lambat laun dari menggagumi berubah jadi entah kok begini, itu kak udah aku ungkapin semua biar gak ada rasa yg kupendam, maafin adikmu", ceritaku padanya dan dia menatapku mendengarkan.
"udah yauda", balas dia dan memberiku pelukan ringan. "dasar anak cupu, eh emang masih cupu udah tinggal dikota besar lama", tanya dia.
"masih kak, buktinya masih jomblo", balasku.
"haaha tapi kontolnya udah gak mau diatur ya", balas dia yg membuatku kaget kok kakakku menggunakan bahasa seperti itu.
"ih kontol-kontolan hahha", balasku dengan tawa canda.

"haha sini coba lihat", kata kakakku yg membuatku kaget.
"ihh apaan sih kak, ogah", balasku enggan membuat ini menjadi lebih buruk.
"ih beraninya cuma diem-diem, coba didepanku berani gak", tantang kakakku dengan wajah menggoda. jujur saja aku ingin sekali terjadi tapi aku jg takut kalau ini hanya jebakan. "ayo mana", lanjutnya.
lantas aku menurunkan celanaku dan terlihatlah kontolku yg sudah lumayan tegak, dan kakakku hanya tersenyu kearahku.
"deg-deg.an gak nunjukin kontolmu di depan kakakmu yg sedari dulu hanya kamu bayangkan", tanyanya sambil menurunkan badannya diantara kakiku.
"iya kak, kamu mau ngapain?", tanyaku padanya yg jelas dia akan memberiku blowjob.

tanpa dia menjawab dan menatapku, lantas dia memasukkan kontolku yg sudah 80% tegak kedalam mulutnya yg seksi itu.
"AWWWWWWHHHHH", saat merasakan ujung kepala kontolku menyentuh bibirnya, aku mendesah panjang dan kencang serta memegangi kepala dia.
"sluurrrp sluurrrp sluuurrppp slurrrrp", suara kontolku bersentuhan dengan mulutnya. kakakku menggerakkan kepalanya naik turun serta memainkan lidahnya di dalam mulutnya.
"awwhhh yeeess awwwhhhh", desahku sambil memegangi kepalanya, kadang pula aku merapikan rambutnya.
dia terus nyepongin kontolku tanpa henti, kadang dia mengeluarkan kontolku dan memberikan kocokan sambil menjilati kedua telur puyuhku membuat rasanya terbang melayang.
"ahhh enak banget disitu kak ahhhh", desahku saat dia menjilati kedua telurku sambil mengocoknya.
crook crook crook croook~ dia mengocok kontolku sambil memandangiku, sedangkan aku tak mampu membuka mataku karena rasanya yg sungguh enak hingga ubun-ubun.

kakakku melepas celanaku dan membuka kakiku lebar lebar, dan dia berlutut diantara kontolku dengan beralaskan bantal di tulutnya. dia menjilati helm kontolku yg membuatku merasa sangat ngilu.
"aku gak yakin kamu masih perjaka", ujar dia disela-sela nyepongin kontolku. aku tak menjawabnya, dan aku pun yakin dia juga sudah gak perawan bisa dilihat dari mahirnya dia nyepongin kontolku.
"awwhhhh hmmmm yeeesss awwhhh enaaakkk", desahku menikmati tiap sodokan didalam mulutnya. mataku terus merem melek dan memegangi kepalaku.
lantas dia melepas kontolku sambil nafasnya seperti kelelahan.
"gila enak banget kak", kataku sambil sedikit tertawa.
"haha ngomongnya cupu tapi udah gak perjaka", katanya menyimpulkan sendiri.
"lha kok menyimpulkan sendiri, kamu juga ahli banget", kataku dengan tertawa.
"shhhhhhh udah gak usah kenceng-kenceng ntar yg lain kedengeran", kata dia dengan tawa.
"dasar, nakal juga ternyata", balasku dengan diiringi tawa dan kakakku memelukku, seakan-akan melupakan apa yg barusan terjadi saat dia marah denganku.

"kak, ini gak dilanjutin....", mintaku setelah kami tertawa menertawakan yg ternyata kita cukup nakal juga di perantauan.
"hmmm, enggak ah, kamu bohongin aku, katanya cupu, kubantuin biar cepet keluar, eh malah lama, aku capek ah", balas dia diiringi dengan berdiri dan berjalan kearah kamar tidurnya.
"kaaaak, kentaaaangg", teriakku dengan kontol masih mengacung tinggi.
ahh rasanya seperti apa yg terjadi dengan tante Bella, jika masih ingat. meninggalkanku saat aku sedikit lagi mencapai puncak.

---BERSAMBUNG---
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd