PART III
KEPEDULIAN
=====================================================================
"Astagaaaaaaa!!! Woi!!!!" Teriak Marcello
Ternyata suara itu berasal dari kelas, yang dimana seorang anak perempuan terjatuh dan pingsan.
"Hei... hei... sadar hei..." kata Marcello sambil menepuk-nepuk wajah perempuan itu
"Aduh... gimana ini ndro?" Tanya Marcello ke aku
"Bentar aku ke ruang guru, semoga saja masih ada guru yang belum pulang. Kau bawa saja dulu dia keruang UKS" kataku kepada Marcello
Dengan tergesa-gesa aku berlari keruang guru. Beruntung, masih ada dua guru, ibu Hasnah, dan Miss Hayako, yang pada saat itu kebetulan belum pulang.
"Bu... miss... a... a... ada... yang... pingsan" kataku dengan nada yang terbata-bata karena berlari menuju ruang guru
"Tenang nak, kamu tarik nafas dulu pelan-pelan, baru jelaskan sama ibu apa yang terjadi" kata ibu Hasnah kepadaku
"Calm kiddo, tenangkan dulu dirimu" kata miss Hayako kepadaku
Setelah beberapa saat aku menarik nafas , kemudian aku menjelaskan bahwa ada anak perempuan yang pingsan di kelas, dan saat ini sudah berada diruang UKS. setelah mendengar penjelasan dariku, kami pun langsung bergegas menuju keruang UKS.
Sesampainya diruang UKS, ibu Hasnah menanyakan keadaan dari anak perempuan tersebut kepada Marcello.
"Bagaimana keadaannya nak?" Tanya ibu Hasnah kepada Marcello
"Belum sadar juga Bu" jawab Marcello
"Kalau dilihat, sepertinya ada luka di dahinya Bu Hasnah" kata Miss Hayako kepada ibu Hasnah
"Iya Miss Hayako, saya juga melihatnya, memang lukanya tidak terlalu besar, tapi harus kita obati dulu lukanya" kata ibu Hasnah
"Marcello, tolong kamu bawakan segelas air hangat dari dispenser yang ada di ruang guru. Andro, tolong kamu ambilkan minyak kayu putih, obat luka cair dan plester luka dari kotak P3K yang ada di atas meja itu" kata ibu Hasnah memberi instruksi kepada kami berdua
Setelah mendengar apa yang diinstruksikan ibu Hasnah, kami berdua langsung mengerjakan apa yang diinstruksikan oleh ibu Hasnah. Marcello langsung berlari menuju ruang guru untuk mengambil segelas air hangat.
"Ini bu, minyak kayu putih, obat luka cair dan plester lukanya bu" kataku sambil memberikan barang-barang tersebut kepada ibu Hasnah
Setelah menerima barang-barang tersebut, ibu Hasnah kemudian membuka tutup botol minyak kayu putih tersebut dan mengarahkan ke arah hidung anak perempuan tersebut.
Setelah beberapaa saat, kelihatan ada tanda-tanda anak perempuan tersebut sadar, dimana mulai ada gerak kepala karena reaksi aroma dari minyak kayu putih. Anak perempuan tersebut kemudian perlahan membuka matanya, dan kemudian menanyakan kepada ibu Hasnah
"Bu, aku kenapa bisa ada di ruang UKS?" Tanya anak perempuan tersebut kepada ibu Hasnah
"Kamu pingsan Zulistriana, untung ada kedua temanmu yang meno..." jawab ibu Hasnah
Pada saat ibu Hasnah sedang menjawab pertanyaan anak perempuan tersebut, tiba-tiba kami dikejutkan dengan suara teriakan dari Marcello
"Wah sudah sadar, syukurlah!" Teriak Marcello
"Oh my God... kamu membuat kami kaget saja nak" kata Miss Hayako dengan ekspresi kaget
"Lain kali, kalau mau masuk ketuk pintu dulu Marcello, kamu membuat kami kaget saja nak" kata ibu Hasnah kepada Marcello
"Entah tu, kebiasaan kau memang gak hilang mas bro, lihat situasi dong" kataku kepada Marcello
"Hehehe... maaf bu" kata Marcello
"Ini air hangatnya Bu" kata Marcello sambil memberikannya kepada ibu Hasnah
"Kenapa kamu berikan sama ibu, langsung saja kasih ke Zulistriana" kata ibu Hasnah
"Hahaha... iya bu" kata Marcello
"Ini minumnya, langsung minum ya, biar agak enakan kondisimu" kata Marcello memberikan air hangat tersebut kepada anak perempuan yang ternyata namanya adalah Zulistriana
"Makasih ya" kata Zulistriana
"Yap, sama-sama" jawab Marcello
"Berhubung dia sudah sadar, sebaiknya kalian pulang, takutnya orangtua kalian nanti khawatir" kata ibu Hasnah kepada kami
"Itu benar sekali guys, you can go home know, bagaimana dia pulang, itu urusan kami berdua selaku guru disekolah ini" kata Miss Hayako menjelaskan kepada kami berdua
"Ok bu, kalau begitu kami permisi ya bu, kami permisi pulang ya zulistriana, cepat sembuh ya" kataku pamit pulang kepada mereka bertiga
"Iya, makasih ya" kata Zulistriana dengan nada yang lesu
"Kalau begitu, ibu akan mengantar kalian berdua sampai gerbang sekolah" kata Miss Hayako kepada kami berdua
Kami bertiga pun meninggalkan ruang UKS dan berjalan menuju gerbang sekolah. Sebelum sampai di gerbang sekolah, Marcello menanyakan sesuatu hal kepada Miss Hayako
"Miss, tadi waktu aku memberikan minuman ke Zulistriana, aku melihat tatapan matanya seperti kosong begitu, dia lagi ada masalah ya bu?" Tanya Marcello kepada Miss Hayako
"Sok tau kau Marcello" kataku mencela perkataan Marcello
"Dia benar Andro, dia memang lagi ada masalah. Kamu tau darimana kalau dia lagi ada masalah Marcello?" Kata Miss Hayako dan bertanya kepada Marcello soal darimana Marcello bisa tau kalau Zulistriana sedang ada masalah
"Gak ada Miss, cuman perasaan aku bilang kalau dia lagi ada masalah Miss" jawab Marcello
"Oh begitu ya, Miss kira sudah mengetahui masalah Zulistriana" kata Miss Hayako
"Memangnya dia ada masalah apa sih Miss?" Tanyaku kepada Miss Hayako
"Sudah lupakan, sebaiknya kalian berdua segera pulang, hari sudah mulai sore " kata Miss Hayako tidak menjawab pertanyaanku
"Miss Hayako" kata kami berdua secara serempak
"Tidak ada masalah. Sudah, sebaiknya kalian berdua segera pulang" kata Miss Hayako kembali mengelak
"Miss Hayako, pleaseeeeeeee..." kata kami berdua dengan wajah memelas
"Kalian berdua sepertinya adalah orang-orang yang sangat suka mencampuri hidup orang lain ya" kata Miss Hayako
"Miss Hayako salah. Kami berdua peduli sama teman satu sekolah kami, ya walaupun kami berdua tidak terlalu mengenalnya, tapi kami berdua ini peduli sama teman satu sekolah kami Miss, ya kan mas bro?" Kata Marcello sambil menyikut badanku
"Sejutuh Miss, eh maksudnya setuju Miss" kataku sedikit bercanda
"Ah i see, ok, i will tell to you about her problem, tapi gak sekarang ya. Besok kalian berdua temui saya di kelas 7.B pada saat jam istirahat" kata Miss Hayako kepada kami berdua
"Ok Miss Hayako" kata berdua serempak
Kemudian kami pun meninggalkan sekolah dan berjalan pulang. Pada saat jalan, aku menanyakan sesuatu hal ke Marcello
"Kau kenapa nanya tentang masalah dia mas bro?" Tanyaku kepada Marcello
"Gak tau ya mas bro, kayak ada dari hati ini yang mengatakan buat peduli sama cewek itu" jawab Marcello
"Heleh... sok dewasa kau mas bro... memangnya kau kenal sama dia?" Kataku kembali bertanya ke Marcello
"Memang gak kenal aku mas bro... tapi ya itu, entah kenapa hati ini bilang aku harus peduli sama dia. Nah, kau sendiri kenapa penasaran sama masalah dia mas bro?" Jawab Marcello dan menanya balik kepadaku
"Yah, kalo aku sih karena hanya penasaran, dan juga karena lihat mukamu tadi waktu nanya ke Miss Hayako, muka memelas kayak kucing memelas makanan ke majikan... hahahaha" kataku meledek Marcello
"Hahahaha... semprul sampean mas bro" kata Marcello sambil tertawa
=======================================================================
"Teng teng teng..." bunyi lonceng menandakan jam masuk sekolah dimulai
"Mata pelajaran apasih yang pertama mas bro?" Tanyaku kepada Marcello
"Matematika mas bro, kenapa memangnya?" Kata Marcello bertanya kembali kepadaku
"Astaganaga dot com, mata pelajaran paling gak enak. Heleh malas banget aku sumpah" kataku dengan lemas
"Hahaha... kau kan pintar matematika mas bro, kenapa kau bilang malas mas bro?" Tanya Marcello sambil tertawa
"Pintar apaan, sedikit aja pun. Itu juga karena bu Hasnah yang sering menerangkan sambil lihat kearah aku. Untung aja ibu Hasnah cantik, jadi ada sedikit rasa semangat. Sedikit ya, bukan banyak" kataku
Pada saat kami lagi asik ngobrol, ibu Hasnah tiba-tiba datang, dan membuat suasana kelas yang awalnya ribut menjadi hening.
"Selamat pagi anak-anak" kata ibu Hasnah
"Selamat pagi bu" jawab kami sekelas
"Sebelum memulai pelajaran, ada yang mau ibu sampaikan ke kalian semua" kata ibu Hasnah
"Tapi sebelumnya, ibu mau bertanya, kalau misalnya teman kalian ada masalah, atau teman kalian pingsan, kalian mau membantu teman kalian atau tidak?" Tanya ibu Hasnah kepada kami sekelas
"Mau bu" jawab siswa lainnya serempak
"Ini kayaknya tentang kejadian semalam itu" bisik Marcello kepadaku
"Sssstttt... udah diam aja mas bro" kataku berbisik kepada Marcello
"Nah, yang mau ibu sampaikan adalah, kita selaku manusia memang sudah seharusnya membantu sesama. Tapi, selama ibu mengajar di sekolah ini, ibu lihat dan rasa sepertinya rasa membantu sesama itu mulai kurang, bahkan ibu mengira siswa-siswi yang disekolah ini benar-benar sudah menjadi orang-orang yang tidak peduli dengan sesama" kata ibu Hasnah
" Tapi ternyata ibu salah, masih ada ternyata beberapa siswa-siswi di sekolah ini yang masih peduli dengan sesama. Salah satunya adalah dua orang teman kalian yang dibelakang, Andro dan Marcello. Mereka berdua berjasa dalam menolong teman kalian yang satu sekolah. Beri tepuk tangan kepada mereka berdua" kata ibu Hasnah sambil bertepuk tangan yang diikuti teman-teman sekelas lainnya
Sontak hal tersebut membuat teman-teman sekelas lainnya melihat kearah kami dengan ekspresi heran. Kami berdua yang menjadi sorotan pun, hanya bisa terdiam.
"Ibu mengapresiasi mereka berdua, karena mereka berdua secara sukarela membantu teman kalian, dan ibu harap ini menjadi contoh kepada kalian semua supaya lebih peduli terhadap teman kalian, meskipun itu bukan teman sekelas kalian" Kata ibu Hasnah melanjutkan penjelasannya
"Baiklah, langsung saja kita mulai pelajaran kita ya. Buka buku matematika kalian halaman..." kata ibu Hasnah memulai pelajaran
Perlu diketahui, ibu Hasnah adalah sosok yang sangat sempurna di mataku, selain dia adalah perempuan berhijab yang cantik, ramah kepada murid-muridnya, juga pintar. Secara umur, ibu Hasnah sudah berumur 35 tahun, tapi banyak dari teman-teman sekelas termasuk aku, yang tidak menyangka dengan usia ibu tersebut. Karena tidak ada sedikit pun kerutan wajah yang biasanya mulai timbul di usia segitu.
Ibu Hasnah sudah menikah dengan seorang pria yang bekerja di bidang perbankan, dan sudah memiliki satu anak
"Senang juga rasanya dipuji sama guru cantik, hehehe" kataku dalam hati
"Hei, mas bro... kau kenapa senyum-senyum sendiri? Wah jangan-jangan kemasukan setan ini" kata Marcello mengagetkanku
"Enak aja, masih sadar aku ya" kataku protes
"Soalnya kau senyum-senyum sendiri sih. Emang apa sih yang buat kau senyum-senyum sendiri?" Tanya Marcello kepadaku
"Wah itu rahasia pribadi mas bro, Hahaha" kataku sambil tertawa
Setelah itu kamipun mengikuti pelajaran karena ibu Hasnah yang memperhatikan kami berdua dari tadi
=======================================================================
"Teng teng teng teng teng" bunyi lonceng yang menandakan jam istirahat tiba
Kami berdua langsung bergegas beranjak dari kelas kami menuju kelas 7.B sesuai dengan perjanjian Miss Hayako, yang akan menceritakan masalah Zulistriana, anak perempuan yang pingsan semalam.
Miss Hayako adalah guru bahasa Inggris di sekolah ini, dan teman-teman dikelas ku sering sekali mengatakan kalau Miss Hayako adalah guru yang paling gaul dan sexy. Hal itu karena Miss Hayako sendiri masih berumur 26 tahun, dan dalam berpakaian, Miss Hayako sering mengenakan pakaian yang ketat. Bahkan, menurut cerita yang beredar di sekolah, pakaian yang dikenakan Miss Hayako jauh lebih sexy dibandingkan sekarang. Blazer yang tidak dikancing, kemeja yang satu kancingnya tidak dikancing, sehingga memperlihatkan belahan payudara Miss Hayako, dan rok yang dikenakan Miss Hayako jauh lebih pendek dibandingkan sekarang.
Kemungkinan cara berpakaiannya Miss Hayako itu dikarenakan Miss Hayako yang dulunya tinggal di Jepang. Miss Hayako mengaku bahwa dia memiliki darah campuran antara Jepang dan Indonesia.
Kami kemudian mengetuk pintu setibanya kami tiba dikelas tersebut
"Permisi Miss Hayako" kata kami berdua
"Ah, kalian berdua. Miss kira kalian berdua tidak jadi datang" kata Miss Hayako kepada kami berdua
"Silahkan ambil tempat duduk kalian dari kursi yang tidak ada orangnya, tapi ingat kembalikan ke tempatnya ketika sudah selesai" kata Miss Hayako kepada kami
"Baik Miss" kata kami berdua
"Baiklah, tanpa basa-basi Miss akan menceritakan kepada kalian, tapi Miss harap kalian tidak menyebar cerita ini ke teman-teman kalian yang ada di sekolah ini. Cukup kalian berdua yang Miss beritahu" kata Miss Hayako dengan nada suara yang tiba-tiba mendadak menjadi pelan
"Baik Miss" kata kami berdua
"Sebenarnya masalah yang dia alami, sudah terjadi selama 2 Minggu belakangan ini, dan hal ini terjadi karena...."
BERSAMBUNG
======================================================================
Sekian cerita pada bagian ini, besok atau beberapa hari ke depan akan saya lanjutkan ceritanya, dan saya akan menerima dengan terbuka saran dan kritik dari suhu-suhu dan pembaca sekalian. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Ttd
Penulis
Sedikit membeberkan cerita: di cerita selanjutnya akan diceritakan siapa Zulistriana